TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI
DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN
MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2008/2009
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh : Magna Hariarto
031114038
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI
DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN
MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X
SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2008/2009
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh : Magna Hariarto
031114038
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :
Hidup adalah perjuangan,
jika kita menyerah kegagalanlah yang kita dapat jika kita berusaha,
sekecil apapun hasilnya merupakan kebanggaan bagi kita (Penulis)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta, Gregorius Suharto dan Veronika Tuginah,
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
Memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 November 2008
Penulis
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Magna Hariarto Nomor Induk Mahasiswa : 031114038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Tingkat Ketekunan para Siswa Putera dan Puteri Dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal : 07 November 2008
Yang Menyatakan,
vii
ABSTRAK
TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTRA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA
SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2008/2009
Magna Hariarto Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas, yaitu seluruh siswa putera dan siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah 98 siswa (putera = 36 dan puteri = 62) Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketekunan Serta tingkat perbedaan ketekunan siswa putra dan siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika
Masalah penelitian adalah (1) Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putra kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika ? (2) Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika ? (3) Adakah perbedaan antara tingkat ketekunan para siswa putra dan putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan matematika ?.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika dengan jumlah pernyataan sebanyak 60 item. Intrumen penelitian disusun oleh peneliti dan dibantu oleh dosen pembimbing berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian, kajian teoritis dan mengenai semua unsur ketekunan siswa mempelajari bahan pelajaran matematika.
viii
ABSTRACT
THE LEVEL OF DILIGENCE IN LEARNING MATHEMATICS OF TENTH GRADE MALE AND FEMALE STUDENTS OF PANGUDI LUHUR
SEDAYU SENIOR HIGH SCHOOL IN THE ACADEMIC YEAR OF 2008/2009.
Magna Hariarto Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This study was a descriptive research which used survey as the method. The population used by the researcher was a target population. The research participants were all the tenth grade male and female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009. There were 98 students which consist of 36 male students and 62 female students. This research was aimed to know the level of diligence and the difference level of diligence in learning mathematics of tenth grade male and female students of Pangudi Luhur Sedayu senior high school in the academic year of 2008/2009.
The research problems are formulated as follows: (1) What is the level of diligence in learning Mathematics of tenth grade male students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009 like? (2) What is the level of diligence in learning Mathematics of tenth grade female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009 like? (3) Is there any different level of diligence in learning Mathematics between male and female students of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School in the academic year of 2008/2009?
The researcher used questionnaire as the instrument to collect the data needed. The questionnaire is about the level of diligence of male and female students in learning Mathematics. There are 60 items in the questionnaire. The research instrument is arranged based on the research problems, research variables, theoretical review, and all aspects which affect students’ degree of diligence in learning Mathematics.
ix
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Skripsi ini berjudul “ Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa
Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika Para Siswa Kelas X SMA Pangudi
Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Penulisan skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerja sama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd. : pembimbing yang penuh kesabaran,
pengertian, membimbing dan memotivasi saya dalam penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Maria Margareta Sri Hastuti, M. Si : Ketua progran Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi
penulis, kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang menerima penulis untuk melakukan penelitian.
4. Suster Elisa, HK, S.Pd. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Pangudi
Luhur Sedayu yang telah memberikan jadwal bimbingan untuk pengumpulan
data.
5. Para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 atas
kontribusinya dalam pengisian kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera
dan Para Siswa Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika.
6. Segenap Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah dan pernah mendidik penulis selama kuliah serta
ilmu yang telah diberikan kepada penulis yaitu : Ibu Retha, Pak Fajar, Pak Wens,
x
Pak Masidjo, Romo Sigit, Ibu Setyandari, Pak Gendon, Dokter Lusi, Pak
Pranowo, Pak Bambang, Ibu Amitya, Pak Wahana, Ibu Nina, Romo Sudiarja, Pak
Pratik, Suster Milburga, Pak Chosa dan Pak Samana.
7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk belajar.
8. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah meminjamkan
buku.
9. Orang tuaku tercinta Bapak Gregorius Suharto dan Ibu Veronika Tuginah atas
doa, dukungan, semangat perhatian, kasih sayang dan biaya yang telah di berikan
kepada penulis.
10.Pacarku Ayu Gracetine yang telah memberikan dukungan sehingga penulis
bersemangat untuk menulis skripsi ini.
11.Teman-teman BK angkatan 2003 : Agung, Bismo, Pipiet, Wulan, Mandhus, Asep,
Ari, Sonya, Bertus, Gugun, Arjuna, Tutus, Litha, Erna, Bayu, Dian, Litha, Mbak
Surmi, Ocha, Iin, Wicha, Berta, Sr. Eme, dan seluruh warga mahasiswa BK yang
penulis kenal yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima Kasih.
Yogyakarta, 07 November 2008
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii
HALAMAN PENGESAHAN……….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……….. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……… vi
ABSTRAK……… vii
ABSTRACT……….. viii
KATA PENGANTAR………... ix
DAFTAR ISI………. xi
DAFTAR TABEL……….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……….. xv
BAB I. PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan Masalah………. 4
C. Tujuan Penelitian………... 5
D. Manfaat Penelitian……….……… 5
E. Batasan Variabel Penelitian………... 5
F. Hipotesis Penelitian……….. 6
BAB II. KAJIAN TEORITIS……….. 7
A. Pendidikan SMA………... 7
1. Sekolah Menengah Atas……….. 7
xii
B. Bahan Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas…… 10
1. Tujuan Mempelajari Matematika SMA………. .. 10
2. Bahan Mata Pelajaran Matematika………... 11
3. Siswa Mempelajari Matematika……… 11
a. Latihan di Kelas……….. 12
1. Siswa Berlatih Menghafalkan……… 12
2. Siswa Berlatih Memahami……….... 13
3. Siswa Berlatih Memecahkan Masalah……….. 14
4. Siswa Berlatih Ketrampilan……….. 15
b. Latihan di Luar Kelas ………. 15
1. Siswa Mengerjakan Tugas dari Guru………. 16
2. Siswa Berlatih Mandiri………... 16
a. Siswa Mempelajari Bahan dari catatan Kelas…….. 16
b. Siswa mempelajari bahan dari buku pelajaran……. 18
c. Siswa mempelajari bahan dengan kamus…………. 18
C. Siswa Menempuh Kegiatan Bimbingan Belajar……….. 19
1. Bimbingan Belajar Siswa……… 19
2. Siswa Latihan Cara Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika dari Buku………. 20
3. Siswa Latihan Mempelajari Bahan dari Masyarakat……… 20
D. Jenis Kelamin Siswa dan Kegiatannya………... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… 22
A. Jenis Penelitian……… 22
B. Alat Pengumpul Data……….. 22
1. Kuesioner tingkat ketekunan para siswa putra dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika…… 22
xiii
3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner………. 23
C. Populasi Penelitian……… 25
D. Analisis Data………. 25
1. Reliabilitas Kuesioner………. 25
2. Perhitungan Validitas kuesioner dengan rumus (Guilford, 1965 : 443)……….. 27
3. Mean………... 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 28
A. Hasil Penelitian………... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 31
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 34
A. Kesimpulan………... 34
B. Saran……… 35
DAFTAR PUSTAKA………. 37
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X……… 9
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner tingkat ketekunan para siswa putera
dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika…... 23
Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan para siswa
putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran
matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2008/2009……….. 24
Tabel 4. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas………... 24
Tabel 5. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan
para siswa putera mempelajari bahan pelajaran matematika
para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2008/2009……….. 28
Tabel 6. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan
para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika
para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2008/2009………. 29
Tabel 7. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat
Ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri
mempelajari bahan pelajaran matematika
para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera dan Para Siswa
Puteri Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika………. 38
Lampiran 2.Tabel Skor Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri Kelas
X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009
Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika……… 42
Lampiran 3. Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian tingkat
ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri
mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa
kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009…… 45
Lampiran 4. Perhitungan validitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan
para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan
pelajaran matematika para siswa kelas I SMA Pangudi
Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009……… 46
Lampiran 5. Perhitunganperbedaan tingkat ketekunan para siswa
putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran
matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2008/2009……….. 48
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari Program Studi Bimbingan dan
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU RI NO 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Bab II,
Pasal 3 ditegaskan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.( Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003)
Pendidikan sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat. Kegiatan pendidikan
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ada kegiatan pendidikan
yang diatur secara formal oleh sekolah dan karena itu pendidikian sekolah disebut
juga pendidikan formal. “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur
dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi”( UU RI No.20 Tahun 2003, Pasal 1 butir 11, tentang
SISDIKNAS).
Kegiatan pengajaran berlangsung terjadwal dan terencana adalah kegiatan
guru dan siswa melakukan kegiatan mengolah mata pelajaran. Kegiatan di dalam
kelas dilakukan guru dan siswa. Guru menjelaskan bahan pelajaran dan siswa
mendengarkan. Siswa melakukan latihan di dalam kelas. Selain itu siswa juga
2
The first form [lecturing] is one in which the teacher is in control of the treament of subject matter. The teacher is lecturing, performing, demonstrating or exhibiting materials. In the second form [teacher-pupil interaction] both teacher and pupil have some control over the treatment of subject matter. Usually this involves verbal interaction with variations in the degree to which teacher or students control the course of the interaction. In the third form [seat work] the students are displaced from the direct control of the teacher and are engaged in assigned or unassigned exercises, practical work, or study. In this last form of lesson the teacher’s control indirect(Dunkin and Biddle; 1974: 34).
Langkah pertama (mengajar) adalah bentuk kegiatan pelajaran dimana guru
menampilkan bahan pelajaran. Melalui ceramah, peragaan, atau pemaparkan bahan
pelajaran. Langkah kedua interaksi guru-siswa secara verbal dengan variasi dalam
membahas bahan pelajaran. Langkah ketiga kerja di tempat duduk, siswa langsung
terlibat dalam latihan yang ditugaskan atau yang tidak ditugaskan. Langkah terakhir
ini, pengendalian guru bersifat tidak langsung
Langkah di kelas atau di rumah yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sesuai
dengan penjelasan guru, pedoman latihan. Siswa mengerjakan di rumah tugas yang
di berikan guru. Tugas yang di berikan guru untuk dikerjakan di rumah oleh siswa
lasim disebut tugas rumah. Selain itu, siswa melakukan kegiatan belajar yang
dilakukan sendiri menurut penjelasan dan pedoman yang diberikan guru di sebut
belajar mandiri. Belajar mandiri adalah kegiatan yang dilakukan siswa sendiri tanpa
adanya pendampingan dari guru dan tanpa ditugaskan guru. Jika siswa melakukan
latihan di kelas, latihan di rumah secara terus menerus maka ia di sebut siswa yang
3
Tingkat ketekunan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran
matematika adalah usaha-usaha yang dilakukan siswa secara teratur untuk mengolah
bahan mata pelajaran matematika. Siswa dikatakan tekun apabila siswa melakukan
kegiatan mempelajari bahan pelajaran secara terus menerus dan berkesinambungan.
Ketekunan sangat penting bagi siswa dalam menemukan cara belajar yang sesuai
untuk dirinya dalam hal mempelajari bahan pelajaran.
Ada berbagai mata pelajaran yang harus dipahami siswa SMA. Salah satu
mata pelajaran yang di pelajari siswa adalah matematika. Siswa melakukan latihan
dalam mata pelajaran matematika di kelas dan di luar kelas dengan mata pelajaran
lain yang menjadi tugas siswa. Dalam melakukan latihan selain siswa mengikuti
pedoman dari guru matematika, siswa juga mengikuti pedoman dari guru
pembimbing, khususnya mengenai
Salah satu unsur kegiatan siswa dalam kurikulum sekolah adalah
pengembangan diri siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk siswa termasuk
dalam pengembangan diri siswa. Ini bertujuan agar siswa dapat berkembang sesuai
bakatnya. Salah satu kegiatan bimbingan dan konseling adalah kegiatan bimbingan
belajar dan konseling belajar. Siswa yang kebiasaan belajarnya sudah baik
mengembangkan kebiasaan belajarnya melalui kegiatan bimbingan belajar yang
dilaksanakan secara klasikal oleh guru pembimbing bersama siswa di dalam kelas.
Sedangkan siswa yang belum memiliki kebiasaan belajar baik meningkatkannya
4
Permasalahan yang timbul sejauh mana langkah ketekunan siswa dalam mata
pelajaran matematika?. Permaslahan ini di teliti melalui skripsi ini dan di pusatkan
pada para siswa putra dan putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahu ajaran
2008/2009 untuk mengetahui perbedaan tingkat ketekunan para siswa putera dan
puteri dalam mempelajari bahan pelajaran matematika dan digunakan sebagai
pertimbangan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa. Dengan demikian
siswa melakukan kegiatan pengembangan diri dalam hal menetukan cara belajar yang
sesuai untuk dirinya.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan diukur dan dirumuskan secara rinci menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putra kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran
matematika ?
2. Bagaimana tingkat ketekunan para siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan mata pelajaran
matematika ?
3. Adakah perbedaan antara tingkat ketekunan para siswa putra dan putri kelas
X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 mempelajari bahan
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat ketekunan para siswa putera dan
putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam
mempelajari bahan pelajaran matematika. Serta mengetahui tingkat perbedaan
ketekunan siswa putra dan siswa putri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun program bimbingan belajar untuk siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009.
E. Batasan Variabel Penelitian
Variabel Penelitian :
1. Tingkat ketekunan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran
matematika adalah usaha-usaha yang dilakukan siswa secara teratur untuk
mengolah bahan mata pelajaran matematika yang mencakup siswa berlatih
menghafalkan, siswa berlatih memahami, siswa berlatih memecahkan
masalah dan siswa berlatih keterampilan yang diukur dengan kuesioner dan
di nyatakan dalam skor-skor yang di peroleh siswa. Kategori ketekunan para
siswa dalam mempelajari matematika terdiri dari kategori Rendah (R) dan
6
2. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri laki-laki atau perempuan. Ada
kelompok siswa laki-laki dan ada kelompok siswa perempuan.
F. Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan signifikan antara tingkat ketekunan mempelajari bahan
matematika para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pendidikan SMA
1. Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga pendidikan umum,
sebagai kelanjutan sekolah menengah pertama. Penyelenggaraan sekolah
menengah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki karakter,
kecakapan, dan ketrampilan yang kuat untuk digunakan dalam mengadakan
hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar,
serta mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau
pendidikan lanjutan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, menegaskan bahwa
pendidikan adalah:
“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 5).
Pendidikan SMA dilakukan secara terprogram, terencana dan
berkesinambungan. Pendidikan SMA melaksanakan fungsi pendidikan
8
Indonesia No.20 Tahun 2003, Pasal 3, tentang SISDIKNAS adalah sebagai
berikut :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003).
Berdasarkan fungsi dan tujuan ini disusun kegiatan-kegiatan pendidikan
secara terencana dan sistematis oleh sekolah.
2. Kurikulum Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Atas adalah suatu lembaga pendidikan yang
kegiatannya terorganisasi, terarah, dan dilakukan secara berkesinambungan
yang dirumuskan dalam kegiatan kurikulum. Kurikulum menurut
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, Pasal 2, yaitu :
“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003 : 7).
Jadi sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, tiap jenjang
dan jenis sekolah merupakan pusat kurikulum sekolah. Struktur kurikulum
SMA menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar Dan
9
Tabel 1. Struktur kurikulum SMA/MA Kelas X
Alokasi Waktu Komponen
Semester 1 Semester 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
7. Biologi 8. Kimia 2 2 2 2 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 1 1 2 2 1 1 2 2 13. Seni Budaya 2 2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi 16. Ketrampilan /Bahasa Asing
2 2
2 2 B. Muatan Lokal 2 2 C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 38 38
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi ada penjelasan tentang
pengembangan diri sebagai berikut :
10
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006).
Siswa mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah. Sekolah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
dalam bidang olah raga dan kegiatan ilmiah misalnya penulisan majalah
sekolah. Bimbingan dan Konseling membantu siswa dalam memilih,
mengarahkan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
B. Bahan Mata Pelajaran Matematika SMA 1. Tujuan Mempelajari Matematika SMA.
Tujuan Mata pelajaran matematika menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah adalah agar peserta didik
mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
11
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
2. Bahan Mata Pelajaran Matematika
Bahan-bahan mata pelajaran matematika yang harus di pelajari oleh
siswa kelas X SMA menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
satuan Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain adalah Logika,
Aljabar, Geometri, Trigonometri, Kalkulus, Statistika dan Peluang
(Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2006). Logika
adalah berfikir logis menggunakan nilai kebenaran suatu pernyataan
majemuk yang meliputi ingkaran suatu pernyataan, menarik kesimpulan
dengan silogisme. Aljabar meliputi bentuk pangkat, akar, logaritma,
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. Geometri meliputi mengetahui
kedudukan suatu titik, garis dan bidang; jarak. Trigonometri meliputi
perbandingan, fungsi dan persamaan.
3. Siswa mempelajari Matematika
Ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dan guru di kelas dan ada
pula kegiatan yang dilakukan oleh siswa sendiri di rumah untuk
mempalajari bahan mata pelajaran matematika. Kegiatan siswa
mempelajari bahan mata pelajaran matematika adalah kegiatan siswa
12
a. Latihan di kelas
Guru memberikan tugas kepada siswa dan siswa mengerjakan
tugas. Siswa mengerjakan tugas dari guru secara individu.
the students are displaced from the direct control of the teacher and are engaged in assigned or unassigned exercises, practical work, or study. In this last form of lesson the teacher’s control indirect (Dunkin and Biddle; 1974: 34).
Kegiatan mempelajari dapat dilihat dari peranan siswa dengan
guru. Belajar tatap muka adalah latihan atau praktek atau pemecahan
masalah yang dilakukan oleh siswa dengan pendampingan secara
langsung oleh guru pengajar, guru pembimbing, dan guru pelatih di
kelas. Guru menjelaskan pedoman latihan kemudian guru memberikan
latihan kepada siswa. Latihan-latihan yang biasa dilakukan tiap siswa
di dalam kelas di antaranya adalah latihan pemecahan masalah yang
ditugaskan oleh guru mata pelajaran dalam bentuk tugas individual
atau kelompok. Siswa melakukan latihan di kelas mendalami bahan
mata pelajaran matematika.
1. Siswa berlatih menghafalkan
Siswa melakukan proses mempelajari bahan mata pelajaran
matematika bersama guru. Siswa berlatih menghafalkan bahan
mata pelajaran matematika yang diberikan guru di kelas. Siswa
menghafalkan lambang-lambang, simbol-simbol, tabel-tabel dalam
13
lambang dan simbol. Berikut adalah beberapa contoh lambang dan
simbol-simbol antara lain : [x], [:], [+], [-], [=], [√] dan lain-lain.
Siswa menghafalkan simbol-simbol dan lambang-lambang yang
terdapat dalam matematika.
2. Siswa berlatih memahami
Siswa berlatih memecahkan masalah yang berupa soal-soal
matematika yang diberikan guru. Siswa memperoleh pengalaman
memecahkan masalah. Siswa mendapatkan pengalaman sekaligus
pemahaman secara langsung dengan mengerjakan soal matematika
yang diberikan oleh guru. Siswa dapat berlatih memecahkan soal
karena siswa memahami simbol-simbol dan lambang-lambang
yang terdapat dalam mata pelajaran matematika dan memgetahui
arti dari masing-masing lambang. Arti dari masing-masing
lambang seperti contoh di atas antara lain :
[x] : adalah perkalian, [:] : adalah pembagian, [+] : adalah
penjumlahan, [-] : adalah pengurangan, [√] : adalah akar. Dari
beberapa contoh di atas matematika masih mempunyai berbagai
macam simbol dan lambang yang harus dihafalkan dan di pahami
14
3. Siswa berlatih memecahkan masalah
Siswa berlatih memecahkan masalah adalah salah satu
cara yang digunakan oleh siswa dalam mempelajari bahan
mata pelajaran matematika.
In mathematics, the practice is one of following rules in the solution of problems. It is essentially practice in rigorous reasoning. For this reason, in mathematics, your homework consists of practice problems to solve. By doing many of these, presented in different ways, you come eventually to see almost immediately how to solve any problem of a given type. When you do, you will know what is meant when the instructor uses that often-used phrase in mathematics”(Clifford T. Morgan and James Deese,1969:112).
Siswa mempelajari mata pelajaran matematika dengan cara
mengerjakan soal matematika. Siswa memperoleh pemahaman
dengan mengerjakan soal matematika, sehingga siswa
mendapatkan pengalaman. Siswa megerjakan soal matematika
dengan menggunakan rumus-rumus matematika. Rumus
matematika dapat digunakan siswa setelah siswa menghafalkan
dan memahami simbol dan lambang-lambangnya. Misal untuk
mengetahui 52 adalah 5 pangkat 2, berarti 5 x 5 = 25. Siswa
mengetahui berbagai macam rumus untuk dapat berlatih
15
4. Siswa berlatih ketrampilan
Siswa berlatih ketrampilan dengan cara mengerjakan soal-soal
matematika yang diberikan guru di kelas. Siswa menggunakan
pemahamannya untuk melatih ketrampilannya dalam mengerjakan
soal matematika yang diberikan oleh guru. Siswa mengerjakan soal
matematika di kelas secara mandiri. Guru memberikan
pendampingan kepada siswa secara tidak langsung. Guru
memberikan latihan soal matematikan kepada siswa yang harus di
kerjakan di rumah untuk melatih ketrampilan siswa yang
dinamakan tugas rumah. Siswa menggunakan keterampilan
tangannya untuk mengerjakan soal-soal matematika. Untuk
memperoleh hasil yang rapi siswa menggunakan alat untuk
membuat suatu sudut, diagram, tabel atau garis. Siswa dapat juga
memanfaatkan teknologi untuk membuat sudut, diagram, tabel atau
garis menggunakan komputer karena dengan menggunakan
komputer ketrampilan manual siswa diprogramkan.
b. Latihan di luar kelas
Latihan di luar kelas yang di maksud adalah tugas rumah.
Tugas rumah adalah tugas yang di berikan guru mata pelajaran dalam
rangka melatih pemahaman dan ketrampilan siswa memecahkan
16
1. Siswa mengerjakan tugas dari guru
Siswa mengerjakan soal matematika di rumah disebut belajar
terstruktur karena terdapat tugas yang di berikan oleh guru. Siswa
mempelajari soal matematika menggunakan pemahaman dan
ketrampilannya sendiri. Siswa mengerjakan soal matematika di
rumah berdasarkan kegiatan menghafal, memecahkan masalah dan
siswa mengerjakan tugas rumah secara kelompok bersama
teman-temannya. siswa mengerjakan tugas matematika di rumah
menggunakan ketrampilan menggunakan buku pelajaran yang
dimiliki oleh siswa.
2. Siswa berlatih mandiri
Siswa mempelajari bahan mata pelajaran matematika
menggunakan rumus-rumus, kalimat dan penjabaran rumus-rumus
dalam bahan mata pelajaran matematika. Siswa mempelajari bahan
mata pelajaran matematika menggunakan berbagai macam cara-cara.
Cara yang di gunakan setiap siswa berbeda-beda. Ada berbagai cara
yang digunakan siswa untuk belajar mandiri di rumah. Cara-cara
yang dapat digunakan siswa mempelajari bahan mata pelajaran
matematika adalah :
a. Siswa mempelajari bahan dari catatan kelas
Siswa mempelajari bahan dari catatan kelas adalah kegiatan
17
kelas berlangsung. Siswa membaca ulang poin-poin penting yang
dijelaskan guru di kelas.
“We have said erlier that it is important to review lecture notes very soon after class. This is particulary true of notes taken in mathematics classes. In mathematics, it is easy to undertand something at the time it is explained, and later to lose or miss the point. By going over your notes right after class, you can rehearse the steps presented in class while they are still fresh in mind and in this way imprint them on your memory”(Clifford T. Morgan and James Deese,1969:112).
Siswa mempelajari kembali di rumah bahan mata pelajaran
yang telah di terima di kelas. Siswa mempelajari bahan mata
pelajaran menggunakan catatan yang di buat oleh siswa sendiri.
Siswa membaca ulang poin-poin penting materi pelajaran
matematika. Siswa membaca kembali bahan mata pelajaran
matematika bertujuan agar siswa dapat memahami materi
pelajaran yang diberikan di kelas. Siswa merumuskan kembali
bahan mata pelajaran yang telah diterimanya di kelas. Siswa
melakukan kegiatan berlatih memecahkan masalah di rumah
dengan menggunakan ketrampilan memecahkan masalah yang
dilakukan siswa sendiri. Jadi siswa melatih ketrampilan
memecahkan masalah secara individu maupun kelompok di
rumah dengan mengerjakan soal matematika yang di berikan
18
b. Siswa mempelajari bahan dari buku pelajaran
Siswa menggunakan sumber bahan tertulis berupa buku teks
atau buku paket, modul, catatan-catatan pribadi, atau dapat media
cetak. Siswa mengkaji bahan mata pelajaran matematika untuk
memperoleh pemahaman. Tiap-tiap siswa memiliki cara yang
berbeda-beda dalam menggunakan sumber bahan tertulis dalam
kegiatan mempelajari yang dilakukan tiap siswa. Cara-cara belajar
yang dilakukan siswa berulang kali akan membentuk kebiasaan
belajar.
c. Siswa mempelajari bahan dengan kamus
Siswa menggunakan kamus dalam mempelajari mata pelajaran
matematika. Kamus merupakan salah satu sumber informasi yang
dapat digunakan siswa dalam mempelajari bahan mata
pelajaran-mata pelajaran. Sewaktu mempelajari bahan pelajaran-mata pelajaran
matematika siswa menggunakan kamus matematika. Kamus
matematika berisi tentang rumus-rumus. Cara tiap-tiap siswa
dalam menggunakan kamus berbeda-beda tergantung pada
kebiasaan siswa yang dilakukan sehari-hari dalam menggunakan
19
C. Siswa menempuh kegiatan Bimbingan Belajar 1. Bimbingan belajar siswa
Bimbingan belajar siswa merupakan kegiatan pemberian informasi
yang dilakukan oleh guru pembimbing kepada tiap siswa mengenai cara
berlatih dalam memecahkan masalah-masalah menyangkut kegiatan
pendidikan siswa. Bimbingan menurut Shertzer dan Stone (1981) adalah
“the process of helping individuals to understand themselves and their
world” (Shertzer dan Stone, 1981). Bimbingan belajar dilaksanakan guru
pembimbing bersama siswa secara klasikal di kelas. Kegiatan bimbingan
belajar bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan sikap belajar,
memperoleh cara-cara belajar dan membantu siswa memecahkan
permasalahan belajarnya.
Menurut Krumboltz & Thoresen (1976) konseling merupakan “a
process of helping people with their troubles” (Shertzer dan Stone, 1981:
168). Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Konseling belajar adalah
bantuan yang diberikan kepada siswa untuk membantu merencanakan
pendidikan yang akan di tempuh, membuat keputusan dan pilihan-pilihan
yang tepat, dan berhasil dalam segala usaha dalam pendidikannya. Kegiatan
20
2. Siswa latihan cara mempelajari bahan pelajaran matematika dari buku
Sumber bahan tertulis yang digunakan tiap siswa dalam mempelajari
mata pelajaran matematika dapat berupa buku teks atau buku paket, modul,
catatan-catatan pribadi, atau dapat juga dari media cetak. Kegiatan ini
dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Tiap-tiap siswa
menggunakan sumber buku matematika yang berbeda-beda. Ada banyak
macam buku sumber yang dapat dipakai siswa sebagai acuan dalam
mempelajari matematika. Guru pembimbing membantu siswa dalam
menentukan buku sumber yang akan dipakai siswa. Guru pembimbing
membantu siswa yang mengalami kesulitan mempelajari buku sumber
dengan memberikan berbagai macam cara membaca buku pelajaran. Siswa
memilih cara mempelajari buku pelajaran yang sesuai untuk dirinya.
3. Siswa Latihan mempelajari bahan dari masyarakat
Siswa berlatih mempelajari sumber bahan dari masyarakat yang
diperoleh melalui kegiatan observasi kehidupan siswa sehari-hari. Siswa
memperoleh sumber bahan dari masyarakat berupa barang atau manusia.
Siswa mengkaji dan mempelajari sehingga dapat membantu siswa dalam
memahami materi bahan mata pelajaran matematika.
D. Jenis Kelamin Siswa dan Kegiatannya
Jenis kelamin siswa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jenis kelamin pria atau
21
terhadap identitas jenis kelamin, diperoleh saat awal kehidupan (Sears, Freedman
and Anne Peplau, 1985:203). Jadi jenis kelamin siswa membedakan antara
karakteristik siswa pria dan karakteristik siswa wanita. Pada masing-masing jenis
kelamin siswa menandakan identitas diri sebagai siswa pria atau identitas diri
sebagai siswa wanita. Siswa pria dan siswa wanita melakukan Kegiatan berbeda.
Hal ini akan menentukan kecenderungan tertentu dari masing-masing jenis
kelamin siswa. “Maccoby and Jacklin, 1974 mengemukakan bahwa salah satu
perbedaan jenis kelamin siswa yang paling konsisten adalah frekuensi munculnya
perilaku agresif yang lebih tinggi pada siswa pria” (Sears, Freedman and Anne
Peplau, 1985:212-213). Kecenderungan-kecenderungan yang ditampilkan siswa
kadang salah satu lebih terlihat aktif dan salah satu terlihat pasif. Hurlock
mengemukakan bahwa biasanya siswa lebih menaruh minat pada
pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna pada bidang pekerjaan yang dipilihnya
(Hurlock, 1980:220). Siswa pria dan siswa wanita menyukai pelajaran-pelajaran
tertentu. Sears, Freedman dan Anne Peplau, 1985 dalam penelitiannya
mengemukakan bahwa Terdapat perbedaan kemampuan dalam mempelajari mata
pelajaran antara siswa yang berjenis kelamin pria dan siswa yang berjenis kelamin
wanita yang konsisten dalam kemampuan matematika (siswa pria lebih unggul)
dan kemampuan bahasa (siswa wanita lebih unggul). Menurut Sears, Freedman
dan Anne Peplau siswa pria dan siswa wanita berbeda dalam mempelajari mata
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Metode
survei digunakan untuk melukiskan kondisi yang ada dan untuk membandingkan
kondisi-kondisi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
(Furchan,1982:424). Tujuan penggunaan metode survei adalah untuk mengumpulkan
informasi tentang variabel yaitu ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri
kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari
matematika.
B. Alat Pengumpul Data
1. Kuesioner tingkat ketekunan para siswa putra dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika
Alat yang di gunakan untuk mengumpulkan data siswa adalah kuesioner
tingkat ketekunan para siswa putra dan siswa puteri mempelajari bahan pelajaran
matematika. Kuesioner harus memenuhi syarat-syarat berikut valid dan reliabel.
23
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika
No Aspek Individu kelompok
1 Latihan di kelas bersama guru
a. Siswa Menghafal 1-5 11-13 b. Siswa Berlatih 6-10 14-17 2 Tugas Rumah
a. Siswa Mengerjakan Tugas 17-21 31-34 b. Siswa Berlatih 22-26 27-30 3 Belajar Mandiri
a. Buku Pelajaran 35-39 40-46 b. Buku Kamus 47-54 55-60
2. Skoring
Pernyataan berisi ketekunan siswa mempelajari bahan pelajaran matematika.
Ada empat pilihan jawaban yaitu selalu, banyak kali, kadang-kadang dan tidak
pernah. Skoring tiap pilihan jawaban adalah selalu= 4, banyak kali= 3,
kadang-kadang= 2, dan tidak pernah= 1
3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Validitas
Valid adalah sesuai dengan apa yang akan diukur. Validitas suatu alat
ukur didasarkan pada proses penyusunannya yang terikat pada variabel yang
diukur. Kuesioner ini disusun berdasarkan variabel seperti yang dirumuskan
pada Bab I dan uraian pada Bab II. Validitas ini disebut validitas isi. Validitas
24
sebenarnya diukur oleh alat tersebut”(Furchan, 1982:281). Validitas kuasioner
secara empiris dinyatakan dalam koefisien validitas ( rt∞ )
b. Reliabilitas
Reliabel adalah kepercayaan hasil sebuah alat ukur. Reliabilitas suatu
alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat tersebut dalam mengukur apa
saja yang diukurnya”(Furchan, 1982). Reliabilitas dinyatakan dengan
koefisien reliabilitas (
r
tt ).Berikut di sajikan koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan
para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari matematika.
Tabel 3. Koefisien reliabilitas dan validitas tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
ajaran 2008/2009.
Koefisien Siswa Putera dan Siswa Puteri
Reliabilitas 0.97 Validitas 0.98
Garrett (1967) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien
korelasi sebagai berikut :
Tabel 4. Klasifikasi Korelasi Reliabilitas dan validitas Koefisien Korelasi Klasifikasi
± 0,70- ± 1,00
± 0,40- ± 0,70
± 0,20- ± 0,40
0,00- ± 0,20
Tinggi/ sangat tinggi
Cukup
Rendah
Tidak ada atau Sangat rendah
25
Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat ketekunan para siswa
putra dan siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika termasuk
kualifikasi sangat tinggi.
C. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah populasi terbatas. Dinamakan populasi terbatas
karena jumlah anggota statistik yaitu siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 98 siswa dapat di idetifikasi secara
keseluruhan.
D. Analisis Data
1. Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas adalah derajat keajegan suatu alat ukur dalam mengukur
apa saja yang diukurnya (Furchan, 1982). Koefisien reliabilitas menandakan
derajat keajegan alat ukur. Koefisien reliabilitas dihitung dengan metode
belah dua gasal-genap (Split Half Method) dengan menggunakan rumus
Spearman-Brown.
Keterangan :
rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur
rgg : Koefisien korelasi item-item gasal-genap
gg gg tt
r r r
+ × =
26
Langkah I : Perhitungan menggunakan rumus Product-Moment dari
Pearson.dengan rumus :
rxy =
{
∑
∑
−∑
∑ ∑
}
{
∑
−∑
)
}
− 2 2 2 2 ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY NKeterangan :
rxy : Skor-skor belahan ganjil dan genap
N : Jumlah populasi
X : Skor belahan ganjil
Y : Skor belahan genap
XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y
Langkah II : Perhitungan menggunakan Koefisien Reliabilitas Kuesioner
Keterangan :
rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur
rgg : Koefisien korelasi item-item gasal-genap
27
2. Perhitungan Validitas kuesioner dengan rumus (Guilford, 1965 : 443):
rt∞ = rtt
Keterangan :
rt∞ : Koefisien Validitas Estimasi
rtt : Koefisien reliabilitas
3. Mean
Perhitungan mean skor total menggunakan :
N X M =
∑
Keterangan Rumus :
M : Mean
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Ada dua kategori tingkat kegiatan belajar siswa yaitu kategori rendah
(R) dan kategori tinggi (T). Penentuan kategori rendah dan kategori tinggi
berdasarkan Mean. Siswa yang memperoleh skor ≥ Mean termasuk kategori
tinggi (T). Siswa yang memperoleh skor < Mean termasuk kategori rendah (R).
M = 131
1. Tingkat Ketekunan Para Siswa Putera
Siswa putera yang memiliki skor lebih besar dari Mean termasuk
kategori tinggi sedangkan siswa putera yang memiliki skor lebih kecil
dari mean masuk kategori rendah. Hasil analisis data para siswa putera
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 5. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat
ketekunan para siswa putera mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009
Tingkat Kegiatan Mempelajari
Putera Frekuensi (%)
Tinggi 15 41.7 %
Rendah 21 58.3 %
29
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa putera
yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak daripada jumlah
siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %) dalam ketekunan
mempelajari bahan matematika.
2. Tingkat Ketekunan Para Siswa Puteri
Siswa puteri yang memiliki skor lebih besar dari mean termasuk
kategori tinggi sedangkan siswa puteri yang memiliki skor lebih kecil dari
mean masuk kategori rendah. Hasil analisis data para siswa puteri
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 6. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat ketekunan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009
Tingkat Kegiatan Mempelajari
Puteri Frekuensi (%)
Tinggi 28 45.2 %
Rendah 34 54.8 %
30
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah siswa puteri yang
termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak daripada jumlah siswa
puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %) dalam ketekunan
mempelajari bahan matematika.
3. Uji Hipotesis
Masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan signifikan antara
tingkat ketekunan dalam mempelajari bahan matematika antara siswa
putera dan siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran
2008/2009?
Hipotesis penelitian
Ada perbedaan signifikan antara tingkat ketekunan mempelajari bahan
matematika para siswa putera dan para siswa puteri kelas X SMA Pangudi
Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009.
31
Tabel 7. Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah tingkat Ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri
mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa
kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 Jenis Kelamin
Kegiatan
Mempelajari Putera Puteri
Total
Tinggi 15 28 43
Rendah 21 34 55
Total 36 42 98
Nilai Chi-Square berdasarkan tabel 7 adalah 0.3. Nilai ini lebih
kecil dari 3, 841. Jadi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa puteri kelas I SMA
Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari
bahan pelajaran matematika.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian di bawah ini berdasarkan kajian teoritis dan hasil
penelitian. Hasil penelitian tingkat ketekunan para siswa dalam mempelajari
bahan matematika adalah :
1. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak
daripada jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %)
32
2. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak
daripada jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %)
dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.
3. Jadi hipotesis penelitian yang diajukan di terima karena tidak ada
perbedaan yang signifikan antara tingkat ketekunan para siswa putera dan
para siswa puteri kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran
2008/2009 dalam mempelajari bahan pelajaran matematika.
Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang wajib ditempuh siswa
kelas X. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketekunan para siswa
putera kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam
mempelajari bahan mata pelajaran matematika sebagian besar siswa putera
rendah. Ini disebabkan karena siswa putera belum mengetahui cara mempelajari
bahan pelajaran matematika. Maka para siswa putera yang masih memiliki tingkat
ketekunan rendah dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu
mendapat bantuan untuk meningkatkan ketekunan mempelajari bahan mata
pelajaran matematika. Siswa putera yang memiliki ketekunan tinggi dalam
mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu mempertahankan ketekunan
mempelajari bahan mata pelajaran matematika.
Guru mata pelajaran membantu para siswa putera yang masih memiliki
tingkat ketekunan rendah mempelajari bahan mata pelajaran matematika dengan
33
baik di sekolah maupun di rumah dan memberikan pendampingan kepada siswa
yang mengalami kesulitan dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika.
Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat ketekunan para siswa puteri kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008/2009 dalam mempelajari bahan
mata pelajaran matematika sebagian besar siswa puteri rendah. Ini disebabkan
karena siswa puteri belum mengetahui cara mempelajari bahan pelajaran
matematika.Maka para siswa puteri yang masih memiliki tingkat ketekunan
rendah dalam mempelajari bahan mata pelajaran matematika perlu mendapat
bantuan untuk meningkatkan ketekunan mempelajari bahan mata pelajaran
matematika. Siswa puteri yang memiliki ketekunan tinggi dalam mempelajari
bahan mata pelajaran matematika perlu mempertahankan ketekunan mempelajari
bahan mata pelajaran matematika.
Guru mata pelajaran membantu para siswa puteri yang masih memiliki tingkat
ketekunan rendah mempelajari bahan mata pelajaran matematika dengan cara
memberi petunjuk, memberikan pedoman latihan dan memberikan latihan baik di
sekolah maupun di rumah dan memberikan pendampingan kepada siswa yang
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling belajar siswa di sekolah.
A. Kesimpulan
Ada tiga kesimpulan hasil penelitian ini dan merupakan jawaban terhadap
masalah penelitian ini :
4. Jumlah siswa putera yang termasuk kategori rendah (58.3 %) lebih banyak
daripada jumlah siswa putera yang termasuk kategori tinggi (41.7 %)
dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.
5. Jumlah siswa puteri yang termasuk kategori rendah (54.8 %) lebih banyak
daripada jumlah siswa puteri yang termasuk kategori tinggi (45.2 %)
dalam ketekunan mempelajari bahan matematika.
6. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat ketekunan para siswa
putera dan para siswa puteri kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
35
B. Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sejumlah siswa yang melakukan
kegiatan mempelajari bahan matematika secara terencana, teratur, rutin, dan terjadwal
baik di sekolah maupun di rumah dalam tingkat yang tinggi, ada juga sejumlah besar
siswa yang belum teratur dalam mempelajari bahan matematika jadi mereka berada di
tingkat yang rendah. Rendahnya hasil kuesioner terdapat pada kegiatan di luar kelas
yang dilakukan oleh siswa dalam mempelajari bahan matematika.
1. Siswa Putera yang memiliki tingkat ketekunan tinggi dalam mempelajari
bahan matematika perlu dipertahankan dan siswa putera yang masih rendah
dalam mempelajari bahan matematika perlu berusaha meningkatkan kegiatan
mereka mempelajari bahan matematika. Kegiatan sekolah, khususnya
kegiatan bimbingan dan konseling belajar terus dikembangkan dengan
kerjasama antara guru pembimbing dan guru mata pelajaran matematika untuk
mengetahui hasil belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah untuk
menjadi bahan untuk memberikan bimbingan belajar siswa khususnya dalam
mempelajari bahan matematika.
2. Siswa Puteri yang memiliki tingkat ketekunan tinggi dalam mempelajari
bahan matematika perlu dipertahankan dan siswa puteri yang masih rendah
dalam mempelajari bahan matematika perlu berusaha meningkatkan kegiatan
mereka mempelajari bahan matematika. Kegiatan sekolah, khususnya
kegiatan bimbingan dan konseling belajar terus dikembangkan dengan
36
mengetahui hasil belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah untuk
menjadi bahan untuk memberikan bimbingan belajar siswa khususnya dalam
mempelajari bahan matematika.
3. Kegiatan siswa bersama guru yang meliputi siswa berlatih menghafalkan,
siswa berlatih memecahkan masalah, siswa mengerjakan soal matematika,
Siswa berlatih ketrampilan di kelas perlu ditingkatkan. Kegiatan siswa di luar
kelas yang meliputi siswa mengerjakan soal matematika di rumah, siswa
berlatih menggunakan rumus dan mencari soal matematika dan kegiatan
belajar kelompok juga perlu ditingkatkan. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa
baik di dalam kelas maupun di luar kelas digunakan untuk menguraikan
Daftar Pustaka
Clifford T. M and James Deese. 1969. How To Study, Second Edition. New York:
McGraw-Hill Book Company
DepDikNas RI. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
DepDikNas RI . 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006. Jakarta.
Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah 2006
David O. S, Jonathan L. Freedman and L. Anne Peplau, 1985. Psikologi Sosial. 5th.
Ed. Jakarta: Erlangga.
Elizabeth B. H. 1980. Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentan kehidupan. New York:McGraw-Hill Book Company.
Furchan, Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed.
New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.
Michael J. D, and Bruce J, Bidlle. 1974. The Study of Teaching. New York:
Pergamon Press..
Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed.
Boston: Houghton Mifflin Company.
Lampiran 1
KUESIONER TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA
DAN PARA SISWA PUTERI MEMPELAJARI BAHAN MATA
PELAJARAN MATEMATIKA
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari Anda berkaitan
dengan tingkat ketekunan dalam mempelajari bahan mata pelajaran Matematika.
Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai raport Anda. Jawaban
Anda akan diolah dan hasilnya digunakan untuk mengembangkan kegiatan
Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, kami mengharapkan Anda bersedia menjawab
kuesioner ini sesuai dengan apa yang Anda alami.
Identitas Diri
Nama : ...
Kelas : ...
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Umur : ...tahun
Tanggal Pengisian : ...
Petunjuk
1. Jawablah tiap pertanyaan dengan cara memberikan tanda cek (√ ) pada kolom
yang sesuai dengan keadaan Anda!
2. Makna pilihan jawaban :
S : Selalu
BK : Banyak Kali melakukan tetapi tidak terus-menerus
K : Kadang-kadang
3. Telitilah dahulu sebelum dikumpulkan dan pastikan setiap pertanyaan hanya
ada satu jawaban dan jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
No
Pernyataan SLL BK KK TP1 Saya mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian selama pelajaran matematika di kelas
2 Saya menanyakan kepada guru bahan mata pelajaran matematika yang tidak saya pahami di kelas
3 Saya mencatat poin-poin penting yang dijelaskan guru dalam buku catatan di kelas.
4 Saya menghafal lambang-lambang dan simbol-simbol matematika di kelas
5 Saya menghafal rumus-rumus matematika di kelas 6 Saya berlatih menggambar bangun datar
matematika di kelas
7 Saya berlatih menggambar bangun ruang matematika di kelas
8 Saya berlatih menggambar sudut di kelas 9 Saya berlatih menggambar tabel di kelas
10 Saya berlatih menyelesaikan tugas uraian di kelas 11 Saya menghafal lambang-lambang matematika
bersama teman-teman di kelas
12 Saya menghafal simbol-simbol matematika bersama teman-teman di kelas
13 Saya menghafal rumus-rumus matematika bersama teman-teman di kelas
14 Saya berlatih menggambar bangun datar di kelas bersama teman-teman di kelas
15 Saya berlatih menggambar bangun ruang di kelas bersama teman-teman di kelas
16 Saya berlatih menggambar sudut bersama teman-teman di kelas
17 Saya berlatih menggambar tabel bersama teman-teman di kelas
18 Saya berlatih menyelesaikan soal uraian yang diberikan guru
20 Saya menghafal lambang-lambang matematika di rumah dari buku catatan
21 Saya menghafal rumus-rumus matematika di rumah dari buku catatan
22 Saya berlatih menggambar bangun datar di rumah 23 Saya berlatih menggambar bangun ruang di rumah 24 Saya berlatih menggambar sudut di rumah
25 Saya berlatih menggambar tabel di rumah
26 Saya berlatih menyelesaikan tugas uraian dengan menggunakan buku catatan
27 Saya berlatih menggambar bangun datar di rumah bersama teman-teman
28 Saya berlatih menggambar bangun ruang di rumah bersama teman-teman menggunakan buku catatan
29 Saya berlatih menggambar sudut di rumah bersama teman-teman
30 Saya berlatih menggambar tabel di rumah bersama teman-teman menggunakan buku catatan
31 Saya berlatih menyelesaikan soal uraian bersama teman-teman menggunakan buku catatan
32 Saya menghafal lambang-lambang matematika dari buku pelajaran
33 Saya menghafal rumus-rumus matematika dari buku pelajaran
34 Saya berlatih menggambar bangun datar matematika dari buku pelajaran
35 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan buku pelajaran
36 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan dari buku pelajaran
37 Saya berlatih menggambar tabel menggunakan buku pelajaran
38 Saya mengurai matematika menggunakan buku pelajaran
39 Saya mengejakan matematika yang diberikan oleh Guru di rumah dari buku pelajaran.
40 Saya menghafal lambang-lambang dari buku pelajaran bersama teman-teman
42 Saya berlatih menggambar bangun datar dari buku pelajaran bersama teman-teman
43 Saya berlatih menggambar bangun ruang dari buku pelajaran bersama teman-teman
44 Saya berlatih menggambar sudut dari buku pelajaran bersama teman-teman
45 Saya berlatih menggambar tabel dari buku pelajaran bersama teman-teman
46 Saya menyelesaikan tugas soal dari buku pelajaran bersama teman-teman
47 Saya menghafal lambang-lambang matematika menggunakan kamus
48 Saya menghafal rumus-rumus matematika menggunakan kamus
49 Saya berlatih menggambar bangun datar menggunakan kamus
50 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan kamus
51 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan kamus
52 Saya berlatih menggambar tabel menggunakan kamus
53 Saya mengurai tugas matematika yang diberikan guru menggunakan kamus
54 Saya mengejakan matematika di rumah dari kamus.
55 Saya menghafal simbol-simbol matematika dari kamus bersama teman-teman
56 Saya menghafal rumus-rumus matematika dari kamus bersama teman-teman
57 Saya berlatih menggambar bangun datar menggunakan kamus bersama teman-teman
58 Saya berlatih menggambar bangun ruang menggunakan kamus bersama teman-teman
59 Saya berlatih menggambar sudut menggunakan kamus bersama teman-teman
Lampiran 2
Tabel 8. Skor Para Siswa Putera dan Para Siswa Puteri Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2008/2009 dalam Mempelajari Bahan Pelajaran Matematika
NO X Y X² Y² XY Skor
Total T/R L/P
1 82 83 6724 6889 6806 165 T L
2 89 83 7921 6889 7387 172 T L
3 67 69 4489 4761 4623 136 T L
4 89 97 7921 9409 8633 186 T L
5 71 76 5041 5776 5396 147 T L
6 76 80 5776 6400 6080 156 T L
7 70 68 4900 4624 4760 138 T L
8 80 85 6400 7225 6800 165 T L
9 98 90 9604 8100 8820 188 T L
82 61 58 3721 3364 3538 119 R P 83 54 53 2916 2809 2862 107 R P 84 64 64 4096 4096 4096 128 R P 85 61 59 3721 3481 3599 120 R P 86 59 61 3481 3721 3599 120 R P 87 66 64 4356 4096 4224 130 R P 88 64 61 4096 3721 3904 125 R P 89 64 61 4096 3721 3904 125 R P 90 68 62 4624 3844 4216 130 R P 91 66 62 4356 3844 4092 128 R P 92 57 56 3249 3136 3192 113 R P 93 67 63 4489 3969 4221 130 R P 94 60 56 3600 3136 3360 116 R P 95 68 62 4624 3844 4216 130 R P 96 62 57 3844 3249 3534 119 R P 97 65 60 4225 3600 3900 125 R P 98 64 57 4096 3249 3648 121 R P
Lampiran 3
Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan para
siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika
para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009.
rxy =
{
∑
∑
−∑
∑ ∑
}
{
∑
−∑
)
}
− 2 2 2 2 ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY Nrxy =
(
)
{
2}
{
(
2)
}
6371 427309 . 98 6511 446231 . 98 6371 . 6511 436010 . 98 − − − =
{
43730638 42393121}{
.41876282 40589641}
41481581 42728980 − − − =
{
1337517}{
.1286641}
1247399 = 39 , 1311832 1247399
rxy = 0.95
= 95 . 1 9 . 1
rtt = 0.97
Lampiran 4
Perhitungan validitas kuesioner penelitian tingkat ketekunan para
siswa putera dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika
para siswa kelas I SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009.
rt∞ = rtt
= 0.97
rt∞ = 0.98
Perhitungan mean kuesioner penelitian tingkat ketekunan para siswa putera
dan para siswa puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas I
SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009
Perhitungan mean skor total menggunakan :
N X M =
∑
Keterangan Rumus :
M : Mean
∑
X : Jumlah skorN X M =
∑
= 98 12882
Lampiran 5
Perhitungan perbedaan tingkat ketekunan para siswa putera dan para siswa
puteri mempelajari bahan pelajaran matematika para siswa kelas I SMA Pangudi
Luhur Sedayu tahun ajaran 2008-2009 menggunakan derajat kebebasan (db)= 1
dengan taraf signifikansi 5%= 3.841
Tabel Distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa kelas I
Jenis Kelamin Kegiatan
Mempelajari Putera Puteri
Total
Tinggi 15 28 43
Rendah 21 34 55
Total 36 42 98
X²
=
(
)
(
) (
)
( ) ( ) 2 2 D B C A D C B A N BC AD N + + + + ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − −=
(
)
(
15 28) (
21 34)
(15 21) (28 34) 2 2 98 21 28 34 15 98 + + + + ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ × − × −=
(
)
[
]
( )( )( )( )
43.55.36.62 49 588 51098 − −
²
=
[
(
)
]
5278680 49 78 .
=
5278680 16129 . 98