• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1495181349Bab X RPI2JM OI KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1495181349Bab X RPI2JM OI KELEMBAGAAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

B

BA

AB

B X

X

A

AS

SP

PE

EK

K K

KE

ELLE

EM

MB

BA

AG

GA

AA

AN

N

Dalam pembangunanprasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI 2JM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organiasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk

melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai suatu kesatuan.

1

1O

O..1

1..

A

Arra

ah

ha

an

n K

Ke

eb

biijja

ak

ka

an

n k

ke

elle

em

mb

ba

ag

ga

aa

an

n B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam

pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPI 2JM pada pemerintahan kabupaten/kota.

U

Unnddaanngg--UUnnddaanngg NNoommoorr 3322 TTaahhuunn 22000044 tteennttaanngg ppeemmeerriinnttaahh DDaaeerraahh 1

1..

(2)

mengutus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah

sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh sebab itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam

P

Peerraattuurraann PPeemmeerriinnttaahh ((PPPP)) nnoommoorr 3388 TTaahhuunn 22000077 tteennttaanngg PPeemmbbaaggiiaann 2

2.. U

Urruussaann ppeemmeerriinnttaahhaann

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum

merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap

pemerintah kabupaten/kota.

(3)

Pemerinta Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari pasal 7 Bab III, yang berbunyi

“ (1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2)

adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh

pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah

kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.

(2) urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : antara

lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI 2JM sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

P

Peerraattuurraann PPeemmeerriinnttaahh ((PPPP)) NNoommoorr 4411 ttaahhuunn 22000077 tteennttaanngg OOrrggaanniissaassii 3

3.. D

Daaeerraahh

Berdasarkan PP 41 tahun 2007 , bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan penataan ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas

(4)

G

Gaammbbaarr 88..11 KKeeoorrggaanniissaassiiaann PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn//KKoottaa

P

Peerraattuurraann PPrreessiiddeenn NNoommoorr 55 TTaahhuunn 22001100 tteennttaanngg RRPPJJMMNN 22001100--22001144 4

4..

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem

perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di

(5)

secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja. P

Peerraattuurraann PPrreessiiddeenn RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa NNoommoorr 8811 TTaahhuunn 22001100 tteennttaanngg 5

5.. G

Grraanndd DDeessiiggnn RReeffoorrmmaassii BBiirrookkrraassii 22001100--22002255..

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka

pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005, Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia (SDM).

(6)

Program Manajemen Perubahan, meliputi : penyusunan strategi 1.

manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi : 2.

penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi : restrukturisasi 3.

tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepegawaian dan diklat; Penataan Tata L aksana, meliputi : penyusunan SOP penyelenggaraan 4.

tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi : penataan sistem 5.

rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individu berdasarkan kompetensi;

Penguatan Pengawasan, meliputi : penerapan Sistem Pengendalian 6.

Intern Pemerintah (SPPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

Penguatan Akuntabilitas, meliputi : penguatan akuntabilitas kinerja 7.

instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

(7)

pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota; Monitoring, Evaluasi, dan pelaporan.

9.

Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementrian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada gambar 10.2 berikut ini.

G

Gaammbbaarr 1100..22 PPoollaa PPiikkiirr PPeennyyuussuunnaann RReeffoorrmmaassii BBiirrookkrraassii PPUU 22001100--22001144 CCiippttaa K

Kaarryyaa P

Peerraattuurraann PPrreessiiddeenn RReeppuubblliikk IInnddoonneessiiaa NNoommoorr 8811 TTaahhuunn 22001100 tteennttaanngg 6

6.. G

Grraanndd DDeessiiggnn RReeffoorrmmaassii BBiirrookkrraassii 22001100--22002255..

(8)

dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

Terkait PUG, Kementrian PU Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan keciptakaryaan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2JM Bidang Cipta Karya.

P

Peerraattuurraann MMeenntteerrii PPeekkeerrjjaaaann UUmmuumm NNoommoorr 1144//PPRRTT//MM//22001100 tteennttaanngg 7

7.. S

Sttaannddaarr PPeellaayyaannaann MMiinniimmuumm..

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pekayanan dasar pada bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke-PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPI2JM.

(9)

dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

P

Peerraattuurraann MMeenntteerrii DDaallaamm NNeeggeerrii NNoommoorr 5577 ttaahhuunn 22000077 tteennttaanngg PPeettuunnjjuukk 8

8..

TTeekknniiss PPeennaattaaaann OOrrggaanniissaassii PPeerraannggkkaatt DDaaeerraahh..

Peraturan Menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum

penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

P

Peerrmmeennddaaggrrii NNoommoorr 5577 ttaahhuunn 22001100 tteennttaanngg PPeeddoommaann SSttaannddaarr 9

9.. P

Peellaayyaannaann PPeerrkkoottaaaann

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman

perkotaan, termasuk didalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

K

Keeppmmeenn PPAANN NNoommoorr 7755 TTaahhuunn 22000044 tteennttaanngg PPeeddoommaann PPeerrhhiittuunnggaann 1

100.. K

Keebbuuttuuhhaann PPeeggaawwaaii BBeerrddaassaarrkkaann BBeebbaann KKeerrjjaa DDaallaamm RRaannggkkaa P

Peennyyuussuunnaann FFoorrmmaassii PPeeggaawwaaii NNeeggeerrii ssiippiill

(10)

pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah : beban kerja,

standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini,

Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk

menangani urusan pemerintah pada bidang sub/bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

1

10

0..2

2..

K

Ko

on

nd

diissii k

ke

elle

em

mb

ba

ag

ga

aa

an

n S

Sa

aa

att iin

nii

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting

kelembagaan Pemerintah Kabupaten/Kota yang menangani bidang Cipta Karya.

(11)

tentang Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, maka untuk menunjang kelancaran dan efektifitas kerja pemerintahan di Kota Palembang, dibentuk perangkat pemerintahan kota sebagai berikut:

B

Buuppaattii DDaann WWaakkiill BBuuppaattii A

A..

Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalan tugas pemerintahan dibantu oleh jajaran dibawahnya yaitu;

A

A..11.. SSeekkrreettaarriiss DDaaeerraahh ((SSeekkddaa)),, yang dibantu oleh tiga orang Asisten, BAPPEDA dan INSPEKTORAT yaitu;

A

A..11..11.. AAssiisstteenn BBiiddaanngg PPeemmeerriinnttaahhaann,, membawahi, 5 orang Kepala Badan, 5 orang Kepala Dinas, 2 orang Kepala Kantor dan 3 orang Kepala Bagian yaitu;;

A.1.1.1. Badan Kesbang Politik

A.1.1.2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa A.1.1.3. Badan Pertamanan dan Kebersihan Kota

A.1.1.4. Badan Narkotika Nasional Kabupaten A.1.1.5 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

A.1.1.6 Dinas Pariwisata, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga A.1.1.7 Dinas Pendidikan

A.1.1.8 Dinas Kesehatan

A.1.1.9 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

A.1.1.10 Dinas Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup A.1.1.11 Kantor satuan Polisi Pamong Praja

A.1.1.12 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu A.1.1.13 Bagian Administrasi Pemerintahan Umum A.1.1.14 Bagian Hukum dan HAM

(12)

A

A..11..22.. AAssiisstteenn BBiiddaanngg EEkkoonnoommii PPeemmbbaanngguunnaann,, membawahi 1 orang Kepala Badan, 7 orang Kepala Dinas, 1 orang Kepala Kantor, 2 Orang Direktur dan 3 orang Kepala Bagian, yaitu;;

A.1.2.1. Badan Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan A.1.2.2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

A.1.2.3. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya A.1.2.4. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan A.1.2.5 Dinas Peternakan dan Perikanan

A.1.2.6 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil & Menengah, Industri dan Pangan

A.1.2.7 Dinas Pertanian, Perkebunandan Kehutanan A.1.2.8 Dinas Perhubungan

A.1.2.9 Kantor Pengelolaan Pasar A.1.2.10 Rumah Sakit Umum Daerah A.1.2.11 PDAM

A.1.2.12 Bagian Keuangan

A.1.2.13 Bagian Administrasi Perekonomian A.1.2.14 Bagian Administrasi Pembangunan A

A..11..33.. AAssiisstteenn BBiiddaanngg AAddmmiinnssttrraassii membawahi 1 orang Sekretaris Dewan, 2 orang Kepala Badan, 3 orang Kepala Dinas, 2 Orang Kepala Kantor dan 4 orang Kepala Bagian, yaitu;;

A.1.3.1. Sekretariat DPRD

A.1.3.2. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

(13)

A.1.3.5 Dinas Pendapatan

A.1.3.6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

A.1.3.7 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi A.1.3.8 KORPRI

A.1.3.9 Bagian Perlengkapan

A.1.3.10 Bagian Humas, Inforkom dan PDE A.1.3.11 Bagian Umum dan Protokol

A.1.3.12 Bagian Organisasi

B

B.. DDEEWWAANN PPEERRWWAAKKIILLAANN RRAAKKYYAATT DDAAEERRAAHH ((DDPPRRDD))

Sebagai lembaga legislasi yang mengontrol dan mengawasi jalan pemerintahan, dalam menjalan fungsinya DPRD, dibantu oleh; B

B..11.. SSeekkrreettaarriiss DDPPRRDD, yang membawahi 4 Bagian, yaitu; B.1.1. Bagian Humas dan Protokol

B.1.2. Bagian Persidangan

B.1.3. Bagian Umum dan perlengkapan B.1.4 Bagian Keuangan

1

10

0..2

2..1

1 K

Ko

on

nd

diissii K

Ke

eo

orrg

ga

an

niissa

assiia

an

n B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktural, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.

K

Koonnddiissii KKeettaattaallaakkssaannaaaann BBiiddaanngg CCiippttaa KKaarryyaa 1

(14)

V

Viissii,, MMiissii,, TTuujjuuaann ddaann SSaassaarraann PPeemmbbaanngguunnaann KKaabbuuppaatteenn OOggaann IIlliirr..



Selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir 2010 – 2015 yang telah disusun bahwa Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir sebagai berikut :

TTEERRWWUUJJUUDDNNYYAA MMAASSYYAARRAAKKAATT OOGGAANN IILLIIRR YYAANNGG LLEEBBIIHH MMAAJJUU,, MMAANNDDIIRRII DDAANN B

BEERRKKUUAALLIITTAASS MMEENNUUJJUU SSEEJJAAHHTTEERRAA BBEERRLLAANNDDAASSKKAANN IIMMAANN,, TTAAQQWWAA,, MMOORRAALL DDAANN E

ETTIIKKAA

Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan kedepan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka untuk mencapai Visi dimaksud dirumuskan 5 (lima) Misi Kabupaten Ogan Ilir yakni:

M

Miissii PPeerrttaammaa::

Meningkatkan kualitas dan Profesionalisme Aparatur dalam Tata Kelola Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan pada Masyarakat.

TTuujjuuaann::

1. Meningkatkan Kapasitas Pemerintahan Daerah dengan Pemerintahan yang amanah;

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; 3. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat; 4. Mewujudkan kehidupan mayarakat yang demokratis. S

Saassaarraann ::

Meningkatnya kualitas SDM Aparat; 1.

Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan; 2.

Meningkatnya efisiensi birokrasi; 3.

Meningkatnya tertib administrasi pemerintahan dan kualitas pelayanan 4.

masyarakat;

Meningkatnya kemampuan keuangan dan kekayaan daerah; 5.

(15)

Meningkatnya kerjasama daerah; 7.

Meningkatnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam penyusunan 8.

perencanaan dan kebijakan daerah;

Meningkatnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam pembangunan; 9.

Menurunnya kasus pelanggaran hukum; 10.

Menurunnya kasus gangguan keamanan dan ketertiban; 11.

Meningkatnya kualitas partisipasi masyarakat dalam menyampaikan 12.

pendapat dan berpolitik.

M

Miissii KKeedduuaa::

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, Kualitas Pendidikan dan Kecerdasan Masyarakat

TTuujjuuaann::

Meningkatkan kualitas hidup penduduk S

Saassaarraann ::

Meningkatnya akses pendidikan yang merata bagi semua anak usia 1.

sekolah;

Meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan; 2.

Meningkatnya kualitas manajemen pendidikan dan pencitraan publik; 3.

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 4.

Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan kesehatan; 5.

Meningkatnya keluarga sejahtera; 6.

Meningkatnya pembinaan dan pemberdayaan generasi muda serta 7.

olahraga

M

Miissii KKeettiiggaa::

Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Berdasarkan keunggulan Lokal TTuujjuuaann::

(16)

S

Saassaarraann::

Meningkatnya indikator makro ekonomi daerah; 1.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi barang dan jasa; 2.

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kewirausahaan 3.

Kerjasama perdagangan dan iklim investasi yang baik; 4.

Meningkatnya kesejahteraan pekerja; 5.

Meningkatnya kompetensi tenaga kerja. 6.

M

Miissii KKeeeemmppaatt::

Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Wilayah Guna Memperlancar Aktivitas Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat.

TTuujjuuaann::

1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang lestari;

2. Mewujudkan pemerataan pembangunan antar wilayah. S

Saassaarraann::

Meningkat kualitas perencanaan pembangunan dan penataan ruang; 1.

Meningkatnya kualitas pengelolaan SDA dan lingkungan hidup; 2.

Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana perhubungan; 3.

Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana perumahan dan 4.

permukiman;

Meningkatnya sarana dan prasarana pengairan; 5.

M

Miissii KKeelliimmaa::

Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial Budaya dan Ketentraman Masyarakat.

TTuujjuuaann::

1. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan soaial;

(17)

S

Saassaarraann::

1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas hidup PMKS;

2. Menurunnya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki; 3. menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4. Meningkatnya kerukunan hidup masyarakat;

5. Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia;

6. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan kebudayaan daerah.

1.Membangun dan memelihara Prasarana lingkungan Perumahan dan permukiman yang terintegrasi dalam rangka perbaikan kawasan yang berpotensi kumuh.

2.Melakukan pembinaan teknis terhadap keselamatan,

kemudahan, kesehatan dan kenyamanan bangunan rumah dan gedung

(18)

Palembang agar dapat tinggal dirumah dan gedung yang layak huni, aman, nyaman, terjangkau dan berkelanjutan.

4. Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan internal sumber daya manusia (SDM) dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat,

perumahan dan permukiman

yang tertata dan berkualitas.

C

C.. TTuuppookkssii DDiinnaass PPUU CCKK BBeerrddaassaarrkkaann PPeerraattuurraann BBuuppaattii OOggaann IIlliirr NNoo.. 0066 TTaahhuunn 2

2000088 tteennttaanngg uurraaiiaann ttuuggaass ppookkookk ddaann ffuunnggssii DDiinnaass PPUU CCiippttaa KKaarryyaa KKaabbuuppaatteenn O

Oggaann IIlliirr

a

a)).. KKEEPPAALLAA DDIINNAASS

1. Tugas Pokok ;

Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Pemerintahan di

(19)

pembangunan, pengawasan dan pengendalian serta melaksanakan

kewenangan berdasarkan peraturan perndangan yang berlaku.

2. Fungsi ;

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pemerintahan

dalam Bidang Keciptakaryaan;

b. Merumuskan kebijakan program strategi pembangunan keciptakaryaan;

c. Menyusun dan menetapkan rencana program dan kegiatan tahunan;

d. Membimbing dan mengarahkan pengelolaan unsus Ketata Usahaan;

e. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan kepada bawahan, mebagi

dan mendistribusikan tugas kepada bawahan;

f. Melaksanakan pembinaan bimbingan dan pelayanan kepada

masyarakat dalam Bidang Cipta Karya;

g. melakukan koordinasi konsultasi dan kerjasama lintas sektor pelaksanaan

tugas;

h. Memelihara iklim yang kondusif di lingkungan kerja;

i. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

kebijakan, peraturan perundangan serta perencanaan dan program

kerja;

j. Melakukan analisa, evaluasi dan membuat laporan pertanggung

jawaban tugas;

k. Melaksanakan kedinasan yang diberikan atasan.

b

b)).. SSEEKKRREETTAARRIISS

1. Tugas Pokok dan Fungsi

a. Membantu Kepala Dinas dalam memimpin dan mengkoordinasikan tugas

pelayanan ketatausahaan;

b. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas ketatausahaan

kepada bawahan di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya;

c. Menyusun rencana dan program ketata usahaan;

(20)

bawahan

e. Penyiapan dan pengadaan perlengkapan / peralatan kantor.

f. Pelaksanaan urusan kehumasan dan keprotokolan.

g. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian.

h. Penyelenggaraan administrasi pengelolahan keuangan dinas.

b

b..11.. KKAASSUUBBAAGG UUMMUUMM

1. Tugas Pokok ;

Membantu Sekretaris dalam pelaksanaan Ketat ausahaan Perlengkapan,

Umum, Rumah Tangga.

2. Fungsi ;

a. Memimpin pelaksanaan tugas ketatusahaan meliputi urusan umum;

b. Menghimpun dan memaham i Peraturan dan perundangan ser ta

pedoman tugas umum;

c. Membagi dan mengarahkan pelaksanaan tugas kepada bawahan;

d. menyusun rencana program kegiatan ketatusahaan meliputi urusan

umum, perlengkapan, rumah tangga dan hukum;

e. Menyusun Hasil Pengawasan internal dan eksternal;

f. Menyusun Rencana Pengadaan dan Mutasi barang;

g. melakukan pemeliharaan inventaris dan rumah tangga perkantoran;

h. Melaksanakan urusan kearsipan;

i. Melaksanakan agendaris surat keluar dan masuk;

j. Melaksanakan tertib administrasi;

k. Menyiapkan sarana dan prasarana rapat/pertemuan;

l. Melaksanakan urusan hukum dan hubungan masyarakat;

m. Membuat daftar inventaris barang;

n. Membuat laporan pelaksanaan tugas;

o. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan.

b

b..22.. KKAASSUUBBAAGG KKEEPPEEGGAAWWAAIIAANN

1. Tugas Pokok ;

(21)

Perlengkapan, Umum, Rumah Tangga dan urusan kepegawaian.

2. Fungsi ;

a. Memimpin pelaksanaan tugas ketatausahaan meliputi urusan

kepegawaian;.

b. Menghimpun dan mengarahkan peraturan an perundangan serta

pedoman tugas kepegawaian;

c. Membagi dan mengarahkan pelaksaan tugas kepada bawahan;

d. Menyusun rencana program kegiatan ketatusahaan meliputi urusan

umum, perlengkapan, rumah tangga dan kepegawaian.

e. Menyusun Bezeting pegawai cuti, pensiun, pendidikan, kenaikan pangkat,

mutasi, DUK, DP3, Penghargaan Pegawai;

f. Menyusun Hasil Pengawasan internal dan eksternal;

g. Menyusun evaluasi pelaksanaan disiplin;

h. Melaksanakan urusan kearsipan kepegawaian;

i. Melaksanakan agendaris surat keluar dan masuk kepegawaian;

j. Melaksnakan tertib administrasi;

k. menyiapkan sarana dan prasarana rapat/pertemuan;

l. Melaksanakan urusan hukum dan hubungan masyarakat;

m. Membuat laporan pelaksanaan tugas;

n. Melaksanakan tugas lain sesuai petunjuk atasan.

b

b..33.. KKAASSUUBBAAGG KKEEUUAANNGGAANN

1. Tugas Pokok ;

Membantu Sekretaris dalam melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan.

2. Fungsi ;

a. Memimpin dan mengarahkan tugas urusan keuangan;

b. Menghimpun dan memahami peraturan dan perundangan dan

pedoman tugas bidang keuangan lingkup perkantoran;

c. Menyusun rencana pedoman pelaksanaan kegiatan urusan keuangan;

d. Membagi dan mengarahkan tugas keuangan kepada bawahan;

e. Melakukan pembinaan kepada bawahan;

f. Menghimpun dan merumuskan usulan pembiayaan kegiatan dan

(22)

g. Menyusun usulan tahunan kebutuhan dana untuk pembiayaan kegiatan

pembinaan publik, perkantoran dan aparatur;

h. Melaksanakan tertib administrasi keuangan sesuai standar;

i. Pengelolaan keuangan menyelenggarakan pengurusan gaji, tunjangan,

lembur, biaya perjalanan dinas dan kesejahteraan pegawai lainnya;

j. Melakukan pemeriksaan buku kas secara berkala dalam rangka

pengawasan dan pengendalian;

k. Membuat laporan keuangan secara berkala;

l. Melaksanakan tugas lainnya sesuai petunjuk atasan.

c

c)).. KKEEPPAALLAA BBIIDDAANNGG AAIIRR BBEERRSSIIHH

1. Tugas Pokok ;

a. Melaksanakan perancanaan pemeliharaan, pembangunan,

pengawasan dan rehabilitasi jaringan, pengelolaan sarana air bersih

perkotaan dan perdesaan;

b. Menyusun rencana kerja dan program bidang bidang air bersih sebagai

bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai

dengan bidang tugasnya;

c. Menginventarisir sarana dan prasarana njaringan air bersih perkotaan dan

pedesaan;

d. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sarana air bersih

perkotaan dan pedesaan;

e. Melaksanakan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi terkait;

f. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan atasan;

g. Memberikan Penilaian DP3 bawahan;

2. Dalam melaksanakan tugas tersebut pada ayat (1) Kepala B idang Air Bersih

membawahi :

a. Seksi Air Bersih Perkotaan;

b. Seksi Air Bersih Pedesaan;

c

c..11.. KKEEPPAALLAA SSEEKKSSII AAIIRR BBEERRSSIIHH PPEERRKKOOTTAAAANN

(23)

a. Menyusun rencana, spesifikasi teknis dan anggaran biaya pelaksanaan

pembangunan dan peningkatan kualitas air bersiih perkotaan;

b. Merencanakan peningkatan pembangunan Sistem Jaringan Air Bersih

masing-masing Ibu Kota Kecamatan (IKK Kecamatan);

c. Melaksanakan dan meningkatkan pembangunan jaringan Air Bersih yang

belum ada maupun yang sudah ada di tiap-tiap IKK (IPA) serta

pemasangan jaringan kesambungan rumah (SR);

d. Menyusun program pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih yang

ada di masing-masing IKK Kecamatan;

e. Melaksanakan pemeliharaan Bangunan- bangunan sarana dan

prasarana Air Bersih disetiap IKK Kecamatan;

f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih

Perkotaan yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan dan yang

belum dilaksanakan;

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan atasan;

h. Memberikan penilaian DP3 bawahan;

c

c..22.. KKEEPPAALLAA SSEEKKSSII AAIIRR BBEERRSSIIHH PPEERRDDEESSAAAANN

Tugas Pokok dan Fungsi :

Menyusun rencana, spesifikasi teknis dan anggaran biaya pelaksanaan a.

peningkatan kualitas Air bersih Pedesaan;

Merencanakan peningkatan pembangunan sarana dan prasarana Air b.

Bersih Pedesaan yaang tidak termasuk diluar jaringan Air Bersih IKK

Kecamatan;

Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih Pedesaan c.

dengan sistem Sumur Gali, Proteksi Sumur Bor dan Pemasangan

Hidran-hidran Umum;

Memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat pedesaan d.

Menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan sarana dan e.

prasarana air bersih perdesaan;

Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program pemeliharaan f.

(24)

Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan atasan; g.

Memberikan penilaian DP3 bawahan. h.

d

d)).. KKEEPPAALLAA BBIIDDAANNGG TTAATTAA RRUUAANNGG,, LLIINNGGKKUUNNGGAANN PPEERRMMUUKKIIMMAANN DDAANN PPEERRUUMMAAHHAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi :

a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di

bidang tata ruang, lingkungan permukiman dan perumahan yang

meliputi pengembangan permukiman, pengelolaan prasarana

lingkungan permukiman serta pembangunan prasarana dasar lingkungan

permukiman;

b. Mengkoordinasikan perencanaan teknis dan menyelenggarakan

pelaksanaan tugas di bidang Tata Ruang, Lingkungan permukiman dan

Perumahan;

c. Membina dan pengarahan pelaksanaan dan perumusan sasaran serta

pelaksanaan tugas di bidang tata ruang, lingkungan permukiman dan

perumahan;

d. Melaksanakan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas di bidang

tata ruang, lingkungan permukiman dan perumahan;

e. Melaksanakan koordinasi/kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja

instansi, lembaga atau pihak ketiga dalam rangka tata ruang, lingkungan

permukiman dan perumahan;

f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih

2. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Tata Ruang, Lingkungan

Permukiman dan Perumahan membawahi :

a. Seksi Tata Ruang Perkotaan dan Perdesaan;

b. Seksi Tata Ruang, Lingkungan Permukiman dan Perumahan;

d

d..11.. KKAASSII TTAATTAA RRUUAANNGG PPEERRKKOOTTAAAANN DDAANN PPEERRDDEESSAAAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi :

a. Melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas tata ruang, lingkungan, perkotaan dan perdesaan;

(25)

perdesaan;

c. Melaksanakan pengelolaan dan penataan ru ang perkotaan dan

perdesaan tertentu di wilayah perotaan dan perdesaan;

d. Melaksanakan survey dan inventarisasi dan untuk keperluan perencanaan

tata ruang perkotaan atau kawasan tertentu di wilayah perkotaan dan

perdesaan berupa data primer lapangan dan data sekunder/instansional;

e. Melaksanakan pengelolaan data perencanaan tata ruang perkotaan

atau kawasan tertentu di wilayah perkotaan dan perdesaan;

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil perencanaan tata ruang

kawasan perkotaan dan perdesaan atau kawasan tertentu di wilayah

perkotaan dan perdesaan;

g. Melaksanakan pendokumentasian yang berkaitan dengan penataan

ruang kawasan perkotaan dan perdesaan atau kawasan tertentu di

wilayah perkotaan dan perdesaan;

h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan dinas;

i. Melaksanakan koordinasi tata ruang perkantoran dan perdesaan dengan

sub unit lain di lingkungan dinas.

d

d..22.. KKAASSII TTAATTAA LLIINNGGKKUUNNGGAANN PPEERRMMUUKKIIMMAANN DDAANN PPEERRUUMMAAHHAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi;

a. Melaksanakn, merencanakan, mengevaluasi dan melaporkan

pelaksanaan tugas pengelolaan prasarana dan sarana lingkungan

permukiman dan perumahan;

b. Merencanakan operasional kegiatan pengelolaan sarana, prasarana

lingkungan permukiman dan perumahan;

c. Melaksankan pengelolaan dan pemeliharaan dan pembinaan atas

pemanfaatan hasil bangunan di bidang sarana dan prasarana

lingkungan permukiman dan perumahan;

d. Melaksanakan pembinaan terhadap pengelolaan prasarana dan

pembersihan drainase dan sanitasi;

e. Melaksanakan pengelolaan pemeliharaan dan pembinaan atas

pemanfaatan hasil pembangunan di bidang air bersih, drainase,

persampahan dan sanitasi;

(26)

g. Melaksanakan koordinasi pengelolaan prasarana lingkungan permukiman

dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas.

e

e)).. KKEEPPAALLAA BBIIDDAANNGG TTAATTAA BBAANNGGUUNNAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi;

a. Menyusun dan melaksanakan program perencanaan umum Bidang Tata

Bangunan;

b. Merencanakan teknis pembangunan, pemeliharaan pembangunan

gedung rumah negara, menyelenggarakan administrasi teknik bangunan;

c. Menyelenggarakan pelaksanaan tugas di bidang tata bangunan;

d. Mengkoordinasikan perencanaan teknis di bidang tata bangunan;

e. Merumuskan sasaran pelaksanaan tugas di bidang tata bangunan;

f. Membina dan mengarahkan pelaksanaan tugas di bidang tata

bangunan;

g. Melaksanakan pelaporan evaluasi tugas di bidang tata bangunan;

h. Melaksanakan koordinasi tugas-tugas di bidang tata bangunan;

i. Melaksanakan koordinasi/kerjasama dan kemitraan dengan unit

kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dalam rangka tata bangunan;

2. Dalam melaksanakan tugas tersebut Kepala Bidang Tata Bangunan

membawahi :

a. Seksi Pembangunan;

b. Seksi Pemeliharaan Pembangunan;

e

e..11.. KKAASSII PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi;

a. Melaksanakan penataan bangunan, merencanakan, mengevaluasi,

penyelenggaraan pembangunan;

b. Melaporkan tugas pembangunan negara;

c. Menyusun Program tata bangunan sesuai dengan RTRW kabupaten

d. Melaksanakan operasional kegiatan bangunan;

e. Melaksanakan pengelolaan dan pembangunan gedung negara dan

(27)

f. Melaksanakan evaluasi hasil kerja pelaksanaan sebagai dokumen

pelaksanaan pembangunan gedung negara dan rumah negara;

g. Melaksanakan pembangunan gedung negara dan rumah negara;

h. Melaksanakan koordinasi pembangunan dengan sub unit kerja lain di

lingkungan dinas;

i. Melaksanakan koordinasi pembangunan dengan sub unit kerja lain;

j. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan program tahunan yang sedang

dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan.

e

e..22.. KKAASSII PPEEMMEELLIIHHAARRAAAANN PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN

1. Tugas Pokok dan Fungsi;

a. Melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi penyelenggaraan

pemeliharaan bangunan gedung dan rumah negara;

b. Melaporkan pelaksanaan tugas pemeliharaan pembangunan;

c. Merencanakan operasional kegiatan dan pemeliharaan bangunan;

d. Melaksanakan pemeliharaan gedung negara dan rumah negara;

e. Melaksanakan penyiapan materi pemeliharaan hasil pembangunan

gedung negara dan rumah negara;

f. Melaksanakan pemeliharaan dan pembinaan atas pemanfaatan

gedung negara dan rumah negara;

g. Melaksanakan koordinasi dan pemeliharaan dengan sub unit kerja lain di

lingkungan dinas;

h. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program tahunan;

i. Pemeliharaan bangunan gedung negara dan rumah negara yang

sedang dilaksanakan

1

10

0..2

2..2

2 K

Ko

on

nd

diissii K

Ke

etta

atta

alla

ak

kssa

an

na

aa

an

n B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

(28)

kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang

keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

wewenang untuk masing-masing bidang /seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan

program dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah

Kabupaten/Kota, khusunya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masing-masing instansi dalam

pembangunan bidang Cipta Karya.

TTaabbeell 1100..11 HHuubbuunnggaann KKeerrjjaa IInnssttaannssii BBiiddaanngg CCiippttaa KKaarryyaa N

Noo.. IInnssttaannssii PPeerraann IInnssttaannssii ddaallaamm

Pembangunan Bidang CK

U

Unniitt//BBaaggiiaann yyaanngg MMeennaannggaannii P

Peemmbbaanngguunnaann BBiiddaanngg CCKK 1. Bappeda Melakukan koordinasi

dalam perencanaan pembangunan dibidang cipta karya.

Bidang Fisik dan Prasarana

2. Dinas PU Cipta Karya Melakukan perencanaan khusus, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan dibidang

- Bidang Air Bersih

- Bidang Tata Bangunan - Bidang Tata Ruang,

(29)

bidang/ sub sektor air minum, air limbah, dan drainase serta sub bidang pengembangan permukiman.

3. BPKK Melakukan perencanaan khusus, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan cipta karya khususnya disektor

penataan bangunan dan lingkungan di kawasan perkotaan, penataan kota (Ibukota kabupaten dan Ibukota kecamatan) dan Ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan dan melakukan perencanaan teknis, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan di Sub sektor Persampahan

Bidang Kebersihan

4. DPELH Melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan dan pengawasan

pembangunan di Sub Sektor Lingkungan Hidup

Bidang Lingkungan Hidup

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap

pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Dengan mengisi tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di daerah.

TTaabbeell 1100..22.. KKrriitteerriiaa IInnvveennttaarriissaassii SSOOPP BBiiddaanngg CCiippttaa KKaarryyaa

N

(30)

Pengembangan Permukiman

1 Dst

Penataan Bangunan dan Lingkungan

1 Dst

Pengembangan Air Minum

1 Dst

Pengembangan PLP

1 Dst

SOP Non- Teknis

1 Dst

1

10

0..2

2..3

3 K

Ko

on

nd

diissii S

Su

um

mb

be

err D

Da

ay

ya

a m

ma

an

nu

ussiia

a ((S

SD

DM

M)) B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem

(31)

TTaabbeell 1100..33 KKoommppoossiissii PPeeggaawwaaii ddaallaamm uunniitt KKeerrjjaa BBiiddaanngg CCiippttaa KKaarryyaa Dinas PU Cipta

Karya

(32)

1

10

0..3

3..

A

An

na

alliissiiss k

ke

elle

em

mb

ba

ag

ga

aa

an

n

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.

1

10

0..3

3..1

1 A

An

na

alliissiiss K

Ke

eo

orrg

ga

an

niissa

assiia

an

n B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini :

Apakah struktural organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai 1.

dengan peraturan perundangan yang berlaku?

Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai 2.

dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi?

Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi? 3.

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam keorganisasian perangkat 4.

kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang Cipta Karya? Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini adalah dengan melakukan diskusi antar anggota Tim RPI2JM.

1

10

0..3

3..2

2 A

An

na

alliissiiss K

Ke

etta

atta

alla

ak

kssa

an

na

aa

an

n B

Biid

da

an

ng

g C

Ciip

ptta

a K

Ka

arry

ya

a

(33)

terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipa Karya. Dalam proses analisis ini beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut :

Apakah Perda penetapan organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota 1.

telah menguraikan tupoksi dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada?

Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi 2.

terkait bidang cipta karya yang terjadi selama ini?

Apakah keorganisasian bidang cipta karya yang ada sudah mengikuti 3.

ketentuan dalam PP 41 Tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang air minum,

pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk?

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan 4.

perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang Cipta Karya?

Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan 5.

perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

1

(34)

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui

permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya.

Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat di jawab adalah sebagai berikut :

Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi 1.

jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya?

Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM 2.

perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi 3.

kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

TTaabbeell 1100..44 CCoonnttoohh MMaattrriikkss KKeebbuuttuuhhaann SSuummbbeerr DDaayyaa MMaannuussiiaa

N

(35)

Komputer 2. Dinas PU CK SMA/sederajat

(36)

1

10

0..3

3..4

4 A

An

na

alliissiiss S

SW

WO

OTT K

Ke

elle

em

mb

ba

ag

ga

aa

an

n

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ( strengths), kelemahan ( weaknesses), Analisis peluang ( opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkan dalam matriks SWOT.

Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara

mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang keorganisasian, tatalaksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT

Kelembagaan. Perumusan startegi bidang kelembagaan berdasarkanAnalisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan.

TTaabbeell 1100..55 MMaattrriikkss AAnnaalliissiiss SSWWOOTT KKeelleemmbbaaggaaaann

FFaakkttoorr E

Exxtteerrnnaall F

Faakkttoorr

P

PEELLUUAANNGG ((OO)) a

a.. b b..

A

ANNCCAAMMAANN ((TT)) a

(37)

KEKUATAN (S) a.

b. c.

Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)

KELEMAHAN (W) a.

b. c.

Strategi WO (Kuadran 3) Strategi WT (Kuadran 4)

Berdasarkan tabel SWOT di atas, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengiventarisasi faktor-faktor dari metode SWOT yaitu kekuatan (internal), kelemahan (internal), peluang (eksternal) dan ancaman (eksternal) kelembagaan organisasi perangkat kerja daerah, khususnya terkait dengan bidang Cipta Karya.

b. Melakukan perumusan strategi berdasarkan kolaborasi dari faktor-faktor analisis SWOT, yaitu sebagai berikut.

- Mengembangkan strategi SO (kuadran I), yaitu strategi agar kekuatan yang dimiliki organisasi mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada dari pengaruh eksternal yang

mempengaruhi kinerja organisasi.

- Mengembangkan strategi ST (kuadran II), yaitu dengan kekuatan yang dimiliki organisasi, dapat dirumuskan strategi untuk

mengurangi dampak dari pengaruh eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi.

(38)

kelemahan-kelemahan organisasi yang ada dengan memanfaatkan peluang yang ada.

- Mengembangkan strategi WT (kuadran IV), Untuk strategi ini maka diperlukan upaya yang sangat besar karena selain memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, juga harus melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir ancaman-ancamanyang berpotensi untuk melemahkan kinerja dari organisasi.

1

10

0..4

4

R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n K

Ke

elle

em

mb

ba

ag

ga

aa

an

n

Bagian ini menguraikan rencana dan usulan kelembagaan Pemerintah Kabupaten /Kota yang menangani bidang Cipta Karya.

Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi

pengembangan organisasi , strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan rencana

pengembangan kelembagaan di daerah.

1

10

0..4

4..1

1 R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n K

Ke

eo

orrg

ga

an

niissa

assiia

an

n

(39)

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan beban kerja dalam rangka

mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya bidang Cipta Karya.

1

10

0..4

4..2

2 R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n TTa

atta

a LLa

ak

kssa

an

na

a

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta

pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya.

1

10

0..4

4..3

3 R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n S

Su

um

mb

be

err D

Da

ay

ya

a M

Ma

an

nu

ussiia

a ((S

SD

DM

M))

(40)

Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan dengan

peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang

keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel 10.6

TTaabbeell 1100..66 PPeellaattiihhaann BBiiddaanngg CCiippttaa KKaarryyaa N

Noo JJeenniiss PPeellaattiihhaann

1. Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan timur serta sertifikasi Pengelola Teknis

2. Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara 3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III

4. Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangungan dan Lingkungan

5. Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bangunan Gedung dan Lingkungan

6. Pelatihan Pengadaan barang dan jasa Dit. PBL

7. Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

8. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan 9. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan 10. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan

Infrastruktur Publik Bidang Keciptakaryaan

11. Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana

(41)

14. Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai

15. Pembinaan Teknis Pengembangan Pemetaan Kompetensi Pegawai 16. Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Road Map Penataan dan Penguatan Organisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. 20

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari penataan

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan

Untuk mewujudkan organisasi yang tepat fungsi, upaya pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada area penataan dan Penguatan Organisasi yang dilakukan DPUPR Kota Salatiga yaitu

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan struktural

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan

Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas (ZI), Polres Maluku Tengah melaksanakan 9 program Reformasi Birokrasi Polri diantaranya Penataan dan Penguatan Organisasi,

3 8 AREA PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI RB Manajemen Perubahan Deregulasi Kebijakan Penataan Organisasi Penataan Tatalaksana Penataan SDm Aparatur Pengautan Akuntablitas Pengutaan