• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanah Longsor - UUNG SRI YHULIS MUTIANINGSIH BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanah Longsor - UUNG SRI YHULIS MUTIANINGSIH BAB II"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka teori
Gambar 2.2 kerangka penelitain

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas hidup cacing tanah dalam suatu ekosistem tanah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: iklim (curah hujan, intensitas cahaya dan lain sebagainya), sifat fisik

penebangan hutan pinus, d. besarnya curah hujan.  Daerah Hulu Sungai Selondo dan Nglarangan berpotensi terjadi tanah longsor dengan tingkat kerawanan berbeda- beda

Slides adalah gerakan material pembentuk lereng yang diakibatkan oleh terjadinya kegagalan geser, di sepanjang satu atau lebih bidang longsor.. Massa tanah yang

Tanah longsor adalah bencana geologi yang serius yang terjadi pada daerah dengan morfologi berlereng dan curah hujan yang tinggi dan dapat menimbulkan korban

Bencana tanah longsor dapat terjadi pada daerah yang memiliki intensitas curah hujan tinggi, kemiringan lereng yang curam, penggunaan lahan berupa tanah kosong, ladang/tegalan dan semak

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Secara umum, pengujian sistem peringatan dini tanah longsor yang telah dibuat akan mengamati pada tiga hal, yaitu kinerja sensor curah hujan, kinerja

Menurut ahli 1, dalam membandingkan keenam parameter penyebab longsor yaitu kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, keberadaan sesar dan geologi, berpendapat

Gambar 4.4 Peta rawan longsor kabupaten TTU Umumnya longsor terjadi pada daerah yang memiliki intensitas curah hujan tinggi, kemiringan lereng tinggi dan tutupan lahan berupa tanah