• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

132 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai komunikasi matematis secara tertulis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender, dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik komunikasi matematis secara tertulis siswa berjenis kelamin

perempuan dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan Maine Holistic

Rubric for mathematics, Maryland Math Communication dan QUASAR General

Rubric yaitu sebagai berikut :

Peserta didik perempuan memiliki kemampuan menuliskan informasi dari persoalan matematika ke dalam kalimat matematis secara benar terkait konteks isi permasalahan, akan tetapi secara penulisan peserta didik cenderung menuliskan dengan kalimat secara eksplisit dan tidak matematis serta lebih teliti dalam menghimpun informasi. Selanjutnya peserta didik perempuan memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami istilah-istilah matematis akan tetapi kemampuan tersebut minimal efektif untuk menjelaskan konteks permasalahan. Kemudian peserta didik perempuan memiliki kemampuan menuliskan notasi matematika yang tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan, terkadang menuliskan notasi yang ambigu dan tidak bermakna. Selain itu, peserta didik perempuan memiliki kemampuan menyelesaikan permasalahan matematika yang tidak lengkap. Hal tersebut ditunjukkan dengan terdapat langkah-langkah penyelesaian yang tidak terstruktur dan terlompati serta pemilihan strategi penyelesaian terkadang tidak sesuai. Selanjutnya peserta didik perempuan tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian secara tertulis. Kemudian peserta didik perempuan mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan.

2. Karakteristik komunikasi matematis secara tertulis siswa berjenis kelamin laki-laki dalam memecahkan masalah geometri berdasarkan Maine Holistic Rubric for

(2)

mathematics, Maryland Math Communication dan QUASAR General Rubric yakni sebagai berikut :

Peserta didik laki-laki memiliki kemampuan menuliskan informasi dari persoalan matematika ke dalam kalimat matematis dengan benar secara konteks isi persoalan, akan tetapi secara penulisan peserta didik cenderung menuliskan dengan kata-kata yang tidak singkat secara eksplisit dan tidak matematis. Kemudian, peserta didik laki-laki memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami istilah-istilah matematis akan tetapi kemampuan tersebut minimal efektif untuk menjelaskan konteks permasalahan. Berikutnya, peserta didik laki-laki memiliki kemampuan menuliskan notasi matematika yang tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan dan terkadang menuliskan notasi yang tidak bermakna. Selanjutnya, peserta didik laki-laki memiliki kemampuan menyelesaikan persoalan matematika yang tidak lengkap. Hal tersebut ditunjukkan dengan terdapat langkah-langkah penyelesaian yang tidak terstruktur dan terlompati serta pemilihan strategi penyelesaian terkadang tidak sesuai. Selain itu, peserta didik laki-laki tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian secara tertulis. Kemudian, peserta didik laki-laki mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan akan tetapi subjek laki-laki mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide ke dalam gambar pada permasalahan jarak pada soal yang tidak eksplisit.

3. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis secara

tertulis yaitu :

a. Pembelajaran yang mengutamakan hasil daripada proses membuat kemampuan memahami istilah matematis, menyelesaikan persoalan secara terstruktur, memberikan argumen secara tertulis yang menjadi aspek dari komunikasi matematis secara tertulis tidak dapat dikembangkan secara optimal.

b. Evaluasi pembelajaran yang mengutamakan hasil daripada proses dalam hal ini evaluasi pembelajaran berbentuk pilihan ganda membuat kemampuan komunikasi matematis secara tertulis kurang dapat berkembang.

(3)

commit to user

c. Tidak ada pemahaman terkait manfaat memiliki komunikasi matematis secara tertulis yang baik sehingga peserta didik kurang termotivasi memiliki komunikasi matematis secara tertulis yang baik.

4. Solusi alternatif yang dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis

secara tertulis yakni :

a. Membiasakan pembelajaran yang mengutamakan pada proses dan hasil sehingga

kemampuan memahami istilah matematis, menyelesaikan persoalan secara terstruktur, memberikan argumen secara tertulis yang menjadi aspek dari komunikasi matematis secara tertulis dapat berkembang secara optimal.

b. Melakukan evaluasi pembelajaran yang mengutamakan pada proses dan hasil seperti membiasakan tes uraian sehingga dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis.

c. Memahamkan manfaat berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis

sehingga peserta didik termotivasi untuk memiliki kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dengan baik.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai komunikasi matematis secara tertulis siswa dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender, dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Secara teoritis dapat diungkapkan bahwa penelitian ini menggambarkan karakteristik komunikasi matematis secara tertulis berdasarkan Maine Holistic Rubric

for mathematics, Maryland Math Communication dan QUASAR General Rubric dalam

memecahkan masalah geometri pada siswa perempuan dan laki-laki. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, karakteristik komunikasi matematis secara tertulis dalam pemecahan masalah geometri yang ditinjau dari perbedaan gender antara perempuan dan laki-laki mempunyai hasil yang berbeda meskipun perbedaan tersebut tidak signifikan. Hal ini terlihat bahwa siswa perempuan dan laki-laki tidak dapat memberikan argumen secara tertulis saat melakukan langkah-langkah penyelesaian, melakukan penyelesaian terhadap persoalan matematika secara tidak lengkap.

(4)

commit to user

Selaras dengan Jensen (2008:148) yang berpendapat bahwa terdapat kecenderungan perbedaan ketrampilan pada masing-masing gender yaitu dalam penguasaan dan pemahaman matematis, kecerdasan verbal, pengolahan kata-kata, konsentrasi, fokus dan penyelesaian masalah antara peserta didik laki-laki dan perempuan berbeda sehingga akan berpengaruh pada kemampuan komunikasi matematis secara tertulis. Selain itu, sejalan dengan Sudi Prayitno, St.Suwarsono, dan Tatag Yuli Eko Siswono (2013) yang berpendapat bahwa terdapat perbedaan kemampuan antara perempuan dan laki-laki dalam hal menyelesaikan persoalan matematika yang berjenjang. Peserta didik laki-laki dapat menyelesaikan soal jejang 1,2 dan 3 kemudian peserta didik perempuan dapat menyelesaikan soal jejang 1,2,3,4. Selain itu, pada kemampuan menulis jawaban secara tertulis diperoleh bahwa peserta didik laki-laki melakukan operasi perhitungan matematika secara kurang lengkap (terkadang dilompati) sedangkan peserta didik perempuan menggunakan prosedur dengan benar, namun kesulitan dalam menulis persamaan.

Oleh karena itu, jika dikaitkan antara hasil penelitian dengan teori perbedaan gender dari Jensen dan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh Sudi Prayitno, St.Suwarsono, dan Tatag Yuli Eko Siswono maka dimungkinkan terjadi kemampuan komunikasi matematis secara tertulis yang berbeda dan lebih luas yaitu ketika subjek penelitian diberikan materi yang berbeda. Misalnya dalam penelitian ini diberikan masalah geometri. Selanjutnya ketika masalah yang diberikan berbeda, contohnya materi eksponen dan logaritma, SPLDV,SPLTV, kemungkinan karakteristik komunikasi matematis secara tertulis yang muncul juga berbeda. Sehingga karakteristik kemampuan komunikasi matematis secara tertulis akan dapat digali lebih luas dan bervariasi mengingat terdapat perbedaan kemampuan alamiah antara peserta didik perempuan dan laki-laki serta terdapat berbagai jenjang soal dan materi pembelajaran matematika yang membuat kemampuan komunikasi matematis secara tertulis lebih luas. 2. Implikasi Praktis

Secara praktis, berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa pembelajaran matematika yang berlangsung di dalam kelas mengutamakan hasil daripada proses, evaluasi pembelajaran matematika juga mengutamakan hasil daripada

(5)

commit to user

tertulis yang baik sehingga tidak adanya kesempatan untuk menciptakan suasana pembelajaran matematika yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis dengan optimal. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa peserta didik perempuan dan laki-laki memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami istilah matematis, menuliskan notasi matematika, menyelesaikan persoalan matematika dan memberikan argumen secara tertulis pada prosedur penyelesaian soal sehingga diperlukan pembiasaan kepada peserta didik untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan langkah yang lengkap disertai pemberian argumen dalam setiap prosedur yang dilakukan dan memperhatikan penulisan notasi matematika secara tepat. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan pertimbangan menciptakan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis pada peserta didik, dikarenakan guru telah mengetahui karakteristik komunikasi matematis secara tertulis baik dari siswa perempuan dan laki-laki serta faktor penyebab kurang optimalnya komunikasi matematis secara tertulis.

C. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, maka dapat dikemukakan saran bagi siswa, guru serta peneliti yang lain yakni sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya lebih sering berlatih menyelesaikan masalah matematika (berupa tes uraian) dengan langkah-langkah penyelesaian yang lengkap, runtut, terstruktur dan tidak terpaku pada langkah penyelesaian yang diajarkan guru sehingga dapat melatih kemampuan komunikasi matematis secara tertulis.

b. Siswa hendaknya lebih banyak membaca manfaat memiliki kemampuan

komunikasi matematis secara tertulis yang baik sehingga siswa akan termotivasi untuk berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis dengan baik.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis baik dari pembelajaran di kelas ataupun evaluasi pembelajaran terhadap siswa.

(6)

b. Guru hendaknya membiasakan siswa untuk berlatih mengerjakan tes uraian dengan langkah-langkah penyelesaian yang lengkap dan disertai dengan memberikan argumen atas langkah penyelesaian yang digunakan. Karena baik siswa laki-laki dan perempuan tidak dapat memberikan argumennya secara tertulis.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain hendaknya mencoba menggali lebih lanjut mengenai komunikasi matematis secara tertulis siswa ditinjau dari perbedaan gender pada tingkat dan materi yang berbeda. Selain itu, peneliti lain dapat menggali lebih lanjut tentang komunikasi matematis secara tertulis ditinjau dari perbedaan struktur otak pada perempuan dan laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait

hipotesis peneliti, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi. Cara pengambilannya menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan/pemilihan

Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan

Temuan bahwa model belajar konstruktivis lebih baik daripada model belajar konvensional dalam mengubah miskonsepsi siswa ditinjau dari penalaran formal siswa, memberikan

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Mengenai perencanaan Rumah Sakit Swasta, dengan adanya ketentuan izin bagi Rumah Sakit swasta oleh pemerintah, tentunya pendirian suatu rumah sakit swasta tidak terlepas

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka di dapat rumusan masalah yaitu, “Bagaimana menerapkan aplikasi data mining penjualan motor

Memperlihatkan bahwa pada kecepatan aliran udara 4,1 m/s laju pelepasan kalor kondensor sebesar 4,918 kW, sehingga mengalami kenaikan pada kecepatan aliran udara