Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 8 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MASARAN I SRAGEN
Anik Sulistiyanti
Akademi Kebidanan Citra Medika Surakarta
ABSTRAK
Anemia masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang berakibat buruk bagi penderita terutama pada ibu hamil. Ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. berarti 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia, untuk mengetahui kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil, untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen.
Jenis penelitian ini dengan rancangan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 50 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dengan teknik random sampling. Metode mengumpulkan data primer adalah kuesioner tertutup. Analisis data dengan Analisis Univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu Hasil uji statistik dengan
chi-square diperoleh nilai 2 hitung 25.013 > 2 tabel 5,591 dan nilai p value = 0,000 < 0,05 dan koefisien kontingensi diperoleh hasil 0,577.
Simpulan terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen.
Kata kunci : Pengetahuan, kepatuhan, Tablet Fe
PENDAHULUAN
Penyebab utama dari 80% angka kematian ibu (AKI) adalah Komplikasi kehamilan seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia dan aborsi. (Yelvira, 2012). Berdasarkan kondisi
data derajat kesehatan di Indonesia tahun 2010, Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2009).
Menurut WHO, kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% dan 89%
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 9 dengan menetapkan Hb 11 g% (g/dl).
Angka anemia kehamilan terjadi 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III (Manuaba, 2012).
Hasil Penelitian dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2010 menunjukkan 80,7% perempuan usia 10-59 tahun telah mendapatkan TTD (Terapi Transfusi Darah), namun hanya 18% di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 90 tablet. Data terbaru menyebutkan bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Itu artinya 5 dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Wulandari, 2013)
Pendapat dari Yunita (2011) Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Pemberian informasi tentang anemia akan bertambah. Apabila pengetahuan mereka tentang anemia meningkat maka akan berpengaruh terhadap kehamilannya karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil patuh meminum zat besi.
Studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Masaran Kabupaten Sragen dengan pelayanan
Antenatal Care Terpadu, pemberian imunisasi pada bayi baru lahir sampai balita, persalinan normal, pelayanan Keluarga Berencana, dan baby massage
dilaksanakan setiap hari. Jumlah ibu hamil saat memeriksakan kehamilan 720 orang. Dari data tersebut sebanyak 108 ibu hamil (15%) mengalami anemia pada kehamilannya. Dari 15 % ibu hamil dengan anemia terdapat 67 (75 %) orang ibu hamil yang mengatakan tidak mengetahui tentang anemia serta pemberian tablet tambah darah yang sangat diperlukan dalam masa kehamilan untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan.
Menurut Notoatmodjo (2010). pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Menurut Notoatmodjo (2012) tingkat pengetahuan di bagi menjadi 6 domain kognitif yaitu tahu (knowledge),memahami(comprehensio), menerapkan (aplication), analisis
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 10 (analysis), Sintesis (syntesis), evaluasi
(evaluation).
Menurut Wawan dan Dewi M (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu pendidikan, umur, informasi/media massa, social budaya dan ekonomi, lingkungan, dan pengalaman.
Menurut Wiknjosastro (2006) yang dikutip oleh Asih, anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5gr% pada trimester 2. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.
Pendapat dari Ratnasari (2012) kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur, dan disiplin. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan antara lain usia, pendidikan, pengetahuan dan pekerjaan.
Menurut penelitian Yunita (2011), tablet Fe atau tablet penambah darah
adalah 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat yang diberikan peroral atau yang biasa disebut dengan terapi zat besi oral. Kandungan zat besi dalam tablet Fe lebih besar dari pada asam folat, hal ini disebabkan karena anemia defisiensi besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat besi lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen.
METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian analitik korelasional dengan desain penelitian pendekatan
cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memerikasakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen dan sampel yang digunakan berjumlah 50 orang dengan penentuan sampel menggunakan Random
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 11 untuk mengumpulkan data primer
dengan kuesioner tertutup. Analisis data dengan Analisis Univariat menggunakan Distribusi Frekuensi dan Analisis Bivariat menggunakan uji chi square
( 2) dan Contingency Coefficient.
.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
A.Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1. Distribusi frekuensi umur responden ibu yang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
No Umur F %
1. < 20 tahun 0 0 2. 20 - 35 tahun 50 100 3. > 35 tahun 0 0
Total 50 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa umur responden terbanyak yaitu umur 20-35 tahun (50 responden atau 100 %).
Tabel 2. Distribusi frekuensi pendidikan responden ibu yang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen No Pendidikan F % 1. Dasar 17 34 2. Menengah 27 54 3. Tinggi 6 12 Total 50 100
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa pendidikan responden terbanyak yaitu pendidikan menengah (27 responden atau 54 %).
Tabel 3. Distribusi frekuensi pekerjaan responden ibu yang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen No Pekerjaan F % 1. PNS 4 8 2. Dagang 9 18 3. Swasta 9 18 4. Tani/Buruh 7 14 5. IRT 21 42 Total 50 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa pekerjaan responden terbanyak yaitu Ibu Rumah Tangga (21 responden atau 42 %).
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 12 B.Analisis Univariat
Tabel 4. Distribusi frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen No Pengetahuan F % 1. Baik 12 24 2. Cukup 13 26 3. Kurang 25 50 Total 50 100.0
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan responden berkategori kurang (25 responden atau 50 %).
Tabel 5. Kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe
No Mean Ma x Min Medi an SD Hb1 7.472 9.80 6.00 7.30 .97772 Hb2 7.750 10.0 6.20 7.50 1.02803
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian tablet Fe dengan kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe.
Tabel 6. Distribusi frekuensi kepatuhan mengkonsumsi Fe responden ibu yang memeriksakan kehamilannya di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
No Patuh F %
1. Patuh 12 24
2. Tidak Patuh 38 76
Total 50 100.0
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak patuh dalam mengkonsumsi Fe (38 responden atau 76 %).
C.Analisis Bivariat
Tabel 7. Uji Beda Kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
Mean SD t df Sig.
(2-tailed) HB1
HB2 7.750 1.02803 53.307 49 .000
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan tidak ada perbedaan kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe pada responden penelitian
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 13 Tabel 8. Cross Tabulation
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan mengkonsumsi Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
Pengeta huan Kepatuhan Mengkonsumi Fe Total 2 Tidak Patuh Patuh N % N % N % Baik 3 25 9 75 12 100 25.013 Cukup 10 76.9 3 23.1 13 100 -value Kurang 25 100 0 0 25 100 0.000 Total 38 76 12 24 50 100
Berdasarkan tabel 8 dari 50 responden terdapat 12 responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang anemia, 9 responden (75 %) patuh dalam mengkonsumsi Tablet Fe, Dari 50 responden terdapat 13 responden yang mempunyai tingkat pengetahuan cukup tentang anemia, 10 responden (76,9 %) tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dari 50 responden terdapat 25 responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang anemia, 25 responden (100 %) patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Tabel 9. Penghitungan Koefisien Kontingensi Value Approx.Sig Contingency Coefficient N of Valid Cases .577 50 .000
Berdasarkan tabel 9 diperoleh penghitungan koefisien kontingensi diatas, diperoleh hasil 0,577, sehingga hubungan keeratan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe adalah keeratan sedang.
Pembahasan
a. Karakteristik Responden 1. Umur Responden
Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil distribusi frekuensi umur responden yaitu umur antara 20-35 tahun sebanyak 50 responden (100 %). Karakteristik umur responden dalam penelitian ini dikategorikan dalam penelitian Ari (2010), yaitu : kurang dari 20 tahun sebagai masa reproduksi muda, antara umur 20-35 tahun sebagai masa reproduksi
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 14 sehat, dan umur lebih dari 35 tahun
sebagai masa reproduksi tua. 2. Tingkat Pendidikan Responden
Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah Pendidikan Menengah (SMA) yaitu 27 responden (54%). Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki seseorang. Menurut Notoatmodjo (2012), tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu sehingga perbedaan tingkat pendidikan mengakibatkan perbedaan pengetahuan yang diperoleh responden tentang konsumsi tablet Fe.
3. Pekerjaan Responden
Karakteristik pekerjaan dalam penelitian ini, terbanyak yaitu ibu rumah tangga sebanyak 21 responden (42%). Menurut Wawan (2011) pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga terdapat keterbatasan dalam mempunyai sosialisasi dan interaksi
dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Proses sosialisasi dan interaksi dapat mempengaruhi pengetahuan ibu tentang konsumsi tablet.
b. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
Berdasarkan tabel 4 diperoleh hasil distribusi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Anemia yang dijelaskan bahwa dari 50 responden yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 12 responden (24 %), pengetahuan cukup sebanyak 13 responden (26 %), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 25 responden (50 %). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang Anemia.
Menurut Syaifudin (2005) anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan haemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar kurang dari 10,59 gr % pada trimester 2.
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 15 Pendapat dari Penelitian Eva
(2009) pada kasus anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan hal ini disebabkan karena dalam kehamilan keperluan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah dan sumsum tulang disamping itu kehamilan diperlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan dan membentuk jumlah sel darah merah, janin dan plasenta, makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran dan indera penglihatan. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2010).
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah umur. Berdasarkan tabel 1
menunjukkan bahwa sebagian responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 50 responden (100%).
Menurut Mubarak (2007) usia individu terhitung saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup matang berkaitan dengan usia maka tingkat kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan salah satu domain dari perilaku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor internal seperti jasmani dan rohani serta faktor eksternal seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, paritas, pendidikan, pengalaman, ekonomi, hubungan sosial, dan informasi. Sehingga perbedaan karakteristik responden yang meliputi umur, pekerjaan dan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 16 pendidikan responden pada
penelitian ini mengakibatkan perbedaan pula pengetahuan yang diperoleh responden tentang tablet Fe.
c. Kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 6 diperoleh data bahwa sebagian besar responden tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet sejumlah 38 responden (76%). Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya responden yang menyatakan tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan oleh bidan saat periksa kehamilan, selain itu kalaupun mengkonsumsi tablet Fe hanya beberapa tablet saja, dengan mengkonsumsi tablet Fe dapat menyebabkan mual sehingga nafsu makan ibu hamil menurun. Berakibat kurangnya nutrisi bagi ibu dan janin yang dikandungnya Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan sebagian besar responden tentang penyakit anemia dan bahaya yang
menyertainya. Dengan alasan dan fakta tersebut merupakan faktor yang menyebabkan sebagian besar ibu hamil kurang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Hal ini sependapat dengan Niven (2013) bahwa kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan, dan perilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain. Perhitungan kepatuhan dapat sebagai kontrol bahwa pelaksana program telah melaksanakan kegiatan sesuai standar. Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidakpahaman tentang pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas kesehatan atau
dengan tokoh yang
menganjurkannya. Motivasi ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa pasien akan mematuhi seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan maka dia merasa tidak perlu lagi melanjutkan
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 17 perilaku tersebut . Faktor-faktor
yang menyebabkan rendahnya kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi adalah individu tidak merasa dirinya sakit, ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan, kelalaian ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam meminum zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama, adanya efek samping seperti rasa mual, dan rasa nyeri pada lambung, merasa kurang diterimanya rasa, warna dan beberapa karakteristik lain dari suplemen besi. d. Hubungan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen
Hasil uji statistik dengan chi-square diperoleh nilai 2 hitung 25.013 > 2 tabel 5,591 dan nilai p value = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti secara statistik dapat disimpulkan hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen. Penghitungan koefisien kontingensi diperoleh hasil 0,577, sehingga hubungan keeratan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe adalah keeratan sedang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 responden yang berpengetahuan baik, 9 diantaranya patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dan 3 responden kurang patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. 13 Responden berpengetahuan cukup, 3 diantaranya patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, 10 tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. 25 Responden berpengetahuan kurang dan tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan mempengaruhi kepatuhan, namun kepatuhan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti : persepsi, keyakinan, motivasi, dan niat serta pengalaman,
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 18 fasilitas, sosial, dan budaya.
(Notoatmodjo, 2010).
Responden yang berpengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi tablet Fe adalah responden yang mayoritas berumur 20-35 tahun, dengan pekerjaan mayoritas IRT, dengan latar belakang pendidikan mayoritas SMA. Perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh responden menyebabkan perbedaan pengetahuan dan kepatuhan responden dalam mengkonsumsi tablet Fe. Sedangkan 10 responden yang berpengetahuan baik namun tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. 25 Responden yang berpengetahuan kurang dan tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe selain pengetahuan. Menurut pendapat dari Penelitian Ratnasari (2009) adapun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe adalah pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor lingkungan, sosial, tingkat kontak langsung ibu hamil dengan bidan.
Hasil analisis menggunakan uji korelasi Chi Kuadrat menunjukkan hasil nilai p = 0,000 dan nilai 2 = 25,013. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, serta arah korelasi positif menunjukkan bahwa semakin besar nilai variabel pengetahuan maka semakin besar nilai variabel kepatuhan.
Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Jayat (2014) diperoleh hasil bahwa 51,8% ibu hamil memiliki pengetahuan berkategori rendah, 57,1% ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Dari uji statistic didapatkan nilai p= 0,000 dimana nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe dan kepatuhan ibu
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 19 hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe diwilayah kerja Puskesmas Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota.
Berdasarkan hasil penelitian Sulasni (2010) didapatkan hasil dari 9 responden yang patuh mengkonsumsi Fe sebagian besar (77.8 %) mengalami anemia ringan. Pada responden yang kurang patuh sebagian besar (84.2%) mengalami anemia sedang. pada responden yang tidak patuh dalam mengkonsumsi Fe sebagian besar (57.1 %) mengalami anemia berat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepatuhan mengkonsumsi dengan kejadian anemia.
Menurut Niven (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi antara lain pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil melakukan pemeriksaan pada ibu hamil. Selain pengetahuan latar
belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi.
Pendidikan sebagian besar responden yang berada dalam tingkat pendidikan menengah dan banyak responden yang bekerja akan berpengaruh terhadap informasi yang diserap oleh sebagian besar responden. Pengetahuan responden yang rendah tentang anemia menyebabkan kebanyakan responden tidak mengetahui berbagai kelainan dan penyakit yang menyertai saat kehamilan khususnya tentang penyakit anemia. Hal tersebut menyebabkan kurangnya penanganan dan pencegahan tentang penyakit anemia selama kehamilan. Pengetahuan yang rendah mengakibatkan responden tidak memperhatikan konsumsi makanan dan nutrisi khususnya konsumsi tablet Fe bagi ibu hamil sehingga resiko kejadian anemia besar.
Pengetahuan yang kurang tentang anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 20 kesehatan khususnya ketika seorang
wanita pada saat hamil, akan berakibat pada kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia dapat berakibat pada kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan yang dikarenakan oleh ketidaktahuannya.
Hal ini serupa dengan pendapat dari Purbadewi (2013) menyatakan bahwa faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya anemia kehamilan. Anemia disebabkan karena kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak saat persalinan atau haid yang lalu, dan penyakit kronik seperti Tubercolusis paru, cacing usus, dan malaria. Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu hamil mempunyai pengaruh terhadap kejadian anemia. Anemia kehamilan
terjadi karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja Puskesmas Masaran I Sragen.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan Ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan tentang anemia dengan mengikuti penyuluhan dan kelas ibu hamil, bagi Puskesmas Masaran Sragen untuk dapat meningkatkan program kesehatan ibu hamil dengan komprehensif, Bidan dapat meningkatkan program pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) terpadu secara komprehensif, alat penunjang pada laboratorium khusus ibu hamil agar mampu mendeteksi dini kelainan/komplikasi pada ibu hamil
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 21 sesuai usia kehamilan dan tenaga
kesehatan khususnya sehingga apabila terjadi resiko tinggi/komplikasi pada ibu hamil dapat ditangani dengan baik dan komprehensif.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ari, T. 2010. Hubungan Antara Umur, Paritas, Berat Bayi Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Didapat dari: http://dglib.uns.ac.id/pengguna.p hp?mn=detail&d_id=15088
Eva, R. 2009. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap Ibu
Hamil dengan Pemeriksaan
Haemoglobin Sewaktu Hamil di
Puskesmas Darussalam
Kecamatan Medan Petisah.
Medan: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatra Utara. Didapat dari: repository.usu.ac.id/bitstream/12 3456789/14742/1/09E00548.pdf
Jayat,T, 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi
Tablet Fe diwilayah Kerja
Puskesmas Piladang Kecamatan
Akabiluru Kabupaten Lima
Puluh Kota Bukittinggi: STIKES Prima Nusantara. Didapat dari ejurnal.stikesprimanusantara.ac.i d/index.php/JKS-DIV.pdf
Manuaba, I.B.G.. 2012. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
Mubarak, Wahit I. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Graha Ilmu
Niven, 2013. Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat & Profesi Kesehatan Lain. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Asdi Mahasatya
. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Purbadewi, L, Ulvie S. 2013.
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Anemia Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, April 2013 Volume 2 Nomor 1.
didapat dari
htttp://jurnal.unimus.ac.id
Ratnasari, A, Sugi, P. 2012.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan ibu balita untuk
mengunjungi Manajemen
Terpadu Balita Sakit di
Puskesmas Kemranjen
Kabupaten Banyumas. Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto http://kesmas.unsoed.ac.id/sites/d efault/files /jurnal.pdf
Maternity : Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan 22 Ratnasari, R. 2009. Hubungan Tingkat
Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di BPS Yuda Yulia
Klaten. Surakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Didapat dari: http://dglib.uns.ac.id/pengguna.p hp?mn=showview&id=15715_ab s.pdf
Saifudin. 2005. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : ECG
SDKI. 2009. Kondisi Angka Kematian
Ibu di Indonesia.
www.scribd.com/doc/49660295/ SDKI-2009
Sulasni, P. 2010. Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di BPS Ny. Ning Suyanto, Kecamatan
Suruh, Kabupaten Semarang
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Didapat dari www.nwu.ac.id
Wawan dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap
dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika
Wiknjosastro, H & Prawirohardjo, S.. 2006. Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
Wulandari T., 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Anemia dan Sikap Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian
Anemia diwilayah Kerja
Puskesmas Kerjo Kabupaten
Karanganyar. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yelvira, D. 2012. Pengetahuan dan sikap ibu-ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar tentang pentingnya Antenatal
Care sebelum dan sesudah
penyuluhan.http://repository.unri. ac.id .
Yunita, A. 2011. Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Hamil Tentang Anemia Terhadap Tingkat Pengetahuan
Tentang Anemia di Desa
Sambirejo Kecamatan Plupuh. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Didapat dari
http://dglib.uns.ac.id/pengguna.ph p?mn=showview&id=14541_abs.p df