• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 88/Pid.B/2013/PN.Bkn

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 88/Pid.B/2013/PN.Bkn"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 88/Pid.B/2013/PN.Bkn

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama : RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA

MUSTOPA

Tempat Lahir : Tasik Malaya (Jawa Barat) Umur / Tanggal lahir : 20 Tahun / 28 Nopember 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

K e b a n g s a a n : Indonesia

Tempat Tinggal : Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar

A g a m a : Islam P e k e r j a a n : Wiraswasta

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh REFI YULIANTO,SH Advokat yang ditunjuk Majelis Hakim bedasarkan Penetapan Nomor : 88/Pid.B/2013/PN.Bkn;

Terdakwa ditahan oleh :

1. Penyidik sejak tanggal 16 Pebruari 2013 s/d tanggal 07 Maret 2013;

2. Perpanjangan penahanan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Bangkinang sejak tanggal 08 Maret 2013 s/d tanggal 18 Maret 2013;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 19 Maret 2013 s/d tanggal 26 Maret 2013;

4. Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang sejak tanggal 26 Maret 2013 s/d tanggal 24 April 2013;

5. Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang sejak tanggal 25 April 2013 s/d tanggal 23 Juni 2013;

Pengadilan Negeri tersebut ;

- Telah membaca surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini;

- Telah membaca surat Penetapan Majelis Hakim tentang penentuan hari sidang pertama; - Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya yang berkaitan;

- Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

- Telah mendengar Tuntutan Pidana dari Penuntut Umum yang pada pokoknya menuntut agar Majelis Hakim yang mengadili perkara ini memutuskan ;

1. Menyatakan Terdakwa RISTA ANGGRAENY Als RISTA Bin OPA MUSTAPA, telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan,

(2)

diatur dalam Pasal 13l- UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, sesuai dakwaan Subsidiair kami;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa RISTA ANGGRAENY Als RISTA Bin OPA MUSTAPA, dengan pidana penjara selama 1 (satu) Tahun, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah terdakwa tetap ditahan ; 3. Menetapkan agar barang bukti berupa :

1 (satu) buah kotak rokok sampoerna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening;

1 (satu) unit Handphone Merk Nokia warna hitam Type 503. dirampas untuk dimusnahkan.

4. Menetapkan supaya Terdakwa RISTA ANGGRAENY Als RISTA Bin OPA MUSTAPA, dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,(lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa atas tuntutan pidana Penuntut Umum tersebut, Terdakwa tidak mengajukan pembelaan secara tertulis akan tetapi hanya mohon keringanan hukuman ;

Menimbang bahwa Terdakwa dihadapkan ke persidangan karena didakwa dengan dakwaan sebagai berikut :

Primair :

Bahwa ia terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari2013 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waklu lain dalam bulan Pebruari 2013, atau setidak tidaknya masih termasuk dalam tahun 2013 bertempat Jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kecamatan Perhentian Raja Kab. Kampar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Bangkinang, telah, “tanpa hak dan melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman”. perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara antara lain sebagai

berikut :

Berawal pada hari rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 11.00 WIB, terdakwa dihubungi oleh saksi ZULKIFLI Als IZUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/ Splitzing) melalui telpon genggam atau handphone dan mengatakan kepada terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu dari sdr. OTONG (Masuk Dalam Daftar Pencarian OranglDPO) kepada pemesan ke Pekanbaru dan meminta kepada terdakwa agar membawakan tabung kaca kecil transparan warna bening sebagai alat untuk memakai shabu-shabu, Setelah di tunggu beberapa lama terdakwa tidak kunjung datang, akhirnya saksi ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisat/Splitzing) menjemput terdakwa dari simpang Arhanud Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dengan menyewa Taksi Kopsi Warna Kuning No Polisi BM 1753 TU yang dikendarai oleh saksi MUHENDRI Als HEND menuju Desa Lubuk Sakat tepatnya di depan gereja Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Setelah Sampai, terdakwa pun langsung menaiki taksi warna kuning No.

(3)

Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) yang duduk di bagian depan sebelah kiri dan Saksi MUHENDRI Als HEND yang mengendarai taksi tersebut untuk kemudian menuju Pekanbaru. Namun, saat melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru di jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Km. 20 Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar tepatnya di depan Polsek Perhentian Raja dilakukan operasi/razia Surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raja setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan kepada pengemudi mobil Taksi Kopsi Warna Kuning No Polisi BM 1753 TU, lalu pengemudi mobil taksi yaitu saksi MUHENDRI Als HEND memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang penumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoerna Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil bungkusan yang dibuang tersebut, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan kaca bening yaitu sebagai alat untuk memakai shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu Saksi ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus Plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus plastik dibuang kebawah atau larrtai mobil taksi bagian depan, yang mana setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh terdakwa tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan badan terhadap Saksi ZULKIFLI Als IZUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) lalu ditemukan 1 (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh saksi ZULKIFLI Als IZUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing). Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

Bahwa berdasarkan Berita Acma Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/II/18805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melalnrkan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berat kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti didugaNarkotika bukan tanaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma satu) gram dipergunakan untuk laboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0, 9 (nol koma sembilan) gram;

Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.8.02.K.033.2013 tanggal 21 Pebruai 2013

(4)

yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut POSITIF MENGANDUNG MET AMPHETAMIN yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika;

Bahwa terdakwa sebagai orang memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman jenis Shabu-Shabu tersebut tanpa seijin dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia maupun pihak yang berwenang lainnya;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 112 Ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Subsidair :

Bahwa ia terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari2013 sekira pukul 15.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waklu lain dalam bulan Pebruari 2013, atau setidak tidaknya masih termasuk dalam tahun 2013 bertempat Jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kecamatan Perhentian Raja Kab. Kampar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Bangkinang, “tidak melaporkan adanya tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotilra golongan I bukan tanaman”. perbuatan tersebut terdakwa lakukan dengan cara

antara lain sebagai berikut :

Berawal pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 11.00 WIB, terdakwa dihubungi oleh saksi ZULKIFLI Als IZUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/ Splitzing) melalui telpon genggam atau handphone dan mengatakan kepada terdakwa untuk mengantarkan shabu-shabu dari Sdr. OTONG (Masuk Dalam Daftar Pencarian Orang/DPO) kepada pemesan ke Pekanbaru dan meminta kepada terdakwa agar membawakan tabung kaca transparan berupa bong sebagai alat penghisap shabu-shabu, Setelah di tunggu beberapa lama terdakrva tidak kunjung datang, akhirnya Saksi. ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) menjemput terdakwa dari simpang Arhanud Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dengan menyewa Taksi Kopsi Warna Kuning No Polisi BM 1753 TU yang dikendarai oleh saksi MUHENDRI Als HEND menuju Desa Lubuk Sakat tepatnya di depan gereja Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Setelah Sampai, terdakwa pun langsung menaiki taksi warna kuning No. Polisi BM 1753 TU yang di dalamnya sudah ada Sdr. ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) yang duduk di bagian depan sebelah kiri dan Saksi MUHENDRI Als HEND yang mengendarai taksi tersebut unhrk kemudian menuju Pekanbaru. Namun, saat melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru di jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Km. 20 Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar tepatnya di depan Polsek Perhentian Raja, dilakukan operas/razia Surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raj4 setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat

(5)

pengemudi mobil taksi yaitu Saksi MUHENDRI Als HEND memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang penumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoerna Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil bungkusan yang dibuang tersebut, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan botol kaca bening yaitu bong atau alat penghisap shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu Saksi ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus plastik dibuang kebawah atau lantai mobil taksi bagian depan, yang mana setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh terdakwa tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan badan terhadap saksi ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing) lalu ditemukan I (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh Saksi ZULKIFLI Als IJUL (Dilakukan Penuntutan Secara Terpisah/Splitzing). Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

Bahwa berdasarkan Berita Acma Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/II/18805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melalnrkan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berat kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti didugaNarkotika bukan tanaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma satu) gram dipergunakan untuk laboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0, 9 (nol koma sembilan) gram;

Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.8.02.K.033.2013 tanggal 21 Pebruai 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut POSITIF MENGANDUNG MET AMPHETAMIN yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika;

Bahwa terdakwa sebagai orang tidak melaporkan adanya tanpa hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika bentuk bukan tanaman jenis Shabu-Shabu tersebut tanpa seijin dari Republik Indonesia maupun pihak yang berwenang lainnya;

(6)

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 131 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Menimbang bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa/Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa dalam persidangan telah didengar keterangan saksi- saksi dibawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Zulkifli Als Izul Bin Burhan Naro:

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa terdakwa dan saksi ditangkap pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib di Depan Polsek Perhentian Raja diJalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kec. Perhentian Raja Kab. Kampar.

- Bahwa pada saat penangkapan tersebut ditemukan 4 (empat) bungkus plastik bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu.

- Bahwa shabu-shabu tersebut sebelumnya disimpan dalam pintu taksi sebelah kiri tempat duduk saksi, 1 (satu) bungkus kelantai dan 1 (satu) bungkus lagi saksi simpan di kantong celana sebelah kanan saksi, kemudian teman saksi yakni Terdakwa membuang kotak rokok sampoerna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil bening transparan di jendela bangku belakang penumpang, setelah itu saksi dan terdakwa mengambil dan menunjukkan barang bukti berupa 4 (empat) bungkus plastik bening yang berisikan shabu-shabu dan kotak rokok yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening kepada anggota Polsek Perhentian Raja. - Bahwa terdakwa mengetahui bahwa saksi membawa shabu-shabu.

- Bahwa 4 (empat) bungkus plastik bening yang berisikan shabu-shabu tersebut saksi simpan di saku celana sebelah kanan yang terdakwa bawa dari Lipat Kain ke Pekanbaru.

- Bahwa 4 (empat) bungkus plastik bening tersebut berupa serpihan kristal serbuk warna putih;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 2. Zulhelmi :

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa saksi menjelaskan telah terjadi penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib di Depan Polsek Perhentian Raja di jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kec. Perhentian Raja Kab. Kampar.

- Bahwa terdakwa dan Zulkifli ditangkap menggunakan Taxi Kopsi Merk Hyundai ; - Bahwa yang ditemukan pada saat penangkapan terhadap terdakwa dan Zulkifli adalah

(7)

shabu-shabu dan 1 (satu) bungkus kotak rokok sampoerna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening.

- Bahwa 2 (dua) bungkus plasti bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu ditemukan di pintu taxi sebelah kiri, 1 (satu) bungkus plasti transparan terdakwa buang dilantai dan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu ditemukan di saku celana depan sebelah kanan Zulkifli sedangkan 1(satu) bungkus kotak rokok sampoerna yang berisikan 1- (satu) buah tabung kaca kecil transparan ditemukan dipinggir jalan dekat taxiyang dibuang oleh terdakwa melalui kaca bangku belakang penumpang sebelah kanan tempat duduknya;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib, saat terdakwa dan Zulkifli melintasi jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan KM 20 Desa Lubuk Sakat, mobil yang terdakwa tumpangi dihentikan oleh anggota Polsek Perhentian Raja untuk ditanyakan surat-surat kendaraannya, lalu saksi Muhendri selaku sopir taxi tersebut lalu memberitahukan kepada saksi Imam Hazali bahwa terdakwa ada membuang sebungkus rokok sampoerna dan terdakwa ada membuang beberapa bungkusan plastik, lalu saksi Imam Hazali menyuruh penumpang terdakwa mengambil bungkusan rokok samperna yang dibuangnya dan memperlihatkan bungkusan tersebut kepada saksi dan rekan-rekan saksi. Ternyata di dalam bungkusan rokok sampoerna tersebut ditemukan 1 (satu) buah tabung kaca transparan warna bening dan pada Zulkifli ditemukan 1 (satu) bungkus plastik transparan warna bening yang berisikan shabu-shabu yang dikeluarkan oleh Zulkifli dari dalam saku celananya sebelah kanan, lalu diperlihatkan kepada saksi dan rekan-rekan saksi, lalu ditanyakan kepada Zulkifli ada dimana shabu-shabu tersebut, kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 2 (dua) bungkus plastik warna bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu di dalam pintu taxi sebelah kiri tempat terdakwa tumpangi yang dibuang oleh terdakwa kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 1 (satu) bungkus plastik warna bening dibawah lantai taxi tempat duduknya.

- Bahwa 4 (empat) bungkus plastik benin yang berisikan shabu-shabu tersebut Zulkifli dapatkan dari Sdr. Otong di Desa Lipat Kain dan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening dibawa oleh terdakwa dari rumahnya yang akan dipergunakan untuk memakai narkotika jenis shabu-shabu ;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 3. Imam Hazali :

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa saksi menjelaskan telah terjadi penangkapan terhadap terdakwa pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib di Depan Polsek Perhentian Raja di jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kec. Perhentian Raja Kab. Kampar.

(8)

- Bahwa yang ditemukan pada saat penangkapan terhadap terdakwa dan Zulkifli adalah 4 (empat) bungkus plastik transparan warna bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu dan 1 (satu) bungkus kotak rokok sampoerna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening.

- Bahwa 2 (dua) bungkus plasti bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu ditemukan di pintu taxi sebelah kiri, 1 (satu) bungkus plasti transparan terdakwa buang dilantai dan 1 (satu) bungkus plastik transparan yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu ditemukan di saku celana depan sebelah kanan Zulkifli sedangkan 1(satu) bungkus kotak rokok sampoerna yang berisikan 1- (satu) buah tabung kaca kecil transparan ditemukan dipinggir jalan dekat taxiyang dibuang oleh terdakwa melalui kaca bangku belakang penumpang sebelah kanan tempat duduknya;

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib, saat terdakwa dan Zulkifli melintasi jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan KM 20 Desa Lubuk Sakat, mobil yang terdakwa tumpangi dihentikan oleh anggota Polsek Perhentian Raja untuk ditanyakan surat-surat kendaraannya, lalu saksi Muhendri selaku sopir taxi tersebut lalu memberitahukan kepada saksi Imam Hazali bahwa terdakwa ada membuang sebungkus rokok sampoerna dan terdakwa ada membuang beberapa bungkusan plastik, lalu saksi Imam Hazali menyuruh penumpang terdakwa mengambil bungkusan rokok samperna yang dibuangnya dan memperlihatkan bungkusan tersebut kepada saksi dan rekan-rekan saksi. Ternyata di dalam bungkusan rokok sampoerna tersebut ditemukan 1 (satu) buah tabung kaca transparan warna bening dan pada Zulkifli ditemukan 1 (satu) bungkus plastik transparan warna bening yang berisikan shabu-shabu yang dikeluarkan oleh Zulkifli dari dalam saku celananya sebelah kanan, lalu diperlihatkan kepada saksi dan rekan-rekan saksi, lalu ditanyakan kepada Zulkifli ada dimana shabu-shabu tersebut, kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 2 (dua) bungkus plastik warna bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu di dalam pintu taxi sebelah kiri tempat terdakwa tumpangi yang dibuang oleh terdakwa kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 1 (satu) bungkus plastik warna bening dibawah lantai taxi tempat duduknya.

- Bahwa 4 (empat) bungkus plastik benin yang berisikan shabu-shabu tersebut Zulkifli dapatkan dari Sdr. Otong di Desa Lipat Kain dan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening dibawa oleh terdakwa dari rumahnya yang akan dipergunakan untuk memakai narkotika jenis shabu-shabu;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan; 4. Muhendri Als Hend Bin Zulfan Said :

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa saksi adalah sopir taxi Kopsi warna kuning Merk Hyundai No. Pol. BM 1753 TU;

(9)

- Bahwa taxi yang saksi kendarai dihentikan oleh anggota kepolisian ketika melintas di depan Polsek Perhentian Raja di Jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan KM 20 Desa Lubuk Sakat Kec. Perhentian Raja Kab. Kampar pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib.

- Bahwa saksi menjelaskan bahwa terdakwa datang ketempat mangkal taxi saksi di Simpang Arengka Arhanud Kubang Raya, kemudian meminta antar kepada saksi ke Desa Lubuk Sakat untuk menjemput temannya. Setelah terjadi kesepakatan harga lalu terdakwa naik ke taxi saksi untuk diantar ke Desa Lubuk Sakat. Ketika berada di dalam taxi, saksi mendengar terdakwa mengangkat telponnya. Kemudian saksi mengantarkan terdakwa menjemput saksi Rista. Kemudian ketika saksi melintas di depan Polsek Perhentian Raja. Taxi saksi dihentikan oleh anggota Polsek Perhentian Raja untuk memeriksa surat-surat mobil. Pada saat itu saksi melihat terdakwa dan saksi Rista gelisah dan saksi melihat terdakwa membuang bungkusan di pinggir pintu taxi depan tempat duduk terdakwa tepatnya disamping kiri terdakwa yang saksi tidak tahu isinya dan saksi Rista juga ada membuang bungkusan rokok sampoerna dari bangku penumpang belakang melaluijendela sebelah kanan. Mengetahui hal tersebut lalu saksi memberitahukan kepada salah satu anggota polsek Perhentian Raja dengan mengatakan “itu cewek yang duduk di belakang, membuang bungkusan dari jendela sebelah kanan” setelah mengatakan hal tersebut, lalu anggota polsek Perhentian Raja

menyuruh saksi Rista mengambil kotak rokok sampoerna, lalu lalu saksi Imam Hazali menyuruh penumpang saksi Rista mengambil bungkusan rokok samperna yang dibuangnya dan memperlihatkan bungkusan tersebut kepada saksi dan rekan-rekan saksi. Ternyata di dalam bungkusan rokok sampoerna tersebut ditemukan 1 (satu) buah tabung kaca transparan warna bening dan pada terdakwa ditemukan 1 (satu) bungkus plastik transparan warna bening yang berisikan shabu-shabu yang dikeluarkan oleh terdakwa dari dalam saku celananya sebelah kanan, lalu diperlihatkan kepada saksi dan rekan-rekan saksi, lalu ditanyakan kepada terdakwa ada dimana shabu-shabu tersebut, kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 2 (dua) bungkus plastik warna bening yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu di dalam pintu taxi sebelah kiri tempat terdakwa tumpangi yang dibuang oleh terdakwa kemudian terdakwa menunjukkan dan mengambil 1 (satu) bungkus plastik warna bening dibawah lantai taxi tempat duduknya;

- Bahwa setelah memberhentikan kendaraan saksi dan ditanyakan mengenai surat-surat kelengkapan kendaraan saksi, lalu saksi memberikan surat-surat tersebut.

- Bahwa saksi melihat terdakwa ketakutan ketikan anggota kepolisian memberhentikan kendaraan saksi.

- Bahwa saksi melihat terdakwa dan saksi Rista membuang sesuatu dari dalam mobil; Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa membenarkannya dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa selanjutnya telah pula didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

(10)

- Bahwa Terdakwa pernah memberikan keterangan di penyidikan dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa saksi menjelaskan terdakwa ditangkap bersama-sama dengan saksi di dalam mobil Taxi;

- Bahwa taxi yang saksi dan terdakwa tumpangi dihentikan oleh anggota polisi di Depan Polsek Perhentian Raja.

- Bahwa saksi menjelaskan terdakwa ditangkap pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2013 sekira pukul 15.00 Wib di Depan Polsek Perhentian Raja di Jalan Raya Pekanbaru-Taluk Kuantan Desa Lubuk Sakat Kec. Perhentian Raja Kab. Kampar.

- Bahwa saksi ikut ditangkap karena pada saat itu saksi diminta oleh terdakwa untuk membawa 1 (satu) buah tabung kaca transparan dan pada saat diberhentikan di depan Polsek Perhentian Raja, saksi membuang bungkus rokok sampoerna yang berisikan tabung kaca transparan tersebut keluar melalui jendela belakang sebelah kanan dan dari terdakwa ditemukan 4 (empat) buah plastik kecil transparan berisikan shabu-shabu.

- Bahwa yang ditemukan dari saksi adalah 1 (satu) buah tabung kaca transparan.

- Bahwa saksi tidak mengetahui apakah supir taxi mengetahui terdakwa membawa narkotika jenis shabu-shabu tersebut.

- Bahwa terdakwa yang menjemput saksi menggunakan taxi, dengan posisi terdakwa dan sopir taxi didepan, sedangkan saksi dibelakang.

- Bahwa terdakwa menyuruh saksi membawa tabung kaca transparan tersebut adalah untuk memakai narkotika jenis shabu-shabu.

- Bahwa saksi dan terdakwa pernah menggunakan narkotika jenis shabu-shabu sebelumnya yang kemudian tabung kaca tersebut saksi simpan.

- Bahwa saksi mengetahui bahwa terdakwa membawa narkotika jenis shabu-shabu, karena saat dihentikan oleh anggota polisi terlihat panik dan berusaha membuang plastik kecil transparan yang berisikan narkotika jenis shabu-shabu.

- Bahwa saksi tidak tahu untuk siapa shabu-shabu yang dibawa oleh terdakwa tersebut. - Bahwa shabu-shabu yang dibawa oleh terdakwa tersebut sebanyak 4 (empat) bungkus

plastik kecil transparan.

- Bahwa shabu-shabu yang dibawa terdakwa ditemukan : 1 (satu) bungkus dibawah kaki bangku depan sebelah kiri tempat duduk terdakwa, 1 (satu) bungkus di dalam kantong celana sebelah kanan dan 2 (dua) bungkus disembunyikan di dinding pintu sebelah kiri bangku depan tempat duduk terdakwa ;

Menimbang, bahwa selain itu oleh Penuntut Umum juga telah diajukan barang bukti berupa : 1 (satu) buah kotak rokok sampoerna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening dan 1 (satu) unit Handphone Merk Nokia warna hitam Type 503; barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum, ketika diperlihatkan barang bukti tersebut diakui dan dibenarkan oleh saksi-saksi maupun Terdakwa;

(11)

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang satu dengan lainnya saling bersesuaian, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari 2013 sekitar pukul 15.00 Wib terdakwa berangkat menuju pekanbaru dengan menyewa Taksi Kopsi Warna Kuning Nomor Polisi BM 1753 TU yang dikemudikan oleh saksi Muhendri Als Hend, dalam perjalanan menuju pekanbaru Zulkifli dihubungi melalui telpon oleh terdakwa yang menanyakan keberadaan atau posisi terdakwa sudah sampai dimana, oleh karena memang sebelumnya Zulkifli sebelum berangkat ke pekanbaru ada menghubungi terdakwa untuk membawakan kaca bening sebagai alat untuk memakai shabu-shabu dan akan bertemu di Desa Lubuk Sakat kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar.

- Bahwa setelah sampai di Desa Lubuk Sakat, terdakwa langsung menaiki Taksi Kopsi Wama Kuning Nomor Polisi BM 1753 TU yang dikemudikan oleh saksi Muhendri Als Hend dan duduk di bangku bagian belakang Taksi Tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju pekanbaru untuk mengantarkan shabu-shabu kepada pembeli;

- Bahwa pada saat melanjukan perjalanan menuju Pekanbaru di jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Km.20 Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar tepatnya di depan Polsek Perhentian Raja, dilakukan operasi/razia surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raja setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan kepada pengemudi mobil Taksi Kopsi Wama Kuning No Polisi BM 1753 TU, lalu pengemudi mobil taksi yaitu saksi Muhendri Als Hend memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang perumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoema Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan kaca bening sebagai alat untuk menggunakan shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu terdakwa yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus Plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus plastik dibuang kebawah atau lantai mobil taksi bagian depan;

- Bahwa setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh terdakwa tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan terhadap Zulkifli lalu ditemukan 1 (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh terdakwa. Selanjutnya Zulkifli beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

- Bahwa

- berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/IV/8805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan

(12)

Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melakukan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berut kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti diduga Narkotika bukan ianaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma sutu) grum dipergunakan untuk luboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0,9 (nol koma sembilan) gram.

- Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.B.02.K.033.2013 tanggal 21 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika;

- Bahwa terdakwa tidak melaporkan adanya perbuatan saksi Zulkifli tanpa hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika bentuk bukan tanaman jenis Shabu-Shabu tersebut tanpa seijin dari Republik Indonesia maupun pihak yang berwenang lainnya;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Dakwaan Penuntut Umum disusun secara Subsidaritas, dengan arti kata, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan dakwaan Primair. Apabila dakwaan primair terbukti, maka dakwaan selanjutnya tidak perlu dipertimbangkan lagi. Tetapi, apabila dakwaan Primair tidak terbukti, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan selanjutnya;

Menimbang, bahwa Terdakwa didakwa oleh Penuntut Umum dalam dakwaan Primair melanggar Pasal 112 Ayat (1) UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya antara lain:

1. Setiap orang;

2. Tanpa hak atau melawan hukum

3. Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman;

Ad.1 Unsur setiap orang;

Menimbang, bahwa setiap orang disini adalah barang siapa atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana yang dapat diminta

(13)

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa sendiri, bahwa Terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA adalah orang sebagaimana tersebut dalam identitas surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dimana selama proses persidangan Terdakwa mampu pula menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya, sehingga Majelis Hakim berpendapat unsur “Setiap Orang” telah terpenuhi;

Ad.2 Unsur tanpa hak atau melawan hukum

Menimbang, bahwa kata “atau” yang terletak di antara frasa “tanpa hak” dan “melawan hukum” bersifat alternatif, dalam pengertian 2 (dua) frasa tersebut berdiri sendiri (bestanddeel), yaitu apabila salah satu elemen terpenuhi maka unsur ke-2 (dua) telah pula terpenuhi ;

Menimbang, bahwa “Tanpa hak” pada umumnya merupakan bagian dari “melawan hukum” yaitu setiap perbuatan yang melanggar hukum tertulis (peraturan perundang-undangan) dan atau asas-asas hukum umum dari hukum tidak tertulis.

Menimbang, bahwa lebih khusus yang dimaksud dengan “tanpa hak” dalam kaitannya dengan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah tanpa izin dan atau persetujuan dari pihak yang berwenang untuk itu, yaitu Menteri atas rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau pejabat lain yang berwenang berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. (vide Pasal 36 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 39 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika) ;

Menimbang, bahwa secara umum tujuan dari Penggunaan Narkotika adalah semata-mata untuk pelayanan kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana khususnya Narkotika golongan I tidak dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan ;

Menimbang, bahwa masih berkaitan dengan pengertian adanya perbuatan tanpa hak atau melawan hukum dalam suatu perbuatan, tidak dapat terlepas dari adanya kesalahan dalam melakukan perbuatan yang dilarang tersebut ;

Menimbang, bahwa ajaran “kesalahan” (schuld) yang dikenal dalam ilmu hukum pidana terdiri atas kesengajaan (dolus/opzet) atau kealpaan (culpa). “kesengajaan”

(dolus/opzet) ialah perbuatan yang dikehendaki dan si pelaku menginsafi akan akibat dari perbuatan itu. Sedangkan yang dimaksud dengan kealpaan (culpa) adalah sikap tidak hati-hati dalam melakukan suatu perbuatan sehingga menimbulkan akibat yang dilarang oleh undang-undang disamping dapat menduga akibat dari perbuatan itu adalah hal yang terlarang;

Menimbang, bahwa “kesengajaan” (dolus/opzet) mempunyai 3 (tiga) bentuk yaitu; 1. kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk), 2. kesengajaan sebagai kepastian (opzet als zekerheidsbewustzijn) dan 3) kesengajaan sebagai kemungkinan (doluseventualis), sedangkan “kealpaan” (culpa) dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu kealpaan dengan kesadaran (bewuste schuld) dan kealpaan tanpa kesadaran (onbewuste schuld) ;

(14)

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dan fakta-fakta hukum dipersidangan diketahui bahwa pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari 2013 sekitar pukul 15.00 Wib di Desa Lubuk Sakat, ketika terdakwa bersama saksi Zulkifli di dalam Taksi Kopsi Warna Kuning Nomor Polisi BM 1753 TU yang dikemudikan oleh saksi Muhendri Als Hend dan duduk di bangku bagian belakang Taksi tersebut dan melanjukan perjalanan menuju Pekanbaru di jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Km.20 Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar tepatnya di depan Polsek Perhentian Raja, dilakukan operasi/razia surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raja setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan kepada pengemudi mobil Taksi Kopsi Wama Kuning No Polisi BM 1753 TU, lalu pengemudi mobil taksi yaitu saksi Muhendri Als Hend memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang perumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoema Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan kaca bening sebagai alat untuk menggunakan shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu Zulkifli yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus plastik dibuang kebawah atau lantai mobil taksi bagian depan;

Menimbang, bahwa setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh Zulkifli tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan terhadap Zulkifli lalu ditemukan 1 (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh Zulkifli. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa terdakwa mengetahui Zulkifli dalam menguasai narkotika jenis shabu-shabu tidak memiliki izin yang sah dari Menteri Kesehatan RI dan bukan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/IV/8805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melakukan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berut kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti diduga Narkotika bukan ianaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma sutu) grum dipergunakan untuk luboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

(15)

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0,9 (nol koma sembilan) gram.

Menimbang, bahwaberdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.B.02.K.033.2013 tanggal 21 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan Terdakwa yang secara sadar mengetahui bahwa Zulkifli menguasai 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus plastik bening, 4 (empat) bungkus plastik kecil transparan yang berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu dengan tujuan agar 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus plastik bening, 4 (empat) bungkus plastik kecil transparan yang berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu tersebut tidak ditemukan oleh petugas kepolisian, Terdakwa mengetahui bahwa tujuan Zulkifli memiliki shabu-shabu tersebut bukanlah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kualifikasi kesalahan Terdakwa dalam perbuatan yang tanpa hak atau bersifat melawan hukum tersebut masuk kedalam kategori kesengajaan sebagai maksud ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, unsur ini telah terpenuhi ;

Ad. 3. Unsur memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis,yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan ;

Menimbang, bahwa Narkotika golongan I bukan tanaman adalah Narkotika yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam lampiran I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dipersidangan diketahui bahwa pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari 2013 sesampainya di Desa Lubuk Sakat, terdakwa langsung menaiki Taksi Kopsi Wama Kuning Nomor Polisi BM 1753 TU yang dikemudikan oleh saksi Muhendri Als Hend dan duduk di bangku bagian belakang Taksi Tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru di jalan Raya Pekanbaru Taluk Kuantan Km.20 Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar tepatnya di depan Polsek Perhentian Raja, dilakukan operasi/razia surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raja setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan kepada pengemudi mobil Taksi Kopsi Wama Kuning No Polisi BM 1753 TU, lalu

(16)

pengemudi mobil taksi yaitu saksi Muhendri Als Hend memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang penumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoema Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan kaca bening sebagai alat untuk menggunakan shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu Zulkifli yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus plastik dibuang kebawah atau lantai mobil taksi bagian depan;

Menimbang, bahwa setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh Zulkifli tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan terhadap Zulkifli lalu ditemukan 1 (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh Zulkifli. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa terdakwa mengetahui Zulkifli dalam menguasai narkotika jenis shabu-shabu tidak memiliki izin yang sah dari Menteri Kesehatan RI dan bukan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/IV/8805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melakukan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berut kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti diduga Narkotika bukan ianaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma sutu) grum dipergunakan untuk luboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0,9 (nol koma sembilan) gram.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.B.02.K.033.2013 tanggal 21 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika;

(17)

shabu-berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu tersebut saat ditanyakan anggota kepolisian Polsek Kampar Kiri, Zulkifli mengakui 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus plastik bening, 4 (empat) bungkus plastik kecil transparan yang berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu tersebut merupakan milik teman Zulkifli yang bernama Otong (dpo) dan terdakwa mengetahui keberadaan shabu-shabu tersebut ada pada Zulkifli, sehingga Terdakwa tidak dapat dikatakan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman tersebut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, unsur ini tidak terpenuhi ;

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dalam dakwaan Primair tidak terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan Primair tersebut ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan Subsidair, yakni melanggar Pasal 131 UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang;

2. Tidak melaporkan adanya tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotilra golongan I bukan tanaman;

Ad.1 Unsur setiap orang;

Menimbang, bahwa setiap orang disini adalah barang siapa atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu perbuatan pidana yang dapat diminta pertanggungjawabannya atas segala tindakannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan yaitu dari keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa sendiri, bahwa Terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA adalah orang sebagaimana tersebut dalam identitas surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, dimana selama proses persidangan Terdakwa mampu pula menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya, sehingga Majelis Hakim berpendapat unsur “Setiap Orang” telah terpenuhi;

Ad.2 Unsur Tidak melaporkan adanya tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotilra golongan I bukan tanaman

Menimbang, bahwa kata “atau” yang terletak di antara frasa “tanpa hak” dan “melawan hukum” bersifat alternatif, dalam pengertian 2 (dua) frasa tersebut berdiri sendiri (bestanddeel), yaitu apabila salah satu elemen terpenuhi maka unsur ke-2 (dua) telah pula terpenuhi ;

Menimbang, bahwa “Tanpa hak” pada umumnya merupakan bagian dari “melawan hukum” yaitu setiap perbuatan yang melanggar hukum tertulis (peraturan perundang-undangan) dan atau asas-asas hukum umum dari hukum tidak tertulis.

Menimbang, bahwa lebih khusus yang dimaksud dengan “tanpa hak” dalam kaitannya dengan UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika adalah tanpa izin dan atau

(18)

persetujuan dari pihak yang berwenang untuk itu, yaitu Menteri atas rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau pejabat lain yang berwenang berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan. (vide Pasal 36 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 39 ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika) ;

Menimbang, bahwa secara umum tujuan dari Penggunaan Narkotika adalah semata-mata untuk pelayanan kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana khususnya Narkotika golongan I tidak dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan ;

Menimbang, bahwa masih berkaitan dengan pengertian adanya perbuatan tanpa hak atau melawan hukum dalam suatu perbuatan, tidak dapat terlepas dari adanya kesalahan dalam melakukan perbuatan yang dilarang tersebut ;

Menimbang, bahwa ajaran “kesalahan” (schuld) yang dikenal dalam ilmu hukum pidana terdiri atas kesengajaan (dolus/opzet) atau kealpaan (culpa). “kesengajaan”

(dolus/opzet) ialah perbuatan yang dikehendaki dan si pelaku menginsafi akan akibat dari perbuatan itu. Sedangkan yang dimaksud dengan kealpaan (culpa) adalah sikap tidak hati-hati dalam melakukan suatu perbuatan sehingga menimbulkan akibat yang dilarang oleh undang-undang disamping dapat menduga akibat dari perbuatan itu adalah hal yang terlarang;

Menimbang, bahwa “kesengajaan” (dolus/opzet) mempunyai 3 (tiga) bentuk yaitu; 1. kesengajaan sebagai maksud (opzet als oogmerk), 2. kesengajaan sebagai kepastian (opzet als zekerheidsbewustzijn) dan 3) kesengajaan sebagai kemungkinan (doluseventualis), sedangkan “kealpaan” (culpa) dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu kealpaan dengan kesadaran (bewuste schuld) dan kealpaan tanpa kesadaran (onbewusteschuld) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dan fakta-fakta hukum dipersidangan diketahui bahwa ketika anggota Polsek Perhentian Raja melakukan operasi/razia surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor oleh petugas Polsek Perhentian Raja setelah anggota Polsek Perhentian Raja memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan kepada pengemudi mobil Taksi Kopsi Wama Kuning No Polisi BM 1753 TU, lalu pengemudi mobil taksi yaitu saksi Muhendri Als Hend memberitahukan kepada salah satu petugas polsek perhentian raja bahwa 2 (dua) orang penumpang yang menyewa mobil taksinya ada gerak-gerik yang mencurigakan, yang mana penumpang perempuan yang duduk di bangku belakang yaitu terdakwa terlihat panik lalu membuang bungkus rokok sampoema Mild keluar melalui kaca belakang sebelah kanan mobil Taksi tersebut, kemudian petugas polsek meminta terdakwa untuk mengambil, setelah diambil dan diperiksa ternyata bungkus rokok sampoerna Mild berisikan kaca bening sebagai alat untuk menggunakan shabu-shabu, sedangkan penumpang laki-laki yaitu Zulkifli yang duduk di bangku depan sebelah kiri juga terlihat panik dan ada membuang 2 (dua) bungkus plastik kedalam sela-sela pintu mobil taksi bagian depan sebelah kiri dan 1 (satu) bungkus

(19)

Menimbang, bahwa setelah diperiksa bungkusan yang dibuang oleh Zulkifli tersebut didalamnya berisikan shabu-shabu dan kemudian dilakukan penggeledahan terhadap Zulkifli lalu ditemukan 1 (satu) paket shabu-shabu di dalam kantong celana depan yang dikenakan oleh Zulkifli. Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti diamankan oleh petugas Polsek Perhentian Raja guna proses pemeriksaan lebih lanjut;

Menimbang, bahwa terdakwa mengetahui Zulkifli dalam menguasai narkotika jenis shabu-shabu tidak memiliki izin yang sah dari Menteri Kesehatan RI dan bukan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Penimbangan dan Penyegelan Nomor : 040/BB/IV/8805000/2013 tanggal 14 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang PT. Pegadaian (persero) Cabang Kota Pekanbaru telah melakukan penimbangan, pembungkusan, dan penyegelan barang bukti yang diduga Narkotika jenis Shabu-Shabu dengan berut kotor 1,2 (satu koma dua) gram dan berat bersih 0,3 (nol koma tiga) gram, dengan rincian sebagai berikut :

1. Barang bukti diduga Narkotika bukan ianaman jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,1 (nol koma sutu) grum dipergunakan untuk luboratorium Balai POM;

2. Barang bukti diduga Narkotika Jenis Shabu-Shabu dengan berat bersih 0,2 gram disisihkan untuk barang bukti dipersidangan

3. Plastik bening sebagai Pembungkus Shabu-Shabu dengan berat 0,9 (nol koma sembilan) gram.

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Keterangan Pengujian Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan di Pekanbaru Nomor. PM.01.05.851.B.02.K.033.2013 tanggal 21 Februari 2013 yang ditandatangani oleh Kepala Bidang Pengujian Produk Terapetik, Narkotik, Obat Tradisional, kosmetik dan Produk Komplimen Dra. Sri Martini, Apt,M.Si dengan kesimpulan Contoh barang bukti tersebut Positif mengandung Met Amphetamin yang termasuk jenis Narkotika Golongan I (satu) sesuai dengan UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika;

Menimbang, bahwa pada saat ditemukannya 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus plastik bening, 4 (empat) bungkus plastik kecil transparan yang berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu tersebut saat ditanyakan anggota kepolisian Polsek Kampar Kiri, Zulkifli mengakui 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus plastik bening, 4 (empat) bungkus plastik kecil transparan yang berisikan narkotika bukan tanaman golongan satu jenis shabu-shabu tersebut merupakan milik teman Zulkifli yang bernama Otong (dpo) dan terdakwa mengetahui keberadaan shabu-shabu tersebut ada pada Zulkifli, sehingga kualifikasi kesalahan Terdakwa ada dalam perbuatan tidak melaporkan adanya tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotilra golongan I bukan tanaman;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, unsur ini telah terpenuhi;

(20)

Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal- hal yang dapat melepaskan Terdakwa dari pertanggung jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan kepadanya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri Terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana ;

Menimbang, bahwa mengenai masa pidana yang akan dijatuhkan pada Terdakwa, Majelis Hakim melakukan pendekatan pada tujuan hukum pidana, dimana penjatuhan pidana tidak hanya bertujuan menjaga ketertiban umum dengan murni menjatuhkan pidana (punishment) atas dasar pembalasan dendam semata-mata, namun penjatuhan pidana kepada seseorang harus pula bertujuan untuk mendidik, memperbaiki, membimbing orang-orang yang melakukan kejahatan agar menjadi orang yang baik tabiatnya sehingga bermanfaat bagi masyarakat. Disamping hal tersebut, Majelis Hakim dalam perkara aquo, memperhatikan pula kapasitas Terdakwa dalam tindak pidana Narkotika, dimana Majelis Hakim melakukan pembatasan dengan mengacu pada perbuatan seseorang yang didakwa melakukan tindak pidana, in casu penyalahgunaan Narkotika, Oleh karenanya berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana yang dapat mencerminkan rasa keadilan (uitdrukking van de gerechtegheid) yang tidak hanya bersifat pembalasan dendam semata-mata namun harus pula bersifat pembinaan ;

Menimbang, bahwa disamping itu, berkaitan pula dengan penjatuhan pidana kepada Terdakwa, maka akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Terdakwa yaitu :

Hal – hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan program pemerintah yang sedang menggalakkan pemberantasan Narkotika;

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan; - Terdakwa belum pernah dihukum ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini, terhadap diri Terdakwa telah dilakukan penahanan, maka masa penahanan tersebut haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa 1 (satu) buah kotak rokok saemporna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening, 1 (satu) unit HP Merk Nokia warna hitam Type 503, maka statusnya akan ditentukan kemudian

(21)

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini;

Mengingat Pasal 112 Ayat (1) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta Peraturan dan Perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan Primair;

2. Membebaskan Terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA oleh karena itu dari dakwaan Primair tersebut;

3. Menyatakan Terdakwa RYSTA ANGGRAENY Als RISTA Binti OPA MUSTOPA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan sengaja tidak melaporkan penguasaan tanpa hak dan melawan hukum Narkotika Golongan I bukan tanaman" ;

4. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa dengan pidana penjara selama 9 (sembilan) bulan;

5. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

6. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 7. Memerintahkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah kotak rokok saemporna yang berisikan 1 (satu) buah tabung kaca kecil transparan warna bening;

- 1 (satu) unit HP Merk Nokia warna hitam Type 503; dirampas untuk dimusnahkan;

8. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah); Demikian diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang pada hari SELASA tanggal 07 MEI 2013 oleh YULIANA,SH, selaku Ketua Majelis, ABDI DINATA SEBAYANG,SH dan JUMADI APRI AHMAD,SH masing-masing selaku Hakim-Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis tersebut didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota, dibantu oleh SULISTYO ANDHI BAWONO,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri tersebut, dengan dihadiri M.FITRI ADHY,SH,- Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bangkinang dan Terdakwa serta dihadiri oleh Penasehat Hukum Terdakwa;

HAKIM-HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,

dto dto

ABDI DINATA SEBAYANG,SH YULIANA, SH

(22)

JUMADI APRI AHMAD,SH

PANITERA PENGGANTI,

dto

Referensi

Dokumen terkait

Mampu menerapkan formulasi Hamilton untuk berbagai masalah mekanika Persamaan Gerak Hamilton ppt, papan tulis Mendengark an, bertanya, berpendapat dan menjawab quis

Dalam kepemimpinan terdapat berbagai kesenjangan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada lima pilar kepemimpinan yang harus diletakkan pada tempatnya. Apabila kelima pilar

(2008) yang mengungkapkan bahwa pertemuan komite audit adalah faktor yang penting dalam pengawasan perilaku manajemen yang berhubungan dengan mengurangi asimetri

Keberhasilan mengelola air ini telah pula mendorong terbentuknya Forum Masyarakat Code Utara (FMCU) yang menjadi lembaga yang berasal dari masyarakat dan dikelola

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

OEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAVAAN.. Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara , Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal

Pada model ini digunakan empat variabel, yakni: populasi rentan (S) adalah populasi yang mempunyai kemungkinan untuk terinfeksi HPV, populasi terinfeksi (I) adalah populasi

1) Pelaporan Keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor, dan pemakai lainya dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara