Kriteria Lembaga Non Struktural
Tinjauan Administrasi Negara
Kriteria Lembaga Non Struktural
Tinjauan Administrasi Negara
Sri Hadiati WK, SH, MBADeputi Bidang Kajian Kinerja Kelembagaan dan Sumber Daya
Aparatur Lembaga Administrasi Negara RI
Focus Group Discussion
Profil Ideal Kelembagaan Lembaga Non Struktural Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
Semarang, 5 Juli 2012
Contents
Contents
Fenomena
Filosofi LNS Indonesia
Tinjauan Adm Negara
Kriteria Pembentukan Komisi Dewan
Nomenklatur dan Karakteristik
Contents 1
Contents 1 Contents 2Contents 2
Identifikasi LNS
Tinjauan Adm Negara
Pertumbuhan dan masalah
Fenomena
Fenomena
Inggris • Quangos (Quasi Government, NGOS) • Didanai Pemerintah • Jumlah 900-an • Kedudukan di bawahKementerian dan dapat pula di luar organisasi
pemerintah
• Masalah : Jumlah dan inefisiensi
Amerika • Independent Bodies • Didanai pihak non
pemerintah • Jumlah 1000-an
• Diluar (Tidak di bawah) organisasi pemerintah • Masalah : Jumlah dan
Koordinasi
Fenomena LNS di Indonesia
Fenomena LNS di Indonesia
LNS Populer di Indonesia
LNS Populer di Indonesia
Negara
• KPK (Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) (UU) • KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) (UU)
• KPU (Komisi Pemilihan Umum) (UUD)
• KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) (UU)
Pusat
• Komnas HAM (Keppres kemudian UU dan UUD) • Ombudsman RI (UU)
• Komnas Perlindungan Anak (UU)
• Dewan Otonomi Daerah (UU) • Dewan Pers (UU)
Masalah
Masalah
• Jumlah banyak dan cepat bertambah
• Memiliki struktur walaupun namanya Non Struktural
• Dasar hukum dapat dari berbagai tingkatan, mulai
dari UUD hingga Keputusan Kepala Daerah
(mengapa?)
• Banyak Potensi Overlap (mana saja ?)
• Keanggotaan LNS dan Struktur Sekretariat
organisasi sangat beraneka ragam (bagaimana
mengidentifikasi)
What must be learnt?
What must be learnt?
Kisi Evaluasi LNS
Menghasilkan Kriteria Penataan
Kisi EVALUASI
Penamaan (Lembaga Ekstra Struktural) Filosofi
Klasifikasi dan Pola Hubungan Rekomendasi
Filosofi Pembentukan
Filosofi Pembentukan
•
Tiadanya kredibilitas
lembaga-lembaga yang telah ada akibat
asumsi (dan bukti) mengenai korupsi yang sulit diberantas.
•
Tidak independennya
suatu lembaga negara sehingga tidak
imun terhadap intervensi suatu kekuasaan negara atau
kekuasaan lain
•
Ketidakmampuan lembaga
negara yang telah ada untuk
melakukan tugas-tugas yang urgen dilakukan dalam masa
transisi demokrasi karena persoalan birokrasi dan KKN
• Tekanan lembaga-lembaga internasional, tidak hanya sebagai
prasyarat memasuki pasar global tetapi juga demokrasi sebagai
satu-satunya jalan bagi negara-negara yang asalnya berada
dibawah kekuasaan yang otoriter
Identitas
Identitas
Lembaga Independen (Assidiqie, 2006; Indrayana, 2006)
Independen dalam hal ini memiliki makna bahwa
pemberhentian anggota hanya dapat dilakukan berdasarkan sebab-sebab yang diatur dalam dasar hukum
pembentukkannya, tidak seperti lembaga biasa yang dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh Presiden.
Selain makna di atas, independen juga berarti: (1) memiliki kepemimpinan yang kolektif, (2) kepemimpinan tidak dikuasai mayoritas partai tertentu (3) masa jabatan komisi tidak habis bersamaan tetapi bergantian (staggered terms)
Tidak dalam kategori Legislatif, Yudikatif, Eksekutif tetapi bisa merupakan perkawinan diantara ketiganya (Assidiqie, 2006)
R Rhodes menyebut hal ini sebagai intermediate
institutions
yang mempunyai tiga peran utama :
–
Pertama,
coordinate the activities of the various other
agencies
–
Kedua, memonitor and menfasilitasi pelaksanaan berbagai
kebijakan atau
policies
pemerintah pusat.
–
Ketiga, mewakili kepentingan daerah dalam berhadapan
dengan pusat.
Organ-organ tersebut pada umumnya berfungsi
sebagai a quasi governmental world of appointed
bodies, dan bersifat non departemental agencies,
single purpose authorities, dan mixed public private
institutions.
Yves Meny dan Andrew Knapp : the fourth branch in
the government.
Three types 1) regulatory and monitoring bodies, 2)
those responsible for the management of public
service, and 3) those engaged in productive
activities.
Keberadaannya bersifat publik, juga didanai oleh
dana publik, serta untuk kepentingan publik,
sehingga tidak dapat disebut sebagai NGO`s dalam
arti yang sebenarnya. Oleh karena itu, secara tidak
resmi memang masuk akal jika disebut sebagai
quasi NGO`s yang merupakan singkatan dari quasi
autonomous Non Govermental Organization.
Berdasarkan Peraturan Perundangan
Berdasarkan Peraturan Perundangan
Disebut sebagai LNS (dalam dasar hukum
pembentukannya)
Tidak disebut sebagai LPNK, Kementerian
Negara, dan Perangkat Daerah (dalam
dasar hukum pembentukannya)
Jadi LNS Ideal:
Jadi LNS Ideal:
•
Institusi
yang
dibentuk
karena
urgensi
terhadap suatu tugas khusus tertentu yang
tidak
dapat
diwadahi
dalam
bentuk
kelembagaan
pemerintahan
/
negara
konvensional, dengan keunikan kelembagaan
tertentu, dan memiliki karakteristik tugas
yang urgen, unik dan terintegrasi serta
efektif dalam melaksanakan tugasnya.
Penamaan LNS
Penamaan LNS
Persepsi terhadap sebutan Lembaga Non Struktural: Lembaga yang tidak punya struktur
Lembaga di luar struktur organisasi pemerintahan
(Kementerian Negara dan LPND)dibentuk oleh Presiden dan atau Menteri Lembaga yang bukan merupakan unit kerja Hasil Pemetaan:
Terdapat LNS yang memiliki struktur besar sekali
Tidak hanya dibentuk oleh Presiden ataupun Menteri tetapi juga oleh Pemerintah (DPR dan Presiden) dalam bentuk PP, ataupun oleh DPR dalam bentuk UU, dan juga Kepala Daerah
15
Kriteria Pembentukan dari Aspek Akademis
Kriteria Pembentukan dari Aspek Akademis
Urgensi.
Pembentukan LES harus didasarkan pada pertimbangan:
(1) Penegakan hukum dan demokrasi (nasional); misal : Komnas HAM (2) Tuntutan Global/masyarakat (nasional); misal : Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
(3) Tuntutan terhadap dukungan pelayanan masyarakat (dibawah institusi sektoral); Komite Kecelakaan Transportasi, Komisi Amdal, Komisi Banding Paten
Keunikan pada :
Tugas fungsinya : belum ada instansi lain yang melaksanakan urusan tersebut atau apabila ada harus jelas pola hubunganna)
Susunan Organisasi; keanggotaan, dari mulai susunan anggota, pemilihan anggota hingga renumerasi serta kedudukan sekretariat
Atas dasar urgensi dan keunikannya LES harus bersifat Independen Dengan fasilitasi keunikan yang dimiliki sesuai dengan urgensinya, dan
disinergikan dengan integrasi yang baik, diharapkan LES di masa yang akan datang dapat berfungsi secara efektif.
Kriteria Pembentukan dari aspek Legitimasi
(untuk LES di daerah)
Kriteria Pembentukan dari aspek Legitimasi
(untuk LES di daerah)
• Diperlukannya pengkajian akan kebutuhan daerah
terhadap LES terkait, sehingga ketika LES itu dibentuk,
telah mendapat dukungan dana, dan dari pemda
setempat dapat berfungsi secara optimal karena
komitmen daerah terhadap peran yang diemban LES
tersebut.
17
Penataan Nomenklatur
Penataan Nomenklatur
• Penambahan kata Nasional atau Indonesia Pada LES Hirarki Negara atau Pusat ditambah, seperti Komnas HAM dan Komisi Penyiaran Indonesia
• Penambahan kata Daerah Pada LES Hirarki Daerah (Propinsi,Kab/Kota) Seperti Komisi Penyiaran Daerah
• Nomenklatur Komisi untuk LES Lapis Primary (mengandung unsur pelaksanaan atau bersentuhan langsung dengan masyarakat/pihak selain instansi pemerintah, biasanya anggota terdiri dari masyarakat atau profesional dan kedudukan sekretariat tidak menempel dengan instansi pemerintah konvensional)
• Nomenklatur Dewan untuk LES lapis auxiliary-advisory (memberikan output berupa rancangan kebijakan, penelitian, dan saran pertimbangan, anggota), seperti Dewan Riset Nasional
• Nomenklatur Tim Koordinasi untuk LES lapis auxiliary-koordinasi (mengkoordinasi beberapa organisasi pemerintahan)
• Nomenklatur Badan untuk LES lapis campuran – antara Auxiliary (koordinatif, advisory) dan Primary (pelaksanaan, bersentuhan langsung dengan pihak dari luar pemerintahan)
• Nomenklatur Komite untuk LES yang dibentuk berdasarkan urgensi pelayanan publik yang berkedudukan pada organisasi pemerintahan; Departemen, Kementerian Negara dan LPNK.
KOMISI
Definisi :
Komisi adalah Lembaga Ekstra Struktural yang memiliki fungsi pengawasan (berada pada ranah legislatif), mengandung unsur pelaksanaan atau bersentuhan langsung dengan masyarakat/pihak selain instansi pemerintah (lapis primary), biasanya anggota terdiri dari masyarakat atau profesional dan kedudukan sekretariat tidak menempel dengan instansi pemerintah konvensional
Kedudukan :
Kedudukan Lembaga Ekstra Struktural dengan nomenklatur Komisi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah (DPR dan Presiden), atau Presiden
Lembaga Ekstra Struktural yang berbentuk Komisi diketuai oleh Ketua yang dipilih berdasarkan Rapatpleno/ paripurna.
Organisasi Lembaga Ekstra Struktural ini dibentuk berdasarkan UU atau UUD dan PP. Tugas :
1. melaksanakan tugas sebagai mana diamanatkan aturan pembentukannya; 2. Melaksanakan pengawasan, pengaduan masyarakat, dan penegakan
hukum sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya
Penataan LES bentuk Komisi dan Dewan
Penataan LES bentuk Komisi dan Dewan
19 Lanjutan …
Lanjutan …
Wewenang :
1. Meminta bantuan, melakukan kerjasama dan atau koordinasi dengan aparat/institusi terkait;
2. Melakukan pemeriksaan (investigasi); 3. Mengajukan pernyataan pendapat; 4. Melakukan penyuluhan;
5. Melakukan kerjasama dengan perseorangan, LSM, Perguruan Tinggi, Instansi Pemerintah;
6. Memonitor dan mengawasi sesuai dengan bidang tugas; 7. Menyusun dan menyampaikan laporan rutin dan insidentil; 8. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan anggota; Keanggotaan :
1. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota;
2. Sekretariat dipimpin Sekretaris yang bertanggungjawab ketua;
3. Komisi dapat membentuk kelompok kerja/tim asistensi sesuai dengan kebutuhan.
4. Penggantian, penambahan atau pemberhentian anggota komisi ditetapkan oleh Presiden atas usul komisi
Lanjutan … Lanjutan …
Definisi
Dewan merupakan LES yang mempunyai fungsi eksekutif dan memberikan output berupa rancangan kebijakan, penelitian, dan saran pertimbangan, (berada pada lapis auxiliary-advisory )
Kedudukan
Kedudukan Lembaga Ekstra Struktural dengan nomenklatur Dewan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Organisasi LembagaEkstraStruktural ini diketuai oleh Presiden atau Wakil Presiden atau Menteri atau Orang yang ditunjuk oleh Presiden. Dasar hukum pembentukannya berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES)
Tugas
• memberikan pertimbangan/nasehat kepada Presiden dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan bidang tertentu;
• dalam melaksanakan tugasnya Dewan melaksanakan fungsi pengkajian,
• mananggapi masalah-masalah tertentu dan melaksanakan penugasan lain dari Presiden; • dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan dilayani oleh sebuah Sekretariat yang
berada dan bertanggung jawab kepada pimpinan dewan;
• Sekretariat Dewan mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif;
DEWAN
21 Lanjutan …
Lanjutan …
Keanggotaan
1. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota;
2. Sekretariat dipimpin Sekretaris yang bertanggungjawab kepada ketua; 3. Pergantian, penambahan atau pemberhentian anggota ditetapkan
presiden atas usul Dewan;
4. Anggota Dewan dilarang menyalahgunakan keanggotaannya untuk keperluan pribadi, kelompok dan atau partai;
Wewenang
1. Memperoleh informasi yang diperlukan dari instansi pemerintah;
2. Bekerjasama dengan instansi atau pejabat pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, para ahli, kalangan masyarakat, dunia usaha, dan para pihak yang dianggap perlu;
3. Mengundang Menteri, Pejabat tertentu atau unsur-unsur lain yang terkait untuk hadir dalam rapat atau pertemuan Dewan.