Pemetaan 8aha a Daerah
Pemetaan Bahasa Oaerah
Riau dan ambi
P E R P U . T _
,<-\
h, \ P IS T 1: '.1 -I I ! ., "P \ "" E ~ 18 ' or: . n \ l - ~ DE PAR T !:" CI"' - I ) ")' : --!
DAN KE1U") Y ~_'_ 1 _
11111111111111
00000208
Oleh: Saidat Dahlan Anwar Syair Abdullah Manan llyasJakub
Arnrin Sabrin
Abdul Razak
Mujiono Yulisrnan
~I
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1985
'erpUSfaka an Pu. at Pemliin ?3n
--:-frr--No:
/('a slf ik : i I ~IO 1110Ji
Q'1
.
.9--1
11;
~
PB
H
,.
gl.__ .p
T d.Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Daerah Riau 1982/ 1983, disunting dan diterbitkan dengan
dana Proyek Penelitian Pusal.
taf inti Proyek Pusat: Ora. Sri Sukesl Adiwimarta (Pemitn pin) , Drs. Hasjml
Dini (Bendaharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris).
Scbagian atnu seluruh isi buku inl dUarang dlgunakan atau diperballyak dalam
bentuk apa pun tanpa Izin tertulis dari penerbit kecuali dalsm hal pengutipan
un tuk keperluan penulisan artikcl atnu karan~an lImiah .
Alamat penerbit: Pusat Pemblnaan dan Pengembangan Bahasa
Jamn Dakslnapati Barat IV, Rawamangun
Jakarta Timur.
KAT A PENGANTAR
Mulai tahun kedua Pp.mbangunan Lima Tahun I, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa turut berperan di dalam berbagai keglatan kebahasaan sejalan dengan garis kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional. Masalah kebahasaan dan kesusastraan merupakan salah satu segi masalah kebudayaan nasional yang perlu ditangant dengan sungguh-sllngguh dan berencana agar tujuan akh.ir pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia dan bahasa daerah - termasuk susastranya - • <;apai. Tujuan
akhir itu adalah kelengkapan ballasa Indonesia sebagal sarana komunikasi nasional yang balk bagl masyarakat luas Serta pemakaian ba.hasa Indonesia dan bahasa daerah dengan baik dan benar untuk berbagai tujuan oleh lapisilll
masyarak~t bahasa I'.'donesia.
Untuk mencapai tujuan itu perlu ditakukan berjenis kegiatan sep~l"Ii
(l) pembakuan bahasa, (2) penyuluhan bahasa melalui berbagai sarana,
(3) penerjema4an karya kebahasaall" dan karya kesusastraan dari berbaga i sumber ke dalam bahasa Indonesia, (4) pelipatgandaan informasi l1Ielalui penelitian bahasa dan susastra, dan (5) pengembangan tenaga kebahasaan dan jaringan informasi.
Sebagal tindak lanjut kebijakan tersebut, dibentukhth oleh Departemen Pendidikandan Kebudayaan Proyek Penelitian Ilahasa'oan Sastra Indonesia dan Daerah, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di lingkungan (lusat PembiJlaan dan Pengembangan Bahasa.
Sejak tahun 1976, Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah di Jakarta, sebagal Proyek Pusat, dibantu oleh sepuluh Proyek
Pelle-litian di daerah yang berkedudukan di propinsi (1) Daerah Istimewa Aceh,
(2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5) Uaerah Islilllewa
proyek penelitian bahasa di lima propinsi yang'"Iain, yaitu (I) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan (5) Maluku. Dua tahun kemudian, pada tahun 1983, Proyek Pe-nelitian di daerah diperluas
lagi dengan lima propinsi, yaitu (1) Jawa Tengah, (2) Lampung,
(3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Timur. Maka pada saat ini, ada dua puluh proyek penelitian bahasa di daerah di samping proyek pusat yang berkedudukan di Jakarta.
Naskah laporan penelitian yang telah dinilai dan disunting diterbitkan sekarang agar dapat dimanfaatkan oleh para aWi dan anggota masyarakat
luas. Naskah yang berjudul Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi disusull
oleh regu peneliti yang terdiri atas anggota·anggota : Saidat Dahlan, Anwar Syair, Abdullah Manan, Ilyas Jakub, Amrin Sabrin, Abdul Razak, Mujiono, dan Yulisman yang mendapat bantuan dari Proyek Penelitian Dahsa dan Sastra Indonesia dan Daerah Riau tahun 1982/1983. Naskah itu disunting
oleh Drs . Farid Hadi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan B~hasa.
Kepada Pemimpin Proyek Penelitian dengan stafnya yang memungkinkan penerbitan buku inl, para peneliti, penilal, dan penyuntlng, saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, Apri11985. Anton M. Moeliono
Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
UCAPAN TERIMA KASIH
Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang dibiayai oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa telah menugaskan tim peneliti meneliti pemetaan bahasa daerah Riau dan Jambi. Untuk menyusun pemetaan ini, tim peneliti mengadakan penelitian di daerah Riau dan Jambi selama 9 bulan.
Pemetaan bahasa daerah Riau dan Jambi dibuat berdasarkan nama bahasa yang diberikan oleh penutur bahasa daerah di tempat penelitian. Pemetaan bahasa itu disertai dengan unsur-unsur bahasa yang meliputi leksikon dan morfologi.
Dalam melaksanakan penelitian ini, tim peneliti banyak mengalami kesulitan. Berkat bantuan pemuka-pemuka masyarakat, pemerintah setempat, dan seluruh lapisan masyarakat semua kesulitan itu dapat diatasi. Atas
bantuan itu, tim peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Rektor Universitas Rhiu dan Rektor Universitas Negeri Jambi yang
telah memberlkan izin kepada tim peneliti untuk melaksanakan penelitian;
Dekan Fakultas Keguruan dan Direktur LPTK FKIP Universitas Negeri Jambi yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian; Pimpinan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Daerah Riau yang telah memberikan pengarahan
dan fasilitas pada tim peneliti sebelum turun ke lapangan; Konsultan
penelitian yang telaIi. memberikan pengarahan kepada tim peneliti; Gubernur
Kepala Daerah Propinsi Riau; Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jambi; Bupati _dan Camat di Propinsi Riau dan Propinsi Jambi yang telah memberikan izin kepada tim peneliti untuk meneliti di daerah yang menjadi . lokasi penelitian dan pemuka-pemuka, serta lapisan masyarakat di Propinsi Riau dan Jambi yang telah memberikan bantuan sehingga berhasil melaksana-kan penelitian ini.
perbaikan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan yang sederhana ini bermailfaat bagi
perkcm-bangan bahasa dan sastra Indonesia khususnya, dalam perkemperkcm-bangan ilmu pengetahuan umumnya.
Pekanbaru, 3 November 1982 Ketua Tim Peneliti,
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR
v
UCAP AN TERIMA KASIH ... ... ... viii
DAFTAR lSI ... :...
ix
DAFTAR LAMBANG xi DAFT AR KOSA KAT A .. ... ... ... ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR PET A ... xvii
Bab I Pendahuluan... . . . . . .... . . 1
1.1 Latar Belakang .dan Masalah ...
1
1.1.1 La tar Belakang ... ... ... ... ... 1
1.1.2 Masalah ...h . . • . . . 3
1.2 Tujuan Penelitian .. ... 3
1.3 Metode dan Teknik Penelitian ... 3
1.4 Populasi dan Sam pel ... ... 4
1.5 Kerangka Teori ...
5
Bab II Gambaran Umum Propinsi Riau dan Propinsi Jambi . . . 6
2.1 Keadaan Umum ... ; ... : 6
2.1.1 Letak Geografis ... 6
2.1.2 Luas Wilayayah ... 6
2.1.3 Mata Pencaharian ... 7
2.1.4 Agama ... 9
2.1.5 Pendidikan ... ... 9
2.2 ' Situasi Kebahasaan ... ; ... : .~... ;...
10
2.2.1 Bahasa Daerah di Riau ...
10
Bab III Deskripsi Bahasa Daerah Riau dan Jambi . . . 25
3.1 Bahasa Daerah di Riau ... 25
3.1.1 Bahasa Daerah eli Kabupaten Kepulauan Riau ...
25
3'.1.2 Bahasa Daerah eli Kabupaten Kampar ... 25
3.1.3 Bahasa Daerah eli Kabupaten Indragiri Hllir ... 26
3.1.4 Bahasa Daerah eli Kabupaten Indragiri Hulu ... 26
3.1.5 Bahasa Daerah eli Kabupaten Bengkalis ... 26
3.2 Bahasa. Daerah di Jambi... 27
3.2.1 Bahasa Daerah di Kabupaten Batanghari ... 27
3.2.2 Bahasa Daerah di Kabupaten Bungotebo ... 27
3.2.3 Bahasa Daerah di Kabupaten Sarko ... 27
3.2.4 Bahasa Daerah di Kabupaten Tanjungjabung ... 28
3.2.5 Bahasa Daerah Iii Kabupaten Kerinci ... 28
3.3 Hubungan Kekerabatan Bahasa Daerah eli Riau dan Jambi ... 28
Bab N Analisis Data . . . " 32 4.1 Peta Bahasa Daerah Riau dan Jambi ... 32
4.2 Peta Kependudukan di Daerah Riau dan Jambi ... 32
4.3 'Peta Kosa Kata ... 32
4.4 Peta Unsur Morfo1ogis ... 33
Bab V Kesimpulan dan Saran. . . .. 356
5.1 Kesimpulan ... 356
5.2 Saran ... 358
DAFTAR PUSTAKA . . . . . .. . . 359
LAMPI RAN DAFTAR WAWANCARA . . . 361
DAFTAR LAMBANG
Lambang Fonetik dan Fonem
Lambang Bahasa.Melayu Riau
Fo netik Fonem
[i)
/if
[idu'T]) /idu'T]/ 'hidung'[u) /u/ ) dubi) /dubi / 'duri'
[e) /e/ [kemane] /kemane / 'ke mana'
[L)
/L/
[Llo ?] / Llok/ 'bagus'[oj
/0/
[ota?) /o tak/ 'otak 'P]
P/
[pok:::>?] /pokok/ 'batang'[a] /a/ [ayam] /ayam / 'ayam '
[p] / p/ [pipi] / pipi/ 'pipi '
[b) /b/ [bat u) /batu / 'balu'
[t] /t; [teline] /teli1]e / 'telinga'
[d ] /d/ [Jidah] / Iidah/ 'lidah'
[c) /c/ [ceca? ] /ceca? / 'cecak'
ti) /j/ tiabi] /jabi/ 'jari '
[k] /k/ [kale] / kale / 'kala '
[g]
/g/
[tige] /tiga/ 'tiga'[?]
/?/
[ana? ) /anak / 'anak '[s)
/s/
[pisa'T]] /pisaT// ' pisang'[z) /z/ [zaman) /l,aman/ 'zaman '
[hJ /h/ [dabahJ /dabah / 'darah'
[m)
/01
[mulut) /mulut/ 'mulut '[n) / n/ [nonL) /none / 'nenas'
[si~]
[1 ]
III
[tilarn]ltilarnl
'tilam'[[b]
fbI
[bumput]fbumputl
'rumput'[w}
Iwl
[wajib]Iwajibl
'wajib'[y]
Iyl
[sayo]Isayol
'sayur'[
...
] pengapit bunyi fonetis1..,/
pengapit bunyi fonemisI/J
zero,
menyatakan bahwa contoh tidak ada atau fonem/morfemtertentu hilang
>
menjadi-+- dit ulis kembali
000,666,000 kata atau fonem yang sarna
o rn
[I, 6.t..l, 000 kata yang masih ada hubunganc::J,
6, . kata yang sudah berbedaDAFTAR KOSA KATA
Halaman DAFTAR KOSA KATA BAHASA DAERAH RIAU DAN JAMBI ... 15-24
OAFTAR
TABEL
Hal am an
1. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Kepulauan Riau dan
Bahasa Daerah di Jambi ... 28
2. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Kampar dan Bahasa
Daerah di Jambi ... :... 29
3. Kekera!:iatan Bahasa Daerah di Kabupaten Indragiri Hilir dan Ballasa
Daerah di J ambi ... ... ... ... ... ... ... ... ...
30
4. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Indragiri Hulu dan Bahasa
Daerah di Jambi ... ...
30
5. Kekerabatan Bahasa Daerah di Kabupaten Bengkalis dan Bahasa
Daerah di Jambi ... ... .... ...
31
DAFTAR PETA
Halaman
Peta Propinsi Riau ... ... ... ... ... ... .... .... ... ... 34
Peta 2 Propinsi Jambi ... 35
Peta 3 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Kabupaten Kepulauan Riau ... 36
Peta 4 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 5 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 6 Daerah Penelitian Pernetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 7 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 8 Daerah Penelitian Pernetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 9 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 10 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Peta 11 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 12 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan lambi Peta 13 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Peta 14 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Kabupaten Kampar ... ... 37
Kabupaten Indragiri Hili! ... ... ... ... ... 38
Kabupaten Indragiri Hulu ... 39
Kabupaten Bengkalis... ... 40
Kabupaten Batanghari ... ... ... 41
Kabupaten Bungotebo ... 42
Kabupaten Sarko ... 43
Kabupaten Tanjungjabung ... 44
Kabupaten Kerinci ... 45
Riau dan Jambi Kabupaten Kepulauan Riau ... 46
Riau dan Jambi Kabupaten Kampar :... , 47
Peta 16 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi Kabupaten Indragiri Hulu ... ... 49
Peta 17 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Bengkalis ... 50
Peta 18 Kepend udukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Batanghari ...
51
Peta 19 Kependuduk:an Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Bungotebo ... 52
Peta 20 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Sarko ... 53
Peta 21 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Tanjungj abung ... 54
Peta 22 Kependudukan Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah
Riau dan Jambi Kabupaten Kerinci ... 55
Peta 23 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Kepulauan Riau ... 56
Peta 24 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Kampar ... 57
Peta 25 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Indragiri Hilir ... 58
Peta 26 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Indragiri Hulu ... 59
Peta 27 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Bengkalis ... 60
Peta 28 Daerah Penelitian Pcmetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Batanghari ... 61
Peta 29 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Bungotebo ... ... 62
Peta 30 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Sarko ... 63
Peta 31 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Tanjungjabung ... 64
Peta 32 Daerah Penelitian Pemetaan Bahasa Daerah Riau dan Jambi
Kabupaten Kerinci ... 65
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Kepulauan Riau ... 66
Peta 33 [uba71] 'orang' ... 67
Peta 34 [aba71] 'abang' ... 68
Peta 35 [ambut] 'rambut' ... 69
Peta 36 [mate] 'mata' ... 70
Peta 37 [kani71] 'alis' ... 71
Pet!! 38 [tali71e] 'telinga' ... 72
Peta 39 [idu17] 'hidung' ... .. .... 73
Peta 40 [bib~] 'bibir' ... 74
Peta 41 [l~h~] 'leher' ... 75
Peta 42 [kapala] 'kepala' ... 76
Peta 43 [badanJ 'badan' ... 77
Peta 44 [paha] 'paha' ... 78
Peta 45 [tumit] 'twnit' ... ... ... 79
Petta 46 [awan] 'awan' ... .... 80
Peta 47 [lanit] 'langit' ... 81
Peta 48 [kabut] 'kabut' ... 82
Peta 49 [madu] 'madu' ... 83
Peta 50 [tilarn]"kasur' ... 84
Peta 51 . [tika] 'tikar' .. ... ...
85
Peta 52 [pisaw] 'pisau' ... 86
Peta 53 [malt ... ;... 87
Peta 54 [ba] ... 88
Peta
5S '[di] ... 89
Peta 56 [tal ... 90
Peta 57 [ana?bini] ... :... 91
Pet a 58 [bumahubat] ... 92
Peta 59 [bumahbumah] ... 93
Peta 60 [buda?buda?] .. ... 94
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten - 'Kamp'ar ... 95
Peta 61 [uwan] 'orang' ... 96
Peta 62 [ocu] 'abang' ... 97
Peta 63 [obua?] 'rambut' ... 98
Peta 64 [mato] 'mata' ... 99
Peta 65 [alls] 'alis' ... 100
Peta 66 [teli71o] ·telinga· ... ... 101
Peta 67 [idu1/] 'Wdung' ... 102
Peta 68 [bibie] 'bibir' ... 103
Peta 70 [kapalo] 'kepala' ... 105
Peta 71 [badan] 'badan' ... .. 106
Peta 72 [po] 'paha' ... .
107
Peta 73 [tuml."1]'tUIlllt. , ... . 108
Peta 74 [awan] 'awan' ... ... . 109
. Peta 75 [1a7]l?] . 'I anglt ... ... . , 110
Peta 76 [kabuyi?] 'kabut' ... .... .
III
Peta 77 [manisan] 'madu' ... 112Peta 78 [tilam] 'kasur' ... . 113
fIa . ?] , ik ' Peta 79 L pia. tar ... ; ... . 114
. ]" , Peta 80 [plsaw plSau ... .
115
Peta lSI [rna] ... . 116
Peta 82 "[ba] ... 117
Peta 83 [di] ... . 118
Peta 84 [tal ... .. 119
Peta 85 [bata7]bata7]] ... .. 120
Peta 86 [kampu7]halaman] ... . 121
Peta 87 [bakojawkojawJ ... . 122
Peta 88 [ana?binil ...~ ... , ...... . 123
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Indragiri Hilif' ... 124
Peta 89 [aba7]] 'orang' ... 125
Peta 90 [aba7]] 'a'abang' ... 126
Peta 91 [nunbut] 'rambut' ... ... 127
Peta 92 [mata] 'mata' ... 128
Peta 93 [alis] 'alis' ... 129
Peta 94 [tali7]a] 'telinga' ... 130
Peta 95 [idu7]] 'hidung' ... 131
Peta 96 [bibir] 'bibir' ... ... 132
Peta 97 [Iehe] 'leher' ... 133
Peta 98 [kapala] 'kepala' ... 134
Peta 99 [badan] 'badan' ... 135
Peta 100 [paha] 'paha' ... ... 136
Peta 101 [tumit] 'turnit' ... 137
Peta 102 [awan] 'awan' ... 138
Peta 103 [la7]it] 'langit' ... ... 139
Peta 104 [kabut] 'kabut' ... 140
Pets 105 [madu] 'madu' ... 141 Peta 106 [kasur] 'tilam' ... 142 Peta 107 [tikar] 'tikar' ... ... 143 Peta 108 [pisaw] 'pisau' ... ... 144 Peta 109 [rna] ... 145 Peta 110 [ba] ... ... 146 Peta III [di] ... 147 Peta 112 [tal ... 148 Peta 113 [ana?bini] ... 149 Peta 114 [bumahobat] ... 150 Peta 115 [buda?buda?] ... 151 Peta 116 [bumahbumah] ... 152
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Indragiri Hulu ... 153
Peta 117 [uraT/]' orang' ... 154 Peta 118 [abaT/] 'abang' ... 155 Peta 119 [obuwa] 'rambut' ... 156 Peta 120 [mato] 'mata' ... ... 157 Peta 121 [pelupu[mato] 'alis' .. ... 158 Peta 122 [taliT/o] 'telinga' ... 159 Peta 123 [iduwoT/] 'hidung' ... 160 Peta 124 [bibi] 'bibir' ... ... 1 61 Peta 125 [liyab] 'leher' ... 162 Peta 126 [kapalo] 'kepala' ... 163 Peta 127 [badan] 'badan' ... 164 Peta 128 [pa?~] I'paha' ... 165 Peta 129 [tumi?] 'tumit' ... ... 166 Peta 130 [awan] 'awan' ... 167 Peta 131 [laT/?] 'langit' ... 168 Peta 132 [kabuyi?] 'kabut' ... ... ... 169 Peta 133 [manisan] 'madu' ... ... 170 Peta 134 [ tilam [ 'kasur' ... 171 Peta 135 [lapiya?] 'tikar' ... 172 Peta 136 [pisaw] 'pisau' ... ... 173 Peta 137 [rna] ... 174 Peta 138 [ba] ... 175 Peta 139 [ba] ... ... ... 176 Peta 140 [ta] ... ... 177 Peta 141 [ana?bini] ... 178
Peta 144 [bumabuma] ... 181
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa
Daerah
KnbupatenBengkalis ... 182
Peta 145 [oba1/] 'orang'
Peta 172 [ana?ana?] ... ... ... ,210 ... 183 Peta 146 [aba1/] 'abang' ... 184 Peta 147 [ambuyi] 'rambut' ... ... , ... 185 Peta 148 [mato] 'mata' ... 186 Peta 149 [alis) 'alis' ... , ... 187 Peta 150 [tali1/o] 'telinga' ... " ... ...
188
Peta 151 [idu1/] 'hidung' ... ... 189 Peta 152 [bibe] 'bibir' ... , ... ... 190 Peta 153 [lihe] 'leher' ... 191 Peta 154 [kapalo] 'kepala' ... ...192
Peta 155 [badan] 'badan ~ ...193
Peta 156 [paho] 'paha' ... 194 Peta 157 [turnit] 'tumit' ... 195 Peta 158 [awan] 'awan' ... ... 196 Peta 159 [la1/i?] 'langit' ... ...197
Peta 160 [kabuyi] 'kabut' ... ... , ... 198 Peta 161 [madu] 'madu' ... 19 9 Peta 162 [kasu] ' tilron'" ... ... ,... 200 Peta 163 [tika] 'tikar' ... ... 201 Peta 164 [pisaw] 'pisau' ... 20 2 Peta 165 [rna] ... , ... ... ... 203 Peta 166 [ba1 ... ... ... ... ...
204 Peta 167 [di] ... ... ... ... .. ... 205 Peta 168 eta] ... ... ... 206 Peta 169 [ana?bini] ... ... ... ... 207 Peta 170 [bumahsakit] ... ... .. 208 Peta 171 [bata17bata1]] ... ... ... 209Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Bengkalis ... , ... ... 211 Peta 173 [oban] 'orang' ... ... ... 212 Peta 174 raha1/] 'abang' ... .. 213
Peta 175 (ambut] 'rambut' ... ... ... L14 Peta 176 [mato] 'mata' ... 215 Pete 177
[alia]
'alis' ... ... .... ... .. 216Pota 178
[teali7lOJ 'telinga' ... .. ... 217 Po(a 179 [idu1/] 'hidung' ... ... ... 218 Pota180
[bibir] 'bibir' ... 219 Peta 181 [leber] 'Iaher' ... ; ... 220 Peta 182 [kapalo?] 'kepala' .... ..., ... 221 Peta 183 [badan] 'badan' ... ... ... 222 Peta 184 [paho] 'paba' .. ... ... ... ... ... 223 Peta 185 [tumit ] 'twnit' ... 224 Peta 186[awan] 'awan' ... "... ...
225 Peta 187[la1/it]
'langit' ... ... 226 Peta 188 [kabutJ 'kabut' ... 2 2 7 Peta 189 [manisan] 'madu' ... ... ... ... 228 Peta 190 (kasurJ
'kasUT' ... ... ... ... ... .. . 229 Peta 191 [tikab] 'tikar' ... ... ... ... 230 Peta 192 [piso] 'pis au' ... ... ... .. 231 Peta 193 [mal ... ... ... . 232 Pete 194 [ba] ... ... ... 233 Peta 195 [di] ... 234 Peta 196 [tal ... ... 235 Peta 197 [ana?binil ... ... 236 Peta 198 [umahsakit] ... 237 Peta 199 [bataT/bata77] ... ... 238 Peta 200 [ana?ana?] ... ... 239Peta Kosa Kata dan Unsu Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten
Bun otebo ... ... ... ... ... ... .... .... 240 Peta 201 [ubal'll 'orang' ... -... 241 Peta 202 [abal'lJ 'abang' ... 242 Peta 203 [baIllbut] 'rarnbut ' ... 243 Peta 204 [mato] 'mata' • ... 244 Peta 205 [idul1] 'hidung' ... ... 24 5 Peta 206 [bibir] 'bibir' ... ... ... 246 Peta 207 [lahar) 'leher' ... ... 247 Peta 208 [kapalo] 'kepala' ... ... ... ... 248 Peta 209 [badan] 'badan' ... ... ... 249
Peta 212 [paho] 'paha' ... ... 252 Peta 213 [turnit] 'turnit' ... ... ... 253 Peta 2 14 [awan] 'awan' ... ... 254 Peta 21 5 [la?Jit] 'langit' ... 255 Peta 21 6 [kabut] 'kabut' ... 256 Peta 217 [manisan] 'madu' ... 257 Peta 218 [kasur] 'kasur' ... ... ... ... ... 258 Peta 219 [tikar] 'tikar' ...,... ... 259 Peta 220 [pisaw] 'tikar' ... 260 Peta 221 [mol ... ... ... 261 Peta 222 [ba] ... ... ... ... 26 2 Peta 223 [di] ' ... ... - ...._-.. 263 Peta 224 [te] ... ... ... 264 Peta 225 [ana?bini.] ... ... ... 265 Peta 226 [kampbata17bata17] ... 266 Peta 228 [umahumah] ... ... 268
Peta Kosa kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Sarko . 269
Peta 229 [uba17] 'orang' ... ... 270 Pera 230 [aba?J] 'abang' ... 271 Peta 231 [bambut] 'rambut' ... 272 Peta 232 [mato] 'mata' .... ... ... ... 273 Peta 233 [alis] 'alis' ... . 274 Peta 234 [tali770] 'telinga' ... 27 5 Peta 235 [idu7]] 'hi dung' ... ... .... ... 276 Peta 236 [bibiya] 'bibir' ... ... 277 Peta 237 [liya] 'leher' ... ... ... 278 Peta 238 [kepala?J 'kepala' ... 279 Peta 239 [badan] 'bad an' ... 280 Peta 240 [pawo] 'paha' .. ... ... 281 Peta 241 [tumit] 'turnit' ... , ... 282 Peta 242 [awan] , wan' ... ... ... 283 Peta 243 [la17it] 'Jangit' ... ... ... 284 Peta 244 [kabut] 'kabut' ... ... , ... 285 Peta 245 [madu] 'madu' ... 286 Peta 246 [kasuwa] 'kasur' ... 287 Peta 247 [lapi?] 'tikar' ... ... ... 288
Peta 248 [pisawl 'pisau' ... 289
Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten
Peta 270 [aWah] 'awan' ... _12 Peta 249 [rna] ... 290 Peta 250 [ba] ... 291 Peta 251 .[cli] ... 292 Peta 252 [tal ... 293 Peta 253 [ana?bini] ... 294 Peta 254 [kampu71ha1aman] . ... 295 Peta 255 [bata71bata71] ... 296 Peta 256 [umahumah] ... 297
Tanjungjabung ... 298 Peta 257 [ura71] 'orang' ... , ... 299 Peta 258 [aba71] 'abang' ... 300 Peta 259 [rambut] 'rambut' ... 301 Peta 260 [mata] 'rnata' ... 302 Peta 261 [kiray] 'alis' ... 303 Peta 262 [tali71o] 'telinga' ... 304 Peta 263 [idu71] 'hidung' ... 305 Peta 264 [bibiel 'bibir' ... _ ... 306 Peta 265 [lehe] 'leher' ... 307 Peta 266 [kapala] 'kepala' ... 308 Peta 267 [badan] 'badan' ... 309 Peta 268 [pehe] 'paha' ... 310 Peta 269 [tumitl 'tuIl1it' ... 311
Peta 271 [la71it] 'langit' ...~... 313 Peta 272 [kabut] 'kabut' ... 314 Peta 273 [madu] 'madu' ... 315 Peta 274 [tikam] 'kasur' ... 316 Peta 275 [tika] 'tikar' ... 317 Peta 276 [pisaw] 'pisau' .; ... 318 Peta 277 [rna] ... 319 Peta 278 [ba] ... 320 Peta279
[di] ... .
321 Peta 280 [tab] ... ; 322 Peta 281 [ana?bini] ... 323 Peta 282 [bumahsaklt] ... . 324 Peta 283 [bata71bata71] ... 325Peta Kosa Kata dan Unsur Morfologis Bahasa Daerah Kabupaten Kerinci ... ... ...
327
Peta 285 [uhaw] , orang" ... ... ... 328Peta 286 [abay] 'abang' ... ...
329
Peta 287 [arnbawu?] 'ranlbut' ... 3 30 Peta 288 [rna] 'rn ata' ... ...331
Peta 289 [alayih] 'alis' ...332
Peta 290 [talina?] 'telinga' ...333
Peta 291 [idew] 'hidung' ...334
Peta 292 [bibey] 'bibir' ...335
Peta 293 [liy] 'leher' .... ...336
Peta 294 [kapalo] ' epala' ...337
Peta'295 [awa ?l 'badan' ...338
Peta 296 [p ohe] 'paha' ...339
Peta 297 [tumayi?] ' tutnit' ... ... ...340
Peta 298 [awan] 'awan' .... ,...341
Peta 299 [lanae] 'langit' ... ... ... 342Peta 300 .[kabe?] 'kabut' ... 343
Peta 301 [madeo] 'madu' .. ... ...
344
Peta 302 [kasow] 'kasur' ... ... ...345
Peta 303 [tiko] 'tikar' ... .. ... ...346
Peta 304 [pisa] 'pisau' ... ... ... 347Peta 305 [lTIe] ... 348 Peta 306 [bba] .. ... .. ... ... ...
349
Peta 307 [di] ... .. ... ... 350 Peta 308 [tal ... .. ...351
Peta 309 [ana.?bini] ... ... ,.. ... ...352
Peta 310 [umahsakat] ... ... 353Peta 311 [panja17panja17] ... ... ... ...
354
Peta 312 [Ulnahumah ] ...355
BAB I PENDARULUAN
1.1 Latar Belakang dan MasaIah
Latar b elakang dan masalah pernetaan bahasa daerah Riau dan lambi akan dij laskan sebagai berikut.
1.1.1 Latar Belakang
Propinsi Riau dan Propinsi Iambi berbata an. Kedua propins.i ini pad a masa dulu berada dalam satu propinsi, yaJtu Propinsi Sumatra Tengah.
Propinsi Riau terdiri dari lima kab upaten, dengan luas daerah 271.092 Ian'Z
dan jumlah pen duduk berdasarkan sensus penduduk 1977 .adalah 1.930.259 jiwa (Dahl an 182:2 1) . Propinai lambi terdiri dari lima kab upaten dengan luas daerah 53 .244 km' dan jumlah penduduk men u rut sensus penduduk 1977 adalah 245.94 1 jiwa (Tim Mon graft Daerah Jam i, 1976 :31).
Apabila ditinjau dari segi arana komunikasi, dae rah Riau dan Jamb!
mempunyai persamaan . arana k omuni k a~ i yang banyak digunakan di daerah
Jambi untuk menunjang kehidupan pe rekonomia , yait u sungai dan anak-anak sungai (Zainuddin, 1979). Daerah Riau dalam sarana kom unikasi menggunakan j&lan perhubungan yang alarni , yaitu sungai (Dah lan, 1982).
Bahasa yang dipakai penduduk di daerah Riau dan Jambi mem pun yai persamaan. Persamaan itu adalah dengan terdapatnya bahasa Melayu di kedua
daerah itu. Dengan melihat persamaan ini , tim pen eliti berminat untuk
mengadakan penelitian yang berhubungan dengan pemetaan bahasa di daerah itu .
Daerah Riau dan daerah Jambi masing-masing mempunyai bahasa daerah . Pembinaan bahasa daerah perlu dilaksanakan. Hal ini sudah ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab IV, Pasal 36, yaitu baha.sa Indonesia merupakan ...ahasa negara kita dan bahasa daerah yang dipe lihara oleh
rakyatnya dengan bail.: akan dihormati oleh negara arena bahasa itu merupakan bahasa kebudayaan Indonesia yang hidup. Jadi, jelaslah bahwa bahasa daerah itu harus dibina dan dipelihara.
Salah satu usaha untuk membula dan memelihara bahasa daer,!h , yaitu membuat peta bahasa sehingga lokasi bahasa itu jelas. Peta bahasa akan
menggambarkan b".hasa daerah dengan jelas jika semua gejala kebahasaan
yang terkumpui selama penelitian dipetakan (Ayatrohaedi, 1980). Oleh karen a itu, pemetaan bahasa perlu dilaksanakan .
Pcmetaan bahasa mempWlyai relevansi yang er t, baik dengan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah karena p t3 bahas in l m en g.~ am b a rkan
bahasa daerah yang mempunyai peranan penting dalam erkernbangan bahasa Indonesia. Peta bahasa dapat mempeIjcias batas·batas bahasa sehingga dalam pembinaan bahasa daerah perbedaan dan persam aan yang terdapat di an tara bahasa daerah yang diteliti itu dapat dikaji da.n ditafsirkan dengan lebm jelas.
Kedudukan dan peranan peta bahasa di dalam bahasa merupakan sesuatu
yang mutlak diperlukan (Ayatrohaedi, 1980).
Pemetaan bahasa di Propinsi Riau memang sudah dilaksanakan sebelum penelitian ini. Pemetaan itu terda pat dalam laporan penelitian:
1) "Bahasa dan Dialek Melayu Kampar Bahagian Timur" (Dahlan . 1977) 2) "Hubungan Bahasa Melayu Kampar Bahagian Timur dengan Bahasa di
Daerah Bekas Kerajaan Siak" (Dal11an, 1978):
3) "Geografi Dialek Bahasa Melayu Riau" (Dahlan, et al., 1982).
Bahasa yang dipetakan itu be:um menye1uruh . Pemetaan bahasa di Propinsi Jambi sepengctahuan tim peneliti belum pernall dilaksanakan .
Relevansi penelitian ini dengan pendidikan d3J1 pengajaran erat sekali
karen a peta bahasa dapat mempermudah guru dan anak didlk mengetahui lokasi bahasa daerah. Demikian juga, relevansi pemctaan bahasa dengan teori linguistik erat sekali karena pemetaan bahasa tidak terlepas dari unsur bahasa, seperti unsur 1eksikal, morfologis, dan sintaksis.
Penelitian yang dilakukan sebelurn penelitian iui adalah sebagai berikut: 1) Dialek Bahasa Me1ayu Riau oleh Kailani Hasan, dkk.
2) Bahasa dan Dialek Me1ayu Kampar Bahagian Timur oleh Saidat Dahlan
(I976/1977).
3) Struktur Dialek Melayu RJa u oleh Kailani aasan, dkk.
4) Hubungan Bahasa Melnyu Kam par Bahagian Timur dengan Ballasa di Daerah Bekas Keraj an Siak oleh Saidat Dahlan.
3
Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan eli daerah Riau hanya sebagian,
sedangkan penelitian sekarang lebih menyeIuruh .
1.1.2 MasaIah
Di daerah Riau dan daerah Jambi terdapat bahasa daerah yang rnasih )
banyak penutumya. Bahasa daerah itu belum dipetakan secara seksama.
Bahasa itu diketahui ill eialui Iaporan penelitian struktur bahasa daerah.
Selain itu, bahasa daerall yang ada di Riau dan Jambi cliketahui me1alui
penje1asan yang diberikan oleh beberapa orang penduduk . Lokasi bahasa )
daeral, yang diketahui dari laporan dan bersumber dari penjelasan beberapa orang penduduk masih samar-samar.
Dalam rnenentukan Iokasi bahasa daerah itu, orang banyak rnenyamakan dengan: 10kasi peta administratif. Ba tas adminis tratif dijadikan batas wilayah bahasa. Hal ini adalah keliru karena batas wilayah bahasa tidak sama dengan batas administratif pemerintahan. Ba tas wilayah bahasa harus dilihat dari segi masyarakat bahasa itu sendiri .
As pek khl1 sUS y an g ped u diteli ti , yaitu kosa kata dan nama bahasa itu yang diberikan oleh masyarakat di daerah Riau dan daerah Jambi. Unsu r morfologis merupakan unsur penunjang.
Ruang lingkup masalah yang akan diteliti merupakan nama bahasa yang diberikan masyalakat sete mpat terhadap bahasa yang dipakainya , kosa kata , dan unsur morfologis. Nama bahasa, k osa kata, dan unsur morfo1ogis akan dipetakan sesuai dengan penjelasan informan.
1.2 Tuj uan Penelitian
Penelitian ini bertuJuan untuk memperoleh peta bahasa daerah Riau dan daerah Jambi dengan jelas. Pemetaan bahasa itu didasarkan atas nama bahasa yang ctibe;:ikan oleh masrarakllt penutu r bahasa setempat. Di samping itu , penelitian ini juga bertujuan un tuk mengetahui wilayah 'penyebaran bahasa, jumlah pemakai bahasa, dan latar belakang sosial budaya. Untuk mencapai tujuan itu, digunakan 300 kosa kata berdasarkan daftar iiwadesh.
1.3 . Metode dan Teknik Penelitian
Metode yang digunakan dalmn penelitian , yaitu me tode pupuan lapangan .
Metode ini pertama kali digunakan oleh Martin Sarmiento pada tahun 1730 di
Spanyol (Ay at rohaedl, 1980). Metode pupuan lapangan berguna untuk
pengumpulan data. Metode ini menggunakan tekni k pencatatan langsu g dan perekaman.
Pencatatan langsung pertama kali berguna umuk mengurnpulkan dala
an
Untuk mengatasi ker-olguan dalam mengolah data yang terkumpul itu, digunakan rekaman.
Metode kedua yang dipakai adalah metode deskriptif. Metode ini berguna umuk mendeskripsikan bahasa daerah di daerah rua\! dan daerah Jambi .
lnstrumen yang djgunakan alam pengumpuJan data di lapangan adalah sebagai berikut:
I ) daftar angket yang terdiri dari daftae leksikal sebanyak 300 ka ta dan daftar unsur morfologis;
2) alat perekanlan; dan 3) alat peneatat .
1.4 P pulasi dan Sampel
Populasi diambil dmi seluruh masyaeakat Riau dan masyarakat Jambi
antara 40 dan 50 tahun. Hal ini diambil dengan pertimbangan ballwa usia
yang dianggap sesuai bagi seor g pembahan ialah usia pertengahan (40 - 50
tahun), pada usia itu mereka telah menguasai bahasa atau sab daprajanya,
tetap belum sampai pada taraf pikun (Ayatrohaedi, 1980:22).
Lokasi sampel diambil lima kecamatan setiap kabupaten yang dianggap
t erbeda bahasanya. Lokasi penelitian di Ibu kota ke~amatan karena ibu
kota kecamatan merupakan tcmpat pertemuan masyarakat di seluruh desa pada masa tertentu. Namun, jika diperoleh informasi ten tang adanya bahasa desa lain yang kontras dengan babasa di ibu kota kecamatan, sedangkan
informan tidak ada di ibu kota kecamatan, maka tim peneliti meneliti di
daerah itu.
Sampel diambil 5 orang dari setiap daerah penelitian. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang mengatakan bahwa di suatlI tempat penelitian bahasa dipcllukan SeOra!lg pembahan utama dan beberapa pembahan lair) yang berperan meJengkapi keterangan yang diperlukan (Ayatrohaedi, 1980: 22)
Kriteria pemili11an sampel ditentukan oieh sifat populasi. Ternyata sifat
populasi itu homogen dalam suatu daerah penelitian, maka sampel diambil
secara random. Pengambilan sampel eeara random selalu berpedoman pada ciri-ciri sampel. Ciri-ciri sampel sebagai berikut:
1) Pendidikan yang tidak terlalu tinggi', karena dari seseorang yang
berpendi-dikan tinggi akan terjadi banyak pengaruh luar di dalam beriannya. 2) Asalusul pembahan diusahakan da ri desa atau tempat yang diteliti.
Asalusul itu ditelusur sampai kepada dua angkatan sebelumnya. Semua itu
bendaknya dilahlrkan dan dibesarkm di tempat itu . Hal ini untuk meJihat
5
3) Pernbahan sedapat rnungkin tidak peroah keluar deesa. Hal ini untuk
kernurnian bahasa pernbahatL
4) Pembahan harus rnernpunyai gigi yang cukup sehlngga clapat mengucapkan
bunyi bahasa dengan tepat.
5) Pembahan rnempunyai pengetahuan tentang bahasa ibunya. Hal ini
rnernudahkan peneliti dalarn mengetahui bahasa yang diteliti.
1.5 Kerangka Teori
Penelitian ini tidak mernpunyai anggapan dan hipotesis karena penelitian
ini akan men ghasilkan peta bahasa sesuai dengan nama yang diberikan oleh
rn asyarakat setem pat dan unsur-unsur bahasa di tempat itu. Jadi, jelaslah bahwa penamaan bahasa berdasarkan pada pendapat penutur. Hal ini dilaksanakan den gan menggunakan teori Mak Halliday dalam bukunya
The Users and Uses Language yang diterjemahkan oleh Supomo PS dengan
judul "Pernakai dan Pemakaian Bahasa". tentang masyarllkat bahasa .
Masyara-kat bahasa merupakan suatu kelornpok masyaraMasyara-kat yang memandang dirinya sebagai suatu kel ornpok orang yang menggunakan sebuah bahasa yang sarna (Supomo PS, 1976 :3). Mengetahui suatu masyarakat sikap penuturpenutur-nya terhadap bahasa mereka.
Sistematika !aporan ini berlandaskan "Petunjuk Penelitian Geografi Dialek dan Peme taan Bahasa" oleh Pusat Pernbinaan dan PengembaIigan Bahasa
1975, sectangkan penyusunan peta berpedoman pasa Atlas Dialek Pulau
Lombok (Teeuw, 151 ).
Dalalll "Buku Pet unj uk Penelitian Geografi Dialek" dikemukakan bahwa unsur bahasa yang menurut pendapat penulis cukup penting dibuat petanya masingrnasing. Setiap data yang berbeda diberi tanda yang berbeda pula.
Jadi, penelitian ini be rpedoman kepada A. Teeuw, yaitu dengan membuat
peta berhubungan dalam sejarah, peta penduduk, dan peta unsur bahasa. Dalarn penelitian buku petunjuk penelitian yang diterbitkan
Pusat Pembi-naan dan Pengembangan Bahasa dan Atlas Dialek yang disusun oleh A.
Teeuw, terdapat penyimpangan , yaitu mengen ai unsur bahasa yang dipetakan.
Hal itu disebabkan oleh unsur bahasa yang menonjol di daerah Riau dan
daerah Jambi berb eda dengan bahasa di Lombok. Selain itu, daftar kata yang digunakan banyak atau sedikitnya j uga berbeda walaupun berpedoman pada daftar kata Swadesh karena daftar kata yang penulis susun harus katakata yang terdapat di daerah peneli tian.
Daft ar larnbang fanem dan fonemik berpedoman pada buku Fonemics
2.1 Gambaran Umum
2.1.1 Letak Geografis
Propinsi Riau dan Propinsi Jambi dulunya berada dalam satu propinsi, yaitu Propinsi Sumatra Tengah dengan ibu kotanya Bukittinggi. Kemudian Propinsi Sumatra Tengah dibagi menjadi tiga propinsi yaitu Propinsi Riau dengan ibu kotanya Pekanbaru (sebelum tahun 1959 propinsi ini ibu kotanya Tanjungpinang), Propinsi Jambi dengan ibu kota Jambi, dan Propinsi Sumatra Barat dengan ibu kota Padang.
Propinsi Riau terletak pada 1 ° 5: Lintang Selatan, 2° 25' Lintang Utara, dan 100° sampai dengan 105° 5' Bujur Timur. Propinsi Jambi terletak antara 00° 45' sampai dengan 2° 45' Lintang Selatan dan 10° 10: sampai dengan 104° 55' Bujur Timur.
Propinsi Riau di sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Sumatra Utara
dan Propinsi Sumatra Barat. Di sebe1ah timur berbatasan dengan Laut eina
Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, Selat Singapura, dan Laut eina Selatan. Di sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatra Barat dan Propinsi Jambi.
Di sebelah utara Propinsi Jambi berbatasan dengan Propinsi Riau. Sebelah
timUf berbatasan dengan Selat Berhala. Sebelah selatan berbatasan dengan
Propinsi Sumatra Selatan dan di sebelah barat berbatasan dengan Propinsi
Sumatra Barat.
2.1.2 Luas Wilayah
Luas wilayah Propinsi Riau adalah 271.092 km2
• Luas wilayah perairan
(laut) 176.530 km2 dan luas daratannya 94.562 km2 • Dari data tersebutjelas
7
terllhat bahwa wilayah lautan di Propinsi Riau jauh ebih luas danpada
WIlayah daratannya (Dahl an, 19 2:18).
Propinsi Jambi luasnya 53 .244 kkml. Daerah Propinsl Jambi pad
umumllya erdirl dari datarlUl rendall uan hanya sebagian kec'
yang
merupakan daerah pegunungan. Daerah egunungan tersebut dl Kab paten
Kerinel
dan sebagiankeen
d.i Kabupaten Sarolangun Bangko dan Bungotebo.Dataran rendah meUputi 60%, dengan 15% rata-raw! ('rim Penyu'ruIl
Monografi Jambi, 1976 :31).
Secara geografis Rlau terbagi :ltas Riau Daralan dan Riau Kepulauan. Di
Riau Daratan terdapat hutan belantara yang uas dan lebat yang ditum ubi
berbagai jenls pohon.
Daerah Riau terdirl dar' datann tlnggj dan dataran rendah. Da ran tfnggl
terdapat eli daerah·daerah yang berbatasarl dengan Sumatra BaTat. SeJebihny ,
data ran rendnh yang berpaya-paya dan banyak mempunyai anak ungat yang
mengalir
ke
sungai yangbesar.
Daerah Propinsi Riau dan Propinsi Jalllbi sarna-sarna Illempunyai
sungai-sungai besar yang dapat dilayari. Sungaisungai di daerah Riau, yaitu SWlgai
Rokan, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, dan Sungai Gang 1.
SWlgaiSungai yang terdapat d i daerah Jambi, yaitu Ba1anghari, Batangtem·
besi, Batangmerangin, Batangtebo, dan Batanghuffio.
Propinsi Riau dan Jambi sarnasarna terdiri darl 5 kabupaten. Kabupaten·
kabupaten yang terdapa t di Riau , yaitu Kabupaten Kepulauan Riau de" :In
ibu k ota Tanjungpinan g, abupaten Bcngkalis dengan tbu kota B ng..v ,:.li.::. ,
Kabupaten Kampar den gan ibu k ota Bangkinang, Kabup' ten Ind ragiri HuJu
dengan ibu kota Rengat, dan Kabupaten Indragiri Hilir dengan ibu kota
Te bilahan. Kabupaten yang ter apat di Jambi, yaitu Kabupaten Batan ghari
dengan ib u kota Kenaliasam, Kabupaten Sarko dengan ibu kota Bangko, Kabupaten Tanjungjab ung dengan ibu ko ta KualatungkaJ , Kabupaten Bungt,·
tebo dengan ib u kota Muara bungo, dan Kabupaten Kerinci dengan ibu kola
Sungaipenuh.
2.1.3 Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk
daerah
Riau dan Jam bi hidup sebaga:i petaru dannelaya . Pertanian di daerall Riau dan Jamhi eJip uti pertanian rakyat dan
perkcbunan. Daerah Jamb tla1aIh bidwg pertanian banyak mClllu Llain
perhatian pada tanaman perkeb llnan . .
Padi rnerupakah
basil
u t rna pert anian ~ rakYi!. di Riau Daerhlr..
yang1) Kabupaten Bengkalis terdiri dari: a) Kuala Sungai Rokan;
b) Kecamatan Kubu;
c) Daerah Melay/Sungaicina; dan d) Sebagian pinggir Sungai Siak. 2) Kabupaten Kampar, terdiri dari: a) Kecamatan Rokan IV Koto;
b) Daerah antara Bingkuang dan Rantauberangin; c) Daerah Batubersurat.
3) Kabupaten Indragiri Hulu, terdiri dari: a) Kecamatan Kuantan Mudik; b) Kecamatan Kuantan Tengah;
c) Kecamatan Kuantan Hilir.
4) Kabupaten Indragiri Hillr, terdiri dari:
a) Kecamatan Tempuling; b) Sungal Gangsal/Reteh; c) Sungal Anakserka; d) Daerah Sungalenok; e) Daerah Sungaialai;
1) Daerah Sungalpinang;
g) Kecamatan Tembilahan.
Perkebunan rakyat di Riau meliputi karet, kelapa, cengkih, kopi, dan sebagainya. Selain perkebunan rakyat, terdapat pula perkebunan yang diusahakan oleh perusahaan negara, seperti perkebunan karet dan kelapa sawit. Karet banyak dihasilkan dari Kabupaten Kampar dan Indragiri BuIu,
Luas daerah Riau yang ditanami karet lebih kurang 270.000 ha. Hasil setahun
lebih kwang 100.000 ton.
Daerah Riau banyak menghasilkan kelapa. Kelapa terbanyak terdapat di
Indragiri Hilir. Dari tanaman t~rsebut Riau menghasilkan 5.000 ton kopra
tiap bulan. Jadi, tiap tabun dapat dihasilkan sekitar 60.000 ton.
Kebun cengkih di Riau terdapat di Kepulauan Riau,' yaitu di daerah Natuna. N'amun, tananian itu sekarang sudah banyak ditanam rilkyat di selwuh Riau.
Hasil padi di daerah Jambi berasal dari sawah payo meUputi Kabupaten
Batanghari, Tanjungjabung, Bungotebo, Sarolangun Bangko, dan Kotamadya
Jambi. Selain itu, ada juga pad! dari sawah pasang surut, sawah rendengan,
9
Hasil-hasil perkebunan yang terpenting eli daerah Jambi, yaitu teh, karet,
kelapa (kopla), kopi, dan k ulit manis. Teh teedapat di Kayuaro (Kabupaten
Kerinci) yang diusahakan oleh perusah aan perkeb unan negara. Karet me
ru-pakan hasil yang t erb esar di Propinsi Jamb!, meliputi seluruh daerah tingkat II
yang luasnya kira··kira 205.078 h a. Kelapa teedapat eli daerah Tanjungjabung,
Bungotebo, Sarolartgun Bangko , dan yang terI uas ill daerah Kab upaten
Kerinci seluas 11.273 ha. Kulit manis [erdapat ill dae rah Kabupaten Kerinci
dan Sarolangun Bangko .
Riau dan Jambi sarna-sarna mempunyai basil minyak bumi. Minyak bumi
di Riau terutam diusal1akan oleh PT Caltex Pasific lnd nesia dan PT Stanvac:
Indonesia . Pertambangan minyak blinn di Jambi diusahakan aleh PN
Pertarnina II.
Seiain minyak bumi , hasil tamb ang yang laLn , yai tu timah, bauksit, dan
emas eli Ria u; belerang, mas, air raksa, batu bara, dan besi di Jambi.
2.1.4 Agama
Sebagian 'besar penduduk Riau dan lambi penganut agarna Islam . Penganut
agama Kristen dan Budha ill daerah itu merupakan golongan mino ritas yang
terdiri dari para pendatang dari Tapanuli dan Cina.
lli kota-kota dan desa-desa Propinsi Riau dan lambi banyak dij um pai
mesjid dan langgar (surau) sebagai tanda suburnya kehidupan agam a Islam. Walaupun demikian, masih terdapat penduduk yang belum menganut agarna
di Riau, yaitu suku terasing . Di lambi masih ada pen duduk yang masih
mempunyai kepercayaan nenek moyang. Hal ini tercermin dalam upaeara
A sik ill Kerinci, upacara Lancang Kzming pada masyarakat pan tai tirn ur
(daerah Tanjungjabung), di Sarolangun Bangko up acara doa padang, yakni
upacara yar,g dilakukart pada waktu pen obatan depati, penghulu. Waktu itu
dihanguskan beras seratus, kerbau seekor untuk keselarnatan pemirnpin dan
ra1..]'at (Tim Penyusun Pencatatan Daerah lambi, 1978 :47).
2.1 .5 Pendidikau
Pendidikan di Propinsi Riau dan Propinsi Jambi makin lama makin maju. Kem ajuan jelas sekali dalam pengadaan sarana pendidikan seperti gedung,
peralatan, jumlah gu ru, dan anak eli dik.
Walaupun pendidikan telah meningkat jika dibandingkan dengan sebelum
Repelita, kekurangan masih dirasakan di sana-sini. Hal ini sanga t dirasakan ell
daerah pedesaan dan di daerah yang terisolasi.
Pi Riau dan Jamb! sudall ada tlngkat pendidlkan rnulai dart taman
kanak-kanak sampai perguruan tinggI. Sekolah·se olah itu ada yang berstatus
negeri dan ada pula y ng berstatus swasta. Seroua pergurua tinggi di Riau
dan Jambi berlokasi di ibu kota propinsi. SekolaJl menengah tingkat pertama
dan sekolah menengah tingkat atasl balk di Riau maupun di Jambi sudah
menyebar ke seluruh pelosok walaupun belum me ata,
Data dae rah Riau diambil dad Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi
Kebudayaan Daerah, Pusat Pen titian Sej;mili. dan Budaya Depart cn
Pendidikan dan Keb udayaan , Aspek Geografl Budaya
daJam
Daerah Pemba·ngunan Propinsi 1979 - 1980.
Data daerah Jambi diambil dari Tim Penyusun Monografi Daerah Jambi 1976 dan Tim Penyusun Pencatatan Daerah Jambi.
2.2 Situasi Kebabasaan
Penduduk asli Propinsi Riau d8J1 Propinsi Jam bi adalah suku Melayu. Suku
lain merupakan suku pendatang. Oleh karena ada suku asli dan suku pen·
datang tentulah b hasa yang dipakai masyarakat pun saling berpengaruh
antara balIasa suku asH an bahasa·bahasa suku ndatang. Untuk lebil
jelasnya situasi ke bahasaan di Riau dan Jambi diuraikan di bawah ini.
2.2.1 Bahasa Daerah di Riau
Penduduk asli daerah Riau mayoritas suku Melayu. Selain jtu, berm ukim
pula bermacam suku bangsa Indon sia lain yang bermukim di Riau, yaitu
suku Jawa, Bugis, Batak, Minangkabau. 01eh karena banyaknya suku bangsa yang mendiami Riau, tentu bahasa daerah yang terdapat di Riau banyak pula yang sesuai dengan bahasa dan tipa·tiap suku.
Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi di kota-k ota umumnya
bahasa Indonesia. Di dalnm kebidupan schari·hari sctiap suku angsa
mengguna kan bahasa ibunya.
Seeara garis besar dapat dikemukakan bahasa daerah yang dipakai masyarakat Riau serta lokasinya sebagai berikut:
1) di Kabupaten Kepulauan Riau. Kabupaten Bengkalis, dan Kabupa ten
Indragiri Hulu bagian hilir bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu
Riau;
11
3) bahasa Banja r dipergunakan oleh suku Banjar yang bennukim di lndragiri Hilir ;
4) bahasa eli Kec ainatan Rambah dan Kab upaten Kampar dipcngaruhi oleh
bahasa Batak (Dahlan, et
aI,
1982:28).Dalam pen litian sekarang di teliti lagi bahasa yang ada eli Riau berd asark an
penamaan yang diberikan oleh masyarakat setempat. Bahasa itu dapat diliha t
pada uraian di bawah ini.
Bahasa-bar.asa daerah di Kabupa ten Kepulauan Riau:
1) bahasa Penyen gat di Kecamatan Bintan Selatan denga n pen uturnya 37.876
orang;
2) bahasa Senayang di Kecamatan Senayang dengan penuturnya 13 .729
o rang;
3) baha sa Tembelan di Kecamatan Tem belan dengan penuturnya 3.930
orang;
4) bahasa Daik dan bahasa Kudung di Kecamatan Lingga dengan jumlah
penutumya 19.840;
5) bahasa Dabo 1an bahasa Sekanak di Kecama tan Singkep . Bahasa Dabo
dengan jumlah penutur 25.36 1 orang dan bahasa Sekanak dengan jumlah
penu tur 4.369 orang.
Bahasa-bahasa daerah di Ka b upaten K ampar terdiri dari :
1) b aha~ a Bangkinang di Kecamatan Bangkinang dengan j urnlah penutur 4 3 .347 orang ;
2) bahasa Ram bah dan bahasa Mandailing dl Kecam atan Rambah dengan ju mlah pen ut ur 37.33 1 orang;
3) bahasa Tamb usi di Ke camatan Kepenuban J engall jurn lah pen utur 8.110
orang;
4) bahasa Daludalu dan bahasa Mandailing di Ke can1atan Tambusai dengan
j umlah penutu r 10.097 orang ;
5) bahasa Lipatkain di Kecarnatan Kampar Kiri dengan j umlah penutur
26.309 orang.
Bahasa·bahasa daerah di Kabupaten lndragiri Hilir terd iri da ri:
1) bahasa Tembilahan dan bahasa Banjar di Kecamatan Tembilahan dengan
jumlah penutur 21.084 rang;
2) bahasa Mandal1 di Kecamatan Mandall dengan j umJal1 pen u tur 13. 6
orang;
3) bahasa Sapat dan bahasa Banjar di Kecamalan K unlaind ragiri rl engan
4) bahasa GaWlg Anak Serka dan bahasa Banj ar d.i Kecamatan Gaung Anak Serka, dengan j umlah pen ut ur 11.399 orang;
5) bahasa Sungaisalak dan bahasa Banjar di Kecamatan Tempuling, dengan
jumlah pen utur 14.86 6 orang.
Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten .lndragiri R ulu terdiri dan:
J) bahasa Cerenti di Kecamatan Ceren li denga jumJah penuturnya 20.112
oran g;
2) bahasa Baserah di Kecamatan Kuantan Hilir dengan jumlah penuturnya
23 .861 orang ;
3) bahasa Teluk Kuantan di Kecamatan Kuantan Tengtili, denga n jumlah
penutur 25.976 orang;
4) ballllSa Peranap di Kecamatan Peranap, dengan jumlah penutur 22.45 7
orang;
5) bahasa Siberida d.i Kecamatan Siberida, dengan jumlah penutu r 20.931
orang.
Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten Bengkalis terdi ri dari :
1) bahasa Bagansiapiapi di Kecamatan Bangko , dengan j umlah penu tu r
-35.102 orang;
2) ballasa Bengkalis di Kecamatan BengkaJis, dengan jumlah penut ur 40.761
orang;
3) bahasa Selatpanjang di Kecamatan Tebingtinggi, dengan jumlah p nut ur
51.989 orang;
4) bahasa Siak di Kecamatan Siak, dengan juml ah penutur 19.061 orang;
5) bahasa Sungaiapit di Kecamatan Sungaiapit, dengan j urnJah penutu r
14 .602 orang.
2.2.2 Bahasa Daerah di lambi
Pen duduk asli daerah lambi sebagian besar sulm Melay u. Selain suku Melay u, bemlUkim j uga bemlacam suku bangsa Indon esia serta orang keturunan Cina. Sukusuku bangsa Indonesia lainnya y ang benn ukim di lam bi, adalah suku Jawa, Batak, Banj a r, Bugis, dan Minangkabau.
Berdasa rkan pen dud uk: yang mendiami Jam bi, dapa pula dikemu kakan
bahasabahasa yang ada di J arnbi sebagai berikut :
1) logat Melayu ;
2) logat Kerinci ;
3) logat orang Batin; .
13
5) logat orang Bajau (Tim Penyusun Monografi Jambi, 1976:50).
Kata logat dalam istilah asing disebut dialek (Wojowasito, 1971: 134). Menurut istilah linguistik, dialek ialah bahasa yang berbeda-beda menurut pamakai; variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bahasawan di tempat tertentu (dialek regional), atau oleh golongan tertentu dari suatu kelompok bahasawan (dialek sosial), atau oleh kelompok bahasawan yang hidup dalam waktu tertentu (dialek temporal) (Kridalaksana, 1982:34). Jadi, jelaslah bahwa yang dimaksud dengan logat itu adalah variasi bahasa.
Logat Melayu merupakan bahasa Melayu Dialek Jambi. Bahasa ini terdapat
di daerah-daerah yang elidiami oleh suku Melayu, yaitu: 1) Kotamadya Jambi;
2) Kabupaten Batanghari; 3) Kabupaten Tanjungjabung; 4) Kabupaten Bungotebo.
Logat orang Batin hampir sarna dengan logat orang Kerinci. Logat ini terdapat di daerah Muarabungo, Kabupaten Sarolangun Bangko.
Logat orang Penghulu merupakan campuran logat orang-orang Batin dan logat Minangkabau. Logat ini terdapat di Kabupaten Sarolangun Bangko yang meliputi daerah .Luinan, Batang Asai Trating, Nibung, dan Pangkalanjambu. Logat Kerinci terdapat dl Kabupaten Kerinci. Logat Kerinci terdiri dari bermacam-macam subdialek. Logat ini sudah mempunyai tulisan, yaitu yang elisebut tulisan Rencong dan diperkirakan berasal dari tulisan Palawa (Tim Penyusun Monografi Jambi 1976:51).
Logat orang Kubu dan orang Bajau dipakai oleh orang Kubu dan orang Bajau. Logat ini meruupakan bahasa yang dipakai oleh orang yang masih berkelana (Tim Penyusun Monografi lambi, 1976:51).
Sekarang penelitian bahasa di lambi berdasarkan nama yang diberikan oleh penduduk penutur bahasa itu. Bahasa-bahasa itu dapat dilihat pada uraian berikut.
Bahasa-bahasa daerah di Kabupaten Batanghari terdiri dari:
1) bahasa Melayu lambi di Kecamatan Tembesi, dengan jumlah penutumya 23.657 orang;
2) bahasa Pijow di Kecamatan lambi .Luar Kota, Denganjumlah penutur 30.001 orang;
3) bahasa Mersam di Kecamatan Mersam, dengan jumla penutur 23.095
orang;
5) bahasa Melayu Kumpeh di Kecarnata Kumpeh, dengan jumlah penutur 36.866 orang.
Bahasa·bahas di Kabupaten Bungotebo terdiri dari :
1) baha:la Tanjunggedang di Kecamatan Muarabungo, dengaujumlah pcnutur
22.703 orang,
2) bahasa Melayu di camatan rebo llir, dengan jumlah penutur 35.0 0
orang;
3) bahasa · Kotajayo ill Kecamatan Tanahtumbuh, dengOln jumlah penu tur
35.000 orang;
4) bahasa Teriti di KecamataJ:. Tebo Teng<1h, dengan jumlah pellutur 35.000 rang;
5) bahasa Sukorail1e eli Kecamatan Tebo Ulu, dengall jumlah p nutur 32 .363
orang.
Bahasa-bahasa di Kabupaten Sarko terdiri dati:
1) hahasa Sungaikelumpang di Kecamatan Sungaimanau, dengan jumlah
penutur 34.051 rang'
2) bahasa Jambi di Kecamatan Jangkat, dengan jumlah penutur 37.996 orang : 3) bahasa Rantaupanjang di Kecamatan Tabir, dengl41 jumlah penu tur 25.009
orang;
4) bahasa DUSU11S<Lrolangun ill Kecamatan Sarolangun, denganJumluh penutur
23.977 orang;
5) bahasa Mandiangin ill Kecama'(3Jl Pauh, dengaJl jumlah penutur 36.08
orang.
Bahasa-bahasa di Kabupaten Tanjungjabung terdiri dari:
t) bahasa Melayu di Kecamatan Tungkal U1u, denglUljwn1ah penutur 36.997
orang;
2) bahasa Melayu Ijj ecamatan Tungkalllir, dengan jumlah penutur 32.655
orang;
3) bahasa MeIayu d.i Kecamaian Muarasabak, dengan jumJah penutur 38.480 ·
orang;
4) bahasa Nipahpanjang d1 Kecamatan Nipahpanjang, dengan jumlah penutur
36.866
orang.
Bahasa daerah di Kabupaten Kerinci hanyalah bahasa 1(:<lrinci. Jumlah
penutumya adaIah 159.309
orang.
2.2.
Daftnr Kosa
Kata
15
daerah Riau da;.:1 Jambi yang terbanyak penuturnya. Bahasa yang merupakan
bahasa asli dan terbanyak penuturnya di Riau adalah bahasa Melayu Riau.
Bahasa asli dan penutumya yang terbanyak di Jambi adalah bahasa Melayu . Jambi dan bahasa KerLr}ci. Kosa kata bahasa Melayu Riau diambil dari bahasa Melayu Penyengat; dan kosa kata bahasa Melayu Jambi diambil dad bahasa Muara bulian. Kosa kata bahasa Kerinci diambil dari bahasa Sungaipenuh. Dafta! kosa kata itu sebagai berikut.
DAFTAR KOSA KATA BAHASA DAERAH RIAU DAN JAMBI
Melayu Riau
No. Melayu lambi Kerinci Arti dalam
Penyengat
Urut Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa Indonesia
[uhau] [ul'la77]
I. [u~a 1? orang
[lakay]
2.
I
[laki] llaki] suami3. [bini] [bini] [binoe]
4. [anak]
r
anak] [anaok]S. [mak] [mak , bunde] [emak, indok]
6. [datok] [nay] [tinay1
7. [aba77] [aba771
I
[aba77]8. [kakak J [ayu]
9. [lSambut ] I [lSamb ut]
10 . [mat] [mato]
11. [alis] [alis J
12. [keJo pak mata] [pelupukmato]
13 . [bulu mata l [bulu mato]
14. [teli7}e
J
[kupi71J15. [idu77] [idu77]
16. [pipi] [pipi]
17 . [mulutJ [mulut]
18. [bibie] [bibirJ
19. [gigiJ [gigi]
20 . . [iid ah1 [JidahJ
21. [dagu] [daguk]
22 . [lehe
I
[leherpI ,
[ka?l [lSambut] [mato] [alayh]
[pelupukmato] pelupuk mata
[bulew mato] [ te lifFlk] [idew , idey 1 [pipai] [muJakl bibei, bibew]
[gigoy, gigll J [lidaih, Udeh] [dageok,
is!ri
anak
I
ibu nenek abang kakak
rambut
mata
I
alis
I
bulu mata telinga hidung pipi mlllut bibir gigi
lidah I
dab'1J
dagokJ
I
[liye] leher
- - -
---
-DAFTAR KOSA KAT A (LANlUT AN)
No . Melayu Riau Melayu lambi 'Kerinci Arti dalam
Urut Penyengat Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa Indonesia
23. [ke15u*u77an ] [kero77k01?a n] [kekau] kerongkongan
24. [tC17kuk] [kuduk] [kudeok] tengkuk
25 . [muke] [muko] [muka] muka
26. [bakat] [bakat] [parok] bekas luka
27. [kepale] [kepalo] [kepalo] kepala
28. [kaki] [kaki] [kekau] kaki
29. [bau] [bau] [biyu, bayo] bahu
30. [belikat] [pu7]gu77] [pu7]gaw, punggung
pU7]go77]
31. [bad an] [bad an] [awok] badan
32. [ tarian] [ta1?an] [jahu, jahoy] tangan
.33 . [siku j [sikut] [sikau] siku
34 . (tula7715usuk] [tula77 lSusuk ] [lula77Usok ] tulang rusuk
35. [telapakta~n] [telapakta~n] [telapakjahu] telapak tangan
36. fj atli] [jabi] fjahu] jari
37. [kuku jatSi] [kuku j at'>i] [kuku jahu] kuku jari .
38 . [kanan] [kanan] [kanow. kanan] kanan
39 . [ki\')i] [kifli] [kihay. kide] kiri
40. [pehe] [poho] [pohe] paha
41. [kocek] [kanto77] [unca77i saku
42 . [lutut] [lutut] [lutauk] lutut
43 . [bukulalij [bukulali] [mateukakay] mata kaki
44. fj atsi kaki] Ual'>i kaki] [jahikakay] jari kaki
45. [tumi t] [tumit] [tumaik] tumit
46. [be tis] [bet is] [bctuh] betis
47 . [otakJ [u takJ [utuok] otak
48. [jantu'T/] fj antu77] [j~lI1teou ] jantung
49 . [ati] [ ati] [hatay] hati
SO . [pe~u t] [petl llt ] [pehaut] perut
51. [dalSah] [ dalSahJ [d aheh. darah
dahaeh]
17
DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAN)
No . Urut .53, 54. 55 . 56. 57 . 58 . 59 . 60 . 61. 62 . 63. 64 . 65. 66. 67 . 68 . 69 . 70. 71. 72. 73. 74. 75 . 76 . 77. 78. 79 . 80. 81. 8 .
Melayu Riau Penyengat
[kulit] [ tabu
tP
a!5ah][patlu-pal5u ] [bayan] [peluh
1
[aemate
I
[buiSu17]
[bulu b urJu17] [kepak] [eko] [telo] [salSa17] [kuci17] [anji77]
[i' n] [ula] [belut] [caci171 [kut u] [ke!5ebau] [lalat] [T;Qmuk] [buaye] [ayam] [ke6e ] [ka ak ] [anai·anai] [babi1 [siT]e
1
[pokokJMelayu Jamh i Muara BlIlian
[kulit] [pembuI.uh dalSah]
[pa15u-paiSu]
l
baya17'dn ][k e~i9at J
[aekmato ] [bul5u171
[b ul u b uri llT]] [kepakJ [bunt ut J [t luIS [satSaT]] [kuci17J [anji17} [ika n]
r
ula!5] [belut] [caciT]] [kut u} [kelSebo u] [lalat1
['I73nmk ] [buayo] [ayamJ [kelS'o] [kotok] [anc, tl ayap] [babi] [si1/O ] .[bata77JKe ri nci Sungaipenuh
[kulaik] [uhakj ahu ]
[paru-paru ] [baye] [pelau?] [ayimato] [bureou, buro u1
[bulu burou ] [ke p k] [punteok iku] [telau
1
[saba, sankok] [kucekJ [anjek] [l awo k] [ula kl [kapanjau ] [ cacaT]] fk atau j [keboi] [lalok , lalak][ ~me k , T]anak j
[buaye ] ray uj
[ayow
1
[baheok} [an -ane ] Uukck] lSillo [bat tol]
Arti dala m Bahasa I.ndonesia
kulit
pembuluh darah
paru-paru bayangan keringat air mata burung
DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAt'I)
Melayu Riau Melayu Jambi Kerinci Arti dalam
No.
Penyengat Muara Bulian Sungaipenuh Bahasa L'1donesia
I
Urut
--- "
83. [daun] [ daun] [daoe] daun
84. [ cecak] [cicak] [bancaekJ cecak
85. [dulSi] [durii} [duhu, duhoi] duri
86. [be nih] [bene] [bijiw, bijoe] benih
87. [bu11!} [bu7p ] [bu11! ] bunga
88. [kulitkayu ] [kulit pohon] [kulikkayo] kulit pohon
89. [buah] [buah] [bueh] buah
90. [aka] [aka] [ako] akar
9l. [lSumput] [lSumput] [umpaok, rumput
umpak]
92. [ tanah] [ timah] [tanaoh
1
tanah93. [batu] [batu] , [bateu, ba toe] batu
94. [pase] [buninJ ! [kesai] pasir
95. [ debu] [Iebu]
r
abeou] debu96 . rae] [aek] [ayae] air
97. [ujan] [ujan] [ujen, hujoe] hujan
98. [pela~] [bunei] [uJekdanee] pelangi
99. [awan] [awan] [awan, emban] awan
100. [Iumpo
1
[Jumpu] [Jempau] lumpurWI. [larzit] [Ia~t] [Ianaek] langit
102. [kHat] [kilat] [kilauk] kilat
103. [su7]ai] [su~i] [batuaye, sungai
sU11!i]
104. [danau] [ dano?] [danee] danau
-105. [laut] [Iaut] laut
106. [pantai] [pantei] [pantel pantai
-107. [kabut] [kapek] kabut
108. [gunu17] [gunu17] [guneo] gunung
109. [matealSi] [matoa~i] [matuanai] matahari
110. [bulan] [bulan] [buloi] bulan
[bintoi]
11-1. [bintal?] [binta17] bintang
[a7}n]
112. [a~n] [lanay] angin
19
D FTAR KOSA KATA (LANJUTAN)
--,-:-Melayu Jambi Kerinei
fNo.
I
ielayu RiauMuara BuBan Sungaipenuh
Umt ' Penyengat
113 . 11 4. 11 5.. 116. 117. 118. 119 . 120 . 12 1. 122. 19u1Suh] [banje J
[api] [ a~a p ] [abu] [niyo) [pokokniyo J [pisa11] [nenas] [ubu]
12_.
I
[l5ambut]124.\ [ma78e] 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. l34. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 14 1. 142. 143.
1 144 .
[delSian] [jambu] [limau] [madu] . [padi] [bebas] [nasikJ [pulut] [daunsilSih] [kapu ] [betikJ [ma1l\LS'] [dagirlJ [Iemak] [lade itam} [lade) . [aeliye}
[ubat j {kaea1'/tanah] [kae81'/panja1'/]
[guhule] [am!,u] [a }i]
[a p]
labu} [kelapo J [bat aJ7ke lapo J
[pisa11) [nenas] [ubi kayu]
I
[lSambutan] (ma115° ] [du15en] [jambu] [je15uk] [manisan] ] padi] [bebar} [nasi] {nasiketan] [daunsibih] [kapu] [kates] [marrgis] [dagi1'/] [Jemak} [Iado j [eabeJ ' (ja\!] [ubat] [kaeaT/tanah] [kaea1'/panja1'/} [guoeh] [ayigedai] [api] [asaok] [abeouJ [nie, niou] [bat a11rlie] [pisou] [ naneh] [ubikayau] [rambutan] [ma115o] [jadyai) [jambt.>o] [lime] [madeo] [padoe] [bahoh] [nasae) [nasaepulauk] [siheh} [kapau) [sapi1a] [ma11gaeh} [dago1'/] [lemok} [medea} [cabon] [sepedeh) [ubayo] [kaeaT/tanaohi
[kaea1'/panjao] Arti delam Bahasa In c nesiaguruh banjir upi
i
l
I a..ap
I
ahukelapa
poholl kelapa
I
pisang
nenas
I
DAF TAR KOS A KATA (LANJUTAN)
No. Melayu Riau Melayu Jambj
Uru t Penyengat
145 . [sayo] 14:6. [tebu]
[keledck] 147.
148. [galSamJ 149. [sag~ )
[telSu17] 15O. [kampu17 ) 151. [lSumah] 152. [lSurnahsakit] 153.
154. [atap]
155. [dindi17]
156. [pintuJ
[ tali] 157.
158. [te17ge)
[buluh] 159. [lSotan] 160. [kain] 161. [selimut] 162 . [b antal] 163. [tilam] 164. [alastUam) 165. [tsanja17 ) 166. [pe15au] 167. [eiau] 168. [sikat] 169. [kawan] 170. [kapas1 171. [Iantai] 172 . [scndok] 173. [tika] 174. [lesu17] 17 5.
Muara Bulia n
[sayuJ [tebu )
r
ubijala] [galSamJ [sagu] [telSu17 ][dusun , ka mpu17] [lSumah] [lSurnahubat] [atap] [dindi17] [lawan] [tali) [ta1)go] (buleh] [bot an] [kain ] [geba] [bantal] [kasub] [seprai ] [aroben] [pelSau] [pC1)ayu ] [sikat] [kant i} [ka pukl [I antai] [sendok] [tikab] [IesunJ Kerinci Sungaipenuh [sayo] [tebo y] [ubuiuio] [gahal] [sageo
J
[tahou J [dusey, duse u] [umahJ [urnahubaik] [atak] [dindo17] [pintou] [ talai] [ta'T]ga] [buloehJ [utan) [kaoe] [salimak] [b anteo] [kasouJ [ateh kaou] [tempoek tidou] [bidoek} [pC17ayuh ] [sikak) [kantai] [kapeh] [lante] [sendok) [tiko] [lesa u] Arti dalam Bahasa lndonesiasayur tebu ubi jalar garam sagu terung desa rumah rumah sakit atap dinding pintu tali tangga bambu rotan ka in selirnut bantal kasur eprai tempat tidur perahu
21
DAFTAR KOSA KATA (LANJUTAN)
No. Urut
Melayu Riau Penycngat
Melayu Jambi Muara Bulian
Kerinci Sungaipenuh
Arti dalatn Bahasa Indonesia
176. [antan] [antan] [alau] ant an
177. (jalSum] [jauum] [panayk] jarum
178. [nfpah] [ nipah] [nipah] nipah
179. [15akit] [b'akit) [akik] nipah
180. [ cincin] [cincin] [cincan] cincin
181. [ladan] [umo] [ladoe] Iadan
182. [sawah] [sawah] [sawoeh] sawah
183 . [pisau] [piso
1
[pisa) pisau184. [kampak] [kapak] [kapok] ka pak
185. [pats'all] [pat5all ] [pahan] parang
186. [s~~ullpisau] [sa15ullpisau] [sahupisa] sarung risa u
187. [jale] (jalo] [jaloe] jala
188. [tombak] [tumbak] [tumbaok] tombak
189. [kail] [pancill] [panca71] pancing
190. [bahase] [baso] [base] bahasa
191. [malam] [malam] [malam] malam
192. [a6i] [alSi] [ ahai] hari
193. [ taun] [taun] [ tahan) tahun
194. [pagi] [pagi] [pagoe] pagi
195. [petan] [solSe] [peto] sore
196. [al1'iini] [abiko] [ahinen] hari ini
197. [bisuk. isuk] [isuk] [isok] besok
198. .[kemalSin] [petan] [peta , sepete] kemarin
199. [duit ] [sen] [uwo ) ua ng
200. [penujan] [musimpenujan] [musimujoe] musim hujan
201. [basah] [basal [baseh] basah
202 . [kelSin] [kelSin] [kahan] keri ng
203. [panas] [panas] [paneh] panas
204. [sejuk) [sejuk] [dinon] dingin
205. [be~at] [be6at] [bahek] berat
206. [tu~kat] [to'1kat ] [tulJkoek] tungkat