• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PIUTANG (Studi Kasus Pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGENDALIAN INTERN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PIUTANG (Studi Kasus Pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGENDALIAN INTERN PIUTANG TERHADAP EFEKTIVITAS PENERIMAAN PIUTANG

(Studi Kasus Pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo)

Fatma Nune Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRACT

FATMA NUNE, 921409119. 2013. Influence on the effectiveness of internal

control accounts receivables at PT. BPR Mega Zanur Gorontalo city. Thesis. S1 Accounting Studies Program, Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, State University of Gorontalo. Mr. Sahmin Noholo, SE., MM, Supervisor I and Hj Valentina Monoarfa, SE., MM, Supervisor II.

This study aims to examine and determine the effect on the effectiveness of internal control accounts receivables at PT. BPR Mega Zanur Gorontalo city. The population in this study were all employees at PT. BPR Mega Zanur Gorontalo city. The data used are primary data obtained through questionnaires. The method used is quantitative, non-parametric regression analysis.

The results showed the influence of control variables accounts receivables of the effectiveness shown by the coefficient of determination (r2) = 0.604, this means that the influence of the effectiveness of control accounts receivables for 0.604 or 60.4%.

Keywords: Internal Control Accounts Receivable, Accounts Receivable Revenue Effectiveness.

PENDAHULUAN

Laju perkembangan dunia saat ini tidak dapat kita hindari. Perkembangan baik dalam bidang teknologi, sosial, ekonomi dan lainnya terus menerus mengalami perubahan dan meningkat ke arah yang lebih modern dan maju. Kita sebagai manusia yang hidup di zaman ini tidak dapat menghindari perkembangan pesat yang secara terus menerus terjadi ini. Karena mau tidak mau, suka tidak suka manusia merupakan bagian yang terpenting dalam proses perkembangan dunia tersebut.

(2)

Begitu banyak perubahan yang telah terjadi seiring dengan berjalannya waktu. Salah satu contoh perubahan di bidang ekonomi. Pada zaman dahulu transaksi ekonomi terjadi begitu sederhana yang diawali dengan dikenalnya sistem barter. Seiring dengan perkembangan zaman, manusia mulai menemukan hal-hal baru yang lebih sederhana, namun dapat digunakan secara efektif. Saat ini manusia telah menggunakan uang untuk melakukan transaksi sehari-hari.

Uang saat ini telah memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai kebutuhan hidup dapat dipenuhi dengan uang. Kesehatan, hiburan, transportasi dapat diperoleh dengan uang. Demikian halnya dengan membangun usaha-usaha, manusia memerlukan uang untuk modal awal maupun untuk kelancaran usaha tersebut.

Kebutuhan akan uang dalam hal membangun usaha akan berbeda dengan kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika dalam hal memenuhi kebutuhan, uang dikeluarkan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan atau yang akan kita gunakan tanpa menambah jumlah uang itu sendiri. Namun jika untuk membangun atau menjalankan usaha, uang dapat kembali kepada kita dan akan bertambah jumlahnya. Jika belum mempunyai dana sendiri, masyarakat dapat melakukan pinjaman pada lembaga-lembaga pemberi pinjaman. Salah satu lembaga resmi yang dapat memberikan pinjaman adalah bank. Menurut UU RI No 10 Tahun 1998 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Undang-undang tersebut di atas menyimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Saat ini banyak bank yang memberikan produk pemberian bantuan dana. Dengan memberikan bantuan pinjaman dana ini, bank berharap agar uang nasabah yang ada di bank dapat berguna bagi orang lain, dapat meningkatkan perputaran uang di masyarakat, juga dapat memberikan keuntungan bagi pihak bank itu sendiri.

(3)

Dalam proses pemberian kredit ini berarti akan timbul apa yang dinamakan piutang. Bank akan menjadi pihak yang berpiutang sedangkan pihak peminjam akan menjadi pihak yang berhutang. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa dengan memberikan kredit, salah satu manfaatnya diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi pihak bank. Namun dalam pemberian kredit dapat timbul berbagai macam risiko, antara lain adanya peluang terjadiya kredit macet yang dapat mengurangi efektivitas penerimaan piutang tersebut.

Oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian intern yang baik agar nantinya keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, sehingga peluang kerugian yang dapat ditimbulkan oleh adanya piutang dapat dihindari.

PT. BPR Mega Zanur yang menjadi tempat penelitian beralamat di Jalan HB. Jassin No. 40 Kota Gorontalo. Bergerak di bidang perbankan yang juga memberikan berbagai macam kredit kepada masyarakat, antara lain:

1. Kredit Modal kerja (KMK) 2. Kredit Konsumtif (KU) 3. Kredit Investasi (KI)

4. Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

Kredit yang diberikan oleh PT. BPR Mega Zanur dimaksudkan untuk membantu pengusaha/ perusahaan kecil golongan ekonomi lemah dengan tujuan agar usahanya dapat meningkat dan berkembang serta nasabah diharapkan dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang maksimal.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi pada tingkat penerimaan kredit mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Data jumlah penerimaan kredit dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1: Total Penerimaan Kredit No. Tahun Total realisasi kredit

pertahun

Total Penerimaan piutang pertahun

Jumlah kredit macet pertahun 1. 2008 Rp. 2.515.500.000,00 Rp. 3.150.471.200 Rp. 302.257.250,00 2. 2009 Rp. 2.218.000.000,00 Rp. 2.164.065.300 Rp. 301.130.192,00 3. 2010 Rp. 2.789.000.000,00 Rp. 2.727.681.800 Rp. 307.106.000,00 4. 2011 Rp. 2.058.600.000,00 Rp. 2.468.676.600 Rp. 302.087.000,00

(4)

5. 2012 Rp. 4.723.373.135,00 Rp. 2.622.216.065 Rp. 314.959.656,00 Sumber Data: Olahan Data 2013

Sebelum debitur memperoleh kredit PT. BPR Mega Zanur terlebih dahulu melakukan analisis kredit secara efektif, dalam hal ini yaitu melalui tahapan-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen-dokumen, analisis 5 C, studi kelayakan kredit sampai dengan kredit dikucurkan. Serangkaian proses ini merupakan bentuk dari pengendalian intern yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas usaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartati (2009), menjelaskan bahwa dari lima (5) unsur pengendalian intern, unsur penentuan risiko dan unsur aktivitas pengendalian menunjukkan hasil yang kurang efektif, sedangkan unsur lingkungan pengendalian, unsur informasi dan komunikasi, serta unsur pengawasan atau pemantauan telah efektif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lasut (2012) menjelaskan bahwa pengendalian intern piutang memberikan kontribusi atau pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pengembalian piutang. Selanjutnya Fathurachman dalam Lasut (2012: 46) menyatakan bahwa dengan adanya pengendalian yang baik, maka akan mempengaruhi kelancaran penerimaan/pengembalian piutang pada suatu perusahaan, pengendalian yang baik dapat menekan sekecil mungkin atau menghindari terjadinya masalah-masalah tersebut sehingga bila terjadi hal yang demikian dapat diketahui dan diatasi dengan tepat.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut apakah pengendalian intern piutang berpengaruh terhadap efektivitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern piutang terhadap efektivitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur.

(5)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen yang digunakan dalam mengukur kedua variabel adalah kuesioner, dengan tujuan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh pengendalian intern piutang terhadap efektivitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo, dengan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 2: Desain Penelitian Keterangan:

X : Pengendalian Intern Piutang Y : Efektivitas Penerimaan Piutang

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan yang ada di PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo yang berjumlah 15 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2: Distribusi Populasi

No. Bagian Jumlah

1. Direktur Utama 1 2. Direktur 1 3. Administrasi Kredit 2 4. Surveyor 2 5. Tabungan 1 6. Pemasaran 2 7. Penagihan 1 8. Bagian Umum 2 9. Teller 1

10. Bagian Akuntansi dan Pelaporan 2 Sumber Data: Olahan Data 2013

Sesuai dengan kebutuhan penelitian dan untuk memperoleh sampel yang representatif maka seluruh populasi yang ada yang berjumlah 15 orang digunakan sebagai sampel penelitian. Penelitian ini disebut dengan penelitian sensus. Arikunto (2010: 211) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Menurut Sugiyono (2012: 172) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item pertanyaan setiap variabel dengan skor total variabel yang bersangkutan dengan menggunakan Rumus product moment (pearson correlation). Dengan penggunaan rumus ini, maka diperoleh r hitung. Rumus product moment (pearson correlation), adalah sebagai berikut:

1. Menentukan ∑X, ∑Y, ∑X2 ∑Y2 dan ∑XY

2. Menentukan harga koefisien korelasi untuk variabel X dan Y rumus sebagai berikut :

(6)

= n (∑xy)−(∑x∑y)

( ∑ −(∑ ) )(n∑ −(∑y) )

Keterangan:

r : korelasi antara instrument pertanyaan secara keseluruhan

y2 : Jumlah jawaban responden untuk keseluruhan instrument yang dikuadratkan

x2 : Jumlah responden untuk instrument ke – i yang dikuadratkan

X : Skor total setiap butir soal

Y : Skor total responden

XY : Korelasi skor dengan skor total setiap factor n : Jumlah responden

Untuk menguji reliabilitas instrumen, dapat digunakan uji reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dan suatu hasil pengetesan dengan menggunakan rumus Alpha. Menurut Arikunto (2010: 239) rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus Alpha dijelaskan sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal. ∑σb2 = jumlah varians butir

Σ12 = varians total

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normal tidaknya distribusi variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S test). Jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf di atas 5% (0,05), maka data mengikuti distribusi normal, dan sebaliknya jika nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada taraf 5% atau dibawahnya berarti data mengikuti distribusi tidak normal.

r11 = (

( ) ) (1 -

∑ )

(7)

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan syarat-syarat untuk memenuhi analisis regresi telah terpenuhi, maka tahap berikut adalah melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi dan pengujian hipotesis:

a. Interpretasi Model Regresi

Model regresi dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel pengendalian intern piuntang (X), terhadap variabel dependen sefentivitas penerimaan piutang (Y).

b. Pengujian hipotesis

Kriteria pengambilan keputusan dalam melakukan penerimaan dan penolakan setiap hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel untuk masing-masing koefisien regresi. Apabila thitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol (H0) atau (H1) ditolak, dan apabila thitung lebih besar dari nilai ttabel, maka H1 atau diterima.

2. Cara yang kedua Selain kriteria perbandingan thitung dengan ttabel, yaitu dengan menggunakan kriteria nilai p value (kekuatan koefisien regresi dalam menolak H0). Jika p value< 0,05 maka Ho ditolak dan apabila p value> 0,05 maka H0 diterima.

Koefisien determinasi untuk mengukur besarnya proporsi atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Setelah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengendalian intern piutang terhadap efektivitas penerimaan piutang maka langkah selanjutnya adalah menganalisis besar pengaruh yang ditimbulkan oleh pengendalian intern piutang terhadap efektivitas penerimaan piutang pada PT BPR Mega Zanur Kota Gorontalo. Untuk keperluan tersebut digunakan analisis koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang besarnya berkisar antara 0% - 100%. Semakin besar nilai koefisien determinasi suatu model regresi menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel bebas yang terdapat dalam model terhadap variabel tidak bebasnya juga semakin tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada prinsipnya sistem pengendalian harus meminimalkan dan mendeteksi serta memperbaiki kesalahan ketika terjadi. Pelaksanaan sistem pengendalian intern untuk piutang harus menghasilkan suatu kepastian bahwa semua transaksi piutang telah dibukukan dan dapat dipertanggung jawabkan. Salah satu tujuan pemberian kredit oleh PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo dimaksudkan untuk membantu pengusaha/ perusahaan kecil golongan ekonomi lemah dengan tujuan agar usahanya dapat meningkat dan berkembang, juga diharapkan agar nasabah dapat mencapai tingkat kesejahteraan yang maksimal. Bentuk upaya PT. BPR Mega Zanur dalam pelaksanaan pengendalian intern piutang adalah dengan melakukan analisis kredit secara efektif mulai dari tahap-tahap penilaian sampai dengan kredit dikucurkan. Untuk mengendalikan piutang, sebuah perusahaan perlu menetapkan kebijakan kreditnya. Kebijakan ini

(8)

kemudian berfungsi sebagai standar. Apabila kemudian dalam pelaksanaan kredit dan pengumpulan piutang tidak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perusahaan perlu melakukan perbaikan.

Berdasarkan data yang diperoleh, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ternyata jumlah kredit macet dan jumlah penerimaan piutang mengalami fluktuasi. Hal ini menunjukkan bahwa PT. BPR Mega Zanur perlu melakukan perbaikan atau meningkatkan pengendalian intern piutangnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti melakukan analisa statistik untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern terhadap efektifitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo.

Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa pengendalian intern berpengaruh positif terhadap efektifitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo yang ditunjukan oleh nilai koefisien persamaan regresi Ŷ = 1.013 + 0.731 X yang berarti bahwa setiap perubahan pada komponen variabel pengendalian intern piutang akan mempengaruhi setiap komponen variabel efektifitas penerimaan piutang.

Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa pengendalian intern piutang berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas penerimaan piutang yang dibuktikan dengan nilai hasil uji hipotesis diperoleh bahwanilai thitung = 4.452 sedangkan nilai t tabel pada α = 0.05 yakni sebesar 2.131. Jadi 4.452>2.131 atau dengan kata lain nilai thitung> ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima artinya variabel pengendalian piutang (X) berpegaruh secara signifikan terhadap variabel efektifitas penerimaan piutang (Y) pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lasut (2012) yang menjelaskan bahwa pengendalian intern piutang memberikan kontribusi atau pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pengembalian piutang. Pendapat di atas juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lasut (2012: 19) bahwa melalui kegiatan pengendalian intern piutang maka pihak perusahaan dapat melaksanakan beberapa hal yang berdampak pada peningkatan penerimaan piutang seperti kegiatan penyaringan langganan, penentuan resiko kredit, penentuan potongan, pelaksanaan administrasi yang berhubungan dengan penarikan kredit serta penentuan ketentuan-ketentuan dalam menghadapi para penunggak.

Berdasarkan hasil analisa koefisien determinasi besarnya pengaruh pengendalian intern piutang terhadap variabel efektifitas penerimaan piutang tergolong memiliki kontribusi yang besar yang ditunjukan oleh nilai koefisien determinasi yakni sebesar 0.604. Besarnya kontirbusi pengendalian intern terhadap efektivitas penerimaan piutang ini disebabkan karena pihak PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo melakukan kegiatan pengendalian intern seperti melakukan survey untuk memperhatikan reputasi yang dimiliki debitur, sebelum diberikan pinjaman kredit terlebih dahulu pihak PT. BPR Mega Zanur memperhatikan perkembangan usaha yang dimiliki oleh calon debitur, meminta

(9)

informasi keuangan perusahaan dalam bentuk laporan keuangan dan meminta jaminan dari calon debitur sesuai dengan besarnya pinjaman.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Fathurachman dalam Lasut (2012: 46) bahwa dengan adanya pengendalian yang baik, maka akan mempengaruhi kelancaran penerimaan/pengembalian piutang pada suatu perusahaan, pengendalian yang baik dapat menekan sekecil mungkin atau menghindari terjadinya masalah-masalah sehingga bila terjadi hal yang demikian dapat diketahui dan diatas dengan tepat.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pemberian kredit memang merupakan salah satu usaha perbankan untuk meningkatkan laba atau keuntungan. Namun ada beberapa risiko atas keberadaan piutang itu sendiri yang dapat merugikan perusahaan maka perlu adanya pengendalian terhadap piutang tersebut. Untuk mengendalikan piutang, sebuah perusahaan perlu menetapkan kebijakan kreditnya. Kebijakan ini kemudian berfungsi sebagai standar. Apabila kemudian dalam pelaksanaan kredit dan pengumpulan piutang tidak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka perusahaan perlu melakukan perbaikan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern piutang berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas penerimaan piutang pada PT. BPR Mega Zanur Kota Gorontalo. Hasil ini dibuktikan dengan pengujian hipotesis dimana nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t tabel. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukan nilai koefisien determinasi (r2) adalah sebesar 0.604. Hal ini berarti besarnya pengaruh pengendalian intern piutang terhadap efektivitas penerimaan piutang sebesar 0.604 atau 60.4%.

SARAN

Sejalan dengan simpulan di atas, penelitian ini diharapan dapat memberikan masukan yang lebih baik di masa yang akan datang, dan juga memberikan informasi mengenai pentingnya pengendalian intern piutang yang baik serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperhatikan variable lain selain variabel pengendalian intern piutang yang dapat mempengaruhi efektivitas penerimaan piutang yang tidak dapat diteliti dalam penelitian ini.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyos. 2010. Kamus Besar Akuntansi. Citra Harta Prima. Jakarta

Arikunto, Suharsimin. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010. Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta.

Donald E. Kieso, et all. 2008. Intermediate Accounting, Twelfth Edition. Alih Bahasa: Emil Salim, S.E. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Dunia, Firdaus A. 2005. Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi Edisi Kedua. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Greuning, Hennie Van & Bratanovic, Sonja Brajovic. 2011. Analyzing Banking

Risk. Salemba Empat. Jakarta. Penerjemah: M. Ramadhan Adhi. Haendhary, Neneng. 2008. Laporan Kerja Praktek Tinjauan Atas Sistem

Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Apj-Upj Majalaya. Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Hartati, Dian. 2009. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan. Skripsi S1. Universitas Sumatera Utara.

http://madhienyutnyut.blogspot.com/2012/02/pengertian-efektifitas-menurut-para.html diakses pada selasa, 30 April 2013

Juanda, Adi. 2005. Skripsi Analisis Perputaran Piutang Dagang Dalam Usaha Meningkatkan Tingkat Likuiditas Pada PT. Telnic Industries. Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Lasut, Gina Rani. 2012. Pengaruh Pengendalian Intern Kredit Terhadap Efektivitas Pengembalian Piutang Perusahaan Finance Se-Kota Gorontalo. Skripsi S1. Universitas Negeri Gorontalo.

Manullang, Marihot & Sinaga Dearlina. 2005. Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit: Andi. Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Pemeriksaan Akuntan Edisi 3. BP STIE YKPN. Yogyakarta. Munawaroh. 2011. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Peranan

Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah

Pardede, Marulak SH. 1998. Likuidasi Bank Dan Perlindungan Nasabah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta

(11)

Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Penerbit Erlangga. Jakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Jakarta. Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Warren, Carl S, Reeve, James M & Fess, Philip E. 2006. Accounting 21th Edition. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Penerjemah: Aria Farahmatia,

Referensi

Dokumen terkait

Sama seperti framework PHP lainnya, Laravel dibangun dengan basis MVC (Model-View-Controller). Laravel dilengkapi command line tool yang bernama “Artisan” yang bisa

Hal tersebut perlu ditanggapi serius bukan saja oleh BNPT, TNI, dan Polri, tetapi oleh seluruh warga Indonesia.Indonesia harus membangun suasana yang kondusif,

32 HAZWAN BIN JAMALUDIN 110115 DIPLOMA PENGURUSAN PERHOTELAN 33 IDDIN ASYRAF BIN ZULKIFLI 110523 DIPLOMA PENGURUSAN PERHOTELAN 34 SALIHIN BIN MD ROSLI 110643 DIPLOMA

Majelis Hakim telah menemukan fakta dan secara hukum harus dinyatakan terbukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri dan masih terikat dalam perkawinan

Groups Sebagai Instrumen Penggali Data Kualitatif , hlm.. Kamera: untuk memotret kalau peneliti sedang melalukan pembicaraan dengan informan/ sumber data. Metode wawancara

SKENARIO PERMASALAHAN DAMPAK IMPLIKASI SARAN PERBAIKAN POSITIF NEGATIF SKAU tetap berlaku seperti sekarang • Menurunkan posisi tawar petani • Berpotensi dijadikan sebagai

Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa karakter kerapatan sto- mata dalam proses seleksi tidak langsung untuk kandungan katekin dapat menjadi perhatian dengan

Mengingat penurunan muka tanah yang berkemungkinan besar masih terus berlanjut, maka Tahap A PTPIN akan menjadi solusi jangka pendek untuk mempertahankan keamanan (terhadap banjir)