• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN BERANGKAI EMPAT POST TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS 6 SDN 8 BARAKATI. Jurnal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LATIHAN BERANGKAI EMPAT POST TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS 6 SDN 8 BARAKATI. Jurnal"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN BERANGKAI EMPAT POST TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA

PUTRA KELAS 6 SDN 8 BARAKATI

Jurnal

SUNARTO TOBAMBA NIM. 831 408 174

ABSTRAK

Sunarto Tobamba. Nim. 831408 174. “Pengaruh latihan berangkai Empat Post Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas 6 SDN 8 barakati Skripsi. Gorontalo. Prgram studi pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 2013

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang populasinya adalah seluruh siswa kelas 6 putra. Dari populasi diambil 20 orang siswa putra kelas 6 SDN 8 Barakati sebagai sampel.

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh latihan berangkai empat post

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kebugaran jasmani merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia untuk

mempertahankan kualitas hidup baik anak-anak, remaja, dewasa, nmaupun orang tua. artinya dengan jasmani yang bugar dan sehat manusia dapat melakukan aktifitasnya dengan baik dan segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Namun untuk mendapatkan kebugaran jasmani

(2)

yang baik perlu adanya keseriusan manusia dalam mencapainya.

Dalam usaha untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik, manusia dituntut untuk dapat memahami dan mampu apa-apa saja yang menjadi karakteristik kebugaran jasmani tersebut. Karakteristik dari pendidikan jasmani yaitu kualitas fisik dan gerak yang baik.

Kuallitas fisik dan gerak yang sangat penting dan harus dimiliki dalm mencapai kebugaran jasmani yaitu berhubungan dengan kemampuan tubuh dalam hal memaksimalkan kinerja organ- organ tubuh yang ada seperti jantung, paru-paru, dan otot. Dengan kinerja yang baik dari organ-organ tersebut maka kebugarn jasmani akan mudah dihasilkan.

Kenyataan dilapangan khusunya pada sekolah SDN 8 Barakati masih banyak siswa- siswanya yang kurang ataupun tidak memiliki tingkat kebugaran jasmanai yang baik. Hal ini disebabkan karena kurang mengertinya siswa dalam hal bagaimana pentingnya kebugaran jasmani ini, dan hanya sedikit perhatian yang diberikan oleh guru kepada siswa tentang pembekalan kebugaran jasmani tersebut. Dampaknya siswa- siswa pun menjadi malas dalam melakukan kegiatan sehari- hari di sekolah termasuk belajar, padahal kebugaran jasmani ini salah satunya dicipatakan untuk merangsang agresivitas dan mengurangi rasa malas belajar pada diri siswa tersebut. Dengan kondisi yang seperti ini akan menjadi tanggung jawab khususnya dari guru olahraga untuk menciptakan metode

(3)

ataupun dalam hal memeberikan program latihan yang baik dan tepat, sehingga dapat diterima dan dapat meningkatkan semangat siswa untuk tetap berlatih. Dengan berlatih secara terus-menerus kebugaran jasmani akan mudah dihasilkan.

Kebugaran jasmani sangat penting dimiliki, oleh karena itu perlu adanya latihan yang tepat dalam hal ini adalah latihan brangakai empat pos. Dalam penelitian ini penulis lebih menitik beratkan pada latihan berangkai empat pos dalam kaitanya dengan tingkat kebugaran jasmani. Kenyataanya dilapangan masih banyak siswa-siswa yang tidak memiliki kebugaran jasmani yang baik. Hal ini disebabkan oleh faktor kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahanya yang masih rendah. Oleh karena itu kebugaran jasmani

yang baik, diperlukan latihan berangkai empat pos yang didalamnya berisi latihan kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Latihan Berangkai Empat Pos Terhadap Kebugaran Jasmani pada Siswa Putra SDN 8 Barakati”.

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN PEGUJIAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hakikat Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan seseorang untuk mengerjakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

(4)

Hal ini di dukung oleh beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Mikdar dalam Syarifuddin (2012:3), kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja tambahan. Hal yang sama di ungkapkan Kristiyandatu (2010:7), kesegaran/kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan/tugasnya sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa kelelahan yang berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan yang mendadak. Dapat pula ditambahkan, kesegaran jasmani merupakan kemampuan

untuk melakukan pekerjaan/tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sulit/sukar, dibandingkan dengan orang yang kesegaran jasmaninya kurang sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tersebut.

Lebih Lanjut Kushartanti (2010:1) mengemukakan bahwa, kebugaran jasmani didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Kebugaran jasmani dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yakni: 1) kebugaran statis dalam arti kata keadaan seseorang yang bebas dari penyakit, 2) kebugaran dinamis dalam arti kemampuan untuk bekerja efisien yang tidak memerlukan keterampilan, mmisalnya berjalan, mengangkat, dll, dan 3) kebugaran

(5)

motoris dalam arti kemampuan untuk melakukan kerja dengan keterampilan tinggi dan efisien. Ditambahkan oleh Menurut Hermanto (2012:5), kesegaran jasmani merupakan suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan melakukan aktifitas fisik tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.

Depkes RI (2009:9), kebugaran jasmani Adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari, dalam jangka waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Lebih lanjut dalam bukunya Depkes RI (2009:9) mengemukakan, latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana dengan tujuan untuk

meningkatkan kebugaran jasmani. Contoh: stretching, latihan kekuatan otot, latihan keseimbangan, jalan cepat, jogging, sit-up/push-up, senam aerobik, bersepeda , dll

Perilaku sehat diartikan sebagai suatu gerakan yang membuat seluruh badan menjadi lebih baik. Apa bila tingkat kebugaran seseorang baik, maka derajat kesehatannya juga baik.sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik juga. Pada perkembangannya, sekarang ini gejala menurunnya remaja kurang suka olahraga tentunya juga mempengaruhi tingkat kebugaran remaja itu sendiri. menurut Petersen dalam Kahri (2010:37) selaku perwakilan WHO Indonesia menyatakan “Sekarang ini masyarakat dunia banyak yang tidak aktif bergerak, sehingga kebugaran

(6)

jasmani sangat rendah”. Dampak dari rendahnya kebugaran jasmani menimbulkan penyakit hipokinetik seperti cardiovascular, kencing manis, obesitas dan jantung.

Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang sangat diinginkan oleh setiap orang. Dengan kebugaran jasmani orang akan dapat tampil lebih dinamis dan tercipta produktivitas kerja. Manfaat kebugaran jasmani pada saat ini sudah sangat disadari oleh masyarakat, terbukti dengan berkembangnya pusat-pusat kebugaran dan kegiatan olahraga yang marak diselenggarakan yang kesemuanya berpangkal pada pencarian kebugaran jasmani.

Menurut Marzuki 2012, (diunduh tanggal 22 Juli 2013), Unsur-unsur kesegaran jasmani yang dikemukakan oleh para ahli yang

perlu dipahami oleh para guru sekolah dasar (SD) adalah sebagai berikut.

1. Kekuatan

Kekuatan adalah kemampuan seseorang untuk membangkitkan tegangan(tension) terhadap suatu tahanan (resisten). Derajat kekuatan otot tersebut pada umumnya berbeda untuk setiap orang. Kekuatan otot dapat dikembangkan melalui latihan-latihan otot melawan tahanan yang ditingkatkan sedikit demi sedikit. Latihan-latihan yang secara langsung mendukung peningkatan kekuatan otot adalah latihan isometrik (seperti gerakan menahan beban tubuh dengan merentangkan tangan ke dinding) dan latihan dengan mengangkat beban.

Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat, menjinjing,

(7)

menahan, mendorong, menarik beban, menolak, dan melempar. Semakin besar penampang lintang otot akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan dari kerja otot tersebut. Sebaliknya semakin penampang lintangnya, akan semakin kecil pula kekuatan yang dihasilkan.

2. Daya tahan

Daya tahan adalah kemampuan tubuh mensuplai oksigen yang diperlukan untuk melakukan kegiatan. Apabila sesorang melakukan kegiatan latihan khusus untuk memperbaiki daya tahan tubuhnya maka akan terjadi peningkatan kapiler-kapiler jaringan otot. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa orang yang terlatih dan yang memiliki kemampuan daya tahan tubuh yang besar dapat bekerja

dalam waktu yang lebih lama dan efisien dalam waktu pola geraknya. Daya tahan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk bertahan melakukan suatu kegiatan daam waktu yang relatif lama. Daya tahan jantung adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan suatu kegiatan yang membutuhkan tahanan dalam waktu yang lama. Termasuk dalam hal ini adalah interkasi yang efisien dari pembuluh-pembuluh darah jantung dan paru-paru.

Daya tahan tubuh diberikan dalam bentuk kegiatan lari perlahan-lahan atau jalan cepat dengan jarak agak jauh, daya tahan otot dapat diberikan dengan latihan-latihan , seperti lompat tali, lari naik tangga, dorong-mendorong, tarik-menarik, yang dilakukan dengan berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.

(8)

3. Kecepatan

Dapat diberikan dengan kegiatan latihan yang serba cepat, seperti lari parak pendek 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan shuttle run.

4. Kelincahan

Kelincahan adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara cepat. Komponen kelincahan adalah seperti berikut ini : (a) melakukan gerak perubahan arah secara cepat, (b) berlari cepat, kemudian berhenti secara mendadak, (c) kecepatan berekasi. kecepaatan reaksi bergerak ditentukan faktor-faktor : (a) frekuensi rangsang, yang tergantung pada kemampuan, kebutuhan, tekad, serta mobilitas syaraf, (b) kecepatan kontraksi otot, dan (c) tingkat tonasi otot, serta (d) keadaan kualitas otot tertentu, misalnya kekuatan otot serta tenaga

ledak otot. Latihan dapat diberikan kegiatan dalam bentuk latihan dengan perubahan arah gerak, misalnya lari hilir mudik.

5. Kelentukan

Kelentukan adalah kualitas yang memungkinkan suatu segmen bergerak semaksimal mungkin menurut kemungkinan tentang geraknya (range of muvement). Fleksibilitas seseorang ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi. Makin luas ruang gerak sendi-sendi semakin baik fleksibilitasnya seseorang. Suatu derajat fleksibilitas yang tinggi diperlukan untuk menghasilkan suatu gerakkan yang effisien dan untuk mencegah terjadinya cedera pada otot maupun persendian. Latihan yang mendukung secara langsung peningkatan fleksibilitas adalah olahraga senam. Kegiatan dapat

(9)

dilakukan dengan latihan-latihan pelemasan sendi agar gerak sendi lebih luas.

6. Koordinasi

Koordinasi gerak merupakan kemampuan yang mencakup dua atau lebih kemampuan persetual pola-pola gerak. Termasuk kemampuan gerak koordinasi adalah berikut ini.

a. Koordinasi mata dengan tangan yang berhubungan dengan kemampuan memilih suatu obyek dan mengkoordinasikannya (obyek yang dilihat dengan gerakan-gerakan yang diatur). Contohnya adalah dalam permainan menangkap bola. Koordinasi mata dan tangan menghendaki pengamatan yang tepat. Latihan dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar

adalah menagkap bola yang dilempar.

b. Koordinasi mata dan kaki. Yang berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu gerakan berdasarkan pengliatan dan gerak anggota badan bagian bawa, misalnya menendang bola.

7. Ketepatan

Kegiatan ini dapat dilakukan pada anak usia sekolah dasar, misalnya melempar bola kecil kesasaran tertentu atau memasukkan bola ke dalam keranjang.

8. Keseimbangan

Keseimbangan bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah kemampuan mempertahankan posisi tubuh tertentu untuk tidak bergoyang atau roboh, sedangkan keseimbangan

(10)

dinamik adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh agar tidak jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa keseimbangan statik adalah keseimbangan pada saat tubuh diam, misalnya sedang berdiri pada satu kaki, sedangkan keseimbangan dinamik adalah keseimbangan tubuh pada saat bergerak, misalnya pada saat sedang berlari atau berjingkat.

Untuk melatih keseimbangan pada anak usia TK, misalnya meniti balok, membuat keseimbangan dengan satu kaki, menumpu kaki yang lain lurus ke belakang, sedangkan kedua tangan lurus ke samping dengan dibarengi mata dipejamkan dan gerakan menekuk lutut dan kembali lurus lagi

Kebugaran jasmani yang baik dicapai dengan latihan yang benar.

Namun demikian kebugaran jasmani mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga tercapai kebugaran yang baik. Menurut Howard dalam Akaris, 2011, (unduh tanggal 22 Juli 2013) faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani adalah: umur, jenis kelamin, somatotipe, atau bentuk badan, keadaan kesehatan, gizi, berat badan, tidur atau istirahat, dan kegiatan jasmaniah. Penjelasan secara singkat sebagai berikut:

1. Umur

Setiap tingkatan umur mempunyai keuntungan yang sendiri. Kebugaran jasmani dapat ditingkatkan pada hampir semua usia.

2. Jenis kelamin

Masing-masing jenis kelamin memiliki keuntungan yang berbeda. Secara hukum dasar wanita memiliki

(11)

potensi tingkat kebugaran jasmani yang lebih tinggi dari pria. Dalam keadaan normal mereka mampu menahan perubahan suhu yang jauh lebih besar. Kaum laki-laki cenderung memiliki potensi dalam kebugaran jasmani, dalam arti bahwa potensi mereka untuk tenaga dan kecepatan lebih tinggi.

3. Somatotipe atau bentuk tubuh Kebugaran jasmani yang baik dapat dicapai dengan bentuk badan apapun sesuai dengan potensinya. 4. Keadaan kesehatan

Kebugaran jasmani tidak dapat dipertahankan jika kesehatan badan tidak baik atau sakit.

5. Gizi

Makanan sangat perlu, jika hendak mencapai dan mempertahankan kebugaran jasmani

dan kesehatan badan. Makanan yang seimbang (12% protein, 50% karbohidrat, 38 % lemak) akan mengisi kebutuhan gizi tubuh.

6. Berat badan

Berat badan ideal dan berlebihan atau kurang akan dapat melakukan perkerjaan dengan mudah dan efesien.

7. Tidur dan istirahat

Tubuh membutuhkan istirahat untuk membangun kembali otot-otot setelah latihan sebanyak kebutuhan latihan di dalam merangsang pertumbuhan otot. Istirahat yang cukup perlu bagi badan dan pikiran dengan makanan dan udara.

8. Kegiatan jasmaniah atau fisik. Kegiatan jasmaniah atau fisik yang dilakukan sesuai dengan prinsip latihan, takaran latihan, dan metode latihan yang benar akan membuat

(12)

hasil yang baik. Kegiatan jasmani mencegah timbulnya gejala atrofi karena badan yang tidak diberi kegiatan. Atrofi didefinisikan sebagai hilang atau mengecilnya bentuk otot karena musnahnya serabut otot. Pada dasarnya dapat terjadi baik secara fisiologi maupun patologi. Secara fisiologi, atrofi otot terjadi pada otot-otot yang terdapat pada anggota gerak yang lama tidak digunakan seperti pada keadaan anggota gerak yang dibungkus dengan gips. Atrofi ini sering disebut disuse atrofi. Sebaliknya, secara patologi atrofi otot dibagi menjadi 3, yaitu: atrofi neurogenik, atrofi miogenik, dan atrofi artogenik. Atrofi neurogenik timbul akibat adanya lesi pada komponen motorneuron atau akson Sidharta, dalam Akaris, 2011, (unduh tanggal 22 Juli 2013)

Ditambahkan oleh Hermanto (2012:5), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang diantaranya yaitu; status gizi, kadar hemoglobin, tingkat aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, rokok dan konsumsi alkohol.

Suatu kenyataan bahwa pada umumnya kesegaran jasmani seseorang berhubungan dengan kesehatannya. Anda sudah sering mendengar istilah kesegaran jasmani atau physical fitness. Kesegaran jasmani telah bayak diutarakan oleh para ahli, salah satu batasan yang dapat kita kemukakan adalah bahwa kesegaran jasmani mempunyai fungsi penting bagi individu dalam menyelasaikan tugas-tugas hidupnya dengan hasil yang oftimal tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani bagi orang tua

(13)

ialah untuk mempertahankan kondisi fisik terhadap serangan penyakit. Kesegaran jasmani bagi pelajar dan mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan belajar. Sedangkan bagi anak usia sekolah dasar fungsi kesegaran jasmani sangat penting untuk menyediakan tugas-tugas belajar di sekolah dengan baik. Di samping itu, kesegaran jasmani bagi anak-anak untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik yang baik.

Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara

optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

2.1.2 Hakikat Latihan Berangkai Empat Pos

Latihan Kebugaran adalah aktifitas untuk meningkatkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani.Untuk hasil maksimal diperlukan latihan sesuai prinsip prinsip yang benar serta nilai tanggung jawab, disiplin dan percaya diri. Salah satu macam latihan kebugaran adalah lari 2,4 km. Fungsi lari 2,4 km adalah untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani seseorang. Kemudian teknik lari 2,4 km yaitu gerakan diiakukan dngan secara bertahap, awalnya dengan frekuensi lambat menuia.

Menurut Isnaini dan Suranto (2010:43), Latihan berantai (sirkuit) ini adalah satu bentuk latihan yang

(14)

selama satu putaran itu terdapat

beberapa pos. Pada setiap pos itu

siswa melakukan tugas.

Latihan berangkai adalah salah satu bentuk latihan yang terdiri atas beberapa gerakan yang berbeda di setiap posnya. Setiap peserta diharuskan melakukan gerakan-gerakan tertentu pada disetiap pos. Latihan berangkai bermanfaat untuk melatih keloncahan, kekuatan, kecepatan, daya tahan dan sebagainya. Kita dapat memberi variasi gerakan untuk setiap posnya bergantung pada tujuan latihannya. Misalnya. kita melatih kekuatan dan kelincahan maka gerakan-gerakn yang harus dilakukan peserta adalah Pos 1 melakukan lari di tempat, Pos 2 melakukan lari naik turun tanggga, Pos 3 melakukan gerakan push- up, dan Pos 4 melakukan jalan kepiting. Adapun langkah-langkah melakukan

latihan berangkai empat pos yaitu, 1) menyiapakan lapangan dan alat yang akan dipergunakan untuk latihan, 2) menjelaskan bentuk latihan dalam setiap pos, 3) menentukan jumlah ulangan gerakan yang hams dilakukan dalam setiap pos, 4) setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerakan pada tiap pos dan menyelesaikanya dalam waktu yang sesingkat mungkin, 5) siswa diberi kesempatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu latihan daya tahan.

2.2 Kerangka Berfikir

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fiisk yang diberikan kepadanya (dari kerja yang diiakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang

(15)

berlebihan. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan / aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan keperluan lainnya yang mendadak.

Dalam peningkatan kebugaran jasmani yang baik dibutuhkan faktor-fakror yang menunjang kebugaran jasmani. Diantara faktor-faktor tersebut antara lain: kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Faktor tesebut nantinya akan memeberikan dampak yang positif terhadap peningkatan kebugaran jasmani. 2.3 Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian eksperimen ini adalah “terdapat pengaruh latihan berangkai

empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati.

Pembahasan

Kebugaran jasmani merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia untuk mempertahankan kualitas hidup baik anak-anak, remaja, dewasa, nmaupun orang tua. artinya dengan jasmani yang bugar dan sehat manusia dapat melakukan aktifitasnya dengan baik dan segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Namun untuk mendapatkan kebugaran jasmani yang baik perlu adanya keseriusan manusia dalam mencapainya.

Dalam usaha untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik, manusia dituntut untuk dapat memahami dan mampu apa-apa saja yang menjadi karakteristik

(16)

kebugaran jasmani tersebut. Karakteristik dari pendidikan jasmani yaitu kualitas fisik dan gerak yang baik.

Kuallitas fisik dan gerak yang sangat penting dan harus dimiliki dalm mencapai kebugaran jasmani yaitu berhubungan dengan kemampuan tubuh dalam hal memaksimalkan kinerja organ- organ tubuh yang ada seperti jantung, paru-paru, dan otot. Dengan kinerja yang baik dari organ-organ tersebut maka kebugarn jasmani akan mudah dihasilkan.

Penelitan dengan metode eksprimen ini di maksud untuk mengukur dan memperoleh gambaran tentang pengaryh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah di analisis

dengan pengujian statistik, menunjukan bahwa adanya peningkatan tingkat kebugaran jasmani yang signifikan setelah di lakukan eksperimen atau latihan berangkai empat pos tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada peningkatan rata-rata tingkat kebugaran jasmani yaitu, sebelum diberikan latihan rata-ratatingkat kebugaran jasmani adalah 225 dan sesudah diberikan latihan memperoleh rata-rata 401. Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa penerapan latihan berangkai empat pos selama 2 bulan, memberikan pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani.

Pengaruh yang signifikan ini dapat dibuktikan dengan pengujian dua rata-rata atau analisis varians bahwa, setelah di analisis menunjukan harga t hitung = 19.86 dan

(17)

t tabel sebesar 1.73, dengan demikian harga t hitung lebih besar dari pada harga t tabel atau harga t hitung telah berada diluar daerah penerimaan HO.

Sehingga hipotesis HO yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati di tolak dan menerima hipotesis HA yang menyatakan : terdapat pengaruh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “terdapat pengaruh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati” dapat diterima.

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, maka hasil penelitian yang dilakukan selama duaa bulan dapt disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa SDN 8 Barakati. Hal ini dibuktikan dengan pengujian uji t di peroleh thitung = 19.864 nilai ttabel pada ɑ = 0,05; dk = n-1 (20-1 =19) di peroleh harga sebesar 1.73. Dengan demikian thitung lebih besar dari t table (thitung =19.864 > ttabel = 1.73). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa

(18)

tolak : Jika thitung > ttabel pada α = 0,05; n – 1, oleh karena itu hipotesis alternativ atau Ha dapat di terima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan berangkai empat pos terhadap tingkat kebugaran jasmani.

2. Latihan berangkai empat pos memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra SDN 8 Barakati.

5.2 SARAN

Sehubungan dengan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran yang kiranya dapat dijadikan pedoman bagi para pelatih

maupun guru-guru olahraga sebagai berikut:

1. Dalam rangka memacu para siswa dalam usaha untuk meningkatakan kemampuan fisik khususnya tingkat kebugaran jasmani, maka sangat efektif diterapkannya latihan berangkai empat pos. 2. Dalam merencanakan

program latihan, hendaklah dikaji dengan benar bentuk latihan yang sistematis dan terencana sehingga bisa meningkatkan jasmani seorang siswa.

3. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terlebih khusus dalam dunia olahraga.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, untuk kriteria non-teknis yang paling berpengaruh untuk menilai kelayakan suatu jalan ditempati oleh kriteria kenyamanan permukaan dan jangka waktu

[r]

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua ribu tiga belas, dimulai pukul 10.01 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB melalui situs www.lpse.pelalawankab.go.id telah

Nabi Muhammad SAW telah mengilustrasikan hal tersebut dalam permisalan yang sangat sempurna untuk menjelaskan pada kita seperti apa gambaran Ukhuwwah Islamiyah itu,

Menurut penelitian mengatakan bahwa pengaruh konsultasi terhadap kadar gula darah sebelum dan sesudah konsultasi pada pasien Diabetes melitus didapatkan hasil ada

Dengan mempertimbangkan pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya disparitas tenaga kesehatan dan topografi wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang

Berkaitan dengan pengertian kebijakan tersebut, Carl Friedrich dalam Winarno (2002:16) memberikan pengertiannya sebagai berikut : Kebijakan sebagai suatu arah

Pada penelitian ini “Infeksi virus dengue” didefinisikan sebagai keberadaan virus dengue berdasarkan hasil uji imuno- logi dengan hasil positif; “tanpa gejala”