• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 20082009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 20082009"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN

MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X

SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Magna Hariarto

031114038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI

DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN

MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X

SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh : Magna Hariarto

031114038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

Hidup adalah perjuangan,

jika kita menyerah kegagalanlah yang kita dapat jika kita berusaha,

sekecil apapun hasilnya merupakan kebanggaan bagi kita (Penulis)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta, Gregorius Suharto dan Veronika Tuginah,

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

Memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 07 November 2008

Penulis

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Magna Hariarto Nomor Induk Mahasiswa : 031114038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Tingkat Ketekunan para Siswa Putera dan Puteri Dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal : 07 November 2008

Yang Menyatakan,

(8)

vii

ABSTRAK

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTRA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA

SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2008/2009

Magna Hariarto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa putera dan siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 98 siswa (putera = 36 dan puteri = 62) Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketekunan Serta tingkat perbedaan ketekunan siswa putra dan siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika

Masalah penelitian adalah (1) Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putra kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika ? (2) Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika ? (3) Adakah perbedaan antara tingkat ketekunan para siswa putra dan putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan matematika ?.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika dengan jumlah pernyataan sebanyak 60 item. Intrumen penelitian disusun oleh peneliti dan dibantu oleh dosen pembimbing berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur ketekunan siswa mempelajari bahan pelajaran matematika.

(9)

viii

ABSTRACT

THE LEVEL OF DILIGENCE IN LEARNING MATHEMATICS OF TENTH GRADE MALE AND FEMALE STUDENTS OF PANGUDI LUHUR

SEDAYU SENIOR HIGH SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR OF 2008/2009.

Magna Hariarto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This study was a descriptive research which used survey as the method. The population used by the researcher was a target population. The research participants were all the tenth grade male and female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009. There were 98 students which consist of 36 male students and 62 female students. This research was aimed to know the level of diligence and the difference level of diligence in learning mathematics of tenth grade male and female students of Pangudi Luhur Sedayu senior high school in the academic year of 2008/2009.

The research problems are formulated as follows: (1) What is the level of diligence in learning Mathematics of tenth grade male students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009 like? (2) What is the level of diligence in learning Mathematics of tenth grade female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009 like? (3) Is there any different level of diligence in learning Mathematics between male and female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009?

The researcher used questionnaire as the instrument to collect the data needed. The questionnaire is about the level of diligence of male and female students in learning Mathematics. There are 60 items in the questionnaire. The research instrument is arranged based on the research problems, research variables, theoretical review, and all aspects which affect students’ degree of diligence in learning Mathematics.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Skripsi ini berjudul “ Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa

Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika Para Siswa Kelas X SMA Pangudi

Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Penulisan skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai

pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd. : pembimbing yang penuh kesabaran,

pengertian, membimbing dan memotivasi saya dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Maria Margareta Sri Hastuti, M. Si : Ketua progran Studi Bimbingan dan

Konseling yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi

penulis, kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang menerima penulis untuk melakukan penelitian.

4. Suster Elisa, HK, S.Pd. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Pangudi

Luhur Sedayu yang telah memberikan jadwal bimbingan untuk pengumpulan

data.

5. Para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 atas

kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera

dan Para Siswa Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika.

6. Segenap Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta

ilmu yang telah diberikan kepada penulis yaitu : Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens,

(11)

x

Pak Masidjo, Romo Sigit, Ibu Setyandari, Pak Gendon, Dokter Lusi, Pak

Pranowo, Pak Bambang, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Romo Sudiarja, Pak

Pratik, Suster Milburga, Pak Chosa dan Pak Samana.

7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk belajar.

8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meminjamkan

buku.

9. Orang tuaku tercinta Bapak Gregorius Suharto dan Ibu Veronika Tuginah atas

doa, dukungan, semangat perhatian, kasih sayang dan biaya yang telah di berikan

kepada penulis.

10.Pacarku Ayu Gracetine yang telah memberikan dukungan sehingga penulis

bersemangat untuk menulis skripsi ini.

11.Teman-teman BK angkatan 2003 : Agung, Bismo, Pipiet, Wulan, Mandhus, Asep,

Ari, Sonya, Bertus, Gugun, Arjuna, Tutus, Litha, Erna, Bayu, Dian, Litha, Mbak

Surmi, Ocha, Iin, Wicha, Berta, Sr. Eme, dan seluruh warga mahasiswa BK yang

penulis kenal yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan

dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima Kasih.

Yogyakarta, 07 November 2008

(12)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……… vi

ABSTRAK……… vii

ABSTRACT……….. viii

KATA PENGANTAR………... ix

DAFTAR ISI………. xi

DAFTAR TABEL……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….. xv

BAB I. PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah………. 4

C. Tujuan Penelitian………... 5

D. Manfaat Penelitian……….……… 5

E. Batasan Variabel Penelitian………... 5

F. Hipotesis Penelitian……….. 6

BAB II. KAJIAN TEORITIS……….. 7

A. Pendidikan SMA………... 7

1. Sekolah Menengah Atas……….. 7

(13)

xii

B. Bahan Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas…… 10

1. Tujuan Mempelajari Matematika SMA………. .. 10

2. Bahan Mata Pelajaran Matematika………... 11

3. Siswa Mempelajari Matematika……… 11

a. Latihan di Kelas……….. 12

1. Siswa Berlatih Menghafalkan……… 12

2. Siswa Berlatih Memahami……….... 13

3. Siswa Berlatih Memecahkan Masalah……….. 14

4. Siswa Berlatih Ketrampilan……….. 15

b. Latihan di Luar Kelas ………. 15

1. Siswa Mengerjakan Tugas dari Guru………. 16

2. Siswa Berlatih Mandiri………... 16

a. Siswa Mempelajari Bahan dari catatan Kelas…….. 16

b. Siswa mempelajari bahan dari buku pelajaran……. 18

c. Siswa mempelajari bahan dengan kamus…………. 18

C. Siswa Menempuh Kegiatan Bimbingan Belajar……….. 19

1. Bimbingan Belajar Siswa……… 19

2. Siswa Latihan Cara Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika dari Buku………. 20

3. Siswa Latihan Mempelajari Bahan dari Masyarakat……… 20

D. Jenis Kelamin Siswa dan Kegiatannya………... 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… 22

A. Jenis Penelitian……… 22

B. Alat Pengumpul Data……….. 22

1. Kuesioner tingkat ketekunan para siswa putra dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika…… 22

(14)

xiii

3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………. 23

C. Populasi Penelitian……… 25

D. Analisis Data………. 25

1. Reliabilitas Kuesioner………. 25

2. Perhitungan Validitas kuesioner dengan rumus (Guilford, 1965 : 443)……….. 27

3. Mean………... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 28

A. Hasil Penelitian………... 28

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 31

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 34

A. Kesimpulan………... 34

B. Saran……… 35

DAFTAR PUSTAKA………. 37

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X……… 9

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner tingkat ketekunan para siswa putera

dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika…... 23

Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan para siswa

putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran

matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

tahun ajaran 2008/2009……….. 24

Tabel 4. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas………... 24

Tabel 5. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan

para siswa putera mempelajari bahan pelajaran matematika

para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

tahun ajaran 2008/2009……….. 28

Tabel 6. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan

para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika

para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

tahun ajaran 2008/2009………. 29

Tabel 7. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat

Ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri

mempelajari bahan pelajaran matematika

para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa

Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika………. 38

Lampiran 2.Tabel Skor Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri Kelas

X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009

Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika……… 42

Lampiran 3. Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian tingkat

ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri

mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa

kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009…… 45

Lampiran 4. Perhitungan validitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan

para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan

pelajaran matematika para siswa kelas I SMA Pangudi

Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009……… 46

Lampiran 5. Perhitunganperbedaan tingkat ketekunan para siswa

putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran

matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur

Sedayu tahun ajaran 2008/2009……….. 48

Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU RI NO 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Bab II,

Pasal 3 ditegaskan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.( Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003)

Pendidikan sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Kegiatan pendidikan

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ada kegiatan pendidikan

yang diatur secara formal oleh sekolah dan karena itu pendidikian sekolah disebut

juga pendidikan formal. “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur

dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi”( UU RI No.20 Tahun 2003, Pasal 1 butir 11, tentang

SISDIKNAS).

Kegiatan pengajaran berlangsung terjadwal dan terencana adalah kegiatan

guru dan siswa melakukan kegiatan mengolah mata pelajaran. Kegiatan di dalam

kelas dilakukan guru dan siswa. Guru menjelaskan bahan pelajaran dan siswa

mendengarkan. Siswa melakukan latihan di dalam kelas. Selain itu siswa juga

(18)

2

The first form [lecturing] is one in which the teacher is in control of the treament of subject matter. The teacher is lecturing, performing, demonstrating or exhibiting materials. In the second form [teacher-pupil interaction] both teacher and pupil have some control over the treatment of subject matter. Usually this involves verbal interaction with variations in the degree to which teacher or students control the course of the interaction. In the third form [seat work] the students are displaced from the direct control of the teacher and are engaged in assigned or unassigned exercises, practical work, or study. In this last form of lesson the teacher’s control indirect(Dunkin and Biddle; 1974: 34).

Langkah pertama (mengajar) adalah bentuk kegiatan pelajaran dimana guru

menampilkan bahan pelajaran. Melalui ceramah, peragaan, atau pemaparkan bahan

pelajaran. Langkah kedua interaksi guru-siswa secara verbal dengan variasi dalam

membahas bahan pelajaran. Langkah ketiga kerja di tempat duduk, siswa langsung

terlibat dalam latihan yang ditugaskan atau yang tidak ditugaskan. Langkah terakhir

ini, pengendalian guru bersifat tidak langsung

Langkah di kelas atau di rumah yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sesuai

dengan penjelasan guru, pedoman latihan. Siswa mengerjakan di rumah tugas yang

di berikan guru. Tugas yang di berikan guru untuk dikerjakan di rumah oleh siswa

lasim disebut tugas rumah. Selain itu, siswa melakukan kegiatan belajar yang

dilakukan sendiri menurut penjelasan dan pedoman yang diberikan guru di sebut

belajar mandiri. Belajar mandiri adalah kegiatan yang dilakukan siswa sendiri tanpa

adanya pendampingan dari guru dan tanpa ditugaskan guru. Jika siswa melakukan

latihan di kelas, latihan di rumah secara terus menerus maka ia di sebut siswa yang

(19)

3

Tingkat ketekunan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran

matematika adalah usaha-usaha yang dilakukan siswa secara teratur untuk mengolah

bahan mata pelajaran matematika. Siswa dikatakan tekun apabila siswa melakukan

kegiatan mempelajari bahan pelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan.

Ketekunan sangat penting bagi siswa dalam menemukan cara belajar yang sesuai

untuk dirinya dalam hal mempelajari bahan pelajaran.

Ada berbagai mata pelajaran yang harus dipahami siswa SMA. Salah satu

mata pelajaran yang di pelajari siswa adalah matematika. Siswa melakukan latihan

dalam mata pelajaran matematika di kelas dan di luar kelas dengan mata pelajaran

lain yang menjadi tugas siswa. Dalam melakukan latihan selain siswa mengikuti

pedoman dari guru matematika, siswa juga mengikuti pedoman dari guru

pembimbing, khususnya mengenai

Salah satu unsur kegiatan siswa dalam kurikulum sekolah adalah

pengembangan diri siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa termasuk

dalam pengembangan diri siswa. Ini bertujuan agar siswa dapat berkembang sesuai

bakatnya. Salah satu kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan

belajar dan konseling belajar. Siswa yang kebiasaan belajarnya sudah baik

mengembangkan kebiasaan belajarnya melalui kegiatan bimbingan belajar yang

dilaksanakan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa di dalam kelas.

Sedangkan siswa yang belum memiliki kebiasaan belajar baik meningkatkannya

(20)

4

Permasalahan yang timbul sejauh mana langkah ketekunan siswa dalam mata

pelajaran matematika?. Permaslahan ini di teliti melalui skripsi ini dan di pusatkan

pada para siswa putra dan putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahu ajaran

2008/2009 untuk mengetahui perbedaan tingkat ketekunan para siswa putera dan

puteri dalam mempelajari bahan pelajaran matematika dan digunakan sebagai

pertimbangan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa. Dengan demikian

siswa melakukan kegiatan pengembangan diri dalam hal menetukan cara belajar yang

sesuai untuk dirinya.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan diukur dan dirumuskan secara rinci menjadi sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putra kelas X SMA Pangudi Luhur

Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran

matematika ?

2. Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur

Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran

matematika ?

3. Adakah perbedaan antara tingkat ketekunan para siswa putra dan putri kelas

X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 mempelajari bahan

(21)

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketekunan para siswa putera dan

putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam

mempelajari bahan pelajaran matematika. Serta mengetahui tingkat perbedaan

ketekunan siswa putra dan siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun

ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun program bimbingan belajar untuk siswa kelas X SMA

Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009.

E. Batasan Variabel Penelitian

Variabel Penelitian :

1. Tingkat ketekunan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran

matematika adalah usaha-usaha yang dilakukan siswa secara teratur untuk

mengolah bahan mata pelajaran matematika yang mencakup siswa berlatih

menghafalkan, siswa berlatih memahami, siswa berlatih memecahkan

masalah dan siswa berlatih keterampilan yang diukur dengan kuesioner dan

di nyatakan dalam skor-skor yang di peroleh siswa. Kategori ketekunan para

siswa dalam mempelajari matematika terdiri dari kategori Rendah (R) dan

(22)

6

2. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri laki-laki atau perempuan. Ada

kelompok siswa laki-laki dan ada kelompok siswa perempuan.

F. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan signifikan antara tingkat ketekunan mempelajari bahan

matematika para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur

(23)

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendidikan SMA

1. Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga pendidikan umum,

sebagai kelanjutan sekolah menengah pertama. Penyelenggaraan sekolah

menengah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki karakter,

kecakapan, dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan

hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar,

serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau

pendidikan lanjutan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa

pendidikan adalah:

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5).

Pendidikan SMA dilakukan secara terprogram, terencana dan

berkesinambungan. Pendidikan SMA melaksanakan fungsi pendidikan

(24)

8

Indonesia No.20 Tahun 2003, Pasal 3, tentang SISDIKNAS adalah sebagai

berikut :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003).

Berdasarkan fungsi dan tujuan ini disusun kegiatan-kegiatan pendidikan

secara terencana dan sistematis oleh sekolah.

2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas

Sekolah Menengah Atas adalah suatu lembaga pendidikan yang

kegiatannya terorganisasi, terarah, dan dilakukan secara berkesinambungan

yang dirumuskan dalam kegiatan kurikulum. Kurikulum menurut

Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, Pasal 2, yaitu :

“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 7).

Jadi sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, tiap jenjang

dan jenis sekolah merupakan pusat kurikulum sekolah. Struktur kurikulum

SMA menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar Dan

(25)

9

Tabel 1. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X

Alokasi Waktu Komponen

Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4

6. Fisika 2 2

7. Biologi 8. Kimia 2 2 2 2 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 1 1 2 2 1 1 2 2 13. Seni Budaya 2 2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Ketrampilan /Bahasa Asing

2 2

2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*)

Jumlah 38 38

2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi ada penjelasan tentang

pengembangan diri sebagai berikut :

(26)

10

pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006).

Siswa mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah. Sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler

dalam bidang olah raga dan kegiatan ilmiah misalnya penulisan majalah

sekolah. Bimbingan dan Konseling membantu siswa dalam memilih,

mengarahkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

B. Bahan Mata Pelajaran Matematika SMA 1. Tujuan Mempelajari Matematika SMA.

Tujuan Mata pelajaran matematika menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah adalah agar peserta didik

mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

(27)

11

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2. Bahan Mata Pelajaran Matematika

Bahan-bahan mata pelajaran matematika yang harus di pelajari oleh

siswa kelas X SMA menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk

satuan Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain adalah Logika,

Aljabar, Geometri, Trigonometri, Kalkulus, Statistika dan Peluang

(Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006). Logika

adalah berfikir logis menggunakan nilai kebenaran suatu pernyataan

majemuk yang meliputi ingkaran suatu pernyataan, menarik kesimpulan

dengan silogisme. Aljabar meliputi bentuk pangkat, akar, logaritma,

persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Geometri meliputi mengetahui

kedudukan suatu titik, garis dan bidang; jarak. Trigonometri meliputi

perbandingan, fungsi dan persamaan.

3. Siswa mempelajari Matematika

Ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dan guru di kelas dan ada

pula kegiatan yang dilakukan oleh siswa sendiri di rumah untuk

mempalajari bahan mata pelajaran matematika. Kegiatan siswa

mempelajari bahan mata pelajaran matematika adalah kegiatan siswa

(28)

12

a. Latihan di kelas

Guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan

tugas. Siswa mengerjakan tugas dari guru secara individu.

the students are displaced from the direct control of the teacher and are engaged in assigned or unassigned exercises, practical work, or study. In this last form of lesson the teacher’s control indirect (Dunkin and Biddle; 1974: 34).

Kegiatan mempelajari dapat dilihat dari peranan siswa dengan

guru. Belajar tatap muka adalah latihan atau praktek atau pemecahan

masalah yang dilakukan oleh siswa dengan pendampingan secara

langsung oleh guru pengajar, guru pembimbing, dan guru pelatih di

kelas. Guru menjelaskan pedoman latihan kemudian guru memberikan

latihan kepada siswa. Latihan-latihan yang biasa dilakukan tiap siswa

di dalam kelas di antaranya adalah latihan pemecahan masalah yang

ditugaskan oleh guru mata pelajaran dalam bentuk tugas individual

atau kelompok. Siswa melakukan latihan di kelas mendalami bahan

mata pelajaran matematika.

1. Siswa berlatih menghafalkan

Siswa melakukan proses mempelajari bahan mata pelajaran

matematika bersama guru. Siswa berlatih menghafalkan bahan

mata pelajaran matematika yang diberikan guru di kelas. Siswa

menghafalkan lambang-lambang, simbol-simbol, tabel-tabel dalam

(29)

13

lambang dan simbol. Berikut adalah beberapa contoh lambang dan

simbol-simbol antara lain : [x], [:], [+], [-], [=], [√] dan lain-lain.

Siswa menghafalkan simbol-simbol dan lambang-lambang yang

terdapat dalam matematika.

2. Siswa berlatih memahami

Siswa berlatih memecahkan masalah yang berupa soal-soal

matematika yang diberikan guru. Siswa memperoleh pengalaman

memecahkan masalah. Siswa mendapatkan pengalaman sekaligus

pemahaman secara langsung dengan mengerjakan soal matematika

yang diberikan oleh guru. Siswa dapat berlatih memecahkan soal

karena siswa memahami simbol-simbol dan lambang-lambang

yang terdapat dalam mata pelajaran matematika dan memgetahui

arti dari masing-masing lambang. Arti dari masing-masing

lambang seperti contoh di atas antara lain :

[x] : adalah perkalian, [:] : adalah pembagian, [+] : adalah

penjumlahan, [-] : adalah pengurangan, [√] : adalah akar. Dari

beberapa contoh di atas matematika masih mempunyai berbagai

macam simbol dan lambang yang harus dihafalkan dan di pahami

(30)

14

3. Siswa berlatih memecahkan masalah

Siswa berlatih memecahkan masalah adalah salah satu

cara yang digunakan oleh siswa dalam mempelajari bahan

mata pelajaran matematika.

In mathematics, the practice is one of following rules in the solution of problems. It is essentially practice in rigorous reasoning. For this reason, in mathematics, your homework consists of practice problems to solve. By doing many of these, presented in different ways, you come eventually to see almost immediately how to solve any problem of a given type. When you do, you will know what is meant when the instructor uses that often-used phrase in mathematics”(Clifford T. Morgan and James Deese,1969:112).

Siswa mempelajari mata pelajaran matematika dengan cara

mengerjakan soal matematika. Siswa memperoleh pemahaman

dengan mengerjakan soal matematika, sehingga siswa

mendapatkan pengalaman. Siswa megerjakan soal matematika

dengan menggunakan rumus-rumus matematika. Rumus

matematika dapat digunakan siswa setelah siswa menghafalkan

dan memahami simbol dan lambang-lambangnya. Misal untuk

mengetahui 52 adalah 5 pangkat 2, berarti 5 x 5 = 25. Siswa

mengetahui berbagai macam rumus untuk dapat berlatih

(31)

15

4. Siswa berlatih ketrampilan

Siswa berlatih ketrampilan dengan cara mengerjakan soal-soal

matematika yang diberikan guru di kelas. Siswa menggunakan

pemahamannya untuk melatih ketrampilannya dalam mengerjakan

soal matematika yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal

matematika di kelas secara mandiri. Guru memberikan

pendampingan kepada siswa secara tidak langsung. Guru

memberikan latihan soal matematikan kepada siswa yang harus di

kerjakan di rumah untuk melatih ketrampilan siswa yang

dinamakan tugas rumah. Siswa menggunakan keterampilan

tangannya untuk mengerjakan soal-soal matematika. Untuk

memperoleh hasil yang rapi siswa menggunakan alat untuk

membuat suatu sudut, diagram, tabel atau garis. Siswa dapat juga

memanfaatkan teknologi untuk membuat sudut, diagram, tabel atau

garis menggunakan komputer karena dengan menggunakan

komputer ketrampilan manual siswa diprogramkan.

b. Latihan di luar kelas

Latihan di luar kelas yang di maksud adalah tugas rumah.

Tugas rumah adalah tugas yang di berikan guru mata pelajaran dalam

rangka melatih pemahaman dan ketrampilan siswa memecahkan

(32)

16

1. Siswa mengerjakan tugas dari guru

Siswa mengerjakan soal matematika di rumah disebut belajar

terstruktur karena terdapat tugas yang di berikan oleh guru. Siswa

mempelajari soal matematika menggunakan pemahaman dan

ketrampilannya sendiri. Siswa mengerjakan soal matematika di

rumah berdasarkan kegiatan menghafal, memecahkan masalah dan

siswa mengerjakan tugas rumah secara kelompok bersama

teman-temannya. siswa mengerjakan tugas matematika di rumah

menggunakan ketrampilan menggunakan buku pelajaran yang

dimiliki oleh siswa.

2. Siswa berlatih mandiri

Siswa mempelajari bahan mata pelajaran matematika

menggunakan rumus-rumus, kalimat dan penjabaran rumus-rumus

dalam bahan mata pelajaran matematika. Siswa mempelajari bahan

mata pelajaran matematika menggunakan berbagai macam cara-cara.

Cara yang di gunakan setiap siswa berbeda-beda. Ada berbagai cara

yang digunakan siswa untuk belajar mandiri di rumah. Cara-cara

yang dapat digunakan siswa mempelajari bahan mata pelajaran

matematika adalah :

a. Siswa mempelajari bahan dari catatan kelas

Siswa mempelajari bahan dari catatan kelas adalah kegiatan

(33)

17

kelas berlangsung. Siswa membaca ulang poin-poin penting yang

dijelaskan guru di kelas.

“We have said erlier that it is important to review lecture notes very soon after class. This is particulary true of notes taken in mathematics classes. In mathematics, it is easy to undertand something at the time it is explained, and later to lose or miss the point. By going over your notes right after class, you can rehearse the steps presented in class while they are still fresh in mind and in this way imprint them on your memory”(Clifford T. Morgan and James Deese,1969:112).

Siswa mempelajari kembali di rumah bahan mata pelajaran

yang telah di terima di kelas. Siswa mempelajari bahan mata

pelajaran menggunakan catatan yang di buat oleh siswa sendiri.

Siswa membaca ulang poin-poin penting materi pelajaran

matematika. Siswa membaca kembali bahan mata pelajaran

matematika bertujuan agar siswa dapat memahami materi

pelajaran yang diberikan di kelas. Siswa merumuskan kembali

bahan mata pelajaran yang telah diterimanya di kelas. Siswa

melakukan kegiatan berlatih memecahkan masalah di rumah

dengan menggunakan ketrampilan memecahkan masalah yang

dilakukan siswa sendiri. Jadi siswa melatih ketrampilan

memecahkan masalah secara individu maupun kelompok di

rumah dengan mengerjakan soal matematika yang di berikan

(34)

18

b. Siswa mempelajari bahan dari buku pelajaran

Siswa menggunakan sumber bahan tertulis berupa buku teks

atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat media

cetak. Siswa mengkaji bahan mata pelajaran matematika untuk

memperoleh pemahaman. Tiap-tiap siswa memiliki cara yang

berbeda-beda dalam menggunakan sumber bahan tertulis dalam

kegiatan mempelajari yang dilakukan tiap siswa. Cara-cara belajar

yang dilakukan siswa berulang kali akan membentuk kebiasaan

belajar.

c. Siswa mempelajari bahan dengan kamus

Siswa menggunakan kamus dalam mempelajari mata pelajaran

matematika. Kamus merupakan salah satu sumber informasi yang

dapat digunakan siswa dalam mempelajari bahan mata

pelajaran-mata pelajaran. Sewaktu mempelajari bahan pelajaran-mata pelajaran

matematika siswa menggunakan kamus matematika. Kamus

matematika berisi tentang rumus-rumus. Cara tiap-tiap siswa

dalam menggunakan kamus berbeda-beda tergantung pada

kebiasaan siswa yang dilakukan sehari-hari dalam menggunakan

(35)

19

C. Siswa menempuh kegiatan Bimbingan Belajar 1. Bimbingan belajar siswa

Bimbingan belajar siswa merupakan kegiatan pemberian informasi

yang dilakukan oleh guru pembimbing kepada tiap siswa mengenai cara

berlatih dalam memecahkan masalah-masalah menyangkut kegiatan

pendidikan siswa. Bimbingan menurut Shertzer dan Stone (1981) adalah

“the process of helping individuals to understand themselves and their

world” (Shertzer dan Stone, 1981). Bimbingan belajar dilaksanakan guru

pembimbing bersama siswa secara klasikal di kelas. Kegiatan bimbingan

belajar bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan sikap belajar,

memperoleh cara-cara belajar dan membantu siswa memecahkan

permasalahan belajarnya.

Menurut Krumboltz & Thoresen (1976) konseling merupakan “a

process of helping people with their troubles” (Shertzer dan Stone, 1981:

168). Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang untuk

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Konseling belajar adalah

bantuan yang diberikan kepada siswa untuk membantu merencanakan

pendidikan yang akan di tempuh, membuat keputusan dan pilihan-pilihan

yang tepat, dan berhasil dalam segala usaha dalam pendidikannya. Kegiatan

(36)

20

2. Siswa latihan cara mempelajari bahan pelajaran matematika dari buku

Sumber bahan tertulis yang digunakan tiap siswa dalam mempelajari

mata pelajaran matematika dapat berupa buku teks atau buku paket, modul,

catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media cetak. Kegiatan ini

dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Tiap-tiap siswa

menggunakan sumber buku matematika yang berbeda-beda. Ada banyak

macam buku sumber yang dapat dipakai siswa sebagai acuan dalam

mempelajari matematika. Guru pembimbing membantu siswa dalam

menentukan buku sumber yang akan dipakai siswa. Guru pembimbing

membantu siswa yang mengalami kesulitan mempelajari buku sumber

dengan memberikan berbagai macam cara membaca buku pelajaran. Siswa

memilih cara mempelajari buku pelajaran yang sesuai untuk dirinya.

3. Siswa Latihan mempelajari bahan dari masyarakat

Siswa berlatih mempelajari sumber bahan dari masyarakat yang

diperoleh melalui kegiatan observasi kehidupan siswa sehari-hari. Siswa

memperoleh sumber bahan dari masyarakat berupa barang atau manusia.

Siswa mengkaji dan mempelajari sehingga dapat membantu siswa dalam

memahami materi bahan mata pelajaran matematika.

D. Jenis Kelamin Siswa dan Kegiatannya

Jenis kelamin siswa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jenis kelamin pria atau

(37)

21

terhadap identitas jenis kelamin, diperoleh saat awal kehidupan (Sears, Freedman

and Anne Peplau, 1985:203). Jadi jenis kelamin siswa membedakan antara

karakteristik siswa pria dan karakteristik siswa wanita. Pada masing-masing jenis

kelamin siswa menandakan identitas diri sebagai siswa pria atau identitas diri

sebagai siswa wanita. Siswa pria dan siswa wanita melakukan Kegiatan berbeda.

Hal ini akan menentukan kecenderungan tertentu dari masing-masing jenis

kelamin siswa. “Maccoby and Jacklin, 1974 mengemukakan bahwa salah satu

perbedaan jenis kelamin siswa yang paling konsisten adalah frekuensi munculnya

perilaku agresif yang lebih tinggi pada siswa pria” (Sears, Freedman and Anne

Peplau, 1985:212-213). Kecenderungan-kecenderungan yang ditampilkan siswa

kadang salah satu lebih terlihat aktif dan salah satu terlihat pasif. Hurlock

mengemukakan bahwa biasanya siswa lebih menaruh minat pada

pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna pada bidang pekerjaan yang dipilihnya

(Hurlock, 1980:220). Siswa pria dan siswa wanita menyukai pelajaran-pelajaran

tertentu. Sears, Freedman dan Anne Peplau, 1985 dalam penelitiannya

mengemukakan bahwa Terdapat perbedaan kemampuan dalam mempelajari mata

pelajaran antara siswa yang berjenis kelamin pria dan siswa yang berjenis kelamin

wanita yang konsisten dalam kemampuan matematika (siswa pria lebih unggul)

dan kemampuan bahasa (siswa wanita lebih unggul). Menurut Sears, Freedman

dan Anne Peplau siswa pria dan siswa wanita berbeda dalam mempelajari mata

(38)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Metode

survei digunakan untuk melukiskan kondisi yang ada dan untuk membandingkan

kondisi-kondisi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

(Furchan,1982:424). Tujuan penggunaan metode survei adalah untuk mengumpulkan

informasi tentang variabel yaitu ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri

kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari

matematika.

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner tingkat ketekunan para siswa putra dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika

Alat yang di gunakan untuk mengumpulkan data siswa adalah kuesioner

tingkat ketekunan para siswa putra dan siswa puteri mempelajari bahan pelajaran

matematika. Kuesioner harus memenuhi syarat-syarat berikut valid dan reliabel.

(39)

23

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika

No Aspek Individu kelompok

1 Latihan di kelas bersama guru

a. Siswa Menghafal 1-5 11-13 b. Siswa Berlatih 6-10 14-17 2 Tugas Rumah

a. Siswa Mengerjakan Tugas 17-21 31-34 b. Siswa Berlatih 22-26 27-30 3 Belajar Mandiri

a. Buku Pelajaran 35-39 40-46 b. Buku Kamus 47-54 55-60

2. Skoring

Pernyataan berisi ketekunan siswa mempelajari bahan pelajaran matematika.

Ada empat pilihan jawaban yaitu selalu, banyak kali, kadang-kadang dan tidak

pernah. Skoring tiap pilihan jawaban adalah selalu= 4, banyak kali= 3,

kadang-kadang= 2, dan tidak pernah= 1

3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Validitas

Valid adalah sesuai dengan apa yang akan diukur. Validitas suatu alat

ukur didasarkan pada proses penyusunannya yang terikat pada variabel yang

diukur. Kuesioner ini disusun berdasarkan variabel seperti yang dirumuskan

pada Bab I dan uraian pada Bab II. Validitas ini disebut validitas isi. Validitas

(40)

24

sebenarnya diukur oleh alat tersebut”(Furchan, 1982:281). Validitas kuasioner

secara empiris dinyatakan dalam koefisien validitas ( rt∞ )

b. Reliabilitas

Reliabel adalah kepercayaan hasil sebuah alat ukur. Reliabilitas suatu

alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa

saja yang diukurnya”(Furchan, 1982). Reliabilitas dinyatakan dengan

koefisien reliabilitas (

r

tt ).

Berikut di sajikan koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan

para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari matematika.

Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun

ajaran 2008/2009.

Koefisien Siswa Putera dan Siswa Puteri

Reliabilitas 0.97 Validitas 0.98

Garrett (1967) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien

korelasi sebagai berikut :

Tabel 4. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas Koefisien Korelasi Klasifikasi

± 0,70- ± 1,00

± 0,40- ± 0,70

± 0,20- ± 0,40

0,00- ± 0,20

Tinggi/ sangat tinggi

Cukup

Rendah

Tidak ada atau Sangat rendah

(41)

25

Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat ketekunan para siswa

putra dan siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika termasuk

kualifikasi sangat tinggi.

C. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas. Dinamakan populasi terbatas

karena jumlah anggota statistik yaitu siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu

tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 98 siswa dapat di idetifikasi secara

keseluruhan.

D. Analisis Data

1. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas adalah derajat keajegan suatu alat ukur dalam mengukur

apa saja yang diukurnya (Furchan, 1982). Koefisien reliabilitas menandakan

derajat keajegan alat ukur. Koefisien reliabilitas dihitung dengan metode

belah dua gasal-genap (Split Half Method) dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown.

Keterangan :

rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur

rgg : Koefisien korelasi item-item gasal-genap

gg gg tt

r r r

+ × =

(42)

26

Langkah I : Perhitungan menggunakan rumus Product-Moment dari

Pearson.dengan rumus :

rxy =

{

∑ ∑

}

{

)

}

− 2 2 2 2 ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N

Keterangan :

rxy : Skor-skor belahan ganjil dan genap

N : Jumlah populasi

X : Skor belahan ganjil

Y : Skor belahan genap

XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y

Langkah II : Perhitungan menggunakan Koefisien Reliabilitas Kuesioner

Keterangan :

rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur

rgg : Koefisien korelasi item-item gasal-genap

(43)

27

2. Perhitungan Validitas kuesioner dengan rumus (Guilford, 1965 : 443):

rt∞ = rtt

Keterangan :

rt∞ : Koefisien Validitas Estimasi

rtt : Koefisien reliabilitas

3. Mean

Perhitungan mean skor total menggunakan :

N X M =

Keterangan Rumus :

M : Mean

(44)

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar siswa yaitu kategori rendah

(R) dan kategori tinggi (T). Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi

berdasarkan Mean. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori

tinggi (T). Siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah (R).

M = 131

1. Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera

Siswa putera yang memiliki skor lebih besar dari Mean termasuk

kategori tinggi sedangkan siswa putera yang memiliki skor lebih kecil

dari mean masuk kategori rendah. Hasil analisis data para siswa putera

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat

ketekunan para siswa putera mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009

Tingkat Kegiatan Mempelajari

Putera Frekuensi (%)

Tinggi 15 41.7 %

Rendah 21 58.3 %

(45)

29

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera

yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak daripada jumlah

siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %) dalam ketekunan

mempelajari bahan matematika.

2. Tingkat Ketekunan Para Siswa Puteri

Siswa puteri yang memiliki skor lebih besar dari mean termasuk

kategori tinggi sedangkan siswa puteri yang memiliki skor lebih kecil dari

mean masuk kategori rendah. Hasil analisis data para siswa puteri

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009

Tingkat Kegiatan Mempelajari

Puteri Frekuensi (%)

Tinggi 28 45.2 %

Rendah 34 54.8 %

(46)

30

Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri yang

termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak daripada jumlah siswa

puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %) dalam ketekunan

mempelajari bahan matematika.

3. Uji Hipotesis

Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan signifikan antara

tingkat ketekunan dalam mempelajari bahan matematika antara siswa

putera dan siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran

2008/2009?

Hipotesis penelitian

Ada perbedaan signifikan antara tingkat ketekunan mempelajari bahan

matematika para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi

Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009.

(47)

31

Tabel 7. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat Ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri

mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa

kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 Jenis Kelamin

Kegiatan

Mempelajari Putera Puteri

Total

Tinggi 15 28 43

Rendah 21 34 55

Total 36 42 98

Nilai Chi-Square berdasarkan tabel 7 adalah 0.3. Nilai ini lebih

kecil dari 3, 841. Jadi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara

tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri kelas I SMA

Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari

bahan pelajaran matematika.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian di bawah ini berdasarkan kajian teoritis dan hasil

penelitian. Hasil penelitian tingkat ketekunan para siswa dalam mempelajari

bahan matematika adalah :

1. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak

daripada jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %)

(48)

32

2. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak

daripada jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %)

dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.

3. Jadi hipotesis penelitian yang diajukan di terima karena tidak ada

perbedaan yang signifikan antara tingkat ketekunan para siswa putera dan

para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran

2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika.

Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang wajib ditempuh siswa

kelas X. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketekunan para siswa

putera kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam

mempelajari bahan mata pelajaran matematika sebagian besar siswa putera

rendah. Ini disebabkan karena siswa putera belum mengetahui cara mempelajari

bahan pelajaran matematika. Maka para siswa putera yang masih memiliki tingkat

ketekunan rendah dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu

mendapat bantuan untuk meningkatkan ketekunan mempelajari bahan mata

pelajaran matematika. Siswa putera yang memiliki ketekunan tinggi dalam

mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu mempertahankan ketekunan

mempelajari bahan mata pelajaran matematika.

Guru mata pelajaran membantu para siswa putera yang masih memiliki

tingkat ketekunan rendah mempelajari bahan mata pelajaran matematika dengan

(49)

33

baik di sekolah maupun di rumah dan memberikan pendampingan kepada siswa

yang mengalami kesulitan dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika.

Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketekunan para siswa puteri kelas X

SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan

mata pelajaran matematika sebagian besar siswa puteri rendah. Ini disebabkan

karena siswa puteri belum mengetahui cara mempelajari bahan pelajaran

matematika.Maka para siswa puteri yang masih memiliki tingkat ketekunan

rendah dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu mendapat

bantuan untuk meningkatkan ketekunan mempelajari bahan mata pelajaran

matematika. Siswa puteri yang memiliki ketekunan tinggi dalam mempelajari

bahan mata pelajaran matematika perlu mempertahankan ketekunan mempelajari

bahan mata pelajaran matematika.

Guru mata pelajaran membantu para siswa puteri yang masih memiliki tingkat

ketekunan rendah mempelajari bahan mata pelajaran matematika dengan cara

memberi petunjuk, memberikan pedoman latihan dan memberikan latihan baik di

sekolah maupun di rumah dan memberikan pendampingan kepada siswa yang

(50)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran terhadap

kegiatan bimbingan dan konseling belajar siswa di sekolah.

A. Kesimpulan

Ada tiga kesimpulan hasil penelitian ini dan merupakan jawaban terhadap

masalah penelitian ini :

4. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak

daripada jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %)

dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.

5. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak

daripada jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %)

dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.

6. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat ketekunan para siswa

putera dan para siswa puteri kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun

(51)

35

B. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah siswa yang melakukan

kegiatan mempelajari bahan matematika secara terencana, teratur, rutin, dan terjadwal

baik di sekolah maupun di rumah dalam tingkat yang tinggi, ada juga sejumlah besar

siswa yang belum teratur dalam mempelajari bahan matematika jadi mereka berada di

tingkat yang rendah. Rendahnya hasil kuesioner terdapat pada kegiatan di luar kelas

yang dilakukan oleh siswa dalam mempelajari bahan matematika.

1. Siswa Putera yang memiliki tingkat ketekunan tinggi dalam mempelajari

bahan matematika perlu dipertahankan dan siswa putera yang masih rendah

dalam mempelajari bahan matematika perlu berusaha meningkatkan kegiatan

mereka mempelajari bahan matematika. Kegiatan sekolah, khususnya

kegiatan bimbingan dan konseling belajar terus dikembangkan dengan

kerjasama antara guru pembimbing dan guru mata pelajaran matematika untuk

mengetahui hasil belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah untuk

menjadi bahan untuk memberikan bimbingan belajar siswa khususnya dalam

mempelajari bahan matematika.

2. Siswa Puteri yang memiliki tingkat ketekunan tinggi dalam mempelajari

bahan matematika perlu dipertahankan dan siswa puteri yang masih rendah

dalam mempelajari bahan matematika perlu berusaha meningkatkan kegiatan

mereka mempelajari bahan matematika. Kegiatan sekolah, khususnya

kegiatan bimbingan dan konseling belajar terus dikembangkan dengan

(52)

36

mengetahui hasil belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah untuk

menjadi bahan untuk memberikan bimbingan belajar siswa khususnya dalam

mempelajari bahan matematika.

3. Kegiatan siswa bersama guru yang meliputi siswa berlatih menghafalkan,

siswa berlatih memecahkan masalah, siswa mengerjakan soal matematika,

Siswa berlatih ketrampilan di kelas perlu ditingkatkan. Kegiatan siswa di luar

kelas yang meliputi siswa mengerjakan soal matematika di rumah, siswa

berlatih menggunakan rumus dan mencari soal matematika dan kegiatan

belajar kelompok juga perlu ditingkatkan. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa

baik di dalam kelas maupun di luar kelas digunakan untuk menguraikan

(53)

Daftar Pustaka

Clifford T. M and James Deese. 1969. How To Study, Second Edition. New York:

McGraw-Hill Book Company

DepDikNas RI. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

DepDikNas RI . 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta.

Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah 2006

David O. S, Jonathan L. Freedman and L. Anne Peplau, 1985. Psikologi Sosial. 5th.

Ed. Jakarta: Erlangga.

Elizabeth B. H. 1980. Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang

rentan kehidupan. New York:McGraw-Hill Book Company.

Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed.

New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Michael J. D, and Bruce J, Bidlle. 1974. The Study of Teaching. New York:

Pergamon Press..

Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed.

Boston: Houghton Mifflin Company.

(54)

Lampiran 1

KUESIONER TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA

DAN PARA SISWA PUTERI MEMPELAJARI BAHAN MATA

PELAJARAN MATEMATIKA

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda berkaitan

dengan tingkat ketekunan dalam mempelajari bahan mata pelajaran Matematika.

Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai raport Anda. Jawaban

Anda akan diolah dan hasilnya digunakan untuk mengembangkan kegiatan

Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan Anda bersedia menjawab

kuesioner ini sesuai dengan apa yang Anda alami.

Identitas Diri

Nama : ...

Kelas : ...

Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan

Umur : ...tahun

Tanggal Pengisian : ...

Petunjuk

1. Jawablah tiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda cek (√ ) pada kolom

yang sesuai dengan keadaan Anda!

2. Makna pilihan jawaban :

S : Selalu

BK : Banyak Kali melakukan tetapi tidak terus-menerus

K : Kadang-kadang

(55)

3. Telitilah dahulu sebelum dikumpulkan dan pastikan setiap pertanyaan hanya

ada satu jawaban dan jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.

No

Pernyataan SLL BK KK TP

1 Saya mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian selama pelajaran matematika di kelas

2 Saya menanyakan kepada guru bahan mata pelajaran matematika yang tidak saya pahami di kelas

3 Saya mencatat poin-poin penting yang dijelaskan guru dalam buku catatan di kelas.

4 Saya menghafal lambang-lambang dan simbol-simbol matematika di kelas

5 Saya menghafal rumus-rumus matematika di kelas 6 Saya berlatih menggambar bangun datar

matematika di kelas

7 Saya berlatih menggambar bangun ruang matematika di kelas

8 Saya berlatih menggambar sudut di kelas 9 Saya berlatih menggambar tabel di kelas

10 Saya berlatih menyelesaikan tugas uraian di kelas 11 Saya menghafal lambang-lambang matematika

bersama teman-teman di kelas

12 Saya menghafal simbol-simbol matematika bersama teman-teman di kelas

13 Saya menghafal rumus-rumus matematika bersama teman-teman di kelas

14 Saya berlatih menggambar bangun datar di kelas bersama teman-teman di kelas

15 Saya berlatih menggambar bangun ruang di kelas bersama teman-teman di kelas

16 Saya berlatih menggambar sudut bersama teman-teman di kelas

17 Saya berlatih menggambar tabel bersama teman-teman di kelas

18 Saya berlatih menyelesaikan soal uraian yang diberikan guru

(56)

20 Saya menghafal lambang-lambang matematika di rumah dari buku catatan

21 Saya menghafal rumus-rumus matematika di rumah dari buku catatan

22 Saya berlatih menggambar bangun datar di rumah 23 Saya berlatih menggambar bangun ruang di rumah 24 Saya berlatih menggambar sudut di rumah

25 Saya berlatih menggambar tabel di rumah

26 Saya berlatih menyelesaikan tugas uraian dengan menggunakan buku catatan

27 Saya berlatih menggambar bangun datar di rumah bersama teman-teman

28 Saya berlatih menggambar bangun ruang di rumah bersama teman-teman menggunakan buku catatan

29 Saya berlatih menggambar sudut di rumah bersama teman-teman

30 Saya berlatih menggambar tabel di rumah bersama teman-teman menggunakan buku catatan

31 Saya berlatih menyelesaikan soal uraian bersama teman-teman menggunakan buku catatan

32 Saya menghafal lambang-lambang matematika dari buku pelajaran

33 Saya menghafal rumus-rumus matematika dari buku pelajaran

34 Saya berlatih menggambar bangun datar matematika dari buku pelajaran

35 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan buku pelajaran

36 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan dari buku pelajaran

37 Saya berlatih menggambar tabel menggunakan buku pelajaran

38 Saya mengurai matematika menggunakan buku pelajaran

39 Saya mengejakan matematika yang diberikan oleh Guru di rumah dari buku pelajaran.

40 Saya menghafal lambang-lambang dari buku pelajaran bersama teman-teman

(57)

42 Saya berlatih menggambar bangun datar dari buku pelajaran bersama teman-teman

43 Saya berlatih menggambar bangun ruang dari buku pelajaran bersama teman-teman

44 Saya berlatih menggambar sudut dari buku pelajaran bersama teman-teman

45 Saya berlatih menggambar tabel dari buku pelajaran bersama teman-teman

46 Saya menyelesaikan tugas soal dari buku pelajaran bersama teman-teman

47 Saya menghafal lambang-lambang matematika menggunakan kamus

48 Saya menghafal rumus-rumus matematika menggunakan kamus

49 Saya berlatih menggambar bangun datar menggunakan kamus

50 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan kamus

51 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan kamus

52 Saya berlatih menggambar tabel menggunakan kamus

53 Saya mengurai tugas matematika yang diberikan guru menggunakan kamus

54 Saya mengejakan matematika di rumah dari kamus.

55 Saya menghafal simbol-simbol matematika dari kamus bersama teman-teman

56 Saya menghafal rumus-rumus matematika dari kamus bersama teman-teman

57 Saya berlatih menggambar bangun datar menggunakan kamus bersama teman-teman

58 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan kamus bersama teman-teman

59 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan kamus bersama teman-teman

(58)

Lampiran 2

Tabel 8. Skor Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika

NO X Y X² Y² XY Skor

Total T/R L/P

1 82 83 6724 6889 6806 165 T L

2 89 83 7921 6889 7387 172 T L

3 67 69 4489 4761 4623 136 T L

4 89 97 7921 9409 8633 186 T L

5 71 76 5041 5776 5396 147 T L

6 76 80 5776 6400 6080 156 T L

7 70 68 4900 4624 4760 138 T L

8 80 85 6400 7225 6800 165 T L

9 98 90 9604 8100 8820 188 T L

(59)
(60)

82 61 58 3721 3364 3538 119 R P 83 54 53 2916 2809 2862 107 R P 84 64 64 4096 4096 4096 128 R P 85 61 59 3721 3481 3599 120 R P 86 59 61 3481 3721 3599 120 R P 87 66 64 4356 4096 4224 130 R P 88 64 61 4096 3721 3904 125 R P 89 64 61 4096 3721 3904 125 R P 90 68 62 4624 3844 4216 130 R P 91 66 62 4356 3844 4092 128 R P 92 57 56 3249 3136 3192 113 R P 93 67 63 4489 3969 4221 130 R P 94 60 56 3600 3136 3360 116 R P 95 68 62 4624 3844 4216 130 R P 96 62 57 3844 3249 3534 119 R P 97 65 60 4225 3600 3900 125 R P 98 64 57 4096 3249 3648 121 R P

(61)

Lampiran 3

Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan para

siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika

para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009.

rxy =

{

∑ ∑

}

{

)

}

− 2 2 2 2 ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N

rxy =

(

)

{

2

}

{

(

2

)

}

6371 427309 . 98 6511 446231 . 98 6371 . 6511 436010 . 98 − − − =

{

43730638 42393121

}{

.41876282 40589641

}

41481581 42728980 − − − =

{

1337517

}{

.1286641

}

1247399 = 39 , 1311832 1247399

rxy = 0.95

= 95 . 1 9 . 1

rtt = 0.97

(62)

Lampiran 4

Perhitungan validitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan para

siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika

para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009.

rt∞ = rtt

= 0.97

rt∞ = 0.98

Perhitungan mean kuesioner penelitian tingkat ketekunan para siswa putera

dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas I

SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009

Perhitungan mean skor total menggunakan :

N X M =

Keterangan Rumus :

M : Mean

X : Jumlah skor

N X M =

= 98 12882

(63)

Lampiran 5

Perhitungan perbedaan tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa

puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas I SMA Pangudi

Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009 menggunakan derajat kebebasan (db)= 1

dengan taraf signifikansi 5%= 3.841

Tabel Distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa kelas I

Jenis Kelamin Kegiatan

Mempelajari Putera Puteri

Total

Tinggi 15 28 43

Rendah 21 34 55

Total 36 42 98

X²

=

(

)

(

) (

)

( ) ( ) 2 2 D B C A D C B A N BC AD N + + + + ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡

=

(

)

(

15 28

) (

21 34

)

(15 21) (28 34) 2 2 98 21 28 34 15 98 + + + + ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × ×

=

(

)

[

]

( )( )( )( )

43.55.36.62 49 588 510

98 − −

²

=

[

(

)

]

5278680 49 78 .

(64)

=

5278680 16129 . 98

Gambar

Tabel 1. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner tingkat ketekunan para siswa putera dan
Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan para siswa
Tabel 5. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat
+5

Referensi

Dokumen terkait

Plot garis biru faktor gesekan untuk aliran di wilayah bergolak sepenuhnya grafik, sedangkan plot garis lurus hitam faktor gesekan untuk aliran laminar di wilayah seluruhnya

Beras hitam merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen (terutama antosianin) paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain.. Beras hitam memiliki rasa dan

apabila kelengkapan persyaratan berkas permohonan telah memenuhi ketentuan yang berlaku, petugas front office memberikan tanda bukti penerimaan berkas sebagai alat

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mandey, (2012) yaitu Analisis Penerapan Akuntansi untuk Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Dari penjelasan diatas daya tarik merupakan produk dari suatu daerah tujuan wisata, yang bersifat nyata (barang) maupun tidak nyata (jasa) yang dapat memberikan kenikmatan

Berdasarkan perhitungan skor servqual, diperoleh skor tertinggi pada dimensi tangibles adalah kerapihan dan kebersihan penampilan Teller, pada dimensi responsiveness, atribut

Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012 menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan pencegahan

Pemberian vitamin A, B 12 , C dan kombinasi ketiganya melalui drinking water menunjukkan hasil berbeda tidak nyata antara kontrol dan perlakuan pada tulang