• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

NOMOR : 93/G/2013/PTUN-JKT

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada tingkat pertama dengan acara biasa telah memutuskan dengan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut dibawah ini, dalam perkara antara :

---H. YUS RUSLI, MBA, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Swasta, beralamat di Jalan Pahlawan Nomor 8, RT. 005 / RW. 01, Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, dalam perkara ini memberikan kuasa kepada : APENDI, SH, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat / Pengacara Dan Konsultan Hukum pada Kantor Advokat – Pengacara Dan Konsultan Hukum ”A & A” (APENDI & ASSOCIATES), beralamat di Jalan Tajur Indah Nomor 52, Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juni 2013, untuk selanjutnya disebut sebagai ...

PENGGUGAT ;

L A W A N :

1. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA

Halaman 1 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

UTARA, berkedudukan di Jalan Yos Sudarso, Nomor : 27-29, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dalam perkara ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya :

---1. BAMBANG BHAROTO, S.H., Selaku Kepala Seksi Sengketa Konflik Dan Perkara ;

---2. SUMARMIN DWI YUWONO, Aptnh, Selaku Kepala Sub Seksi Perkara Pertanahan ; ---3. AAN SUGIONO, S.H., Selaku Kepala Sub Seksi Sengketa Dan Konflik

Pertanahan ; -4. SUDARNA, S.H., Selaku Staf Sub Seksi Perkara Pertanahan ; ---5. DEDI SUDADI, S.H., Selaku Staf Sub Seksi Sengketa Dan Konflik

Pertanahan ;

---Kelimanya memilih alamat pada Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Utara, Jalan Yos Sudarso, Nomor : 27-29, Jakarta Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 33/Sk-31.72-600.13/VII/2013,

tanggal 3 Juli 2013, selanjutnya disebut sebagai

……...….. TERGUGAT ;

2. LUKMAN SAKTI NAGARIA, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Widya Chandra IX/3, Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai ...TERGUGAT II INTERVENSI 1 ;

3. HENDRA NAGARIA, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Mangga Besar VI, Nomor : 30, RT. 009 / RW. 01, Taman Sari, Jakarta Barat, dalam perkara ini memberikan kuasa kepada : LUKMAN SAKTI NAGARIA., Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, beralamat di Jalan Widya Chandra IX / 3, Senayan, Kecamatan 2

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Insidentil yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 06/P.H/K/PTUN-JKT/2013, tanggal 25 Juli 2013, untuk selanjutnya disebut sebagai ...TERGUGAT II INTERVENSI 2 ;

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut ; --- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :

93/PEN-DIS/2013/PTUN-JKT tertanggal 19 Juni 2013 tentang Pemeriksaan dengan Acara Biasa ;

--- Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 93/PEN/2013/PTUN-JKT tertanggal 19 Juni 2013, tentang Penunjukan Susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus sengketa yang bersangkutan ;

--- Telah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 93/PEN-HS/2013/PTUN-JKT tertanggal 19 Juni 2013 tentang hari Pemeriksaan Persiapan ;

--- Telah membaca Putusan Sela Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 93/G/2013/PTUN-JKT tertanggal 25 Juli 2013 tentang diterima masuknya Lukman Sakti Nagaria dan Hendra Nagaria sebagai Pihak dalam perkara ini ;

- Telah membaca berkas perkara dalam sengketa yang bersangkutan ;

--- Telah memeriksa surat---surat bukti dan mendengarkan keterangan para pihak dipersidangan ;

--- Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan Persiapan dan Berita Acara Persidangan dalam sengketa yang bersangkutan ; ---

Halaman 3 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

TENTANG DUDUKNYA SENGKETA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat dengan surat gugatannya tertanggal 7 Juni 2013 yang diterima dan didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 07 Juni 2013, dengan Register Perkara Nomor : 93/G/2013/ PTUN-JKT, dan sebagaimana telah diperbaiki dengan surat gugatan perbaikannya tertanggal 8 Juli 2013, sebagai berikut :

---Bahwa yang menjadi Obyek Sengketa dalam sengketa ini adalah Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan Tergugat, berupa :

---1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, surat ukur No. 07801/Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008, Luas 2.721 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA, yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 340/ Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07800/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA, yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---4

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/ Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA, yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/ Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA, yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Bahwa Penggugat baru mengetahui secara resmi adanya Sertifikat Hak Milik orang lain di tanah milik Penggugat dari adanya Gugatan saudara Yuni Chandra Nurjanah di Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan Perkara Nomor: 475/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Ut, tertanggal 08 Nopember 2012 (Bukti P-1) dan Penggugat secara hukum baru mengetahui adanya Sertipikat-sertipikat Hak Milik di atas tanah kepunyaan Penggugat dari adannya Gugatan tersebut pada tanggal 18 Maret 2013 (Bukti P-2) dan pada tanggal 15 April 2013 (Bukti P-3) mengajukan Gugatan lntervensi tapi sebelum lntervensi Penggugat diterima, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memutus dengan Putusan Selanya pada tanggal 04 Juni 2013 (Bukti P-4), dengan Putusan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Utara tidak berwenang untuk mengadilinya dan yang berwenang untuk mengadili adalah Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta ;

---Halaman 5 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa Gugatan Penggugat masih dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor: 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara (bunyinya : “ Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitutng sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara) juncto Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Perihal Perubahan Terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yakni sejak Penggugat mengetahui adanya Sertifikat Hak Milik di tanah milik kepunyaan Penggugat tersebut di atas ;

---ALASAN-ALASAN GUGATAN : ---1. Bahwa Penggugat adalah ahli waris dari H. SOELIHOEN (Almarhum), sedangkan

H. SOELIHOEN adalah salah satu ahli waris dari KAPITEN DJAMIN alias TAN TJONG KIT (almarhum) berdasarkan Surat Keterangan Waris dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tanggal 15 Mei 1973 (Bukti P-5) Jo. Surat Keterangan Fatwa Waris dari Pengadilan Agama Jakarta Pusat, tanggal 4 Pebruari 1984 (Bukti P-6) Jo. Akta Pembagian Warisan Pengadilan Agama Nomor: 180/PPPW/1993/PA.JP, tanggal 27 Nopember 1993 (Bukti P-7) ; ---2. Bahwa H. SOELIHOEN semasa hidupnya mempunyai bidang tanah yang tercatat

dalam Eigendom Verponding Nomor: 4372, tertanggal 6 Oktober 1936 (Bukti P-8) dan dikuatkan oleh Balai Harta Peninggalan dari Direktorat Jenderal Hukum dan perundang-undangan Departemen Kehakiman R.l. tanggal 14 Nopember 1980 (Bukti P-9) ;

---3. Bahwa bidang tanah darat (dahulu sawah) yang berasal dari sebagian Eigendom Verponding No. 4372 atas nama Almarhum H. SOELIHOEN BIN KAPITEN DJAMIN Alias TAN TJONG KlT yang sekarang terletak di Kelurahan Rorotan, 6

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) seluas kurang lebih 25.061 M2 (dua puluh lima ribu enam puluh satu meter persegi), dengan batas-batas sebagai berikut :

--- Sebelah Barat : berbatasan dengan Jalan Raya Nusa Kirana (d.h. Kali Cakung Oren) ; --- Sebelah Utara : berbatasan dengan Depo Kontener PT. KAIFI ; --- Sebelah Timur : berbatasan dengan Gudang BGR (d.h. PT. Gren

Garden) ; --- Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah sawah PT.

SUPRAPITAS ; --- 4. Bahwa Penggugat menguasai dan memiliki tanah tersebut di atas, karena bagian

dari Ahli waris Almarhum H. SOELIHOEN BIN KAPITEN DJAMIN Alias TAN TJONH KIT dan almarhum meninggalkan harta peninggalan berupa tanah yang tercatat dalam Eigendom Verponding No. 4372, seluas kurang lebih 25.061 M2 (dua puluh lima ribu enam puluh satu meter persegi), dan tanah tersebut dikuasai secara fisik oleh Penggugat sudah puluhan tahun dengan menempatkan orang-orang kepercayaan Penggugat di lokasi tanah tersebut puluhan tahun yang lalu, oleh karenanya jika dikaitkan dengan prosedur pengukuran atas bidang tanah yang semestinya dilakukan oleh Tergugat sebelum menerbitkan surat-surat Keputusan a quo Obyek sengketa dari sebagian tanah Eigendom Verponding Nomor : 4372 yang sekarang terletak di Jalan Raya Nusa Kirana, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya,

Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Halaman 7 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5. Bahwa penguasaan fisik mana oleh Penggugat sampai saat ini masih dikuasai dan Penggugat juga telah memberikan tanda terima kasih kepada orang-orang yang dipercaya Penggugat untuk mengurus dan merawat tanah obyek a quo ;

---6. Bahwa Penggugat masih memiliki fakta-fakta hukum yang relevant serta valid dan belum pernah dibatalkan atau setidaknya dinyatakan tidak berlaku lagi oleh Lembaga Peradilan manapun sehubungan dengan alas hak penguasaan fisik oleh Penggugat sampai saat ini atas bidang tanah Akta Eigendom Verponding Nomor : 4372 atas nama H. SOELIHOEN (Vide Bukti P-8 dan P-9) ;

---7. Bahwa Akta Eigendom Verponding Nomor : 4372 atas nama H. SOELIHOEN dimaksud dapat dipergunakan sebagai tolak ukur perihal adanya alas hak Penggugat atas bidang tanah bagian obyek sengketa a quo, mengingat status Penggugat selaku ahli Waris dari : H. SOELIHOEN BIN KAPTITEN DJAMIN Alias TAN TJONG KIT seperti terurai dalam dalil posita gugatan ini, angka 1 sampai dengan angka 3 ;

---8. Bahwa sebenarnya Obyek-obyek Sertipikat, yakni : ---8.1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor:

337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, Surat Ukur No. 07801/ Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008 , Luas 2.7217 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---8.2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 340/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur

8

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

No. 07800/Raroton/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2,

terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---8.3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---8.4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 200A8, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Roroton, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Letaknya tanahnya bukan di tanah Eigendorn Verponding Nomor: 4372 atas nama H. SOELIHOEN BIN KAPITEN DJAMIN Alias TAN TJONG KIT seluas 25.061 M2 (dua puluh lima ribu enam puluh satu meter persegi), jadi kalau Tergugat menerangkan bahwa Obyek Sertifikat-sertifikat Hak Milik tersebut di atas letaknya berada di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten

Halaman 9 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bekasi, Propinsi Jawa Barat) adalah TIDAK BENAR ;

---9. Bahwa perbuatan Tergugat nyata-nyata telah merugikan Penggugat sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang Nomor : 9 Tahun 2004 Perihal Perubahan terhadap Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 juncto Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor : 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yakni melanggar Peraturan Pemerintan R.l. Nomor : 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah juncto Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1960 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Agraria juncto Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 1958 juncto Surat Keputusan Menteri Negara Agraria Nomor : 333/Ka, tanggal 20 Oktober 1958 juncto Surat Keputusan Nomor: Sk.75.Ka tanggal 9 Maret 1961 : “Karena telah ditegaskan bahwa tanah Eigendom Verponding Nomor : 4372 tersebut dinyatakan sebagai Tanah Negara dan kepada ahli warisnya diberikan tanah hak milik sebagai pengganti” ;

---10. Bahwa sertipikat-sertipikat Hak Milik dalam perkara a quo obyek sengketa berasal dari tanah milik adat Letter C . Nomor : 398, Persil 28, Jenis Sawah Klas I dan C. Nomor : 294, Persil 24, jenis Sawah Klas ll, sedangkan Letter- letter C tersebut di atas tidak terdaftar dalam Buku Tanah Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi (Bukti P-10) yang merupakan asal-muasal terbitnya Sertipikat-sertipikat Hak Milik tersebut di atas, yakni :

---10

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

10.1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, Surat Ukur No. 07801/Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008 , Luas 2.721 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---10.2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 340/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07800/Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

10.3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

10.4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan

Halaman 11 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

11. Bahwa oleh karena adanya cacad substansial tersebut terhadap obyek sengketa, kiranya terpenuhi pula syarat gugatan sengketa tata usaha Negara yang menghendaki adanya pembuktian yang salah satunya menyangkut adanya cacad material-substansial, sehingga yang demikian dalam penerbitan sertifikat-sertifikat obyek tanah aquo, telah mengandung unsur-unsur pelanggaran Undang-undang yakni Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Pasal 19 mengenai Pendafataran Tanah) juncto Peraturan Pemerintan Nomor : 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah juncto Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah juncto Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997, tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pememrintah Nomor : 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah, bahwa dengan diterbitkannya Sertifikat hak atas tanah maka kepada pemiliknya diberikan kepastian hukum dan Perlindungan

Hukum tidak demikian halnya dalam perkara aquo ini ;

---12. Maka tampak jelas sekali ternyata Tergugat telah melakukan kekeliruan yang nyata, tanpa memperhatikan risalah dan warkah yang ada di Kantor Pertanahan Kota Adminstrasi Jakarta Utara, maka dengan demikian atas penerbitan Surat Keputusan aquo obyek sengketa, bukti kekeliruannya itu adalah telah Melanggar Undang-Undang dan dilakukan dengan Tidak Cermat serta Tidak Teliti oleh karenanya pula telah Melanggar Ketentuan Azas-Azas Umum Pemerintahan yang baik dan Perbuatan yang demikian

kiranya telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat (2) a dan b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Perihal Perubahan terhadap Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 12

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang atas Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

---13. Bahwa bunyi Pasal 53 ayat (2) a dan b, Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara Jo Undang-Undang Nornor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut di atas, adalah sebagai berikut (dikutif) :

---“Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

---a) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

---b) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan azas-azas umum pemerintahan yang baik ;

---14. Bahwa dengan berdasarkan kepada fakta alas hak dari Penggugat tersebut di atas, maka secara substansi jelas, dalam hal penunjukan obyek Sertipikat-sertipikat Hak Milik, yakni :

---1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, Surat Ukur No. 07801/ Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008 , Luas 2.721 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Halaman 13 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor : 340/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07800/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/ Rorotan /2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Bahwa penerbitan sertipikat-sertipikat Hak Milik tersebut di atas, oleh Kantor Pertanahan (BPN) Kota Adminstrasi Jakarta Utara telah terdapat kesalahan (cacad hukum) yang dapat menyebabkan batalnya obyek sengketa aquo dikarenakan sebab adanya cacad bersifat administrative, pembatalan mana dapat dilakukan sendiri oleh Pihak Kantor Pertanahan maupun Kantor Wilayah Pertanahan yang

14

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

berwenang untuk itu maupun Badan Peradilan yang mempunyai kompetensi untuk itu juga ;

---15. Bahwa akibat adanya keputusan tata usaha negara tersebut di atas, tentunya Tergugat tidak bisa lagi untuk menerbitan bukti kepemilikan atas nama Penggugat dan hal ini sangat merugikan bagi Penggugat maka penerbitan surat-surat Keputusan a quo obyek sengketa mana kiranya telah dilakukan dengan Tidak cermat serta Tidak teliti, oleh karenanya pula telah melanggar Ketentuan Azas-azas Umum Pemerintahan yang Baik dan perbuatan yang demikian kiranya telah memenuhi ketentuan Pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Perihal Perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

---Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Penggugat kemukakan sebagaimana dalil-dalil tersebut di atas, maka untuk selanjutnya agar Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa ini dapat

memutus dengan amar yang berbunyi sebagai berikut :

---1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; ---2. Menyatakan Batal atau Tidak Sah Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan

Tergugat, berupa :

---2.1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, Surat Ukur No. 07801/ Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008 , Luas 2.721 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan,

Halaman 15 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---2.2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 340/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07800/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---2.3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---2.4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---3. Memerintahkan Tergugat untuk mencabut dan mencoret dari Daftar Buku Tanah Keputusan Tata Usaha Negara, berupa :

---3.1. Sertipikat Hak Milik No. 5843/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 337/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 24 Juli 2008, Surat Ukur No. 07801/ 16

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Rorotan/2008, Tanggal 10 Juni 2008 , Luas 2.721 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---3.2. Sertipikat Hak Milik No. 5884/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 340/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07800/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.000 M2, terakhir atas nama LUKMAN SAKTI NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---3.3. Sertipikat Hak Milik No. 5886/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 339/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07878/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 7.370 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---3.4. Sertipikat Hak Milik No. 5887/Rorotan (semula Sertipikat Hak Milik Nomor: 338/Pusaka Rakyat), terbit tanggal 22 Desember 2008, Surat Ukur No. 07879/ Rorotan/2008, Tanggal 3 Desember 2008, Luas 6.615 M2, terakhir atas nama HENDRA NAGARIA yang terletak di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Kota Adminstrasi Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat) ;

---Halaman 17 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos perkara ; ---Menimbang, bahwa dalam sengketa ini telah masuk permohonan intervensi dari LUKMAN SAKTI NAGARIA, dengan surat permohonannya tertanggal 09 Juli 2009, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 09 Juli 2013, dengan

Nomor Register : 93/G/2013/PTUN-JKT/INTV ;

---Adapun alasan saya untuk masuk sebagai TERGUGAT II INTERVENSI dikarenakan saya adalah pemilik dari :

----1. Sertipikat Hak Milik No. 5843, tertanggal 24 Juli 2008 (Lampiran 1) ; ---2. Sertipikat Hak Milik No. 5884, tertanggal 22 Desember 2008 (Lampiran 2) ; Maka dengan ini kiranya Kepala Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta cq. Majelis Hakim Perkara No. 93/G/2013/PTUN-JKT, dapat :

---1. Mengabulkan Permohonan saya sebagai Tergugat II Intervensi ; ---2. Memperkenankan Pemohon Intervensi untuk ikut sebagai Tergugat II Intervensi

dalam perkara No. 93/G/2013/PTUN-JKT ;

---Menimbang, bahwa dalam sengketa ini telah masuk permohonan intervensi dari HENDRA NAGARIA., dengan surat permohonannya tertanggal 24 Juli 2013, yang dalam hal diwakili oleh Kuasanya LUKMAN SAKTI NAGARIA, berdasarkan Surat Kuasa Insidentil dari Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 06/P.H/K/ PTUN-JKT/2013, tertanggal 25 Juli 2013, yang telah didaftakan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 24 Juli 2013, dengan Nomor

Register : 93/G/2013/PTUN-JKT/INT ;

---18

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Adapun alasan saya untuk masuk sebagai TERGUGAT III INTERVENSI dikarenakan saya adalah pemilik dari :

1. Sertipikat Hak Milik No. 5886, tertanggal 22 Desember 2008 (Lampiran 1) ; -2. Sertipikat Hak Milik No. 5887, tertanggal 22 Desember 2008 (Lampiran 2) ; Maka dengan ini kiranya Kepala Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta cq. Majelis Hakim Perkara No. 93/G/2013/PTUN-JKT, dapat :

1. Mengabulkan Permohonan saya sebagai Tergugat III Intervensi ; ---2. Memperkenankan Pemohon Intervensi untuk ikut sebagai Tergugat III Intervensi

dalam perkara No. 93/G/2013/PTUN-JKT ;

---Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan para pihak telah datang menghadap, untuk pihak Penggugat datang menghadap Kuasa Hukumnya bernama APENDI, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 5 Juni 2013, sedangkan untuk pihak Tergugat telah datang menghadap Kuasa Hukumnya bernama SUMARMIN DWI YUWONO, Aptnh DKK, berdasarkan Surat Kuasa Khusus

Nomor : 33/Sk-31.72-600.13/VII/2013, tanggal 3 Juli 2013 ;

---Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, pihak Tergugat telah mengajukan jawaban dengan suratnya tertanggal 18 Juli 2013 sebagai berikut :

---DALAM EKSEPSI. ---1. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang memeriksa dan mengadili

perkara ini (Eksepsi Kompetensi Absolut) ;

---Bahwa sebagaimana dalil gugatannya dalam posita angka 1 sampai dengan 7 (halaman 3 dan 4), Penggugat yang pada pokoknya mendasarkan gugatannya pada hal-hal sebagai berikut :

---Halaman 19 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa Penggugat mendalilkan menguasai dan memiliki tanah tersebut diatas, karena bagian dari warisan Almarhum H. Soelihin bin Kapiten Djamin alias Tan Tjonh Kit dan Almarhum meninggalkan harta peninggalan berupa tanah yang tercatat dalam Eigendom Verponding No. 4372, seluas kurang lebih 25.061 M2 (dua puluh lima ribu enam puluh satu meter persegi), dan tanah tersebut dikuasai secara fisik oleh Penggugat sudah puluhan tahun dengan menempatkan orang-orang kepercayaan Penggugat dilokasi tersebut puluhan tahun yang lalu, oleh karenanya jika dikaitkan dengan prosedur pengukuran atas bidang tanah yang semestinya dilakukan TERGUGAT sebelum menerbitkan surat-surat keputusan a quo obyek sengketa dari sebagian tanah Eigendom Verponding No. 4372 yang sekarang terletak di Jalan Raya Nusan Kirana, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya,

Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat) ;

---Berdasarkan dalil tersebut diatas jelas bahwa Penggugat mendasarkan gugatannya pada pengakuan adanya kepemilikan atas tanah a quo berdasarkan surat Eigendom Verponding Nomor 4372 tertanggal 06-10-1936 seluas 25.061 M2 terletak di Jalan Raya Nusan Kirana, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi,

Provinsi Jawa Barat) ;

---Bahwa sesuai peta yang ada pada Tergugat Eigendom Verponding No. 4372 tidak terdaftar di Jakarta Utara, Eigendom Verponding No. 5974 yang ada di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing Kota Administrasi Jakarta Utara ;

---Bahwa dari uraian tersebut diatas jelas, letak Eigendom Verponding No. 4372 seperti tersebut pada gugatan Penggugat dengan data pada peta yang ada di 20

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

TERGUGAT tidak tercatat sehingga harus diperiksa terlebih dahulu diperiksa, dibuktikan dan diputuskan oleh pengadilan yang berwenang yaitu : Badan Peradilan Umum bukan Badan Peradilan Tata Usaha Negara ;

---Bahwa Tergugat akan mencoba memberikan gambaran dan menerangkan pemberlakuan / penerapan Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar pokok-pokok Agraria (UUPA) sebagai berikut :

---a. Bahwa menurut Ketentuan Konversi Undang-Undang No. 5 tahun 1960 diterangkan bahwa Hak Eigendom sejak berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) tanggal 24 September 1960 menjadi hak milik kecuali jika yang mempunyai tidak memenuhi syarat sebagai yang disebutkan dalam pasal 21 dan jika Hak Eigendom tersebut kepunyaan orang asing, seorang warga Negara yang disamping Kewarganegaraan lndonesianya mempunyai Kewarganegaraan asing dan badan-badan hukum yang tidak ditunjuk oleh Pemerintah sebagai dimaksud dalam pasal 21 ayat 2 menjadi Hak Guna Bangunan dengan jangka waktu 20 tahun (pasal 1 ayat 3 ketentuan Konversi UUPA) ;

---b. Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria No. 2 Tahun 1960 Tentang Pelaksanaan beberapa Ketentuan undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) diterangkan bahwa orang-orang Warga Negara lndonesia yang pada tanggal 24-09-1961 berkewarganegaraan tunggal dan mempunyai tanah dengan Hak Eigendom didalam waktu 6 bulan sejak tanggal tersebut wajib datang pada Kepala Kantor Pendaftaran Tanah (KKPT) dan bila terbukti Kewarganegaraan lndonesia tunggal dicatat oleh KKPT pada asli dan Grosse aktanya dan konversi menjadi Hak Milik (vide pasal 3), Namum bila jangka waktu 6

Halaman 21 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

(enam) bulan tersebut lampau pemiliknya tidak datang pada KKPT atau pemiliknya tidak membuktikan bahwa ia berkewarganegaraan lndonesia tunggal oleh KKPT dicatat pada asli aktanya dan dikonversi menjadi Hak

Guna Bangunan selama 20 tahun (Vide pasal4) ;

---c. Bahwa disinyalir sebagian besar dari orang-orang yang mempunyai tanah dengan hak bekas hak barat yang dikonversi menjadi hak guna bangunan dan hak guna usaha menurut Ketentuan konversi UUPA belum datang ke KKPT untuk meminta surat tanda bukti hak (sertipikat) oleh karenanya berdasarkan PMDN No. 2 Tahun 1970 tentang Penyelesaian Konversi Hak-Hak Barat Menjadi Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha diwajibkan datang ke Kantor Pendaftaran Tanah

(KPT) untuk meminta sertipikat yang bersangkutan sebelum tanggal 24-9-1970 (vide pasal 1 ayat 1 PMDN No. 2 Tahun 1970) dan jika kewajiban dimaksud tidak dilaksanakan maka pemegang hak dianggap tidak memenuhi syarat pasal 30 dan pasal 36 UUPA dan hak guna bangunan serta hak guna usaha yang bersangkutan dianggap telah hapus sejak tanggal 24-9-1961 (vide

pasal 2 ayat 1 PMDN No. 2 Tahun 1970) ;

---d. Bahwa berdasarkan pasal 36 ayat 2 UUPA jo. Pasal 25 ayat 1 PMA No. 2 Tahun 1960, terhadap hak guna bangunan yang dimiliki oleh seseorang yang pada tanggal 24-9-1960 berkewarganegaraan lndonesia disamping itu mempunyai pula Kewarganegaraan asing maka hak guna bangunan tersebut wajib dilepaskan/dialihkan kepada seseorang yang memenuhi syarat/ berkewarganegaraan lndonesia tunggal dan jika pelepasan/pengalihan hak guna bangunan tersebut dilakukan kepada pihak yang memenuhi syarat dalam tenggang waktu 6 bulan sejak tanggal 24-9-1960 (vide pasal 2 PMA No. 2 22

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Tahun 1960) maka hak guna bangunan dimaksud menjadi hak milik (pasal 9 ayat 2 PMA No. 2 Tahun 1960), namun bila tenggang waktu (6 bulan) tersebut lampau pengalihan/pelepasan hak guna bangunan dimaksud tidak merubah haknya menjadi hak milik namun tetap sebagai hak guna bangunan (vide pasal 9 ayat 4 PMA No. 2 Tahun 1960) ;

---e. Bahwa sejalan dengan garis kebijakan Pemerintah untuk mengakhiri berlakunya hak atas tanah asal konversi hak barat, maka dikeluarkan Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1979 serta PMDN No. 3 Tahun 1979 sebagai tindak lanjut Keppres dimaksud untuk mengatur akibat-akibat hukum dari ketentuan tersebut dan untuk menentukan status hukum serta penggunaan/ peruntukan lebih lanjut dari tanah tersebut namun tetap mengakomodir kepentingan bekas pemegang haknya ;

---f. Bahwa kepada bekas pemegang hak atas tanah asal konversi hak barat yang masih memerlukan tanah yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan hak baru sepanjang dipenuhi syarat-syarat dan permohonannya wajib diajukan selambat-lambatnya pada tanggal 24-9-1980 (vide pasal 3 PMDN No, 3 Tahun

1979) dengan syarat-syarat sebagai berikut :

- Dipenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pasal 2 dan 3 ; --- Tanah yang bersangkutan dikuasai dan digunakan sendiri oleh bekas

pemegang haknya ;

--- Tidak seluruhnya diperlukan untuk proyek---proyek bagi penyelenggaraan kepentingan umum ;

--- Diatasnya berdiri suatu bangunan milik bekas pemegang hak yang didiami/digunakan sendiri ;

---Halaman 23 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(24)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Diatasnya berdiri suatu bangunan milik bekas pemegang hak, yang didiami / digunakan oleh fihak lain dengan persetujuan pemilik bangunan/bekas pemegang hak (Pasal 12 ayat 1 PMDN No. 3 Tahun 1979) ;

---Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Republik lndonesia No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Tata Usaha Negara Pasal 1 ayat (9) menyatakan: Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata ; ---Bahwa Berdasarkan ketentuan Undang-undang Rl No. 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dalam Pasal 2 menyatakan :

---Tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara menurut Undang-Undang ini : ---a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata ;

---b. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat Umum ;

---c. Keputusan Tata Usaha Negara yang masih memerlukan persetujuan ; - d. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Acara Pidana atau

24

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(25)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Peraturan Perundang-undangan lain yang bersifat hukum pidana ;

---e. Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan atas dasar hasil pemeriksaan badan peradilan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

---f. Keputusan Tata Usaha Negara mengenai tata usaha Tentara Nasional lndonesia ; ---g. Keputusan KPU baik dipusat maupun didaerah mengenai hasil pemilihan

umum ;

---2. GUGATAN KABUR (Obscuur Libel) ; ---Bahwa Penggugat mendalilkan dalam Gugatannya ... sebelum menerbitkan surat-surat keputusan a quo obyek sengketa dari sebagian tanah Eigendom Verponding No. 4372 yang sekarang terletak di Jalan Raya Nusan Kirana, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan TARUMAJAYA, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat) angka 4 halaman 4 dan angka 8 halaman 4 dan 5 obyek-obyek sengketa yaitu SHM No. 5843, 5884, 5886 dan 5887/Rorotan ……. (dahulu Desa Pusaka Rakyat,

Kecamatan TARUMAJAYA, Kabupaten, Propinsi Jawa Barat) ;

---Bahwa sesuai data Buku Tanah yang ada pada TERGUGAT Sertipikat Hak Milik No. 337, 340, 339 dan 338/Pusaka Rakyat, Terletak di Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan CILINCING, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat ;

---Halaman 25 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(26)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Dari uraian tersebut sudah cukup jelas dan tidak terbantahkan Yang Terhormat Majelis Hakim untuk menyatakan gugatan Penggugat dikategorikan sebagai Gugatan Kabur (Obscuur Libel) ;

---Bahwa sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik lndonesia tanggal 07 September 1994 No. 88 K/TUN/1993 menyatakan : “Meskipun sengketa ini terjadi akibat dari adanya Surat Keputusan Pejabat, tetapi jika dalam perkara tersebut menyangkut pembuktian hak kepemilikan atas tanah, maka gugatan tersebut harus diajukan terlebih dahulu ke Pengadilan Umum karena merupakan sengketa Perdata”. Selanjutnya dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl tanggal 18 Agustus 1998 No. 16 PK/TUN/1998 menyatakan : “Bahwa keberatan ini dapat dibenarkan karena jika Penggugat asal Termohon Peninjauan Kembali memang merasa sebagai pemilik tanah, maka seharusnya ia mengajukan gugatan tentang kepemilikan tanah sengketa kepada Pengadilan Negeri yang berwenang karena merupakan sengketa perdata” ;

---Oleh karenanya Tergugat mohon kepada Majelis Hakim agar berkenan mempertimbangkan untuk menyatakan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ;

---Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, pada pokok gugatannya Penggugat mendalilkan tentang kepemilikan terhadap obyek sengketa sehingga perkara ini tidak termasuk wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang Rl No. 9 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara pasal 62 ayat (1) dengan demikian Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang memeriksa perkara ini, sehingga Tergugat mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara

ini agar gugatan penggugat tidak dapat diterima ;

---26

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(27)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

DALAM POKOK PERKARA.

---1. Bahwa segala sesuatu yang diuraikan Tergugat dalam Eksepsi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan uraian dalam pokok perkara ;

---2. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali terhadap dalil-dalil yang diakui secara tegas oleh Tergugat dan dibenarkan oleh hukum ;

---3. Bahwa dalam gugatannya Penggugat mendalilkan sebagai sebagai Ahli Waris Almarhum H. Soelihin bin Kapiten Djamin alias Tan Tjonh Kit dan Almarhum meninggalkan harta peninggalan berupa tanah yang tercatat dalam Eigendom Verponding No. 4372, seluas kurang lebih 25.061 M2 (dua puluh lima ribu enam puluh satu meter persegi) dan tanah tersebut dikuasai secara fisik oleh Penggugat sudah puluhan tahun dengan menempatkan orang-orang kepercayaan Penggugat dilokasi tersebut puluhan tahun yang lalu, oleh karenanya jika dikaitkan dengan prosedur pengukuran atas bidang tanah yang semestinya dilakukan TERGUGAT sebelum menerbitkan surat-surat keputusan a quo obyek sengketa dari sebagian tanah Eigendom Verponding No. 4372 yang sekarang terletak di Jalan Raya Nusan Kirana, Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara (dahulu Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat) ;

---4. Berdasarkan dalil tersebut diatas jelas bahwa Penggugat mendasarkan gugatannya pada pengakuan adanya kepemilikan atas tanah a quo berdasarkan surat Eigendom (Hak Milik) Nomor 4372 luas 25.061 M2. Bahwa sesuai data peta yang ada di TERGUGAT akan menjelaskan Eigendom Verponding No. 4372 tidak tercatat pada peta yang ada pada TERGUGAT dan sekaligus membantah pada dasar gugatan angka 1 sampai dengan angka 7 halaman 3 dan 4, sesuai data peta yang

Halaman 27 dari 99 halaman, Putusan Nomor 93/G/2013/PTUN-JKT

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

The dichotomy of the real sector and monetary economics does not occur in Islam because of the absence of interest and banning trade system as commodity money so that patterns

Berdasarkan hasil observasi, gejala yang terjadi pada Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi di SMK Muhammadiyah Karangmojo adalah 25% siswa dalam

untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur berdasarkan suatu standar. Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada.. ruang lingkup

apabila jawaban salah tidak mengurangi poin. Ketentuan poin untuk soal lemparan, tim yang menjawab benar akan mendapat poin. 100, apabila jawaban salah tidak mengurangi poin

Data dalam penelitian ini diambil menggunakan angket kesiapan belajar, lembar observasi aktivitas guru, siswa dan komunikasi lisan siswa, serta tes evaluasi

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sama halnya dengan gandang tambur, gandang sarunai Sungai Pagu ini juga mempunyai dua kepala (double headed) dengan ukuran diameter kepala berbeda, yang satu

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Perencanaan Kegiatan