• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PENGARUH PEMBERIAN HORMON GIBERELIN BUATAN (GA3) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) YANG DITANAM PADA

DUA TEMPAT BERBEDA BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan Oleh: Veni Rosepa 4442131261 2013 Nadiah Solihah 4442131258 2013 Dwi Restaningsih 4442131363 2013 Tria Nurulita 4442131431 2013 Eka Noviyanti 2224122007 2012

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ... DAFTAR ISI ... ii RINGKASAN ... iv BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan Penelitian ... 1 1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 5

3.1 Tempat Penelitian ... 5

3.2 Alat dan Bahan ... 5

3.3 Rencana Penelitian... 5

3.4 Prosedur Penelitian ... 5

3.5 Analisis Data ... 5

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 6

4.1 Anggaran Biaya ... 6

4.2 Jadwal Kegiatan ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

(4)

iii RINGKASAN

Salah satu upaya peningkatan produksi cabai ( Capsicum annum L. ) dapat dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh. Salah satu zat pengatur tumbuh yang biasa digunakan adalah hormon giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon atau pengaruh dari pemberian hormon giberelin buatan (GA3) pada tanaman cabai ,mengetahui perbedaan hasil dari tanaman cabai yang ditempatkan pada dia tempat yang berbeda serta dapat meningkatkan hasil cabai dengan pemberian GA3. Penelitian dilakukan di Kampung Kumalirang RT 01 RW 06 Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Penelitian menggunakan rancangan acak dengan 4 perlakuan, tanaman cabai ditempatkan di daerah yang cukup penyinaran mataharinya dan didaerah yang kurang penyinaran mataharinya, tanaman cabai diberi GA3 dengan konsentrasi 100 ppm kemudian ditempatkan pada daerah yang cukup penyinaran matahri dengan daerah yang kurang penyinaran matahari. Kemudian dari 4 perlakuan tersebut diambil masing-masing 5 sampel tanaman. Pengamatan yang dilakukan adalah tinggi tanaman, jumlah bunga, jumlah buah, dan bobot buah yang dihasilkan tiap tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam.

(5)

4 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cabai (Capsicum annum L) merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Budidaya tanaman cabai dapat dilakukan dengan memperhatikan syarat tumbuhnya. Di Indonesia sering kali terjadi kekurangan pasokan cabai sehingga harganya menjadi mahal terutama dimusim penghujan. Cabai dapat tumbuh dengan intensitas matahari yang berkisar 10-12 jam perhari, jika kurang penyinaran maka hasil yang didapat tidak sesuai yang diharapkan. Dalam tanaman cabai terdapat berbagai macam hormon salah satunya adalah hormon giberelin. Giberelin adalah senyawa aktif yang diambil dari jamur gibberella fujikuroi. Sekarang sudah banyak giberelin buatan yang disebut GA3 sehingga mempermudah petani dalam mengatasi tanaman yang tidak dapat menghasilkan hormon giberelin secara cukup. Untuk mendapatkan hasil buah yang maksimal pada tanaman cabai sebaiknya dalam media tanam diberi zat tambahan seperti GA3.

Untuk mengetahui benar atau tidaknya pengaruh lamanya penyinaran terhadap hasil yang didapat maka kami ingin mengadakan penelitian mengenai penanaman tanaman cabai didua tempat berbeda yaitu di tempat yang sinar mataharinya kurang dan di tempat yang sinar mataharinya cukup sehingga kami dapat mengetahui kebenarannya secara pasti. Selain itu, kami juga ingin mengetahui pengaruh hormon giberelin buatan yang disiramkan pada media tanaman cabai didua tempat yang berbeda tersebut, jika hormon giberelin tersebut berpengaruh terhadap tanaman cabai yang ditanam di tempat yang kurang sinar matahari maka kita dapat mecoba menggunakan cara ini untuk menanam cabai dimusim penghujan dengan penggunaan mulsa plastik sebagai media penutup tanahnya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil tanaman cabai didua tempat berbeda

2. Untuk mengetahui pengaruh hormon giberelin buatan pada tanaman cabai di tempat yang kurang penyinaran matahari

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil tanaman cabai yang media tanamnya disiram hormon giberelin buatan dengan yang media tanamnya tidak disiram hormon giberelin buatan.

(6)

5 1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan hasil tanaman cabai didua tempat berbeda

2. Mengetahui pengaruh hormon giberelin buatan pada tanaman cabai di tempat yang kurang penyinaran matahari

3. Mengetahui perbedaan hasil tanaman cabai yang media tanamnya disiram hormon giberelin buatan dengan yang media tanamnya tidak disiram hormon giberelin buatan.

(7)

6 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Ganefianti dkk (2006) menyatakan, salah satu penyebab rendahnya produksi tanaman cabai ini disebabkan karena tingginya persentase gugur bunga maupun buah sehingga dapat menyebabkan turunnya produksi buah cabai yang dihasilkan.Persentase gugur bunga pada tanaman cabai sangat bervariasi tergantung genetic danlingkungan.Di samping factor genetik, gugur buah dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu dan intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat menyebabkan gugur baik pada bunga maupun buah (Sunaryono, 2000).

Gardner et al (1991) menyatakan pemberian GA3 dapat meningkatkan kandungan auksin pada bunga sehingga mencegah terjadinya absisi pada bunga. Weaver (1972) menyatakan penyemprotan 200 ppm GA3 saat gugurnya kaliptra pada anggur Thomsom tanpabiji menghasilkan buah lebih besar dengan kualitas rasa yang meningkat. Notodimedjo (1995) menyatakan bahwa penyemprotan 200 ppm GA3 pada bunga apel dapat meningkatkan set buah (fruit setting) dan kualitas buah. Yennita (2003) menyatakan bahwa pemberian 50 ppm GA3 pada tanaman kedelai dapat meningkatkan jumlah polong bernas dan jumlah biji. Namun respon tanaman terhadap zat pengatur tumbuh dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: jenis zat pengatur tumbuh yang dipergunakan, musim sewaktu pemberian, varietas tanaman, stadia pertumbuhan dan konsentrasi zat pengatur tumbuh tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Shofiah Yasmin,Tatik Wardiyati dan Koesriharti (2013) menunjukkan terdapat pengaruh interaksi yang nyata pada persentase fruit set. Aplikasi GA3 pada saat berbunga maupun saat berbuah tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan penambahan konsentrasi GA3 yang diberikan. Aplikasi GA3 pada saat berbunga dan berbuah dengan konsentrasi 100 ppm menunjukkan persentase fruit set lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol. GA3 yang diaplikasikan saat awal berbunga berperan dalam proses penggiatan pembungaan serta menurunkan absisi bunga maupun buah, sedangkan GA3 yang diaplikasikan saat awal berbuah mampu meningkatkan jumlah buah yang terbentuk. Peningkatan jumlah buah ter-bentuk seiring dengan penambahan kon-sentrasi GA3 yang diaplikasikan saat awal berbuah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan memperlihatkan bahwa pemberian GA3dengan konsentrasi 100 ppm terhadap tanaman cabai yang diberikan pada 30 dan 50 HST dapat menurunkan kerontokan bunga hingga 16 % dan menurunkan kerontokan buah hingga 5 % dibandingkan dengan tanpa pemberian GA3. Lebih lanjut peneli tian yang dilakukan oleh Belakbir et al., (1998) juga menunjukkan bahwa tanaman cabai yang diberi perlakuan konsentrasi GA3 100 ppm memberikan pengaruh yang paling besar terhadap pertumbuhan tanaman cabai dibandingkan dengan pemberian konsentrasi di bawahnya.

(8)

7 Pada cabai diketahui bahwa penyemprotan GA3 50 ppm pada saat pembentukan buah dengan satu kali maupun dua kali penyemprotan dan 5 minggu kemudian menunjukkan pening katan hasil cabai (Sinha, 1975 dalam Choudhary et al., 2002). Pada cabai pemberian 10 atau 20 ppm GA3 menunjuk kan pengaruh yang tinggi terhadap pembentukan buah serta meningkatkan hasil (Choudhary et al., 2000).

(9)

8 BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kampung Kumalirang RT 01 RW 06 Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

3.2 Alat dan bahan

Polybag, nampan, hand sprayer, alat tulis, alat ukur, cangkul, ember, benih cabai, GA3 (Gibberelicacid), tanah kebun, kompos dan pupuk kandang.

3.3 Rancangan penelitian

Penelitian menggunakan Rancangan Acak dengan 4 perlakuan. Perlakuan tersebut:

1. Tanaman cabai yang ditanam ditempat yang sinar mataharinya cukup dan diberi hormon giberelin buatan (GA3) 100 ppm.

2. Tanaman cabai yang ditanam ditempat yang sinar mataharinya kurang dan diberi hormon giberelin buatan (GA3) 100 ppm.

3. Tanaman cabai yang ditanam ditempat yang sinar mataharinya cukup tetapi tidak diberi hormon giberelin buatan (GA3)

4. Tanaman cabai yang ditanam ditempat yang sinar mataharinya kurang tetapi tidak diberi hormon giberelin buatan (GA3)

Setelah itu dari 4 perlakuan tersebut diambil masing-masing 5 sampel tanaman. 3.4 Prosedur penelitian

Prosedur terdiri atas beberapa langkah: Penyediaan bibit, penyedian media tanam, penanaman, pemeliharaan, pemberian perlakuan GA3, dan pengamatan. 3.5 Anallis data

(10)

9 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran biaya

Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Cangkul, sekop, sarung tangan, siraman, polybag, ember, nampan, penggaris, alat tulis

750.000 2. Kompos, pupuk kandang, benih cabai 900.000 3. Pandeglang (survei, perawatan, pengamatan) 750.000

4. Administrasi 450.000

Jumlah 3.000.000

4.2 Jadwal kegiatan

No Jenis kegiatan Bulan

1 2 3 1. Pengolahan tanah  2. Penyiapan benih  3. Penyemaian  4. Pemindahan bibit  5. Perawatan    6. Pengambilan sampel  7. Pengamatan   

(11)

10 DAFTAR PUSTAKA

Yasmin,2013.Pengaruh perbedaan waktu aplikasi dan konsentrasi giberelin (GA3) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsicum annum L.). Jurnal Penelitian Universitas Brawijaya. Volume 2, Nomor 5, Juli 2014, hlm. 395-403.

Yennita, 2003. Pengaruh hormon terhadap kedelai (Glycine max) pada fase generatif. Jurnal Penelitian UNIB. 9 (2) : 81 – 84.

Yennita,2013.Pengaruh gibberelic acid (GA3) terhadap cabai keriting (Capsicum annum L.) pada fase generatif.Jurnal Penelitian FMIPA Universitas Lampung:479-483.

Zainal,2013. Pengaruh Konsentrasi GA3 Terhadap Pembungaan Dan Kualitas Benih Cabai Merah Keriting (Capsicum annuum L.).Jurnal Penelitian Fakultas Pertanian UGM.

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

17 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Cangkul 2 70.000 140.000 Skop 4 50.000 200.000 Sarung Tangan 4 40.000 160.000 Siraman Tanaman 2 100.000 100.000 Polybag 1 50.000 50.000 Ember 2 15.000 30.000 Nampan 2 20.000 40.000 Penggaris/ Meteran 1 20.000 20.000 Alat Tulis 1 10.000 10.000 SUB TOTAL (Rp) 750.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Kompos 8 10.000 80.000 Pupuk Kandang 5 6.000 30.000 Benih Cabai 6 20.000 120.000 GA3 9 70.000 630.000 Pestisida 1 40.000 40.000 SUB TOTAL (Rp) 900.000 3. Perjalanan Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Perjalanan ke Pandeglang 5 150.000 750.000 SUB TOTAL (Rp) 750.000

(19)

18 4. Lain-lain

Material Justifikasi Pemakaian

Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Administrasi 450.000 450.000

SUB TOTAL (Rp) 450.000

Total (Keseluruhan) 3.000.000

Lampiran 3.4 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama / NIM Program Studi Bidang

Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas

1 Veni Rosepa Agroekoteknologi Pertanian 14 jam/minggu Perawatan dan Pengamatan 2 Dwi

Restaningsih

Agroekoteknologi Pertanian 14 jam/minggu Perawatan dan Pengamatan 3 Nadiah

Solihah

Agroekoteknologi Pertanian 14 jam/minggu Perawatan dan Pengamatan 4 Tria Nurulita Agroekoteknologi Pertanian 14 jam/minggu Perawatan

dan Pengamatan 5 Eka

Noviyanti

Biologi FKIP 14 jam/minggu Perawatan dan Pengamatan

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Maju, Bermutu, Berkarakter, dan Berdaya Saing dalam Kebersamaan Tahun 2025. Program Studi

[r]

Memberikan respon yang baik bagi praktikan Karena sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu metode PBL, kemudian tampilan Power point dan video

[r]

Nama : KANDUNG SAPTO NUGROHO S.SOS,

1.3 Pembatasan Masalah Dari uraian-uraian yang ada dalam keterangan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dengan itu peneliti membatasi penelitiannya pada pengaruh penerapan

Untuk itu pada penelitian ini, memfokuskan kepada frekuensi sampah organik dan anorganik yang telah dipakai, keberadaan Tempat Pembuangan Sampah TPS dilingkungan tempat tinggal, dan

Berdasarkan pernyataan ini harus adanya pengendalian dan pengawasan terhadap dampak aktifitas industri yang berakibat pada lingkungan hidup, khusuhnya oleh pihak pemerintah seperti