• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

A. Sejarah Singkat

UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta didirikan bersamaan dengan lembaga induknya yaitu Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang didasarkan keputusan presiden RI Nomor 39/1984 tanggal 30 Mei 1984 dan diresmikan berdirinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 23 Juli 1984. Seperti lembaga induknya UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta merupakan perpaduan perpustakaan lembaga pendidikan tinggi kesenian yang telah ada sebelumnya di Yogyakarta, yaitu Perpustakaan Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI” (STRI ASRI), Perpustakaan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), dan Perpustakaan Akademi Musik Indonesia (AMI).

Sejarah berdirinya UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia tidak terlepas dari sejarah Institut Seni Indonesia. Berdirinya Perpustakaan Institut Seni Indonesia dibagi menjadi 3 masa yaitu masa perintisan, masa penggabungan dan masa setelah penggabungan.

(2)

Masa Perintisan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia tidak terlepas dari perintisan lembaga induknya yang terjadi pada tahun 1984. Lokasi ketiga Akademi Seni tersebut menyebar di 3 tempat yang letaknya cukup jauh. Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (ASRI) terletak di Jalan Gampingan No.1 Yogyakarta, Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) di Karangmalang/Gedung SKIP Yogyakarta, dan Akademi Musik Indonesia (AMI) Yogyakarta yang terletak di Jalan Suryodiningratan. Selain merintis penggabungan ketiga akademi seni tersebut, perpustakaan juga dirintis untuk digabungkan sehingga dapat mempermudah dalam memberikan pelayanan kepada pengguna.

Masa selanjutnya adalah masa penggabungan menjadi Institut Seni Indonesia yang diikuti oleh penggabungan perpustakaan ketiga akademi seni tersebut. Masa ini terjadi pada tahun 1984 sampai tahun 1997, tepatnya dimulai sejak beberapa tahun setelah Keputusan Menteri Pendidikan yang menyatakan ketiga akademi seni bergabung menjadi Institut Seni Indonesia.

Sejak saat itu upaya untuk mewujudkan kampus terpadu secara bertahap dilakukan, termasuk penggabungan perpustakaan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) dan Akademi Musik Indonesia (AMI) Yogyakarta. Gedung perpustakaan saat itu belum disediakan khusus sehingga perpustakaan sering berpindah karena ruangan yang ditempati akan

(3)

digunakan untuk keperluan perkuliahan dan sebagainya. Menjelang akhir tahun 1997, perpustakaan menempati gedung yang benar-benar disediakan untuk perpustakaan yang ditempati sampai saat ini.

Masa setelah penggabungan sampai saat ini, perpustakaan mulai melakukan pembenahan manajemen perpustakaan. Diantaranya dengan melakukan penambahan sumber daya manusia, sarana prasarana, koleksi dan lain sebagainya.

B. Visi dan Misi

Visi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah mewujudkan perpustakaan sebagai penyedia informasi bidang seni dan budaya yang lengkap dan relevan untuk mendukung kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi dan mewujudkan perpustakaan sebagai Pusat Pelayanan Disiplin Ilmu Bidang Seni dan Budaya.

Dengan visi tersebut maka untuk mewujudkannya UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menyediakan koleksi dan sumber informasi bidang seni dan budaya yang dibutuhkan pemustaka.

2. Menyelanggarakan proses pengelolaan koleksi dan informasi dalam rangka mewujudkan layanan prima perpustakaan.

(4)

3. Meningkatkan mutu layanan perpustakaan yang berorientasi pemustaka (cepat,tepat, dan mudah)

4. Mengoptimalkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perpustakaan, pelestarian, dan pendokumentasian karya seni tradisi.

5. Mengembangkan kerjasama secara aktif dengan perpustakaan dan lembaga-lembaga penyedia informasi lainnya.

6. Mengembangkan perpustakaan berbasis Standar Nasional Indonesia (SNI) Perpustakaan Perguruan Tinggi

C. Struktur Organisasi

Status UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta berada di bawah rektor dan bertanggungjawab langsung terhadap rektor. Pembinaan kesehariannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I.

(5)

Bagan 1

Struktur Organisasi Internal UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2016

D. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam suatu perpustakaan. Pelaksanaan kegiatan perpustakaan tidak bisa terlepas dari peran serta pegawai perpustakaan. Pegawai UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia berjumlah 24 orang. Adapun latar belakang pendidikan pegawai sebagai berikut

(6)

Tabel 1

Daftar Pegawai UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta Berdasarkan

Jabatan dan Latar Belakang Pendidikan

No. Nama Pangkat Gol Jabatan

1 Drs. Jono Pembina Tk I IV/b Kepala

2 Pranoto. SIP Penata III/c Kasubbag

3 Kristaman Penata III/c

Pembantu Pimpinan

4 Beja Mulyana Penata III/b

Pembantu Pimpinan

5

Heri Abi Burachman Hakim. SIP Penata Muda, Tk I III/b Pembantu Pimpinan (Teknisi)

6 Jumadi Pengatur II/c

Fungsional Umum

(7)

Lanjutan Tabel 1

No Nama Pangkat Gol Jabatan

7 Sugeng Risbani Pengatur Muda Tk I II/b Fungsional Umum 8 Sarjono Pengatur Muda Tk I II/b Fungsional Umum (Teknisi)

9 Sudar Pengatur Muda II/a

Fungsional Umum

10 Tumijan Pengatur Muda II/a

Fungsional Umum

11 Muhammad Sukri - - Kebersihan

12 Patoni - - Kebersihan

13 Gatut Hendarto, SE - -

(8)

Lanjutan Tabel 1

No Nama Pangkat Gol Jabatan

14 Bandono, SIP Pembina IV/a

Pustakawan Madya

15

Dra. Ida Sriwahyudewi, S.Sos

Penata Tk I III/d

Pustakawan Pertama

16 Samiyati,S.Sos Penata Muda III/c

Pustakawan Muda

17 Sugeng Wahyuntini, S.Sn Penata III/c

Pustakawan Pertama

18 Agustiawan, S.S Penata III/c

Pustakawan Muda

19 Iyut Nur Cahyadi, SIP

Penata Muda Tk.I

III/b

Pustakawan Pertama

20 Isti Suratmi. A.Md

Penata Muda Tk I III/b Pustakawan Pelaksana. Lanjutan

21 FI. Agung Hartono. Ssos

Penata Muda Tk I

III/b

Pustakawan Pertama

(9)

Lanjutan Tabel 1

No Nama Pangkat Gol Jabatan

22 Sri Endarti. A.Md Penata Muda III/a

Pustakawan Pelaksanan Lanjutan

23 Susilowati. A.Md Pengatur Tk I II/d

Pustakawan Pelaksanan Lanjutan

24 Jody Santoso A.Md Pengatur Tk I II/d

Pustakawan Pelaksanan Lanjutan

Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, tahun 2016

E. Gedung dan Ruangan

Seluruh kegiatan perpustakaan akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki gedung dan sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta berkembang dalam hal gedung dan sarana prasarana seiring dengan perkembangan institusi induknya. Gedung perpustakaan dibangun sama

(10)

persis dengan UPT Galeri sehingga kedua gedung tersebut biasa dijuluki gedung kembar. Letak kedua gedung tersebut berhadapan.

Gedung UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta terdiri dari 4 (empat) lantai. Pembagian ruangnya adalah sebagai berikut :

1. Lantai 1, terdiri dari : a. Lobi

b. Ruang Layanan Sirkulasi c. Ruang Kepala Perpustakaan d. Ruang Administrasi/Kepegawaian e. Dapur

f. Toilet g. Mushola

2. Lantai 2, terdiri dari :

a. Ruang Skripsi, Thesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian b. Ruang Server dan Internet

c. Ruang Pengolahan Bahan Pustaka d. Ruang Administrasi Keuangan e. Toilet

f. Mushola

3. Lantai 3, digunakan untuk ruang rapat dan pertemuan. 4. Lantai 4, terdiri dari :

(11)

a. Ruang Layanan Referensi

b. Ruang Layanan Terbitan Berkala c. Layanan Fotocopy

d. Toilet e. Mushola

F. Perabot dan Perlengkapan

Disamping memiliki gedung dan tata ruang yang memadai, perpustakaan memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan untuk menunjang kegiatan perpustakaan, baik untuk melayani pengguna maupun kegiatan tata usaha dan pengolahan. Untuk menunjang kegiatan perpustakaan serta mendukung fungi dan tujuan perpustakaan, UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memiliki perabot dan perlengkapan sebagai berikut :

(12)

Tabel 2

Perabot dan Perlengkapan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

No Jenis Jumlah

1 Rak Buku 2 muka 44 buah

2 Rak Buku 1 muka 63 buah

3 Almari Arsip 4 buah

4 Almari Penitipan tas 8 buah

5 Almari Gambar 1 buah

6 Almari Kaset danPiringan Hitam 1 buah

7 Meja Baca 42 buah

8 Meja Baca Lesehan 4 buah

9 Meja Kelompok 2 buah

10 Meja Sirkulasi

commit to user

2 set

11 Meja Kerja 33 buah

12 Meja Kursi Tamu 1 set

13 Kursi Baca 63 buah

14 Kursi Kerja 40 buah

15 Kereta Buku 2 buah

16 Kereta Barang 1 buah

(13)

Lanjutan Tabel 2

No Jenis Jumla

h

18 Komputer 18 set

19 Mesin Potong Kertas 1 buah

20 KipasAngin 7 buah

21 Penghisap debu 1 buah

22 Generator 1 buah

23 Jam Dinding 6 buah

Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2016

F. Pelayanan

Perpustakaan merupakan salah satu unit usaha yang bersifat layanan. Pada hakikatnya layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai diiringi dengan penyediaan alat bantu penelusurannya.

1. Jam Buka Pelayanan

Berikut ini adalah jam buka pelayanan UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta :

(14)

b. Jum’at : 07.30 – 11.30 dan 13.00 – 15.00 WIB. 11.30- 13.00 WIB (istirahat)

c. Sabtu - Minggu : Libur d. Hari - Hari Besar : Libur 2. Jenis Pelayanan

UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memberikan beberapa jenis pelayanan diantaranya layanan sirkulasi, layanan tugas akhir, layanan referensi, layanan terbitan berkala (majalah, surat kabar, jurnal, buletin, tabloid) dan layanan fotocopy dan scan. Perpustakaan Institut Seni Indonesia yogyakarta juga menyediakan layanan free hotspot di lantai 1, 2, dan 4 yang tidak menggunakan username dan password, sehingga langsung bisa connect. UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta juga menyediakan layanan jurnal elektronik bekerja sama dengan penyedia database ProQuest, EBSCO, Gale, dan Garuda.

G. Tata Tertib Perpustakaan

1. Untuk koleksi di layanan referensi, layanan tugas akhir (skripsi, tesis, disertasi, laporan D3, laporan penelitian), dan layanan majalah hanya bisa dibaca di tempat,

(15)

2. Pengunjung diharapkan berpakaian sopan dan rapi,

3. Selama berada di ruangan perpustakaan, baik di ruang sirkulasi, ruang referensi, ruang skripsi ataudi ruang majalah, pengunjung wajib menitipkan tas dan jaket kepada petugas,

4. Sebelum memasuki ruangan, para pengunjung wajib mengisi daftar hadir dan menunjukkan dan menyerahkan kartu identitas kepada petugas,

5. Pengunjung dilarang merokok, makan, dan minum di dalam ruangan perpustakaan,

6. Pengunjung wajib menjaga ketenangan dalam ruangan,

7. Semua anggota UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta pada setiap semester wajib melakukan daftar ulang anggota di UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.

H. Pengguna Perpustakaan

Sebuah perpustakaan tidak bisa terlepas dari pengguna perpustakaan. Begitu juga UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pengguna UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta terdiri dari pengguna internal dan pengguna eksternal. Berikut penjelasan mengenai keduanya:

(16)

1. Pengguna Internal

Adalah pengguna yang berasal dari lingkup Institut Seni Indonesia Yogyakarta (Civitas akademika). Yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, cleaning service, dan seluruh karyawan. Pengguna mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta berasal dari tiga fakultas yaitu: Fakultas Seni Rupa, Fakultas Seni Pertunjukan, dan Fakultas Seni Media Rekam.

Fakultas Seni Rupa terdiri dari empat jurusan yaitu: jurusan Seni Murni, Kriya, dan Desain, dan D3 Batik Fashion. Fakultas Seni Rupa memiliki mahasiswa berjumlah 1.666 dengan rincian mahasiswa aktif 1.270, mahasiswa cuti 30, dan mahasiswa mangkir 329.

Fakultas Seni Pertunjukan terdiri dari enam jurusan diantaranya jurusan Tari, Karawitan, Pedalangan, Musik, Etnomusikologi, dan Teater. Jumlah mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan adalah 1.282 dengan rincian mahasiswa aktif 1.056, mahasiswa cuti 18, dan mahasiswa mangkir sebanyak 198.

Fakultas Seni Media Rekam terdiri atas jurusan Fotografi, Televisi, dan D3 Animasi. Jumlah mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam adalah 518 dengan rincian mahasiswa aktif 453, mahasiswa cuti 14, dan mahasiswa mangkir 51.

(17)

2. Pengguna Eksternal

Adalah pengguna dari luar Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Misalnya mahasiswa luar Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan masyarakat umum. Pengguna eksternal dapat menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan jika memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia yaitu dengan memiliki kartu sakti dan kartu baca.

Pengguna perpustakaan yang memiliki kartu sakti dapat manfaatkan layanan seperti baca di tempat dan fotocopy di perpustakaan yang tergabung dalam kerjasama Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2T). Perpustakaan yang tergabung di Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri (FKP2T) diantaranya perpustakaan: Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Jember, Universitas Negeri Yogyakarta, UGM Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, STSI Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Airlangga, ITS Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Terbuka Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, STAIN Jember, STAIN Malang,

(18)

UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, ITB Bandung, IPB Bogor, UPI Bandung, Universitas Lampung, Universitas Udayana Bali, Universitas Mataram NTB, dan Politeknik Negeri Singaraja.

I. Koleksi

Saat ini UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta memiliki koleksi kurang lebih 30.866 judul dan 48.779 eksemplar. Sebagian besar koleksi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta adalah koleksi pustaka yang berhubungan dengan bidang seni dan budaya. Hal tersebutn sebagai wujud komitmen lembaga induknya (ISI Yogyakarta) menuju center of excellence (Pusat Unggulan) bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni.

Sejak tahun 1988 UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta ditunjuk oleh Dirjen Dikti sebagai Pusat Layanan Disiplin Ilmu (PUSYANDI) khususnya bidang seni budaya yang berperan sebagai sumber utama dalam pelayanan penelusuran informasi dan dokumen bagi seluruh sistem layanan bibliografi di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi seni.

(19)

Tabel 3

Daftar Koleksi Buku Berdasarkan Nomor Klasifikasi UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

No. Klasifikasi Buku

Bulan Februari 2016 Judul Eksemplar 1 000 Umum 1.463 2.131 2 100 Filsafat 1.161 1.966 3 200 Agama 767 1.302 4 300 Ilmu-ilmu Sosial 3.189 6.682 5 400 Bahasa 677 1.347 6 500 Ilmu-ilmu Murni 390 809 7 600 Ilmu-ilmu Terapan 1.541 2.462

8 700 Kesenian, Hiburan dan Olahraga 19.013 28.898

9 800 Kesusastraan 1.838 2.704

10 900 Geografi dan Sejarah 1.998 3.026

Jumlah 32.037 51.327

(20)

Tabel 4

Jumlah Koleksi yang dimiliki UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Sumber : UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Februari

NO Jenis Koleksi Judul Eksemplar

1 Buku Teks 18.964 29.452 2 Buku Referensi 4.658 7.339 3 Buku Pendukung 7.731 12.231 4 Skripsi 7.777 8.951 5 Thesis 699 699 6 Desertasi 39 50 7 Terbitan Berkala 852 7.463 8 Hasil Penelitian 864 1.033 9 Jurnal Terakreditasi 6 14 10 Lain-lain (CD) 634 1.106 Jumlah 41.856 65.352

Referensi

Dokumen terkait

Jenis lalat buah yang menyerang mangga adalah Bactrocera papayae, belimbing dan jambu biji adalah Bactrocera carambolae, sedangkan yang menyerang jambu air adalah

Menurut Sugondo (dalam Usman, 2007:346) latihan memecahkan masalah sangat membantu untuk melatih proses berfikir anak. Strategi polya merupakan strategi pembelajaran

Pada penjelasan yang berkaitan dengan kualitas produk yang ditawarkan sehingga membuat konsumen akan selalu berbelanja di Lab Bisnis, Gambar 4 menunjukkan bahwa

Penelitian yang telah dilakukan oleh Amrullah dan Sasi (2016) menunjukkan bahwa harga berpengaruh signifikan secara positif terhadap keputusan pembelian karena harga dapat

Implikasi Pembelajaran IPA terintegrasi Al- Quran dan nilai-nilai pesantren pada Kelas VII SMP/MTs, melalui tiga tahap seperti yang dijelaskan Barizi (2011) tahap

Agus Suroso, 2014, Korelasi antara Modulus Elastisitas dan Nilai CBR 0,1” pada Campuran Pasir Lempung Kaolin menggunakan Plaxis 2D, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil,

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Isolasi dan Identifikasi

Hasil pengujian dari kandungan residu antibiotik golongan penisilin, makrolida, aminoglikosida, dan tetrasiklin pada daging ayam dan daging sapi yang berasal dari beberapa