• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR

(SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA

DIDIK DALAM PEMBELAJARAN DI SDN 011 SAGULUNG KOTA BATAM

DISUSUN OLEH : GUSWANDRA, S.Pd NO. UKG : 201500188583

KELOMPOK : 1

KELAS : 15 PGSD

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN KATEGORI I TAHUN 2022

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

NAMA : GUSWANDRA

NO. UKG : 201500188583 KELOMPOK : 1

KELAS : 15 PGSD

Lokasi SD. Negeri 011 Sagulung

Lingkup Pendidikan PGSD

Tujuan yang ingin dicapai Dengan menggunakan TPACK, PBL dan alat/Bahan Pembelajaran yang Inovatif (PPT) pada Tema 3 subtema 1 pembelajaran 1 dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.

Penulis Guswandra

Tanggal 12 - September – 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yaang menjadi latar belakang masalah adalah : 1. Motivasi belajar peserta didik belum maksimal.

2. Rendahnya minat literasi (membaca dan menulis) pada peserta didik.

3. Pada saat proses pembelajaran masih ada beberapa peserta didik yang tidak fokus banyak yang bermain- main tidak memperhatikan penjelasan guru.

4. Guru yang belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan cendrung menonton ( lebih banyak ceramah)

Dengan kondisi tersebut saya memilih Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik-TPACK dan Model PBL untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini adalah sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. SDN 011 Sagulung, ada tantangan yang di hadapi praktikan.

Tantangan

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik- TPACK dan Model PBL yaitu perpaduan antar teknologi dan pengetahuan yang berbasis pada masalah membutuhkan perangkat pembelajaran yang mendukung seperti jaringan,

(3)

alat/media, sarana dan prasarana mengalami banyak tantangan diantaranya :

1. Tantangan dari sekolah

a. Sarana di sekolah belum memadai yaitu tidak adanya proyektor disetiap kelas.sehinga menggunakan proyektor harus bergatian untuk pembelajaran menggunakan TPACK dan Model PBL.

b. Jaringan wifi terbatas, tidak sampai dikelas untuk melakukan kegiatan pembelajaran TPACK dan Model PBL.

2. Tantangan dari peserta didik

a. Peserta didik lebih menyukai bermain HP dibandingkan belajar membaca dirumah

b. Dari keseluruhan Peserta didik masih ada yang belum memiliki HP

c. Peserta didik belum terbiasa menggunakan zoom meeting saat pembelajaran daring.

d. Peserta didik belum terbiasa menggunakan quizizz mengerjakan evaluasi saat daring.

3. Tantangan dari orang tua peserta didik

a. Peserta didik kebanyakan belum mempunyai hp sendiri dan ada yang belum diizinkan menggunakan hp dari orang tuanya.

b. Kurangnya bimbingan dari orang tua peserta didik dalam belajar membaca di rumah karena orang tua sibuk bekerja.

4. Tantangan guru

a. Jaringan yang tidak stabil, sehingga pembelajaran yang dilakukan melalui zoom/daring kadang terputus

b. Pengelolaan peserta didik pada saat menggunakan zoom meeting

c. kompetensi guru dalam penguasaan IT dan pemahaman TPACK dan Model PBL.

.

Orang yang terlibat

Orang yang terlibat dalam kegiatan PPL daring yaitu :

1. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab PPL.

2. Teman sejawat yang ada di kelas 15 kelompok 1 3. Rekan kerja di lingkup sekolah

4. Peserta didik

5. Orang tua peserta didik

(4)

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan

Dengan segala keterbatasan dan hambatan dalam pelaksanaan PPL, praktikan tidak kalah semangat yaitu dengan melakukaan beberapa alternatif diantaranya, agar pembelajaran dengan pendekatan saintifik-TPACK dan Model PBL dapat terlaksana serta tercapainya tujuan pembelajaran, menyiapkan perangkat pembelajaran, melakukan pengelolaan ruang zoom bagi peserta didik, melakukan simulasi pembelajaran agar siswa terbiasa menggunakan zoom meeting dan pengarahan penggunaan quizizz agar peserta didik bisa menggunakannya. Dalam segi materi, praktikan membuat powerpoint untuk dijadikan bahan ajar dan bahan membaca/literasi juga melakukan pencarian sumber belajar dari youtube sebagai pendukung terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan menarik juga melakukan wawancara dengan teman sejawat yang pernah melakukan pembelajaran secara daring.

Strategi

Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) perlu adanya sarana pendukung pembelajaran berbasiskan teknologi informasi atau digital. Pendekatan saintifik- TPACK dan Model PBL menjadi pilihan dalam era industri 4.0, agar kualitas pembelajaran tema 3 subtema 1 pembelajaran 1 lebih meningkat dan cara berfikir anak lebih tinggi.

Prosesnya

Pada pelaksanaan PPL, praktikan melaksanakan dengan daring agar tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik-TPACK dan model PBL terlihat, praktikan memulai dengan menyiapkan alat dan media pembelajaran yang mendukung terlaksananya pembelajaran secara daring berupa jaringan, laptop, HP, RPP, LKPD dan soal Evaluasi.

Setelah persiapan cukup, praktikan melakukan pendahuluan yaitu dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar, mengajak peserta didik berdo’a untuk memulai pembelajaran, menanamkan rasa nasionalis dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, memberikan motivasi dan melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti, praktikan menggunakan model problem based learning (PBL) dengan sintaks sebagai berikut :

1. Orientasi peserta didik pada masalah

2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individu/kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

(5)

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

6. Penutup, praktikan melakukan penguatan, menyimpulkan materi bersama peserta didik, memberikan tugas evaluasi mandiri melalui Quizizz, menyampaikan materi berikutnya dan ditutup dengan do’a.

Yang terlibat dalam proses PPL ini yaitu, guru sebagai praktikan disaat pembelajaran berlangsung.

Sumber daya/materi pendukung Sumber belajar

1. Buku Pedoman Guru Tema 3 Benda disekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2018)

2. Buku Pedoman Siswa Tema 3 Benda disekitarku Kelas III (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013,Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,2018)

3. PPT dan Video pembelajaran di youtube yang dijadikan bahan ajar saat pembelajaran daring berlangsung.

4. Jaringan wifi untuk pembelajaran daring.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa

pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak bagi guru sebagai praktikan

Sebagai praktikan, mengajar secara daring adalah untuk pertama kalinya dan menjadi pengalaman yang berharga untuk menigkatkan kinerja guru. Pendekatan saintifik- TPACK dan Model pembelajaran PBL menjadi tantangan tersendiri bagi praktikan dalam pembelajaran tema 3 subtema 1 pembelajaran 1. Ilmu dan pengetahuan yang didapat menjadikan modal untuk terus mencipta dan berkarya.

Dampak pada peserta didik

Pendekatan saintifik-TPACK dan Model pembelajaran PBLdan alat/Bahan Pembelajaran yang Inovatif (PPT) dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar, tidak jenuh, lebih kondusif, menyenangkan dan menantang.

Hasil

Keberhasilan dari proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan, melalui pendekatan saintifik- TPACK dan model PBL pada pembelajaran rencana aksi 1dan 2, baru 90% peserta didik yang mencapai nilai di atas

(6)

KKM (70). Setelah Guru menerapkan rencana aksi 3 dan aksi 4 , hasil belajar peserta didik di atas KKM sebanyak 90-100

%. di kelas 3 SD Negeri 011 Sagulung, pemahaman siswa mengenai pembelajaran tema 3 subtema 1 pembelajaran 1 dapat meningkat cukup signifikan.

Respon

1. Kepala sekolah

Memberikan dorongan dan motivasi untuk terus berkarya dan tingkatkan kompetensinya agar guru yang lain dapat mencontoh.

2. Guru/teman sejawat,

Memberikan respon yang baik bagi praktikan

Karena sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat yaitu melalui pendekatan saintifik-TPACK dan metode PBL kemudian tampilan Powerpoint dan video pembelajaran yang menarik sehingga pembelajaran melalui daring bisa kondusif dan menyenangkan sehingga pesertadidik menjadi antusias dan aktif dalam berdiskusi juga mempresentasikan hasil LKPD, dan evaluasi menggunakan quizizz mereka berharap bisa menjadi acuan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang menarik.

3. Peserta didik,

Belajarnya sangat menyenangkan, mereka selalu antusias dan aktif bertanya jawab.

Disaat guru menampilkan powerpoint dan video pembelajaran yang menarik mereka mengikuti pembelajaran itu dengan semangat, juga dapat menyebutkan macam-macam benda yang ada disekitar dengan benar.

4. Orang tua.

Kami sangat mendukung agar peserta didik dapat meningkatkan pemahamannya.

Faktor keberhasilan

Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan yaitu : 1. Guru sebagai praktikan mau sharing dan berdiskusi

dengan guru lainya.

2. Kesiapan dan semangat guru 3. Penyususnan RPP yang sistematis

4. Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai

5. Penyampaian materi yang mudah dipahami oleh peserta didik

(7)

6. Bahasa yang digunakan guru sangat sederhana sederhana sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik

7. Alat/media mendukung

8. Tampilan Powerpoint yang menarik

9. Video pembelajaran dari yuotube yang dapat meningkatkan pemahaman peserta didik.

Pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu,

Guru bisa mengidentifikasi berbagai permasalahan yang di alami dan kesulitan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran untuk berfikir kritis atau berfikir tingkat tinggi.

sehingga guru dapat memperbaiki setiap kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Begitu juga dengan menggunakan bahan ajar atau media pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, bisa berfikir kritis, dan meningkatnya kosentrasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, “Jangan pernah berkata sudah cukup, tingkatkan lagi karena dengan belajar kita dapat begitu banyak manfaat untuk meningkatkan kompetensi guru, ilmu itu memang mahal dan bagi kita mungkin biasa-biasa saja tapi bagi orang lain itu sangat berarti”.

Referensi

Dokumen terkait

PENETAPAN KUALIFIKASI AKADEMIK FORMASI CPNS TAHUN ANGGARAN 2017 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 metode yang digunakan guru untuk melakukan internalisasi sikap tanggung jawab dalam proses pembelajaran IPS adalah dengan menggunakan

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris (UUJN) dalam melakukan tugas serta kewenangannya Notaris bertanggungjawab kepada masyarakat

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran ini secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan media

Sesuai dengan PP 37/2009 (a) dosen yang belum memiliki kualifikasi akademik magister (S2)/setara mencapai usia 60 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 30 tahun sebagai dosen atau

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 137 tahun 20014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjelaskan bahwa standar penilaian merupakan

Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh informasi ada atau tidak hubung- an antara kecerdasan kinestetik dan penguasa- an kalimat efektif secara bersama-sama dengan keterampilan

Meskipun itu dengan pembelajaran daring peserta didik merasa lebih sulit dalam memahami materi pembelajaran dikarenakan banyak kegiatan pembelajaran asinkrounous