1
PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL KELAS XII SMA N 5
PEKANBARU TAHUN AJARAN 2012/2013
Alfera Anggraini1)Rosmawati2)Elni Yakub2) 1)
Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Email [email protected]
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Universitas Riau
ABSTRACT
The study is titled "The Effect of Group Counseling Toward student anxiety in the face of nationwide class XII exams SMA N 5 Pekanbaru Academic Year 2012/2013. The purpose of this study is: 1) To find a picture of student anxiety prior to the implementation of group counseling. 2) To reveal the anxiety of students after the implementation of group counseling. 3) To determine differences in anxiety after the students prior to the implementation of group counseling. 4) To determine how much influence the group counseling to students' anxiety. The variables of this study consisted of a single variable with two variants: 1) anxiety group counseling students before. 2) student anxiety after counseling group. Hypothesis: There are significant differences before the given after group counseling services to decrease student anxiety. This study is a population of students who have high levels of anxiety that are in the high category. Method of sampling using the technique of "random sampling" which is taking a sample of the population was randomly without regard to strata that exist within the population. The method used was a quasi experiment One Groub: groub one pre-test and post-test design. To determine each student's level of anxiety using a questionnaire. Data analysis was performed using statistical techniques to distinguish anxiety and the percentage of students prior to the use of group counseling conducted after the test "t". Of test calculations "t" obtained t is greater than t table (17.62> 2.042) at 5% error level. Thus H0 is rejected and Ha accepted, which means there is a difference before the counseling groups conducted after the students' anxiety. Then from the calculation of the product moment correlation coefficient r = 0.77 ie determinant r2 = 0.59. Thus it can be seen, the influence of group counseling services to students is by 77% and stood at a strong relationship category. Based on the results of research conducted, it can be concluded after the conducted group counseling, reduced student anxiety.
2 PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang memuat proses pembentukan kepribadian, sikap dan tingkah laku. Seorang guru terutama guru pembimbing dan konseling akan berperan secara langsung dalam mengembangkan potensi siswanya karena layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang cukup penting dalam proses pendidikan nasional, akan tetapi untuk mengembangkan potensi peserta didik tidak dapat berjalan dengan sendirinya, karena untuk mendapatkan potensi yang diharapkan, menjadi tanggung jawab bersama setiap personil sekolah, serta dibutuhkan arahan dan dorongan dari keluarga.
Pasal 3 undang-undang no. 20 tahun 2003 pada halaman 97 tentang sistem pendidikan nasional bahwa ”pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak anak didik agar menjadi anak didik yang bermartabat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, yakni mengembangkan potensi anak didik ke arah yang lebih baik sesuai dengan harapan dan cita-cita pendidikan. Salah satu operasionalisasi pelaksanaan tujuan pendidikan adalah pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik di kelas merupakan salah satu mesin penggerak yang utama dalam pendidikan di sekolah.
Melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien tujuan yang diharapkan dalam pendidikan akan tercapai, karena hasil atau prestasi belajar siswa di sekolah adalah salah satu indikator atau gambaran dunia pendidikan kita. Untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran adalah melalui kegiatan evaluasi. Salah satu bentuk pelaksanaan evalusi pengajaran adalah evaluasi belajar tahap akhir nasional yang disebut Ujian Nasional (UN). Ujian Nasional (UN) adalah merupakan salah satu alat ukur tingkat keberhasilan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengahAdapun gejala yang tampak dari hasil pengamatan peneliti terhadap kecemasan siswa ialah:1)Hilang kepercayan diri;2)Khwatir dan was-was;3)Kesuitan berkonsentrasi dalam belajar;4)Timbulnya kegelisahan dalam menghadapi UN.
Menurut Prayitno (1995) Konseling kelompok merupakan layanan yang diberikan untuk membantu individu (peserta didik) dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. Keuntungan dari layanan konseling kelompok yaitu berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi, menghargai pendapat orang lain, belajar dari orang lain, kerja kelompok, rasa toleransi, rasa percaya diri, dan peningkatan tanggung jawab “.
Dari pengertian konseling kelompok dan fenomena yang tampak saat peneliti melaksanakan wawancara serta dokumentasi yang ada , penulis merasa konseling
3
kelompok sangat cocok dilaksanakan untuk siswa yang memiliki tingkat kecemasan agar mereka bisa lebih tenang dalam menghadapi UN. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti dan mengambil judul " Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Kecemasan
Siswa Dalam Menghadapi UN Kelas XII Sma 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013 “.
Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi UN sebelum melaksanakan konseling kelompok; 2) Untuk mengetahui gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi UN setelah melaksanakan konseling kelompok. 3) Untuk mengetahui perbedaan kecemasan siawa yang kurang mendapat perlakuan sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok. 4) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian layanan konseling kelompok
terhadap kecemasan siawa dalam menghadapi UN.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Metode quasi experiment bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variable yang relevan. (Cholid dan Achmadi, 2007:54). Disain Penelitian experimen ini menggunaka pola One group experiment yaitu hanya menggunakan satu kelompok, dan menggunakan bentuk one group pres-tes and post-test design. Dengan “Pola sebelum dan sesudah” dengan struktur :
Keterangan :
O1 :Angket sebelum treatment di berikan. O2 :Angket sesudah treatment di berikan.
X :Treatment yang diberikan untuk melihat pengaruhnya dalam eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA N 5 Pekanbaru yang memilki tingkat kecemasan, sampel yang diambil dengan teknik random samping.
Karena penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka metode analisa data yang digunakan adalah bersifat kuantitatif yaitu model statistik. Hasil analisa nantinya akan disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Adapun teknik statistik yang digunakan adalah sebagai berikut :
4
1. Persentase (P) yang digunakan untuk menghitung persentase skor siswa pada setiap indicator(Anas Sudijono, 2004:43)dengan rumus:
P= F X 100%
N
Dimana : P = Besar persentase F = Frekuensi
N = Jumlah Responden
2. Untuk menguji hipotesa sebagai upaya penarikan kesimpulan dari penelitian ini, maka digunakan uji tes (t-tes) dalam Sugiyono (2010:122) dengan rumusan sebagai berikut :
Keterangan :
1 = rata-rata sampel 1 2 = rata-rata sampel 2
s1 = simpangan baku sampel 1 s2 = simpangan baku sampel 2 s12 = varians sampel 1
s22 = varians sampel 2
r = korelasi antara dua sampel
3. Untuk menguji pengaruh konseling kelompok dalam penelitian ini, digunakan rumus Product Moment Sugiyono (2010:356) dengan rumusan :
r =
Untuk melihat pengaruh maka hasil r nya dikuadratkan “r2”. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Gambaran Kecemasan Siswa SMA N 5 Pekanbaru Sebelum di Laksanakan Konseling Kelompok.
Tabel 1
Gambaran Kecemasan Siswa SMA N 5 Pekanbaru Sebelum di Laksanakan Konseling Kelompok.
NO Kategori Rentang Nilai Frekuensi %
1 Tinggi 21-30 10 90,909
2 Sedang 10-20 1 9,090
3 Rendah 0-9 0 0
5 0 20 40 60 80 100
Tinggi Sedang Rendah
90.909 9.09 0 0 100 0 Sebelum Sesudah
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok, sebagian besar siswa berada pada kategori tinggi (90,90%) , ada sebagian kecil siswa yang berada pada kategori sedang (9,09%) dan tidak ada siswa yang berada pada kategori rendah.
2. Gambaran Kecemasan Siswa SMA N 5 Pekanbaru Sesudah di Laksanakan Konseling Kelompok.
Tabel 2
Gambaran Kecemasan Siswa SMA N 5 Pekanbaru Sesudah di Laksanakan Konseling Kelompok.
NO Kategori Rentang Nilai Frekuensi %
1 Tinggi 21-30 0 0
2 Sedang 10-20 11 100
3 Rendah 0-9 0 0
Jumlah 11 100
Setelah diberikan konseling kelompok seluruh siswa berada pada kategori sedang (100%).
Untuk mengetahui penurunan kecemasan siwa sebelum dengan sesudah diberikan konseling kelompok dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 1 : Grafik Kecemasan siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok
3. Perbedaan Kecemasan Siswa SMA N 5 Pekanbaru Sebelum dengan Sesudah di Laksanakan Konseling Kelompok.
Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis untuk uji “t” (T-test) adalah data dari angket sebelum dengan sesudah diberikan konseling kelompok. maka terlebih dahulu dilakukan analisis sebagai berikut:
6 Tabel 3
Pengolahan Data Untuk Mencari Mean,Standar Deviasi,Varian,Dan Uji T Sebelum Dengan Sesudah Diberikan Konseling Kelompok
No Skor ( X1 - - ) x1 ( X2 - - ) x÷
x
1 2x
2 ²x
1.x
2 Sebelum Sesudah X1 X2 1 23 12 -1 0,18 1 0,03 -0,18 2 26 10 2 -1,82 4 3,31 -3,64 3 26 10 2 -1,82 4 3,31 -3,64 4 30 10 6 -1,82 36 3,31 -10,91 5 22 12 -2 0,18 4 0,03 -0,36 6 28 12 4 0,18 16 0,03 0,73 7 21 12 -3 0,18 9 0,0,3 -0,55 8 21 13 -3 1,18 9 1,40 -3,55 9 25 12 1 0,18 1 0,03 0,18 10 20 14 -4 2,18 16 4,76 -8,73 11 22 13 -2 1,18 4 1,40 -2,36 N = 16 ∑264 ∑130 11.82 0 0 ∑ 104 S12=10,4 S1=3,22 ∑17,63 S22=1,33 S2=1,76 ∑-33,00Sumber : data olahan penelitian (2013
Berdasarkan tabel di atas diperoleh :
1. = 24 1. = 11.82
2. ∑x12 = 104 2. ∑x22 = 17,63
3. s12 = 10.4 3. s22 = 1.76
4. s1 = 3.22 4. s2 = 1.76
r
x1x2Berdasarkan table dibawah dapat dilihat bahwa koefisien korelasi ( r ) = -0,77 yang berarti pengaruh konseling kelompok terhadap kecemasan siswa termasuk pada kategori tingkat hubungan yang kuat.
7 Tabel 4 Interpretasi Nilai r
Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono ( 2010 : 231 )
Langkah selanjutnya adalah mencari nilai thitung.
–
Pengambilan keputusan berdasarkan pada hasil thitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan ttabel, yaitu dari hasil perhitungan test “ t ”, terlihat bahwa hasil thitung sebesar 9.37 (tanda negatif diabaikan karena tidak menunjukan arah dari besaran koefisien yang menyertai), dengan dk = 16+ 16 – 2 = 30. Pada taraf signifikan 5% = 2,042.
Maka dapat dilihat harga thitunglebih besar dari ttabelpada taraf 5% (17.67>2.042 ). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti Terdapat Perbedaan Sebelum Dengan Sesudah konseling kelompok Terhadap Kecemasan Siswa Kelas XII SMA N 5 Pekanbaru.
8
4. Pengaruh KonselingKelompokTerhadap Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi UN Kelas XII SMA 5 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2012/2013.
Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh konseling kelompok terhadap penurunan kecemasan siswa maka sebelumnya peneliti mencari koefisien determinan, maka terlebih dahulu mencari koefisien korelasi ( r ). Adapun koefisien korelasi yang diperoleh adalah r = -0,77 maka koefisien determinannya (r2) = 0,59 kemudian dimasukkan kedalam rumus persentase menjadi 77% yang artinya sumbangan konseling kelompok terhadap penurunan kecemasan siswa dikelas XII SMA N 5 Pekanbaru adalah 77 % sedangkan 23% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi maka untuk mengetahui tingkat hubungan konseling kelompok dengan kecemasan siswa maka dapat kita lihat pada tabel interpretasi nilai r Sugiyono.
Pembahasan
pembahasan mengenai hasil analisis data dalam penelitian ini,yakni tentang Pengaruh Konseling Kelompok Terhadap Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional Kelas XII SMA N 5 Pekanbaru Tahun Ajaran 2012/2013.
Berdasarkan analisis data tentang Kecemasan yang menggunakan jenis probability sampling yaitu simple random sampling kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS 18 for Windows,maka dapat diketahui hasil analisis data sebagai berikut :
Berdasarkan dari hasil pengukuran dengan menggunakan SPSS 18 for Windows diperoleh korelasi item total ( r ) maka diperoleh pengaruh konseling kelompok
terhadap kecemasan siswa pada tingkat hubungan yang kuat.berdasarkan hasil uji koefisien korelasi maka diperoleh koefisien deterimen (r2) yang dimasukan dalam rumus persentase yang berarti sumbangan layanan konseling kelompok terhadap kecemasan siswa adalah sebesar 77 %.
Hasil analisis data terlihat bahwa layanan konseling kelompok memberikan pengaruh pada penurunan kecemasan siswa, dimana siswa yang memiliki masalah akan bisa mengatur diri dalam mengentaskan masalah yang dialaminya karna hal ini yang dipengaruhi oleh dinamika kelompok yang terjadi dalam suasana konseling kelompok tersebut,. Dan di samping itu juga Prayitno (1999 : 307 ) menyatakan bahwa dinamika yang terjadi dalam kelompok itu mencerminkan suasana kehidupan nyata yang dapat dijumpai dalam masyarakat secara luas.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan
1).Kecemasan siswa yang akan menghadapi UNsebelum diberikan layanan konseling
kelompok sebagian besar siswa kelas XII SMA N 5 Pekanbaru memiliki tingkat
9
sedang.(2).Kecemasan siswa yang akan menghadapi UNsesudah diberikan layanan konseling kelompok separuh siswa kelas XII SMA N 5 Pekanbaru memiliki tingkat
kecemasan pada kategori sedang. Tidak ada lagi siswa yang berada pada kategori
tinggi.Hal ini berarti terjadi penurunan kecemasan siswa sesudah diberikan layanan konseling kelompok.(3).Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kecemasan siswa sebelum dengan sesudah diberikan layanan konseling kelompok kelas XII SMA N 5 Pekanbaru.(4).Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi maka diperoleh
pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kecemasan siswa di kelas XII SMA N 5 Pekanbaru dalam tingkat pengaruh yang kuat.
Rekomendasi
1).Bagi sekolah khususnya guru diharapkan dalam kegiatan belajar mengajar dapat memperhatikan dan memberikan pemahaman kepada siswa agar memiliki kecemasan
yang lebih baik untuk dapat mencapai prestasi yang optimal.(2).Bagi guru bimbingan dan konseling hendaknya terus dapat melaksanakan layanan konseling kelompok lebih intensif untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa. Dan juga dapat memberikan pengaruh terhadap kecemasan siswa melalui setiap proses konseling individu.(3).Salah satu kelemahan dalam penelitian ini adalah analisis yaitu 2 kategori dijadikan satu. Oleh sebab itu untuk penelitian yang akan datang dianjurkan untuk menganalisis berdasarkan berapa kategori yang diberi perlakuan.(4).Peneliti selanjutnya lebih memfokuskan penelitiannya pada pengaruh konseling kelompok terhadap mengurangi tingkat
kecemasan siswa yang akan menghadapi ujian nasional.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada kedua pembimbing saya yaitu Dra. Rosmawati,S.S,M.Pd,Kons. Dan Dra. Hj.Elni Yakub,M.S. yang tidak mengenal waktu dalam membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dan karya tulis ilmiah
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullatif. 2009. PendidikanBerbasisNilaiKemasyarakatan. Bandung : PT. Refika Aditama.
Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Darso. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak. Dalam Makalah. Sekolah Tinggi Agama Islan (STAIN) : Jurai Siwo Metro.
Etta Mamang Sangadji. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : C.V. Andi Offset. Ewintri. 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Universitas Lampung. Makalah http://newrulfajri.wordpress.com/2013/04/22/bakat-khusus/ http://laily-muttoharoh.blogspot.com/2011/07/perkembangan-bakat-khusus.html http://ewintri.wordpress.com http://ipmawandarso.blogspot.com/2013/02/makalah-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html
Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Noviarini ratna. 2007. Penerapan konseling kelompok kedalam membantu siswa yang mengalami kecemasan tampil di depan kelas pada sisiwa kelas VII B SLTPN 1 Gedang Sidoarjo, Surabaya.
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Prayitno & Erman Amti. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Prayitno. 2004. Layanan L1-L9. Padang: Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Prayitno. 1997.Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT Sumber Daya MIPA.
Prayitno.1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indinesia.
SISDIKNAS. UU Nomor. 20 tentang Pendidikan Nasional. (Jakarta : Depdiknas 2003) Sardiman, A.M. 2011. InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta : PT.
RajaGrafindoPersada.
Sitti Hartinah Ds, MM. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung : PT. Arefika Aditama.
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Syamsu Yusuf, LN. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Septyani, Purwatresna. 2013 “Pemanfaatan Ritme Pada Pembelajaran Seni Tari untuk Mengolah Kecerdasan Kinestetik pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sukamanah 2 Kabupaten Bandung”. Dalam skripsi s_sdt_chapter_ii.pdf(SECURED)-Foxit Reader. Universitas Pendidikan Indonesia Ⅰ repository.upi.edu.