BAB.II
PROFIL DAERAH
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.218,30 Km2, dengan Ibukota yang terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletakantara 2015'00'' - 3032'00" Lintang Utara dan 96000'00'' - 98031'00'' Bujur Timur. Adapun batas – batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Dairi
Sebelah Selatan : Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Aceh Singkil NAD
Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Singkil NAD
Secara Administratif Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 Kecamatan, 52 Desa, dan 212 Dusun. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe adalah Kecamatan yang memiliki wilayah terluas dengan luas wilayah 473,62 Km2 dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu adalah Kecamatan yang memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 53,02 Km2.
Tabel 2.1 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten PakpakBharat, 2014
No Kecamatan Desa Dusun Luas (Km2) Persentase (%)
2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan. Dimana potensi ini dimasa mendatang akan menjadi andalan Kabupaten Pakpak Bharat.
2.2.1 Pertanian
Dengan topografi yang bervariasi mulai dari daerah datar yang didominasi persawahan, berbukit sampai dengan pegunungan membuat Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi di bidang pertanian pangan. Kondisi ini memiliki peluang pengembangan berbagai komoditi tanaman pangan dan dianggap berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian. Letak Kabupaten Pakpak Bharat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dapat menjadikanya sebagai sasaran hasil produksi pertanian Kabupaten Pakpak Bharat.
Pada tahun 2014 sektorpertanian masih menjadi sector utama pendukung perekonomian diKabupaten Pakpak Bharat. Dari total7.147 Ha luas areal tanaman pangandan hortikultura, sebanyak 5.249 Ha(73,44%) merupakan tanaman padi(padi sawah dan padi ladang).Untuk tahun 2014, luaspanen padi sawah dan padi lading adalah sebesar 4 838 Ha, menurun2,81% dari tahun 2013 yaitu sebesar4.978 Ha. Sedangkan untuk produksipadi sawah dan padi lading mencapai 18.512,26 ton di tahun2014, meningkat 13,45% dari tahun2013 sebesar 16.317,13 ton.
Tabel 2.2 Luas Lahan, Produksi Padi Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Padi Sawah Padi Ladang
Luas (Ha) Produksi
5 Pergetteng-Getteng Sengkut 360 1600,20 361 1089,24
6 Kerajaan 544 2563,33 411 1316,43
7 Tinada 399 1724,88 157 477,59
8 Siempat Rube 264 1201.46 213 684,16
Jumlah 2587 11591,94 2251 6920,32
Tabel 2.3 Luas Lahan dan Produksi Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Tanah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Berdasarkan data diatas komoditi tanaman pangan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat selain padi adalah jagung dengan jumlah produksi 6403,41 ton, ubi kayu dengan jumlah produksi 1387 ton, dan ubi jalar dengan jumlah produksi 651,39 ton
2.2.2 Perkebunan
Salah satu komuditas unggulan dari sektor perkebunan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah tanaman gambir. Pada tahun 2013 luas area tanaman gambir mencapai 1.195,50 Ha, dengan produksi mencapai 1.440 ton. Pada tahun 2014 produksi gambir Kabupaten Pakpak Bharat mencapai 1.880,50 ton dengan luas area tanaman 1.657 Ha. Selain tanaman gambir, dikabupaten Pakpak Bharat juga terdapat beberapa komuditas perkebunan lainnya yang juga sangat berpotensi apabila dikembangkan, seperti kopi, karet, kemenyan, kelapa, kulit manis, lada, nilam, kelapa sawit, coklat, dan tembakau.
Tabel 2.4 Luas Lahan dan Produksi Gambir, Kopi Robusta, Kopi Arabica, dan Karet Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Gambir Kopi Robusta Kopi Arabica Karet
Luas
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Tabel 2.5 Luas Lahan dan Produksi Kelapa, Kemenyan, Kulit Manis, dan Lada Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan Kelapa Kemenyan Kulit Manis Lada
Luas
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
Tabel 2.6 Luas Lahan dan Produksi Nilam, kelapa Sawit, Coklat, dan Tembakau Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Nilam Kelapa Sawit Coklat Tembakau
Luas
2.2.3 Kehutanan
Luas Hutan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah 109.693 Ha, terdiri dari Hutan Lindung, Hutan Produksi Tetap, Hutan Konservasi, dan Hutan Produksi Terbatas
Tabel 2.7 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014
No Fungsi Hutan Luas (Ha) %
1 Hutan Lindung 44.136 36,15
2 Hutan Produksi Tetap 10.224 10,08
3 Hutan Konservasi 5.943 5,75
4 Hutan Produksi Trebatas 49.390 48,03
Jumlah 109.693 100,00
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
2.2.4 Peternakan dan Perikanan
Beberapa jenis ternak yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 yaitu kerbau, sapi/lembu, babi, kambing, ayam buras serta itik/bebek. Pada tahun 2014 populasi ternak kerbau mencapai 1.486 ekor, sapi/lembu 223 ekor, babi 5.935 ekor, kambing 916 ekor, ayam buras 103.283 ekor, serta itik/bebek 2.137.
Pada tahun 2014 di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat produksi 3 jenis ikan, yaitu ikan mas sebesar 18,09 ton, ikan nila hitam sebanyak 7,07 ton, dan ikan lele sebanyak 2,52 ton, dimana produksi tersebut didapatkan dari hasil budidaya dan penangkapan di daerah perairan umum.
Tabel 2.8 Populasi Hewan Menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No
Kecamatan Hewan Ternak
Kerbau Sapi Babi Kambing Ayam
Tabel 2.9 Produksi Ikan Air Tawar Menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Ikan Air Tawar (Ton) Ikan
Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2015
2.2.5 Industri
Sektor industri di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga. Industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 menyerap tenaga kerja sebanyak 512 orang. Jumlah izin usaha yang dikeluarkan olh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 ada sebanyak 17 izin usaha.
Tabel 2.10 Jumlah Perusahaan/Usaha Menurut Kecamatan dan Lapangan Usaha di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan
Lapangan Usaha Pertambangan Listrik,
Gas & Air
Kontruksi Perdagangan Akomodasi, Makanan &
Tabel 2.11 Banyaknya Perusahaan di Sektor Industri Pengolahan
Menurut Kecamatan dan Golongan Perusahaandi Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan Perusahaan
Industri Besar
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Micro, Kecil dan Menengah Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel 2.12 Banyaknya Tenaga Kerja di Sektor Industri Pengolahan
Menurut Kecamatan dan Golongan Perusahaandi Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan Perusahaan
Industri Besar
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Micro, Kecil dan Menengah Kabupaten Pakpak Bharat
2.2.6 Pertambangan
Berdasarkan kondisi wilayah, sangat memungkinkan Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi pertambangan yang saat ini belum tereksploitasi. Bahan galian yang telah dikembangkan saat ini masih berupa komuditas tambang batuan seperti pasir, batu cadas, dan kerikil. Bahan komuditas tambang batuan terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Salak, Pagindar, dan Siempat Rube.
2.2.7 Pariwisata
Terdapat beberapa wisata alam yang menarik di Kabupaten Pakpak Bharat, namun pada umumnya belum dibenahi, dikembangkan, dikembangkan, dan dikelola dengan baik sehingga belum menjadi aset daerah yang mampu berperan meningkatkan pendapatan daerah. Diantaranya yang cukup menarik adalah air terjun Lae Une yang ada di Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut, air terjun tujuh tingkat Lae Mbilulu yang ada di Kecamatan Tinada,kawasan cagar alam di kawasan Delleng Siranggas, wisata arung jeram kawasan Lae Ordi, wisata sejarah Benteng Terakhir Sisingamangaraja XII di kecamatan Siempat Rube.
Hotel yang terdapat di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 ada 3 buah hotel non bintang (hotel melati) dengan jumlah kamar sebanyak 48 kamar.
Tabel 2.13 Daftar Obyek dan Potensi Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Pakpak Bharat
No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata Jarak dari
Ibukota Kabupaten 1 Lae Mbilulu/
Sindates
Desa Prangil Kec. Tinada Air Terjun 12
2 Kedabuhen Desa Tanjung Mulia Kec. Sitellu
Tali Urang Jehe
Desa Ulu Merah Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Panorama 13
5 Lae Singgambit Desa Mahala Kec. Tinada Air Terjun 20
6 Kiren Desa Tinada Kec. Tinada Air Terjun 15
7 Liang Karing Desa Mahala Kec. Tinada Gua 11
8 Delleng Sibudun Desa Pardomuan Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Gunung, Panorama 33
9 Batu Tettal Desa Siempat Rube I Kec. Siempat
Rube
Tempat Perjanjian Leluhur
10
10 Lae Leam Desa Simberuna Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Tempat Pemandian 21
11 Lae Une Desa Kecupak I, Kec.
Pergetteng-Getteng Sengkut
Air Terjun 3,5
12 Benteng Terakhir Sisingamangaraja XII
Desa Traju, Kec. Siempat Rube Situs Peninggalan
Sejarah
5
13 Rumah Candu Desa Salak I, Kec. Salak Situs Peninggalan
Sejarah
0
14 Rumah Jojong
Bakota
Desa Salak I, Kec. Salak Rumah Raja-raja 11
15 Jerro Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Rumah Tempat Gadis Pingitan
10
16 Bale Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Sesepuh Desa 10
17 Sileuh Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Tiga Buah Gua Batu/Aksara
10
18 Kangkung Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali
urang Julu
Panorama Alam 10
19 Silingkubang Desa Pardomuan, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Babi Kebal 18
20 Delleng Sindeka Desa Salak I, Kec. Salak Panorama 0
21 Simpurur Desa Mahala, Kec, Tinada Wisata Legenda 11
No Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Obyek Wisata Jarak dari Ibukota Kabupaten Sitellu Tali Urang Julu
23 Sampuren Pagindar Desa Pagindar, Kec. Pagindar Air Terjun 115
24 Sicike-cike Desa Siempat Rube II, Kec.
Siempat Rube
Danau 20
25 Delleng Siranggas Desa Kecupak, Kec.
Pergetteng-Getteng Sengkut
Suaka Alam 4
26 Batu Kelang Simenoto
Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut Wisata Legenda 5
27 Lae Silaan Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Mata Air 8
28 Rumah Raja Johan
Berutu
Desa Ulu Merah, Kec Sitellu Tali Urang Julu
Rumah Adat 4
29 Mejan Siraja Berutu Desa Kuta Ujung, Kec. Salak Cagar Budaya 12
30 Mejan Simangmang
Berutu
Desa Ulu Merah, Kec Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 12
31 Mejan Persinabul Berutu
Desa Silimakuta, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 10
32 Mejan Berutu Kuta Meang
Desa Cikaok, Kec. Sitellu Tali Urang Julu
Cagar Budaya 8
33 Mejan Manik Desa Kecupak, Kec.
Pergetteng-Getteng Sengkut
Cagar Budaya 4
34 Mejan Manjita Ratus Sinamo
Dusun Santar, Kec. Tinada Cagar Budaya 3
35 Mejan Raja Miskar Solin
Desa Natam, Kec.Kerajaan Cagar Budaya 4
36 Mejan Tandak Desa Ulu Merah, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Cagar Budaya 12
37 Mejan Bancin Desa Binanga Boang, Kec Salak Cagar Budaya 3
38 Mejan Sinamo Desa Prongil, Kec Tinada Cagar Budaya 4
39 Mejan Cibro Desa Traju, Kec. Siempat Rube Cagar Budaya 3
40 Mejan Padang Dusun Tanjung Pinang, Kec.
Siempat Rube
Cagar Budaya 3
41 Mejan Boang Manalu Dusun Kuta Payung, Kec. Salak Cagar Budaya 1
42 Mejan Sinamo Lebbuh Santar, Kec Tinada Cagar Budaya 4
43 Mejan Solin Desa Natam, Kec Tinada Cagar budaya 6
44 Mejan Berutu Desa Lae Langge, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu
Cagar Budaya 6
45 Mejan Solin Dusun Kuta Liang, Kec. Tinada Cagar Budaya 6
46 Mejan Marga Gajah Parik Tenggeling, Kec. Pergetteng-Getteng Sengkut
Cagar Budaya 8
47 Mejan Manik Aornakan, Kec. Pergetteng-Getteng
Sengkut
Cagar Budaya 9
48 Mejan Raja Pandua Desa Pagindar, Kec. Pagindar Cagar Budaya 115
49 Mejan Raja Sanggar Manik
Desa Pagindar, Kec Pagindar Cagar Budaya 115
50 Mejan Kuta Tao Desa Aornakan, Kec.
Pergetteng-Getteng Sengkut
Cagar Budaya 8
51 Mejan Marga Manik Dusun Langgan, Kec.
Pergetteng-Getteng Sengkut
Cagar budaya 25
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat
2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI
Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebanyak 44.520 jiwa, yang terdiri dari 22.435 jiwa penduduk laki-laki dan 22.085 jiwa penduduk perempuan. Sebanyak 44.520 penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di delapan Kecamatan dan 52 desa, persentase terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu 23,11% (10.288 jiwa) sedangkan persentase terkecil ada di Kecamatan Pagindar yaitu 2,99% (1.331 jiwa).Jika dibandingkan dengan data penduduk tahun 2013, penduduk Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2014 tumbuh sebesar 2,13 persen dari tahun 2013.
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk, Rumah Tangga, Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kecamatan Luas Area
Sumber : BPS Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel 2.15 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 0-4 3179 3076 6255
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Dalam kurun waktu lima, tahun Jumlah penduduk miskin Kabupaten Pakpak Bharat berhasil diturunkan dari sebanyak 5.594 jiwa pada tahun 2010 menjadi 4754 jiwa pada tahun 2013. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Pakpak Bharat kondisinya selalu menurun setiap tahun, pada tahun 2010 persentase penduduk miskin di Kabupaten Pakpak Bharat mencapai 13,81%, pada tahun 2013 persentase penduduk miskin berhasil diturunkan hingga 11,28%
Tabel 2.16 Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2013
Tahun Jumlah
2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
memberikan kontribusi terhadap PDRB ADHK Provinsi Sumatera Utara rata-rata sebesar 0,133% per Tahun.
Tabel 2.17 Perkembangan PDRB ADHB dan PDRB ADHK Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2014 (juta Rupiah)
No Tahun PDRB ADHB PDRB ADHK Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Pendapatan perkapita Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2010-2014 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Pendapatan perkapita Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2011 sebesar Rp12.448.000 meningkat mejadi Rp 16.838.000 atau meningkat sekitar 6,88%.
Tabel 2.18 Perkembangan PDRB per Kapita Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2014
No Tahun ADH Berlaku ADH Konstan Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Permasalahan kemiskinan masih menjadi salah satu tugas yang harus diselesaikan pemerintah, tak terkecuali pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Jumlah penduduk miskin Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2010 sebanyak 5.594 jiwa turun menjadi 5,380 jiwa pada tahun 2011, 5.145 pada tahun 2012, dan 4,754 jiwa pada tahun 2013. Sehingga persentase penduduk miskin menjadi turun dari 13,81% pada tahun 2010 menjadi 11,28% pada tahun 2013.
Tabel 2.19 Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2013
Tahun Jumlah
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
400) terdapat sekitar 67,02%, sedangkan selebihnya merupakan daerah yang bergelombang, berombak hingga curam.
Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai banyak daerah aliran sungai (DAS) yang berukuran cukup panjang dan beberapa diantaranya telah dijadikan sumber pembangkit listrik. Sungai yang berukuran panjang diantaranya adalah Lae Kombih, Lae Gundur, Lae Sinendang dan Lae Sigarap.
Tabel 2.20 Kondisi Hidrologi di Kabupaten Pakpak Bharat
No. Sungai Panjang
(km) Area
1 Lae Kombih 60 Tinada, Kerajaan, Simepat Rube Sitellu Tali Urang Jehe
2 Lae Gundur 25 Salak
3 Lae Ordi 75 Salak, Sitellu Tali Urang Julu, Pergetteng-Getteng Sengkut
4 Lae Sinendang 70 Sitellu Tali Urang Jehe, Pagindar
5 Lae Sigarap 25 Salak
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Kabupaten Pakpak Bharat yang terletak di garis Khatulistiwa memiliki iklim tropis. Daerah ini memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Hari hujan di Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang tahun 2014 rata-rata 23 hari hujan dengan sebesar 311 mm.
Tabel 2.21 Kondisi Curah Hujan di kabupaten Pakpak Bharat 2014
No Bulan Curah Hujan (mm)
Sumber : Pakpak Bharat dalam Angka 2014
Dengan melihat pola hujan demikian, dan sesuai dengan pola iklim global, maka wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ini tergolong kepada wilayah tropis iklim basah yang relatif tanpa musim kering (Humid Tropical Climate with No Dry Season), yg diberi simbol Af (sesuai dengan kriteria Koppen serta selaras dengan klasifikasi sesuai Schmid dan Ferguson menurut Oldeman dan Mohr).
- Bencana Longsor
Bencana longsor ini sering terjadi karena letak daerah Kabupaten Pakpak Bharat di daerah yang berbukit-bukit dan struktur tanah yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat sangat labil.
- Bencana Banjir Bandang
Menurut informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah banjir bandang diakibatkan oleh air yang tertahan di atas bukit ketika hujan deras sehingga tanah tidak mampu membendung air yang makin banyak terkumpul diatas bukit. Bencana banjir bandang telah terjadi di Kabupaten Pakpak Bharat dan banyak memakan korban jiwa.
- Bencana Angin Kencang dan Puting Beliung
Kondisi Kabupaten Pakpak Bharat yang berada di daerah dataran tinggi sangat memungkinkan sering terjadinya angin kencang.
- Bencana Gempa Bumi
Isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang cipta karya antara lain a. Bidang Perkembangan Permukiman
Isu strategis terkait permukiman di Kabupaten Pakpak Bharat antara lain:
- Pola permukiman penduduk pada umumnya mengelompok dipersimpangan jalan membentuk simpul-simpul mengikuti jaringan jalan.
- Kondisi perumahan dan permukiman masih didominasi oleh perumahan dengan kontruksi semi permanen
- Kondisi fisik kawasan merupakan l;ahan yang relative berbukit dan bergelopmbang yang membuat daya dukung lingkungan rendah
- Infrastruktur kawasan memerlukan peningkatan
- Sumber air terbatas dan penyediaan sanitasi lingkungan relatif minim
b. Isu strategis yang berkembang terkait PBL di Kabupaten Pakpak Bharat dikelompokkan dalam tiga cakupan kegiatan yaitu penataaan lingkungan permukiman, penyelenggaraan bangunan gedung dan rumah negara, pemberdayaan komunitas dalam penanggulangan kemiskinan. Beberapa kawasan telah memiliki rencana tata bangunan dan lingkungan namun belum disahkan. Selain itu belum adanya peraturan yang mengatur perlindungan banguanan bersejarah mengakibatkan rawan terjadinya pembongkaran atau pemugaran yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah konsevasi bangunan bersejarah
c. Isu strategis terkait SPAM antara lain
- Rendahnaya tingkat pelayananan air minum akibat belum seluruh wilayah memiliki sistem penyediaan air minum baik perdesaan maupun IKK. Secara rata-rata wilayah administratif cakupan pelayanannya baru 9%
- Kondisi geografis dengan kontur pegunungan dan kepadatan penduduk yang rendah menyebabkan kegiatan pengembangan SPAM perpipaan membutuhkan investasi yang besar
- Kegiatan SPAM perdesaan yang dikelola masyarakat terkendala pada aspek operasional
- Pelayanan air minum yang dikelola UPTD hanya difokuskan di wilayah Ibukota Kabupaten
- Kondisi pipanisasi belum terbangun merata serta sistem jaringan tidak memenuhi standard sehingga tingkat kebocoran tinggi.
- Kurangnya kajian mengenai air baku yang berpotensi dapat dimanfaatkan dimasa depan
d. Isu strategis dibidang Penyehatan Lingkungan Permukiman antara lain:
- Praktek buang air besar sembarangan (BABS) mencapai 36,6% yang disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah.
- Akses masyarakat terhadap sistem pengelolaan air limbah yang layak (menggunakan septicktank) baru mencapai 50,3%
- Belum adanya sarana dan prasarana pengelolaan lumpur tinja - Cakupan layanan pengelolaan sampah masih terbatas
- Kondisi TPA tidak sesuai peraturan yang berlaku (masih open dumping)