PT SKYBEE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)
D A F T A R I S I
Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Ekshibit
Neraca Konsolidasi A
Laporan Laba Rugi Konsolidasi B
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi C
Laporan Arus Kas Konsolidasi D
Ekshibit A
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
A S E T
ASET LANCAR
Kas dan bank 2j,3 1.794.946.091 1.679.649.916
Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 227.014.791 2c,d,4,5
Pihak ketiga 18.601.338.006 -
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.988.288.228 6.030.498.684
Piutang lain-lain 2c,d,5,6
Pihak ketiga 701.349.604 557.696.126
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 250.000.000 -
Persediaan, setelah dikurangi penyisihan atas
penurunan nilai persediaan sebesar Rp 94.185.859 2e,7 16.256.893.701 -
Pajak dibayar di muka 15a 794.056.917 122.866.182
Biaya dibayar di muka dan uang muka 2f,8 19.721.851.452 77.114.720
Aset lancar lainnya 72.230.691 55.917.600
Jumlah Aset Lancar 61.180.954.690 8.523.743.228
ASET TIDAK LANCAR
Penyertaan saham, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai penyertaan saham sejumlah
Rp 15.113.495 2b,9 - 5.496.192.598
Aset pajak tangguhan, bersih 2k,15c 237.954.577 37.739.626
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp 837.839.083 pada periode 2010 dan
Rp 257.711.938 pada periode 2009 2g,10 2.111.523.393 849.308.312
Aset lain-lain 11 5.267.024.241 228.725.280
Jumlah Aset Tidak Lancar 7.616.502.211 6.611.965.816
J U M L A H A S E T 68.797.456.901 15.135.709.044
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit A/2
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank- Pihak ketiga 2p,12 13.492.396.404 -
Hutang usaha 2d,5,13
Pihak ketiga 1.915.952.342 -
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 1.456.971.518
Hutang lain-lain 2d,5,14
Pihak ketiga 3.414.245.891 2.433.246.825
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 536.504.030
Biaya yang masih harus dibayar 214.487.923 507.983.217
Hutang pajak 2k,15b 981.603.707 960.835.655
Uang muka penjualan 1.225.821.688 -
Pendapatan ditangguhkan 208.333.332 -
Kewajiban lancar lainnya 872.774.146 80.000.000
Jumlah Kewajiban Lancar 22.325.615.433 5.975.541.245
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai buku
aset bersih anak perusahaan, bersih 2b 151.108.040 -
Kewajiban diestimasi imbalan kerja karyawan 2l,16 77.193.283 10.385.324
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 228.301.323 10.385.324
JUMLAH KEWAJIBAN 22.553.916.756 5.985.926.569
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN ( 177.799.139) - EKUITAS
Modal saham – nilai nominal Rp 100 per saham pada periode 2010 (2009: Rp 250.000 per saham) dan Modal dasar – 1.400.000.000 saham (2009: 10.000.000
saham), ditempatkan dan disetor penuh – 350.000.000
saham (2009: 4.000 saham) 17 35.000.000.000 1.000.000.000
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2b,18 - 274.878.672
Saldo laba 11.421.339.284 7.874.903.803
Jumlah Ekuitas 46.421.339.284 9.149.782.475
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 68.797.456.901 15.135.709.044
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit B
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
PENJUALAN BERSIH 2i,19 170.933.691.884 132.703.126.683
BEBAN POKOK PENJUALAN 2i,20 154.412.319.139 128.761.150.983
LABA KOTOR 16.521.372.745 3.941.975.700
BEBAN USAHA 2g,i,21 11.541.692.618 1.697.817.165
LABA DARI USAHA 4.979.680.127 2.244.158.535
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan insentif dan sewa 2.158.377.065 537.134.164
Penyesuaian selisih atas persediaan ( 1.758.374.651 ) -
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi,
bersih 2b,9 - 1.392.717.424
Lain-lain, bersih ( 617.483.135 ) 111.451.467
(Beban) Penghasilan Lain-Lain – Bersih ( 217.480.721 ) 2.041.303.055
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
PENGHASILAN 4.762.199.406 4.285.461.590
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 2k,15b,15c
K i n i 1.838.068.750 760.445.533
Tangguhan ( 78.257.812 ) -
Beban Pajak Penghasilan – Bersih 1.759.810.938 760.445.533
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 3.002.388.468 3.525.016.057
HAK MINORITAS 2b 708.578.949 -
LABA BERSIH 3.710.967.417 3.525.016.057
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2n,23 12 353
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit C
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Selisih nilai Modal transaksi ditempatkan restrukturisasi
dan entitas Jumlah
disetor penuh sepengendali Saldo laba ekuitas
Saldo per 1 Januari 2009 1.000.000.000 274.878.672 4.349.887.746 5.624.766.418
Laba bersih periode berjalan - - 3.525.016.057 3.525.016.057
Saldo per 30 Juni 2009 1.000.000.000 274.878.672 7.874.903.803 9.149.782.475
Saldo per 1 Januari 2010 10.000.000.000 - 7.710.371.867 17.710.371.867
Tambahan modal disetor 25.000.000.000 - - 25.000.000.000
Laba bersih periode berjalan - - 3.710.967.417 3.710.967.417
Saldo per 30 Juni 2010 35.000.000.000 - 11.421.339.284 46.421.339.284
Catatan 17 Catatan 18
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit D
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK AUDIT)
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2 0 1 0 2 0 0 9
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 150.691.521.014 141.561.634.269
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan ( 168.199.967.952) ( 142.403.438.175) Pembayaran kas untuk operasi lainnya - bersih ( 19.771.890.099) 317.559.199
Pembayaran kas untuk pajak ( 1.474.349.415) ( 711.797.000)
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ( 38.754.686.452) ( 1.236.041.707) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap 10 ( 940.893.299) -
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal saham ditempatkan dan
disetor penuh 17 25.000.000.000 -
Penerimaan pinjaman 12 13.492.396.404 -
Pelunasan hutang pemegang saham - ( 90.000.000)
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan 38.492.396.404 ( 90.000.000)
PENURUNAN BERSIH DALAM KAS DAN BANK ( 1.203.183.347) ( 1.326.041.707)
KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE 2.998.129.438 3.005.691.623
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE 3 1.794.946.091 1.679.649.916
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi pada Ekshibit E terlampir
Ekshibit E
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
a. Pendirian Perusahaan
PT Skybee Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Kreatip Komunikacitra pada tanggal 10 Juni 1995 berdasarkan akta Notaris Liliana I. Tanuwidjaja, S.H., No. 12 yang telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5662.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1996, Tambahan No. 6819. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No.19 tanggal 16 Oktober 2009 yang telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-53111.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 3 November 2009 dan terakhir diubah dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 3 tanggal 12 Maret 2010 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-14338.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010 dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sistim Administrasi Badan Hukum
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan dan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No.AHU-AH.01.10-07153 tanggal 24 Maret 2010, dimana para pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui perubahan status Perusahaan dari semula Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Skybee Tbk.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini terutama bergerak dalam bidang perdagangan telpon selular dan produk penunjang operator selular. Perusahaan berdomisili di Jl. Kebon Sirih No. 63, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-5887/BL/20104 tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan menawarkan sejumlah 235.000.000 saham baru kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 375 setiap saham. Jumlah nominal dari keseluruhan saham yang ditawarkan tersebut adalah sejumlah Rp 88,125 miliar. Pada tanggal 7 Juli 2010, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menyebabkan jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 58.500.000.000 saham pada tanggal 7 Juli 2010.
C. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 tanggal 28 Januari 2010 dan akta Notaris Ny. Lilik Kristiwati, S.H., No. 11 tanggal 14 Februari 2006, susunan pengurus Perusahaan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut :
30 Juni 2010
Dewan Komisaris Direksi
Felix Ali Chendra - Komisaris Utama Hendra Kendro - Direktur Utama Karaniya Dharmasaputra - Komisaris Ian Rustandi - Direktur Handoko Setiono - Komisaris Independen Stephanus Felix Kristani - Direktur
Sung Khiun Normina - DirekturTidak Terafiliasi
Ekshibit E/2 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan)
c. Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris (Lanjutan) 30 Juni 2009
Dewan Komisaris Direksi
Sugiono Wiyono Sugialam - Komisaris Evy Soenarjo - Direktur
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 019/SB/DIR/III/10 tentang pengangkatan sekretaris Perusahaan tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menetapkan Saudara Stephanus Felix Kristani sebagai sekretaris Perusahaan terhitung sejak tanggal tersebut.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 844,2 juta. Selama periode 2009, tidak ada beban gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai karyawan masing-masing berjumlah 37 dan 153 orang (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan disusun berdasarkan prinsip dan praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), yaitu Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis (historical cost concept), kecuali untuk pernyertaan saham tertentu yang disajikan dengan metode ekuitas (equity method) (Catatan 2b) dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (Catatan 2e).
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dimiliki oleh Perusahaan, baik secara langsung dan/atau tidak langsung, dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Ekshibit E/3
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi (Lanjutan)
Persentase Jumlah aset - Mulai kepemilikan Sebelum eliminasi Produk atau beroperasi efektif (dalam juta) Nama anak perusahaan aktivitas utama Kedudukan komersial 2010 2009 2010 2009 PT Sinergitama Komindo Perdagangan dan jasa Jakarta 2000 99% 99% 2.457 825 PT Intouch Innovate Indonesia Perdagangan dan jasa Jakarta 2008 70% - 1.124 994 PT Numedia Global Perdagangan dan jasa Jakarta 2007 70% - 2.553 2.546 Saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas nilai aset bersih anak perusahaan, disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Untuk periode 30 Juni 2009, Perusahaan tidak mengakui hak minoritas karena dianggap jumlahnya tidak material.
Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi baik langsung dan/atau tidak langsung dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi dan dividen kas yang diterima sejak tanggal akuisisi. Bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh (20) tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan pemilikan proporsional Perusahaan atas nilai wajar aset bersih perusahaan asosiasi pada tanggal akuisisi.
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih biaya perolehan/hasil penjualan aset bersih yang diperoleh/dialihkan berkaitan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dengan nilai buku bersih dicatat dan disajikan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam neraca konsolidasi.
Sesuai dengan PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi”, anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila (a) pengendalian pada anak perusahaan bersifat sementara karena anak perusahaan khusus diakuisisi dengan tujuan untuk dijual kembali atau dialihkan dalam jangka pendek; (b) anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga tidak mampu mengalihkan dananya kepada induk perusahaan.
c. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, jika diperlukan, berdasarkan hasil pengkajian ulang secara berkala terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
Ekshibit E/4
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) d. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, “Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah :
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2) Perusahaan asosiasi (associated companies);
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari orang perseorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi orang perseorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang perseorangan tersebut; dan
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam angka (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Persediaan
PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan” yang mengatur mengenai penentuan biaya persediaan pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net reliazable value). Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir, keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan persediaan menggunakan metode yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (Revisi 2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”, berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.
Ekshibit E/5
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e. Persediaan (Lanjutan)
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan untuk persediaan usang, jika diperlukan, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir periode.
f. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
g. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan dan anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan tersebut meliputi biaya penggantian bagian dari aset tetap tersebut pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan aset tetap terpenuhi.
Penyusutan terhadap aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight- line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Kendaraan 8
Peralatan dan perabotan kantor 4
Sarana dan prasarana 4
Beban perbaikan dan pemeliharaan rutin dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; dan pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan, yang meningkatkan masa manfaat aset tetap, sebagaimana dipersyaratkan dalam PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dikapitalisasi ke akun aset tetap yang bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode yang bersangkutan.
Ekshibit E/6
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g. Aset Tetap (Lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan ke nilai wajarnya pada saat terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan.
h. S e w a
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada awal tanggal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
i. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan berdasarkan kurs tengah yang dipublikasikan Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi pada bulan dan periode tersebut, laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, nilai tukar kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.083, Rp 10.225 per USD 1.
k. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan anak perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
Pajak Penghasilan Badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Ekshibit E/7 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k. Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
l. Imbalan Kerja Karyawan
Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja“ dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan tetap. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Jumlah yang diakui sebagai penyisihan imbalan pasca kerja di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Tambahan penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Beban imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaria independen dengan menggunakan metode ”Projected Unit Credit”. Laba atau rugi aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari kewajiban manfaat yang ditetapkan. Laba atau rugi aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus.
Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional periode berjalan.
m. Laba Bersih Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada masing-masing periode yang bersangkutan, setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif atas peningkatan saham Perusahaan dari 10 juta lembar ke 350 juta lembar saham (Catatan 17).
Ekshibit E/8
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) n. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha dan segmen sekunder adalah segmen geografis.
o. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
p. Kewajiban Keuangan
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam periode ini adalah konsisten dengan periode sebelumnya kecuali sebagai berikut:
Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
Pinjaman yang diterima adalah kewajiban keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diterima diakui pada nilai wajarnya dikurangi biaya transaksi dan selanjutnya diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi tersebut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Penerapan standar yang telah direvisi ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009.
3. KAS DAN BANK
2 0 1 0 2 0 0 9
K a s 23.848.863 6.595.040
Pihak ketiga B a n k Dalam Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk 1.619.621.310 1.673.054.876
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 120.742.168 -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 12.113.600 -
Dalam Dolar Amerika
PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$ 2.050 18.620.150 -
1.771.097.228 1.673.054.876
Ekshibit E/9 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. PIUTANG USAHA
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
Toko SG Phone cell 3.402.750.000 -
CV Sales Centre 2.397.000.000 -
Toko Internal Celular 1.691.190.000 -
Toko Sinarmas Celular 1.138.625.000 -
Toko Saver Phone 1.091.975.000 -
PT Dwimitra Multimedia Selaras 960.000.000 -
CV Point Multi Media 883.022.150 -
PT Limas Centric Indonesia 680.137.780 -
Toko T-Cell Berindo 565.800.000 -
PT Elasitas Multi Kreasi 471.177.990 -
Toko X-Cell 452.225.000 -
Toko Siantar Phone Cell 443.570.000 -
Lain–lain (masing-masing saldo di bawah Rp 300 juta) 4.650.879.877 -
Jumlah Pihak ketiga 18.828.352.797 -
Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu ( 227.014.791) -
Sub-jumlah Pihak ketiga 18.601.338.006 -
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5)
PT Trikomsel Oke Tbk 2.988.288.228 6.030.498.684
Jumlah 21.589.626.234 6.030.498.684
Seluruh piutang usaha tersebut adalah dalam mata uang Rupiah.
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, analisa umur piutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 5.414.911.574 -
Telah jatuh tempo
1 – 30 hari 13.393.521.127 6.030.498.684 31 – 60 hari 268.341.998 - 61 – 90 hari 101.512.209 - 91 – 120 hari 77.302.056 - Di atas 120 hari 2.561.052.061 - Jumlah 21.816.641.025 6.030.498.684
Dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu ( 227.014.791) -
Jumlah Bersih 21.589.626.234 6.030.498.684
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Ekshibit E/10 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, antara lain berupa penjualan dan transaksi keuangan. Piutang usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Usaha” dan “Hutang Usaha”(Catatan 4 dan 13) dalam neraca konsolidasi, sedangkan saldo atas transaksi di luar usaha disajikan di bawah ini sesuai dengan klasifikasi/penyajian dalam akunnya masing-masing pada neraca konsolidasi.
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi
PT Trikomsel Oke Tbk Pemegang saham minoritas
Perusahaan memiliki hubungan afiliasi dengan salah satu Direktur PT Trikomsel Oke Tbk
Penjualan, piutang dan hutang.
Sugiono Wiyono Sugialam* Pemegang saham Perusahaan
pada tanggal 30 Juni 2009
Hutang Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban J u m l a h konsolidasi 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 (%) 2 0 0 9 (%) Aset Lancar Piutang Usaha PT Trikomsel Oke Tbk 2.988.288.228 6.030.498.684 4,34 39,84 Piutang Lain-lain PT Trikomsel Oke Tbk 250.000.000 - 0,36 -Kewajiban Lancar Hutang Lain-lain
Sugiono Wiyono Sugialam* - 536.504.030 - 8,96
* Pada periode 2010, Bapak Sugiono Wiyono Sugialam tidak lagi menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Persentase terhadap Jumlah Penjualan/Pembelian J u m l a h konsolidasi 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 (%) 2 0 0 9 (%) Penjualan PT Trikomsel Oke Tbk 4.522.372.600 130.932.221.453 2,65 98,67 Pembelian PT Trikomsel Oke Tbk 415.315.650 - 0,23
-Ekshibit E/11
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri atas :
2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
PT Megabest Realty 189.899.600 -
PT Asia Abdijaya Sentosa 150.000.000 150.000.000
Lain–lain 361.450.004 407.696.126
701.349.604 557.696.126
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5)
PT Trikomsel Oke Tbk 250.000.000 -
Jumlah 951.349.604 557.696.126
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang lain-lain pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa semua piutang lain-lain di atas dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan adanya pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain.
7. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
2 0 1 0 2 0 0 9
Telepon selular 11.076.136.744 -
Kartu perdana dan voucher isi ulang 4.834.511.052 -
Antena dan unit terminal 440.431.764 -
Jumlah 16.351.079.560 -
Dikurangi penyisihan persediaan usang ( 94.185.859 ) -
Jumlah Persediaan - Bersih 16.256.893.701 -
Persediaan di atas merupakan agunan atas pinjaman bank tertentu (Catatan 12).
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan tidak mengasuransikan persediaan karena siklus perputaran persediaan yang cepat (“fast moving”).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan.
Ekshibit E/12
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
2 0 1 0 2 0 0 9
Biaya dibayar di muka 1.508.485.110 31.614.720
Uang Muka
Pembelian telepon selular -
New Chabridge Electronics (HK) Limited 6.184.539.000 -
GS Intl Development.Co 4.596.601.600 -
Lain-lain 4.849.999.100 -
Renovasi Kantor 1.279.800.000 -
Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 300 juta) 1.302.426.642 45.500.000
Jumlah Uang Muka 18.213.366.342 45.500.000
Jumlah 19.721.851.452 77.114.720
9. PENYERTAAN SAHAM
Akun ini terdiri dari investasi saham yang dicatat dengan metode ekuitas pada perusahaan-perusahaan asosiasi sebagai berikut:
Akumulasi bagian atas Persentase
laba (rugi) bersih
kepemilikan Biaya perusahaan Nilai 30 Juni 2010 efektif perolehan asosiasi – Bersih tercatat
Metode Ekuitas
PT Hexa Optima Solution 51% 510.000.000 ( 494.886.505) 15.113.495
Cadangan kerugian investasi ( 15.113.495)
- Akumulasi bagian atas laba (rugi) Persentase bersih
kepemilikan Biaya perusahaan Nilai 30 Juni 2009 Efektif perolehan asosiasi – Bersih tercatat
Metode Ekuitas
PT Triyakom 45% 1.350.000.000 4.146.192.598 5.496.192.598
PT Hexa Optima Solution 51% 510.000.000 ( 494.886.505) 15.113.495
Jumlah 1.860.000.000 3.651.306.093 5.511.306.093
Cadangan kerugian investasi ( 15.113.495)
Ekshibit E/13
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)
Pada tanggal 12 Februari 2010, Perusahaan membeli pemilikan saham pada PT Starmedia Mobile (sekarang bernama PT Numedia Global) dari Bapak Edi Suryana sebanyak 75 saham dengan biaya perolehan sejumlah Rp 75.000.000 dan Bapak Abdul Khoir sebanyak 13 saham dengan biaya perolehan sejumlah Rp 13.000.000 dengan kepemilikan sebesar 70%. Selanjutnya PT Numedia Global meningkatkan modal disetor menjadi Rp 1.000.000.000, dimana Perusahaan melakukan penambahan penyetoran modal sebesar Rp 612.000.000 dan telah disetor secara tunai pada tanggal 5 Maret 2010.
Pada tanggal 11 Desember 2009, Perusahaan membeli penyertaan saham pada PT Intouch Innovate Indonesia sebanyak 200 saham dari Bapak Hendra Kendro dengan harga sejumlah Rp 140.000.000. Perusahaan tidak mencatat bagian laba (rugi) bersih dari PT Intouch Innovate Indonesia pada tahun 2009 karena jumlahnya tidak material. Pada tanggal 27 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham di PT Intouch Innovate Indonesia sebesar 500 lembar saham dari PT Trio Comtech Cellular dengan biaya perolehan sejumlah Rp 350.000.000, sehingga pemilikan saham Perusahaan di PT Intouch Innovate Indonesia menjadi sebesar 70%.
Pada tanggal 10 November 2005, Perusahaan membeli saham PT Triyakom seharga Rp 1.350.000.000. Bagian atas laba bersih dari PT Triyakom sejumlah Rp 1.392.717.424 untuk
periode 2009, disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada periode 2009, Perusahaan menerima dividen dari PT Triyakom sejumlah Rp 337.500.000. Berdasarkan akta Notaris Arsin Effendy, S.H., No. 30 tanggal 28 September 2009, Perusahaan menjual penyertaan saham pada PT Triyakom kepada PT SL Trio (pihak ketiga). Pada tanggal 25 Februari 2006, Perusahaan membeli saham PT Hexa Optima Solution seharga
Rp 510.000.000. Berdasarkan akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 26 tanggal 24 Mei 2007, PT Hexa Optima Solution dibubarkan dan sedang dalam proses likuidasi sehingga pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan membentuk cadangan atas kerugian penurunan nilai penyertaan saham akibat taksiran nilai yang dapat dipulihkan lebih rendah dari nilai tercatatnya.
Ekshibit E/14
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP
2 0 1 0
Saldo awal
Penambahan
dari akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 1.059.164.900 - - - ( 79.016.900) 980.148.000
Kendaraan 350.000.000 9.500.000 - - - 359.500.000
Peralatan dan perabot kantor 198.810.249 390.994.028 658.406.899 - - 1.248.211.176
Sarana dan prasarana - - 282.486.400 - 79.016.900 361.503.300
Jumlah biaya perolehan 1.607.975.149 400.494.028 940.893.299 - - 2.949.362.476
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 206.170.401 - 24.503.700 - ( 1.972.901) 228.701.200
Kendaraan 18.229.167 9.500.000 21.875.000 - - 49.604.167
Peralatan dan perabot kantor 88.257.203 370.646.529 68.230.817 - - 527.134.549
Sarana dan prasarana - - 30.752.982 - 1.646.185 32.399.167
Jumlah akumulasi penyusutan 312.656.771 380.146.529 145.362.499 - ( 326.716) 837.839.083
Nilai buku 1.295.318.378 2.111.523.393
2 0 0 9
Saldo awal
Penambahan
dari akuisisi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Bangunan 980.148.000 - - - - 980.148.000
Peralatan dan perabot kantor 126.872.250 - - - - 126.872.250
Jumlah biaya perolehan 1.107.020.250 - - - - 1.107.020.250
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 155.516.816 - 20.256.392 - - 175.773.208
Peralatan dan perabot kantor 67.425.932 - 14.512.798 - - 81.938.730
Jumlah akumulasi penyusutan 222.942.748 - 34.769.190 - - 257.711.938
Nilai buku 884.077.502 849.308.312
Bangunan Perusahaan yang berlokasi di E-Centre Karawaci, Tangerang sedang dalam proses pemecahan sertifikat HGB menjadi strata title.
Penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 145.362.499 dan 34.769.190 (Catatan 21).
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan tidak mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya.
Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, sebagaimana disyaratkan oleh PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset”.
Ekshibit E/15
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri atas :
2 0 1 0 2 0 0 9
Hak penggunaan nama, bersih (Catatan 24e) 4.895.833.334 -
Lain–lain (masing-masing saldo di bawah Rp 300 juta) 371.190.907 228.725.280
Jumlah 5.267.024.241 228.725.280
12. HUTANG BANK – PIHAK KETIGA
2 0 1 0 2 0 0 9
PT Bank Central Asia Tbk 13.492.396.404 -
a. PT Bank Central Asia Tbk
Pada tanggal 12 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk untuk fasilitas kredit modal kerja dengan nilai maksimum pinjaman sejumlah Rp 30 miliar dengan suku bunga sebesar 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2011.
b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Berdasarkan akta Notaris Sulistyaningsih, S.H., No. 143 tanggal 24 Juni 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa fasilitas letter of credit sub
limit trust receipt dengan jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 atau dalam jumlah yang
setara dengan Rp 46.500.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2011. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan Perusahaan dan margin deposit sebesar 20% dari nilai letter of
credit. Pada tanggal 30 Juni 2010, fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan.
13. HUTANG USAHA
2 0 1 0 2 0 0 9
Pihak ketiga
PT Infracom Telesarana 509.190.000 -
PT Elasitas Multi Kreasi 462.000.000 -
Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 300 juta) 944.762.342 -
1.915.952.342 -
Pihak yang mempunyai hubungan hubungan istimewa (Catatan 5)
PT Trikomsel Oke Tbk - 1.456.971.518
Ekshibit E/16
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USAHA (Lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, analisa umur hutang usaha di atas adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Belum jatuh tempo 178.795.290 -
Telah jatuh tempo
1 – 30 hari 73.479.432 1.456.971.518 31 – 60 hari 56.053 - 61 – 90 hari 106.448.400 - 90 – 120 hari 30.000.000 - Di atas 120 hari 1.527.173.167 - Jumlah 1.915.952.342 1.456.971.518 14. HUTANG LAIN-LAIN 2 0 1 0 2 0 0 9 Pihak ketiga
PT Megabest Realty (Catatan 11 dan 24e) 2.500.000.000 -
PT Trio Commtech Cellular 350.000.000 -
Dynamic Trio Corporation - 2.087.054.625
Lain – lain (masing-masing saldo di bawah Rp 300 juta) 564.245.891 346.192.200 3.414.245.891 2.433.246.825 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5)
Sugiono Wiyono Sugialam - 536.504.030
Jumlah 3.414.245.891 2.969.751.455
15. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2 0 1 0 2 0 0 9
Pajak Pertambahan Nilai 793.075.681 -
Pajak penghasilan – Pasal 23 981.236 5.101.888
Pajak penghasilan – Pasal 25 - 105.764.294
Pajak penghasilan – Pasal 4 (2) - 12.000.000
Ekshibit E/17
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Hutang pajak 2 0 1 0 2 0 0 9 Pajak penghasilan Pasal 4 (2) 263.757.572 2.083.368 Pasal 21 60.745.827 2.525.400 Pasal 22 531.000 - Pasal 23 23.551.273 48.827 Pasal 25 64.761.510 60.795.819 Pasal 29 – 2010 518.467.879 760.445.533 Pasal 29 – 2008 49.788.646 49.788.646
Pajak Pertambahan Nilai - 85.148.062
Jumlah 981.603.707 960.835.655
Pada bulan Juli 2010, hutang pajak penghasilan pasal 29 untuk masa pajak 2008 sebesar Rp 49.788.646 telah dilunasi oleh Perusahaan.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
2 0 1 0 2 0 0 9
Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi 4.762.199.406 4.285.461.590
Rugi (laba) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan 2.529.697.517 ( 222.198.651) Pembalikan atas jurnal eliminasi antar perusahaan
pada saat konsolidasi ( 1.742.860.756) 222.198.651
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 5.549.036.167 4.285.461.590
Perbedaan tetap :
Pengurangan yang tidak diperkenankan
Laba penyertaan saham 1.742.860.756 ( 1.170.518.773)
Pendapatan dividen - ( 337.500.000)
Penghasilan sewa ( 61.666.667) -
Beban pajak 213.939.423 13.709.397
Biaya representasi 37.183.902 -
Penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final ( 118.976.739) ( 15.275.311)
Lain-lain ( 10.101.295) ( 60.000.000)
Taksiran laba fiskal – periode berjalan
Perusahaan 7.352.275.547 2.715.876.903
Anak perusahaan – periode berjalan - -
Anak perusahaan – periode sebelumnya - -
Ekshibit E/18 PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan) b. Hutang pajak (Lanjutan)
2 0 1 0 2 0 0 9 Taksiran beban (manfaat) pajak penghasilan
– periode berjalan
Perusahaan 1.838.068.750 760.445.533
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka – Perusahaan
Pasal 22 966.782.400 -
Pasal 25 352.818.471 -
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka – Perusahaan 1.319.600.871 760.445.533
Taksiran hutang pajak penghasilan
Perusahaan 518.467.879 760.445.533
Menurut Undang-Undang Perpajakan di Indonesia, Perusahaan dan anak perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Kantor Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam jangka waktu lima (5) tahun (untuk tahun fiskal 2008), dalam jangka waktu sepuluh (10) tahun atau paling lambat tahun 2013 (untuk tahun fiskal sebelum 2008) sejak tanggal terutangnya pajak. Koreksi kewajiban pajak Perusahaan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan Perusahaan tersebut telah ditetapkan.
c. Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan ke laporan
laba rugi
2 0 0 9 konsolidasi 2 0 1 0 Aset pajak tangguhan:
Imbalan kerja karyawan 19.298.321 - 19.298.321
Rugi fiskal - anak perusahaan 140.398.444 78.257.812 218.656.256
Aset pajak tangguhan 159.696.765 78.257.812 237.954.577
Dikreditkan
ke laporan laba rugi
2 0 0 8 konsolidasi 2 0 0 9 Aset pajak tangguhan:
Imbalan kerja karyawan 2.907.891 - 2.907.891
Rugi fiskal - anak perusahaan 34.831.735 - 34.831.735
Ekshibit E/19
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
c. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak progresif menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
16. IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi bersih untuk imbalan kerja karyawan sejumlah Rp 77.193.283 dan Rp 10.385.324 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai akun “Kewajiban diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan” di neraca konsolidasi. Rincian saldo dari akun tersebut adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan 42.574.580 7.690.382 Keuntungan aktuarial yang tidak diakui di neraca 34.618.703 2.694.942
Bersih 77.193.283 10.385.324
Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan aktuaris PT Padma Radya Aktuari dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaris tersebut pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Tingkat mortalita : TMI2 TMI2
Tingkat diskonto per tahun : 10% 10%
Tingkat kenaikan gaji per tahun : 8% 8%
Ekshibit E/20
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. MODAL SAHAM
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 Jumlah
saham ditempatkan Persentase dan
Pemegang saham pemilikan disetor penuh Jumlah
PT Syailendra Capital 99,999% 349.997.500 34.999.750.000 Ian Rustandi 0,001% 2.500 250.000 Jumlah 100% 350.000.000 35.000.000.000 2 0 0 9 Jumlah saham ditempatkan Persentase dan
Pemegang saham pemilikan disetor penuh Jumlah
Sugiono Wiyono Sugialam 99% 3.960 990.000.000
Evy Soenarjo 1% 40 10.000.000
100% 4.000 1.000.000.000 Pada tanggal 28 Januari 2010, Perusahaan meningkatkan modal dasar dari Rp 40 miliar menjadi Rp 140 miliar dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp 10 miliar menjadi Rp 35 miliar. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 25 miliar seluruhnya disetor tunai oleh PT Syailendra Capital. Perubahan anggaran dasar diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 9 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-11479.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 4 Maret 2010.
Pada tanggal 16 Oktober 2009, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula sejumlah Rp 1,5 miliar menjadi sejumlah Rp 4 miliar dan penjualan saham Perusahaan dari Sugiono Wiyono Sugialam kepada PT Tigadari Fiesta sebanyak 3.959 saham dan kepada Ian Rustandi sebanyak 1 saham, dan dari Evy Soenarjo kepada PT Tigadari Fiesta sebanyak 40 saham. Pada tanggal 15 Desember 2009, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 6, para pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 4 miliar menjadi Rp 40 miliar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari Rp 1 miliar menjadi Rp 10 miliar dimana peningkatan sejumlah Rp 9 miliar disetor seluruhnya secara tunai oleh PT Syailendra Capital. Para pemegang saham juga menyetujui perubahan nilai nominal per saham dari Rp 250.000 menjadi Rp 100.
Ekshibit E/21
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
Berdasarkan akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., tanggal 10 November 2005, Perusahaan membeli saham PT Triyakom dengan biaya perolehan sejumlah Rp 1.350.000.000. Pembelian saham tersebut menyebabkan kepemilikan Perusahaan atas PT Triyakom menjadi sebesar 45% dengan rincian sebagai berikut :
Nilai pembelian 1.350.000.000
Nilai ekuitas PT Triyakom per 31 Oktober 2005 1.711.326.750
Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 361.326.750 Berdasarkan akta Notaris Lilik Kristiwati, S.H., No. 23 tanggal 27 Februari 2008, Perusahaan membeli saham PT Sinergitama Komindo yang dimiliki oleh Sugiono Wiyono Sugialam, dahulu pihak yang memiliki hubungan istimewa, dengan harga sejumlah Rp 99.000.000. Pembelian saham tersebut menyebabkan kepemilikan Perusahaan atas PT Sinergitama Komindo menjadi sebesar 99% dengan rincian sebagai berikut:
Nilai pembelian 99.000.000
Nilai ekuitas PT Sinergitama Komindo per 31 Desember 2007 12.551.922 Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ( 86.448.078) Berdasarkan akta Notaris Arsin Effendy, S.H., No. 30 tanggal 28 September 2009, Perusahaan menjual penyertaan saham pada PT Triyakom kepada PT SL Trio sehingga selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali milik PT Triyakom direalisasikan menjadi bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi 2009.
Berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 19 tanggal 16 Oktober 2009, Sugiono Wiyono Sugialam menjual seluruh pemilikan saham pada Perusahaan sehingga selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali milik PT Sinergitama Komindo direalisasikan menjadi bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi 2009.
19. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Kartu perdana dan voucher isi ulang 130.095.291.794 132.703.126.683
Telepon selular 37.887.605.000 -
Lain-lain 2.950.795.090 -
Ekshibit E/22
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. PENJUALAN BERSIH (Lanjutan)
Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penjualan kepada berbagai pelanggan. Penjualan dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah kepada PT Trikomsel Oke Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebesar Rp 130.932.221.453 atau sekitar 98.67%, sedangkan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 tidak terdapat penjualan yang melebihi 10% atas penjualan bersih konsolidasi.
Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, masing–masing sebesar Rp 4.522.372.600 dan Rp 130.932.221.453 atau sebesar 2,65% dan 98,67% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi (Catatan 5)
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9 Kartu perdana dan voucher isi ulang 125.595.322.664 128.761.150.983
Telepon Selular 26.899.386.132 -
Lain-lain 1.917.610.343 -
Jumlah 154.412.319.139 128.761.150.983
Rincian pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah beban pokok J u m l a h penjualan konsolidasi 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 1 0 (%) 2 0 0 9 (%) PT Indosat Tbk 133.828.483.500 128.761.150.983 78,80 100,00
GS Intl Development.Co 17.763.770.000 - 11,50 -
New Chabridge Electronics (HK) Limited
Ekshibit E/23
PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2010 DAN 2009 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. BEBAN USAHA
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
2 0 1 0 2 0 0 9
Promosi 4.011.231.540 18.643.182
Gaji karyawan 3.501.698.016 1.392.255.176
S e w a 665.647.833 81.270.000
Telepon, listrik dan air 281.355.556 25.300.178
Transportasi 189.454.446 -
Penyusutan (Catatan 10) 145.362.499 34.769.190
Amortisasi 130.649.941 5.000.000
Lain-lain (masing-masing saldo di bawah Rp 100 juta) 2.616.292.787 140.579.439
Jumlah 11.541.692.618 1.697.817.165
22. INFORMASI SEGMEN USAHA a. Informasi segmen primer
Untuk kepentingan manajemen, kegiatan usaha Perusahaan diklasifikasikan menjadi tiga (3) segmen usaha, yaitu kartu perdana dan voucher isi ulang, telepon selular dan jasa lainnya. Informasi mengenai segmen usaha adalah sebagai berikut:
Kartu perdana
2 0 1 0 dan voucher isi Telepon
ulang selular Jasa lainnya Jumlah/ Total
PENDAPATAN
Penjualan ekstern 130.095.291.794 37.887.605.000 2.950.795.090 170.933.691.884
Beban Pokok Penjualan 125.595.322.663 26.899.386.132 1.917.610.344 154.412.319.139
Hasil segmen 4.499.969.131 10.988.218.868 1.033.184.746 16.521.372.745
Kartu perdana
2 0 0 9 dan voucher isi Telepon
ulang selular Jasa lainnya Jumlah/ Total
PENDAPATAN
Penjualan ekstern 132.703.126.683 - - 132.703.126.683
Beban Pokok Penjualan 128.761.150.983 - - 128.761.150.983