• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul berita olahraga bertataran klausa dalam Surat Kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 : tinjauan semantis dan sintaksis - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Judul berita olahraga bertataran klausa dalam Surat Kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 : tinjauan semantis dan sintaksis - USD Repository"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Theresia Sri Harjanti NIM: 044114011

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kepersembahkan kepada :

Ayahku Yulius Djuwardja & Ibuku Agustina Muryani

Keluarga dan saudaraku yang telah mendukungku menyelesaikan skripsi ini

(5)

TUHAN JADIKANLAH AKU

PEMBAWA DAMAI

Tuhan, jadikanlah daku pembawa damai, Bila terjadi kebencian

Jadikanlah aku pembawa cinta kasih, Bila terjadi penghinaan

Jadikanlah aku pembawa kerukunan, Bila terjadi kebimbangan

Tuhan, semoga aku lebih ingin menghibur daripada dihibur, Memahami daripada dipahami,

Mencintai daripada dicintai

Sebab dengan memberi kami menerima, Dengan mengampuni kami diampuni

Dengan mati suci kami bangkit lagi, Untuk hidup selama-lamanya...amin.

(6)

PERNYATAAN KENYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini,

tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Maret 2009

Penulis

Theresia Sri Harjanti

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Theresia Sri Harjanti

NIM : 044114011

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Judul Berita Olahraga Bertataran Klausa dalam Surat Kabar Merapi Edisi Januari-Desember 2007: Tinjauan Semantis dan Sintaktis” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 20 Maret 2009

Yang menyatakan

Theresia Sri Harjanti

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakasih atas

segala rahmat dan berkah yang diberikan sehingga dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I sekaligus dosen

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan

memberikan dukungan, masukan, semangat dan saran yang sangat berguna

demi penyempurnaan skripsi ini.

2. Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing II sekaligus dosen yang

telah berkenan membagi pengetahuan dan membimbing penulis serta

memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Drs. F.X. Santoso,

M.S., Drs. Yoseph Yapi Taum, M.Hum., S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum., Dra.

Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum., terima kasih atas bimbingannya selama penulis

menempuh pendidikan di jurusan Sastra Indonesia.

4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma atas pelayanan

dalam bidang administrasi.

(9)

5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

peminjaman pustaka yang diperlukan penulis baik selama menjalani

perkuliahan maupun dalam proses penyusunan skripsi.

6. Orang tuaku tercinta Bapak Yulius Djuwardja dan Ibu Agustina Muryani atas

doa dan dukungannya.

7. B. Cahya Erwanto tersayang, terima kasih sudah mendengarkan keluh kesahku

dan dukungannya selama proses pengerjaan skripsi ini.

8. Hana Dyah Merina, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 2004 yang

telah berkenan membantu penulis untuk menerjemahkan abstrak ke dalam

bahasa Inggris.

9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Angkatan 2004, terima kasih

atas dukungan dan kebersamaan kita selama ini.

10. Semua pihak yang belum disebutkan yang telah berkenan membantu dan turut

memperlancar dalam usaha dalam penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan

skripsi ini.

Yogyakarta, 20 Maret 2009

Penulis

(10)

ABSTRAK

Harjanti, Theresia Sri. 2009. “Judul Berita Olahraga Surat Kabar Merapi Edisi Januari-Desember 2007 Tinjauan Semantis-Sintaktis”. Skripsi Strata 1 (S-1). Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma

Dalam skripsi ini dibahas tentang judul berita olahraga pada surat kabar

Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, apa saja tipe-tipe semantis judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007. Kedua, apa saja yang ditonjolkan judul berita surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007.

Data dalam penelitian ini berupa data tertulis yang diambil dari surat kabar

Merapi edisi Januari-Desember 2007. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode agih. Metode agih diterapkan dengan teknik bagi unsur langsung (BUL). Teknik bagi unsur langsung ini dilakukan dengan membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian unsur. Kemudian data dianalisis dengan teknik lanjutan yaitu teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti yaitu teknik yang mengganti unsur satuan lingual yang bersangkutan dengan satuan lingual lainnya. Teknik baca markah digunakan untuk menentukan peran konstituen kalimat. Caranya dengan membaca satuan kebahasaan yang menjadi pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud. Dalam penyajian hasil analisis data digunakan metode informal yaitu perumusan hasil analisis data yang dirumuskan dengan kata-kata biasa dalam bentuk bahasa tertulis dan dalam metode formal yaitu dirumuskan dengan bentuk tabel.

Dari hasil pembahasan ditemukan hal-hal sebagai berikut. Pertama, berdasarkan maknanya ada enam tipe semantis yang terdapat dalam judul berita olahraga pada surat kabar Merapi selama bulan Januari sampai Desember tahun 2007. Enam tipe semantis tersebut adalah (i) judul berita yang menyatakan makna ‘A mengalahkan B’, (ii) judul berita yang menyatakan makna ‘A dikalahkan B’,

(iii) judul berita yang menyatakan makna ‘A memenangkan B’, (iv) judul berita yang menyatakan makna ‘A menahan B’, (v) judul berita yang menyatakan makna ‘A menang’, (vi) judul berita yang menyatakan makna ‘A kalah’. Kedua, berdasarkan unsur yang ditonjolkannya ada enam tipe sintaktis yang terdapat dalam judul berita olahraga pada surat kabar Merapi selama bulan Januari sampai Desember tahun 2007. Enam tipe sintaktis tersebut adalah (i) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’, (ii) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’, (iii) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang memenangkan’, (iv) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang menahan’, (v)

judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang menang’, (vi) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang kalah’.

(11)

ABSTRACK

Harjanti, Theresia Sri. 2009. “Judul Berita Olahraga Surat Kabar Merapi Edisi Januari-Desember 2007 Tinjauan Semantis dan Sintaktis. Undergraduate Thesis (S-1). Indonesian Literature Study Program. Indonesian Literature Department. Literature Faculty. Sanata Dharma University

This thesis discussed sport news tittle in Merapi newspapers on January-December 2007 edition. There were two problem formulations. The first problem was what types semantic existed in sport news tittle in Merapi newspapers January-December 2007 edition. The second problem was what types of syntax existed in sport news tittle in Merapi newspapers January-December edition.

Type of data in this research was written or printed data taken from sport news tittle in Merapi newspapers January-December 2007 edition. The data was gathered by scanning method through noting technique. Data analysis technique was conducted by agih method. Agih method was implemented through direct element division. Direct element division was carried out by dividing the lingual them of data in to some parts. The data was then analyzed by further techniques, substitution technique and punctuation scanning technique. Substitution technique was a technique which replaced lingual item with the other lingual item. Punctuation scanning technique was used to determine sentence constituent role. It was done by scanning language item which was the meant sentence constituent role punctuationer in presenting data analysis technique. It was used informal method which was data analysis result formulation formulated in written word ang formal method which was data analysis result formulation formulated in table.

It was found some things to be discussed. Firstly, based on its meaning, there were six types of semantic existed in the sport news tittle in Merapi

newspaper January-December 2007 edition. Those six types of semantic were (i)

news tittle meaning ‘A defeates B’, (ii) news tittle meaning ‘A defeated by B’,

(iii) news tittle meaning ‘A wins B’, (iv) news tittle meaning ‘A holds B’, (v)

news tittle meaning ‘A wins’, (vi) news tittle meaning ‘A loses’. Secondly, based on the six posed types of syntax existed in sport news tittle in Merapi newspaper January-December 2007 edition. Those six types of syntax were (i) news tittle posing ‘the defeating party’, (ii) news tittle posing ‘the defeated party’, (iii) news tittle posing ‘the winning party’, (iv) news tittle posing ‘the holding party’, (v)

news tittle posing ‘the winner party’, (vi) news tittle posing ‘the loser party’.

(12)

DAFTAR ISI

BAB II TIPE-TIPE SEMANTIS JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI-

BAB III TIPE-TIPE PENONJOLAN JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI- DESEMBER 2007 27

(13)

3.1 Pengantar 27 3.1.1 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Mengalahkan’ 27 3.1.2 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Dikalahkan’ 53 3.1.3 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Memenangkan’ 59 3.1.4 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Menahan’ 64 3.1.5 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Menang’ 68 3.1.6 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Kalah’ 75

BAB IV PENUTUP 83

4.1 Kesimpulan 83

4.2 Saran 84

DAFTAR PUSTAKA 85

SUMBER DATA 87

BIOGRAFI 88

LAMPIRAN I untuk Data Bab II 89 LAMPIRAN II untuk Data Bab III 94

LAMPIRAN III 100

(14)

DAFTAR SINGKATAN

F : fungsional K : kategori M : makna S : subjek P : predikat O : objek K : keterangan N : nomina V : verba Num : numeralia Prep : preposisi

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

(15)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam skripsi ini dibahas judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi

edisi Januari sampai dengan Desember 2007. Salah satu alasan pemilihan topik

tersebut adalah adanya variasi makna yang dinyatakan oleh judul berita olahraga

dalam surat kabar Merapi. Berikut ini contohnya.

(1) Gama dan AD KY Gunduli Lawan-lawannya (Merapi, 11 April 2007)

(2) Chelsea Rasakan Dihajar Rangers (Merapi, 30 Juli 2007)

Judul (1) menyatakan makna ‘A (Gama dan AD KY) mengalahkan

(Gunduli) B (Lawan-lawannya)’, sedangkan judul (2) menyatakan makna ‘A

(Chelsea) dikalahkan (Dihajar) B (Rangers)’. Makna tersebut dapat dibuktikan

melalui penggantian kata Gunduli pada judul (1) dengan kata Mengalahkan dan

penggantian kata Dihajar pada judul (2) dengan kata Dikalahkan, seperti

pembuktian terlihat di bawah ini.

(1a) Gama dan AD KY Mengalahkan Lawan-lawannya.

(2a) Chelsea Rasakan Dikalahkan Rangers.

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, tipe-tipe makna apa saja yang

diungkapkan oleh judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari

(16)

Alasan kedua adalah adanya variasi struktur yang disebabkan oleh unsur

yang ditonjolkan pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari

samapai dengan Desember 2007. Berikut ini dikemukakan contohnya.

(3) PSST Gulung Gulser (Merapi, 18 April 2007)

(4) PSS Ditebas Persitara (Merapi, 5 Maret 2007)

Judul (3) menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’ yang terdiri dari S diisi

oleh N (PSST), P diisi V (Gulung), dan O diisi N (Gulser). Judul berita (3) terdiri

dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (PSST); ‘perbuatan mengalahkan’

(Gulung); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Gulser).

Adapun judul (4) menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’yang terdiri dari S diisi

oleh N (PSS), P diisi V (Ditebas), dan O diisi N (Persitara). Contoh (4) terdiri

dari tiga unsur yakni ‘pihak yang dikalahkan’ (PSS); ‘perbuatan dikalahkan’

(Ditebas); dan ‘pihak yang mengalahkan’ (Persitara).

Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, apa saja yang ditonjolkan judul

berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari sampai dengan Desember

2007?

Alasan ketiga, judul berita olahraga dalam surat kabar Merapi edisi Januari

sampai Desember tahun 2007 dengan tinjauan semantis dan sintaktis ini belum

ada yang menelitinya. Meskipun beberapa penelitian ada yang membahas judul

(17)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja tipe-tipe semantis judul berita surat kabar Merapi edisi

Januari-Desember 2007?

1.2.2 Apa saja yang ditonjolkan judul berita surat kabar Merapi edisi

Januari-Desember 2007?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan tipe-tipe semantis pada penulisan judul berita surat kabar

Merapi edisi Januari-Desember 2007.

1.3.2 Mendeskripsikan tipe-tipe penonjolan pada penulisan judul berita surat

kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini adalah deskripsi tipe-tipe semantis dan tipe-tipe

sintaktis pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai

Desember tahun 2007. Deskripsi itu diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan sumbangan

bagi studi linguistik, khususnya bidang semantik dan sintaksis. Dalam bidang

(18)

dapat mengungkapkan berbagai jenis makna yang ditentukan oleh makna

verbanya. Dalam bidang sintaksis klausa, hasil penelitian ini dapat memperkaya

pengetahuan bahwa judul berita memiliki berbagai tipe yang ditentukan oleh

unsur kalimat yang ditonjolkan.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam

menuliskan judul berita. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

mengenai variasi struktur judul berita.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang judul berita sudah pernah dilakukan di antaranya oleh

Keraf (2004), Suhandang (2004), Siregar (1987), Faeruzzabadi (2002), Andwiani

(2006), dan Nugroho (2006). Keraf (2004) menjelaskan bahwa judul yang baik

harus memenuhi beberapa referensi yaitu referen artinya judul harus mempunyai

pertalian dengan tema atau beberapa bagian yang penting, proaktif artinya judul

harus menimbulkan rasa ingin tahu pembaca, singkat artinya tidak boleh

mengambil bentuk kalimat tetapi harus berbentuk rangkaian kata yang singkat.

Suhandang (2004) mengungkapkan bahwa judul berita sama dengan

headline yang merupakan inti berita dan dibuat dalam satu atau dua kalimat

pendek, tetapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang

diberitakan. Selain itu, judul berita dibuat sedemikian rupa sehingga

masing-masing berita memiliki daya tarik sendiri. Dengan demikian, judul berita

berfungsi untuk memanggil khalayak agar mau membaca, mendengar, atau

(19)

Siregar (1987) berpendapat bahwa judul berita harus mempunyai daya

tarik agar isi karangan segera dibaca. Agar menarik, judul berita memiliki ragam

kreasi. Ciri khas dari penulisan berita terkadang ditentukan oleh gaya surat kabar

yang diwakilinya, selain itu penulis ingin lebih praktis sehingga sering

mengabaikan aturan bahasa.

Faeruzzabadi (2002) dalam skripsinya yang berjudul ”Elipsis Konjungsi

dan Fungsi Sintaksis dalam Judul Berita Surat Kabar Berbahasa Indonesia”

menjelaskan bahwa elipsis konjungsi dalam judul berita surat kabar Berbahasa

Indonesia menyebabkan kalimat majemuk tidak mempunyai konjungsi. Konjungsi

yang dilesapkan dalam kalimat dapat diramalkan wujudnya dari konteks bahasa

maupun dari konteks luar bahasa. Peramalan itu didasarkan pada intuisi

kebahasaan atau intuisi lingual dan dari sudut pandang sintaksis.

Andwiani (2006) dalam skripsinya yang berjudul ”Pelesapan Satuan

Gramatikal dalam Judul Berita pada Harian Kompas Terbitan Bulan Januari 2005”

membahas tentang pelesapan satuan gramatikal dalam judul berita pada harian

Kompas terbitan bulan Januari. Permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian

tersebut ada dua yakni (a) apa saja jenis judul berita yang mengandung pelesapan

pada harian Kompas terbitan bulan Januari dan (b) satuan gramatikal apa saja

yang dilesapkan dalam judul berita pada harian Kompas terbitan bulan Januari.

Pembahasan secara garis besar pada judul berita di harian Kompas terbitan bulan

Januari 2005 dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu judul berita yang berupa

kalimat tunggal dan judul berita yang berupa kalimat majemuk. Judul berita yang

(20)

berupa kalimat majemuk setara dan judul berita yang berupa kalimat majemuk

bertingkat. Judul berita yang berupa kalimat tunggal sendiri mempunyai

bermacam-macam struktur (S-P, S-P-Ket, S-P-O-Ket).

Nugroho (2006) dalam skripsinya yang berjudul ”Pengungkapan Makna

Menang dan Kalah dalam Judul Berita Bidang Olahraga Surat Kabar Harian

Kedaulatan Rakyat dan Kompas Edisi Maret 2005” mengungkapkan makna

menang dan kalah dalam judul berita bidang olahraga surat kabar harian

Kedaulatan Rakyat dan Kompas edisi Maret 2005. Dalam penelitian itu dibahas

mengenai apa saja kata/frase yang digunakan untuk mengungkapkan makna

menang dan kalah judul berita bidang olahraga surat kabar harian Kedaulatan

Rakyat dan Kompas edisi Maret 2005. Setelah dilakukan pembahasan tentang

pengungkapan makna menang dan kalah dalam judul berita bidang olahraga

ditemukan bahwa bentuk kata/frase metaforis lebih banyak digunakan daripada

kata/frase yang bermakna denotatif.

1.6 Landasan Teori

Untuk keperluan penelitian terhadap judul berita olahraga surat kabar

Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007 dengan tinjauan semantis dan

sintaktis, peneliti menggunakan landasan teori tentang (i) pengertian judul berita,

(21)

1.6.1 Pengertian Judul Berita

Menurut Hoed (1979: 3-4), judul adalah hal yang memperkenalkan apa

yang dikemukakan dalam tubuh berita yang bertugas menarik perhatian pembaca.

Sebagaimana paragraf pembuka, judul berfungsi berdaya tarik pandang, di

samping gaya tarik kebahasaan. Judul juga bersifat falsafah, artinya mengacu

kepada apa yang kemudian dinyatakan dengan teks tubuh berita.

Menurut Siregar (1987: 162-163) dan Suhandang (2004: 115-116) judul

adalah kepala berita atau intisari berita, judul itu harus mempunyai daya tarik agar

isi karangan segera dibaca. Judul adalah perangsang, agar pembaca berminat

membaca isi karangan. Oleh karena itu, agar menarik, judul harus memiliki ragam

kreasi.

Sumadiria (2005: 121-125) menyatakan bahwa judul adalah identitas

berita. Tanpa judul berita adalah sesuatu yang anonim, tak dikenal, abstrak,

sehingga tidak akan bicara apa-apa. Judul adalah pemicu daya tarik pertama bagi

pembaca untuk membaca berita. Sumadiria juga menyebutkan cirri-ciri judul

berita yang baik adalah provokatif, singkat, padat, relevan, fungsional, formal,

representatif, merujuk pada bahasa baku dan spesifik.

Berdasarkan uraian tentang pengertian judul berita di atas, dapat ditarik

kesimpulan, judul adalah kepala atau intisari berita yang disajikan untuk menarik

minat pembaca agar memahami isi berita. Ketika membaca surat kabar, umumnya

mata pembaca akan tertuju pada judul beritanya terlebih dahulu. Tatkala judul

(22)

harus diakui bahwa judul berita berperan penting untuk membawa pembaca agar

menelusuri isi berita yang disampaikan.

1.6.2 Semantik dan Semantis

Menurut Muljana (1964: 1), semantik ialah penelitian makna kata dalam

bahasa tertentu menurut sistem penggolongan. Semantik merupakan cabang

linguistik yang bertugas semata-mata meneliti makna kata, bagaimana

mulabukanya, bagaimana perkembangannya, dan apa sebab-sebabnya terkaji

perubahan dan perkembangan makna dalam sejarah.

Chaer (1994: 2) menyebutkan semantik adalah istilah dalam bidang

linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan

hal-hal yang ditandainya. Dengan kata lain, semantik adalah bidang studi dalam

linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Semantik dapat

diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti. Pandangan yang hampir

sama juga dikemukakan oleh Tarigan (1985: 7), semantik adalah telaah makna.

Semantik menelaah lambang-lambang atau tanda-tanda yang menyatakan makna,

hubungan makna yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia

dan masyarakat. Oleh karena itu, semantik mencakup makna-makna kata,

perkembangan dan perubahannya.

Menurut Soenardji (1989: 65), semantik adalah studi perihal makna bahasa

yaitu kata, frase, dan kalimat. Makna kata mempunyai harga atau nilai yang

disebut nilai makna. Nilai makna mempunyai peran penunjang pemahaman

(23)

Berdasarkan uraian tentang semantik di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna yang

terkandung pada suatu bahasa, kode, atau tanda-tanda linguistik. Dalam bidang

semantik yang diteliti adalah maknanya. Hal-hal yang berkenaan dengan makna

disebut semantis.

1.6.3 Sintaksis dan Sintaktis

Pengertian sintaktis menurut Ramlan (1987: 21) adalah bagian atau cabang

dari ilmu bahasa yang membicarakan tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa,

dan frase. Untuk menjelaskan uraian itu, perhatikan contoh kalimat berikut:

Seorang mahasiswa sedang belajar sastra di perpustakaan. Kalimat tersebut

disamping intonasi, terdiri dari satu klausa yakni terdiri dari S (subjek) ialah

seorang mahasiswa, P (predikat) ialah sedang belajar, O (objek) ialah sastra, dan

K (keterangan) ialah di perpustakaan. Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatikal

yang terdiri dari S, P, O, K (Ramlan, 1986: 83).

Pateda (1988) berpendapat bahwa secara etimologi sintaksis berarti

menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

Kalimat, klausa, dan frase merupakan objek tataran linguistik yang disebut

sintaksis.

Menurut Kridalaksana (2002: 32), sintaksis adalah sebuah struktur dengan

leksem yang telah berkategori (berkelas sebagai unsur). Sintaksis suatu bahasa

mempunyai unsur-unsur yang terorganisasi secara struktural. Salah satu satuan

(24)

secara fungsional, yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Satuan

lain, yaitu frase, juga memiliki unsur-unsur yang berhubungan secara fungsional

yaitu induk, pewatas, perangkai, dan sumbu.

Berdasarkan uraian tentang sintaksis di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mempelajari struktur pada kalimat,

klausa, dan frase sebagai objek tataran linguistiknya. Dalam bidang sintaksis

yang diteliti adalah strukturnya. Hal-hal yang berkenaan dengan struktur kalimat

disebut sintaktis.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni (i) pengumpulan data, (ii)

analisis data, (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuraikan

masing-masing tahap dalam penelitian ini.

1.7.1 Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,

memerlukan adanya gambaran yang jelas mengenai wujud data dan sumber yang

dikumpulkan. Sudaryanto (1993: 5) menyatakan data adalah objek penelitian

beserta konteksnya. Objek penelitian ini adalah judul berita olahraga yang

terdapat dalam surat kabar Merapi. Datanya adalah wacana berita olahraga dalam

surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode

(25)

dan menyimak secara langsung penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 6).

Peneliti memperhatikan penggunaan bahasa yang berupa kata-kata,

kalimat-kalimat pada setiap wacana berita olahraga. Pelaksanaan pengumpulan data

dengan teknik lanjutan ini dilakukan dengan mencatat pada kartu data sebagai

alatnya menurut tanggal terbitnya (Sudaryanto, 1993: 5-7). Sesuai dengan

pendapat tersebut, penulis dengan menggunakan alat tulis, kertas, lem, gunting

untuk mengumpulkan data, data digunting dan ditempelkan pada kartu data.

Setelah data tersusun, lalu data diklasifikasikan berdasarkan maknanya dan unsur

yang ditonjolkan.

1.7.2 Tahap Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dan dicatat pada kartu data, tahap selanjutnya

adalah tahap analisis data. Tahap analisis data dilakukan dengan menggunakan

metode padan dan metode agih. Metode padan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode padan referensial, yaitu metode yang menggunakan referen

sebagai alat untuk membuktikan fakta lingual tertentu (Sudaryanto, 1993: 14).

Dalam penggunaan metode padan referensial digunakan teknik dasar “pilah unsur

penentu”, yaitu memilah unsur-unsur suatu konstruksi menurut referen yang

ditunjuknya.

(5) Gaseta Tumbangkan IM (Merapi, 24 Juli 2007)

Berdasarkan referen yang ditunjuknya, kalimat (5) dapat dipilah menjadi

tiga unsur yang menunjuk empat referen juga, yaitu ‘pihak yang mengalahkan’

(26)

(IM). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Gaseta berada di urutan

terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

Metode kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih,

yaitu metode analisis data yang alat penentunya terdapat dalam bahasa itu sendiri

(Sudaryanto, 1993: 15). Metode ini dilaksanakan dengan teknik dasar yaitu teknik

bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan.

Teknik bagi unsur langsung (BUL) adalah teknik analisis data dengan cara

membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan dipandang

sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang dimaksud

(Lihat Sudaryanto, 1993: 14). Teknik bagi unsur langsung bermanfaat untuk

menentukan bagian-bagian fungsional suatu konstruksi. Hasil penerapan teknik

bagi unsur langsung itu menjadi dasar bagi analisis data selanjutnya.

Alat penentu teknik bagi unsur langsung adalah intuisi kebahasaan peneliti

terhadap bahasa yang diteliti. Intuisi kebahasaan merupakan kesadaran penuh

yang tak terumuskan, tetap terpercaya, terhadap apa dan bagaimana kenyataan

yang bersifat kebahasaan (lihat Sudaryanto, 1993: 32). Dalam penelitian ini,

teknik bagi unsur langsung (BUL) dipakai untuk membuktikan variasi struktur

berdasarkan unsur yang ditonjolkan pada judul berita olahraga surat kabar Merapi.

Perhatikan contoh judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’

berikut.

(27)

Contoh (5a) terdiri dari S (Gaseta), P (Tumbangkan), dan O (IM). Dari

segi kategori kata, S diisi oleh N (Gaseta), P diisi V (Tumbangkan), sedangkan O

diisi N (IM).

Untuk mengelompokkan tipe-tipe semantis dan sintaktis diterapkan teknik

lanjutan berupa teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti dilakukan

dengan cara menggantikan unsur lingual yang sedang dianalisis dengan

sinonimnya. Teknik ganti ini digunakan untuk membuktikan kesamaan kelas atau

kategori unsur yang terganti dengan unsur pengganti. Bila dapat digantikan (atau

saling menggantikan) berarti kedua unsur itu dalam kelas atau kategori yang sama

(Sudaryanto, 1993: 48). Perhatikan contoh judul berita yang menyatakan makna

’A mengalahkan B’ berikut.

(6) Maju Lancar Gebuk Samodra (Merapi, 1 Agustus 2007)

Untuk membuktikan bahwa verba tersebut menyatakan makna ‘A

mengalahkan B’, dapat dilakukan melalui teknik ganti yaitu verba tersebut dapat

diganti dengan verba mengalahkan.

(6a) Maju Lancar mengalahkan Samodra (Merapi, 1 Agustus 2007)

A B

Dengan menerapkan teknik ganti, dapat diketahui bahwa verba gebuk dan

verba mengalahkan mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaiannya

dapat saling menggantikan.

Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca

pemarkah” dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda.

Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan dan

(28)

Kridalaksana, 2001: 161). Teknik baca markah dapat digunakan untuk

menentukan peran konstituen kalimat. Caranya dengan membaca satuan

kebahasaan yang menjadi pemarkah peran konstituen kalimat yang dimaksud

(Kesuma, 2007: 67). Perhatikan contoh judul berita yang menonjolkan ‘pihak

yang dikalahkan’ berikut.

(7) PSIM Disungkurkan Persekabpas (Merapi, 10 September 2007)

Contoh (7) terdiri dari S (PSIM), P (Disungkurkan), dan O (Persekabpas).

Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (PSIM), P diisi V (Disungkurkan), O diisi N

(Persekabpas). Contoh judul berita (11) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

dikalahkan’ (PSIM); ‘perbuatan dikalahkan’ (Disungkurkan); dan ‘pihak yang

mengalahkan’ (Persekabpas). Karena unsur ‘pihak yang dikalahkan’ berada di

urutan terdepan yakni PSIM, judul berita tersebut termasuk menonjolkan ‘pihak

yang dikalahkan’.

1.7.3 Tahap Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini berupa pola judul berita olahraga

pada surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun 2007 dengan

tinjauan semantis dan sintaktis. Hasil analisis tersebut disajikan dengan metode

penyajian informal dan formal. Metode penyajian informal yaitu perumusan pola

judul berita olahraga dengan menggunakan kata-kata biasa, walaupun dengan

terminologi yang teknis sifatnya (lihat Sudaryanto, 1993: 145). Metode penyajian

(29)

1.8 Sistematika Penyajian

Untuk mempermudah pemahaman tentang penelitian ini, penulis

menyusunnya ke dalam empat bab, yaitu Bab I merupakan pendahuluan yang

berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, landasan teori, metode dan teknik penelitian, dan sistematika

penyajian. Bab II berisi pemaparan tipe-tipe semantis berdasarkan makna pada

judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember tahun

2007. Bab III berisi tentang tipe-tipe sintaktis berdasarkan unsur yang ditonjolkan

pada judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember

tahun 2007. Bab IV merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

Kesimpulan yang dimaksud adalah kesimpulan tentang tipe semantis dan sintaktis

yang terdapat pada judul berita surat kabar Merapi edisi Januari sampai Desember

tahun 2007. Saran yang dimaksud adalah saran kepada peneliti, calon wartawan,

(30)

BAB II

TIPE-TIPE SEMANTIS JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI-DESEMBER 2007

2.1 Pengantar

Pada bab ini dipaparkan tipe-tipe semantis judul berita olahraga surat

kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007. Berdasarkan maknanya, judul berita

olahraga surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 dapat dibedakan

menjadi enam tipe yaitu (1) makna ‘A mengalahkan B’; (2)makna ‘A dikalahkan

B’; (3) makna ‘A memenangkan C’; (4) makna ‘A menahan B’; (5) makna ‘A

menang’; (6) makna ‘A kalah’.

2.1.1 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Mengalahkan B’

Berikut ini dipaparkan judul berita olahraga surat kabar Merapi yang

menyatakan makna ‘A mengalahkan B’.

(8) Cina Gasak Uzbekistan (Merapi, 29 Maret 2007)

(9) Persig Kandaskan Persikup (Merapi, 18 April 2007)

(10) Barca Makin Benamkan Huelva (Merapi, 26 November 2007)

(11) Telkom Bungkam Bharata 3-1 (Merapi, 2 April 2007)

(12) Spanyol Optimis Gilas Swedia (Merapi, 17 November 2007)

(13) Kroasia Hajar Slovakia (Merapi, 18 Oktober 2007)

(31)

(15) Organ Tundukkan HW 5-2 (Merapi, 11 April 2007)

(16) Bayern Depak Real (Merapi, 9 Maret 2007)

(17) Persipur Tekuk Persebi 2-0 (Merapi, 21 Mei 2007)

(18) UII Bekuk POP 2-1 (Merapi, 5 April 2007)

19) Arsenal Hentikan City (Merapi, 27 Agustus 2007)

(20) Kaerjeng Tendang Lillestrom (Merapi, 2 Agustus 2007)

(21) Melati Muda Hempaskan Bina Putra (Merapi, 16 April 2007)

(22) Halilintar Sambar Gulser 7-1 (Merapi, 24 April 2007)

(23) Timnas U-16 Kuliti Siwo Jaya 12-0 (Merapi, 19 Oktober 2007)

(24) Brasil Gedor Ekuador (Merapi, 19 Oktober 2007)

(25) Italia Kubur Skotlandia (Merapi, 19 November 2007)

(26) Hamburg Hancurkan Stuttgart (Merapi, 22 Oktober 2007)

(27) Barca Siap Lalap Rangers (Merapi, 7 November 2007)

(28) Maduretno Permalukan Potorono (Merapi, 21 September 2007)

(29) Leverkusen Siap Redam Muenchen (Merapi, 29 September 2007)

(30) Brasil Ngamuk Lawan Ekuador (Merapi, 17 Oktober 2007)

(31) Brasil Ingin Balas Meksiko (Merapi, 13 September 2007)

(32) Persik Matikan Bambang (Merapi, 12 September 2007)

(33) Target Indonesia di Sea Games Gusur Malaysia (Merapi, 12 September

2007)

(34) United Tenggelamkan Chelsea (Merapi, 25 September 2007)

(35) PSV Libas Utrecht (Merapi, 24 Desember 2007)

(32)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (8) sampai dengan (36)

digunakan untuk menyatakan makna ‘mengalahkan’. Sebenarnya setiap verba

tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba gasak

menyatakan makna ‘mengambil dengan cara merampas dan menerjang dengan

keras’ (KBBI, 2002: 338). Namun, pada contoh (8) verba gasak digunakan secara

metaforis untuk menyatakan makna ‘mengalahkan’.

Pembuktian bahwa verba pada contoh (8) sampai dengan (36) menyatakan

makna ‘mengalahkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu mengganti

setiap verba tersebut dengan verba mengalahkan.

(8a) Cina mengalahkan Uzbekistan A B

(9a) Persig mengalahkan Persikup A B

(10a) Barca Makin mengalahkan Huelva

A B

(11a) Telkom mengalahkan Bharata 3-1

A B

(12a) Spanyol Optimis ‘aspek’ mengalahkan Swedia A B

(13a) Kroasia mengalahkanSlovakia

A B

(14a) Porak Jaya mengalahkan Grim A B

(15a) Organ mengalahkan HW 5-2 A B

(16a) Bayern mengalahkan Real A B

(33)

(17a) Persipur mengalahkan Persebi 2-0

A B

(18a) UII mengalahkan POP 2-1 A B

(19a) Arsenal mengalahkan City A B

(20a) Kaerjeng mengalahkan Lillestrom

A B

(21a) Melati Muda mengalahkan Bina Putra

A B

(22a) Halilintar mengalahkan Gulser 7-1 A B

(23a) Timnas U-16 mengalahkan Siwo Jaya 12-0 A B

(24a) Brasil mengalahkan Ekuador

A B

(25a) Italia mengalahkan Skotlandia A B

(26a) Hamburg mengalahkan Stuttgart A B

(27a) Barca siap ‘aspek’ mengalahkan Rangers A B

(28a) Maduretno mengalahkan Potorono

A B

(29a) Leverkusen Siap ‘aspek’ mengalahkan Muenchen A B

(30a) Brasil mengalahkan Lawan Ekuador A B

(31a) Brasil Ingin‘aspek’ mengalahkan Meksiko A B

(34)

(32a) Persik mengalahkan Bambang

A B

(33a) Target Indonesia di Sea Games ‘aspek’ mengalahkan Malaysia A B

(34a) United mengalahkan Chelsea A B

(35a) PSV mengalahkan Utrecht A B

(36a) Jonggrang mengalahkan Asri 4-0 A B

2.1.2 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Dikalahkan B’

Pada sub bab ini diuraikan judul berita olahraga surat kabar Merapi yang

menyatakan makna ‘A dikalahkan B’.

(37) PSS Ditebas Persitara 0-2 (Merapi, 5 Maret 2007)

(38) PSIM Dibekuk Persmin 0-1 (Merapi, 12 Maret 2007)

(39) PSIM Disungkurkan Persekabpas (Merapi, 10 September 2007)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (37) sampai dengan (39) digunakan untuk menyatakan makna ‘dikalahkan’. Sebenarnya setiap verba

tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba ditebas

menyatakan makna ‘mendapat perlakuan oleh lawan dengan cara dirobohkan

sehingga jatuh’ (KBBI, 2002: 1153). Namun, pada contoh (37) verba ditebas

digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘dikalahkan’.

Pembuktian bahwa verba pada contoh (37) sampai dengan (39)

menyatakan makna ‘dikalahkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu

(35)

(37a) PSS dikalahkan Persitara 0-2 A B

(38a) PSIM dikalahkan Persmin 0-1 A B

(39a) PSIM dikalahkan Persekabpas A B

2.1.3 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Memenangkan C’

Berikut ini dipaparkan judul berita olahraga yang menyatakan makna ‘A

memenangkan C’ dalam surat kabar Merapi.

(40) Indonesia Kuasai Semifinal Putri (Merapi, 23 November 2007)

(41) Tim Yamaha Sikat Gelar di Kenjeran (Merapi, 13 Agustus 2007)

(42) Alvin Bahar Sabet GT Car Championship (Merapi, 4 September

2007)

(43) Indonesia Siap Rebut Posisi Ketiga (Merapi, 4 September 2007)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (40) sampai dengan (43)

digunakan untuk menyatakan makna ‘memenangkan’. Sebenarnya setiap verba

tersebut mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba kuasai

menyatakan makna ‘kemampuan atau kesanggupan untuk berbuat sesuatu;

mempunyai wewenang atas sesuatu atau untuk menentukan bahkan memerintah

sesuatu; pengaruhnya sangat besar tergantung jabatannya’ (KBBI, 2002: 604).

Namun, pada contoh (40) verba kuasai digunakan secara metaforis untuk

(36)

Pembuktian bahwa verba pada contoh (40) sampai dengan (43)

menyatakan makna ‘memenangkan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu

mengganti setiap verba tersebut dengan verba memenangkan.

(40a) Indonesia memenangkan Semifinal Putri

A C

(41a) Tim Yamaha memenangkan Gelar di Kenjeran A C

(42a) Aswin Bahar memenangkan GT Car Championship A C

(43a) Indonesia Siap ‘aspek’ memenangkan Posisi Ketiga A C

2.1.4 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Menahan B’

Berikut ini diuraikan judul-judul berita olahraga yang menyatakan makna

‘A menahan B’ dalam surat kabar Merapi.

(44) Almeria Ganjal Villareal (Merapi, 27 November 2007)

(45) Dortmund Hambat Laju Bayern (Merapi, 30 Oktober 2007)

(46) Pemain Liverpool Tahan Porto (Merapi, 20 September 2007)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (44) sampai dengan (46)

digunakan untuk menyatakan makna ‘menahan’. Sebenarnya setiap verba tersebut

mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba ganjal menyatakan makna

‘benda yang disisipkan sebagai tumpuan supaya tegak kukuh atau tidak timpang;

benda yang ditaruh sebagai penghalang atau penahan supaya tidak bergerak turun’

(KBBI, 2002: 333). Namun, pada contoh (44) verba ganjal digunakan secara

(37)

Pembuktian bahwa verba pada contoh (44) sampai dengan (46)

menyatakan makna ‘menahan’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu

mengganti setiap verba tersebut dengan verba menahan.

(44a) Almeria menahan Villareal A B

(45a) Dortmund menahan Laju Bayern A B

(46a) Pemain Liverpool menahan Porto

A B

2.1.5 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Menang’

Pada sub bab ini diuraikan judul-judul berita yang menyatakan makna ‘A

menang’ dalam surat kabar Merapi. Makna ‘menang’ timbul karena dapat

mengalahkan (lawan, musuh, saingan) dan unggul dalam pertandingan serta

meraih (mendapat) hasil (perolehan) karena dapat mengalahkan lawan (saingan)

(KBBI, 2002: 730).

(47) Tanding di Jatim PSS Harus Rebut Poin (Merapi, 22 Oktober 2007)

(48) PSIM Mentas dari Zona Degradasi (Merapi, 7 September 2007)

(49) Vieira Siap Turun (Merapi, 7 September 2007)

(50) 650 Kenshi Siap Tempur (Merapi, 1 September 2007)

(51) PSIS Optimis Curi Poin (Merapi, 28 Februari 2007)

(52) Klitschko Ingin Balas Dendam (Merapi, 18 April 2007)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (47) sampai dengan (52)

digunakan untuk menyatakan makna ‘menang’. Sebenarnya setiap verba tersebut

(38)

‘tindakan yang berusaha merampas dan mengambil barang orang secara paksa’

(KBBI, 2002: 937). Namun, pada contoh (47) verba rebut digunakan secara

metaforis untuk menyatakan makna ‘menang’.

Pembuktian bahwa verba pada contoh (47) sampai dengan (52)

menyatakan makna ‘menang’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu

mengganti setiap verba tersebut dengan verba menang.

(47a) Tanding di Jatim PSS harus ‘aspek’ menang

A

(48a) PSIM ‘aspek’ menang dari zona degradasi A

(49a) Vieira siap ‘aspek’ menang

A

(50a) 650 Kenshi siap ‘aspek’ menang

A

(51a) PSIS optimis ‘aspek’ menang

A

(52a) Klitschko ingin ‘aspek’ menang

A

2.1.6 Judul Berita yang Menyatakan Makna ‘A Kalah’

Berikut ini diuraikan judul-judul berita yang menyatakan makna ‘A kalah’

dalam surat kabar Merapi. Makna ‘kalah’ dalam contoh ini timbul karena

‘menderita tidak menang atau dalam keadaan tidak menang dalam pertandingan

sehingga dapat diungguli oleh lawan’ (KBBI, 2002: 492).

(53) Milan Keok, Dida Dijotos (Merapi, 5 Oktober 2007)

(54) United Ketimpa Tangga (Merapi, 14 Agustus 2007)

(39)

(56) United Terlalu Cepat Kandas (Merapi, 28 September 2007)

(57) Inggris Terkikis (Merapi, 6 September 2007)

(58) Real Ternoda (Merapi, 25 September 2007)

(59) Sampdoria Gagal Menang (Merapi, 4 September 2007)

(60) Barca Tergusur (Merapi, 5 Maret 2007)

(61) Genoa Langsung Tersingkir (Merapi, 20 Oktober 2007)

(62) Barca Merana (Merapi, 12 Mei 2007)

Verba yang dicetak miring pada judul berita (53) sampai dengan (62)

digunakan untuk menyatakan makna ‘kalah’. Sebenarnya setiap verba tersebut

mengandung makna leksikal tersendiri. Misalnya verba keok menyatakan makna

‘kalah; biasanya terjadi saat pertandingan dimana setiap ada yang menang pasti

ada yang kalah’ (KBBI, 2002: 545). Namun, pada contoh (53) verba keok

digunakan secara metaforis untuk menyatakan makna ‘kalah’.

Pembuktian bahwa verba pada contoh (53) sampai dengan (62)

menyatakan makna ‘kalah’, dapat dilakukan melalui teknik ganti, yaitu mengganti

setiap verba tersebut dengan verba kalah.

(53a) Milan kalah, Dida dijotos

A

(54a) United kalah

A

(55a) 3 Klub Premiership kalah

A

(56a) United terlalu cepat kalah

A

(57a) Inggris kalah

(40)

(58a) Real kalah

A

(59a) Sampdoria kalah

A

(60a) Barca kalah

A

(61a) Genoa langsung kalah

A

(62a) Barca kalah

(41)

BAB III

TIPE-TIPE PENONJOLAN JUDUL BERITA OLAHRAGA SURAT KABAR MERAPI EDISI JANUARI-DESEMBER 2007

3.1 Pengantar

Pada bab ini dipaparkan tipe-tipe penonjolan judul berita olahraga surat

kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007. Berdasarkan unsur yang ditonjolkan,

judul berita olahraga surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 dapat

dibedakan menjadi enam tipe yaitu (1) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’; (2) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang dikalahkan’; (3)

judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang memenangkan’; (4) judul berita yang

menonjolkan ‘pihak yang menahan’; (5) judul berita yang menonjolkan ‘pihak

yang menang’; (6) judul berita yang menonjolkan ‘pihak yang kalah’.

3.1.1 Judul Berita yang Menonjolkan ‘Pihak yang Mengalahkan’

Judul berita jenis ini berunsur fungsional S (subjek), P (predikat), O

(objek), dan K (keterangan). S (subjek) diisi oleh N (nomina), P (predikat) diisi

oleh V (verba), O (objek) diisi oleh N (nomina), dan K diisi oleh (verba,

adjektiva, numeralia, preposisi). Dari segi semantis, N (nomina) yang mengisi S

(subjek) menyatakan ‘pihak yang mengalahkan’, V (verba) yang mengisi P

(predikat) menyatakan ‘perbuatan mengalahkan’, N (nomina) yang mengisi O

(42)

(numeralia), Prep (preposisi) yang mengisi K (keterangan) menyatakan ‘hasil

pertandingan’.

Berikut ini contohnya:

(63) Cina Gasak Uzbekistan (Merapi, 29 Maret 2007)

Contoh (63) terdiri dari S (Cina), P (Gasak), dan O (Uzbekistan). Dari segi

kategoris kata, S diisi oleh N (Cina), P diisi V (Gasak), sedangkan O diisi N

(Uzbekistan). Contoh judul berita (63) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Cina); ‘perbuatan mengalahkan’ (Gasak); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Uzbekistan). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ berada di

urutan terdepan yaitu Cina, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada contoh judul berita (63) tersebut

dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(63a)

Adapun contoh judul berita yang lain dan setipe dengan contoh (63) adalah

sebagai berikut:

(64) Gaseta Tumbangkan IM (Merapi, 24 Juli 2007)

(65) PSST Gulung Gulser (Merapi, 18 April 2007)

(43)

(67) Maju Lancar Gebuk Samodra (Merapi, 1 Agustus 2007)

(68) Barca Makin Benamkan Huelva (Merapi, 26 November 2007)

(69) Bocka Sikat Nawungan (Merapi, 10 Mei 2007)

(70) Telkom Bungkam Bharata 3-1 (Merapi, 2 April 2007)

(71) Spanyol Optimis Gilas Swedia (Merapi, 17 November 2007)

(72) Kroasia Hajar Slovakia (Merapi, 18 Oktober 2007)

(73) Porak Jaya Taklukkan Grim (Merapi, 5 April 2007)

(74) Organ Tundukkan HW 5-2 (Merapi, 11 April 2007)

(75) Bayern Depak Real (Merapi, 9 Maret 2007)

(76) Persipur Tekuk Persebi 2-0 (Merapi, 21 Mei 2007)

(77) Rio Muda Bungkam Bocka (Merapi, 22 September 2007)

(78) UII Bekuk POP 2-1 (Merapi, 5 April 2007)

(79) Arsenal Hentikan City (Merapi, 27 Agustus 2007)

(80) Kaerjeng Tendang Lillestrom (Merapi, 2 Agustus 2007)

(81) Melati Muda Hempaskan Bina Putra (Merapi, 16 April 2007)

(82) Halilintar Sambar Gulser 7-1 (Merapi, 24 April 2007)

(83) Villareal Bantai Levante (Merapi, 10 November 2007)

(84) Timnas U-16 Kuliti Siwo Jaya 12-0 (Merapi, 19 Oktober 2007)

(85) Brasil Gedor Ekuador (Merapi, 19 Oktober 2007)

(86) Italia Kubur Skotlandia (Merapi, 19 November 2007)

(87) Hamburg Hancurkan Stuttgart (Merapi, 22 November 2007)

(88) Barca Siap Lalap Rangers (Merapi, 7 November 2007)

(44)

(90) Maduretno Permalukan Potorono (Merapi, 21 September 2007)

(91) Leverkusen Siap Redam Muenchen (Merapi, 29 September 2007)

(92) Brasil NgamukLawan Ekuador (Merapi, 17 Oktober 2007)

(93) Brasil InginBalas Meksiko (Merapi, 13 September 2007)

(94) Persik Matikan Bambang (Merapi, 12 September 2007)

(95) Everton Hajar Boro (Merapi, 2 Oktober 2007)

(96) United Tenggelamkan Chelsea (Merapi, 25 September 2007)

(97) PSV Libas Utrecht (Merapi, 24 Desember 2007)

(98) Jonggrang Lumat Asri 4-0 (Merapi, 8 Desember 2007)

(99) SDN Badran Tantang SD Muh Sagan (Merapi, 6 September 2007)

(100) Norwegia Singkirkan Tuan Rumah (Merapi, 25 September 2007)

Contoh (64) terdiri dari S (Gaseta), P (Tumbangkan), dan O (IM). Dari

segi kategori kata, S diisi oleh N (Gaseta), P diisi V (Tumbangkan), sedangkan O

diisi N (IM). Judul berita (64) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Gaseta); ‘perbuatan mengalahkan’ (Tumbangkan); dan ‘pihak

yang dikalahkan’ (IM). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Gaseta

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (64) dapat

(45)

(64a)

(Gulser). Judul berita (65) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’

(PSST); ‘perbuatan mengalahkan’ (Gulung); dan ‘pihak yang dikalahkan’

(Gulser). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni PSST berada di urutan

terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun

struktur sintaksis pada judul berita contoh (65) dapat ditunjukkan melalui tabel

berikut:

segi kategori kata, S diisi oleh N (Persig), P diisi V (Kandaskan), sedangkan O

diisi N (Persikup). Judul berita (66) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

(46)

dikalahkan’ (Persikup). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Persig

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (66) dapat

ditunjukkan melalui tabel berikut:

(Gebuk), sedangkan O diisi N (Samodra). Dalam judul berita (67) terdiri dari tiga

unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Maju Lancar); ‘perbuatan mengalahkan’

(Gebuk); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Samodra). Karena unsur ‘pihak yang

mengalahkan’ yakni Maju Lancar berada di urutan terdepan, judul berita tersebut

menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul

berita contoh (67) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(47)

Contoh (68) terdiri dari S (Barca), P (‘aspek’ Makin Benamkan), dan O

(Huelva). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Barca), P diisi V (‘aspek’ Makin

Benamkan), sedangkan O diisi N (Huelva). Judul berita (68) terdiri dari tiga unsur

yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Barca); ‘perbuatan mengalahkan’ (‘aspek’

Makin Benamkan); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Huelva). Karena unsur ‘pihak

yang mengalahkan’ yakni Barca berada di urutan terdepan, judul berita tersebut

menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul

berita contoh (68) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(68a)

(Nawungan). Judul berita (69) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Bocka); ‘perbuatan mengalahkan’ (Sikat); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Nawungan). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Bocka

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (69) dapat

(48)

(69a)

oleh N (Bharata), sedangkan K diisi oleh Num(3-1). Judul berita (70) terdiri dari

empat unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Telkom); ‘perbuatan mengalahkan’

(Bungkam); ‘pihak yang dikalahkan’ (Bharata); ‘hasil pertandingan’ (3-1). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Telkom berada di urutan terdepan,

judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur

sintaksis pada judul berita contoh (70) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(70a)

Optimis Gilas), sedangkan O diisi N (Swedia). Judul berita (71) terdiri dari tiga

(49)

(‘aspek’ Optimis Gilas); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Swedia). Karena unsur

‘pihak yang mengalahkan’ yakni Spanyol berada di urutan terdepan, judul berita

tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada

judul berita contoh (71) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(71a)

segi kategori kata, S diisi oleh N (Kroasia), P diisi V (Hajar), sedangkan O diisi

N (Slovakia). Judul berita (72) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Kroasia); ‘perbuatan mengalahkan’ (Hajar); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Slovakia). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Kroasia

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (72) dapat

(50)

Contoh (73) terdiri dari S (Porak Jaya), P (Taklukkan), dan O (Grim). Dari

segi kategori kata, S diisi oleh N (Porak Jaya), P diisi V (Taklukkan), sedangkan

O diisi N (Grim). Judul berita (73) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Porak Jaya); ‘perbuatan mengalahkan’ (Taklukkan); dan ‘pihak

yang dikalahkan’ (Grim). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Porak

Jaya berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (73) dapat

ditunjukkan melalui tabel berikut:

(74) terdiri dari empat unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Organ); ‘perbuatan

mengalahkan’ (Tundukkan); ‘pihak yang dikalahkan’ (HW); dan ‘hasil

pertandingan’(5-2). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Organ berada

di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (74) dapat ditunjukkan melalui

(51)

(74a)

diisi N (Real). Judul berita (75) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Bayern); ‘perbuatan mengalahkan’ (Depak); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Real). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Bayern berada

di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (75) dapat ditunjukkan melalui

tabel berikut:

Contoh judul berita (76) terdiri dari S (Persipur), P (Tekuk), O (Persebi),

dan K(2-0). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Bayern), P diisi V (Depak), O

diisi oleh N (Persebi), sedangkan K diisi oleh Num(2-0). Judul berita (76) terdiri

(52)

mengalahkan’ (Tekuk); ‘pihak yang dikalahkan’ (Persebi); dan ‘hasil

pertandingan’ (2-0). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Persipur

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (76) dapat

ditunjukkan melalui tabel berikut:

(76a)

Persipur Tekuk Persebi 2-0

F S P O K

K N V N Num

M ‘pihak yang mengalahkan’

‘perbuatan mengalahkan’

‘pihak yang dikalahkan’

’hasil pertandingan’

Judul berita (77) terdiri dari S (Rio Muda), P (Bungkam), dan O (Bocka).

Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Rio Muda), P diisi V (Bungkam),

sedangkan O diisi N (Bocka). Contoh (77) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak

yang mengalahkan’ (Rio Muda); ‘perbuatan mengalahkan’ (Bungkam); dan ‘pihak

yang dikalahkan’ (Bocka). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Rio

Muda berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (77) dapat

(53)

(77a)

diisi Num (2-1). Judul berita (78) terdiri dari empat unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (UII); ‘perbuatan mengalahkan’ (Bekuk); ‘pihak yang dikalahkan’

(POP), dan ‘hasil petandingan’ (2-1). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’

yakni UII berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak

yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (78)

dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(78a)

kategori kata, S diisi oleh N (Arsenal), P diisi V (Hentikan), sedangkan O diisi N

(City). Judul berita (79) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’

(54)

(City). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Arsenal berada di urutan

terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun

struktur sintaksis pada judul berita contoh (79) dapat ditunjukkan melalui tabel

berikut:

Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Kaerjeng), P diisi V (Tendang), sedangkan

O diisi N (Lillestrom). Judul berita (80) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Kaerjeng); ‘perbuatan mengalahkan’ (Tendang); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Lillestrom). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Kaerjeng

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (80) dapat

(55)

Contoh (81) terdiri dari S (Melati Muda), P (Hempaskan), dan O (Bina

Putra). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Melati Muda), P diisi V

(Hempaskan), sedangkan O diisi N (Bina Putra). Judul berita (81) terdiri dari tiga

unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Melati Muda); ‘perbuatan mengalahkan’

(Hempaskan); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Bina Putra). Karena unsur ‘pihak

yang mengalahkan’ yakni Melati Muda berada di urutan terdepan, judul berita

tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada

judul berita contoh (81) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(81a)

Contoh judul berita (82) terdiri dari S (Halilintar), P (Sambar), O

(Gulser), dan K (7-1). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Halilintar), P diisi V

(Sambar), O diisi oleh N (Gulser), dan K diisi oleh Num(7-1). Judul berita (82)

terdiri dari empat unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Halilintar); ‘perbuatan

mengalahkan’ (Sambar); ‘pihak yang dikalahkan’ (Gulser), dan ‘hasil

pertandingan’ (7-1). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Halilintar

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (82) dapat

(56)

(82a)

Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Villareal), P diisi V (Bantai), sedangkan O

diisi N (Levante). Contoh (83) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Villareal); ‘perbuatan mengalahkan’ (Bantai); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Levante). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Villareal

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (83) dapat

ditunjukkan melalui tabel berikut:

(57)

mengalahkan’ (Kuliti); ‘pihak yang dikalahkan’ (Siwo Jaya); ‘hasil pertandingan’

(12-0). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Timnas U-16 berada di

urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (84) dapat ditunjukkan melalui

tabel berikut:

(84a)

Timnas U-16 Kuliti Siwo Jaya 12-0

F S P O K

K N V N Num

M ‘pihak yang mengalahkan’

‘perbuatan mengalahkan’

‘pihak yang dikalahkan’

’hasil pertandingan’

Contoh (85) terdiri dari S (Brasil), P (Gedor), dan O (Ekuador). Dari segi

kategori kata, S diisi oleh N (Brasil), P diisi V (Gedor), sedangkan O diisi N

(Ekuador). Judul berita (85) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Brasil); ‘perbuatan mengalahkan’ (Gedor); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Ekuador). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Brasil

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (85) dapat

(58)

(85a)

(Skotlandia). Judul berita (86) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang

mengalahkan’ (Italia); ‘perbuatan mengalahkan’ (Kubur); dan ‘pihak yang

dikalahkan’ (Skotlandia). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Italia

berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang

mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (86) dapat

ditunjukkan melalui tabel berikut:

Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Hamburg), P diisi V (Hancurkan),

sedangkan O diisi N (Stuttgart). Judul berita (87) terdiri dari tiga unsur yakni

(59)

dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Stuttgart). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’

yakni Hamburg berada di urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan

‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh

(87) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(87a)

Lalap), sedangkan O diisi N (Rangers). Judul berita (88) terdiri dari tiga unsur

yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Barca); ‘perbuatan mengalahkan’ (‘aspek’ Siap

Lalap); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Rangers). Karena unsur ‘pihak yang

mengalahkan’ yakni Barca berada di urutan terdepan, judul berita tersebut

menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul

berita contoh (88) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(60)

Contoh judul berita (89) terdiri dari S (Celtic), P (‘aspek’ Optimis

Singkirkan), dan O (Milan). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Celtic), P diisi

V (‘aspek’ Optimis Singkirkan), sedangkan O diisi N (Milan). Judul berita (89)

terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Celtic); ‘perbuatan

mengalahkan’ (‘aspek’ Optimis Singkirkan); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Milan).

Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Celtic berada di urutan terdepan,

judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur

sintaksis pada judul berita contoh (89) dapat ditunjukkan melalui tabel berikut:

(89a)

Contoh judul berita (90) terdiri dari S (Maduretno), P (Permalukan), dan

O (Potorono). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Maduretno), P diisi V

(Permalukan), sedangkan O diisi N (Potorono). Judul berita (90) terdiri dari tiga

unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Maduretno); ‘perbuatan mengalahkan’

(Permalukan); dan ‘pihak yang dikalahkan’ (Potorono). Karena unsur ‘pihak yang

mengalahkan’ yakni Maduretno berada di urutan terdepan, judul berita tersebut

menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’. Adapun struktur sintaksis pada judul

(61)

(90a)

Maduretno Permalukan Potorono

F S P O

Contoh judul berita (91) terdiri dari S (Leverkusen), P (‘aspek’ Siap

Redam), dan O (Muenchen). Dari segi kategori kata, S diisi oleh N (Leverkusen),

P diisi V (‘aspek’ Siap Redam), sedangkan O diisi N (Muenchen). Judul berita

(91) terdiri dari tiga unsur yakni ‘pihak yang mengalahkan’ (Leverkusen);

‘perbuatan mengalahkan’ (‘aspek’ Siap Redam); dan ‘pihak yang dikalahkan’

(Muenchen). Karena unsur ‘pihak yang mengalahkan’ yakni Leverkusen berada di

urutan terdepan, judul berita tersebut menonjolkan ‘pihak yang mengalahkan’.

Adapun struktur sintaksis pada judul berita contoh (91) dapat ditunjukkan melalui

tabel berikut:

(91a)

Leverkusen ’aspek’ Siap Redam

Gambar

tabel berikut:
tabel berikut:
tabel berikut:
tabel berikut:
+2

Referensi

Dokumen terkait

Membandingkan hasil penyelesaian persamaan dasar fluida antara penyelesaian hampiran HAM dan VIM dengan penyelesaian numerik pada nilai awal dan parameter yang

Dari hasil output minitab diatas dapat diketahui bahwa nilai dari uji kruskal-wallis yaitu H=0.00, hal ini dikarenakan nilai dari seluruh data identik yaitu 1. Jadi kesimpulannya

Adapun tujuan khususnya adalah (1) Mengetahui karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh yang berstatus gizi normal dan gemuk, (2) Mengetahui tingkat pengetahuan dan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari komposisi mikroorganisme penyusun dan kandungan nutrisi flok yang dihasilkan dalam bak pemeliharaan induk ikan

Weak, M:Moderate, LW:La Nina Weak, and LS:La Nina Strong). II can be seen that the Onset resulted by the model are relevant to what c1imatologists would say in real life

Data yang diperoleh pada penelitian pengembangan ini terdiri dari data hasil evaluasi produk oleh validator dan data hasil uji coba ke siswa pada aspek kelayakan

Nida Hofiyan, 0901217, Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan CV. Vulcano Block di Kota Bandung. Di bawah bimbingan Dr. Hari Mulyadi, M.Si. Manajemen sumber daya