PULAU PEUCANG
SKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh
LIA NURAPRIANI NIM 6662100047
KONSENTRASI ILMU HUBUNGAN MASYARAKAT
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
iv
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi kehendak-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selaluu berada dalam kebenaran”
(Q.S. Al-Baqarah:186)
“Ada yang mengeluh, ingin gugur dan jatuh lalu dia berkata LELAH. Ada yang lelah, tubuhnya penat, tapi semangatnya kuat, dan dia berkata LILLAH”
(Khadimul Quran|Wisdom for the Seeker)
Bismillah
Skripsi ini ku persembahkan untuk: Bapak dan Mama terhebat
Keluargaku tercinta beserta
v
Pembimbing I: Isti Nursih, S.Ip., M. Ikom dan Pembimbing II: Andin Nesia S.IK., M. Ikom
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang sangat penting untuk dikembangkan. Pulau Peucang dengan keragaman potensi wisata alam yang sangat besar menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata alam di Taman Nasional Ujung Kulon. Kesuksesan perencanaan pemasaran terletak pada ketepatan penyusunan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur seberapa besar pengaruh marketing mix
terhadap keputusan wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik survei, dimana peneliti menyebarkan kuesioner kepada 99 orang wisatawan domestik yang mengunjungi Pulau Peucang. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS 21. Dari analisis korelasi antara variabel product, price, place dan
promotion (marketing mix) terhadap variabel keputusan wisatawan memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif. Setelah dilakukan uji regresi berganda dihasilkan persamaan Y = 8,625 + 0,384X1 + 0,146X2 + 0,060 X3 + 0,362 X4
dengan hasil koefisien determinasi menunjukkan bahwa 66,4% variabel independen (X1,X2,X3,X4) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen (Y) sedangkan sisanya 33,6% keputusan wisatawan dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar penelitian. Melalui analisis koefisien determinasi faktor yang paling dominan adalah variabel product (X1) yaitu sebesar 0,528 atau
52,8%.
vi
Mix to the Decision of Domestic Tourist to Visit Peucang Island. Guide I: Isti Nursih, S.Ip., M. Ikom and Guide II: Andin Nesia S.IK., M. Ikom
Tourism industry is one of the service sectors which is very important to be developed. Peucang Island is a big beautiful of natural tourism potency has become one of priorities in expanding the natural tourism in Ujung Kulon National Park. The success of marketing plan is based on the accuracy of marketing mix strategy composition which consists of product, price, place, and promotion to get the goal which has been appointed. So, the purpose of this research is to measure how big the influence of marketing mix to the decision of domestic tourist to visit Peucang Island. The method of the study which is used is quantitative method with the technique of survey by giving the questionnaires to 99 domestic tourists who have been visiting Peucang Island. The data which is gotten has been analyzed by the program SPSS 21. From the correlation analysis between product, price, place variables and promotion (marketing mix) through the variabke tourist decision has a very strong and posititive relationship. After it has been done the double regression test resulted the similarity Y= 8,625+ 0,384X1 + 0,146X2 + 0,060 X3 + 0,362 X4with the determination coeffecient
shows that 66,4% independent variabel (X1,X2,X3,X4) is conformity with the
influence to the dependent variable (Y) and the left is 32,6% of tourist decision explained by the other factors beyond the research. By the analysis of determination coefficient test, the most dominant factor is product (X1) that is
0,528 or 52,8%.
vii
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia yang tidak terhingga sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Wisatawan Domestik
Mengunjungi Pulau Peucang” bisa tertuntaskan dengan baik. Juga shalawat dan
salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi insiprasi dan
pembuka gerbang cahaya bagi umatnya hingga akhir masa.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana. Dalam penyusunannya, peneliti
banyak menemukan kendala dan kesulitan, namun berkat niat dan usaha yang
sungguh- sungguh serta bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini akan jauh lebih sulit
dari yang dijalankan. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang
tua terhebat yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasih sayangnya kepada
peneliti hingga detik ini, karena merekalah peneliti selalu memiliki semangat
berjuang dalam hidup. Selain itu, peneliti ingin menyampaikan terimakasih yang
setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., selaku Rektor Universitas
Sultan AgengTirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
viii
4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos.,M.Ikom., selaku Sekretaris Jurusan Prodi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTIRTA.
5. Ibu Isti Nursih, S.Ip., M. Ikom selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan
penuh kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu, memberi
masukan, arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan tugasakhir ini.
6. Ibu Andin Nesia S.IK., M. Ikom selaku Dosen Pembimbing II yang juga
dengan penuh kesabaran menghadapi penulis, meluangkan waktu,
memberi masukan, arahan, dan dukungan penuh kepada peneliti sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Ibu R. Nia Kania K, S.Ip, M.Si selaku ketua penguji yang memberi
inspirasi, dan pengajaran, kritik serta saran yang membangun.
8. Bapak Dipl.Ing (FH) Rangga Galura Gumelar., M.Si., selaku Dosen
Akademik yang selalu membimbing dan memberi motivasi sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Ibu Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si, Ibu Dra. Rahmi Winangsih,
Ibu Uliviana Restu J., S.Sos, M.Ikom yang menginspirasi dan memberikan
ix
11.Bapak Dr. Ir. Moh. Haryono, M.Si selaku Kepala Balai Taman Nasional
Ujung Kulon, Bapak Welly selaku Kepala Resort Pulau Peucang, dan
seluruh pegawai Balai Taman Nasional Ujung Kulon beserta PT. Ujung
Kulon Indonesia (UKI) yang telah memberi kesempatan kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di Pulau Peucang.
12.Seluruh wisatawan domestik Pulau Peucang yang telah menjadi responden
dengan meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dalam penelitian
ini.
13.Badak Tour and Travel (Banten Adventure) beserta Rhino Adventure
sebagai travel agent yang membantu peneliti dalam penyebaran kuesioner.
14.Bapak Ann Ghibrant selaku pemilik LBI Ghibrant English Course
Pandeglang yang telah membantu peneliti menerjemahkan hasil penelitian
ke dalam bentuk Bahasa Inggris.
15.Kakak-kakakku, Hendra Setia Permana S.E, Deni Yulyadi, Andri
Humaedi S. Kom, adikku Mila Nur Husnul Hotimah beserta teteh-teteh
ipar (Teh Neli, Teh Imas, Teh Anis) dan keponakan-keponakanku tercinta
(Anindya Permana Putri, Aurellia Permana Putri, Abid Aqila Permana,
Afifa Humaira, Khanza Zelda Azkadina) yang selalu menjadi sumber
x
17.Sahabat-sahabat terbaik Dona Ningsih S.Kom, Mundiah S.Ikom dan Tatu
Nesri Nurmalia, S.KM, Hilda Agustiani yang selalu memberikan inspirasi,
saran, motivasi dan dukungan penuh arti bagi peneliti.
18.Muhamad Ferdian Wijayadi S.Sit Pelayaran, sahabat terbaikku semenjak
SMP. Semoga persahabatan kita selalu diridhoi oleh Allah SWT sampai
kapanpun. Terimakasih selalu menjadi inspirator bagi peneliti terutama
dalam hal agama.
19.The Real Fams: Asti Sofyani, Rendi Hidayat, Meli Amelia, Reza Okriana,
T.B M. Saefullah, Shendityas Anwar, Amalia Anjani, Husnul Hotimah
S.Pd, Randi Lala S.Kom, Ryan Hardeanto,Ikhfal Wahyudin,yang selalu
menjadi pelengkap kebahagiaan bagi peneliti.
20.Mama Nurlela dan Mama Yayu yang telah memberikan semangat dan
kasih sayangnya kepada peneliti dengan penuh perhatian serta pengertian.
21.Gazebo Pabalatax, Yanti Pitriyani S.Pd, Elis Mayasari S.Pd, Deti Rohayati
S.Pd, Kiki Andriani S.Pd, Nurul Hikmah S.Pd, Ade Febriani, Ninda
Ayuni, Tika Atikah Amd.Keb untuk persahabataannya semenjak SMA
hingga akhir nanti.
22.Herly Fajar H A R S.Sos, Mila Ajeng S.Ikom, yang telah membantu
xi
Choirunnisa, Elistiawati, Riska Dwi Ratna Sartika S.KM, Eka Nur
Oktaviani Amd.Keb, Rini Agustiani S.KM yang memberikan semangat
untuk cepat menyelesaikan tugas akhir ini.
24.Keluarga Besar Kremov Pictures “Komunitas Film dan Production House
Banten” yang selalu memberikan peneliti pengalaman yang luar biasa
serta kebanggaan atas kekeluargaan yang selama ini terjalin membuat
hidup lebih berwarna dan berarti. Terus semangat, berkarya dan berkreasi
tanpa henti.
25.Keluarga besar Ilmu Komunikasi angkatan 2010 terutama konsentrasi
Humas, keluarga besar HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi), Jurnalistik UNTIRTA beserta BEM FISIP UNTIRTA,
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu dibutuhkan kritik dan saran yang konstruktif dari
berbagai pihak atas segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Serang, 13 Agustus 2015 Penulis
xii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS. ... i
LEMBAR PERSETUJUAN. ... ii
LEMBAR PENGESAHAN. ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN. ... iv
ABSTRAK. ... v
ABSTRACT. ... vi
KATA PENGANTAR. ... vii
DAFTAR ISI. ... xii
DAFTAR TABEL. ... xvii
DAFTAR GAMBAR. ... xxi
DAFTAR DIAGRAM. ... xxii
DAFTAR LAMPIRAN... xxiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. ... 1
1.2 Rumusan Masalah. ... 10
1.3 Identifikasi Masalah. ... 11
1.4 Tujuan Penelitian. ... 12
1.5 Manfaat Penelitian. ... 12
xiii
2.1.3 Konsep Pemasaran. ... 18
2.1.4 Komunikasi Pemasaran. ... 19
2.1.5 Marketing Mix. ... 21
2.1.6 Produk.. ... 23
2.1.7 Harga. ... 27
2.1.8 Tempat (Distribusi). ... 29
2.1.9 Promosi. ... 31
2.1.10 Wisatawan. ... 37
2.1.11 Integrated Marketing Communications (IMC) ... 38
2.1.12 Teori S – O – R (Stimulus – Organism – Respons). ... 41
2.1.13 Faktor-faktor yang Memengaruhi Konsumen. ... 43
2.1.13 Proses Keputusan Pembelian. ... 48
2.2 Kerangka Teoritas. ... 52
2.3 Hipotesis Penelitian. ... 55
2.4 Operasional Variabel. ... 56
2.5 Penelitian Terdahulu. ... 60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian. ... 63
xiv
3.2.3 Teknik Penelitian. ... 66
3.3 Instrumen Penelitian... 68
3.3.1 Jenis Data. ... 68
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data. ... 69
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian/Informan Penelitian. ... 70
3.4.1 Populasi. ... 70
3.4.2 Sampel. ... 71
3.4.3 Teknik Sampling. ... 73
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data. ... 73
3.5.1 Teknik Pengolahan Data. ... 73
3.5.2 Teknik Analisis Data. ... 75
3.5.2.1 Uji Validitas Data. ... 77
3.5.2.2 Uji Reliabilitas Data. ... 77
3.5.2.3 Analisis Deskriptif. ... 78
3.5.2.4 Uji Normalitas Data. ... 75
3.5.2.5 Uji Koefisiensi Korelasi. ... 76
3.5.2.6 Analisis Regresi. ... 82
3.5.2.7 Koefisien Determinasi. ... 83
xv
3.9 Jadwal Penelitian. ... 95
BAB IVPEMBAHASAN DAN HASIL PENILITIAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian. ... 96
4.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Balai Taman Nasional Ujung Kulon. ... 96
4.1.2 Visi dan Misi Balai Taman Nasional Ujung Kulon. ... 97
4.1.3 Letak dan Luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. ... 98
4.1.4 Kondisi Umum Kawasan Pulau Peucang. ... 99
4.2 Deskripsi Data Penelitian (Data Diri Responden). ... 108
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian. ... 114
4.3.1 Tanggapan Responden tentang Product Pulau Peucang (X1). ... 115
4.3.2 Tanggapan Responden tentang Price Pulau Peucang (X2). ... 123
4.3.3 Tanggapan Responden tentang Place Pulau Peucang (X3). ... 131
4.3.4 Tanggapan Responden tentang Promotion Pulau Peucang (X4). ... 134
4.3.5 Tanggapan Responden tentang Keputusan Wisatawan (Y). ... 141
4.4 Analisis Deskriptif Data. ... 153
4.5 Uji Normalitas Data Multivariate... 156
4.6 Uji Koefisien Korelasi. ... 157
4.7 Uji Regresi. ... 162
xvi
4.9.2 Uji F. ... 179
4.10 Pembahasan Hasil Penelitian. ... 185
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. ... 191
5.2 Saran. ... 195
DAFTAR PUSTAKA. ... 197
LAMPIRAN. ... 200
xvii
Tabel 1.1 Data Pengunjung TNUK Tahun 2012-1014. ... 10
Tabel 2.1 Alat-alat Promosi. ... 34
Tabel 2.2 Operasional Variabel berdasarkan Olahan Peneliti. ... 57
Tabel 2.3 PenelitianTerdahulu. ... 60
Tabel 3.1 Skala Likert. ... 75
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha. ... 78
Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase. ... 79
Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi. ... 81
Tabel 3.5 Uji Validitas Product (X1). ... 86
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Product (X1) . ... 87
Tabel 3.7 Uji Validitas Price (X2). ... 87
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Price (X2) . ... 88
Tabel 3.9 Uji Validitas Place (X3). ... 88
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Place (X3) . ... 89
Tabel 3.11 Uji Validitas Promotion (X4). ... 89
Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Variabel Promotion (X4) . ... 90
Tabel 3.13 Uji Validitas Variabel Keputusan Wisatawan (Y). ... 90
Tabel 3.14 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Wisatawan (Y). ... 91
Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Product (X1).. ... 92
xviii
Tabel 3.11 Jadwal Penelitian. ... 95
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden. ... 109
Tabel 4.2 Usia Responden... 111
Tabel 4.3 Profesi Responden... 112
Tabel 4.4 Mean dan Median Variabel Product. ... 115
Tabel 4.5 Hasil Jawaban Responden (Q1). ... 115
Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden (Q2). ... 117
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden (Q3). ... 118
Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden (Q4). ... 119
Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden (Q5). ... 120
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden (Q6). ... 121
Tabel 4.11 Mean dan Median Variabel Price ... 123
Tabel 4.12 Hasil Jawaban Responden (Q7). ... 124
Tabel 4.13 Hasil Jawaban Responden (Q8). ... 125
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden (Q9). ... 126
Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden (Q10). ... 127
Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden (Q11). ... 129
xix
Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden (Q14). ... 133
Tabel 4.21 Mean dan Median Variabel Promotion. ... 134
Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden (Q15). ... 135
Tabel 4.23 Hasil Jawaban Responden (Q16). ... 136
Tabel 4.24 Hasil Jawaban Responden (Q17). ... 138
Tabel 4.25 Hasil Jawaban Responden (Q18). ... 139
Tabel 4.26 Mean dan Median Variabel Keputusan Wisatawan (Y). ... 141
Tabel 4.27 Hasil Jawaban Responden (Q19). ... 142
Tabel 4.28 Hasil Jawaban Responden (Q20). ... 143
Tabel 4.29 Hasil Jawaban Responden (Q21). ... 144
Tabel 4.30 Hasil Jawaban Responden (Q22). ... 145
Tabel 4.31 Hasil Jawaban Responden (Q23). ... 146
Tabel 4.32 Hasil Jawaban Responden (Q24). ... 147
Tabel 4.33 Hasil Jawaban Responden (Q25). ... 149
Tabel 4.34 Hasil Jawaban Responden (Q26). ... 150
Tabel 4.35 Hasil Jawaban Responden (Q27). ... 151
Tabel 4.36 Hasil Jawaban Responden (Q28). ... 152
Tabel 4.37 Kolmogorov-Smirnov. ... 156
xx
Tabel 4.41 Correlation X4 terhadap Y. ... 160
Tabel 4.42 Korelasi Berganda. ... 161
Tabel 4.43 Regresi Linear Sederhana X1 terhadap Y. ... 162
Tabel 4.44 Regresi Linear Sederhana X2 terhadap Y. ... 163
Tabel 4.45 Regresi Linear Sederhana X3 terhadap Y. ... 165
Tabel 4.46 Regresi Linear Sederhana X4 terhadap Y. ... 166
Tabel 4.47 Regresi Linear Berganda (X1, X2, X3, X4 terhadap Y). ... 168
Tabel 4.48 R Square Product. ... 171
Tabel 4.49 R Square Price. ... 172
Tabel 4.50 R Square Place. ... 173
Tabel 4.51 R Square Promotion ... 174
Tabel 4.52 R Square X1, X2, X3, X4. ... 175
Tabel 4.53 Uji F Anova Product. ... 180
Tabel 4.54 Uji F Anova Price. ... 181
Tabel 4.55 Uji F Anova Place . ... 182
Tabel 4.56 Uji F Anova Promotion. ... 183
xxi
Gambar 2.1 Teori S - O - R. ... 41 Gambar 2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Konsumen. ... 44
Gambar 2.3 Kerangka Teoritas. ... 54
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. ... 55
Gambar 4.1 Peta Zonasi Taman Nasional Ujung Kulon. ... 98
Gambar 4.2 Beberapa Jenis Vegetasi yang ada di Pulau Peucang. ... 101
Gambar 4.3 Keragaman Jenis Satwa di Pulau Peucang. ... 102
Gambar 4.4 Daya Tarik Wisata Unggulan di Pulau Peucang. ... 104
Gambar 4.5 Daya Tarik Wisata Karang Copong. ... 105
Gambar 4.6 Salah Satu Lokasi Legon Kobak. ... 106
Gambar 4.7 Salah Satu Lokasi Coral Reef... 107
Gambar 4.8 Regresi Linear Sederhana X1 terhadap Y. ... 162
Gambar 4.9 Regresi Linear Sederhana X2 terhadap Y. ... 164
Gambar 4.10 Regresi Linear Sederhana X3 terhadap Y. ... 165
Gambar 4.11 Regresi Linear Sederhana X4 terhadap Y. ... 167
xxii
Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden. ... 109 Diagram 4.2 Usia Responden. ... 111
Diagram 4.3 Profesi Responden. ... 113
Diagram 4.4 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Kualitas Produk. ... 116
Diagram 4.5 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Keistimewaan Produk. 120
Diagram 4.6 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Pelayanan. ... 122
Diagram 4.7 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Keterjangkauan Harga 127
Diagram 4.8 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Perbandingan dengan
Merek Lain. ... 128
Diagram 4.9 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Kesesuaian Harga
dengan Kualitas. ... 130
Diagram 4.10 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Ketersediaan
Alternatif Agen Perjalanan. ... 132
Diagram 4.11 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Lokasi Terjangkau. ... 134
Diagram 4.12 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Personal Selling. ... 136
Diagram 4.13 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Mass Selling. ... 137
Diagram 4.14 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Promosi Penjualan. ... 139
Diagram 4.15 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Public Relations. ... 140
xxiii
Diagram 4.19 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Keputusan Pembelian. . 150
Diagram 4.20 Hasil Jawaban Responden Sub Variabel Perilaku Pasca
Pembelian. ... 153
xxiv
Lampiran 1 Dokumentasi. ... 200
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian... 206
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian. ... 209
Lampiran 4 Data dan Jawaban Responden. ... 214
Lampiran 5 Tabel Nilai t tabel r, Product Moment, , F tabel. ... 227
Lampiran 6 Kartu Bimbingan Skripsi. ... 233
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi, tidak tertutup kemungkinan bahwa masyarakat
semakin tertarik untuk mengetahui komposisi yang terkandung dalam
produk-produk pariwisata. Pariwisata sebagai industri ini agar dapat menjadi andalan
dalam perekonomian suatu daerah, maka diperlukan perencanaan dan
penggarapan yang matang. Agar perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata dapat
terpuaskan, maka diperlukan pengemasan produk pariwisata yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan wisatawan.
Pengembangan pariwisata seperti layaknya pengembangan usaha lain,
membutuhkan tuntutan untuk mempertimbangkan selera pasar. Oleh karena itu
dalam pengembangan pariwisata sangat penting untuk memperhatikan dan
meningkatkan kualitas. Kecocokan dari tujuan, kualitas dan nilai untuk uang dari
produk atau jasa-jasa yang bersangkutan menjadi tanggungjawab manajemen
dalam membujuk pengunjung.
Mengelola produk atau pasar kunci sebagai bisnis yang terpisah di bawah
organisasi utama untuk memastikan organisasi itu mendapatkan sumber daya dan
perhatian yang dibutuhkan untuk memuaskan pelanggan dan memperoleh laba.
(marketing mix) yang meliputi produk (product), tempat (place), harga (price),
dan promosi (promotion). Menurut Kotler dan Amstrong, bauran pemasaran
merupakan salah satu konsep kunci dalam teori pemasaran modern.1
Product, jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. Price, bagaimana strategi
penentuan harga. Promotion, bagaimana promosi yang harus dilakukan. Place,
bagaimana sistem pengantaran (delivery system) yang akan diterapkan.2
Setiap orang yang memutuskan untuk membeli produk pariwisata
mungkin dipengaruhi oleh promosi penyedia produk, menilai produk yang
ditawarkan, mempertimbangkan apakah akan membeli produk pada tingkat harga
yang ditawarkan, dan akhirnya berpikir tentang seberapa mudah produk tersebut
dapat didapat dan dibeli. Setiap aspek tersebut merupakan elemen dasar dari
bauran pemasaran pariwisata.
Dalam pariwisata, komunikasi sangatlah diperlukan dalam penyampaian
promosi kepariwisataan. Salah satu kegiatan komunikasi dalam pariwisata yaitu
dalam hal proses pemasaran dan promosi, yakni komunikator harus bijak dalam
memasarkan produk wisata agar dapat menarik perhatian wisatawan untuk
menggunakan produk wisata tersebut. Dengan mengolah berbagai produk wisata
yang ada semenarik mungkin, hingga mampu menarik minat wisatawan. Produk
pariwisata yang memiliki daya tarik tersebut bisa bermacam-macam entah itu
1 I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit
Andi. Hal. 172
2 Mts Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan, Malang: Banyumedia Publishing.
alamnya yang eksotik dan indah, kebudayaan masyarakatnya yang unik serta
masih murni dan belum tersentuh oleh globalisasi.
Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon secara administratif terletak di
Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Tahun 1991, Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional
Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site sebagai penghargaan atas
potensi kawasan yang kaya dan luar biasa dalam keanekaragaman hayati. Antara
lain dikarenakan dengan adanya keberadaan jenis Badak Jawa, lanskap hutan,
pantai dan perairan lautnya yang indah dan kaya akan flora dan fauna.3
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan kawasan pelestarian alam dan
keanekaragaman hayati yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai wahana wisata
alam dan gudang pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian serta
pendidikan.Taman Nasional Ujung Kulon merupakan wisata alam yang cukup
berpotensi menarik banyaknya kalangan turis domestik sampai mancanegara.
Taman Nasional Ujung kulon tidak hanya menyediakan wisata panorama
hutan yang dihuni oleh badak bercula satu melainkan memiliki panorama pantai
yang sangat mempesona. Wilayah pengelolaannya meliputi Semenanjung Ujung
Kulon, Pulau Panaitan, Pulau Peucang, Pulau Handeuleum dan Gunung Honje.
Pulau Peucang dengan keragaman potensi wisata alam yang sangat besar
menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata alam di Taman Nasional Ujung
Kulon. Dengan luas ± 450 Ha, Pulau Peucang memiliki beberapa obyek daya tarik
3
wisata antara lain petualangan di jalur tracking Karang Copong, wisata bahari di
perairan sekitar Pulau Peucang, atraksi satwa liar di padang Pengembalaan Cidaon
dan wisata sejarah Tanjung Layar.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi Alam Nomor. SK.100/IV-SET/2011 tentang Zonasi Taman Nasional
Ujung Kulon, wilayah Pulau Peucang dan perairan di sekitarnya terbagi atas zona
rimba, zona pemanfaatan dan zona perlindungan bahari. Di dalam zona
pemanfaatan tersebut dimungkinkan dilakukannya kegiatan usaha pariwisata
alam.
Seperti yang dipaparkan diatas, Taman Nasional Ujung Kulon banyak
memiliki keunggulan produk wisata. Jika wisatawan yang datang ke destinasi
tersebut sangat banyak, mengeluarkan sebegitu banyak uang untuk membeli
berbagai keperluan selama liburannya, tidak dapat dibantah bahwa hal itu akan
berdampak pada kehidupan ekonomi daerah tersebut, baik langsung maupun tidak
langsung.
Gohen (1984) mengemukakan bahwa dampak pariwisata terhadap kondisi
sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok
besar, yaitu:4
1. Dampak terhadap penerimaan devisa
2. Dampak terhadap pendapatan masyarakat
3. Dampak terhadap kesempatan kerja
4 I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit
4. Dampak terhadap harga-harga
5. Dampak terhadap distribusu manfaat/keuntungan
6. Dampak terhadap kepemilikan dan control
7. Dampak terhadap pembangunan pada umumnya, dan
8. Dampak terhadap pendapatan pemerintah.
Keragaman daya tarik wisata yang dimiliki Taman Nasional Ujung Kulon
merupakan potensi yang perlu dikembangkan untuk memberikan nilai tambah
bagi wisatawan. Nilai tambah dari keragaman tersebut bila dikembangkan secara
benar dan terencana diharapkan dapat memperpanjang lama tinggal wisatawan
dan memberikan manfaat bagi lingkungan fisik, sosial, budaya dan ekonomi
secara berkelanjutan.
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang sangat penting
untuk dikembangkan. Pengembangan ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon
seperti obyek wisata Pulau Peucang diupayakan dapat meningkatkan kegiatan
ekowisata sebagai alat untuk meningkatkan konservasi kawasan. Kegiatan wisata
dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kegiatan konservasi. Perencanaan
detil wisata disusun dengan menyeimbangkan kepentingan perlindungan kawasan
dan kepuasan pengunjung.
Pemahaman masyarakat mengenai Pulau Peucang dirasa masih kurang
dibandingkan dengan obyek wisata lainnya seperti Pulau Umang, Tanjung Lesung
maupun Anyer. Karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai obyek
banyak orang lebih mengenal Ujung Kulon sebagai Kawasan Hutan, tempat
habitatnya Badak Jawa Bercula Satu.
Namun dikarenakan adanya peluang untuk kunjungan wisata, maka dari
itu Balai Taman Nasional Ujung Kulon menggunakan peluang tersebut untuk
merangsang wisatawan berkunjung ke Pulau Peucang dikarenakan dekat dengan
Ibu Kota (Jakarta), Pulau Umang dan juga Tanjung Lesung. Oleh karena itu,
dilakukan beberapa upaya untuk lebih mengenal obyek wisata Pulau Peucang di
Taman Nasional Ujung Kulon.5
Untuk berkunjung ke Pulau Peucang, wisatawan harus mengetahui harga
yang ditawarkan. Harga yang ditawarkan cukup tinggi untuk bisa sampai ke Pulau
Peucang. Karena selain harus menggunakan transportasi darat, wisatawan pun
harus menggunakan transportasi laut dengan jasa sewa kapal dari masyarakat
setempat. Untuk meminimalisir biaya, biasanya wisatawan Pulau Peucang datang
secara berkelompok agar harga yang ditawarkan sesuai dengan daya beli
wisatawan.Meskipun demikian, akses menuju Pulau Peucang masih dapat
terjangkau dengan adanya transportasi yang ada.
Peranan pemerintah setempat pun dibutuhkan dalam hal ini seperti
perbaikan infrastruktur menuju tempat-tempat wisata di Kabupaten Pandeglang.
Selain itu, promosi pariwisata yang intensif dilakukan oleh Balai Taman Nasional
Ujung Kulon untuk memperkenalkan atau memudahkan calon wisatawan
5
mendapatkan informasi yang mereka inginkan sebelum melakukan kunjungan
wisata mengenai keragaman daya tarik wisata yang dimiliki.6
Dalam mengembangkan kemampuan produk wisata, Balai Taman
Nasional Ujung Kulon bersinergi atau bekerja sama dengan beberapa pihak
swasta, diantaranya PT. Wana Wisata Alam Hayati (WWAH) dan PT. Ujung
Kulon Indonesia (UKI). Namun saat ini, yang berperan aktif dalam pengelolaan
wisata dari pihak swasta adalah PT. Ujung Kulon Indonesia (UKI) sejak tahun
2013 dikarenakan PT. WWAH sudah tidak berperan aktif sebab sedang
mengalami kesulitan dalam hal finansial pada tahun 2012 sehingga menyebabkan
restoran sempat tutup. Oleh karena itu, Balai Taman Nasional Ujung Kulon
memutuskan untuk bekerjasama dengan PT. UKI sebagai solusi untuk
menghidupkan kembali operasional lapangan dan pengurusan perpanjangan izin
sehingga PT. UKI diberi kewenangan untuk mengelola Pulau Peucang.7
Berbagai upaya dilakukan baik oleh pemerintah maupun perusahaan jasa
di bidang terkait sebagai tempat wisata pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung
ke Pulau Peucang atau Peucang Island yang berada di Taman Nasional Ujung
Kulon. Seperti melakukan pengembangan ekowisata yang dimiliki, memberikan
informasi ketika wisatawan berkunjung ke Balai Taman Nasional Ujung Kulon,
membuat website (www.ujungkulon.org), sebagai media informasi dari
pemerintah kepada publik dan berbagai sosial media lainnya.
6
Ibid
7
Selain itu, Balai Taman Nasional Ujung Kulon ikut terlibat dalam berbagai
event sehingga melalui hal tersebut masyarakat mulai mengenali dan lebih dekat
dengan Taman Nasional Ujung Kulon. Balai Taman Nasional Ujung Kulon ikut
terlibat dalam ajang Pemilihan Kaka Teteh Pandeglang yaitu Duta Pariwisata
Kabupaten Pandeglang sejak tahun 2012. Berbagai obyek wisata di Kabupaten
Pandeglang diperkenalkan, termasuk obyek wisata Pulau Peucang. Kemudian,
karena begitu pentingnya pelestarian Badak Bercula Satu di Taman Nasional
Ujung Kulon, sehingga diresmikanlah Duta Badak Jawa pada tahun 2013 sebagai
brand ambassador untuk memperkenalkan tempat habitat hewan langka tersebut.
Dengan adanya Desi Ratnasari sebagai brand ambassador dan pemilihan Duta
Pariwisata Kabupaten Pandeglang, dapat membantu promosi tentang Kawasan
Taman Nasional Ujung Kulon.8
Public Relations salah satu kegiatan dari bauran promosi yang juga
menjadi bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Public Relations di Balai
Taman Nasional Ujung Kulon yang berada pada divisi Kerjasama dan Humas
secara khusus difokuskan lebih kepada pihak internal, sedangkan kepada pihak
eksternal berupa pelayanan publik dengan pendekatan kepada masyarakat dengan
mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan konservasi dan
membina hubungan dengan media. Divisi Kerjasama dan Humas berusaha
membina hubungan baik dengan pihak internal dan juga eksternal.9
8
Ibid
9
Untuk membantu pemasar produk jasa pariwisata dilakukan pula dengan
membuat brosur, booklet, leaflet, video yang biasanya secara rutin tersedia pada
saat mengikuti pameran dagang di tingkat Kabupaten (Ulang Tahun Kota
Pandeglang), Provinsi (Banten EXPO, MTQ se-Banten) maupun Nasional (Indo
Green). Selain itu, berbagai sarana informasi mengenai jenis produk pariwisata
yang ditawarkan guna meningkatkan tangibility yang dimiliki Taman Nasional
Ujung Kulon serta melalui saluran atau media komunikasi seperti surat kabar, foto
dan lain sebagainya.10
Dengan adanya pihak swasta yang terlibat pun dapat membantu promosi
pariwisata yaitu membuat akun instagram (@peucangislandresort). Khalayak
dapat melihat berbagai foto mengenai Pulau Peucang dengan segala macam
aktivitas wisatawan yang telah berkunjung ke Pulau Peucang sehingga menarik
perhatian khalayak yang belum melakukan kunjungan wisata ke Pulau tersebut.
PT. UKI pun memiliki website, yaitu www.peucangislandresort.com. Selain itu,
banyak travel agent yang menawarkan jasa open trip ke Pulau Peucang, seperti
Badak Tour and Travel (Banten Adventure), Rhino Adventure dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu, dengan adanya upaya yang dilakukan oleh Balai Taman
Nasional Ujung Kulon yang bersinergi dengan pihak swasta terkait dapat
meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Peucang. Sehingga
dapat dikatakan bahwa keputusan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami
10
kenaikan atau jumlah wisatawannya semakin meningkat. Adapun data pengunjung
Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Pengunjung TNUK Tahun 2012-2014
No Tahun Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah
1. 2012 6.598 835 7.422
2. 2013 7904 1344 9.248
3. 2014 11.223 1.206 12.429
Sumber: Data Evaluasi dan Pelaporan Balai Taman Nasional Ujung Kulon
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan wisatawan domestik mengunjungi salah satu obyek
wisata di Taman Nasional Ujung Kulonyaitu Pulau Peucang, yang meliputi
variabel product, price, place, dan promotion (marketing mix).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan mengenai pentingnya peranan
bauran pemasaran, maka akan mempengaruhi keputusan wisatawan domestik
dalam melakukan kegiatan wisata. Oleh karena itu judul yang dipilih oleh peneliti
adalah “PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN
WISATAWAN DOMESTIK MENGUNJUNGI PULAU PEUCANG”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
1.3Identifikasi Masalah
Dengan adanya bauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan oleh
Balai Taman Nasional Ujung Kulon, secara tidak langsung mempengaruhi dan
mengundang reaksi dari wisatawan sehingga membentuk sebuah keputusan untuk
mengunjungi Pulau Peucang. Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka identifikasi penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh product terhadap keputusan wisatawan domestik
mengunjungi Pulau Peucang?
2. Seberapa besar pengaruh price terhadap keputusan wisatawan domestik
mengunjungi Pulau Peucang?
3. Seberapa besar pengaruh place terhadap keputusan wisatawan domestik
mengunjungi Pulau Peucang?
4. Seberapa besar pengaruh promotion terhadap keputusan wisatawan
domestik mengunjungi Pulau Peucang?
5. Seberapa besar pengaruh marketing mix (product, price, place, dan
promotion) terhadap keputusan wisatawan domestik mengunjungi Pulau
Peucang?
6. Faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang dari keempat variabel
1.4Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui dan mengukur besar pengaruh product terhadap keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang.
2. Mengetahui dan mengukur besar pengaruh price terhadap keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang
3. Mengetahui dan mengukur besar pengaruh place terhadap keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang.
4. Mengetahui dan mengukur besar pengaruh promotion terhadap keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang.
5. Mengetahui dan mengukur besar pengaruh marketing mix (product, price,
place, dan promotion) terhadap keputusan wisatawan domestik
mengunjungi Pulau Peucang
6. Mengetahui faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan
wisatawan domestik mengunjungi Pulau Peucang dari keempat variabel
independen pada penelitian.
1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan
bagi ilmu komunikasi, khususnya bidang kehumasan, mengenai marketing mix
humas harus mampu mengelola kegiatan pemasaran semenarik mungkin dan
sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan zaman.
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi Balai Balai Taman Nasional Ujung Kulon, PT. Wana Wisata Alam
Hayati, PT. Ujung Kulon Indonesia, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Banten, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk terus
mengembangkan pemasaran produk pariwisata.
Selain itu diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi bahan referensi
dalam kajian ilmu komunikasi jika ada mahasiswa yang akan melakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Kajian Teoritas 2.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi,
pesan-pesan, gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan
lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal maupun
non-verbal dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau
sekelompok orang lainnya dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian
dan/atau kesepakatan bersama.11
Bernard Berelson dan Barry A. mendefinisikan komunikasi adalah
penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan
menggunakan bahasa, gambar-gambar, bilangan, grafik dan lain-lain.
Kegiatan atau proses penyampaian itulah yang biasanya dinamakan
komunikasi.12
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari komunikator
pada komunikan. Proses komunikasi tentunya tidak dapat terlepas dari
kehidupan manusia. Karena memang pada dasarnya manusia adalah makhluk
11
Teuku May Rudy. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, Bandung: PT Refika Aditama. Hal 1
12
sosial yang perlu bersosialisasi dengan sesama untuk memenuhi
kebutuhannya. Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila pihak si pengirim
dan si penerima informasi dapat memahami.
Unsur-unsur (elemen-elemen atau komponen-komponen) yang
berperan dalam proses komunikasi, yaitu:13
1) Komunikator
Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan tempat asal pesan, sumber berita, informasi, atau
pengertian yang disampaikan (dikomunikasikan) atau bisa disebut
sebagai orang atau pihak yang mengirim/menyampaikan berita.
2) Pesan atau berita (Message)
Message(s) adalah pesan atau pesan-pesan, informasi atau
pengertian, dari komunikator yang penyampaiannya disampaikan
kepada komunikan (audiens/khalayak) melalui penggunaan bahasa
atau lambang-lambang
3) Saluran atau media komunikasi
Saluran atau media komunikasi adalah sarana tempat berlalunya
simbol-simbol/lambang-lambang yang mengandung makna berupa
pesan/pengertian.
4) Komunikan
Komunikasi adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai
subjek yang dituju oleh komunikator (pengirim/penyampai pesan),
13
yang menerima pesan-pesan (berita, informasi, pengertian) berupa
lambang-lambang yang mengandung arti atau makna.
Pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan, tujuan
komunikasi ini dikutip dari Widjaja adalah: 14
a. Pesan yang kita sampaikan itu dapat dimengerti
b. Memahami oranglain
c. Berusaha gagasan kita dapat diterima oleh oranglain dengan
pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak
d. Menggerakan oranglain untuk melakukan sesuatu. Menggerakan
oranglain diantaranya berupa kegiatan. Kegiatan yang
dimaksudkan disini adalah kegiatan yang lebih mendorong, namun
yang harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk
melakukannya.
Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi itu bertujuan
mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Setiap kali kita
bermaksud mengadakan komunikasi, maka kita perlu meneliti apa yang
menjadi tujuannya.
14H. A. W Widjaja. 2002. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta: Bumi Aksara. Hal
2.1.2 Pemasaran
Perusahaan akan terus mencari pasar dan tidak akan pernah puas
dengan pasar yang sudah didapat sehingga perusahaan selalu membuat
strategi-strategi untuk mempertahankan perusahaannya. Maka dari itu,
perusahaan harus dapat memahami benar mengenai konsep pemasaran bagi
perusahaannya karena pemasaran memegang peranan penting dalam
menentukan sukses atau tidaknya sebuah strategi yang direncanakan untuk
menarik minat pengunjung. Dibawah ini terdapat pengertian pemasaran
menurut para ahli.
Carl McDaniel dan Roger Gates mendefinisikan pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan rencana, penetapan harga, promosi, dan
distribusi ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan/sasaran individu dan organisasi.15
Marketing adalah semua aktivitas yang ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, baik untuk jangka pendek maupun
panjang, dengan cara tukar-menukar.16
Definisi marketing oleh Kotler adalah pada kenyataannya marketing
identik dengan “kegiatan mencari, menarik dan memelihara hubungan baik
dengan konsumen”. 17
15 Carl McDaniel & Roger Gates. 2001. Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat. Hal. 19
16 Rio Budi Prasadja Tan. 2010. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata, Jakarta: Penerbit
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan serangkaian aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan menciptakan pertukaran. Pemasaran jauh lebih
luas dari kegiatan promosi produk. Kegiatan promosi salah satu aspek dari
pemasaran.
2.1.3 Konsep Pemasaran
Pemasaran lebih kepada mengutamakan kepuasan pelanggan. Lagipula
perusahaan mengawalinya dengan mencari tahu kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Barulah kemudian dicari tahu produk yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan itu. Laba justru diharapkan diperoleh dari kepuasan
konsumen yang nantinya membeli dalam jumlah banyak, terus-terusan dan
mungkin dengan harga yang menguntungkan.18
Untuk mencapai tujuannya secara efisien, perusahaan-perusahaan pada
masa sekarang telah menganut konsep pemasaran, yang mensyaratkan hal-hal
berikut ini:19
1) Orientasi konsumen
Identifikasi dan fokus orang-orang dan perusahaan yang paling mungkin
membeli produk dan produksi barang atau jasa untuk memenuhi
Taufiq Amir. 2005. Dinamika Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal. 21
19 Carl McDaniel & Roger Gates. 2001. Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Penerbit Salemba
2) Orientasi tujuan
Perusahaan harus berorientasi pada konsumen hanya sebatas bahwa
orientasi tersebut juga memenuhi tujuan perusahaan. Tujuan-tujuan
perusahaan yang menghasilkan laba biasanya berpusat pada kriteria
keuangan.
3) Orientasi sistem
Penciptaan sistem untuk mengawasi lingkungan eksternal dan
mengirimkan bauran pemasaran ke pasar sasaran. Sistem harus ditetapkan
terlebih dahulu untuk menentukan apa keinginan konsumen dan
mengidentifikasi peluang pasar.
2.1.4 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi yang berhasil itu tidak hanya membutuhkan penyampaian
suatu pesan yang dapat dipahami kepada pemirsa (audience) yang tertarik
kepadanya, tetapi juga membuat mereka melakukan sesuatu mengenainya.
Komunikasi pemasaran itu menyangkut bujukan (persuasion), baik yang
menghasilkan sesuatu tindakan yang dikehendaki seperti membeli suatu
produk atau jasa-jasa tertentu, maupun yang menghasilkan perubahan sikap
atau perilaku yang mungkin pada akhirnya membawa pada tindakan yang
diinginkan.20
Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama
bauran pemasaran perusahaan. Fandi Tjiptono mendefinisikan komunikasi
20 Collin McIver dan Geoffrey Naylor. 1987. Pemasaran Jasa-jasa Keuangan, Jakarta: Bina
pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.21
Sedangkan menurut Warren J. Keegan et.al, komunikasi pemasaran
adalah semua elemen dalam pemasaran yang memberi arti dan
mengkomunikasikan nilai kepada konsumen dan stakeholder sebuah
perusahaan.22
Secara luas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan
merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.23
Dari pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang disampaikan perusahaan kepada
konsumen dengan memberikan informasi, penjelasan-penjelasan yang sifatnya
membujuk sampai tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan.
21
Fandi Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi. Hal. 219
2.1.5 Marketing Mix
Perilaku konsumen sudah pasti akan berubah dengan perkembangan
zaman yang terjadi. Perusahaan harus dapat memilih strategi yang tepat dalam
rangka memenangkan persaingan dan merebut hati konsumen secara tepat.
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih strategi yang tepat dalam
rangka menggaet konsumen dengan mengombinasikan berbagai marketing
tools, baik dari segi produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat elemen
tersebut yang sering dinamakan marketing mix, sekaligus istilah pemasaran
yang sangat terkenal.
Adapun menurut Kotler pengertian bauran pemasaran (marketing mix)
adalah kombinasi dari empat variabel / kegiatan yang merupakan inti dari
pemasaran, yakni produk, struktur harga, sistem distribusi dan kegiatan
promosi. Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut paling
berhubungan dan saling mempengaruhi keseluruhan upaya marketing
dibangun dan dijalankan dengan alat yang dinamakan bauran pemasaran
(marketing mix). Marketing mix adalah perangkat variabel-variabel pemasaran
terkontrol yang digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan dalam pasar sasaran (target market). Konsep marketing mix
merupakan segala usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan akan produknya.24
24 Hermawan Kertajaya. 2010. Perjalanan Pemikiran Konsep Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Hal.
Sedangkan menurut Carl McDaniel dan Roger Gates mendefinisikan
bauran pemasaran adalah campuran unik dari produk atau jasa, penetapan
harga, promosi, penawaran dan distribusi, yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kelompok konsumen tertentu.25
Menurut D.W Foster, bauran pemasaran adalah suatu istilah yang
menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang
dikerahkan guna mencapai sasaran perusahaan.26
Komponen-komponen marketing mix terdiri dari 4 (empat) varibel)
yang dikenal dengan 4P, yaitu:27
1) Produk (product) merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan
tawarkan pada pasar sasaran.
2) Harga (price) merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan
untuk mendapatkan produk.
3) Tempat (place) menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi
konsumen sasaran.
4) Promosi (promotion) merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk dan untuk
meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya.
25 Carl McDaniel & Roger Gates. 2001. Riset Pemasaran Kontemporer, Jakarta: Penerbit Salemba
Empat. Hal. 5
26
Ahmad Subagyo. 2010. Marketing In Busines, Jakarta: Mitra Wacana Media. Hal. 130
27 Marius P. Angipora. 1999. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal
Dari beberapa definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa bauran
pemasaran (marketing mix) adalah perpaduan pemasaran yang terdiri dari
produk, tempat, harga dan promosi untuk mencapai tujuan pemasaran dalam
memenuhi kebutuhan konsumen.
2.1.6 Produk
Konsumen ingin memiliki barang yang berkualitas, bermutu, tahan
lama. Dalam hal ini, konsumen sudah mulai memilih-milih karena mereka
tidak mau asal membeli dan memiliki. Dengan demikian, perusahaan
mengonsentrasikan perhatiannya pada kemampuan produk. Penelitian dan
pengembangan produk dilakukan untuk meningkatkan kemampuan produk.
Suatu produk diciptakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang yang dapat
diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi
produk itu sendiri, nama merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau
garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta
hubungan personal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual.
Fandi Tjiptono mendefinisikan produk merupakan segala sesuatu yang
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.28
Sedangkan menurut M. Taufiq Amir, produk adalah apa saja, yang
dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi,
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan mereka.29
Dari beberapa pendapat ahli diatas yang telah mengemukakan
pendapatnya tentang produk, penulis menyimpulkan pendapat bahwa produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan perusahaan kepada pasar
sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2.1.6.1 Klasifikasi Produk dan Komponen Produk
Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok utama, yaitu: 30
1) Barang, merupakan produk yang berwujud fisik , sehingga bisa
dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan,
dan perlakuan fisik lainnya.
2) Jasa (service), merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
28
Fandi Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi. Hal. 95
Dalam hal ini, peneliti mengklarifikasikan produk pada kelompok
jasa, karena mengunjungi obyek wisata Pulau Peucang di Taman Nasional
Ujung Kulon merupakan aktivitas yang akan memberikan manfaat atau
kepuasan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh wisatawan.
2.1.6.2 Strategi diferensiasi produk
Produk tidak hanya obyek fisik, tetapi merupakan seperangkat
manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik
manfaat secara fungsional, psikologis, maupun sosial. Produk meliputi
kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, merek,
kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian. Adapun
beberapa strategi yang dilakukan, sebagai berikut:31
1) Kualitas
Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan
kebutuhan spesifik dari pelanggan.Kualitas merupakan kata kunci
dalam industri pariwisata karena kualitas memiliki arti yang sangat
penting dalam bisnis jasa ini.
Hal ini mencakup penentuan standar kualitas dari produk dan
penerapan metode tertentu untuk menjamin performance staff dan
fasilitas dalam level tertentu. Manajemen kualitas sangat krusial
dalam menciptakan reputasi yang baik bagi produk dan pelayanan
31 Suyanto. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal
yang diberikan. Penyedia produk dan layanan pariwisata akan lebih
berhasil dalam usahanya jika mampu memberikan produk dan
layanan yang memiliki kualitas lebih baik dari kompetitornya.32
2) Keistimewaan
Keistimewaan merupakan karakteristik yang melengkapi fungsi
dasar produk, yang memperkenalkan keistimewaan produk.
3) Pelayanan
Disini beberapa keputusan diambil, seperti keputusan tentang jenis
pelayanan pokok yang ditawarkan, seberapa lengkap setiap
pelayanan akan disajikan, serta bentuk masing-masing pelayanan
tersebut.
Pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk memenuhi kepuasan wisatawan – perasaan dimana produk/jasa telah mencapai harapan yang diinginkan. Pelayanan
adalah inti dari kegiatan wisata dan membuat produk wisata
menjadi unik. Setiap wisatawan tentunya menuntut untuk dilayani
dengan baik memang itulah yang dicari dari setiap kegiatan
wisata.33
Pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan sebelum,
selama dan setelah pembelian.
32
Rio Budi Prasadja Tan. 2010. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata, Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal 132-135
33
2.1.7 Harga
Kebanyakan orang-orang pemasaran akan sepakat bahwa penetapan
harga merupakan salah satu unsur yang menentukan dalam bauran pemasaran.
Manajer pemasaran hendaklah memandang harga itu sebagai suatu variabel
yang akan dijual terhadap kualitas dan promosi produk, dan bukan sebagai
kemutlakan bahwa harga paling rendah itu yang paling disukai. Saat ini tidak
bisa dipungkiri, konsumen akan lebih tertarik dan berani membeli produk
dengan harga yang tinggi jika produknya pun bagus dan berkualitas
dibandingkan dengan produk yang harganya murah namun memiliki kualitas
yang rendah.
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,
distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). 34
Menurut Kotler, harga adalah jumlah keseluruhan nilai yang
dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang didapatkan dan digunakannya
atas produk dan jasa. 35
Harga merupakan jumlah keseluruhan dari biaya-biaya selama
perjalanan wisata yang mencakup akomodasi, makanan dan minuman, biaya
34 Fandi Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi. Hal. 151
perjalanan dan partisipasi dalam pelayanan yang dikonsumsi selama berada di
destinasi yang dituju.36
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang dari barang
beserta pelayanannya.37
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk tadi. Harga dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari
produk kepada pelanggan.
2.1.7.1Peranan Harga
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu: 38
1) Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu
para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau
utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.
Adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan
cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan
jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang
tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki
2) Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam ‘mendidik’
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini
36
Pengantar Ilmu Pariwisata, Hal. 131
37
Drs. Basu Swastha. 2007. Azas-azas Marketing, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Hal. 147
terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami
kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang
mahal mencerminkan kualitas yang tinggi.
2.1.8 Tempat (Distribusi)
Distribusi pada jasa pariwisata bukan saja berkaitan dengan
pemindahan fisik barang-barang dagangan, tetapi berkaitan juga dengan
tempat-tempat penjualan, agen pengecer, dan sebagainya, yang di bidang
pariwisata dapat dikenal dengan travel agencies. 39
Fungsi distribusi adalah sebagai berikut:
1) Sebagai sarana penyebaran produk atau alternatif-alternatif
penjualan.
2) Untuk melanjutkan arus informasi
3) Untuk merangsang dan memotivasi penjualan
4) Untuk membuka hubungan baru dan memeliharanya
Dari hal diatas, peneliti menyimpulkan bahwa distribusi adalah
saluran yang dipakai untuk memperoleh akses produk bagi konsumen
sasaran.
39 Rio Budi Prasadja Tan. 2010. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata, Jakarta: Penerbit
Ada beberapa alasan konsumen menggunakan agen perjalanan
untuk mendapatkan produk pariwisata, yaitu:40
1) Kemudahan akses kepada
a. Beragam pilihan brosur
b. Ketersediaan komponen produk penunjang seperti visa, cek
perjalanan, asuransi dan sebagainya
c. Outlet untuk pemesanan (booking) di beberapa kota besar
d. Ketersediaan alternatif agen, produk dan paket wisata yang
diinginkan.
2) Kenyamanan dalam hal:
a. Mendapatkan informasi, nasihat dan saran secara
independen
b. Menyelesaikan pembelian dan pembayaran paket wisata
yang dipilih
c. Melayangkan keluhan jika terjadi suatu masalah.
3) Keamanan/risiko
Konsumen merasa lebih aman ketika berhubungan dengan
agen perjalanan yang mempunyai reputasi baik.
4) Suasana/atmosfer
Agen perjalanan menyediakan suasana/atmosfer yang
merupakan bagian dari pengalaman wisatanya.
40 I Gde Pitana & I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Yogyakarta: Penerbit
5) Ekonomi
Agen perjalanan berkompetisi dalam harga dan nilai
tambah produk.
2.1.9 Promosi
Promosi sekuat apapun yang berusaha membangkitkan citra dapat
merugikan dan menimbulkan ejekan dan ketidakpercayaan, jika realitas tidak
sesuai dengan citra yang disampaikan. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi
sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga
sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau
penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.
Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
2.1.9.1Communication mix / promotion mix
Mempelajari promosi berarti membicarakan komunikasi, yaitu “Bagaimana kita menghantarkan pesan yang ingin kita sampaikan.” Jadi
komunikasi adalah penyampaian informasi. Communication mix adalah
elemen marketing mix yang keempat. Berikut ini definisi communication
mix menurut Robert C. Lewis:41
“Keseluruhan komunikasi antara perusahaan dengan target market untuk meningkatkan perwujudan product atau service mix, yaitu komunikasi yang menentukan atau memonitor
41
harapan-harapan konsumen, atau yang membujuk konsumen untuk membeli”.
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi
yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan
tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu atau sering disebut
bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix)
adalah: 42
1) Personal Selling
Merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
2) Mass selling, terdiri atas periklanan dan publisitas
Merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu
waktu. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang
didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu
produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa
menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian. Sedangkan publisitas merupakan
pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
3) Promosi penjualan
Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk
dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan. Promosi penjualan meliputi berbagai sarana, misalnya
kontes, pameran dagang dan sebagainya yang semuanya
mempunya ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut menarik
perhatian konsumen dan memberikan informasi yang dapat
menjadi alasan pembelian. Perusahaan menggunakan alat promosi
penjualan untuk menciptakan respons yang lebih kuat dan cepat.
4) Public Relations (hubungan masyarakat)
Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan
sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Public
Relations menawarkan berbagai ciri yang berbeda yang dapat
dipercaya, seperti laporan, berita, artikel, dan peristiwa (even) yang
dipandang lebih nyata dan dapat dipercaya untuk konsumen
daripada diinformasikan melalui iklan. Pesan disampaikan kepada
konsumen lebih sebagai “berita” daripada sebagai komunikasi yang mengarah pada penjualan.
Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya
mendorong pembelian, dan public relations membangun dan memelihara
Hubungan internal antara komunikasi dengan elemen marketing
mix yang lain (harga, distribusi dan produk) yaitu: 43
1) Hubungan antara Komunikasi dengan Harga
Dengan dipilihnya strategi penentuan harga tertentu, maka
ditentukan pula karakteristik komunikasi untuk produk yang
bersangkutan. Jika suatu perusahaan memiliki strategi harga tinggi,
maka sudah selayaknya pula elemen-elemen untuk
mengkomunikasikan produk tersebut difokuskan pada prestise,
status dan kualitas.
2) Hubungan antara Komunikasi dengan Distribusi
Karakter komunikasi akan berbeda sesuai dengan bentuk
distribusi yang dipilih. Pada distribusi insentif melalui banyak mata
rantai perantara, komunikasi terutama harus ditujukan pada
konsumen dan pedagang perantara. Penjualan langsung dalam
distribusi insentif memainkan peranan yang sangat kecil. Penjualan
langsung memerlukan full effect yang dapat dibangkitkan melalui
komunikasi langsung dengan konsumen melalui media massa.
Permintaan yang diaktifkan melalui jalan ini diharapkan dapat
merangsang pedagang perantara untuk menyediakan produk atau
jasa, sehingga dapat memenuhi permintaan yang meningkat
melalui pull-strategy.
43