• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi & Inovasi IPTEK Daerah & Nasional dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean MEA 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi & Inovasi IPTEK Daerah & Nasional dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean MEA 2015"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KNIT) 2015 8 Agustus 2015, Bekasi, Indonesia

ISBN: 978-602-72850-0-2

Strategi & Inovasi IPTEK Daerah & Nasional dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

MEA 2015

Prof. Dr. Didik Sulistyanto

Mantan Atase Pendidikan RI. untuk Thailand

Disampaikan pada Acara

KONFERENSI NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (KNIT) 2015 8 AGUSTUS 2015

(2)

Strategi & Inovasi IPTEK Daerah & Nasional

dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

MEA 2015

Strategi & Inovasi IPTEK Daerah &

Nasional dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi Asean

MEA 2015

Disampaikan pada Konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KNIT) Tahun 2015

(3)

POSISI INDONESIA DI ASEAN

STRATEGI INOVASI DAN IPTEK INDONESIA

DALAM ASEAN COMMUNITY 2015

PEMBERDAYAAN INOVASI DAN IPTEK

DAERAH YANG UNGGUL DALAM ASEAN

COMMUNITY 2015

PENUTUP

(4)

1. Rendahnya Daya Saing Nasional 2.Rendahnya Tingkat Kewirausahaan 0 10 20 30 40 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Perkembangan Jumlah Paten Baru Tiap

Tahun

3. Rendahnya Perolehan Paten Nasional 4.Rendahnya Kesiapan Teknologi Nasional

(5)

Daya Saing Indonesia

Peringkat daya saing negara-negara Asean dari 142 negara di dunia

No Negara 2009-2010 2010-2011 2011-2012 1 Singapore 3 3 2 2 Malaysia 24 26 21 3 Brunei Darussalam 32 28 28 4 Thailand 38 38 39 5 Indonesia 54 44 46 6 Philipine 87 85 75

(6)
(7)
(8)

7 7 Myanmar Pop : 57 mil GDP : US$ 5,922 mil GDP Per Capita: US$ 106 Thailand Pop : 65 mil GDP : US$ 176,559 mil GDP Per Capita: US$ 2,726 Cambodia Pop : 13,8 mil GDP : US$ 5,523 mil GDP Per Capita: US$ 404 Malaysia Pop : 26 mil GDP : US$ 130, 654 mil GDP Per Capita: US$ 5,001 Singapore Pop : 4,4 mil GDP : US$ 116,711 mil GDP Per Capita: US$ 26,821 Lao PDR Pop : 6,1 mil GDP : US$ 3,727 GDP Per Capita: US$ 623 Indonesia Pop : 222 mil GDP : US$ 280,265 mil GDP Per Capita: US$ 1,275 Brunei Darussalam Pop : 380,000 GDP : US$ 6,248 mil GDP Per Capita: US$ 16,882 Philippines Pop : 85 mil GDP : US$ 97,685 mil GDP Per Capita: US$ 1,160 Viet Nam Pop : 84 mil GDP : US$ 52,809 mil GDP Per Capita: US$ 635 ASEAN in Figures

Source: ASEAN Statistical Yearbook 2006

(9)

Community”--•

ASEAN Community of Security

ASEAN Community of Economy

ASEAN Community of Social Culture

ASEAN COMMUNITY 2015

dicetuskan oleh para Pemimpin Negara ASEAN di Cebu, Filipina (13 Jan 2007) & ASEAN Charter (Des 2008)

(10)

SITUASI GLOBAL

Knowledge Based Society Resource Based Society Resource Based Economy Knowledge Based Economy

DINAMIKA SOSIAL DAN EKONOMI GLOBAL YANG DIPENGARUHI

PERKEMBANGAN IPTEK

(11)

Agricultural Economy Industrial Economy • Tanah • Tenaga Kerja • Sumber Daya Alam • Kapital • Mesin • Manajemen • Iptek • Inovasi • Kewirausahaan Keunggulan

Komparatif KeunggulanKompetitif

Knowledge Based Economy

Pergeseran Paradigma Global

Abad 20 - 21

(12)

1. Regulasi Yang Menghambat 2. Daya Dukung Inovasi yang belum Kuat

Rasio Anggaran IPTek

3. Interaksi Iptek dan Industri yang Masih Lemah

Skor Linkage Iptek-Industri

5. Kelemahan dalam

pengembangan Rantai Nilai

4. Rendahnya Budaya Inovasi 6. Kemampuan Memenuhi Tantangan Global Rendah

No Negara

Nilai Skala 1-7 (dari 142 negara) Rangking 2010 2011 2010 2011 1 Sigapura 5.3 5.3 10 10 2 Malaysia 4.8 4.8 20 23 3 Indonesia 4.4 4.4 26 29 4 Thailand 4.1 4.1 37 36 5 Philipina 3.7 3.6 59 67 6 Vietnam 3.4 3.1 76 101

PERMASALAHAN

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

STRATEGI UTAMA

1. Pengarusutamaan iptek & inovasi dalam pembangunan nasional 2015 - 2019

2. Perbaikan kebijakan iptek & inovasi (regulasi-deregulasi; insentif), termasuk UU No. 18/2002 3. Diskresi kebijakan : Komitmen berinvestasi dalam

iptek & inovasi (pembiayaan untuk iptek & inovasi)

4. Affirmative actions : untuk pemanfaatan iptek & inovasi karya Indonesia

5. Dimensi penting : daerah, gender, dan usia muda 6. Pembangunan iptek & inovasi menjadi “gerakan

(23)

Isu

Kebijakan

Sistem Pendidikan dan Litbangyasa

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Pendidikan Tinggi dan

Litbang Litbang Pemerintah Sistem Industri Perusahaan Besar UKM “Matang/ Mapan” PPBT Intermediaries Lembaga Litbangyasa Brokers

Konsumen (permintaan akhir) Produsen (permintaan antara)

Permintaan (Demand)

Framework Conditions

Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota

Perbankan Modal Ventura

Supra- dan Infrastruktur Khusus

HKI dan Informasi Dukungan Inovasi dan

Bisnis Standar dan

Norma

Budaya • Sikap dan nilai • Keterbukaan terhadap

pembelajaran dan perubahan • Kecenderungan terhadap

Inovasi dan kewirausahaan • Mobilitas dan interaksi Kebijakan Ekonomi

• Kebijakan ekonomi makro • Kebijakan moneter • Kebijakan fiskal • Kebijakan pajak • Kebijakan perdagangan

• Kebijakan persaingan Kebijakan Industri/ Sektoral Kebijakan Keuangan Sistem Politik Pemerintahan Penadbiran (Governance) Kebijakan RPT

Kebijakan Promosi &

Investasi Infrastruktur Umum/ Dasar Kebijakan Pendidikan

SDA dan Lingkungan

Isu Kebijakan Budaya Inovasi 4 Global Keselarasan dengan Tantangan Global 6 Lingkungan / Kerangka Umum 1

Agenda Peningkatan Kemampuan Iptek Untuk Penguatan Sistem Inovasi

Interaksi & Pelayanan

3

Kelembagaan & Daya Dukung Iptek serta Absopsi oleh Industri

2 Fokus & Keterpaduan Rantai

Nilai

(24)

MASALAH IPTEK – DAYA SAING

KESENJANGAN KEGIATAN LITBANG (INOVASI) DENGAN KEGIATAN EKONOMI Inovator Pelaku Usaha Dukungan sumberdaya Transfer iptek - Orientasi ilmu, kurang visi bisnis

- Hasil litbang sekedar laporan, monumen yg disimpan - Kurang aplikatif - Orientasi keuntungan, kurang dukungan thd

litbang, lebih murah beli ketimbang

membuat

- Kurang aplikasi iptek Jurang

kematian inovasi

(25)

STRATEGI PENGUATAN INOVASI & IPTEK

 Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Hasil Riset IPTEK dan

Pengembangan Perguruan Tinggi dalam Hilirisasi,

 Meningkatkan Interaksi Triple Helix, antara Akademisi,

Goverment dan Business (ABG),

 Meningkatkan Hasil Riset SIAP di Komersielkan dan

Diproduksi Massal, pada 7 (tujuh) Fokus IPTEK: (1) Pangan, (2) Energi, (3) ICT, (4) Transportasi, (5) Pertahanan, (6)

Obat dan kesehatan dan (7) Material Maju.

 Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Taman Sain dan

Teknologi (Science and Technology Park/ STP) di Indonesia,

 Menyiapkan dan meningkatkan Research University di

(26)

 Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Hasil Riset

IPTEK dan Pengembangan Perguruan Tinggi

berdasarkan Base on Demand (Permintaan),

 Mengembangkan Riset Akademik atau Curiousity

Driver Research untuk menjawab Permasalahan Nyata atau Goal Oriented Research,

 Mengembangkan Skim Riset Terpadu dalam 7

(tujuh) Fokus IPTEK Indonesia yaitu: (1) Pangan, (2) Energi, (3) ICT, (4) Transportasi, (5) Pertahanan, (6) Obat dan kesehatan dan (7) Material Maju.

(27)

SISTEM INOVASI NASIONAL (SINAS)

Sistem Inovasi Nasional adalah sutau jaringan

rantai antara institusi publik, lembaga riset dan teknologi, universitas serta sektor swasta dalam suatu pengaturan kelembagaan yang secara sistemik dan berjangka panjang dapat mendorong,

mendukung, dan menyinergikan kegiatan untuk menghasilkan, mendayagunakan, merekayasa

inovasi-inovasi di berbagai sektor, dan

menerapkan serta mendiseminasikan hasilnya dalam skala nasional agar manfaat nyata temuan dan produk inovatif dapat dirasakan masyarakat (Perpres No. 32 Tahun 2010)

(28)

Peradaban bangsa dipengaruhi perkembangan iptek Otonomi Daerah= tantangan penguatan daya saing Litbang iptek haruslah bersifat antisipatif Daya saing ditentukan

oleh penguasaan dan pengembangan IPTEK

LINGKUNGAN STRATEGIS IPTEK DAERAH

(29)

POSISI INOVASI DAERAH

 Litbang iptek menjadi pendukung prioritas

pembangunan Jawa Tengah

 Iptek menjadi kunci keberhasilan pembangunan

daerah

 Iptek menentukan daya saing daerah

 Daya dukung iptek perlu diperhatikan

 Investasi Iptek sangat penting

 Semua pihak bertanggungjawab terhadap

(30)

BENTUK KEMITRAAN IPTEK DAERAH & NASIONAL

LITBANG PEMERINTAH PERGURUAN TINGGI PELAKU USAHA MASYARAKAT SISTEM INOVASI DAERAH & NASIONAL

UNGGULAN DAERAH & NASIONAL DAYA SAING DAERAH & NASIONAL Keterpaduan Proses litbang- Inovasi = bisnis Kerjasama antar pelaku

3 Pilar SIDa:

-Kab/Kota Inovatif

-Klaster

(31)

GAMBARAN TENTANG KLASTER KEDELAI EDAMAME - JAPAN - KONSUMEN LAINNYA STP (RISTEK,BPPT) DUKUNGAN USAHA FORUM (Forum dialog PEMERINTAH PROVINSI/ KABUPATEN PERBANKAN (Bank JATIM) UNIVERSITAS Penyedia

Bahan Baku Budidaya Pendistribusi Pasar

PETANI KEDELAI EDAMAME -KUD:Saprodi - Dispertan: bibit Koperasi, jasa angkutan, Jasa pengiriman

(32)

Contoh; Roadmap Pengembangan

Teknologi Kedelai Edamame

31 KOMPETENSI INTI SUMBER DAYA PROGRAM LITBANG (fokus litbang) TEKNOLOGI (fokus Ristek) FITUR PRODUK MARKET DRIVEN KEDELAI EDAMAME

Dinas TANKANAK Dinas Indagkop UKM

BAPPEDA Dinas Sosnakertrans

Pengembangan Roadmap

Budidaya, Pola Tanam,

Hama

Benih Unggul Kemasan Desain Penguatan Klaster

Teknologi Budidaya

KAMPUNG TEKNOLOGI

Pasca Panen Pemisah Ukuran Pengering Packaging Kedelai

Edamame untuk Industri

Kedelai OLAHAN

JEPANG PASAR LOKAL

Pupuk Organik

FEDEP-BDS Universitas (UNEJ)

(33)

Bagaimana Cara Membangunnya?

Pimpinan Daerah menetapkan Kebijakan Pembangunan berbasis iptek Perangkat Daerah menyusun rencana kerja bersama stakeholder perekon omian lokal, Lakukan pengawasan dan evaluasi Hasil-hasil inovasi Dipahami potensi sumber daya daerah (Alam, SDM, Sarpras, dll) Agenda kerja Inovasi Infra struktur Iptek Kelemba gaan Pemda Regulasi, sistem inovasi, tim inovasi, sumber daya inovasi Regulasi, sistem inovasi, tim inovasi, sumber daya inovasi Aksi Inovasi; semua stake holder Daya Saing Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8

(34)

Mengapa Desa Perlu Inovasi?

• Sumberdaya alam semakin menurun, jumlah penduduk bertambah, kebutuhan meningkat, perlu upaya optimalisasi pemanfaatan Sumberdaya Desa untuk memenuhi kebutuhan

• Membanjirnya produk dari luar, kualitas bagus, jumlah banyak, persaingan ketat, produk desa terancam tergususr, perlu penguatan daya saing

• Penguasaan iptek penting untuk menciptakan produk baru berkualitas, dengan cara baru, teknologi baru, sehingga dapat bersaing dengan produk lain, baik di pasar lokal maupun global

(35)

Strategi Inovasi Daerah:

Ada 3 kategori sektor utama yang menjadi sasaran kreatifitas dan inovasi:

1. Penguatan Kelembagaan Pemda

- Reformasi Birokrasi ; menata lembaga, pns, - pelayanan publik ; kinerja, kemampuan, sarana

2. Meningkatkan Infrastruktur Iptek

- Sarana dan prasarana; infrastruktur utama dan pendukung - SDM ; pendidikan masyarakat, budaya iptek

- Penggunaan teknologi; teknologi informasi, TTG

3. Mendorong Sektor Perekonomian Lokal (Unggulan Lokal)

berbasis Iptek

- perdagangan, jasa, industri; fasilitasi usaha

- pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan; fasilitasi - pariwisata, budaya; peningkatan potensi, pengembangan

(36)

TRIPLE HELIX INOVASI IPTEK DAERAH

• Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten memberi bantuan, fasilitasi, pembinaan dan

pengawasan, pemerintah Desa merencanakan

pembangunan bersama masyarakat, mengkoordinasi pembangunan dengan melibatkan Masyarakat

• Masyarakat desa turut partisipasi aktif dan mengawasi

pembangunan

• Perguruan tinggi atau akademisi bisa memberi transfer

iptek dan pendampingan

• Pelaku usaha bisa investasi dan kerjasama usaha, agar bisa

kerjasama, kita harus saling kenal lewat jaringan, organisasi atau difasilitasi pemerintah daerah

(37)

Contoh: Desa Organik Rawasari,

Kabupaten Jember

36 Input

Pemerintah Industri/ Swasta Perguruan Tinggi

Proses Hasil IPTEK dan Inovasi Organik KESEJAHTERAN MASYARAKAT SDM Sawah Organik Ladang Organik Ternak Sarpras Padi Organik Buah Organik Benih Organik Pupuk Organik Kambing Sapi Inter net SDM Pening katan SDM Kelem bagaan

(38)

37

Indonesia and ASEAN Countries have committed funding to support exchange program highlighting the importance of the programme to

progress ASEAN integration

Commitment to

(39)

38

Terima kasih/ Kobkun Krab

HP/ Email:

HP: +62 (0) 8124982150

didik_nemadic@yahoo.com dan didiksulistyanto@unej.ac.id

www.didiksulis.blogspot.com

We are looking forward to having better

collaboration in the future

Referensi

Dokumen terkait

Intervensi sosial adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam upaya membantu memecahkan masalah baik secara individu, maupun kelompok dalam rangka

Sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan: (a) terwujudnya

PENGE PENGERTIAN K RTIAN KOSAKA OSAKAT TA DAN DIKSI......

[r]

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan taufik, hidayah, dan kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak PB di atas dapat diketahui bahwa status kepemilikan adalah milik bersama, pembiayaan untuk pembelian rumah dan apapun

Pimpinan Pusat (PP) adalah Pimpinan Pusat SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA (SPKEP SPSI) yang ditetapkan pada MUNAS VI berlangsung

dapat diterapkan untuk mengidentifikasi penyakit Tuberkulosis paru dengan prosentase keberhasilan pada pengujian 10 template sebesar 60% dengan rata-rata prosentase