4.1. GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
abupaten Tana Tidung adalah kabupaten termuda di Kalimantan Timur. Sesuai
dengan UU No. 34 tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Tana Tidung.
Kabupaten ini kemudian di sahkan oleh Presiden RI pada tanggal 10 Juli 2007.
Kabupaten Tana Tidung resmi menjadi Kabupaten ke10 atau Daerah Otonom ke
-14 di Provinsi Kalimantan Timur, dengan dilantiknya Penjabat Bupati Tana Tidung pada tanggal
18 Desember 2007. Kabupaten ini memiliki luas wilayah administrasi seluas 4.828,58 km2, atau
hanya 35,63 dari wilayah Kabupaten Induknya.Kabupaten Tana Tidung merupakan bagian dari
wilayah Propinsi Kalimantan Timur, secara astronomi terletak diantara 116° 42´ 50” - 117° 49’
50″ Bujur Timur dan 3° 12 ´02” - 3° 46´ 41” Lintang Utara. Wilayah administratif Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 5 Kecamatan dan 30 Desa/Kelurahan. yaitu Kecamatan Sesayap, Sesayap
Hilir, Tana Lia Kecamatan Betayau dan Kecamatan Muruk Rian. Melalui peta padu serasi Provinsi
Kalimantan Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten Nunukan
Sebelah Timur : Laut Sulawesi, Kabupaten Bulungan Dan Kota Tarakan
Sebelah Selatan : Kabupaten Bulungan dan;
Sebelah Barat : Kabupaten Malinau
K
BAB
Peta 4.1 Administrasi Kabupaten Tana Tidung
Tabel 4.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa Menurut Kecamatan Tahun 2014
NO DESA LUAS WILAYAH
4.2.1. Jumlah dan Persebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Tana Tidung tahun 2012 sebanyak 17.079 jiwa dan ditahun 2014
meningkat menjadi 20.190 jiwa terdiri dari 10.792 laki-laki dan 9.962 perempuan, menyebar
dalam 5 kecamatan. Kecamatan dengan jumlah penduduk terpadat secara berurutan adalah
kecamatan Sesayap dengan jumlah 9.123 orang (45%), kecamatan Sesayap Hilir 5.168 orang
(25%), kecamatan Tana Lia 2.807 orang (13%), Kecamatan Muruk Rian 1.060 orang (5%) dan
terendah di kecamatan Betayau 2.040 (10%). Dari pesebaran penduduk ini ternyata bahwa
Tabel 4.2.
Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin, Luas daerah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kab. Tana Tidung Tahun 2014
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Penduduk
Secara demografi penduduk Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2014 sebanyak 18.985 jiwa,
penyebaran penduduk dari tiga kecamatan tidak merata seperti tahun-tahun sebelumnya. Jumlah
penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Sesayap sebanyak 7.864 jiwa sedangkan penduduk
terendah terdapat di Kecamatan Betayau sebanyak 2.072 jiwa. Untuk jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.3
Pertambahan Penduduk dan Laju Pertumbuhannya Menurut Kecamatan Tahun 2012-2014
4.2.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dengan komposisi menurut pendidikan akhir, terlihat bahwa sumber daya manusia yang
memiliki pendidikan dan keterampilan masih sangat kurang. Untuk pengembangan wilayah
Kabupaten Tana Tidung diperlukan sebuah upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia
melalui jenjang pendidikan minimal tamat SMU dan dengan lebih memotivasi masyarakat untuk
TabelError! No text of specified style in document.4.4
Persentase Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan Penduduk 10 tahun ke atas di Kabupaten TanaTidung Tahun 2012-2014
Sumber : Data Pokok Pembangunan Kabupaten Tana Tidung, 2012-2014
4.2.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan
Aspek ketenagakerjaan merupakan salah satu potensi pembangunan yang sangat menentukan
kerberhasilan proses pembangunan itu sendiri. Permasalahan yang ditimbulkan dalam aspek
ketenagakerjaan adalah apabila ternyata SDM usia produktif banyak yang menjadi
pengangguran. Hal ini tentunya mengakibatkan terbentuknya permasalahan sosial yang
memerlukan perhatian tersendiri. Jenis pekerjaan penduduk Kabupaten Tana Tidung pada tahun
2014 paling banyak bekerja di bidang pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan yaitu sebanyak 3.661 jiwa sedangkan jenis pekerjaan terendah di bidang industry
pengolahan, listrik, gas dan air minum yaitu sebesar 33 jiwa. Masalah yang terkait dengan proses
pembangunan di Kabupaten Tana Tidung adalah masalah mobilitas penduduk dan
ketenagakerjaan.
Tingginya angka mobilitas penduduk dari luar daerah ke Kabupaten Tana Tidung akan
membawa persoalan baru dibidang ketenagakerjaan. Masuknya penduduk luar daerah ke
Kabupaten Tana Tidung merupakan konsekuensi dari karakteristik Kabupaten Tana Tidung
sebagai daerah pemekaran dari Kabupaten Bulungan. Persoalan ini membawa dampak pada
beban kota untuk menampung keberadaan mereka. Apalagi jika kaum pendatang tidak
mempunyai bekal pendidikan dan skill yang memadai, sehingga akan menambah angka
pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Tana Tidung.
Tabel 4.5
Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2014
No JenisPekerjaanUtama Jumlah
1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 3.661
3 Industripengolahan 56
4 Listrik, Gas, danAirMinum 33
5 Bangunan 467
6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 544
7 Transportasi, PergudangandanKomunikasi 133
8 Lembaga Keuangan, Real Estate Dan Usaha persewaan dan Jasa Perusahaan 144
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial Dan Perorangan 2.012
Jumlah 7.727
Sumber : Profil Daerah KabupatenTanaTidung 2014
4.3. GAMBARAN TOPOGRAFI
Berdasarkan Topografi Kabupaten Tana Tidung berada di ketinggian antara 250 m.dpl - 680
m.dpl di atas permukaan laut. Di Kabupaten Tana Tidung terdapat dataran tinggi yang terjal
yang ditumbuhi hutan belantara, perbukitan dengan pegunungan dengan ketinggian ± 500 m di
atas permukaan laut.
Berdasarkan kemiringan tanah, wilayah Kabupaten Tana Tidung cukup bervariasi dari 0-2%
sampai lebih dari 40%, dataran rendah hanya sebagian besar di daerah Kecamatan Sesayap,
Sesayap Hilir, Bebakung, Muruk Rian maupun Tana Lia. Wilayah Kabupaten Tana Tidung
didominasi dengan kelerengan/ kemiringantanah 0-8% (datar).
Tabel. 4.6
Luas Kemiringan Lahan (rata-rata) Kabupaten Tana Tidung
KabupatenTanaTidungTahun 2014
4.4. GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Berdasarkan kondisi hidrologinya Kabupaten Tana Tidung terdiri dari 3 daerah aliran
sungai utama, yaitu Sungai Bandan panjang 70 Km,Sungai Betayau dan DAS Sesayap 278
Km dan masih banyak lagi anak-anak sungai dengan panjang sungai yang berfariasi.
No Kemiringan (%) Luas (Km²) Presentase (%)
1 Datar-landai 4.426,578 91,686
2 Berombak 101,395 2,100
3 Bergelombang 25,368 0,525
4 Berbukit 271,192 5,617
5 Bergunung 3,467 0,072
Gambar 4.1
Kondisi Hidrologi (DAS) di Kabupaten Tana Tidung
Sumber : Dokumentasi Bappeda
4.5. GAMBARAN GEOLOGI
Ditinjau dari aspek geologi, Kabupaten Tana Tidung memiliki beberapa pulau yang dialiri
beberapa sungai besar dan sungai kecil serta topografi memiliki sebagian daratan yang
berbukit-bukit,. Terdapat 3 buah gunung, yaitu Gunung Rian, GunungJatu Dan Gunung Aung.
Gambar 4.3
Kondisi Morfologi Kabupaten Tana Tidung
Sumber : Dokumentasi Tahun 2014
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Tana Tidung terutam didominasi oleh Ultisol, Inceptisol,
Entisol dan Spodosol. Ultisol adalah tanah yang sudah tua dengan tingkat kesuburan tanah yang
rendah serta memiliki batuan mudah lapuk yang miskin hara. Inceptisol adalah tanah sedang
berkembang, biasanya berwarna coklat kemerahan dan relatif agak subur, Entisol adalah tanah
lainnya. Spodosol adalah tanah yang memiliki horison spodik yang bersifat masam dengan
kesuburan tanah yang rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel. 4.7
Luas dan Jenis Tanah di Kabupaten Tana Tidung
Kel
as Jenis Tanah
Luas (Ha)
Tingkat Kepekaan
Nilai Bobot I Aluvial, Tanah Glei, Planosal, Hidromorf kelabu, Latorik air tanah Tidak peka 15 II Latosol Kurang peka 30 III Brown Forest Soil, Noncolcic Brown, Mediteran Agak peka 45 IV Andasol, Loterik, Gromosol, Potsol, Podsolik Peka 60 V Regosol, Litosol, Organosol, Rezina Sangat peka 75
Sumber : RTRW Kab. TanaTidung 2012
Gambar 4.3
Kondisi Jenis Tanah di Kabupaten Tana Tidung
Sumber : Hasil Survey Lapangan, 2014
4.6. GAMBARAN KLIMATOLOGI
Data iklim yang disajikan berasal dari Stasiun Meteorologi Tanjung Selor,hal ini dikarenakan di
Kabupaten Tana Tidung belum terdapat Stasiun meteorologi yang memberikan informasi
klimatologi.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di stasiun Meteorologi Tanjung Selor pada tahun
2008 mengalami musim hujan sepanjang tahun. Untuk penyinaran matahari rata-rata 46 %.
Rata-rata suhu udara sepanjang tahun 2008 adalah 26,9C yang berkisar antara 21,8C - 35,4C.
Sedangkan curah hujan selama tahun 2008 antara 151 mm sampai 376,9 mm. Untuk kelembaban
udara tercatat relatif tinggi antara 83 % sampaidengan 87 % dengan rata-rata tahun 2008
4.7. KONDISI SOSIAL EKONOMI
4.7.1 Profil Sosial dan Budaya
4.7.1.1 Pendidikan
Salah satu cara mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Pendidikan yang di maksudkan disini adalah pendidikan formal mulai dari jenjang SD sampai
dengan Perguruan Tinggi.
Gambar 4.4
Sarana Pendidikan di Kabupaten Tana Tidung
Sumber : Dokumentasi, 2014
Fasilitas pendidikan di Kabupaten Tana Tidung saat ini sudah menyebar di wilayah Kabupaten,
hal ini terlihat dari penyebaran fasilitas yang terbanyak terdapat di kecamatan yang merupakan
daerah Ibukota Kabupaten seperti Kecamatan Sesayap, Kecamatan Sesayap Hilir, Kecamatan
Tana Lia. Fasilitas pendidikan lainnya yang masih belum ada di di Kabupaten Tana Tidung yaitu
fasilitas Perguruan Tinggi atau Akademi sehingga penduduk lulusan SMU /SMK yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi harus keluar wilayah Kabupaten seperti ke Kota Tarakan atau
Kota Samarinda maupun ke Jawa.
Tabel 4.8
Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2014
Kecamatan TK SD SMP SMU Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Sesayap 1 3 6 - 1 - 1 - Sesayap Hilir - 3 9 - 2 - 1 - Tana Lia - - 3 - 2 - 1 - Batayau 4 2
MurukRian 5 1
Jumlah 1 6 27 - 8 - 3 -
Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka Tahun 2014
4.7.1.2Kesehatan
Pada dasarnya pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan
pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah
dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah dengan
menyediakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas dan puskesmas pembantu karena kedua
fasilitas tersebut dapat menjangkau segala lapisan masyarakat.
Gambar 4.5
Prasarana Kesehatan di Kabupaten Tana Tidung
Sumber : Dokumentasi 2014
Sampai dengan tahun 2014, fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Tidung berupa Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Toko Obat. sebagai pusat kegiatan kesehatan tingkat Kabupaten terdapat 4 unit Puskesmas, 11 Unit Puskesmas Pembantu, 9 Unit Poskesdes, 2 unit Puskesmas Keliling, 26 unit Posyandu dan 4 unit Toko Obat.
Tabel 4.9
Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Tana Tidung Tahun 2014
No Kecamatan Rumah
Sakit Puskesmas
Puskesmas
Pembantu Poskesdes Puskesmas Keliling Posyandu Apotik 1 Sesayap - 1 4 2 - - 3 2 Sesayap Hilir - 1 4 2 - - 1 3 Tana Lia - 1 1 2 - - - 4 Betayau - - 2 - - - - 5 MurukRian - 1 - 3 - - - Jumlah 0 4 11 9 - - 4
Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam angka Tahun 2014
4.7.1.3Kemiskinan
Kemiskinan merupakan persoalan multidimensional yang memiliki batas beragam, belum ada
satu batasan tunggal dalam menjelaskan fenomena kemiskinan secara jelas. Namun secara umum
cara pengukuran kemiskinan yang dilakukan adalah dengan menggunakan batas garis kemiskinan
Tabel 4.10
Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Tana Tidung Tahun 2010-2013
No Kecamatan
**) Angka revisi berdasarkan Pendataan Sosial Ekonomi *) Angka sementara berdasarkan Pendataan Sosial Ekonomi Sumber : Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka Tahun 2014
4.7.1.4Budaya
Menghadapi fase recovery ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia akibat krisis global yang
terjadi dan menjelang memasuki abad perdagangan bebas AFTA 2003, terlihat
fenomena-fenomena di masyarakat maupun dunia internasional, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
kepariwisataan dan dampaknya.
Kepariwisataan di masa sekarang dan mendatang diharapkan menjadi sektor andalan dan sektor
strategis dalam upaya pemulihan ekonomi negara akibat krisis global yang terjadi. Sebagai salah
satu daerah yang mempunyaipotensi wisata, Kabupaten Tana Tidung memiliki potensi budaya
dan pariwisata yang tak kalah menariknya dengan daerah tujuan wisata lain. Kekuatan wisata
berupa alam (hutan, sungai dan wisata bahari) dengan jenis ecotourism yang dibaur dengan
budaya pedalaman, budaya petani dan budaya keratin, serta wisata sejarah, dan fasilitas
penunjang kepariwisataan yang dimiliki menempati posisi daerah ini pada segmen wisata special
interest group.
4.7.2 Profil Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Tana Tidung masih didominasi oleh sektor-sektor yang mengandalkan potensi sumberdaya alam. Selain memiliki kawasan hutan yang luas, Kabupaten Tana Tidung juga memiliki potensi sumberdaya mineral, yaitu batubara. Struktur perekonomian Kabupaten Tana Tidung dapat dilihat dari kontribusi sektor-sektor dalam pembentukan PDRB.
Pada tahun 2014 menunjukkan bahwa struktur perekonomian Kabupaten Tana Tidungberdasarkannilaitambah yang bertambahmasing-masingpadanilaisektordan subsector ekonomidapatditentukan masih didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 33,16 %, sektor pertambanan 32,49 %, sektor-sektor yang memberikan kontribusi relatif kecilyang ditempati sector jasa-jasyaknisebesar 17,71 % dalam struktur perekonomian Kabupaten Tana Tidung adalah sektor Listrik/gas/airmemberikontribusi2,81 %, dan sektor perdagangan, restorandan hotel 13,13 % sector bangunanberada di urutanke Lima yaitu 6,36 %. secara keseluruhan memberikan kontribusi sebesar 96 % dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2014.
Tabel 4.11
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Tana Tidung Tahun 2008 – 2013
Tahun
DenganMigas (JutaRp) TanpaMigas (JutaRp) LajuPertumbuhan (%) HargaBerlaku HargaKonstan
2000 HargaBerlaku HargaKonstan 2000 DenganMigas TanpaMigas
2008 279.286,71 167.376,57 249.464,06 159.115,42 0,87 1,50 2009 324.964,71 182.721,81 300.925,95 174.651,84 9,17 9,76 2010 354.885,21 190.503,93 326.077,04 182.330,90 4,26 4,40 2011r) 398.812,93 204.706,82 367.654,77 196.108,29 7,46 7,55 2012*) 454.381,00 220.428,99 420.652,43 211.479,50 7,88 7,84 2013**) 511.445,42 232.676,90 475.469,22 223.537,36 5,56 5,70
Sumber : Tinjauan Ekonomi Regional Kabupaten Tana Tidung, 2010-2014
Pertumbuhan nilai PDRB atas Dasar Harga Berlaku dan Harga konstan tahun 2009-2013,
masing-masing tumbuh rata-rata sebesar 6 %. Kondisi ini menunjukkan bahwa di Kabupaten Tana
Tidung terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, sehingga daya beli masyarakat juga
mengalami peningkatan.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2013 sebesar Rp.
34.702.544.000,00. Sumbangan terbesar pendapatan asli daerah Kabupaten Tana Tidung
berasal dari lain-lain pendapatan Asli Daerah yang sah, yaitu sebesa rRp.28.596.414.000,-
Tabel 4.12
Target dan Realisasi Pendapatan Asli DaerahTahun 2013 (dalam Ribu Rupiah)
Jenis Penerimaan (PAD) Target Realisasi
Pendapatan Pajak Daerah 44.500 202.350
Hasil Retribusi Daerah 250.000 175.625
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 2.866.669 5.728.155
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.280.000 28.596.414
Tingkat pendapatan daerah Kabupaten Tana Tidung tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 879.344.381.915,70 dan belanja daerah sebesar Rp. 1.302.279.596.990,10.
Tabel 4.13
Pendapatan dan Belanja APBD Kabupaten Tana TidungTahun 2010 – 2013
Uraian 2010 2011 2012 2013
Pendapatan Daerah 742.901.653.000 879.324.359.000 876.795.697.000 901.980.276.000 Belanja Daerah 978.614.137.737 1.302.279.596.990 1.535.354.011.935 1.530.026.468.080 Surplus (Defisit) (235.712.484.737) (422.955.237.990) (658.558.314.935) (628.046.192.080)
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Tana Tidung
Perkembangan public saving untuk Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2010-2013 sangat fluktuatif dari tahun-tahun sebelumnya.
Tabel 4.14
Perkembangan PublicSaving Kabupaten Tana Tidung (Rp. Juta)
Pembayaran pokok pinjaman-pemerintah pusat Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2013 sebesar 2 milyar lebih,Total APBD pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.530.026.468.080,47.
Tabel 4.15
Perkembangan Realisasi Pembayaran Pinjaman Kabupaten Tana Tidung Tahun 2009-2013
Sub
TOTAL APBD 659.470.764.136,00 1.100.352.772.763,00 1.312.168.462.746,78 1.530.026.468.080,47
Sumber : Bappeda KabTanaTidung Tahun 2014
No Komponen public saving
Realisasi
2009 2010 2011 2012 2013
1 PendapatanAslidaerah 10.215.000.000,00 10.061.000.000,00 18.063.000.000,00 21.055.669.332 12.718.169.332 2 Dana bagihasilPajak/bukanpajak 336.829.774.540,00 460.425.020.480,00 601.553.242.271,00 524.423.761.314 607.292.389.178 3 Dana AlokasiUmum 24.331.660.000,00 221.257.783.000,00 162.056.107.000,00 144.500.470.000 133.386.322.000 4 Dana AloksiKhusus 11.751.000.000,00 3.837.000.000,00 19.945.220.000,00 6.166.530.000 7.580.720.000 5 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 13.000.000,00 13.000.000,00 51.240.022.914,70 63.586.868.265 60.772.787.000