• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi 398ha - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi 398ha - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan"

Copied!
398
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pemetaan 8aha a Daerah

(3)
(4)

Pemetaan Bahasa Oaerah

Riau dan ambi

P E R P U . T _

,<-\

h, \ P IS T 1: '.1 -I I ! ., "

P \ "" E ~ 18 ' or: . n \ l - ~ DE PAR T !:" CI"' - I ) ")' : --!

DAN KE1U") Y ~_'_ 1 _

11111111111111

00000208

Oleh: Saidat Dahlan Anwar Syair Abdullah Manan llyasJakub

Arnrin Sabrin

Abdul Razak

Mujiono Yulisrnan

~I

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Jakarta

1985

(5)

'erpUSfaka an Pu. at Pemliin ?3n

--:-frr--No:

/('a slf ik : i I ~IO 1110

Ji

Q'1

.

.9--1

1

1;

~

PB

H

,.

gl.

__ .p

T d.

Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra

Indonesia dan Daerah Riau 1982/ 1983, disunting dan diterbitkan dengan

dana Proyek Penelitian Pusal.

taf inti Proyek Pusat: Ora. Sri Sukesl Adiwimarta (Pemitn pin) , Drs. Hasjml

Dini (Bendaharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris).

Scbagian atnu seluruh isi buku inl dUarang dlgunakan atau diperballyak dalam

bentuk apa pun tanpa Izin tertulis dari penerbit kecuali dalsm hal pengutipan

un tuk keperluan penulisan artikcl atnu karan~an lImiah .

Alamat penerbit: Pusat Pemblnaan dan Pengembangan Bahasa

Jamn Dakslnapati Barat IV, Rawamangun

Jakarta Timur.

(6)

KAT A PENGANTAR

Mulai tahun kedua Pp.mbangunan Lima Tahun I, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa turut berperan di dalam berbagai keglatan kebahasaan sejalan dengan garis kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Masalah kebahasaan dan kesusastraan merupakan salah satu segi masalah kebudayaan nasional yang perlu ditangant dengan sungguh-sllngguh dan berencana agar tujuan akh.ir pembinaan dan pengembangan bahasa

Indonesia dan bahasa daerah - termasuk susastranya - • <;apai. Tujuan

akhir itu adalah kelengkapan ballasa Indonesia sebagal sarana komunikasi nasional yang balk bagl masyarakat luas Serta pemakaian ba.hasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan oleh lapisilll

masyarak~t bahasa I'.'donesia.

Untuk mencapai tujuan itu perlu ditakukan berjenis kegiatan sep~l"Ii

(l) pembakuan bahasa, (2) penyuluhan bahasa melalui berbagai sarana,

(3) penerjema4an karya kebahasaall" dan karya kesusastraan dari berbaga i sumber ke dalam bahasa Indonesia, (4) pelipatgandaan informasi l1Ielalui penelitian bahasa dan susastra, dan (5) pengembangan tenaga kebahasaan dan jaringan informasi.

Sebagal tindak lanjut kebijakan tersebut, dibentukhth oleh Departemen Pendidikandan Kebudayaan Proyek Penelitian Ilahasa'oan Sastra Indonesia dan Daerah, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di lingkungan (lusat PembiJlaan dan Pengembangan Bahasa.

Sejak tahun 1976, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta, sebagal Proyek Pusat, dibantu oleh sepuluh Proyek

Pelle-litian di daerah yang berkedudukan di propinsi (1) Daerah Istimewa Aceh,

(2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5) Uaerah Islilllewa

(7)

proyek penelitian bahasa di lima propinsi yang'"Iain, yaitu (I) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan (5) Maluku. Dua tahun kemudian, pada tahun 1983, Proyek Pe-nelitian di daerah diperluas

lagi dengan lima propinsi, yaitu (1) Jawa Tengah, (2) Lampung,

(3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Timur. Maka pada saat ini, ada dua puluh proyek penelitian bahasa di daerah di samping proyek pusat yang berkedudukan di Jakarta.

Naskah laporan penelitian yang telah dinilai dan disunting diterbitkan sekarang agar dapat dimanfaatkan oleh para aWi dan anggota masyarakat

luas. Naskah yang berjudul Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi disusull

oleh regu peneliti yang terdiri atas anggota·anggota : Saidat Dahlan, Anwar Syair, Abdullah Manan, Ilyas Jakub, Amrin Sabrin, Abdul Razak, Mujiono, dan Yulisman yang mendapat bantuan dari Proyek Penelitian Dahsa dan Sastra Indonesia dan Daerah Riau tahun 1982/1983. Naskah itu disunting

oleh Drs . Farid Hadi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan B~hasa.

Kepada Pemimpin Proyek Penelitian dengan stafnya yang memungkinkan penerbitan buku inl, para peneliti, penilal, dan penyuntlng, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Apri11985. Anton M. Moeliono

Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang dibiayai oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa telah menugaskan tim peneliti meneliti pemetaan bahasa daerah Riau dan Jambi. Untuk menyusun pemetaan ini, tim peneliti mengadakan penelitian di daerah Riau dan Jambi selama 9 bulan.

Pemetaan bahasa daerah Riau dan Jambi dibuat berdasarkan nama bahasa yang diberikan oleh penutur bahasa daerah di tempat penelitian. Pemetaan bahasa itu disertai dengan unsur-unsur bahasa yang meliputi leksikon dan morfologi.

Dalam melaksanakan penelitian ini, tim peneliti banyak mengalami kesulitan. Berkat bantuan pemuka-pemuka masyarakat, pemerintah setempat, dan seluruh lapisan masyarakat semua kesulitan itu dapat diatasi. Atas

bantuan itu, tim peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Rektor Universitas Rhiu dan Rektor Universitas Negeri Jambi yang

telah memberlkan izin kepada tim peneliti untuk melaksanakan penelitian;

Dekan Fakultas Keguruan dan Direktur LPTK FKIP Universitas Negeri Jambi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian; Pimpinan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah Riau yang telah memberikan pengarahan

dan fasilitas pada tim peneliti sebelum turun ke lapangan; Konsultan

penelitian yang telaIi. memberikan pengarahan kepada tim peneliti; Gubernur

Kepala Daerah Propinsi Riau; Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jambi; Bupati _dan Camat di Propinsi Riau dan Propinsi Jambi yang telah memberikan izin kepada tim peneliti untuk meneliti di daerah yang menjadi . lokasi penelitian dan pemuka-pemuka, serta lapisan masyarakat di Propinsi Riau dan Jambi yang telah memberikan bantuan sehingga berhasil melaksana-kan penelitian ini.

(9)

perbaikan laporan ini.

Mudah-mudahan laporan yang sederhana ini bermailfaat bagi

perkcm-bangan bahasa dan sastra Indonesia khususnya, dalam perkemperkcm-bangan ilmu pengetahuan umumnya.

Pekanbaru, 3 November 1982 Ketua Tim Peneliti,

(10)

DAFTAR lSI

Halaman

KATA PENGANTAR

v

UCAP AN TERIMA KASIH ... ... ... viii

DAFTAR lSI ... :...

ix

DAFTAR LAMBANG xi DAFT AR KOSA KAT A .. ... ... ... ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR PET A ... xvii

Bab I Pendahuluan... . . . . . .... . . 1

1.1 Latar Belakang .dan Masalah ...

1

1.1.1 La tar Belakang ... ... ... ... ... 1

1.1.2 Masalah ...h . . • . . . 3

1.2 Tujuan Penelitian .. ... 3

1.3 Metode dan Teknik Penelitian ... 3

1.4 Populasi dan Sam pel ... ... 4

1.5 Kerangka Teori ...

5

Bab II Gambaran Umum Propinsi Riau dan Propinsi Jambi . . . 6

2.1 Keadaan Umum ... ; ... : 6

2.1.1 Letak Geografis ... 6

2.1.2 Luas Wilayayah ... 6

2.1.3 Mata Pencaharian ... 7

2.1.4 Agama ... 9

2.1.5 Pendidikan ... ... 9

2.2 ' Situasi Kebahasaan ... ; ... : .~... ;...

10

2.2.1 Bahasa Daerah di Riau ...

10

(11)

Bab III Deskripsi Bahasa Daerah Riau dan Jambi . . . 25

3.1 Bahasa Daerah di Riau ... 25

3.1.1 Bahasa Daerah eli Kabupaten Kepulauan Riau ...

25

3'.1.2 Bahasa Daerah eli Kabupaten Kampar ... 25

3.1.3 Bahasa Daerah eli Kabupaten Indragiri Hllir ... 26

3.1.4 Bahasa Daerah eli Kabupaten Indragiri Hulu ... 26

3.1.5 Bahasa Daerah eli Kabupaten Bengkalis ... 26

3.2 Bahasa. Daerah di Jambi... 27

3.2.1 Bahasa Daerah di Kabupaten Batanghari ... 27

3.2.2 Bahasa Daerah di Kabupaten Bungotebo ... 27

3.2.3 Bahasa Daerah di Kabupaten Sarko ... 27

3.2.4 Bahasa Daerah di Kabupaten Tanjungjabung ... 28

3.2.5 Bahasa Daerah Iii Kabupaten Kerinci ... 28

3.3 Hubungan Kekerabatan Bahasa Daerah eli Riau dan Jambi ... 28

Bab N Analisis Data . . . " 32 4.1 Peta Bahasa Daerah Riau dan Jambi ... 32

4.2 Peta Kependudukan di Daerah Riau dan Jambi ... 32

4.3 'Peta Kosa Kata ... 32

4.4 Peta Unsur Morfo1ogis ... 33

Bab V Kesimpulan dan Saran. . . .. 356

5.1 Kesimpulan ... 356

5.2 Saran ... 358

DAFTAR PUSTAKA . . . . . .. . . 359

LAMPI RAN DAFTAR WAWANCARA . . . 361

(12)

DAFTAR LAMBANG

Lambang Fonetik dan Fonem

Lambang Bahasa.Melayu Riau

Fo netik Fonem

[i)

/if

[idu'T]) /idu'T]/ 'hidung'

[u) /u/ ) dubi) /dubi / 'duri'

[e) /e/ [kemane] /kemane / 'ke mana'

[L)

/L/

[Llo ?] / Llok/ 'bagus'

[oj

/0/

[ota?) /o tak/ 'otak '

P]

P/

[pok:::>?] /pokok/ 'batang'

[a] /a/ [ayam] /ayam / 'ayam '

[p] / p/ [pipi] / pipi/ 'pipi '

[b) /b/ [bat u) /batu / 'balu'

[t] /t; [teline] /teli1]e / 'telinga'

[d ] /d/ [Jidah] / Iidah/ 'lidah'

[c) /c/ [ceca? ] /ceca? / 'cecak'

ti) /j/ tiabi] /jabi/ 'jari '

[k] /k/ [kale] / kale / 'kala '

[g]

/g/

[tige] /tiga/ 'tiga'

[?]

/?/

[ana? ) /anak / 'anak '

[s)

/s/

[pisa'T]] /pisaT// ' pisang'

[z) /z/ [zaman) /l,aman/ 'zaman '

[hJ /h/ [dabahJ /dabah / 'darah'

[m)

/01

[mulut) /mulut/ 'mulut '

[n) / n/ [nonL) /none / 'nenas'

(13)

[si~]

[1 ]

III

[tilarn]

ltilarnl

'tilam'

[[b]

fbI

[bumput]

fbumputl

'rumput'

[w}

Iwl

[wajib]

Iwajibl

'wajib'

[y]

Iyl

[sayo]

Isayol

'sayur'

[

...

] pengapit bunyi fonetis

1..,/

pengapit bunyi fonemis

I/J

zero,

menyatakan bahwa contoh tidak ada atau fonem/morfem

tertentu hilang

>

menjadi

-+- dit ulis kembali

000,666,000 kata atau fonem yang sarna

o rn

[I, 6.t..l, 000 kata yang masih ada hubungan

c::J,

6, . kata yang sudah berbeda
(14)

DAFTAR KOSA KATA

Halaman DAFTAR KOSA KATA BAHASA DAERAH RIAU DAN JAMBI ... 15-24

(15)
(16)

OAFTAR

TABEL

Hal am an

1. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Kepulauan Riau dan

Bahasa Daerah di Jambi ... 28

2. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Kampar dan Bahasa

Daerah di Jambi ... :... 29

3. Kekera!:iatan Bahasa Daerah di Kabupaten Indragiri Hilir dan Ballasa

Daerah di J ambi ... ... ... ... ... ... ... ... ...

30

4. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Indragiri Hulu dan Bahasa

Daerah di Jambi ... ...

30

5. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Bengkalis dan Bahasa

Daerah di Jambi ... ... .... ...

31

(17)
(18)

DAFTAR PETA

Halaman

Peta Propinsi Riau ... ... ... ... ... ... .... .... ... ... 34

Peta 2 Propinsi Jambi ... 35

Peta 3 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Kabupaten Kepulauan Riau ... 36

Peta 4 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 5 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 6 Daerah Penelitian Pernetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 7 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 8 Daerah Penelitian Pernetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 9 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 10 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 11 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 12 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 13 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Peta 14 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Kabupaten Kampar ... ... 37

Kabupaten Indragiri Hili! ... ... ... ... ... 38

Kabupaten Indragiri Hulu ... 39

Kabupaten Bengkalis... ... 40

Kabupaten Batanghari ... ... ... 41

Kabupaten Bungotebo ... 42

Kabupaten Sarko ... 43

Kabupaten Tanjungjabung ... 44

Kabupaten Kerinci ... 45

Riau dan Jambi Kabupaten Kepulauan Riau ... 46

Riau dan Jambi Kabupaten Kampar :... , 47

(19)

Peta 16 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Kabupaten Indragiri Hulu ... ... 49

Peta 17 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Bengkalis ... 50

Peta 18 Kepend udukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Batanghari ...

51

Peta 19 Kependuduk:an Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Bungotebo ... 52

Peta 20 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Sarko ... 53

Peta 21 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Tanjungj abung ... 54

Peta 22 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah

Riau dan Jambi Kabupaten Kerinci ... 55

Peta 23 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Kepulauan Riau ... 56

Peta 24 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Kampar ... 57

Peta 25 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Indragiri Hilir ... 58

Peta 26 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Indragiri Hulu ... 59

Peta 27 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Bengkalis ... 60

Peta 28 Daerah Penelitian Pcmetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Batanghari ... 61

Peta 29 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Bungotebo ... ... 62

Peta 30 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Sarko ... 63

Peta 31 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Tanjungjabung ... 64

Peta 32 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi

Kabupaten Kerinci ... 65

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Kepulauan Riau ... 66

(20)

Peta 33 [uba71] 'orang' ... 67

Peta 34 [aba71] 'abang' ... 68

Peta 35 [ambut] 'rambut' ... 69

Peta 36 [mate] 'mata' ... 70

Peta 37 [kani71] 'alis' ... 71

Pet!! 38 [tali71e] 'telinga' ... 72

Peta 39 [idu17] 'hidung' ... .. .... 73

Peta 40 [bib~] 'bibir' ... 74

Peta 41 [l~h~] 'leher' ... 75

Peta 42 [kapala] 'kepala' ... 76

Peta 43 [badanJ 'badan' ... 77

Peta 44 [paha] 'paha' ... 78

Peta 45 [tumit] 'twnit' ... ... ... 79

Petta 46 [awan] 'awan' ... .... 80

Peta 47 [lanit] 'langit' ... 81

Peta 48 [kabut] 'kabut' ... 82

Peta 49 [madu] 'madu' ... 83

Peta 50 [tilarn]"kasur' ... 84

Peta 51 . [tika] 'tikar' .. ... ...

85

Peta 52 [pisaw] 'pisau' ... 86

Peta 53 [malt ... ;... 87

Peta 54 [ba] ... 88

Peta

5S '[di] ... 89

Peta 56 [tal ... 90

Peta 57 [ana?bini] ... :... 91

Pet a 58 [bumahubat] ... 92

Peta 59 [bumahbumah] ... 93

Peta 60 [buda?buda?] .. ... 94

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten - 'Kamp'ar ... 95

Peta 61 [uwan] 'orang' ... 96

Peta 62 [ocu] 'abang' ... 97

Peta 63 [obua?] 'rambut' ... 98

Peta 64 [mato] 'mata' ... 99

Peta 65 [alls] 'alis' ... 100

Peta 66 [teli71o] ·telinga· ... ... 101

Peta 67 [idu1/] 'Wdung' ... 102

Peta 68 [bibie] 'bibir' ... 103

(21)

Peta 70 [kapalo] 'kepala' ... 105

Peta 71 [badan] 'badan' ... .. 106

Peta 72 [po] 'paha' ... .

107

Peta 73 [tuml."1]'tUIlllt. , ... . 108

Peta 74 [awan] 'awan' ... ... . 109

. Peta 75 [1a7]l?] . 'I anglt ... ... . , 110

Peta 76 [kabuyi?] 'kabut' ... .... .

III

Peta 77 [manisan] 'madu' ... 112

Peta 78 [tilam] 'kasur' ... . 113

fIa . ?] , ik ' Peta 79 L pia. tar ... ; ... . 114

. ]" , Peta 80 [plsaw plSau ... .

115

Peta lSI [rna] ... . 116

Peta 82 "[ba] ... 117

Peta 83 [di] ... . 118

Peta 84 [tal ... .. 119

Peta 85 [bata7]bata7]] ... .. 120

Peta 86 [kampu7]halaman] ... . 121

Peta 87 [bakojawkojawJ ... . 122

Peta 88 [ana?binil ...~ ... , ...... . 123

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Indragiri Hilif' ... 124

Peta 89 [aba7]] 'orang' ... 125

Peta 90 [aba7]] 'a'abang' ... 126

Peta 91 [nunbut] 'rambut' ... ... 127

Peta 92 [mata] 'mata' ... 128

Peta 93 [alis] 'alis' ... 129

Peta 94 [tali7]a] 'telinga' ... 130

Peta 95 [idu7]] 'hidung' ... 131

Peta 96 [bibir] 'bibir' ... ... 132

Peta 97 [Iehe] 'leher' ... 133

Peta 98 [kapala] 'kepala' ... 134

Peta 99 [badan] 'badan' ... 135

Peta 100 [paha] 'paha' ... ... 136

Peta 101 [tumit] 'turnit' ... 137

Peta 102 [awan] 'awan' ... 138

Peta 103 [la7]it] 'langit' ... ... 139

Peta 104 [kabut] 'kabut' ... 140

(22)

Pets 105 [madu] 'madu' ... 141 Peta 106 [kasur] 'tilam' ... 142 Peta 107 [tikar] 'tikar' ... ... 143 Peta 108 [pisaw] 'pisau' ... ... 144 Peta 109 [rna] ... 145 Peta 110 [ba] ... ... 146 Peta III [di] ... 147 Peta 112 [tal ... 148 Peta 113 [ana?bini] ... 149 Peta 114 [bumahobat] ... 150 Peta 115 [buda?buda?] ... 151 Peta 116 [bumahbumah] ... 152

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Indragiri Hulu ... 153

Peta 117 [uraT/]' orang' ... 154 Peta 118 [abaT/] 'abang' ... 155 Peta 119 [obuwa] 'rambut' ... 156 Peta 120 [mato] 'mata' ... ... 157 Peta 121 [pelupu[mato] 'alis' .. ... 158 Peta 122 [taliT/o] 'telinga' ... 159 Peta 123 [iduwoT/] 'hidung' ... 160 Peta 124 [bibi] 'bibir' ... ... 1 61 Peta 125 [liyab] 'leher' ... 162 Peta 126 [kapalo] 'kepala' ... 163 Peta 127 [badan] 'badan' ... 164 Peta 128 [pa?~] I'paha' ... 165 Peta 129 [tumi?] 'tumit' ... ... 166 Peta 130 [awan] 'awan' ... 167 Peta 131 [laT/?] 'langit' ... 168 Peta 132 [kabuyi?] 'kabut' ... ... ... 169 Peta 133 [manisan] 'madu' ... ... 170 Peta 134 [ tilam [ 'kasur' ... 171 Peta 135 [lapiya?] 'tikar' ... 172 Peta 136 [pisaw] 'pisau' ... ... 173 Peta 137 [rna] ... 174 Peta 138 [ba] ... 175 Peta 139 [ba] ... ... ... 176 Peta 140 [ta] ... ... 177 Peta 141 [ana?bini] ... 178

(23)

Peta 144 [bumabuma] ... 181

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa

Daerah

Knbupaten

Bengkalis ... 182

Peta 145 [oba1/] 'orang'

Peta 172 [ana?ana?] ... ... ... ,210 ... 183 Peta 146 [aba1/] 'abang' ... 184 Peta 147 [ambuyi] 'rambut' ... ... , ... 185 Peta 148 [mato] 'mata' ... 186 Peta 149 [alis) 'alis' ... , ... 187 Peta 150 [tali1/o] 'telinga' ... " ... ...

188

Peta 151 [idu1/] 'hidung' ... ... 189 Peta 152 [bibe] 'bibir' ... , ... ... 190 Peta 153 [lihe] 'leher' ... 191 Peta 154 [kapalo] 'kepala' ... ...

192

Peta 155 [badan] 'badan ~ ...

193

Peta 156 [paho] 'paha' ... 194 Peta 157 [turnit] 'tumit' ... 195 Peta 158 [awan] 'awan' ... ... 196 Peta 159 [la1/i?] 'langit' ... ...

197

Peta 160 [kabuyi] 'kabut' ... ... , ... 198 Peta 161 [madu] 'madu' ... 19 9 Peta 162 [kasu] ' tilron'" ... ... ,... 200 Peta 163 [tika] 'tikar' ... ... 201 Peta 164 [pisaw] 'pisau' ... 20 2 Peta 165 [rna] ... , ... ... ... 203 Peta 166 [ba

1 ... ... ... ... ...

204 Peta 167 [di] ... ... ... ... .. ... 205 Peta 168 eta] ... ... ... 206 Peta 169 [ana?bini] ... ... ... ... 207 Peta 170 [bumahsakit] ... ... .. 208 Peta 171 [bata17bata1]] ... ... ... 209

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Bengkalis ... , ... ... 211 Peta 173 [oban] 'orang' ... ... ... 212 Peta 174 raha1/] 'abang' ... .. 213

(24)

Peta 175 (ambut] 'rambut' ... ... ... L14 Peta 176 [mato] 'mata' ... 215 Pete 177

[alia]

'alis' ... ... .... ... .. 216

Pota 178

[teali7lOJ 'telinga' ... .. ... 217 Po(a 179 [idu1/] 'hidung' ... ... ... 218 Pota

180

[bibir] 'bibir' ... 219 Peta 181 [leber] 'Iaher' ... ; ... 220 Peta 182 [kapalo?] 'kepala' .... ..., ... 221 Peta 183 [badan] 'badan' ... ... ... 222 Peta 184 [paho] 'paba' .. ... ... ... ... ... 223 Peta 185 [tumit ] 'twnit' ... 224 Peta 186

[awan] 'awan' ... "... ...

225 Peta 187

[la1/it]

'langit' ... ... 226 Peta 188 [kabutJ 'kabut' ... 2 2 7 Peta 189 [manisan] 'madu' ... ... ... ... 228 Peta 190 (kasur

J

'kasUT' ... ... ... ... ... .. . 229 Peta 191 [tikab] 'tikar' ... ... ... ... 230 Peta 192 [piso] 'pis au' ... ... ... .. 231 Peta 193 [mal ... ... ... . 232 Pete 194 [ba] ... ... ... 233 Peta 195 [di] ... 234 Peta 196 [tal ... ... 235 Peta 197 [ana?binil ... ... 236 Peta 198 [umahsakit] ... 237 Peta 199 [bataT/bata77] ... ... 238 Peta 200 [ana?ana?] ... ... 239

Peta Kosa Kata dan Unsu Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten

Bun otebo ... ... ... ... ... ... .... .... 240 Peta 201 [ubal'll 'orang' ... -... 241 Peta 202 [abal'lJ 'abang' ... 242 Peta 203 [baIllbut] 'rarnbut ' ... 243 Peta 204 [mato] 'mata' • ... 244 Peta 205 [idul1] 'hidung' ... ... 24 5 Peta 206 [bibir] 'bibir' ... ... ... 246 Peta 207 [lahar) 'leher' ... ... 247 Peta 208 [kapalo] 'kepala' ... ... ... ... 248 Peta 209 [badan] 'badan' ... ... ... 249

(25)

Peta 212 [paho] 'paha' ... ... 252 Peta 213 [turnit] 'turnit' ... ... ... 253 Peta 2 14 [awan] 'awan' ... ... 254 Peta 21 5 [la?Jit] 'langit' ... 255 Peta 21 6 [kabut] 'kabut' ... 256 Peta 217 [manisan] 'madu' ... 257 Peta 218 [kasur] 'kasur' ... ... ... ... ... 258 Peta 219 [tikar] 'tikar' ...,... ... 259 Peta 220 [pisaw] 'tikar' ... 260 Peta 221 [mol ... ... ... 261 Peta 222 [ba] ... ... ... ... 26 2 Peta 223 [di] ' ... ... - ...._-.. 263 Peta 224 [te] ... ... ... 264 Peta 225 [ana?bini.] ... ... ... 265 Peta 226 [kampbata17bata17] ... 266 Peta 228 [umahumah] ... ... 268

Peta Kosa kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Sarko . 269

Peta 229 [uba17] 'orang' ... ... 270 Pera 230 [aba?J] 'abang' ... 271 Peta 231 [bambut] 'rambut' ... 272 Peta 232 [mato] 'mata' .... ... ... ... 273 Peta 233 [alis] 'alis' ... . 274 Peta 234 [tali770] 'telinga' ... 27 5 Peta 235 [idu7]] 'hi dung' ... ... .... ... 276 Peta 236 [bibiya] 'bibir' ... ... 277 Peta 237 [liya] 'leher' ... ... ... 278 Peta 238 [kepala?J 'kepala' ... 279 Peta 239 [badan] 'bad an' ... 280 Peta 240 [pawo] 'paha' .. ... ... 281 Peta 241 [tumit] 'turnit' ... , ... 282 Peta 242 [awan] , wan' ... ... ... 283 Peta 243 [la17it] 'Jangit' ... ... ... 284 Peta 244 [kabut] 'kabut' ... ... , ... 285 Peta 245 [madu] 'madu' ... 286 Peta 246 [kasuwa] 'kasur' ... 287 Peta 247 [lapi?] 'tikar' ... ... ... 288

(26)

Peta 248 [pisawl 'pisau' ... 289

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten

Peta 270 [aWah] 'awan' ... _12 Peta 249 [rna] ... 290 Peta 250 [ba] ... 291 Peta 251 .[cli] ... 292 Peta 252 [tal ... 293 Peta 253 [ana?bini] ... 294 Peta 254 [kampu71ha1aman] . ... 295 Peta 255 [bata71bata71] ... 296 Peta 256 [umahumah] ... 297

Tanjungjabung ... 298 Peta 257 [ura71] 'orang' ... , ... 299 Peta 258 [aba71] 'abang' ... 300 Peta 259 [rambut] 'rambut' ... 301 Peta 260 [mata] 'rnata' ... 302 Peta 261 [kiray] 'alis' ... 303 Peta 262 [tali71o] 'telinga' ... 304 Peta 263 [idu71] 'hidung' ... 305 Peta 264 [bibiel 'bibir' ... _ ... 306 Peta 265 [lehe] 'leher' ... 307 Peta 266 [kapala] 'kepala' ... 308 Peta 267 [badan] 'badan' ... 309 Peta 268 [pehe] 'paha' ... 310 Peta 269 [tumitl 'tuIl1it' ... 311

Peta 271 [la71it] 'langit' ...~... 313 Peta 272 [kabut] 'kabut' ... 314 Peta 273 [madu] 'madu' ... 315 Peta 274 [tikam] 'kasur' ... 316 Peta 275 [tika] 'tikar' ... 317 Peta 276 [pisaw] 'pisau' .; ... 318 Peta 277 [rna] ... 319 Peta 278 [ba] ... 320 Peta279

[di] ... .

321 Peta 280 [tab] ... ; 322 Peta 281 [ana?bini] ... 323 Peta 282 [bumahsaklt] ... . 324 Peta 283 [bata71bata71] ... 325
(27)

Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Kerinci ... ... ...

327

Peta 285 [uhaw] , orang" ... ... ... 328

Peta 286 [abay] 'abang' ... ...

329

Peta 287 [arnbawu?] 'ranlbut' ... 3 30 Peta 288 [rna] 'rn ata' ... ...

331

Peta 289 [alayih] 'alis' ...

332

Peta 290 [talina?] 'telinga' ...

333

Peta 291 [idew] 'hidung' ...

334

Peta 292 [bibey] 'bibir' ...

335

Peta 293 [liy] 'leher' .... ...

336

Peta 294 [kapalo] ' epala' ...

337

Peta'295 [awa ?l 'badan' ...

338

Peta 296 [p ohe] 'paha' ...

339

Peta 297 [tumayi?] ' tutnit' ... ... ...

340

Peta 298 [awan] 'awan' .... ,...

341

Peta 299 [lanae] 'langit' ... ... ... 342

Peta 300 .[kabe?] 'kabut' ... 343

Peta 301 [madeo] 'madu' .. ... ...

344

Peta 302 [kasow] 'kasur' ... ... ...

345

Peta 303 [tiko] 'tikar' ... .. ... ...

346

Peta 304 [pisa] 'pisau' ... ... ... 347

Peta 305 [lTIe] ... 348 Peta 306 [bba] .. ... .. ... ... ...

349

Peta 307 [di] ... .. ... ... 350 Peta 308 [tal ... .. ...

351

Peta 309 [ana.?bini] ... ... ,.. ... ...

352

Peta 310 [umahsakat] ... ... 353

Peta 311 [panja17panja17] ... ... ... ...

354

Peta 312 [Ulnahumah ] ...

355

(28)

BAB I PENDARULUAN

1.1 Latar Belakang dan MasaIah

Latar b elakang dan masalah pernetaan bahasa daerah Riau dan lambi akan dij laskan sebagai berikut.

1.1.1 Latar Belakang

Propinsi Riau dan Propinsi Iambi berbata an. Kedua propins.i ini pad a masa dulu berada dalam satu propinsi, yaJtu Propinsi Sumatra Tengah.

Propinsi Riau terdiri dari lima kab upaten, dengan luas daerah 271.092 Ian'Z

dan jumlah pen duduk berdasarkan sensus penduduk 1977 .adalah 1.930.259 jiwa (Dahl an 182:2 1) . Propinai lambi terdiri dari lima kab upaten dengan luas daerah 53 .244 km' dan jumlah penduduk men u rut sensus penduduk 1977 adalah 245.94 1 jiwa (Tim Mon graft Daerah Jam i, 1976 :31).

Apabila ditinjau dari segi arana komunikasi, dae rah Riau dan Jamb!

mempunyai persamaan . arana k omuni k a~ i yang banyak digunakan di daerah

Jambi untuk menunjang kehidupan pe rekonomia , yait u sungai dan anak-anak sungai (Zainuddin, 1979). Daerah Riau dalam sarana kom unikasi menggunakan j&lan perhubungan yang alarni , yaitu sungai (Dah lan, 1982).

Bahasa yang dipakai penduduk di daerah Riau dan Jambi mem pun yai persamaan. Persamaan itu adalah dengan terdapatnya bahasa Melayu di kedua

daerah itu. Dengan melihat persamaan ini , tim pen eliti berminat untuk

mengadakan penelitian yang berhubungan dengan pemetaan bahasa di daerah itu .

Daerah Riau dan daerah Jambi masing-masing mempunyai bahasa daerah . Pembinaan bahasa daerah perlu dilaksanakan. Hal ini sudah ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab IV, Pasal 36, yaitu baha.sa Indonesia merupakan ...ahasa negara kita dan bahasa daerah yang dipe lihara oleh

(29)

rakyatnya dengan bail.: akan dihormati oleh negara arena bahasa itu merupakan bahasa kebudayaan Indonesia yang hidup. Jadi, jelaslah bahwa bahasa daerah itu harus dibina dan dipelihara.

Salah satu usaha untuk membula dan memelihara bahasa daer,!h , yaitu membuat peta bahasa sehingga lokasi bahasa itu jelas. Peta bahasa akan

menggambarkan b".hasa daerah dengan jelas jika semua gejala kebahasaan

yang terkumpui selama penelitian dipetakan (Ayatrohaedi, 1980). Oleh karen a itu, pemetaan bahasa perlu dilaksanakan .

Pcmetaan bahasa mempWlyai relevansi yang er t, baik dengan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah karena p t3 bahas in l m en g.~ am b a rkan

bahasa daerah yang mempunyai peranan penting dalam erkernbangan bahasa Indonesia. Peta bahasa dapat mempeIjcias batas·batas bahasa sehingga dalam pembinaan bahasa daerah perbedaan dan persam aan yang terdapat di an tara bahasa daerah yang diteliti itu dapat dikaji da.n ditafsirkan dengan lebm jelas.

Kedudukan dan peranan peta bahasa di dalam bahasa merupakan sesuatu

yang mutlak diperlukan (Ayatrohaedi, 1980).

Pemetaan bahasa di Propinsi Riau memang sudah dilaksanakan sebelum penelitian ini. Pemetaan itu terda pat dalam laporan penelitian:

1) "Bahasa dan Dialek Melayu Kampar Bahagian Timur" (Dahlan . 1977) 2) "Hubungan Bahasa Melayu Kampar Bahagian Timur dengan Bahasa di

Daerah Bekas Kerajaan Siak" (Dal11an, 1978):

3) "Geografi Dialek Bahasa Melayu Riau" (Dahlan, et al., 1982).

Bahasa yang dipetakan itu be:um menye1uruh . Pemetaan bahasa di Propinsi Jambi sepengctahuan tim peneliti belum pernall dilaksanakan .

Relevansi penelitian ini dengan pendidikan d3J1 pengajaran erat sekali

karen a peta bahasa dapat mempermudah guru dan anak didlk mengetahui lokasi bahasa daerah. Demikian juga, relevansi pemctaan bahasa dengan teori linguistik erat sekali karena pemetaan bahasa tidak terlepas dari unsur bahasa, seperti unsur 1eksikal, morfologis, dan sintaksis.

Penelitian yang dilakukan sebelurn penelitian iui adalah sebagai berikut: 1) Dialek Bahasa Me1ayu Riau oleh Kailani Hasan, dkk.

2) Bahasa dan Dialek Me1ayu Kampar Bahagian Timur oleh Saidat Dahlan

(I976/1977).

3) Struktur Dialek Melayu RJa u oleh Kailani aasan, dkk.

4) Hubungan Bahasa Melnyu Kam par Bahagian Timur dengan Ballasa di Daerah Bekas Keraj an Siak oleh Saidat Dahlan.

(30)

3

Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan eli daerah Riau hanya sebagian,

sedangkan penelitian sekarang lebih menyeIuruh .

1.1.2 MasaIah

Di daerah Riau dan daerah Jambi terdapat bahasa daerah yang rnasih )

banyak penutumya. Bahasa daerah itu belum dipetakan secara seksama.

Bahasa itu diketahui ill eialui Iaporan penelitian struktur bahasa daerah.

Selain itu, bahasa daerall yang ada di Riau dan Jambi cliketahui me1alui

penje1asan yang diberikan oleh beberapa orang penduduk . Lokasi bahasa )

daeral, yang diketahui dari laporan dan bersumber dari penjelasan beberapa orang penduduk masih samar-samar.

Dalam rnenentukan Iokasi bahasa daerah itu, orang banyak rnenyamakan dengan: 10kasi peta administratif. Ba tas adminis tratif dijadikan batas wilayah bahasa. Hal ini adalah keliru karena batas wilayah bahasa tidak sama dengan batas administratif pemerintahan. Ba tas wilayah bahasa harus dilihat dari segi masyarakat bahasa itu sendiri .

As pek khl1 sUS y an g ped u diteli ti , yaitu kosa kata dan nama bahasa itu yang diberikan oleh masyarakat di daerah Riau dan daerah Jambi. Unsu r morfologis merupakan unsur penunjang.

Ruang lingkup masalah yang akan diteliti merupakan nama bahasa yang diberikan masyalakat sete mpat terhadap bahasa yang dipakainya , kosa kata , dan unsur morfologis. Nama bahasa, k osa kata, dan unsur morfo1ogis akan dipetakan sesuai dengan penjelasan informan.

1.2 Tuj uan Penelitian

Penelitian ini bertuJuan untuk memperoleh peta bahasa daerah Riau dan daerah Jambi dengan jelas. Pemetaan bahasa itu didasarkan atas nama bahasa yang ctibe;:ikan oleh masrarakllt penutu r bahasa setempat. Di samping itu , penelitian ini juga bertujuan un tuk mengetahui wilayah 'penyebaran bahasa, jumlah pemakai bahasa, dan latar belakang sosial budaya. Untuk mencapai tujuan itu, digunakan 300 kosa kata berdasarkan daftar iiwadesh.

1.3 . Metode dan Teknik Penelitian

Metode yang digunakan dalmn penelitian , yaitu me tode pupuan lapangan .

Metode ini pertama kali digunakan oleh Martin Sarmiento pada tahun 1730 di

Spanyol (Ay at rohaedl, 1980). Metode pupuan lapangan berguna untuk

pengumpulan data. Metode ini menggunakan tekni k pencatatan langsu g dan perekaman.

Pencatatan langsung pertama kali berguna umuk mengurnpulkan dala

an

(31)

Untuk mengatasi ker-olguan dalam mengolah data yang terkumpul itu, digunakan rekaman.

Metode kedua yang dipakai adalah metode deskriptif. Metode ini berguna umuk mendeskripsikan bahasa daerah di daerah rua\! dan daerah Jambi .

lnstrumen yang djgunakan alam pengumpuJan data di lapangan adalah sebagai berikut:

I ) daftar angket yang terdiri dari daftae leksikal sebanyak 300 ka ta dan daftar unsur morfologis;

2) alat perekanlan; dan 3) alat peneatat .

1.4 P pulasi dan Sampel

Populasi diambil dmi seluruh masyaeakat Riau dan masyarakat Jambi

antara 40 dan 50 tahun. Hal ini diambil dengan pertimbangan ballwa usia

yang dianggap sesuai bagi seor g pembahan ialah usia pertengahan (40 - 50

tahun), pada usia itu mereka telah menguasai bahasa atau sab daprajanya,

tetap belum sampai pada taraf pikun (Ayatrohaedi, 1980:22).

Lokasi sampel diambil lima kecamatan setiap kabupaten yang dianggap

t erbeda bahasanya. Lokasi penelitian di Ibu kota ke~amatan karena ibu

kota kecamatan merupakan tcmpat pertemuan masyarakat di seluruh desa pada masa tertentu. Namun, jika diperoleh informasi ten tang adanya bahasa desa lain yang kontras dengan babasa di ibu kota kecamatan, sedangkan

informan tidak ada di ibu kota kecamatan, maka tim peneliti meneliti di

daerah itu.

Sampel diambil 5 orang dari setiap daerah penelitian. Hal ini sesuai dengan

pendapat yang mengatakan bahwa di suatlI tempat penelitian bahasa dipcllukan SeOra!lg pembahan utama dan beberapa pembahan lair) yang berperan meJengkapi keterangan yang diperlukan (Ayatrohaedi, 1980: 22)

Kriteria pemili11an sampel ditentukan oieh sifat populasi. Ternyata sifat

populasi itu homogen dalam suatu daerah penelitian, maka sampel diambil

secara random. Pengambilan sampel eeara random selalu berpedoman pada ciri-ciri sampel. Ciri-ciri sampel sebagai berikut:

1) Pendidikan yang tidak terlalu tinggi', karena dari seseorang yang

berpendi-dikan tinggi akan terjadi banyak pengaruh luar di  dalam  beriannya.  2) Asal­usul  pembahan  diusahakan  da ri  desa  atau  tempat  yang  diteliti. 

Asal­usul itu ditelusur sampai kepada dua angkatan sebelumnya. Semua itu 

bendaknya  dilahlrkan  dan  dibesarkm di  tempat  itu . Hal ini untuk meJihat 

(32)

5

3) Pernbahan sedapat rnungkin tidak peroah keluar deesa. Hal ini untuk

kernurnian bahasa pernbahatL

4) Pembahan harus rnernpunyai gigi yang cukup sehlngga clapat mengucapkan

bunyi bahasa dengan tepat.

5) Pembahan rnempunyai pengetahuan tentang bahasa ibunya. Hal ini

rnernudahkan peneliti dalarn mengetahui bahasa yang diteliti.

1.5 Kerangka Teori

Penelitian ini tidak mernpunyai anggapan dan hipotesis karena penelitian

ini akan men ghasilkan peta bahasa sesuai dengan nama yang diberikan oleh

rn asyarakat setem pat dan unsur-unsur bahasa di tempat itu. Jadi, jelaslah bahwa penamaan bahasa berdasarkan pada pendapat penutur. Hal ini dilaksanakan den gan menggunakan teori Mak Halliday dalam bukunya

The Users and Uses Language yang diterjemahkan oleh Supomo PS dengan

judul "Pernakai dan Pemakaian Bahasa". tentang masyarllkat bahasa .

Masyara-kat  bahasa  merupakan  suatu  kelornpok  masyaraMasyara-kat  yang memandang dirinya  sebagai  suatu  kel ornpok  orang  yang menggunakan  sebuah  bahasa  yang sarna  (Supomo  PS,  1976 :3). Mengetahui  suatu  masyarakat  sikap  penutur­penutur-nya terhadap bahasa mereka. 

Sistematika !aporan  ini  berlandaskan "Petunjuk Penelitian Geografi Dialek  dan  Peme taan  Bahasa"  oleh  Pusat  Pernbinaan  dan  PengembaIigan  Bahasa 

1975,  sectangkan  penyusunan  peta  berpedoman  pasa Atlas Dialek Pulau

Lombok (Teeuw, 151 ). 

Dalalll  "Buku  Pet unj uk  Penelitian  Geografi  Dialek"  dikemukakan  bahwa  unsur  bahasa  yang  menurut  pendapat  penulis  cukup  penting dibuat  petanya  masing­rnasing.  Setiap  data  yang  berbeda  diberi  tanda  yang  berbeda  pula. 

Jadi,  penelitian ini be rpedoman  kepada A.  Teeuw,  yaitu  dengan  membuat 

peta berhubungan dalam sejarah,  peta penduduk, dan peta unsur bahasa.  Dalarn  penelitian  buku  petunjuk  penelitian  yang  diterbitkan 

Pusat Pembi-naan  dan  Pengembangan  Bahasa  dan Atlas  Dialek  yang  disusun  oleh  A. 

Teeuw, terdapat penyimpangan , yaitu mengen ai  unsur bahasa yang dipetakan. 

Hal itu  disebabkan  oleh  unsur  bahasa  yang  menonjol  di  daerah  Riau  dan 

daerah  Jambi  berb eda  dengan  bahasa  di Lombok. Selain  itu, daftar kata yang  digunakan  banyak atau  sedikitnya j uga  berbeda  walaupun  berpedoman  pada  daftar  kata  Swadesh  karena  daftar  kata  yang  penulis  susun harus  kata­kata  yang terdapat di daerah peneli tian. 

Daft ar  larnbang  fanem dan fonemik  berpedoman  pada  buku Fonemics

(33)

2.1 Gambaran Umum

2.1.1 Letak Geografis

Propinsi Riau dan Propinsi Jambi dulunya berada dalam satu propinsi, yaitu Propinsi Sumatra Tengah dengan ibu kotanya Bukittinggi. Kemudian Propinsi Sumatra Tengah dibagi menjadi tiga propinsi yaitu Propinsi Riau dengan ibu kotanya Pekanbaru (sebelum tahun 1959 propinsi ini ibu kotanya Tanjungpinang), Propinsi Jambi dengan ibu kota Jambi, dan Propinsi Sumatra Barat dengan ibu kota Padang.

Propinsi Riau terletak pada 1 ° 5: Lintang Selatan, 2° 25' Lintang Utara, dan 100° sampai dengan 105° 5' Bujur Timur. Propinsi Jambi terletak antara 00° 45' sampai dengan 2° 45' Lintang Selatan dan 10° 10: sampai dengan 104° 55' Bujur Timur.

Propinsi Riau di sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Sumatra Utara

dan Propinsi Sumatra Barat. Di sebe1ah timur berbatasan dengan Laut eina

Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, Selat Singapura, dan Laut eina Selatan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatra Barat dan Propinsi Jambi.

Di sebelah utara Propinsi Jambi berbatasan dengan Propinsi Riau. Sebelah

timUf berbatasan dengan Selat Berhala. Sebelah selatan berbatasan dengan

Propinsi Sumatra Selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Propinsi

Sumatra Barat.

2.1.2 Luas Wilayah

Luas wilayah Propinsi Riau adalah 271.092 km2

• Luas wilayah perairan

(laut) 176.530 km2 dan luas daratannya 94.562 km2 Dari data tersebutjelas

(34)

7

terllhat bahwa wilayah lautan di Propinsi Riau jauh ebih luas danpada

WIlayah daratannya (Dahl an, 19 2:18).

Propinsi Jambi luasnya 53 .244 kkml. Daerah Propinsl Jambi pad

umumllya erdirl dari datarlUl rendall uan hanya sebagian kec'

yang

merupakan daerah pegunungan. Daerah egunungan tersebut dl Kab paten

Kerinel

dan sebagian

keen

d.i Kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungotebo.

Dataran rendah meUputi 60%, dengan 15% rata-raw! ('rim Penyu'ruIl

Monografi Jambi, 1976 :31).

Secara geografis Rlau terbagi :ltas Riau Daralan dan Riau Kepulauan. Di

Riau Daratan terdapat hutan belantara yang uas dan lebat yang ditum ubi

berbagai jenls pohon.

Daerah Riau terdirl dar' datann tlnggj dan dataran rendah. Da ran tfnggl

terdapat eli daerah·daerah yang berbatasarl dengan Sumatra BaTat. SeJebihny ,

data ran rendnh yang berpaya-paya dan banyak mempunyai anak ungat yang

mengalir

ke

sungai yang

besar.

Daerah Propinsi Riau dan Propinsi Jalllbi sarna-sarna Illempunyai

sungai-sungai  besar  yang  dapat  dilayari. Sungai­sungai di  daerah Riau, yaitu SWlgai 

Rokan,  Sungai  Siak,  Sungai  Kampar,  Sungai  Indragiri,  dan  Sungai Gang  1. 

SWlgai­Sungai  yang terdapat  d i  daerah  Jambi,  yaitu Ba1anghari, Batangtem· 

besi,  Batangmerangin, Batangtebo, dan Batanghuffio. 

Propinsi  Riau  dan  Jambi  sarna­sarna  terdiri  darl  5 kabupaten.  Kabupaten· 

kabupaten yang  terdapa t  di Riau , yaitu Kabupaten Kepulauan Riau  de" :In

ibu  k ota  Tanjungpinan g,  abupaten  Bcngkalis  dengan  tbu kota  B  ng..v ,:.li.::. , 

Kabupaten  Kampar  den gan  ibu  k ota Bangkinang,  Kabup' ten  Ind ragiri  HuJu 

dengan  ibu  kota  Rengat,  dan  Kabupaten  Indragiri Hilir dengan  ibu  kota 

Te  bilahan.  Kabupaten yang  ter  apat di Jambi, yaitu Kabupaten Batan ghari 

dengan  ib u  kota  Kenaliasam,  Kabupaten  Sarko  dengan  ibu  kota  Bangko,  Kabupaten  Tanjungjab ung  dengan  ibu  ko ta  KualatungkaJ , Kabupaten Bungt,· 

tebo  dengan  ib u kota Muara bungo,  dan  Kabupaten  Kerinci  dengan  ibu  kola 

Sungaipenuh. 

2.1.3  Mata Pencaharian 

Sebagian  besar  penduduk 

daerah 

Riau dan Jam bi hidup sebaga:i  petaru dan 

nelaya  .  Pertanian  di  daerall Riau  dan  Jamhi  eJip uti  pertanian  rakyat  dan 

perkcbunan.  Daerah  Jamb tla1aIh  bidwg  pertanian  banyak mClllu  Llain 

perhatian pada tanaman perkeb llnan .  . 

Padi  rnerupakah 

basil 

u t  rna  pert anian ~ rakYi!. di Riau  Daerhlr 

..

yang
(35)

1) Kabupaten Bengkalis terdiri dari: a) Kuala Sungai Rokan;

b) Kecamatan Kubu;

c) Daerah Melay/Sungaicina; dan d) Sebagian pinggir Sungai Siak. 2) Kabupaten Kampar, terdiri dari: a) Kecamatan Rokan IV Koto;

b) Daerah antara Bingkuang dan Rantauberangin; c) Daerah Batubersurat.

3) Kabupaten Indragiri Hulu, terdiri dari: a) Kecamatan Kuantan Mudik; b) Kecamatan Kuantan Tengah;

c) Kecamatan Kuantan Hilir.

4) Kabupaten Indragiri Hillr, terdiri dari:

a) Kecamatan Tempuling; b) Sungal Gangsal/Reteh; c) Sungal Anakserka; d) Daerah Sungalenok; e) Daerah Sungaialai;

1) Daerah Sungalpinang;

g) Kecamatan Tembilahan.

Perkebunan rakyat di Riau meliputi karet, kelapa, cengkih, kopi, dan sebagainya. Selain perkebunan rakyat, terdapat pula perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan negara, seperti perkebunan karet dan kelapa sawit. Karet banyak dihasilkan dari Kabupaten Kampar dan Indragiri BuIu,

Luas daerah Riau yang ditanami karet lebih kurang 270.000 ha. Hasil setahun

lebih kwang 100.000 ton.

Daerah Riau banyak menghasilkan kelapa. Kelapa terbanyak terdapat di

Indragiri Hilir. Dari tanaman t~rsebut Riau menghasilkan 5.000 ton kopra

tiap bulan. Jadi, tiap tabun dapat dihasilkan sekitar 60.000 ton.

Kebun cengkih di Riau terdapat di Kepulauan Riau,' yaitu di daerah Natuna. N'amun, tananian itu sekarang sudah banyak ditanam rilkyat di selwuh Riau.

Hasil padi di daerah Jambi berasal dari sawah payo meUputi Kabupaten

Batanghari, Tanjungjabung, Bungotebo, Sarolangun Bangko, dan Kotamadya

Jambi. Selain itu, ada juga pad! dari sawah pasang surut, sawah rendengan,

(36)

9

Hasil-hasil perkebunan yang terpenting eli daerah Jambi, yaitu teh, karet,

kelapa (kopla), kopi, dan k ulit manis. Teh teedapat di Kayuaro (Kabupaten

Kerinci) yang diusahakan oleh perusah aan perkeb unan negara. Karet me

ru-pakan hasil yang t erb esar di Propinsi Jamb!, meliputi seluruh daerah tingkat II

yang luasnya kira··kira 205.078 h a. Kelapa teedapat eli daerah Tanjungjabung,

Bungotebo, Sarolartgun Bangko , dan yang terI uas ill daerah Kab upaten

Kerinci seluas 11.273 ha. Kulit manis [erdapat ill dae rah Kabupaten Kerinci

dan Sarolangun Bangko .

Riau dan Jambi sarna-sarna mempunyai basil minyak bumi. Minyak bumi

di Riau terutam diusal1akan oleh PT Caltex Pasific lnd nesia dan PT Stanvac:

Indonesia . Pertambangan minyak blinn di Jambi diusahakan aleh PN

Pertarnina II.

Seiain minyak bumi , hasil tamb ang yang laLn , yai tu timah, bauksit, dan

emas eli Ria u; belerang, mas, air raksa, batu bara, dan besi di Jambi.

2.1.4 Agama

Sebagian 'besar penduduk Riau dan lambi penganut agarna Islam . Penganut

agama Kristen dan Budha ill daerah itu merupakan golongan mino ritas yang

terdiri dari para pendatang dari Tapanuli dan Cina.

lli kota-kota dan desa-desa Propinsi Riau dan lambi banyak dij um pai

mesjid dan langgar (surau) sebagai tanda suburnya kehidupan agam a Islam. Walaupun demikian, masih terdapat penduduk yang belum menganut agarna

di Riau, yaitu suku terasing . Di lambi masih ada pen duduk yang masih

mempunyai kepercayaan nenek moyang. Hal ini tercermin dalam upaeara

A sik ill Kerinci, upacara Lancang Kzming pada masyarakat pan tai tirn ur

(daerah Tanjungjabung), di Sarolangun Bangko up acara doa padang, yakni

upacara yar,g dilakukart pada waktu pen obatan depati, penghulu. Waktu itu

dihanguskan beras seratus, kerbau seekor untuk keselarnatan pemirnpin dan

ra1..]'at (Tim Penyusun Pencatatan Daerah lambi, 1978 :47).

2.1 .5 Pendidikau

Pendidikan di Propinsi Riau dan Propinsi Jambi makin lama makin maju. Kem ajuan jelas sekali dalam pengadaan sarana pendidikan seperti gedung,

peralatan, jumlah gu ru, dan anak eli dik.

Walaupun pendidikan telah meningkat jika dibandingkan dengan sebelum

Repelita, kekurangan masih dirasakan di sana-sini. Hal ini sanga t dirasakan ell

daerah pedesaan dan di daerah yang terisolasi.

(37)

Pi Riau dan Jamb! sudall ada tlngkat pendidlkan rnulai dart taman

kanak-kanak sampai perguruan tinggI. Sekolah·se olah itu ada yang berstatus

negeri dan ada pula y ng berstatus swasta. Seroua pergurua tinggi di Riau

dan Jambi berlokasi di ibu kota propinsi. SekolaJl menengah tingkat pertama

dan sekolah menengah tingkat atasl balk di Riau maupun di Jambi sudah

menyebar ke seluruh pelosok walaupun belum me ata,

Data dae rah Riau diambil dad Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi

Kebudayaan Daerah, Pusat Pen titian Sej;mili. dan Budaya Depart cn

Pendidikan dan Keb udayaan , Aspek Geografl Budaya

daJam

Daerah Pemba·

ngunan Propinsi 1979 - 1980.

Data daerah Jambi diambil dari Tim Penyusun Monografi Daerah Jambi 1976 dan Tim Penyusun Pencatatan Daerah Jambi.

2.2 Situasi Kebabasaan

Penduduk asli Propinsi Riau d8J1 Propinsi Jam bi adalah suku Melayu. Suku

lain merupakan suku pendatang. Oleh karena ada suku asli dan suku pen·

datang tentulah b hasa yang dipakai masyarakat pun saling berpengaruh

antara balIasa suku asH an bahasa·bahasa suku ndatang. Untuk lebil

jelasnya situasi ke bahasaan di Riau dan Jambi diuraikan di bawah ini.

2.2.1 Bahasa Daerah di Riau

Penduduk asli daerah Riau mayoritas suku Melayu. Selain jtu, berm ukim

pula bermacam suku bangsa Indon sia lain yang bermukim di Riau, yaitu

suku Jawa, Bugis, Batak, Minangkabau. 01eh karena banyaknya suku bangsa yang mendiami Riau, tentu bahasa daerah yang terdapat di Riau banyak pula yang sesuai dengan bahasa dan tipa·tiap suku.

Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di kota-k ota umumnya

bahasa Indonesia. Di dalnm kebidupan schari·hari sctiap suku angsa

mengguna kan bahasa ibunya.

Seeara garis besar dapat dikemukakan bahasa daerah yang dipakai masyarakat Riau serta lokasinya sebagai berikut:

1) di Kabupaten Kepulauan Riau. Kabupaten Bengkalis, dan Kabupa ten

Indragiri Hulu bagian hilir bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu

Riau;

(38)

11

3) bahasa Banja r dipergunakan oleh suku Banjar yang bennukim di lndragiri Hilir ;

4) bahasa eli Kec ainatan Rambah dan Kab upaten Kampar dipcngaruhi oleh

bahasa Batak (Dahlan, et

aI,

1982:28).

Dalam pen litian sekarang di teliti lagi bahasa yang ada eli Riau berd asark an

penamaan yang diberikan oleh masyarakat setempat. Bahasa itu dapat diliha t

pada uraian di bawah ini.

Bahasa-bar.asa daerah di Kabupa ten Kepulauan Riau:

1) bahasa Penyen gat di Kecamatan Bintan Selatan denga n pen uturnya 37.876

orang;

2) bahasa Senayang di Kecamatan Senayang dengan penuturnya 13 .729

o rang;

3) baha sa Tembelan di Kecamatan Tem belan dengan penuturnya 3.930

orang;

4) bahasa Daik dan bahasa Kudung di Kecamatan Lingga dengan jumlah

penutumya 19.840;

5) bahasa Dabo 1an bahasa Sekanak di Kecama tan Singkep . Bahasa Dabo

dengan jumlah penutur 25.36 1 orang dan bahasa Sekanak dengan jumlah

penu tur 4.369 orang.

Bahasa-bahasa daerah di Ka b upaten K ampar terdiri dari :

1) b aha~ a Bangkinang di Kecamatan Bangkinang dengan j urnlah penutur 4 3 .347 orang ;

2) bahasa Ram bah dan bahasa Mandailing dl Kecam atan Rambah dengan ju mlah pen ut ur 37.33 1 orang;

3) bahasa Tamb usi di Ke camatan Kepenuban J engall jurn lah pen utur 8.110

orang;

4) bahasa Daludalu dan bahasa Mandailing di Ke can1atan Tambusai dengan

j umlah penutu r 10.097 orang ;

5) bahasa Lipatkain di Kecarnatan Kampar Kiri dengan j umlah penutur

26.309 orang.

Bahasa·bahasa daerah di Kabupaten lndragiri Hilir terd iri da ri:

1) bahasa Tembilahan dan bahasa Banjar di Kecamatan Tembilahan dengan

jumlah penutur 21.084 rang;

2) bahasa Mandal1 di Kecamatan Mandall dengan j umJal1 pen u tur 13. 6

orang;

3) bahasa Sapat dan bahasa Banjar di Kecamalan K unlaind ragiri rl engan

(39)

4) bahasa GaWlg Anak Serka dan bahasa Banj ar d.i Kecamatan Gaung Anak Serka, dengan j umlah pen ut ur 11.399 orang;

5) bahasa Sungaisalak dan bahasa Banjar di Kecamatan Tempuling, dengan

jumlah pen utur 14.86 6 orang.

Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten .lndragiri R ulu terdiri dan:

J) bahasa Cerenti di Kecamatan Ceren li denga jumJah penuturnya 20.112

oran g;

2) bahasa Baserah di Kecamatan Kuantan Hilir dengan jumlah penuturnya

23 .861 orang ;

3) bahasa Teluk Kuantan di Kecamatan Kuantan Tengtili, denga n jumlah

penutur 25.976 orang;

4) ballllSa Peranap di Kecamatan Peranap, dengan jumlah penutur 22.45 7

orang;

5) bahasa Siberida d.i Kecamatan Siberida, dengan jumlah penutu r 20.931

orang.

Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten Bengkalis terdi ri dari :

1) bahasa Bagansiapiapi di Kecamatan Bangko , dengan j umlah penu tu r

-35.102  orang; 

2)  ballasa  Bengkalis di Kecamatan BengkaJis,  dengan  jumlah penut ur 40.761 

orang; 

3)  bahasa  Selatpanjang di Kecamatan  Tebingtinggi,  dengan  jumlah p nut ur 

51.989 orang; 

4)  bahasa Siak di Kecamatan  Siak, dengan juml ah penutur 19.061  orang; 

5) bahasa  Sungaiapit  di Kecamatan  Sungaiapit,  dengan  j urnJah  penutu r 

14 .602  orang. 

2.2.2  Bahasa Daerah di lambi

Pen duduk  asli  daerah  lambi  sebagian  besar  sulm  Melay u.  Selain  suku  Melay u,  bemlUkim  j uga  bemlacam  suku  bangsa  Indon esia  serta  orang  keturunan  Cina.  Suku­suku  bangsa  Indonesia  lainnya  y ang  benn ukim  di  lam bi, adalah suku Jawa, Batak, Banj a r, Bugis, dan Minangkabau. 

Berdasa rkan  pen dud uk:  yang  mendiami  Jam bi,  dapa  pula  dikemu kakan 

bahasa­bahasa yang ada di J arnbi sebagai berikut : 

1) logat Melayu ; 

2)  logat Kerinci ; 

3) logat orang Batin;  . 

(40)

13

5) logat orang Bajau (Tim Penyusun Monografi Jambi, 1976:50).

Kata logat dalam istilah asing disebut dialek (Wojowasito, 1971: 134). Menurut istilah linguistik, dialek ialah bahasa yang berbeda-beda menurut pamakai; variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan di tempat tertentu (dialek regional), atau oleh golongan tertentu dari suatu kelompok bahasawan (dialek sosial), atau oleh kelompok bahasawan yang hidup dalam waktu tertentu (dialek temporal) (Kridalaksana, 1982:34). Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan logat itu adalah variasi bahasa.

Logat Melayu merupakan bahasa Melayu Dialek Jambi. Bahasa ini terdapat

di daerah-daerah yang elidiami oleh suku Melayu, yaitu: 1) Kotamadya Jambi;

2) Kabupaten Batanghari; 3) Kabupaten Tanjungjabung; 4) Kabupaten Bungotebo.

Logat orang Batin hampir sarna dengan logat orang Kerinci. Logat ini terdapat di daerah Muarabungo, Kabupaten Sarolangun Bangko.

Logat orang Penghulu merupakan campuran logat orang-orang Batin dan logat Minangkabau. Logat ini terdapat di Kabupaten Sarolangun Bangko yang meliputi daerah .Luinan, Batang Asai Trating, Nibung, dan Pangkalanjambu. Logat Kerinci terdapat dl Kabupaten Kerinci. Logat Kerinci terdiri dari bermacam-macam subdialek. Logat ini sudah mempunyai tulisan, yaitu yang elisebut tulisan Rencong dan diperkirakan berasal dari tulisan Palawa (Tim Penyusun Monografi Jambi 1976:51).

Logat orang Kubu dan orang Bajau dipakai oleh orang Kubu dan orang Bajau. Logat ini meruupakan bahasa yang dipakai oleh orang yang masih berkelana (Tim Penyusun Monografi lambi, 1976:51).

Sekarang penelitian bahasa di lambi berdasarkan nama yang diberikan oleh penduduk penutur bahasa itu. Bahasa-bahasa itu dapat dilihat pada uraian berikut.

Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten Batanghari terdiri dari:

1) bahasa Melayu lambi di Kecamatan Tembesi, dengan jumlah penutumya 23.657 orang;

2) bahasa Pijow di Kecamatan lambi .Luar Kota, Denganjumlah penutur 30.001 orang;

3) bahasa Mersam di Kecamatan Mersam, dengan jumla penutur 23.095

orang;

(41)

5) bahasa Melayu Kumpeh di Kecarnata Kumpeh, dengan jumlah penutur 36.866 orang.

Bahasa·bahas di Kabupaten Bungotebo terdiri dari :

1) baha:la Tanjunggedang di Kecamatan Muarabungo, dengaujumlah pcnutur

22.703 orang,

2) bahasa Melayu di camatan rebo llir, dengan jumlah penutur 35.0 0

orang;

3) bahasa · Kotajayo ill Kecamatan Tanahtumbuh, dengOln jumlah penu tur

35.000 orang;

4) bahasa Teriti di KecamataJ:. Tebo Teng<1h, dengan jumlah pellutur 35.000 rang;

5) bahasa Sukorail1e eli Kecamatan Tebo Ulu, dengall jumlah p nutur 32 .363

orang.

Bahasa-bahasa di Kabupaten Sarko terdiri dati:

1) hahasa Sungaikelumpang di Kecamatan Sungaimanau, dengan jumlah

penutur 34.051 rang'

2) bahasa Jambi di Kecamatan Jangkat, dengan jumlah penutur 37.996 orang : 3) bahasa Rantaupanjang di Kecamatan Tabir, dengl41 jumlah penu tur 25.009

orang;

4) bahasa DUSU11S<Lrolangun ill Kecamatan Sarolangun, denganJumluh penutur

23.977 orang;

5) bahasa Mandiangin ill Kecama'(3Jl Pauh, dengaJl jumlah penutur 36.08

orang.

Bahasa-bahasa di Kabupaten Tanjungjabung terdiri dari:

t) bahasa Melayu di Kecamatan Tungkal U1u, denglUljwn1ah penutur 36.997

orang;

2) bahasa Melayu Ijj ecamatan Tungkalllir, dengan jumlah penutur 32.655

orang;

3) bahasa MeIayu d.i Kecamaian Muarasabak, dengan jumJah penutur 38.480 ·

orang;

4) bahasa Nipahpanjang d1 Kecamatan Nipahpanjang, dengan jumlah penutur

36.866

orang.

Bahasa daerah di Kabupaten Kerinci hanyalah bahasa 1(:<lrinci. Jumlah

penutumya adaIah 159.309

orang.

2.2.

Daftnr Kosa

Kata

(42)

15

daerah Riau da;.:1 Jambi yang terbanyak penuturnya. Bahasa yang merupakan

bahasa asli dan terbanyak penuturnya di Riau adalah bahasa Melayu Riau.

Bahasa asli dan penutumya yang terbanyak di Jambi adalah bahasa Melayu . Jambi dan bahasa KerLr}ci. Kosa kata bahasa Melayu Riau diambil dari bahasa Melayu Penyengat; dan kosa kata bahasa Melayu Jambi diambil dad bahasa Muara bulian. Kosa kata bahasa Kerinci diambil dari bahasa Sungaipenuh. Dafta! kosa kata itu sebagai berikut.

DAFTAR KOSA KATA BAHASA DAERAH RIAU DAN JAMBI

Melayu Riau

No. Melayu lambi Kerinci Arti dalam

Penyengat

Urut Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa Indonesia

[uhau] [ul'la77]

I. [u~a 1? orang

[lakay]

2.

I

[laki] llaki] suami

3. [bini] [bini] [binoe]

4. [anak]

r

anak] [anaok]

S. [mak] [mak , bunde] [emak, indok]

6. [datok] [nay] [tinay1

7. [aba77] [aba771

I

[aba77]

8. [kakak J [ayu]

9. [lSambut ] I [lSamb ut]

10 . [mat] [mato]

11. [alis] [alis J

12. [keJo pak mata] [pelupukmato]

13 . [bulu mata l [bulu mato]

14. [teli7}e

J

[kupi71J

15. [idu77] [idu77]

16. [pipi] [pipi]

17 . [mulutJ [mulut]

18. [bibie] [bibirJ

19. [gigiJ [gigi]

20 . . [iid ah1 [JidahJ

21. [dagu] [daguk]

22 . [lehe

I

[leherp

I ,

[ka?l [lSambut] [mato] [alayh]

[pelupukmato] pelupuk mata

[bulew mato] [ te lifFlk] [idew , idey 1 [pipai] [muJakl bibei, bibew]

[gigoy, gigll J [lidaih, Udeh] [dageok,

is!ri

anak

I

ibu nenek abang kakak

rambut

mata

I

alis

I

bulu mata telinga hidung pipi mlllut bibir gigi

lidah I

dab'1J

dagokJ

I

[liye] leher

(43)

- - -

---

-DAFTAR KOSA KAT A (LANlUT AN)

No . Melayu Riau Melayu lambi 'Kerinci Arti dalam

Urut Penyengat Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa Indonesia

23. [ke15u*u77an ] [kero77k01?a n] [kekau] kerongkongan

24. [tC17kuk] [kuduk] [kudeok] tengkuk

25 . [muke] [muko] [muka] muka

26. [bakat] [bakat] [parok] bekas luka

27. [kepale] [kepalo] [kepalo] kepala

28. [kaki] [kaki] [kekau] kaki

29. [bau] [bau] [biyu, bayo] bahu

30. [belikat] [pu7]gu77] [pu7]gaw, punggung

pU7]go77]

31. [bad an] [bad an] [awok] badan

32. [ tarian] [ta1?an] [jahu, jahoy] tangan

.33 . [siku j [sikut] [sikau] siku

34 . (tula7715usuk] [tula77 lSusuk ] [lula77Usok ] tulang rusuk

35. [telapakta~n] [telapakta~n] [telapakjahu] telapak tangan

36. fj atli] [jabi] fjahu] jari

37. [kuku jatSi] [kuku j at'>i] [kuku jahu] kuku jari .

38 . [kanan] [kanan] [kanow. kanan] kanan

39 . [ki\')i] [kifli] [kihay. kide] kiri

40. [pehe] [poho] [pohe] paha

41. [kocek] [kanto77] [unca77i saku

42 . [lutut] [lutut] [lutauk] lutut

43 . [bukulalij [bukulali] [mateukakay] mata kaki

44. fj atsi kaki] Ual'>i kaki] [jahikakay] jari kaki

45. [tumi t] [tumit] [tumaik] tumit

46. [be tis] [bet is] [bctuh] betis

47 . [otakJ [u takJ [utuok] otak

48. [jantu'T/] fj antu77] [j~lI1teou ] jantung

49 . [ati] [ ati] [hatay] hati

SO . [pe~u t] [petl llt ] [pehaut] perut

51. [dalSah] [ dalSahJ [d aheh. darah

dahaeh]

(44)

17

DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAN)

No . Urut .53, 54. 55 . 56. 57 . 58 . 59 . 60 . 61. 62 . 63. 64 . 65. 66. 67 . 68 . 69 . 70. 71. 72. 73. 74. 75 . 76 . 77. 78. 79 . 80. 81. 8 .

Melayu Riau Penyengat

[kulit] [ tabu

tP

a!5ah]

[patlu-pal5u ] [bayan] [peluh

1

[aemate

I

[buiSu17]

[bulu b urJu17] [kepak] [eko] [telo] [salSa17] [kuci17] [anji77]

[i' n] [ula] [belut] [caci171 [kut u] [ke!5ebau] [lalat] [T;Qmuk] [buaye] [ayam] [ke6e ] [ka ak ] [anai·anai] [babi1 [siT]e

1

[pokokJ

Melayu Jamh i Muara BlIlian

[kulit] [pembuI.uh dalSah]

[pa15u-paiSu]

l

baya17'dn ]

[k e~i9at J

[aekmato ] [bul5u171

[b ul u b uri llT]] [kepakJ [bunt ut J [t luIS [satSaT]] [kuci17J [anji17} [ika n]

r

ula!5] [belut] [caciT]] [kut u} [kelSebo u] [lalat

1

['I73nmk ] [buayo] [ayamJ [kelS'o] [kotok] [anc, tl ayap] [babi] [si1/O ] .[bata77J

Ke ri nci Sungaipenuh

[kulaik] [uhakj ahu ]

[paru-paru ] [baye] [pelau?] [ayimato] [bureou, buro u1

[bulu burou ] [ke p k] [punteok iku] [telau

1

[saba, sankok] [kucekJ [anjek] [l awo k] [ula kl [kapanjau ] [ cacaT]] fk atau j [keboi] [lalok , lalak]

[ ~me k , T]anak j

[buaye ] ray uj

[ayow

1

[baheok} [an -ane ] Uukck] lSillo [bat tol]

Arti dala m Bahasa I.ndonesia

kulit

pembuluh darah

paru-paru bayangan keringat air mata burung

(45)

DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAt'I)

Melayu Riau Melayu Jambi Kerinci Arti dalam

No.

Penyengat Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa L'1donesia

I

Urut

--- "

83. [daun] [ daun] [daoe] daun

84. [ cecak] [cicak] [bancaekJ cecak

85. [dulSi] [durii} [duhu, duhoi] duri

86. [be nih] [bene] [bijiw, bijoe] benih

87. [bu11!} [bu7p ] [bu11! ] bunga

88. [kulitkayu ] [kulit pohon] [kulikkayo] kulit pohon

89. [buah] [buah] [bueh] buah

90. [aka] [aka] [ako] akar

9l. [lSumput] [lSumput] [umpaok, rumput

umpak]

92. [ tanah] [ timah] [tanaoh

1

tanah

93. [batu] [batu] , [bateu, ba toe] batu

94. [pase] [buninJ ! [kesai] pasir

95. [ debu] [Iebu]

r

abeou] debu

96 . rae] [aek] [ayae] air

97. [ujan] [ujan] [ujen, hujoe] hujan

98. [pela~] [bunei] [uJekdanee] pelangi

99. [awan] [awan] [awan, emban] awan

100. [Iumpo

1

[Jumpu] [Jempau] lumpur

WI. [larzit] [Ia~t] [Ianaek] langit

102. [kHat] [kilat] [kilauk] kilat

103. [su7]ai] [su~i] [batuaye, sungai

sU11!i]

104. [danau] [ dano?] [danee] danau

-105. [laut] [Iaut] laut

106. [pantai] [pantei] [pantel pantai

-107. [kabut] [kapek] kabut

108. [gunu17] [gunu17] [guneo] gunung

109. [matealSi] [matoa~i] [matuanai] matahari

110. [bulan] [bulan] [buloi] bulan

[bintoi]

11-1. [bintal?] [binta17] bintang

[a7}n]

112. [a~n] [lanay] angin

(46)

19

D FTAR KOSA KATA (LANJUTAN)

--,-:-Melayu Jambi Kerinei

fNo.

I

ielayu Riau

Muara BuBan Sungaipenuh

Umt ' Penyengat

113 . 11 4. 11 5.. 116. 117. 118. 119 . 120 . 12 1. 122. 19u1Suh] [banje J

[api] [ a~a p ] [abu] [niyo) [pokokniyo J [pisa11] [nenas] [ubu]

12_.

I

[l5ambut]

124.\ [ma78e] 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. l34. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 14 1. 142. 143.

1 144 .

[delSian] [jambu] [limau] [madu] . [padi] [bebas] [nasikJ [pulut] [daunsilSih] [kapu ] [betikJ [ma1l\LS'] [dagirlJ [Iemak] [lade itam} [lade) . [aeliye}

[ubat j {kaea1'/tanah] [kae81'/panja1'/]

[guhule] [am!,u] [a }i]

[a p]

labu} [kelapo J [bat aJ7ke lapo J

[pisa11) [nenas] [ubi kayu]

I

[lSambutan] (ma115° ] [du15en] [jambu] [je15uk] [manisan] ] padi] [bebar} [nasi] {nasiketan] [daunsibih] [kapu] [kates] [marrgis] [dagi1'/] [Jemak} [Iado j [eabeJ ' (ja\!] [ubat] [kaeaT/tanah] [kaea1'/panja1'/} [guoeh] [ayigedai] [api] [asaok] [abeouJ [nie, niou] [bat a11rlie] [pisou] [ naneh] [ubikayau] [rambutan] [ma115o] [jadyai) [jambt.>o] [lime] [madeo] [padoe] [bahoh] [nasae) [nasaepulauk] [siheh} [kapau) [sapi1a] [ma11gaeh} [dago1'/] [lemok} [medea} [cabon] [sepedeh) [ubayo] [kaeaT/tanaoh

i

[kaea1'/panjao] Arti delam Bahasa In c nesia

guruh banjir upi

i

l

I a..ap

I

ahu

kelapa

poholl kelapa

I

pisang

nenas

I

(47)

DAF TAR KOS A KATA (LANJUTAN)

No. Melayu Riau Melayu Jambj

Uru t Penyengat

145 . [sayo] 14:6. [tebu]

[keledck] 147.

148. [galSamJ 149. [sag~ )

[telSu17] 15O. [kampu17 ) 151. [lSumah] 152. [lSurnahsakit] 153.

154. [atap]

155. [dindi17]

156. [pintuJ

[ tali] 157.

158. [te17ge)

[buluh] 159. [lSotan] 160. [kain] 161. [selimut] 162 . [b antal] 163. [tilam] 164. [alastUam) 165. [tsanja17 ) 166. [pe15au] 167. [eiau] 168. [sikat] 169. [kawan] 170. [kapas1 171. [Iantai] 172 . [scndok] 173. [tika] 174. [lesu17] 17 5.

Muara Bulia n

[sayuJ [tebu )

r

ubijala] [galSamJ [sagu] [telSu17 ]

[dusun , ka mpu17] [lSumah] [lSurnahubat] [atap] [dindi17] [lawan] [tali) [ta1)go] (buleh] [bot an] [kain ] [geba] [bantal] [kasub] [seprai ] [aroben] [pelSau] [pC1)ayu ] [sikat] [kant i} [ka pukl [I antai] [sendok] [tikab] [IesunJ Kerinci Sungaipenuh [sayo] [tebo y] [ubuiuio] [gahal] [sageo

J

[tahou J [dusey, duse u] [umahJ [urnahubaik] [atak] [dindo17] [pintou] [ talai] [ta'T]ga] [buloehJ [utan) [kaoe] [salimak] [b anteo] [kasouJ [ateh kaou] [tempoek tidou] [bidoek} [pC17ayuh ] [sikak) [kantai] [kapeh] [lante] [sendok) [tiko] [lesa u] Arti dalam Bahasa lndonesia

sayur tebu ubi jalar garam sagu terung desa rumah rumah sakit atap dinding pintu tali tangga bambu rotan ka in selirnut bantal kasur eprai tempat tidur perahu

(48)

21

DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAN)

No. Urut

Melayu Riau Penycngat

Melayu Jambi Muara Bulian

Kerinci Sungaipenuh

Arti dalatn Bahasa Indonesia

176. [antan] [antan] [alau] ant an

177. (jalSum] [jauum] [panayk] jarum

178. [nfpah] [ nipah] [nipah] nipah

179. [15akit] [b'akit) [akik] nipah

180. [ cincin] [cincin] [cincan] cincin

181. [ladan] [umo] [ladoe] Iadan

182. [sawah] [sawah] [sawoeh] sawah

183 . [pisau] [piso

1

[pisa) pisau

184. [kampak] [kapak] [kapok] ka pak

185. [pats'all] [pat5all ] [pahan] parang

186. [s~~ullpisau] [sa15ullpisau] [sahupisa] sarung risa u

187. [jale] (jalo] [jaloe] jala

188. [tombak] [tumbak] [tumbaok] tombak

189. [kail] [pancill] [panca71] pancing

190. [bahase] [baso] [base] bahasa

191. [malam] [malam] [malam] malam

192. [a6i] [alSi] [ ahai] hari

193. [ taun] [taun] [ tahan) tahun

194. [pagi] [pagi] [pagoe] pagi

195. [petan] [solSe] [peto] sore

196. [al1'iini] [abiko] [ahinen] hari ini

197. [bisuk. isuk] [isuk] [isok] besok

198. .[kemalSin] [petan] [peta , sepete] kemarin

199. [duit ] [sen] [uwo ) ua ng

200. [penujan] [musimpenujan] [musimujoe] musim hujan

201. [basah] [basal [baseh] basah

202 . [kelSin] [kelSin] [kahan] keri ng

203. [panas] [panas] [paneh] panas

204. [sejuk) [sejuk] [dinon] dingin

205. [be~at] [be6at] [bahek] berat

206. [tu~kat] [to'1kat ] [tulJkoek] tungkat

(49)

Gambar

TABEL 1  KEKERABATAN BAHASA DAERAH DI KABUPATEN
TABEL 1 (LANJUTAN)
Tabel di atas rnenggarnbarkan bahwa kosa kata bahasa daerah Riau dan
TABEL 4 (LANJUTAN)

Referensi

Dokumen terkait

Rangkuman hasil uji linieritas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (lihat lampiran 3 hal. 74), maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara nilai ujian akhir nasional SLTA

Berdasarkan penghitungan dialektometri, bahasa Punan daerah pengamatan (DP) Tanjung Lokang jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Kalimantan Barat, seperti bahasa Taman,

Untuk mencapai tujuan Institusional, diperlukan adanya sarana- sarana yang berujud kegiatan kurikuler, dan masing-masing mempunyai tujuan tersendiri.Tujuan kurikuler

Pada kondisi pile yang menerima beban aksial tekan ( compressive ) maka akan terjadi gaya geser ( shear yield force ) yang bekerja sepanjang permukaan pile yang

indikator lokasi dan transportasi. nasabah menyatakan bahwa mereka pergi ke kantor PT. BPRS Artha Mas Abadi menggunakan sepeda motor karena lebih mudah dan efisien. 3) Faktor

Karya tersebut meretas kearah pengetahuan kita terhadap berbagai persoalan, mulai dari Bengkulu dari Masa Kolonial Hingga Era Otonomi Daerah memuat karya, yakni

Dalam penelitian ini hasil analisis regresi linier berganda ( linier multiple regresion ) dapat diketahui bahwa koefisien determinasi ( coffisient of determination )

dan syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli agar dapat terlaksana