• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL METODE PENDIDIKAN AGAMA ANAK PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG DI DUKUH BENDAN SARI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL METODE PENDIDIKAN AGAMA ANAK PEKERJA SEKS KOMERSIAL TERSELUBUNG DI DUKUH BENDAN SARI KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

61

KELURAHAN BENDAN KERGON KOTA PEKALONGAN

A. Analisis metode pendidikan agama anak pekerja seks komersial terselubung di dukuh Bendan Sari kelurahan Bendan Kergon

Pendidikan agama merupakan usaha orangtua dalam mendidik anak agar anak menjadi sosok yang religius, mengerti, memahami, mengamalkan ajaran-ajaran islam secara menyeluruh sehingga menjadikan islam sebagai pedoman hidupnya.

Orangtua yang bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung yang mempunyai rutinitas berbeda dengan masyarakat pada umumnya, malam untuk mencari uang dan siang untuk istirahat. Selain itu pendidikan orangtua hanya sampai tingkat SD bahkan ada yang tidak sekolah. Namun mereka berupaya untuk memberikan pendidikan agama anak melalui pendidikan formal dan non formal.

Sebagai orangtua yang bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung bekerja dimalam hari dan membutuhkan tenaga ekstra untuk bekerja, walaupun rutinitas seorang pekerja seks komersial terselubung berbeda dengan masyarakat pada umumnya mereka masih bisa meluangkan waktu untuk anaknya sehingga bisa memantau keadaan anaknya.

(2)

Menurut TA dengan membiasakan anaknya untuk shalat berjamaah bisa mendidik anak agar kelak terbiasa dan mengerti bahwa shalat itu wajib dan harus dilakukan. Seperti penuturan TA “Anakku seng cilik rong biso sholat nok, ngaji bek rong biso si tapi anakku wes biso dongo-dongo, pak mangan kae karo nek ditakoi doa ibu bapak mengko reti ndongo. Nek anu bek wes biasa melu-melu koncone nang musholah”1 Hal tersebut juga terlihat ketika peneliti melakukan observasi anak TA ikut shalat berjamaah di musholah.2

RN yang merasa dirinya tidak pintar dalam hal agama menyerahkan pendidikan agama pada ustad, akan tetapi bukan berarti RN berpangku tangan, RN juga memberikan pendidikan agama pada anaknya dengan cara membiasakan anaknya untuk shalat dan membaca al-Qur’an.

Seperti pengakuan RN “Seng nguturi ngaji ustade nok, PR aku rak biso nguturi. Aku rak biso kaiki, aku wong bodo. Aku bisone nyeneni crewet akon sekolah, akon ngaji, akon sholat, akon seng mbener. Anakku reti sholat biso ndongo ki seng ngajari ustade. Dek cilik anakku wes tak biasakke tak kongkoni sholat ngaji ben ojo koyo ma’ane”.3

Yang juga diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa anak RN terbiasa shalat berjama’ah.4

1 TA, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 25 Mei

2015.

2

TA, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Observasi, Pekalongan, 24 Mei 2015.

3 RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei

2015.

(3)

Jadi dapat disimpulkan bahwa para pekerja seks komersial melakukan metode pembiasaan dalam mendidik anaknya, dalam metode pembiasaan pekerja seks komersial terselubung membiasakan anak-anak mereka untuk sholat, membaca al-Qur’an, berdoa sebelum melakukan sesuatu. Pembiasaan ini dimaksudkan agar anak terbiasa untuk beribadah tanpa harus disuruh oleh orangtuanya.

Untuk kalangan pekerja seks komersial melakukan metode pembiasaan bukan hal yang mudah karena dalam kenyataannya seorang pekerja seks komersial terselubung merasa canggung atau malu ketika harus mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat berjama’ah dan membaca al-Qur’an jadi dalam hal ini anak pekerja seks melakukan kegiatan tesebut tanpa di dampingi orang tua.

Seperti penuturan RN “Koyo aku nek pak nang musholah ki isin, lonte kok ngambah musholah”.5 Begitu juga dengan TA “aku rak tau melu nang langgar, isin kae si nok nek pak nang langgar. Aku’e koyo iki urong resik”.6 Dari penuturan RN dan TA dapat dilihat bahwa RN dan TA tidak melakukan metode ketauladanan pada kegiatan agama, namun mereka tetap menggunakan metode ketauladanan untuk menghormati orang lain.

Sebagai orangtua RN yang tak henti menasehati anaknya agar tidak seperti dirinya, RN selalu menasehati anaknya. RN menjadikan dirinya sebagai contoh yang tidak bisa dijadikan suri tauladan. RN merupamakan

5

RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei 2015.

6 TA, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 25 Mei

(4)

jika anaknya tidak sekolah dengan rajin,bisa jadi masa depan anaknya tidak jauh berbeda denngan dirinya. Seperti penuturan RN “....aku biasa ngomong karo anakku, ibumu sempok kowe ojo melu sempok koyo ibumu, ben ibumu ae seng sempok. Kowe sekolah seng bener, ngaji ben orak bodo ben rak koyo ibumu. Wes cukup ibumu ae kowe ojo tiru. Dedio wong seng jujur seng sopan. Wong ngomong anak lonte paorah ojo sengit, ojo jengkel karang anak lonte”.7

Dengan metode perumpamaan yang menggerakkan perasaan, menghidupkan naluri yang selanjutnya menggugah kehendak dan mendorong untuk melakukan amal yang baik dan menjauhi segala kemungkaran.

Jadi dapat di lihat bahwa RN mendidik anaknya menggunakan metode perumpamaan, hal ini dimaksudkan agar anak RN paham betul apa yang akan terjadi jika dia tidak rajin sekolah.

Jadi dapat disimpulkan sekalipun orangtua bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung yang bertentangan dengan ajaran Islam dan selalu dipandang sebelah mata. Sebagai orangtua mereka ingin anaknya tidak seperti mereka, mereka selalu memberikanpendidikan agama dengan metode yang baik dengan harapan anaknya mempunyai bekal hidup untuk menjadi lebih baik.

7 RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei

(5)

B. Analisis Faktor yang Mempengaruhi dan Menjadi Kendala dalam Metode Pendidikan Agama Anak Pekerja Seks Komersial Terselubung Di Dukuh Bendan Sari Kelurahan Bendan Kergon

Berdasarkan pada hasil wawancara dan observasi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi metode pendidikan agama anak pekerja seks komersial terselubung. Dalam menerapkan metode pendidikan agama untuk anak-anaknya para pekerja seks komersial terselubung tersebut di pengaruhi beberapa faktor diantaranya

1. Latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan tentunya sangat mempengaruhi dan juga menjadi kendala dalam metode pendidikan agama anak, karena orangtua dengan latar belakang pendidikan yang rendah tentunya mempunyai pola fikir yang berbeda dengan orangtua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi.

Seorang pekerja seks komersial terselubung di dukuh Bendan Sari memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, mereka sekolah tidak tamat SD bahkan salah satunya ada yang sama sekali tidak menikmati dunia sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang rendah tersebut sebagai orangtua tentunya mereka berkewajiban untuk mendidik anaknya dengan baik namun karena rendahnya latar

(6)

belakang pendidikan mempengaruhi serta menjadi kendala dalam memberikan pendidikan agama dengan metode yang baik.

Selain itu kurangnya pengetahuan agama juga mempengaruhi metode pendidikan agama anak pekerja seks komersial terslubung, karena dengan kurangnya pengetahuan agama maka secara tidak langsung mempengaruhi dalam metode pendidikan agama anak. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan RN “Seng nguturi ngaji ustade nok, PR aku rak biso nguturi. Aku rak biso kaiki, aku wong bodo. Aku bisone nyeneni crewet...”8

Dengan latar belakang pendiidikan yang rendah mempengaruhi metode yang diberikan, seperti metode nasehat. Jika orangtua mempunyai pengetahuan yang agama yang cukup luas bisa menggunakan metode kisah Alquran dan nabawi dengan cara menceritakan kisah-kisah teladan yang ada dalam Alquran maupun kisah-kisah yang terjadi pada masa nabi dan umat Islam generasi awal.

2. Pergaulan

Sebagai pekerja seks komersial terselubung gaya hidup mereka tidak sehat, mereka berkecimpung dalam dunia malam,seks bebas dan hal tersebut jauh dari kesan agamis. Gaya hidup yang demikian membuat mereka bergaul dengan orang-orang yang tentunya tidak

8 RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei

(7)

jauh berbeda dengan pekerja seks komersial terselubung, walaupun dengan latar belakang profesi yang berbeda.

Pergaulan para pekerja seks tersebulung menjadi faktor yang juga mempengaruhi metode pendidikan agama terhadap anak para pekerja seks komersial terselubung. Karena pergaulan mempengaruhi pola fikir, sehingga pola fikir para pekerja seks komersial dengan dunia malam, foya-foya dan seks bebas walaupun tidak menutup kemungkinan para pekerja seks mempunyai sisi agamis. Karena hal tersebut para pekerja seks komersial tidak bisa memberikan metode pendidikan agama untuk anaknya dengan maksimal. Hal tersebut sesuai dengan penuturan TA “aku orak reti nok, seng masalah ngaji-ngaji koyo kui. Konco-koncoku podo ae rak reti. Dedine pak takok karo sopo. takok koncoku po’o percuma. Pak takok karo ustad isin aa nok.”9

3. Lingkungan

Selain pergaulan dan latar belakang pendidikan, lingkungan juga menjadi faktor yang mempengaruhi metode pendidikan agama anak pekerja seks komersial. Dalam hal ini lingkungan meliputi, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja. Di dalam lingkungan tempat tinggal kurang berpengarung hal ini di sebabkan di dalam tempat tinggal para pekerja seks komersial terselubung jarang

9 TA, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 25 Mei

(8)

berinteraksi dengan lingkungannya di karenakan waktu bekerja mereka lain dengan orang pada umumnya sehingga di siang hari mereka lebih mengutamakan untuk istirahat.

Sedangkan dalam lingkungan kerja lebih berpengaruh, karena pada saat bekerja para pekerja seks komersial terselubung lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan menjadi faktor yang mempengaruhi metode pendidikan agama anak pekerja seks komersial terselubung karena lingkungan dapat mempengaruhi pol fikir, kepribadian dan membentuk karakter orang tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan penuturan RN “Anakku sekolah SD Bendan 8 nok. Asline pengen nang MI tapi MI adoh. Wong kene juga jarang seng nang MI. Tapi anakku termasuke mendeng pinter oleh rangking terus, rak koyo ibune. Karang sekolah SD, neg sore tak kon ngaji nang TPQ terus bar maghrib ngaji maneh nang majelis”.10

Selain itu lingkungan juga mempengaruhi metode pembiasaan yang diberikan orangtua yang bekerja sebagai pekerja seks komersial terselubung, karena di lingkungan pekerja seks komersial terselubung banyak anak yang belajar di TPQ dan majelis hal tersebut mempengaruhi metode pembiasaan seperti pembiasaan membaca al-Qur’an.

10 RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei

(9)

4. Pekerjaan

Pada dasarnya ada banyak pekerjaan yang bisa dijalani oleh seseorang. Ketika seseorang sudah menentukan pilihan pekerjaannya maka orang tersebut harus menanggung resiko yang akan timbul dari pekerjaan yang dipilihnya.

Begitu juga denngan para pekerja seks komersial terselubung, mereka menyadari bahwa pekerjaan sebagai pekerja seks komersial terselubung mempunyai resiko yang besar. Salah satunya dipandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar. Hal ini menyebabkan para pekerja seks komersial merasa minder untur bergaul dengan masyarakat. Tidak hanya itu para pekerja sek komersial terselubung juga tidak bisa menjadi suri tauladan untuk anaknya.

Hal tersebut sesuai dengan penuturan RN “Jare wong tuo mbiyekki orak oleh Jarkoni ngajar orak nglakoni, tapi piye maneh nok aku bisone kokui. Koyo aku pak akon anakku mbener ngenteni aku bener sek yo angel si nok. Koyo aku nek pak nang musholah ki isin, lonte kok ngambah musholah”.11 Begitu juga dengan TA “aku rak tau melu nang langgar, isin kae si nok nek pak nang langgar. Aku’e koyo iki urong resik”.12

Dari hal tersebut terlihat bahwa pekerjaan sebagai pekerja seks komersial terselubung menghambat orangtua dalam memberikan

11

RN, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 24 Mei 2015.

12 TA, Pekerja Seks Komersial Terselubung, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 25 Mei

(10)

metode ketauladanan, namun pekerjaannya mempengaruhi metode perumpamaan seperti yang dilakukan RN merumpamakan dirinya kepada anaknya, agar anaknya lebih giat belajar dan beribadah sehingga tidak bernasip sama dengannya.

Referensi

Dokumen terkait

Wartawan merupakan sebuah profesi, dimana untuk menjadi seorang wartawan yang professional, dia harus mematuhi yang dinamakan kode etik jurnalistik. Disebutkan oleh Bill Kovach dan

Tujuan penelitian ini antara lain mengidentifikasi kondisi aktual KIKS Indonesia (Sei mangkei, Dumai - Pelintung, dan Maloy), menentukan faktor-faktor eksternal

Jakarta, 9 Maret 2005, PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “Perusahaan”) mengumumkan telah menunjuk AAA Securities, JP Morgan, CSFB dan Goldman Sachs untuk membantu Indosat

4.6.2 Pengaruh Management Accounting System dalam Memoderasi Hubungan Antara Process Quality Management dengan Kinerja Kualitas Internal Produk

Papa Josep O.F Renyaan dan Mama Lisu Pasauw/R yang selalu mejadi orang tua yang merawat, dan menjaga penulis dengan doa dan penuh cinta dan kasih sayang, serta telah

[r]

Untuk itu dalam kajian ini maka epistemologi Islam terutama dalam pendidikan Islam mencoba untuk memberikan penjelasan tentang sumber ilmu pengetahuan dalam

Pelan strategik ini dapat diuruskan dengan satu proses perancangan, penyusunan, pendokumentasian, perlaksanaan, pengarahan dan pengawalan dalam sesebuah organisasi