• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

Nama : Teresia Niken Maya Widita NIM : 031334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Teresia Niken Maya Widita

Nomor Mahasiswa : 031334027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Orang Tua Dan Prestasi

Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

Studi Kasus Pada Siswa Kelas Xii Smu Negeri 2 Sragen

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin sari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

(5)

v

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam D ia yang memberi kekuatan kepadaku”

( Filipi 4 : 14)

Aku memandang hi dup i ni seperti apa adanya,

orang-orang seperti apa adanya,

di ri ku sendi ri seperti apa adanya,

karena aku harus meneri ma apa yang benar dan nyata

sebelum aku mampu membuatnya menjadi lebi h bai k.

(6)

vi

Halaman Persembahan

K upersembahkan karya ini untuk :

Bapak dan mamahku tercinta yang tiada pernah berhenti mencurahkan kasih

sayangnya dan memberikan dukungan doa selama ini.

”Mzsay ku” Letda. Arh. Sulisty o Nugroho y ang dengan cintany a

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT

SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Teresia Niken Maya Widita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 2) pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 3) pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 4) pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Sragen, yang berjumlah 312 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 94 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga digunakan analisa regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keemoat digunakan analisa regresi linier berganda.

(9)

ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARENTS’ SOCIAL ECONOMY STATUS, ENCOURAGEMENT FROM PARENTS, AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT TOWARD STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING

THEIR STUDY AT COLLEGE

Teresia Niken Maya Widita Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This study was intended to find out: 1) the influence of parents’ social economy status toward students’ interest in continuing their study at college; 2) the influence of encouragement from parents toward students’ interest in continuing their study at college; 3) the influence of students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college; and 4) the influence of parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college.

The population of this study was 312 students of grade XII of SMA Negeri 2 Sragen. The sample of this study were 94 students chosen through proportional random sampling technique. The simple linear regression analysis was conducted to answer the first, second, and third problem. Meanwhile, the double linear regression analysis was used to answer the fourth problem.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih

dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Status Sosial

Ekonomi Orang Tua, Dorongan Tua dan Prestasi Belajar Siswa Teerhadap Minat

Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi”. Studi kasus : Siswa Kelas XII

SMU Negeri 2 Sragen ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini

adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Program Studi Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucaapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Sosial Universitas Sanata Dharmaa Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,Msi, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan perhatian dan waktu dengan kesabaran serta semangatnya untuk

memberikan bimbingan, pengarahan, dan koreksi selama penulisan skripsi ini.

5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A, yang telah memberikan bimbingan dan

koreksi untuk penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, yang telah memberikan bimbingan dan

koreksi untuk penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Sunaryo, selaku Kepala Sekolah SMU Negeri 2 Sragen yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMU Negeri 2

Sragen.

8. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMU Negeri 2 Sragen yang dengan

keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama

(11)

xi

9. Adik-adik kelas XII SMU Negeri 2 Sragen (terima kasih ya……)

10.Kedua orang tuaku tercinta, bapak Yoseph Soewarso dan mamah Anastasia

Tri Widayati yang telah mendukung baik secara materia l maupun spiritual

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. ( terima kasih mamah…selama ini

mamah ga’ cuma ibu tetapi juga sobatku..)

11.Letda Arh. Sulistyo Nugroho mzsay tercintaku, terima kasih sampai saat ini

masih mendampingiku dengan penuh cinta dan kasih sayang meski kita begitu

rumit. (kapan nich ada long week end lagi...?? J )

12.Kakakku yang kecil dan mungil, Francisca Dyah Kartikasari, S.Pd terima

kasih untuk sayang dan perhatiannya.

13.Sahabatku tercinta yang selalu berbagi keceriaan dan kesusahan, Rosana

Rahayu. (cepet digarap lagi ya skripsinya...maaf ya mbakyu kemarin-kemarin

aku sempet nyuekin kamu.)

14.Pegawai sekretariat PAK, mbak Aris dan Pak Wawik yang telah banyak

membantu segala macam kepentingan perkuliahan.

15.Sahabat – sahabatku PAK ’03, Nina (terima kasih sudah mengantarku

kemana-mana), Eki, Shinta dan Krisna, tetep kompak selalu ya...

16.Teman – teman Surya 7B, mbak ninik, niken wija, yufita, juleha, risma, nian,

ayo bikin kos jadi rame lagi... Sukses ya buat kalian semua.

17.Terima kasih juga untuk semua teman – teman yang namanya tidak dapat

penulis sebutkan.

Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat

memberikan kesempurnaan skripsi ini. semoga dapat memberikan manfaat bagi

yang membutuhkan.

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 6

(13)

xiii

b. Jenis Pekerjaan... 7

c. Pendapatan... 8

B. Dorongan Orang Tua ... 10

C. Prestasi Belajar ... 11

D. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 12

E. Hubungan Antar Variabel ... 13

F. Kerangka Teoritik ... 14

G. Hipotesis ... 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 17

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 17

C. Subjek dan Objek Penelitian... 17

D. Populasi... 18

E. Sampel... 18

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 20

G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuesioner... 25

H. Analisis Data ... 30

BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah... 38

B. Visi dan Misi Sekolah... 39

C. Kepala Sekolah... 40

D. Guru/Karyawan PNS dan Non PNS... 42

(14)

xiv

F. Fasilitas... 43

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif... 44

B. Pengujian Linearitas ... 47

C. Pengujian Normalitas ... 48

D. Uji Asumsi Klasik ... 49

E. Pengujian Hipotesis... 51

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan... 62

B. Keterbatasan Penelitian... 63

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengelompokan Tingkat Pendidikan... 20

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 22

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dorongan Orang Tua ... 24

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 25

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Dorongan Orang Tua ... 27

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi... 28

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II... 34

Tabel 3.8 Batasan Nilai R... 35

Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen... 42

Tabel 4.2 Data Siswa SMA Negeri 2 Sragen... 42

Tabel 5.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 44

Tabel 5.2 Deskripsi Dorongan Orang Tua ... 45

Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar ... 46

Tabel 5.4 Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 47

Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Lilnieritas... 48

Tabel 5.6 Hasil Korelasi Antara Variabel- Variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 51

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Untuk Uji Validitas ... 65

2. Kuesioner Sesudah Uji Validitas... 73

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

4. Case Summaries ... 86

5. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 89

6. Uji Linearitas Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 93

7. Uji Linearitas Variabel Dorongan Orang Tua ... 94

8. Uji Linearitas Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 96

9. Uji Normalitas... 98

10. Uji Asumsi Klasik ... 99

11. Uji Hipotesis... 100

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu

bangsa, karena pendidikan merupakan dasar bagi pelaksanaan pembangunan.

Pelaksanaan pembangunan harus didukung oleh manusia – manusia yang

cerdas, terampil, berbudi pekerti, nasionalis serta taqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai

kehidupan yang layak.

Melalui pendidikan, setiap warga masyarakat mendapat kesempatan

untuk memperoleh kemampuan dan keahlian sehingga potensi yang ada dalam

diri setiap manusia dapat berkembang secara optimal. Pendidikan dianggap

sangat penting sebagai bekal hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih

layak. Orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan

yang lebih baik karena melalui pendidikan dalam keluarga saja tidak cu

kup untuk masa depan anaknya. Setiap orang tua tentunya mempunyai

harapan yang tinggi akan pendidikan anaknya karena itu banyak orang tua

tidak ragu – ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan

anaknya.

Dewasa ini, pendidikan formal yang tinggi menjadi kebutuhan

masyarakat. Masyarakat meyakini bahwa seseorang yang berpendidikan tentu

dengan mudah akan mendapatkan pekerjaan dan memperoleh pendapatan

(18)

kehidupan sosial ekonomi dalam keluarga. Tingkat pendidikan yang berhasil

dicapai oleh seseorang akan berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat.

Pada umumnya masyarakat akan lebih menghormati dan meneladani

seseorang yang pendidikannya tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak

berpendidikan. Oleh karena itu pendidikan tinggi harus betul – betul diarahkan

untuk menghasilkan manusia berkualitas, mampu bersaing, memiliki budi

pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Pendidikan tinggi dapat ditem puh dengan menempuh pendidikan di

perguruan tinggi. Di Indonesia terdapat 5 bentuk perguruan tinggi, yaitu

akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Akan tetapi untuk

memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit

jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi ini kadang menjadi kendala bagi

mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Banyak dari mereka

terpaksa tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena

keterbatasan biaya. Hal inilah yang sering mempengaruhi minat siswa untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat SMU. Namun pada

kenyataan dapat dilihat bahwa tidak sedikit siswa yang berasal dari keluarga

cukup mampu tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikarenakan

kurangnya minat dari siswa itu sendiri.

Agar siswa tidak kehilangan minatnya untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, diperlukan dorongan dari orang tua untuk dapat

(19)

orang tua, teman – teman sekitar dimana siswa biasa bergaul juga dianggap

berpengaruh terhadap minat.

Prestasi yang dicapai siswa selama sekolah juga dianggap ikut

mempengaruhi minat siswa . Siswa yang berprestasi bagus tentu mempunyai

keyakinan bahwa dia mampu untuk menempuh perguruan tinggi sedangkan

siswa yang kurang berprestasi akan lebih rendah diri dan merasa tidak yakin

akan kemampuannya. Namun pada akhirnya, saat siswa hendak mengambil

keputusan terhadap pendidikan yang lebih lanjut mereka harus

mempertimbangkan beberapa faktor. Ada 2 faktor yang harus

dipertimbangkan; (Winkel, 1984 : 31) yaitu:1. Kemampuan intelektual, bakat

khusus, arah minat, cita – cita hidup dan kemampuan finansial. 2. Tidak dapat

diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam menentukan

pendidikan lanjutan banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh siswa.

Dari sekian banyak faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang diduga

dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang

tua, prestasi belajar siswa, dukungan teman dan dorongan orang tua.

(20)

B. Batasan Masalah

Minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tingi di pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kemampuan intelektual, bakat, cita – cita,

lingkungan bergaul, dorongan orang tua dan status sosial ekonomi orang tua.

Penelitian ini menitik beratkan pada minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua,

prestasi belajar siswa, dorongan orang tua.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui :

1. Apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap

minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

2. Apakah dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

3. Apakah prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

4. Apakah status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi

belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui :

1. pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk

(21)

2. pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi;

3. pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi;

4. pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi

belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Sebagai gambaran dalam menentukan pilihan melanjutkan pendidikan

setelah tamat SMU.

2. Bagi peneliti

Dapat mengetahui secara mendalam latar belakang sosial ekonomi orang

tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dan pengaruhnya terhadap minat

(22)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok (Sukanto,

1990:263). Status sosial adalah perbandingan peranan dalam masyarakat,

status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia

(Susanto, 1977 : 99). Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial

dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok

masyarakat. Sukanto (1990 : 263) mengatakan bahwa status sosial adalah

tempat secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain

dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise dan hak – hak serta kewajiban-

kewajibannya.

Menurut Keeves (1972 : 235) status sosial ekonomi mencakup unsur

pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilihan barang berharga yang

dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya. Dari

berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi

merupakan posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat yang dilihat

berdasarkan tingkat pendidikan yang dicapai, besarnya penghasilan dan jenis

pekerjaan.

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dala m suatu keluarga

atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari – hari biasa disebut bapak

(23)

suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya,

serta menerima hal – hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara

ilmiah. Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak –anak saja,

melainkan juga bagi kaum remaja dan orang – orang dewasa. Setiap orang

dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah

untuk mena mbah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah

menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan menjadi berkembang,

baik pikiran, kemampuan pengetahuan maupun kecakapannya sebagai

manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri

dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan pikiran

orang akan semakin berkembang dan kepribadian seseorang itu juga akan

semakin matang, menjadi orang yang lebih terbuka terhadap

perkembangan dan menerima hal – hal baru, yang semuanya itu akan

memberikan kesejahteraan bagi orang itu sendiri. Tingkat pendidikan

adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang

dibuktikan dengan adanya ijasah yang paling akhir diperolehnya,

misalanya lulus SD, SLTP, Sekolah Menegah, Sarjana Muda atau Sarjana.

b. Jenis Pekerjaan

Menurut Spillane dan Yudiati (1983 : 105), pekerjaan adalah aktivitas

yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus

menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi beberapa

(24)

negeri, dan sebagainya. Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian

yang dilakukan orang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang

aktivitas tersebut menyita banyak waktu.

Biro Pengembangan Sosial Budaya membedakan pekerjaan menjadi

beberapa jenis (Eko, 2004 : 10).

1) Pekerjaan Pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai sumber utama penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila

penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi

untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan

lain di luar penghasilan pokok, yang disebut sebagai pekerjaan dan

penghasilan tambahan atau sampingan.

2) Pekerjaan Sampingan atau Sambilan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan

guna memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan

sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama

halnya seperti pekerjaan pokok, tetapi tidaklah sama untuk masing –

masing orang.

c. Pendapatan

(25)

Pengertian pendapatan erat hubungannya dengan penghasilan, yaitu

jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang.

Menurut Mulyanto dan Evers (1982 : 89), pendapatan adalah hasil

yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok,

pekerjaan sampingan dan pendapatan hasil lain yang berupa uang

maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan bagi mereka untuk

memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan

pendidikan. Pemenuhan kebutuha n sering dirasa sukar dengan

penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu

mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok

hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain

yang sifatnya tidak mendesak.

Saat ini pendidikan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk

dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh

pendapatan guna mencukupi macam – macam kebutuhan akan

pendidikan.

2) Bentuk Pendapatan

Menurut Biro Pusat Statistik pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga

bentuk : (Mulyanto dan Ever, 1982 : 92) pendapatan berupa uang,

pendapatan berupa barang dan lain – lain penerimaan uang dan barang.

Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang

(26)

sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain – lain balas jasa

serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan

pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara

dari halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial.

Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya

reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa, barang –

barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun

tidak diimbangi atau disertai transakasi uang oleh yang menikmati

barang dan jasa tersebut, demikian pula penerimaan barang secara

cuma – cuma, pemberian barang, dan jasa dengan harga subsidi atau

reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

Untuk lain – lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai

pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau

redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah

tangga, misalnya penjualan barang – barang yang dipakai, pinjaman

uang, hasil und ian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan

menang judi.

B. Dorongan Orang Tua

Semenjak dilahirkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mula–

mula menanamkan pengaruh pada individu anak, kemudian setelah anak

menginjak usia lebih tinggi maka lingkungan keluarga ini akan semakin

(27)

eksplorasinya ke dalam lingkungan masyrakat yang terdapat di luar rumah

tangga dimana ia hidup dan dibesarkan.

Menurut Suhartin (1984 : 108), dorongan atau motivasi berarati memberi

rangsangan atau penjelasan sehingga timbul minat pada diri siswa, semangat

atau kemauan yang hebat guna diarahkan untuk mencapai tujuan. Purwanto

(1990 : 60-63), mengemukakan bahwa bakat anak tidak berkembang karena

tidak diperolehnya dorongan atau motivasi yang tepat, jika seseorang

mendapatkan dorongan yang tepat maka akan keluar seluruh kemampuan yang

dimiliki anak sehingga tercapai hal yang diharapkan. Dia juga mengemukakan

pengertian dorongan atau motivasi sebagai suatu pernyataan yang komplek di

dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan

atau perangsang . Dari uraian di atas maka dapat diartikan bahwa dorongan

orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan kepada anak agar

timbul minat, semangat dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke

Perguruan Tinggi.

C. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dan yang telah dilakukan, dikerjakan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983 : 165). Sejalan dengan itu Winkel

(1983:3) mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai.

Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar

adalah perubahan di dalam diri siswa dimana ia dapat mengetahui sesuatu

(28)

beda sesuai dengan kemampuannya dari apa yang telah dipelajari. Prestasi

belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.

Usaha mengevaluasi hasil belajarnya biasanya dilakukan dengan mengadakan

pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi

skor, yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan

informasi – informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka

yang disebut prestasi belajar. (Masrun, 1975 : 1)

D. Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Minat merupakan perhatian, kesukaan, dan keinginan. Kalau kita berminat

terhadap sesuatu pasti kita akan berusaha untuk mewujudkan keinginan kita

itu. Walgito (1977 : 38) mengatakan bahwa minat merupakan keadaan dimana

seseorang menaruh perhatian suatu objek disertai adanya kecenderungan

untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut.

Sementara itu menurut Winkel (1983:30), minat adalah kecenderungan yang

agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan

merasa senang berkecimpung dalam bidang/hal itu.

Dari pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat

melanjutkan ke Perguruan Tinggi merupakan suatu kecenderungan yang

mengarahkan siswa untuk memilih Perguruan Tinggi sebaga i kelanjutan

pendidikan setelah tamat dari SMU/SMK, yang ditandai dengan perasaan

(29)

E. Hubungan Antar Variabel Penelitian

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Penelitian tentang minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang

dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82) menyatakan bahwa minat siswa untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi ternyata dipengaruhi oleh status sosial

ekonomi orang tua siswa tersebut. Dalam penelitian itu menunjukkan bahwa

semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka minat siswa juga

semakin tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Penelitian yang

dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) juga menyatakan bahwa status sosial

ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari

(2005 : 77) yang dalam hasil penelitiannya tersebut menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan

minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Prestasi belajar yang berhasil diraih siswa ternyata berhubungan positif

dengan minat siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, hal ini

berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82),

semakin tinggi prestasinya maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi juga

semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) tentang

(30)

siswa melanjutkan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh prestasi belajar.

Dalam penelitian yang serupa, Sari (2005 : 77) juga menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan minat siswa

melanjutkan ke perguruan tinggi.

F. Kerangka Teoritik

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu

yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek

tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu

keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan

Tinggi. Status sosial ekonomi berarti posisi seseorang dalam suatu kelompok

masyarakat dilihat dari pekerjaan, latar belakang pendidikan serta tingkat

penghasilannya. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi ini diduga

dipengaruhi oleh status sosial yang disandangnya. Siswa yang berasal dari

status sosial ekonomi tinggi tentu saja akan mempunyai keinginan atau minat

yang besar untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi status

sosia l ekonomi orang tua maka minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi juga semakin besar.

(31)

Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu

yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek

tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu

keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan

Tinggi. Dorongan orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan

orang tua kepada anaknya agar timbul minat, semangat dan kemauan. Minat

siswa melanjutkan ke perguruan tinggi diduga juga dipengaruhi oleh dorongan

orang tua. Dengan adanya dorongan yang kuat dari orang tua maka siswa juga

akan semakin berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Semakin besar

dorongan orang tua maka minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi juga

akan semakin besar.

3. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Te rhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa selama siswa

tersebut mengikuti pelajaran di sekolah yang hasil belajarnya ini diwujudkan

dalam bentuk nilai. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah

suatu keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan

Tinggi. Siswa merasa yakin bahwa ia mampu untuk mengikuti pendidikan di

perguruan tinggi, dari prestasi yang tinggi yang telah dicapainya itu timbulah

minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi minat siswa

(32)

siswa tersebut. Semakin tinggi prestasinya maka siswa akan semakin berminat

untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

G. Hipotesis

1. Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa

melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan

ke perguruan tinggi.

3. Prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa

melanjutkan ke perguruan tinggi.

4. Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar

siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan

(33)

17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Amirin (1986 :

137), studi kasus adalah penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek

tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek

yang diteliti. Studi kasus dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen sehingga

generalisasi kesimpulan hanya berlaku pada siswa kelas XII di SMU Negeri 2

Sragen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XII SMU Negeri 2 Sragen.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua, dorongan

orang tua, prestasi belajar siswa dan minat siswa melanjutkan ke

(34)

D. Populasi

Menurut Suprapto (1986 : 24) populasi adalah kumpulan yang lengkap dari

seluruh elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan

itu dapat disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMU Negeri 2 Sragen yang

berjumlah 312 siswa

E. Sampel

Tidak semua penelitian menjadikan semua anggota dari populasi sebagai

subjek penelitian, hal ini ditentukan oleh tujuan penelitian, waktu, dan dana

yang tersedia, serta minat peneliti, sehingga sebagian besar peneliti hanya

mengambil sebagian dari populasi. Sebagian dari populasi tersebut disebut

sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan

pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka

penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi hanya pada

sebagian anggota populasi (sampel). Namun demikian hasil kesimpulan yang

diperoleh nantinya akan digeneralisasikan pada populasi dimana sampel

penelitian tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel yang diambil

sebanyak 30% dari populasi, sehingga diperoleh 94 siswa SMU Negeri 2

Sragen yang diambil sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang

ditempuh menggunakan teknik proportional random sampling, yaitu sampel

(35)

dipilih secara acak dari setiap populasi. Metode yang digunakan adalah

sebagai berikut.

1. Pertama-tama penulis membagi kelompok berdasarkan kelas siswa.

Kelompok Kelas Jumlah

2. Penulis akan mengambil sampel sebanyak 96 siswa, maka

masing-masing kelompok akan diambil secara proporsional.

(36)

Kelompok 8 : (38/312) x 94 = 11

94

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran

a. Pengelompokan Variabel

Variabel bebas : Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua,

prestasi belajar siswa.

Variabel terikat : minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

b. Pengukuran Variabel

1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan diukur berdasarkan pendidikan formal yang

dicapai oleh ayah atau ibu siswa dimana ditetapkan salah satu dari

tingkat pendidikan ayah atau ibu yang paling dominan dalam keluarga.

Tingkat pendidikan dikelompokkan (Marcellinus, 2004 : 22) dan diberi

skor sebagai berikut.

Tabe l 3.1

Pengelompokan Tingkat Pendidikan

(37)

b. Jenis Pekerjaan

Spillane (!982 : 14) membedakan pekerjaan menjadi beberapa

golongan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dasar

penggolongan dari Spillane yang sudah dimodifikasi. Penulis

membedakan jenis pekerjaan menjadi 5 golongan dan masing – masing

diberi skor sebagai berikut.

Golongan Skor

Golongan A adala h : buruh tani, buruh bangunan, tukang becak dan

pemulung.

Golongan B adalah : petani, pengrajin dan tukang.

Golongan C adalah : pensiunan, pedagang, peternak.

Golongan D adalah : guru, wiraswasta, TNI/Polri, PNS non guru,

dosen

Golongan E adalah : artis, direktur, manajer, camat, bupati.

c. Tingkat Penghasilan

Dalam penelitian ini jumlah penghasilan yang diperoleh responden

dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Untuk

mengkategorikan tingkat penghasilan adalah dengan menggunakan

(38)

sehingga diperoleh pengukuran dengan mengklasifikasikan kategori

sebagai berikut .

Kategori Tingkat penghasilan Skor

Tinggi

Sedang

Rendah

> Rp 1.545.000,00

Rp 1.030.000 – Rp 1.545.000,00

< Rp 1.030.000

5

3

1

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Variable Indikator Nomor Item Status sosial

ekonomi orang tua

Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua

1, 2

Jenis pekerjaan orang tua 3, 4 Besar penghasilan yang diperoleh orang tua dalam satu bulan

5.6

Untuk selanjutnya dalam menentukan pengklasifikasian status sosial

ekonomi orang tua secara keseluruhan dikategorikan menjadi 3, yaitu

tinggi, sedang dan rendah. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai

berikut.

1. Menjumlahkan skor yang dicapai oleh responden dari masing- masing

indikator penelitian status sosial ekonomi orang tua.

2. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor yang terendah

sampai skor yang tertinggi

3. Skor yang dicapai oleh responden selanjutnya digolongkan dalam

kategori tinggi, sedang dan rendah berdasarkan acuan kurve normal

(39)

Kategori Syarat Pengukuran

Tinggi

Sedang

Rendah

M + 1SD

M – 1SD

< M - SD

Grafik kurve normal

Dimana :

N fx M =

X = tingkat pendapatan yang dikelompokan

N = jumlah sampel

Status Sosial Ekonomi Tinggi

Artinya status sosial ekonomi orang tua baik, berkecukupan, mampu,

kaya, pendidikan orang tua termasuk tinggi, tingkat pendapatan lebih dari

cukup karena pekerjaan mapan, orang tua mampu membiayai pendidikan

anak sampai pada jenjang perguruan tinggi.

Status Sosial Ekonomi Sedang

Artinya status sosial ekonomi cukup baik, pendidikan orang tua sedang,

penghasilan cukup untuk menghid upi keluarag, karena pekerjaan cukup

(40)

Status Sosial Ekonomi Rendah

Artinya status sosial ekonomi orang tua kurang menguntungkan, kurang

berada, miskain, pendidikan orang tua rendah, pekerjaan hanya dapat

memberikan penghasilan yang tidak lebih dari cukup, biaya pendidikan

dirasa memberatkan.

2. Prestasi Belajar

Pengukuran prestasi belajar yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang

dicapai pada saat kelas XI semester II.

3. Dorongan Orang Tua

Dorongan orang tua yaitu pemberian rangsangan oleh orang tua kepada

anak agar timbul minat, semangat dan kemauan yang hebat untuk

melanjutkan ke perguruan tinggi.

Pengukuran variabel dorongan orang tua, digunakan pengukuran skala

sikap Likert yang dimodifikasi dengan menggunakan lima kategori

penilaian. Alternatif jawaban dan skor variabel dorongan orang tua adalah

sebagai berikut.

Alternatif Jawaban Skor

Selalu Sering Jarang

Kadang – kadang Tidak pernah

Tabel 3.3 Operasionalisasi Va riabel Dorongan Orang Tua

Variabel Indikator Nomor Item Dorongan Orang Tua Dorongan moral 12, 14, 16, 17,

(41)

Penghargaan 8, 15

Perhatian 7, 9, 10, 11,13, 19

4. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan

tinggi sebagai kelanjutan mereka setelah tamat SMU. Untuk mengukur

minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, cara yang digunakan penulis

adalah kuesioner tipe pilihan dengan empat alternatif jawaban. Adapaun

pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai

berikut.

Skor Jawaban

Positif Negatif

A 4 1

B 3 2

C 2 3

D 1 4

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Variabel Indikator Nomor Item Minat melanjutkan ke

perguruan tinggi

Tertarik 24, 25, 26, 30, 31, 33

Kesenangan 22, 23

Perhatian 27, 28, 29, 32,

G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuisioner

1. Teknik Pengumpulan data

a. Kuisioner

Teknik pengumpulan data kuisioner digunakan untuk

(42)

dorongan orang tua dan minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Kuisioner ini dibagikan kepada siswa siswi kelas XII SMU negeri 2

Sragen.

b. Dokumenter

Teknik pengumpulan data dokumenter dilakukan untuk memperoleh

data berupa catatan atau dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah

data prestasi belajar siswa kelas XII dan data tentang keadaan sekolah

misalnya : jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan, dan fasilitas

yang dimiliki sekolah.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data wawancara dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung atau lisan kepada sekolah dan guru

untuk melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.

2. Pengujian Kuisioner

1. Pengujian Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1986:56). Untuk menguji

validitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Product

Moment (Hadi, 2001:294) dengan rumus sebagai berikut:

(43)

rxy = korelasi skor item dengan skor total

N = jumlah subjek X = skor item Y = skor total

Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh

dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada pada setiap butir

pertanyaan dengan skor total. Uji validitas menggunakan sampel

sebanyak n = 30, dengan dk = n-2 (dk = 30-2), sehingga diperoleh rtabel

(0,05 : 28) = 0,239.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila rhitung lebih besar dari

rtabel dengan taraf signifikasi 5% dinyatakan valid, jika rhitung lebih kecil

dari rtabel dinyatakan tidak valid. Rangkuman dari hasil pengukuran

validitas tersedia pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Dorongan Orang Tua

No Item

Dorongan Orang Tua

(44)

Tabel 3.6

Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

No Item

Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi r hitung r tabel keterangan

Untuk variabel minat siswa terdapat item nomor 24 dan 25 yg nilai

rhitung lebih kecil dari rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid,

maka item nomor 24 dan 25 digugurkan sehingga tidak terpakai lagi

dalam penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan erat dan taraf kepercayaan. Suatu

instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan yang

tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap, mantap serta stabil

(Arikunto, 1986:81). Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam

penelitian ini digunakan teknik korelasi Alpha-Cronbach (Suharsimi

(45)

rtt =

rtt = reliabilitas instrumen

k = jumlah varians

Σs b2 = jumlah varians butir s t2 = varians total

Setelah rtt diperoleh kemudian di konsultasikan dengan rtabel

pada taraf 5 %, instrumen dikatakan andal jika rtt lebih besar dari rtabel.

Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut.

a. Variabel Dorongan Orang Tua (X2)

Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel dorongan

orang tua adalah 0,8910, sedangkan rtabel 0,239. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel dorongan orang tua dapat dikatakan

reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih besar dari

rtabel.

b. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tingii (Y)

Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel minat

siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,8620,

sedangkan rtabel 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat

dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih

(46)

H. Analisis Data

a. Uji prasyarat analisis

1). Pengujian Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat

hubungan linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat

dari data yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah rumus persamaan

garis regresi dengan menghitung nilai “F” atau analisis varians untuk uji

linearitas (Sudjana, 2002:332).

F=

Untuk menguji linearitasnya dengan mengkonsultasikan F hitung yang

lebih kecil dari pada Ftabel dengan taraf signifikan 5 % dan derajat

kebebasan (k-2) serta (n-k), maka kedua variabel tersebut dinyatakan

mempunyai hubungan linear. Sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari

(47)

kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Kriteria

pengujian ini dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

- Ho ditolak jika: Fhit (0,05) (k-2, n-k) > Ftabel (0,05) (k-2, n-k)

2). Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas data yang digunakan untuk mengetahui

apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi

normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus

Kolmogorov Smirnov (Sugiono, 2003:150).

D = Max [Fo (xi) – Fn (xi)]

Keterangan :

D = deviasi

Fo (xi) = fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan

Fn (xi) = frekuensi kulmulatif yang diobservasikan

Jika F hitung > dari F tabel pada taraf signifikasi 5% maka distribusi

data dikatakan normal. Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel maka

distribusi dikatakan tidak normal.

3). Uji Asumsi Klasik

a). Uji heteroskedastisitas

Menurut Algifari (1997:85-86) heteroskedastisitas artinya

varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensi

adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir

(48)

maupun dalam sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh

menggambarkan populasinya (tidak bias) dan bertambahnya sampel

yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten).

Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu

regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi ranking

Spearman. Adapun rumusnya sebagai berikut (Sudjana,1990:230) :

(

1

)

di = selisih ranking standar deviasi (s) dan ranking nilai mutlak error (e). Nilai e = Y – Y

N = banyaknya sampel

Kriteria pengujian heteroskedastisitas yaitu jika nilai r hitung

lebih kecil dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100

maka tidak ada heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai r hitung

lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100

maka ada heteroskedastisitas.

b). Uji multikolinearitas

Menurut Algifari (1997:84) multikolinearitas artinya variabel

independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang

sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi

atau bahkan 1). Untuk menguji multikolinearitas menggunakan

rumus VIF hitung (Variance Inflation Factor). Adapun rumus yang

(49)

VIF = 1 / Tolerance

Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu jika VIF hitung lebih

besar dari 5 maka ada multikolinearitas. Sedangkan VIF hitung lebih

kecil dari 5 maka tidak ada multikolinearitas.

4). Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data secara

kuantitatif untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis kuantitatif

adalah analisis data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data

hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan dan rumus statistik.

Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1). Statistik Deskriptif

Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari penelitian

yaitu data mengenai status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang

tua, dan prestasi belajar siswa yang diperoleh dari kuesioner yang

dibagikan kepada siswa ke dalam tabel penilaian. Dalam hal ini

peneliti akan menghitung nilai rata-rata dan standart deviasi, dan

selanjutnya menyusun tabel penilaian. Status sosial ekonomi orang

tua, dorongan orang tua, dan prestasi belajar siswa diklasifikasikan

(50)

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah

46% Sangat rendah

2). Untuk menguji Hipotesis ke-1, ke-2, dan ke3, digunakan teknik

Analisis Regresi Linier Sederhana.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen

dapat diprediksikan oleh variabel independen, melalui persamaan:

Y` = a + bx

dimana r adalah koefisien korelasi Product Moment, yang dicari

dengan rumus dengan rumus (Suharsimi,1990:425) :

(51)

Untuk menguji apakah harga itu signifikan atau tidak, maka dilakukan

uji signifikansi pada taraf signifikan 5 % dengan tabel r product

moment.

Penarikan Kesimpulan :

Ho : ditolak jika r hitung < r tabel.

Pada hakekatnya nilai r bervariasi dari -1 melalui 0 hingga +1

r = -1, berarti korelasi negatif dan sangat lemah

r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel- variabel

r = +1, berarti korelasi tersebut positif dan sangat kuat.

Batasan-batasan yang dipakai untuk mengetahui tingkat koefisien

korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Batasan Nilai r

Interval Koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang / cukup 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

3). Untuk menguji hipotesis ke-4 digunakan Analisis Regresi Linier

Berganda. Analisis ini digunakan untuk memprediksi pengaruh antara

seluruh prediktor (variabel bebas) dengan kriteria (variabel terikat)

serta untuk mengetahui sumbangan atau pengaruh yang diberikan oleh

prediktor terhadap kriterian. Persaman regresi linier berganda dengan 4

prediktor dinyatakan dengan rumus (Hadi,1992:33) :

(52)

Keterangan:

a1 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X1

a2 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X2

a3 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X3

X1 = variabel status sosial ekonomi orang tua

X2 = variabel dorongan orang tua

X3 = variabel prestasi belajar

Y = variabel minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Sedangkan koefisien a1, a2, a3, dihitung dengan persamaan:

Σ X1y = a1ΣX12 + a2ΣX1X2 + a3 ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4

Σ X2y = a1Σ1X2+ a2ΣX22 + a3ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4

Σ X3y =a1ΣX1.X3+ a2ΣX1X2 + a3ΣX32 + a4 ΣX1 X4

Untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas

secara bersama-sama terhadap variabel terikat, digunakan rumus (Hadi,

1995:25):

Untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan

rumus koefisien determinasi berbentuk (Ry(1,2,3))2 = R2.

Sedangkan Ftes yang dipergunakan untuk menguji signifikansi

antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat

(Sudjana, 2002:385)adalah :

(

1

)

/

(

1

)

(53)

R2 : koefisien determinan

Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel pada

db (derajat kebebasan) = {k:(n-k-1)} dan pada taraf signifikan 5 %.

Kriteria: Jika Fhitung > Ftabel maka harga Ry(1,2,3,4) signifikan, dan

berarti ada korelasi antar variabel bebas secara keseluruhan dengan

(54)

38

BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data Kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 SRAGEN

b. Alamat : Jl. Anggrek no 34 Sragen 57212

2. Sejarah Berdirinya Sekolah

Kepala TU SMA Negeri 2 Sragen saat ini menerangkan bahwa

sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sragen disusun oleh KTU yang pertama

yaitu oleh Bapak Soekimpel. Pada tanggal 1 Agustus 1963 beriri sekolah

swasta di kabupaten Sragen yang namanya SMA SUKAWATI SRAGEN.

Pada waktu itu SMA Sukawati Sragen bernaung dibawah Yayasan Front

Marhenis dengan susunan panitia pendiri SMA Sukawati Sragen adalah

sebagai berikut .

1. Ketua : Bp. Wongsoatmojo, BA.

2. Sekretaris : Bp. Y. Soeradi Hardjopranoto

( Wakasek/Guru SMP Negeri 1 Sragen)

3. Bendahara : Bp. Soetimboel

4. Bagian Pendidikan : Bp. Soebono, BA.

(Guru SMA Negeri 1 Sragen)

5. Bagian Usaha : Bp. Soejono Tjiptosuhardjo.

6. Bagian Tata Usaha : Bp. Soekimpoel.

(55)

7. Kepala Sekolah : Bp. Wongsoatmodjo, BA

(Tjamat Sragen)

8. Pelaksana Harian : Bp. Soebono, BA

(Wakil Kepala Sekolah)

Pada tanggal 1 Januari 1972 Yayasan Front Marhenis menyerahkan

SMA Sukawati Sragen kepada Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II

Sragen. Pada tanggal 1 Januari 1972, SMA Sukawati Sragen namanya

dirubah menjadi SMA PEMDA SRAGEN. Kepala Sekolah pada waktu

itu adalah Bp. Soedjadi, pada tanggal 1 Juli 1978 SMA PEMDA Sragen

disyahkan oleh Bapak Kepala Bidang Dikmenum Semarang dengan nomor

Piagam No. : 074/XIII/4.A/78 tanggal 1 April 1978. pada tanggal 1 Juli

1980 SMA PEMDA SRAGEN diresmikan menjadi SMA NEGERI 2

SRAGEN oleh Bapak Menteri P dan K Republik Indonesia di Jakarta

dengan surat keputusan tanggal 30 Juli 1980 No. 0208/0/1980.

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah dan Misi Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memajukan

dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam

dunia pendidikan, maka di SMU N 2 Sragen mempunyai maksud dan

tujuan atau visi dan misi yang sangat berarti bagi anak didiknya. Adapun

visi dan misinya yaitu :

(56)

1. Visi Sekolah :

Unggul Dalam Mutu

Santun Dalam Perilaku

Ber Akhlak Dan Ber Ilmu

2. Misi Sekolah

a. Meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat

dan perkembangan IPTEK

b. Meningkatkan Prestasi dalam ekstrakulikuler, sesuai dengan

kebutuhan masyarakat saat ini serta mendorng dan membantu siswa

untuk mengenali dirinya sehingga dapat dikembangkan secara

optimal.

c. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar

pada sistem niali, adat istiadat, agama dan budaya masyarakat

dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.

d. Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah.

e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam

bertindak.

C. Kepala Sekolah

Sejak diresmikan menjadi SMA NEGERI 2 SRAGEN, yang

(57)

1. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 1 : Bp. Drs. Sri Widodo

(01-07-1980 s.d 29-09-1986)

2. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 2 : Bp. Soejoto Siswohadisaputro, BA.

(29-09-1986 s.d 23-12-1987)

3. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 3 : Bp. KM. Maksum, BA.

(23-12-1987 s.d 15-11-1989)

4. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 4 : Bp. R. M. Sambodo, BA.

(15-11-1989 s.d 11-09-1995, karena

meninggal)

Sebagai Pengampu Kep. SMAN 2 : Bp. Drs. Sardjono (Kep. SMAN 1

Sragen) (20-09-1995 s.d 29-04-1996)

5. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 6 : Bp. Drs. Sutarno

(01-05-1996 s.d 14-12-2000)

6. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 7 : Bp. Drs. Suyatmin

(20-12-2000 s.d 05-04-2002, karena

meninggal)

Sebagai PJS Kep. SMAN 2 : Bp. Sugiyanto, S.Pd (Wak. Kur.)

7. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 8 : Bp. Drs. Sumarsono

(10-07-2002 s.d 30-04-2003)

8. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 9 : Bp. Drs. Sunaryo

(58)

D. Guru/ Karyawan PNS dan Non PNS

Laporan keadaan Guru/Karyawan PNS dan NN PNS SMA Negeri 2 Sragen

tahun pelajaran 2007/2008

Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen

NO JENIS L/P JML

Siswa SMA Negeri 2 Sragen tiap tahun pelajaran dibagi menjkagi 8 kelas.

Berikut ini data siswa SMA Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2007 / 2008.

Tabel 4.2

(59)

JUMLAH 133 182 315

SMA N 2 Sragen memiliki fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar, fasilitas itu adalah :

1. Gedung sekolah yang luas

2. Sekolah masuk pagi

3. Prasarana praktek :

a. kelas komputer

b. Lab kimia

c. Lab Biologi

d. Lab Fisika

e. Lab Bahasa

4. Mushola

(60)

44

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan analisis data yang meliputi pengujian

linearitas, pengujian normalitas, dan pengujian hipotesis.

A.Statistik Deskriptif

Dalam bab ini akan dideskripsikan data tentang variabel status

sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dengan

minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Data dikumpulkan

dengan cara membagikan kuesioner kepada siswa. Untuk penilaian

masing- masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

tipe II, dan juga berdasarkan nilai rata-rata (mean), modus, median, dan

standar deviasi. Deskripsi data masing- masing variable adalah sebagai

berikut.

1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi yang dicapai 28 dan

skor terendah adalah 8. Mean sebesar 17,85; standar deviasi sebesar 5,939;

median sebesar 19; serta modus sebesar 8. Berikut ini adalah tabel

interpretasi variable Status Sosial Ekonomi Orang Tua.

Tabel 5.1

Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 25 - 30 12 12,7% Sangat Tinggi 2 22 - 24 19 20,2% Tinggi

(61)

No Skor Frekue nsi Persentase Kriteria 5 = 16 36 38,29% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Berdasarkan tabel deskripsi data variabel status sosial ekonomi

orang tua tampak bahwa 36 siswa atau 38%,29 berasal dari keluarga

dengan status sosial ekonomi sangat rendah. Dengan memperhatikan mean

tampak bahwa status sosial ekonomi orang tuarendah, sehingga dapat

disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua pada siswa SMA

Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori rendah atausangat rendah.

2. Variabel Dorongan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang

dicapai adalah 68 dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 47,60;

standar deviasi 10,872; median sebesar 49; dan modus sebesar 48. Berikut

ini disajikan tabel interpretasi variable dorongan orang tua.

Tabel 5.2

Deskripsi Dorongan Orang Tua

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 59 – 70 15 16% Sangat Tinggi 2 51 - 58 26 27,6% Tinggi 3 45 - 50 19 20,2% Cukup 4 38 - 44 16 17,02% Rendah 5 14 - 37 18 19,14% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Dari tabel deskripsi data variable dorongan orang tua dapat dilihat

bahwa 26 siswa atau 27,6% menyatakan bahwa dorongan orang tua tinggi.

(62)

Maka dapat disimpulkan bahwa dorongan orang tua pada siswa SMA

Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori tinggi atau cukup.

3. Variabel Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang

dicapai adalah 8,76 dan skor terendah adalah 7. Mean sebesar 7,7040;

standar deviasi 0,47130; median sebesar 7,8; dan modus sebesar 7. Berikut

ini disajikan tabel interpretasi variable prestasi belajar.

Tabel 5.3

Deskripsi Prestasi Belajar

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 =8,43 7 7,4% Sangat Tinggi 2 8,16 – 8,42 9 9,57% Tinggi 3 8 – 8,15 14 15% Cukup 4 7,8 - 8 18 19,14% Rendah 5 =7,8 45 47,87% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Dari tabel deskripsi data prestasi belajar tampak bahwa 45 siswa

atau 47,87% prestasi belajarnya sangat rendah. Dengan memperhatikan

nilai mean, prestasi belajar siswa juga termasuk sangat rendah. Maka dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMA Negeri 2 Sragen termasuk

kategori sangat rendah.

4. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 39

dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 32,07; standar deviasi 3,676;

median sebesar 32; dan modus sebesar 30. Berikut ini disajikan tabel

(63)

Tabel 5.4

Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 =34 36 38,3% Sangat tinggi 2 30 - 33 41 43,6%% Tinggi 3 27 - 29 8 8,5% Cukup 4 24 -26 7 7,4% Rendah 5 =24 2 2,12% Sangat rendah

Jumlah 94 100%

Berdasarkan tabel deskripsi data variabel minat siswa melanjutkan

studi ke perguruan tinggi tampak bahwa 41 siswa atau 43,64% menyatakan

minatnya tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan

memperhatikan nilai mean, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan

tinggi juga tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa minat siswa SMA Negeri

2 Sragen untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi termasuk kategori

tinggi.

B. Pengujian Linearitas

Penguj ian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat

hubungan linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan, terjadi linearitas apabila nilai Fhitung lebih

kecil dari nilai Ftabel, demikian sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel

maka dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Setelah dilakukan uji

(64)

Tabel 5.5

Ringkasan Hasil Uji Linieritas

Variabel Bebas Variabel Terikat Fhitung Ftabel

Status sosial ekonomi orang tua

Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

1,600 3,098

Dorongan orang tua Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

1,026 3,098

Prestasi belajar siswa Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0,844 3,098

Dari tabel di atas diketahui bahwa Fhitung antara masing- masing variabel bebas

dan variabel terikat lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing- masing variabel adalah

linear.

B. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk

mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan taraf

signifikansi 5%. Kriteria penilaian yaitu jika nilai p-value pada kolom Asimp.

Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% maka data dinyatakan berdistribusi normal.

Begitu pula sebaliknya jika nilai p-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed)

lebih kecil dari 5% maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program

SPSS. Hasil uji normalitas sebaran distribusi data masing- masing variabel

(65)

a. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data

variabel X1 ( status sosial ekonomi orang tua) diperoleh nilai Asimp.

Sig (2-tailed) sebesar 0,390 hal ini berarti bahwa nilai Asimp. Sig

(2-tailed) 0,39 lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data

variabel status sosial ekonomi orang tua berdistribusi normal.

b. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data

variabel X2 (dorongan orang tua) diperoleh nilai Asimp. Sig (2-tailed)

sebesar 0,468. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan

bahwa variabel dorongan orang tua berdistribusi normal karena nilai

Asimp. Sig (2-tailed) 0,468 lebih besar dari 0,05.

c. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data

variabel X3 (prestasi belajar siswa) diperoleh nilai Asimp. Sig

(2-tailed) sebesar 0,12 yang berarti bahwa variabel X3 (prestasi belajar

siswa) berdistribusi normal karena nilai Asimp. Sig (2-tailed) 0,12

lebih besar dari 0,05.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan varians suatu periode

pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Hasil prediksi ada

tidaknya heteroskesdastistas dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan

menggunakan pengujian korelasi Spearman dengan kriteria pengujian

(66)

signifikan 5% maka tidak ada heteroskesdastisitas. Dari hasil perhitungan

nampak bahwa ;

a. variabel status sosial ekonomi orang tua mempunyai nilai p- value

pada kolom sig.(2-tailed) 0.471 > 0.05;

b. variabel dorongan orang tua mempunyai nilai p-value pada kolom

sig.(2-tailed) 0.356 > 0.05;

c. variabel prestasi belajar mempunyai nilai p-value pada kolom

sig.(2-tailed) 0.623 > 0.05;

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi linier

berganda dalam penelitian ini tidak terjadi heteoskesdastisitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel

independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain

dalam suatu model. Uji asumsi klasik multikolinieritas dicari dengan

bantuan komputer program SPSS, dari hasil uji melalui VIF,

masing-masing variabel bebas memiliki VIF tidak lebih dari 5 dan nilai tolerance

tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier

berganda terbebas dari multikolinieritas dan dapat digunakan dalam

Gambar

Tabel 3.1 Pengelompokan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.2  Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Grafik kurve normal
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dorongan Orang Tua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini merupakan hasil dari penelitian pada komunitas Magis Indonesia.. yang dilakukan kurang lebih

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi dengan penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking dan Card Sort pada siswa kelas

Contohnya dalam Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang No. 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pengertian korban diperluas meliputi juga ahli warisnya

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB

[r]

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data dari mata kuliah yang.. diambil mahasiswa, beserta

Menyelenggarakan pendidikan akademik yang mampu menghasilkan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki kompetensi di Bidang Antropologi, Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu

turm!rPd4