• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR

NOMOR 29 TAHUN 2011

TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

KOTA PEMATANGSIANTAR

BAGIAN ORGANISASI, TATALAKSANA DAN

ADMINISTRASI PENINGKATAN APARATUR

SEKRETARIAT DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

(2)

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011

TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEMATANGSIANTAR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 4 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 3 Tahun 2011, maka perlu menetapkan uraian tugas dan fungsi pada Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar.

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu menetapkannya dalam suatu Peraturan Walikota.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Drt. Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pematangsiantar dan Kabupaten Daerah Tingkat II Simalungun

(3)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3328); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);

7. Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten /Kota;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.12-577 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Walikota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara;

11. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Kelembagaan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dan Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 1 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan yang diselenggarakan Pemerintah Kota Pematangsiantar;

13. Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 4 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Pematangsiantar, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 3 Tahun 2011.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah daerah adalah walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

2. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan

(4)

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Daerah adalah Kota Pematangsiantar. 4. Walikota adalah Walikota Pematangsiantar.

5. Sekretaris daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Pematangsiantar.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut SKPD. 7. Lembaga teknis daerah adalah unsur penunjang Pemerintah

Kota Pematangsiantar dalam rangka mendukung penyelenggaraan tugas- tugas pemerintahan daerah, yang terdiri dari badan dan kantor.

8. Unit pelaksana teknis badan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Kota Pematangsiantar.

9. Kelompok jabatan fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang mempunyai tugas khusus sesuai dengan keahliannya yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB II

PEMBENTUKAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH Pasal 2

Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dalam Pasal 21 ayat (2) huruf d, Pemerintah Kota Pematangsiantar dapat membentuk 15 (lima belas) lembaga teknis daerah, yang terdiri dari :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; 3. Badan Lingkungan Hidup;

4. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; 5. Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik; 6. Badan Pemberdayaan Masyarakat;

7. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 8. Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah;

9. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu;

10. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan; 11. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi ; 12. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;

13. Inspektorat;

14. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih; 15. Kantor Pemadaman Kebakaran.

Bagian Pertama

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 3

Badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

(5)

Pasal 4

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 di atas meliputi :

a. merumuskan kebijakan teknis perencanaan dan pembangunan; b. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan; c. membina dan melaksanakan tugas di bidang perencanaan

pembangunan daerah;

d. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan;

Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Pasal 5

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Sekretariat badan perencanaan pembangunan daerah mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan.

Pasal 6

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 di atas, sekretariat mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 7

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut : a. Sub bagian umum :

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar;

4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan

alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk

pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas.

(6)

b. Sub bagian kepegawaian :

1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian;

2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian;

3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan perencanaan pembangunan daerah;

4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal;

5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

c. Sub bagian keuangan:

1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan;

5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan.

Pasal 8

(1) Bidang perencanaan pembangunan ekonomi merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang perencanaan pembangunan ekonomi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan ekonomi.

Pasal 9

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 8 di atas meliputi mempersiapkan dan mengkoordinasi penyusunan rencana kegiatan tahunan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan, pertanian, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan, investasi dan penanaman modal daerah, pelayanan perijinan terpadu, pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah, administrasi perekonomian dan administrasi keuangan dan aset.

Pasal 10

Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :

a. Sub bidang pertanian, tanaman pangan dan holtikultura.

menyelenggarakan perencanaan pembangunan ekonomi di bidang pertanian, tanaman pangan dan holtikultura.

b. Sub bidang koperasi, perindustrian dan perdagangan, pasar, penanaman modal dan kewirausahaan.

menyelenggarakan perencanaan pembangunan ekonomi di bidang koperasi dan UMKM, perindustrian dan perdagangan, kewirausahaan dan pasar.

(7)

Pasal 11

(1) Bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan fisik.

Pasal 12

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 11 di atas meliputi melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan rutin/proyek agar kegiatan/program yang dilaksanakan dapat berhasil guna dan berdaya guna serta membuat acuan sebagai petunjuk pelaksanaan.

Pasal 13

Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan fisik dan prasarana adalah sebagai berikut :

a. Sub bidang perhubungan, telekomunikasi dan pertanahan.

1. mempersiapkan bahan-bahan penyusunan perencanaan pembangunan perhubung darat, pos telekomunikasi dan pertahanan;

2. mengkoordinasikan dan memajukan usulan-usulan perencanaan pembangunan di seksi perhubungan khususnya transportasi, telekomunikasi dan pertanahan;

3. melakukan inventarisasi permasalahan pembangunan di lingkungan seksi perhubungan, telekomunikasi dan pertanahan;

b. Sub bidang tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup.

1. mempersiapkan bahan-bahan penyusunan pembangunan tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi;

2. mengkoordinasikan dan memajukan usulan-usulan perencanaan pembangunan di seksi tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi;

3. melakukan inventarisasi permasalahan pembangunan di lingkungan seksi tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi; 4. menyiapkan bahan penyusunan dan mengevaluasi rencana

tata ruang;

5. membina kota dalam meningkatkan kinerja penataan ruang daerah dan memfasilitasikan penataan ruang kota;

6. mensosialisasikan dokumen rencana tata ruang kepada semua aparatur terkait dan masyarakat;

7. menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan di bidang pertambangan energi;

8. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan rencana program pembangunan;

(8)

9. mengelola, memverifikasikan dan menganalisa data untuk menyusun rencana/program dan informasi lainnya yang berkaitan dengan bidang tata ruang, pemukiman dan lingkungan hidup serta berkaitan juga dengan pertambangan dan energi.

Pasal 14

(1) Bidang perencanaan pembangunan sosial budaya merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang perencanaan pembangunan sosial budaya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan pembangunan sosial budaya.

Pasal 15

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 14 di atas meliputi melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pendidikan, pariwisata, seni budaya, sumber daya alam/lingkungan, transmigrasi dan keluarga berencana serta kesehatan dan kesejahteraan sosial.

Pasal 16

Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pembangunan sosial budaya adalah sebagai berikut :

a. Sub bidang pendidikan, pemuda, olah raga dan kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan pembangunan sosial budaya di bidang pendidikan, pemuda dan olah raga dan kebudayaan.

b. Sub bidang kependudukan, kesehatan, sosial, tenaga kerja, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan pembangunan sosial budaya di bidang kependudukan, kesehatan, sosial, tenaga kerja, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan.

Pasal 17

(1) Bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan statistik dan monitoring.

Pasal 18

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 17 di atas meliputi :

a. mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang kepegawaian, pendidikan dan latihan, penelitian dan pengembangan, inspektorat, sekretariat dewan, perpustakaan, arsip dan dokumen, organisasi, tatalaksana dan administrasi peningkatan aparatur, humas dan protokoler, administrasi hukum dan perundang-undangan dalam rangka melaksanakan rencana

(9)

kegiatan tahunan daerah dan atau yang diusulkan kepada pemerintah pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional;

b. melakukan tugas pengumpulan data, informasi, statistik, monitoring dalam rangka pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan.

Pasal 19

Penjabaran tugas pada bidang perencanaan pendataan statistik dan monitoring adalah sebagai berikut :

a. Sub bidang pengumpulan data dan statistik :

1. melakukan pengumpulan data informasi dan statistik dari setiap SKPD;

2. membuat rekapitulasi laporan setiap SKPD;

3. menyiapkan data informasi dan statistik yang diperlukan dalam rangka perencanaan pembangunan di setiap bidang; b. Sub bidang monitoring :

1. melakukan monitoring setiap kegiatan perencanaan pembangunan di masing-masing SKPD;

2. menyiapkan laporan hasil monitoring sebagai bahan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan di setiap bidang,

Bagian Kedua

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Pasal 20

Badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pembinaan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

Pasal 21

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 di atas meliputi :

a. menyusun rencana pelaksanaan tugas-tugas, pengaturan dan pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan di bidang kesatuan bangsa, politik, dan perlindungan masyarakat; b. merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang

kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat;

c. melaksanakan hubungan kerja sama antar lembaga dalam rangka membina dan memelihara stabilitas politik di daerah; d. merumuskan kebijakan dalam pelaksanaan penyelamatan

korban bencana;

e. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan;

f. menyusun rencana kegiatan dan fasilitas terhadap dukungan kelancaran penyelenggaraan Pemilu (Legislatif, Pilpres dan KDH);

(10)

Tugas Sekretariat dan Bidang pada

Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Pasal 22

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Sekretariat badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan.

Pasal 23

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 24

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum:

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar;

4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan

alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk

pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas.

b. Sub bagian kepegawaian:

1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian;

2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian;

3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; 4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui

pendidikan formal dan informal;

5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

(11)

c. Sub bagian keuangan:

1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan;

5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan.

Pasal 25

(1) Bidang pembinaan idiologi dan pengawasan kebangsaan (wasbang) merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pembinaan idiologi dan pengawasan kebangsaan (wasbang) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pembinaan idiologi dan wawasan kebangsaan.

Pasal 26

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 25 di atas meliputi:

a. menyusun program kerja di bidang pembinaan ideologi dan pengawasan kebangsaan;

b. melaksanakan fasilitasi penguatan nilai Pancasila dan UUD 1945 dan pengembangan wawasan kebangsaan.

Pasal 27

Penjabaran tugas pada bidang pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang idiologi:

1. melaksanakan evaluasi, monitoring dan pelaporan di bidang idiologi;

2. merumuskan kebijakan dan melaksanakan program kerja di bidang idiologi.

b. Sub bidang pelestarian negara dan bela negara:

1. melaksanakan evaluasi, monitoring dan pelaporan di bidang pelestarian negara dan bela negara;

2. merumuskan kebijakan dan melaksanakan program kerja di bidang pelestarian negara dan bela Negara.

Pasal 28

(1) Bidang kewaspadaan nasional merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang kewaspadaan nasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang kewaspadaan nasional.

(12)

Pasal 29

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 28 di atas meliputi:

a. menyusun program kerja di bidang kewaspadaan nasional;

b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan kewaspadaan nasional di daerah;

c. mengkoordinasikan pencegahan dan penanggulangan konflik dalam masyarakat;

Pasal 30

Penjabaran tugas pada bidang kewaspadaan nasional adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang analisis potensi konflik dan deteksi yang mempunyai tugas menganalisa terjadinya konflik di masyarakat;

b. Sub bidang penanganan konflik dan keamanan yang mempunyai tugas menangani permasalahan yang terjadi di masyarakat serta pengamanannya.

Pasal 31

(1) Bidang pembinaan politik dalam negeri merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pembinaan politik dalam negeri mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pembinaan politik dalam negeri.

Pasal 32

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 31 di atas meliputi:

a. menyusun program kerja di bidang pembinaan politik dalam negeri;

b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan pembinaan politik dalam negeri;

c. menyelenggarakan pembinaan bagi kegiatan organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik.

Pasal 33

Penjabaran tugas pada bidang pembinaan politik dalam negeri adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pembinaan ormas dan LSM yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan organisasi kemasyarakatan dan Lembaga Sosial Masyarakat;

b. Sub bidang hubungan legislatif, parpol dan fasilitas umum yang mempunyai tugas menormalisir hubungan legislatif, parpol dan fasilitas umum.

Pasal 34

(1) Bidang perlindungan masyarakat merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(13)

(2) Bidang perlindungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perlindungan masyarakat.

Pasal 35

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 34 di atas meliputi:

a. melaksanakan program kerja di bidang perlindungan masyarakat; b. menyusun rencana operasional kebijakan teknis dan pelaksanaan

pembinaan perlindungan masyarakat;

c. menyiapkan dan melaksanakan pelatihan, pengerahan dan pengendalian satuan perlindungan masyarakat;

d. memberikan dukungan dan pembinaan teknis serta pelatihan kesiagaan penanganan bencana.

Pasal 36

Penjabaran tugas pada bidang perlindungan masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang potensi dan pelatihan:

1. menyiapkan dan melaksanakan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dalam rangka menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam maupun bencana karena ulah manusia;

2. melakukan sosialisasi terhadap petugas Perlindungan Masyarakat (LINMAS) tentang penanggulangan bencana; 3. mendata dan melakukan rekrutmen serta melakukan

pendidikan dan pelatihan personil satuan perlindungan masyarakat;

4. melakukan penelitian dan pengembangan potensi personil satuan perlindungan masyarakat

b. Sub bidang kesiagaan dan rahdal:

1. Mensiapsiagakan petugas LINMAS dalam mendukung tugas penanganan bencana dan pengungsi;

2. membuat rambu-rambu tanda rawan/bahaya bencana alam; 3. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal

penanggulangan bencana sesuai petunjuk teknis.

Bagian Ketiga

TUGAS DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP Pasal 37

Badan lingkungan hidup mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian lingkungan hidup.

(14)

Pasal 38

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 di atas meliputi:

a. merumuskan kebijakan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan;

b. menyusun rencana dan program kegiatan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

c. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan bencana, pencemaran, kerusakan;

d. mengawasi pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan;

e. melaksanakan pembinaan kewenangan di bidang umum yang meliputi pekerjaan, pengelolaan lingkungan hidup;

f. melaksanakan kebijakan teknis pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup;

g. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan/ peralatan;

h. mengelola perijinan dan rekomendasi bidang lingkungan hidup.

Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Lingkungan Hidup

Pasal 39

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Sekretariat badan lingkungan hidup mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan.

Pasal 40

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan badan;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 41

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian program dan hukum :

1. menyusun program dan kegiatan pada badan lingkungan hidup;

(15)

2. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan; 3. mengelola produk hukum dan melakukan sosialisasi. b. Sub bagian umum dan keuangan :

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar serta pendistribusian surat menyurat;

4. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

5. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 6. menyusun rencana anggaran operasional;

7. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

8. mengkoordinir retribusi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan peraturan yang berlaku;

9. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan;

c. Sub bagian kepegawaian :

1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian; 2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan

dan kenaikan pangkat kepegawaian;

3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan lingkungan hidup;

4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal;

5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

Pasal 42

(1) Bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas.

Pasal 43

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 42 di atas meliputi:

a. menyusun program kerja di bidang kelembagaan dan kapasitas; b. membina dan mengarahkan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 44

Penjabaran tugas pada bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pengembangan kelembagaan:

1. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data/bahan dalam membentuk, mengembangkan dan membina kelembagaan di

(16)

bidang pengendalian dampak lingkungan;

2. menyusun dan melaporkan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD);

3. menyusun dan melaporkan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub bidang pengembangan kapasitas:

1. meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada semua strata melalui pelatihan-pelatihan, pengamatan pada lokasi atau wilayah yang bermasalah pencemaran lingkungan;

2. memberdayakan lembaga pemerintah, swasta atau kelembagaan yang ada di dalam masyarakat dalam mengantisipasi pencemaran lingkungan;

3. membina dan berkomunikasi dengan masyarakat dalam masalah dampak lingkungan;

4. mengelola pos pengaduan di bidang lingkungan hidup;

5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 45

(1) Bidang analisa pencegahan dampak lingkungan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Bidang analisa pencegahan dampak lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang analisa pencegahan dampak lingkungan.

Pasal 46

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 45 di atas meliputi:

a. menyusun program kerja di bidang analisa pencegahan dampak lingkungan;

b. membina dan mengarahkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 47

Penjabaran tugas pada bidang analisa pencegahan dampak lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang teknis analisa pencegahan dampak lingkungan (AMDAL) :

1. melakukan pencatatan dan penerimaaan dokumen lingkungan serta melaksanakan penilaian kelayakan teknis dokumen lingkungan;

2. menyelenggarakan persidangan pembahasan dokumen lingkungan, menyelenggarakan koordinasi penilaian dan menyiapkan konsep keputusan dokumen lingkungan;

3. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang analisa pencegahan dampak lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya.

(17)

b. Sub bidang evaluasi :

1. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan pembinaan, pengelolaan dan audit kerusakan lingkungan, penilaian kinerja pengelolaan lingkungan, rekomendasi dan penegakan hukum;

2. mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pecinta lingkungan, instansi pemerintah, swasta serta masyarakat terhadap pencegahan dampak lingkungan atau pencemaran/kerusakan lingkungan;

3. memberi masukan atau menyampaikan laporan hasil evaluasi kinerja, kerusakan dan penanggulangan dampak lingkungan; 4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang analisa

pencegahan dampak lingkungan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 48

(1) Bidang pengawasan dan pengendalian merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Bidang pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengawasan dan pengendalian.

Pasal 49

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 48 di atas meliputi:

1. menyusun program kerja di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan;

2. merumuskan kebijakan teknis bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan;

3. melaksanakan pengendalian dampak perubahan iklim.

Pasal 50

Penjabaran tugas pada bidang pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pengawasan:

1. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang pengawasan pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan lingkungan;

2. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan operasional di bidang rekomendasi perijinan, baik ijin pembuangan limbah cair, gas dan padat serta mengkoordinasikan penentuan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) limbah padat;

3. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengawasan dan pengendalian sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sub bidang pengendalian:

1. mengkoordinasikan pengendalian pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan lingkungan;

2. menyiapkan rekomendasi untuk pembinaan dan proses penegakan …

(18)

penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan;

3. mengkoordinasikan Pengendalian limbah, pengangkutan dan pembuangan limbah (B3);

4. melakukan penyedotan kakus; 5. melakukan pengelolaan lumpur tinja; 6. melakukan pengelolaan limbah cair;

7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pengawasan dan pengendalian sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 51

(1) Bidang pemantauan dan pemulihan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Bidang pemantauan dan pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pemantauan dan pemulihan.

Pasal 52

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 51 di atas meliputi:

a. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi yang berwawasan lingkungan;

b. pengawasan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang lingkungan hidup.

Pasal 53

Penjabaran tugas pada bidang pemantauan dan pemulihan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pemulihan kualitas lingkungan dan rekomendasi perijinan :

1. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap data dan informasi pematauan kualitas lingkungan;

2. merumuskan bahan kebijakan pemulihan kualitas lingkungan; 3. melaksanakan koordinasi pemulihan kualitas lingkungan; 4. melaksanakan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pemulihan kualitas lingkungan;

5. mengelola rekomendasi perijinan pembuangan limbah dan perijinan lain tentang pengolaan lingkungan;.

6. menerbitkan advis/rekomendasi penebangan pohon;

7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pemantauan dan pemulihan sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub bidang pemantauan:

1. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam rangka pemantauan kasus pencemaran kerusakan lingkungan;

2. melaksanakan koordinasi pemantauan kualitas udara, air, tanah dan sumber daya lainnya;

3. melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil pemantauan; 4. menindaklanjuti …

(19)

4. menindaklanjuti hasil pemantauan dalam kaitan pengembangan potensi dan kualitas sumber daya alam;

5. melaksanakan penyuluhan dalam rangka peran serta masyarakat dalam pemantauan kualitas lingkungan;

6. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bidang pemantauan dan pemulihan sesuai dengan bidang tugasnya. .

Bagian Keempat TUGAS DAN FUNGSI

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN Pasal 54

Badan ketahanan pangan dan penyuluhan mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang peningkatan ketahanan pangan dan penyuluhan.

Pasal 55

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 di atas meliputi:

a. merumuskan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan serta bidang penyuluhan dan pengembangan sumber daya;

b. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran badan ketahanan pangan dan penyuluhan;

c. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

d. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas ketahanan pangan dan penyuluhan;

e. melaksanakan kebijakan operasional dan kajian teknis pemberian perijinan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

f. melaksanakan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis/rekomendasi perijinan dan/atau non perijinan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

g. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan terhadap UPTB;

h. menyelenggarakan urusan kesekretariatan badan ketahanan pangan dan penyuluhan;

i. melaksanakan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian serta monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas badan ketahanan pangan dan penyuluhan;

Tugas dan Fungsi Sekretariat dan Bidang pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan

Pasal 56

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan.

(2) Sekretariat badan ketahanan pangan dan penyuluhan mempunyai tugas membantu kepala badan dalam merencanakan, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan, membina, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan.

(20)

Pasal 57

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 58

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum:

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar;

4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan

alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk

pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas.

b. Sub bagian kepegawaian:

1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian;

2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian;

3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan ketahanan pangan dan penyuluhan;

4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal;

5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

c. Sub bagian keuangan:

1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan;

5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan

Pasal 59

(1) Bidang penyusunan program merupakan unsur pelaksana yang dipimpin …

(21)

dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang penyusunan program mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang penyusunan program.

Pasal 60

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 59 di atas meliputi:

a. menyusun rencana program kegiatan badan ketahanan dan penyuluhan;

b. melaksanakan kajian teknis perijinan dan rekomendasi di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan;

c. melaksanakan penyajian data, pelaporan dan informasi di bidang penyusunan program.

Pasal 61

Penjabaran tugas pada bidang penyusunan program adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang program penyuluhan pertanian mempunyai tugas: 1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

program penyuluhan pertanian;

2. menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program penyuluhan pertanian;

3. melaksanakan penyusunan produk hukum di bidang program penyuluhan pertanian;

4. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang program penyuluhan pertanian;

5. menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang program penyuluhan pertanian;

6. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang program penyuluhan pertanian. b. Sub bidang program ketahanan pangan mempunyai tugas:

1. melaksanakan perumusan kebijakan teknis di bidang program ketahanan pangan;

2. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program ketahanan pangan;

3. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang program ketahanan pangan;

4. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang program ketahanan pangan;

5. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang program ketahanan pangan;

.

Pasal 62

(1) Bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian.

(22)

Pasal 63

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 62 di atas meliputi :

a. menyusun rencana program dan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian;

b. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian;

c. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan, hortikultura, perikanan dan peternakan dan di bidang perkebunan dan kehutanan.

Pasal 64

Penjabaran tugas pada bidang pemberdayaan dan kelembagaan penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas:

1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

2. melaksanakan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

3. melaksanakan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

4. melaksanakan monitoring, supervisi dan evaluasi kegiatan penyuluhan pertanian;

5. menyelenggarakan penerapan persyaratan, sertifikasi, akreditasi jabatan penyuluh pertanian;

6. melaksanakan fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian;

7. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

8. menfasilitasi penyebaran dokumentasi dan informasi standarisasi sektor pertanian di kota;

9. melaksanakan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan standarisasi sektor pertanian sesuai kebutuhan di kota;

10. menyelenggarakan bimbingan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, peternakan dan di bidang perkebunan dan kehutanan;

11. menyiapkan bahan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura, perikanan, peternakan, dan di bidang perkebunan dan kehutanan;

12. menyelenggarakan bimbingan pengembangan dan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT);

13. menyelenggarakan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan;

14. melaksanakan pendidikan dan latihan bagi kelompok tani; 15. memberikan …

(23)

15. memberikan pelayanan teknis dan administrasi dalam pembinaan dan pengembangan kelembagaan tani;

16. menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

17. menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan penyuluhan pertanian;

b. Sub bidang kelembagaan penyuluhan pertanian mempunyai tugas:

1. merumuskan kebijakan teknis di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

4. melaksanakan kajian teknis perijinan, dan rekomendasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

5. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

6. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang kelembagaan penyuluhan pertanian; 7. melaksanakan pengkoordinasian penyusunan laporan

realisasi anggaran bidang kelembagaan penyuluhan pertanian;

8. menyelenggarakan penerapan persyaratan, sertifikasi, dan akreditasi jabatan penyuluhan pertanian;

9. menfasilitasi sarana dan prasarana kelembagaan penyuluhan pertanian;

10. melaksanakan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang perikanan;

Pasal 65

(1) Bidang pengendalian pangan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pengendalian pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengendalian pangan.

Pasal 66

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 65 di atas meliputi :

a. menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis di bidang pengendalian pangan;

b. melaksanakan pengawasan ketersedian dan distribusi pangan; c. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah

pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan.

Pasal 67

Penjabaran tugas pada bidang pengendalian pangan adalah sebagai berikut:

(24)

a. Sub bidang ketersediaan dan distribusi pangan :

1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan dan distribusi pangan;

2. melaksanakan pembinaan dan monitoring cadangan pangan masyarakat;

3. melaksanakan identifikasi, penanganan dan penyaluran pangan untuk kelompok rawan pangan;

4. melaksanakan bimbingan penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha pemasaran komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan;

5. melaksanakan promosi dan penyebarluasan informasi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan;

6. melaksanakan pengawasan, bimbingan teknis penggunaan dan sarana fisik (bangunan) terhadap harga komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan;

b. Sub bidang kewaspadaan pangan dan gizi :

1. menyusun perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan dan distribusi pangan;

2. melaksanakan penyajian data dan informasi di bidang kewaspadaan pangan dan gizi;

3. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan masalah pangan sebagai akibat menurunnya mutu, gizi, dan keamanan pangan;

4. melaksanakan penerapan standar batas minimum residu (BMR);

5. melaksanakan pelatihan inspektur, fasilitator, PPNS keamanan pangan;

6. melaksanakan pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan.

Pasal 68

(1) Bidang penganekaragaman pangan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang penganekaragaman pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang penganekaragaman pangan.

Pasal 69

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 68 di atas meliputi:

a. menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis di bidang penganekaragaman pangan;

b. melaksanakan bimbingan, fasilitasi penerapan standar teknis dan promosi pengembangan pangan;

c. melaksanakan pemantauan dan bimbingan pada konsumsi pangan;

d. melaksanakan fasilitasi pengembangan pangan lokal dan pangan alternatif.

(25)

Pasal 70

Penjabaran tugas pada bidang penganekaragaman pangan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan :

1. merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan;

2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan;

3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan;

4. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan;

5. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang pemberdayaan masyarakat penganekaragaman pangan;

6. melaksanakan pembangunan pasar untuk produk pangan yang dihasilkan masyarakat.

b. Sub bidang pengembangan pangan lokal :

1. merumuskan kebijakan teknis di bidang pengembangan pangan lokal;

2. menyusun rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pengembangan pangan lokal;

3. melaksanakan bimbingan, pengembangan, dan peningkatan di bidang pengembangan pangan lokal;

4. melaksanakan penyajian data, pelaporan, dan informasi di bidang pengembangan pangan lokal;

5. melaksanakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pengendalian di bidang pengembangan pangan lokal.

Bagian Kelima TUGAS DAN FUNGSI

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK Pasal 71

Badan penelitian, pengembangan dan statistik mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang penelitian pengembangan dan statistik.

Pasal 72

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 di atas meliputi:

a. merumuskan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan statistik;

b. mengkoordinasikan, bekerjasama dan memfasilitasi penelitian, pengembangan dan statistik;

c. membina dan melaksanakan tugas di bidang penelitian, pengembangan dan statistik;

d. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan/ peralatan dan organisasi serta ketatalaksanaan badan;

(26)

e. mengelola administrasi umum, yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan/ peralatan dan organisasi serta ketatalaksanaan badan;

Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Penelitian Pengembangan Dan Statistik

Pasal 73

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Sekretaris badan penelitian pengembangan dan statistik mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, serta pembinaan administrasi keuangan.

Pasal 74

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan badan penelitian pengembangan dan statistik;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 75

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian umum:

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar;

4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, pemeliharaan

alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

6. melaksanakan rencana dan program hubungan masyarakat; 7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk

pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas

b. Sub bagian kepegawaian:

1. menyusun kelengkapan dan administrasi kepegawaian;

2. membuat rencana kebutuhan pengembangan, penindakan, kenaikan pangkat dan gaji berkala kepegawaian;

3. membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) PNS di lingkungan badan penelitian pengembangan dan statistik;

(27)

4. menyusun rencana peningkatan sumber daya aparatur melalui pendidikan formal dan informal;

5. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin dan pembinaan aparatur.

c. Sub bagian keuangan:

1. menyusun rencana anggaran operasional; 2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

3. mengkoordinir segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan;

5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan

Pasal 76

(1) Bidang penelitian merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan; (2) Bidang penelitian mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas kepala badan di bidang penelitian.

Pasal 77

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 76 di atas meliputi:

a. menyempurnakan dan menyusun standar pelaksanaan penelitian serta standar pelaksanaan kerjasama dan fasilitasi penelitian di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

b. memberi rekomendasi dan atau ijin penyelenggaraan penelitian serta kerja sama dan fasilitasi penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Pasal 78

Penjabaran tugas pada bidang penelitian adalah sebagai berikut: a. Sub bidang penelitian pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan mempunyai tugas mengolah, mengevaluasi dan menganalisa bahan rencana program penelitian pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;

b. Sub bidang penelitian lingkungan hidup mempunyai tugas mengolah, mengevaluasi dan menganalisa bahan rencana program penelitian lingkungan hidup.

Pasal 79

(1) Bidang perencanaan SDM, penelitian pengembangan dan statistik merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang perencanaan SDM, penelitian pengembangan dan statistik mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perencanaan SDM, penelitian pengembangan dan statistik.

(28)

Pasal 80

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 79 di atas meliputi:

a. menyiapkan bahan koordinasi dan perumusan kebijakan pengembangan SDM, penelitian pengembangan dan statistik; b. menyusun penyempurnaan dan pengumpulan data statistik

daerah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Pasal 81

Penjabaran tugas pada bidang perencanaan SDM, penelitian pengembangan dan statistik adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang perencanaan SDM dan penelitian pengembangan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan perencanaan SDM dan penelitian pengembangan;

b. Sub bidang statistika mempunyai tugas mengolah, mengevaluasi dan menganalisa bahan dan data statistik.

Pasal 82

(1) Bidang pengkajian kinerja merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pengkajian kinerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pengkajian kinerja.

Pasal 83

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 82 di atas meliputi:

a. merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan;

b. merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan di bidang kinerja SDM;

c. melakukan pengkajian serta merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.

Pasal 84

Penjabaran tugas pada bidang pengkajian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pengkajian kinerja pemerintahan mempunyai tugas mengolah, mengevaluasi dan menganalisa pengkajian kinerja pemerintahan;

b. Sub bidang pengkajian kinerja SDM aparatur mempunyai tugas mengolah, mengevaluasi dan menganalisa pengkajian kinerja SDM aparatur.

Pasal 85

(1) Bidang pelaporan, evaluasi dan monitoring merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(29)

(2) Bidang pelaporan, evaluasi dan monitoring mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang pelaporan, evaluasi dan monitoring.

Pasal 86

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 85 di atas meliputi:

a. merumuskan dan merencanakan standar pelaporan penelitian, pengembangan dan statistik;

b. merumuskan, melaksanakan dan mengkoordinasi evaluasi dan monitoring sesuai dengan tugas penelitian, pengembangan dan statistik.

Pasal 87

Penjabaran tugas pada bidang pengkajian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang pelaporan mempunyai tugas membuat suatu perumusan dan perencanaan di bidang pelaporan evaluasi dan monitoring;

b. Sub bidang evaluasi dan monitoring mempunyai tugas menyiapkan bahan evaluasi dan monitoring.

Bagian Keenam TUGAS DAN FUNGSI

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Pasal 88

Badan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas membantu walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat.

Pasal 89

Penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 di atas meliputi:

a. merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat;

b. menyelenggarakan penunjang pelayanan masyarakat pemberdayaan masyarakat;

c. melaksanakan koordinasi pelayanan dan pemulihan kualitas masyarakat;

d. mengembangkan program kelembagaan dan peningkatan kualitas pemberdayaan masyarakat;

e. melaksanakan pembinaan pengendalian teknis pemberdayaan masyarakat;

f. melaksanakan pengawasan pengendalian teknis pemberdayaan masyarakat;

g. mengelola administrasi umum yang meliputi pekerjaan ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan/peralatan.

(30)

Tugas Sekretariat dan Bidang pada Badan Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 90

(1) Sekretariat merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala badan di bidang pembinaan penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan, pembinaan kepegawaian dan tata laksana, pembinaan administrasi keuangan.

Pasal 91

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 di atas, sekretariat mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi surat-menyurat, ketatausahaan, arsip dan perlengkapan;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan inventaris kantor;

c. pelaksanaan urusan rumah tangga kantor serta perawatan dan pemeliharaan aset badan;

d. perumusan anggaran operasional dan anggaran pembangunan dinas;

e. pembinaan pegawai dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pasal 92

Penjabaran tugas pada sekretariat adalah sebagai berikut: a. Sub bagian program dan evaluasi:

1. megumpulkan, mengolah, menyusun, menyajikan data/bahan untuk pembuatan program pemberdayaan masyarakat;

2. melakukan evaluasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat; b. Sub bagian umum dan kepegawaian:

1. menyiapkan bahan-bahan dan tempat rapat dinas;

2. menyiapkan rencana pemeliharaan gedung dan peralatan kantor;

3. mengarsipkan surat masuk dan keluar;

4. membantu kelancaran dan pendistribusian surat-menyurat; 5. melaksanakan pengadaan, perawatan dan pembelian

alat-alat/barang-barang inventaris kantor;

6. mengerjakan tugas-tugas kantor yang berkaitan dengan pengetikan;

7. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standard pelaksanaan tata usaha, administrasi umum barang, perlengkapan dan pelayanan perjalanan dinas;

8. membuat rencana kebutuhan pengembangan, pemindahan dan kenaikan pangkat kepegawaian;

9. membuat daftar urut kepangkatan PNS di lingkup badan pemberdayaan masyarakat;

10. melaksanakan disiplin dan pembinaan aparatur di lingkup badan pemberdayaan masyarakat;

(31)

11. menyiapkan absensi kehadiran aparatur, penegakan disiplin, pemberian penghargaan di lingkup badan pemberdayaan masyarakat.

c. Sub bagian keuangan:

1. menyusun rencana anggaran operasional badan pemberdayaan masyarakat;

2. melaksanakan pengurusan gaji pegawai;

3. mengkoordinir dan mengawasi segala pungutan dan setoran pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku;

4. mengkoordinir penyelesaian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan;

5. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap aparatur pengelola keuangan badan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 93

(1) Bidang pemberdayaan kelurahan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang pemberdayaan kelurahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang penataan dan pembinaan pemerintah kelurahan.

Pasal 94

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 93 di atas meliputi:

a. merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan dan pembinaan aparatur kelurahan;

b. merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengembangan kelurahan;

c. merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pendapatan dan kekayaan kelurahan;

d. mengkoordinasi program-program pembangunan yang dilaksanakan di kelurahan dan kecamatan;

e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan kelurahan.

Pasal 95

Penjabaran tugas pada bidang pemberdayaan kelurahan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang aparatur pemerintahan kelurahan dan pengembangan kelurahan :

1. menyiapkan dan menyusun usulan formasi pengadaan, pendidikan dan latihan aparatur kelurahan;

2. menyusun bahan-bahan pengangkatan dan pemberhentian aparatur kelurahan;

3. membina dan membimbing pelaksanaan tugas aparatur kelurahan;

4. menilai, mengevaluasi dan memonitoring pelaksanaan tugas-tugas aparatur kelurahan.

(32)

5. merumuskan kebijakan penggalian potensi kelurahan;

6. mengumpulkan data dan mengevaluasi program-program pembangunan yang dilaksanakan di kelurahan.

b. Sub bidang pendapatan dan kekayaan kelurahan:

1. melaksanakan perumusan kebijakan pendapatan dan kekayaan kelurahan;

2. melaksanakan penilaian dan bimbingan pengembangan kelurahan;

3. mempersiapkan petunjuk dan bimbingan sistem pengembangan kelurahan dan kecamatan;

4. menyusun program-program peningkatan pengembangan kelurahan;

5. menyusun data dasar potensi/profil kelurahan;

6. melaksanakan pelatihan aparatur kelurahan dan lembaga pemberdayaan;

7. merumuskan pengembangan hasil swadaya masyarakat dan partisipasi kelurahan;

Pasal 96

(1) Bidang ketahanan dan sosial budaya masyarakat kelurahan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan;

(2) Bidang ketahanan dan sosial budaya masyarakat kelurahan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kepala badan di bidang perumusan kebijakan di bidang ketahanan dan sosial budaya masyarakat kelurahan yang meliputi:

a. Peningkatan sarana kelembagaan dan peningkatan keterampilan masyarakat;

b. Gotong-royong, pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan pemberdayaan perempuan, anak dan remaja, serta tatalaksana dan evaluasi.

Pasal 97

Penyelenggaraan tugas sebagaimana tersebut pada Pasal 96 di atas meliputi:

a. merumuskan kebijakan dan membina kelembagaan dan tradisi budaya dan motivasi swadaya gotong-royong masyarakat kelurahan;

b. merumuskan kebijakan dan melaksanakan pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dan peningkatan pemberdayaan perempuan, anak dan remaja;

c. merumuskan kebijakan dan melaksanakan pembinaan tatalaksana ketahanan masyarakat dan evaluasi pendataan kebijakan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 98

Penjabaran tugas pada bidang ketahanan dan sosial budaya masyarakat kelurahan adalah sebagai berikut:

a. Sub bidang kelembagaan tradisi budaya masyarakat, motivasi pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga:

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat istirahat sistem saraf parasimpatis (nevus vagus) berperan sangat dominan, dimana sistem saraf simpatis akan menurunkan tekanan darah dengan cara

Hambatan ideologi, suatu perubahan dalam masyarakat akan sulit terjadi apabila berbenturan dengan ideologi atau paham yang dianut oleh masyarakat tersebut..

Institusi.. b) Penguasaan Lahan Berdasarkan Pembelian/ Ganti-Rugi Pola pengusaan ini didasarkan pada sistem pembelian/ ganti-rugi yang dilakukan oleh “oknum” masyarakat di

Jika di kemudian hari ternyata saya tidak memenuhi pernyataan yang saya buat ini, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pemilihan teknologi yang tepat didapatkan pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik (P6), perlakuan tersebut secara efektif mampu menekan jumlah

Dengan demikian Pancasila letaknya bukan dibibir, bukan juga ditempel menjadi hiasan baju dalam bentuk burung Garuda, tetapi adanya dalam pikiran kita yang menjunjung

Untuk bayi dan anak yang terpajan HIV saja dan tidak terinfeksi (dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium, baik PCR 2 kali atau antibodi pada usia sesuai),

konsumen dengan pengetahuan yang luas mengenai isu-isu lingkungan, namun hasil berbeda ditemukan oleh Awwaliyah (2013) yang menjelaskan bahwa, pengetahuan tentang