PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,
DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE
PERGURUAN TINGGI
Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
Nama : Teresia Niken Maya Widita NIM : 031334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS SANATA DHARMA
iv
LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Teresia Niken Maya Widita
Nomor Mahasiswa : 031334027
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Orang Tua Dan Prestasi
Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
Studi Kasus Pada Siswa Kelas Xii Smu Negeri 2 Sragen
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin sari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
v
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam D ia yang memberi kekuatan kepadaku”
( Filipi 4 : 14)
Aku memandang hi dup i ni seperti apa adanya,
orang-orang seperti apa adanya,
di ri ku sendi ri seperti apa adanya,
karena aku harus meneri ma apa yang benar dan nyata
sebelum aku mampu membuatnya menjadi lebi h bai k.
vi
Halaman Persembahan
K upersembahkan karya ini untuk :
Bapak dan mamahku tercinta yang tiada pernah berhenti mencurahkan kasih
sayangnya dan memberikan dukungan doa selama ini.
”Mzsay ku” Letda. Arh. Sulisty o Nugroho y ang dengan cintany a
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
viii
ABSTRAK
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT
SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI
Teresia Niken Maya Widita Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 2) pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 3) pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 4) pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Sragen, yang berjumlah 312 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 94 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga digunakan analisa regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keemoat digunakan analisa regresi linier berganda.
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PARENTS’ SOCIAL ECONOMY STATUS, ENCOURAGEMENT FROM PARENTS, AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT TOWARD STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING
THEIR STUDY AT COLLEGE
Teresia Niken Maya Widita Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This study was intended to find out: 1) the influence of parents’ social economy status toward students’ interest in continuing their study at college; 2) the influence of encouragement from parents toward students’ interest in continuing their study at college; 3) the influence of students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college; and 4) the influence of parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college.
The population of this study was 312 students of grade XII of SMA Negeri 2 Sragen. The sample of this study were 94 students chosen through proportional random sampling technique. The simple linear regression analysis was conducted to answer the first, second, and third problem. Meanwhile, the double linear regression analysis was used to answer the fourth problem.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih
dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Status Sosial
Ekonomi Orang Tua, Dorongan Tua dan Prestasi Belajar Siswa Teerhadap Minat
Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi”. Studi kasus : Siswa Kelas XII
SMU Negeri 2 Sragen ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Program Studi Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucaapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Sosial Universitas Sanata Dharmaa Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,Msi, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan perhatian dan waktu dengan kesabaran serta semangatnya untuk
memberikan bimbingan, pengarahan, dan koreksi selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A, yang telah memberikan bimbingan dan
koreksi untuk penulisan skripsi ini.
6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, yang telah memberikan bimbingan dan
koreksi untuk penulisan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Sunaryo, selaku Kepala Sekolah SMU Negeri 2 Sragen yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMU Negeri 2
Sragen.
8. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMU Negeri 2 Sragen yang dengan
keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama
xi
9. Adik-adik kelas XII SMU Negeri 2 Sragen (terima kasih ya……)
10.Kedua orang tuaku tercinta, bapak Yoseph Soewarso dan mamah Anastasia
Tri Widayati yang telah mendukung baik secara materia l maupun spiritual
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. ( terima kasih mamah…selama ini
mamah ga’ cuma ibu tetapi juga sobatku..)
11.Letda Arh. Sulistyo Nugroho mzsay tercintaku, terima kasih sampai saat ini
masih mendampingiku dengan penuh cinta dan kasih sayang meski kita begitu
rumit. (kapan nich ada long week end lagi...?? J )
12.Kakakku yang kecil dan mungil, Francisca Dyah Kartikasari, S.Pd terima
kasih untuk sayang dan perhatiannya.
13.Sahabatku tercinta yang selalu berbagi keceriaan dan kesusahan, Rosana
Rahayu. (cepet digarap lagi ya skripsinya...maaf ya mbakyu kemarin-kemarin
aku sempet nyuekin kamu.)
14.Pegawai sekretariat PAK, mbak Aris dan Pak Wawik yang telah banyak
membantu segala macam kepentingan perkuliahan.
15.Sahabat – sahabatku PAK ’03, Nina (terima kasih sudah mengantarku
kemana-mana), Eki, Shinta dan Krisna, tetep kompak selalu ya...
16.Teman – teman Surya 7B, mbak ninik, niken wija, yufita, juleha, risma, nian,
ayo bikin kos jadi rame lagi... Sukses ya buat kalian semua.
17.Terima kasih juga untuk semua teman – teman yang namanya tidak dapat
penulis sebutkan.
Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
memberikan kesempurnaan skripsi ini. semoga dapat memberikan manfaat bagi
yang membutuhkan.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah... 3
C. Rumusan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 6
xiii
b. Jenis Pekerjaan... 7
c. Pendapatan... 8
B. Dorongan Orang Tua ... 10
C. Prestasi Belajar ... 11
D. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 12
E. Hubungan Antar Variabel ... 13
F. Kerangka Teoritik ... 14
G. Hipotesis ... 16
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 17
B. Tempat dan Waktu Penelitian... 17
C. Subjek dan Objek Penelitian... 17
D. Populasi... 18
E. Sampel... 18
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 20
G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuesioner... 25
H. Analisis Data ... 30
BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah... 38
B. Visi dan Misi Sekolah... 39
C. Kepala Sekolah... 40
D. Guru/Karyawan PNS dan Non PNS... 42
xiv
F. Fasilitas... 43
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif... 44
B. Pengujian Linearitas ... 47
C. Pengujian Normalitas ... 48
D. Uji Asumsi Klasik ... 49
E. Pengujian Hipotesis... 51
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55
BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan... 62
B. Keterbatasan Penelitian... 63
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pengelompokan Tingkat Pendidikan... 20
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 22
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dorongan Orang Tua ... 24
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 25
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Dorongan Orang Tua ... 27
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi... 28
Tabel 3.7 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II... 34
Tabel 3.8 Batasan Nilai R... 35
Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen... 42
Tabel 4.2 Data Siswa SMA Negeri 2 Sragen... 42
Tabel 5.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 44
Tabel 5.2 Deskripsi Dorongan Orang Tua ... 45
Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar ... 46
Tabel 5.4 Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 47
Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Lilnieritas... 48
Tabel 5.6 Hasil Korelasi Antara Variabel- Variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 51
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Untuk Uji Validitas ... 65
2. Kuesioner Sesudah Uji Validitas... 73
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84
4. Case Summaries ... 86
5. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 89
6. Uji Linearitas Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 93
7. Uji Linearitas Variabel Dorongan Orang Tua ... 94
8. Uji Linearitas Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 96
9. Uji Normalitas... 98
10. Uji Asumsi Klasik ... 99
11. Uji Hipotesis... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu
bangsa, karena pendidikan merupakan dasar bagi pelaksanaan pembangunan.
Pelaksanaan pembangunan harus didukung oleh manusia – manusia yang
cerdas, terampil, berbudi pekerti, nasionalis serta taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai
kehidupan yang layak.
Melalui pendidikan, setiap warga masyarakat mendapat kesempatan
untuk memperoleh kemampuan dan keahlian sehingga potensi yang ada dalam
diri setiap manusia dapat berkembang secara optimal. Pendidikan dianggap
sangat penting sebagai bekal hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih
layak. Orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih baik karena melalui pendidikan dalam keluarga saja tidak cu
kup untuk masa depan anaknya. Setiap orang tua tentunya mempunyai
harapan yang tinggi akan pendidikan anaknya karena itu banyak orang tua
tidak ragu – ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan
anaknya.
Dewasa ini, pendidikan formal yang tinggi menjadi kebutuhan
masyarakat. Masyarakat meyakini bahwa seseorang yang berpendidikan tentu
dengan mudah akan mendapatkan pekerjaan dan memperoleh pendapatan
kehidupan sosial ekonomi dalam keluarga. Tingkat pendidikan yang berhasil
dicapai oleh seseorang akan berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat.
Pada umumnya masyarakat akan lebih menghormati dan meneladani
seseorang yang pendidikannya tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak
berpendidikan. Oleh karena itu pendidikan tinggi harus betul – betul diarahkan
untuk menghasilkan manusia berkualitas, mampu bersaing, memiliki budi
pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan tinggi dapat ditem puh dengan menempuh pendidikan di
perguruan tinggi. Di Indonesia terdapat 5 bentuk perguruan tinggi, yaitu
akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Akan tetapi untuk
memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit
jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi ini kadang menjadi kendala bagi
mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Banyak dari mereka
terpaksa tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena
keterbatasan biaya. Hal inilah yang sering mempengaruhi minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat SMU. Namun pada
kenyataan dapat dilihat bahwa tidak sedikit siswa yang berasal dari keluarga
cukup mampu tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikarenakan
kurangnya minat dari siswa itu sendiri.
Agar siswa tidak kehilangan minatnya untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, diperlukan dorongan dari orang tua untuk dapat
orang tua, teman – teman sekitar dimana siswa biasa bergaul juga dianggap
berpengaruh terhadap minat.
Prestasi yang dicapai siswa selama sekolah juga dianggap ikut
mempengaruhi minat siswa . Siswa yang berprestasi bagus tentu mempunyai
keyakinan bahwa dia mampu untuk menempuh perguruan tinggi sedangkan
siswa yang kurang berprestasi akan lebih rendah diri dan merasa tidak yakin
akan kemampuannya. Namun pada akhirnya, saat siswa hendak mengambil
keputusan terhadap pendidikan yang lebih lanjut mereka harus
mempertimbangkan beberapa faktor. Ada 2 faktor yang harus
dipertimbangkan; (Winkel, 1984 : 31) yaitu:1. Kemampuan intelektual, bakat
khusus, arah minat, cita – cita hidup dan kemampuan finansial. 2. Tidak dapat
diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam menentukan
pendidikan lanjutan banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh siswa.
Dari sekian banyak faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang diduga
dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang
tua, prestasi belajar siswa, dukungan teman dan dorongan orang tua.
B. Batasan Masalah
Minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tingi di pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kemampuan intelektual, bakat, cita – cita,
lingkungan bergaul, dorongan orang tua dan status sosial ekonomi orang tua.
Penelitian ini menitik beratkan pada minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua,
prestasi belajar siswa, dorongan orang tua.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui :
1. Apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap
minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
2. Apakah dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
3. Apakah prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?
4. Apakah status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi
belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1. pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk
2. pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi;
3. pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi;
4. pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi
belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Sebagai gambaran dalam menentukan pilihan melanjutkan pendidikan
setelah tamat SMU.
2. Bagi peneliti
Dapat mengetahui secara mendalam latar belakang sosial ekonomi orang
tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dan pengaruhnya terhadap minat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok (Sukanto,
1990:263). Status sosial adalah perbandingan peranan dalam masyarakat,
status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia
(Susanto, 1977 : 99). Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial
dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok
masyarakat. Sukanto (1990 : 263) mengatakan bahwa status sosial adalah
tempat secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain
dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise dan hak – hak serta kewajiban-
kewajibannya.
Menurut Keeves (1972 : 235) status sosial ekonomi mencakup unsur
pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilihan barang berharga yang
dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya. Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi
merupakan posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat yang dilihat
berdasarkan tingkat pendidikan yang dicapai, besarnya penghasilan dan jenis
pekerjaan.
a. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dala m suatu keluarga
atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari – hari biasa disebut bapak
suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya,
serta menerima hal – hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara
ilmiah. Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak –anak saja,
melainkan juga bagi kaum remaja dan orang – orang dewasa. Setiap orang
dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah
untuk mena mbah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah
menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan menjadi berkembang,
baik pikiran, kemampuan pengetahuan maupun kecakapannya sebagai
manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri
dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan negara.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan pikiran
orang akan semakin berkembang dan kepribadian seseorang itu juga akan
semakin matang, menjadi orang yang lebih terbuka terhadap
perkembangan dan menerima hal – hal baru, yang semuanya itu akan
memberikan kesejahteraan bagi orang itu sendiri. Tingkat pendidikan
adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang
dibuktikan dengan adanya ijasah yang paling akhir diperolehnya,
misalanya lulus SD, SLTP, Sekolah Menegah, Sarjana Muda atau Sarjana.
b. Jenis Pekerjaan
Menurut Spillane dan Yudiati (1983 : 105), pekerjaan adalah aktivitas
yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus
menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi beberapa
negeri, dan sebagainya. Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian
yang dilakukan orang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang
aktivitas tersebut menyita banyak waktu.
Biro Pengembangan Sosial Budaya membedakan pekerjaan menjadi
beberapa jenis (Eko, 2004 : 10).
1) Pekerjaan Pokok
Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai sumber utama penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila
penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi
untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan
lain di luar penghasilan pokok, yang disebut sebagai pekerjaan dan
penghasilan tambahan atau sampingan.
2) Pekerjaan Sampingan atau Sambilan
Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang
sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan
guna memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan
sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama
halnya seperti pekerjaan pokok, tetapi tidaklah sama untuk masing –
masing orang.
c. Pendapatan
Pengertian pendapatan erat hubungannya dengan penghasilan, yaitu
jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang.
Menurut Mulyanto dan Evers (1982 : 89), pendapatan adalah hasil
yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok,
pekerjaan sampingan dan pendapatan hasil lain yang berupa uang
maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan bagi mereka untuk
memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan
pendidikan. Pemenuhan kebutuha n sering dirasa sukar dengan
penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu
mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok
hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain
yang sifatnya tidak mendesak.
Saat ini pendidikan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk
dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh
pendapatan guna mencukupi macam – macam kebutuhan akan
pendidikan.
2) Bentuk Pendapatan
Menurut Biro Pusat Statistik pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk : (Mulyanto dan Ever, 1982 : 92) pendapatan berupa uang,
pendapatan berupa barang dan lain – lain penerimaan uang dan barang.
Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang
sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain – lain balas jasa
serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan
pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara
dari halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial.
Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya
reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa, barang –
barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun
tidak diimbangi atau disertai transakasi uang oleh yang menikmati
barang dan jasa tersebut, demikian pula penerimaan barang secara
cuma – cuma, pemberian barang, dan jasa dengan harga subsidi atau
reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.
Untuk lain – lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai
pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau
redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah
tangga, misalnya penjualan barang – barang yang dipakai, pinjaman
uang, hasil und ian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan
menang judi.
B. Dorongan Orang Tua
Semenjak dilahirkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mula–
mula menanamkan pengaruh pada individu anak, kemudian setelah anak
menginjak usia lebih tinggi maka lingkungan keluarga ini akan semakin
eksplorasinya ke dalam lingkungan masyrakat yang terdapat di luar rumah
tangga dimana ia hidup dan dibesarkan.
Menurut Suhartin (1984 : 108), dorongan atau motivasi berarati memberi
rangsangan atau penjelasan sehingga timbul minat pada diri siswa, semangat
atau kemauan yang hebat guna diarahkan untuk mencapai tujuan. Purwanto
(1990 : 60-63), mengemukakan bahwa bakat anak tidak berkembang karena
tidak diperolehnya dorongan atau motivasi yang tepat, jika seseorang
mendapatkan dorongan yang tepat maka akan keluar seluruh kemampuan yang
dimiliki anak sehingga tercapai hal yang diharapkan. Dia juga mengemukakan
pengertian dorongan atau motivasi sebagai suatu pernyataan yang komplek di
dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan
atau perangsang . Dari uraian di atas maka dapat diartikan bahwa dorongan
orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan kepada anak agar
timbul minat, semangat dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dan yang telah dilakukan, dikerjakan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983 : 165). Sejalan dengan itu Winkel
(1983:3) mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai.
Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar
adalah perubahan di dalam diri siswa dimana ia dapat mengetahui sesuatu
beda sesuai dengan kemampuannya dari apa yang telah dipelajari. Prestasi
belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.
Usaha mengevaluasi hasil belajarnya biasanya dilakukan dengan mengadakan
pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi
skor, yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan
informasi – informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka
yang disebut prestasi belajar. (Masrun, 1975 : 1)
D. Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi
Minat merupakan perhatian, kesukaan, dan keinginan. Kalau kita berminat
terhadap sesuatu pasti kita akan berusaha untuk mewujudkan keinginan kita
itu. Walgito (1977 : 38) mengatakan bahwa minat merupakan keadaan dimana
seseorang menaruh perhatian suatu objek disertai adanya kecenderungan
untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut.
Sementara itu menurut Winkel (1983:30), minat adalah kecenderungan yang
agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam bidang/hal itu.
Dari pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat
melanjutkan ke Perguruan Tinggi merupakan suatu kecenderungan yang
mengarahkan siswa untuk memilih Perguruan Tinggi sebaga i kelanjutan
pendidikan setelah tamat dari SMU/SMK, yang ditandai dengan perasaan
E. Hubungan Antar Variabel Penelitian
1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.
Penelitian tentang minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang
dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82) menyatakan bahwa minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi ternyata dipengaruhi oleh status sosial
ekonomi orang tua siswa tersebut. Dalam penelitian itu menunjukkan bahwa
semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka minat siswa juga
semakin tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Penelitian yang
dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) juga menyatakan bahwa status sosial
ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari
(2005 : 77) yang dalam hasil penelitiannya tersebut menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan
minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
2. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.
Prestasi belajar yang berhasil diraih siswa ternyata berhubungan positif
dengan minat siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, hal ini
berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82),
semakin tinggi prestasinya maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi juga
semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) tentang
siswa melanjutkan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh prestasi belajar.
Dalam penelitian yang serupa, Sari (2005 : 77) juga menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi.
F. Kerangka Teoritik
1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.
Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu
yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek
tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu
keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan
Tinggi. Status sosial ekonomi berarti posisi seseorang dalam suatu kelompok
masyarakat dilihat dari pekerjaan, latar belakang pendidikan serta tingkat
penghasilannya. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi ini diduga
dipengaruhi oleh status sosial yang disandangnya. Siswa yang berasal dari
status sosial ekonomi tinggi tentu saja akan mempunyai keinginan atau minat
yang besar untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi status
sosia l ekonomi orang tua maka minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi juga semakin besar.
Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu
yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek
tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu
keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan
Tinggi. Dorongan orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan
orang tua kepada anaknya agar timbul minat, semangat dan kemauan. Minat
siswa melanjutkan ke perguruan tinggi diduga juga dipengaruhi oleh dorongan
orang tua. Dengan adanya dorongan yang kuat dari orang tua maka siswa juga
akan semakin berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Semakin besar
dorongan orang tua maka minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi juga
akan semakin besar.
3. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Te rhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa selama siswa
tersebut mengikuti pelajaran di sekolah yang hasil belajarnya ini diwujudkan
dalam bentuk nilai. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah
suatu keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan
Tinggi. Siswa merasa yakin bahwa ia mampu untuk mengikuti pendidikan di
perguruan tinggi, dari prestasi yang tinggi yang telah dicapainya itu timbulah
minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi minat siswa
siswa tersebut. Semakin tinggi prestasinya maka siswa akan semakin berminat
untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
G. Hipotesis
1. Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi.
2. Dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan
ke perguruan tinggi.
3. Prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi.
4. Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar
siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Amirin (1986 :
137), studi kasus adalah penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek
tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek
yang diteliti. Studi kasus dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen sehingga
generalisasi kesimpulan hanya berlaku pada siswa kelas XII di SMU Negeri 2
Sragen.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2007.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XII SMU Negeri 2 Sragen.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua, dorongan
orang tua, prestasi belajar siswa dan minat siswa melanjutkan ke
D. Populasi
Menurut Suprapto (1986 : 24) populasi adalah kumpulan yang lengkap dari
seluruh elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan
itu dapat disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMU Negeri 2 Sragen yang
berjumlah 312 siswa
E. Sampel
Tidak semua penelitian menjadikan semua anggota dari populasi sebagai
subjek penelitian, hal ini ditentukan oleh tujuan penelitian, waktu, dan dana
yang tersedia, serta minat peneliti, sehingga sebagian besar peneliti hanya
mengambil sebagian dari populasi. Sebagian dari populasi tersebut disebut
sampel.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan
pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka
penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi hanya pada
sebagian anggota populasi (sampel). Namun demikian hasil kesimpulan yang
diperoleh nantinya akan digeneralisasikan pada populasi dimana sampel
penelitian tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel yang diambil
sebanyak 30% dari populasi, sehingga diperoleh 94 siswa SMU Negeri 2
Sragen yang diambil sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang
ditempuh menggunakan teknik proportional random sampling, yaitu sampel
dipilih secara acak dari setiap populasi. Metode yang digunakan adalah
sebagai berikut.
1. Pertama-tama penulis membagi kelompok berdasarkan kelas siswa.
Kelompok Kelas Jumlah
2. Penulis akan mengambil sampel sebanyak 96 siswa, maka
masing-masing kelompok akan diambil secara proporsional.
Kelompok 8 : (38/312) x 94 = 11
94
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran
a. Pengelompokan Variabel
Variabel bebas : Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua,
prestasi belajar siswa.
Variabel terikat : minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
b. Pengukuran Variabel
1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan diukur berdasarkan pendidikan formal yang
dicapai oleh ayah atau ibu siswa dimana ditetapkan salah satu dari
tingkat pendidikan ayah atau ibu yang paling dominan dalam keluarga.
Tingkat pendidikan dikelompokkan (Marcellinus, 2004 : 22) dan diberi
skor sebagai berikut.
Tabe l 3.1
Pengelompokan Tingkat Pendidikan
b. Jenis Pekerjaan
Spillane (!982 : 14) membedakan pekerjaan menjadi beberapa
golongan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dasar
penggolongan dari Spillane yang sudah dimodifikasi. Penulis
membedakan jenis pekerjaan menjadi 5 golongan dan masing – masing
diberi skor sebagai berikut.
Golongan Skor
Golongan A adala h : buruh tani, buruh bangunan, tukang becak dan
pemulung.
Golongan B adalah : petani, pengrajin dan tukang.
Golongan C adalah : pensiunan, pedagang, peternak.
Golongan D adalah : guru, wiraswasta, TNI/Polri, PNS non guru,
dosen
Golongan E adalah : artis, direktur, manajer, camat, bupati.
c. Tingkat Penghasilan
Dalam penelitian ini jumlah penghasilan yang diperoleh responden
dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Untuk
mengkategorikan tingkat penghasilan adalah dengan menggunakan
sehingga diperoleh pengukuran dengan mengklasifikasikan kategori
sebagai berikut .
Kategori Tingkat penghasilan Skor
Tinggi
Sedang
Rendah
> Rp 1.545.000,00
Rp 1.030.000 – Rp 1.545.000,00
< Rp 1.030.000
5
3
1
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Variable Indikator Nomor Item Status sosial
ekonomi orang tua
Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua
1, 2
Jenis pekerjaan orang tua 3, 4 Besar penghasilan yang diperoleh orang tua dalam satu bulan
5.6
Untuk selanjutnya dalam menentukan pengklasifikasian status sosial
ekonomi orang tua secara keseluruhan dikategorikan menjadi 3, yaitu
tinggi, sedang dan rendah. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai
berikut.
1. Menjumlahkan skor yang dicapai oleh responden dari masing- masing
indikator penelitian status sosial ekonomi orang tua.
2. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor yang terendah
sampai skor yang tertinggi
3. Skor yang dicapai oleh responden selanjutnya digolongkan dalam
kategori tinggi, sedang dan rendah berdasarkan acuan kurve normal
Kategori Syarat Pengukuran
Tinggi
Sedang
Rendah
M + 1SD
M – 1SD
< M - SD
Grafik kurve normal
Dimana :
N fx M =
∑
X = tingkat pendapatan yang dikelompokan
N = jumlah sampel
Status Sosial Ekonomi Tinggi
Artinya status sosial ekonomi orang tua baik, berkecukupan, mampu,
kaya, pendidikan orang tua termasuk tinggi, tingkat pendapatan lebih dari
cukup karena pekerjaan mapan, orang tua mampu membiayai pendidikan
anak sampai pada jenjang perguruan tinggi.
Status Sosial Ekonomi Sedang
Artinya status sosial ekonomi cukup baik, pendidikan orang tua sedang,
penghasilan cukup untuk menghid upi keluarag, karena pekerjaan cukup
Status Sosial Ekonomi Rendah
Artinya status sosial ekonomi orang tua kurang menguntungkan, kurang
berada, miskain, pendidikan orang tua rendah, pekerjaan hanya dapat
memberikan penghasilan yang tidak lebih dari cukup, biaya pendidikan
dirasa memberatkan.
2. Prestasi Belajar
Pengukuran prestasi belajar yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang
dicapai pada saat kelas XI semester II.
3. Dorongan Orang Tua
Dorongan orang tua yaitu pemberian rangsangan oleh orang tua kepada
anak agar timbul minat, semangat dan kemauan yang hebat untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pengukuran variabel dorongan orang tua, digunakan pengukuran skala
sikap Likert yang dimodifikasi dengan menggunakan lima kategori
penilaian. Alternatif jawaban dan skor variabel dorongan orang tua adalah
sebagai berikut.
Alternatif Jawaban Skor
Selalu Sering Jarang
Kadang – kadang Tidak pernah
Tabel 3.3 Operasionalisasi Va riabel Dorongan Orang Tua
Variabel Indikator Nomor Item Dorongan Orang Tua Dorongan moral 12, 14, 16, 17,
Penghargaan 8, 15
Perhatian 7, 9, 10, 11,13, 19
4. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi sebagai kelanjutan mereka setelah tamat SMU. Untuk mengukur
minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, cara yang digunakan penulis
adalah kuesioner tipe pilihan dengan empat alternatif jawaban. Adapaun
pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai
berikut.
Skor Jawaban
Positif Negatif
A 4 1
B 3 2
C 2 3
D 1 4
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Variabel Indikator Nomor Item Minat melanjutkan ke
perguruan tinggi
Tertarik 24, 25, 26, 30, 31, 33
Kesenangan 22, 23
Perhatian 27, 28, 29, 32,
G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuisioner
1. Teknik Pengumpulan data
a. Kuisioner
Teknik pengumpulan data kuisioner digunakan untuk
dorongan orang tua dan minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Kuisioner ini dibagikan kepada siswa siswi kelas XII SMU negeri 2
Sragen.
b. Dokumenter
Teknik pengumpulan data dokumenter dilakukan untuk memperoleh
data berupa catatan atau dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah
data prestasi belajar siswa kelas XII dan data tentang keadaan sekolah
misalnya : jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan, dan fasilitas
yang dimiliki sekolah.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data wawancara dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan langsung atau lisan kepada sekolah dan guru
untuk melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.
2. Pengujian Kuisioner
1. Pengujian Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1986:56). Untuk menguji
validitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Product
Moment (Hadi, 2001:294) dengan rumus sebagai berikut:
rxy = korelasi skor item dengan skor total
N = jumlah subjek X = skor item Y = skor total
Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh
dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada pada setiap butir
pertanyaan dengan skor total. Uji validitas menggunakan sampel
sebanyak n = 30, dengan dk = n-2 (dk = 30-2), sehingga diperoleh rtabel
(0,05 : 28) = 0,239.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila rhitung lebih besar dari
rtabel dengan taraf signifikasi 5% dinyatakan valid, jika rhitung lebih kecil
dari rtabel dinyatakan tidak valid. Rangkuman dari hasil pengukuran
validitas tersedia pada tabel berikut ini.
Tabel 3.5
Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Dorongan Orang Tua
No Item
Dorongan Orang Tua
Tabel 3.6
Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
No Item
Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi r hitung r tabel keterangan
Untuk variabel minat siswa terdapat item nomor 24 dan 25 yg nilai
rhitung lebih kecil dari rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid,
maka item nomor 24 dan 25 digugurkan sehingga tidak terpakai lagi
dalam penelitian.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan erat dan taraf kepercayaan. Suatu
instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan yang
tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap, mantap serta stabil
(Arikunto, 1986:81). Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini digunakan teknik korelasi Alpha-Cronbach (Suharsimi
rtt =
rtt = reliabilitas instrumen
k = jumlah varians
Σs b2 = jumlah varians butir s t2 = varians total
Setelah rtt diperoleh kemudian di konsultasikan dengan rtabel
pada taraf 5 %, instrumen dikatakan andal jika rtt lebih besar dari rtabel.
Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut.
a. Variabel Dorongan Orang Tua (X2)
Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel dorongan
orang tua adalah 0,8910, sedangkan rtabel 0,239. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel dorongan orang tua dapat dikatakan
reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih besar dari
rtabel.
b. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tingii (Y)
Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,8620,
sedangkan rtabel 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat
dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih
H. Analisis Data
a. Uji prasyarat analisis
1). Pengujian Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat
hubungan linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat
dari data yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah rumus persamaan
garis regresi dengan menghitung nilai “F” atau analisis varians untuk uji
linearitas (Sudjana, 2002:332).
F=
Untuk menguji linearitasnya dengan mengkonsultasikan F hitung yang
lebih kecil dari pada Ftabel dengan taraf signifikan 5 % dan derajat
kebebasan (k-2) serta (n-k), maka kedua variabel tersebut dinyatakan
mempunyai hubungan linear. Sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari
kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Kriteria
pengujian ini dapat juga dinyatakan sebagai berikut:
- Ho ditolak jika: Fhit (0,05) (k-2, n-k) > Ftabel (0,05) (k-2, n-k)
2). Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas data yang digunakan untuk mengetahui
apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi
normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus
Kolmogorov Smirnov (Sugiono, 2003:150).
D = Max [Fo (xi) – Fn (xi)]
Keterangan :
D = deviasi
Fo (xi) = fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan
Fn (xi) = frekuensi kulmulatif yang diobservasikan
Jika F hitung > dari F tabel pada taraf signifikasi 5% maka distribusi
data dikatakan normal. Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel maka
distribusi dikatakan tidak normal.
3). Uji Asumsi Klasik
a). Uji heteroskedastisitas
Menurut Algifari (1997:85-86) heteroskedastisitas artinya
varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensi
adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir
maupun dalam sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh
menggambarkan populasinya (tidak bias) dan bertambahnya sampel
yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten).
Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu
regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi ranking
Spearman. Adapun rumusnya sebagai berikut (Sudjana,1990:230) :
(
1)
di = selisih ranking standar deviasi (s) dan ranking nilai mutlak error (e). Nilai e = Y – Y
N = banyaknya sampel
Kriteria pengujian heteroskedastisitas yaitu jika nilai r hitung
lebih kecil dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100
maka tidak ada heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai r hitung
lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100
maka ada heteroskedastisitas.
b). Uji multikolinearitas
Menurut Algifari (1997:84) multikolinearitas artinya variabel
independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang
sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi
atau bahkan 1). Untuk menguji multikolinearitas menggunakan
rumus VIF hitung (Variance Inflation Factor). Adapun rumus yang
VIF = 1 / Tolerance
Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu jika VIF hitung lebih
besar dari 5 maka ada multikolinearitas. Sedangkan VIF hitung lebih
kecil dari 5 maka tidak ada multikolinearitas.
4). Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data secara
kuantitatif untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis kuantitatif
adalah analisis data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data
hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan dan rumus statistik.
Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1). Statistik Deskriptif
Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari penelitian
yaitu data mengenai status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang
tua, dan prestasi belajar siswa yang diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada siswa ke dalam tabel penilaian. Dalam hal ini
peneliti akan menghitung nilai rata-rata dan standart deviasi, dan
selanjutnya menyusun tabel penilaian. Status sosial ekonomi orang
tua, dorongan orang tua, dan prestasi belajar siswa diklasifikasikan
Tabel 3.7
Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% Sangat tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
46% Sangat rendah
2). Untuk menguji Hipotesis ke-1, ke-2, dan ke3, digunakan teknik
Analisis Regresi Linier Sederhana.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen
dapat diprediksikan oleh variabel independen, melalui persamaan:
Y` = a + bx
dimana r adalah koefisien korelasi Product Moment, yang dicari
dengan rumus dengan rumus (Suharsimi,1990:425) :
Untuk menguji apakah harga itu signifikan atau tidak, maka dilakukan
uji signifikansi pada taraf signifikan 5 % dengan tabel r product
moment.
Penarikan Kesimpulan :
Ho : ditolak jika r hitung < r tabel.
Pada hakekatnya nilai r bervariasi dari -1 melalui 0 hingga +1
r = -1, berarti korelasi negatif dan sangat lemah
r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel- variabel
r = +1, berarti korelasi tersebut positif dan sangat kuat.
Batasan-batasan yang dipakai untuk mengetahui tingkat koefisien
korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8 Batasan Nilai r
Interval Koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang / cukup 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat
3). Untuk menguji hipotesis ke-4 digunakan Analisis Regresi Linier
Berganda. Analisis ini digunakan untuk memprediksi pengaruh antara
seluruh prediktor (variabel bebas) dengan kriteria (variabel terikat)
serta untuk mengetahui sumbangan atau pengaruh yang diberikan oleh
prediktor terhadap kriterian. Persaman regresi linier berganda dengan 4
prediktor dinyatakan dengan rumus (Hadi,1992:33) :
Keterangan:
a1 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X1
a2 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X2
a3 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X3
X1 = variabel status sosial ekonomi orang tua
X2 = variabel dorongan orang tua
X3 = variabel prestasi belajar
Y = variabel minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Sedangkan koefisien a1, a2, a3, dihitung dengan persamaan:
Σ X1y = a1ΣX12 + a2ΣX1X2 + a3 ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4
Σ X2y = a1Σ1X2+ a2ΣX22 + a3ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4
Σ X3y =a1ΣX1.X3+ a2ΣX1X2 + a3ΣX32 + a4 ΣX1 X4
Untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel terikat, digunakan rumus (Hadi,
1995:25):
Untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh
variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan
rumus koefisien determinasi berbentuk (Ry(1,2,3))2 = R2.
Sedangkan Ftes yang dipergunakan untuk menguji signifikansi
antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat
(Sudjana, 2002:385)adalah :
(
1)
/(
1)
R2 : koefisien determinan
Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel pada
db (derajat kebebasan) = {k:(n-k-1)} dan pada taraf signifikan 5 %.
Kriteria: Jika Fhitung > Ftabel maka harga Ry(1,2,3,4) signifikan, dan
berarti ada korelasi antar variabel bebas secara keseluruhan dengan
38
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah
1. Data Kelembagaan Sekolah
a. Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 SRAGEN
b. Alamat : Jl. Anggrek no 34 Sragen 57212
2. Sejarah Berdirinya Sekolah
Kepala TU SMA Negeri 2 Sragen saat ini menerangkan bahwa
sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sragen disusun oleh KTU yang pertama
yaitu oleh Bapak Soekimpel. Pada tanggal 1 Agustus 1963 beriri sekolah
swasta di kabupaten Sragen yang namanya SMA SUKAWATI SRAGEN.
Pada waktu itu SMA Sukawati Sragen bernaung dibawah Yayasan Front
Marhenis dengan susunan panitia pendiri SMA Sukawati Sragen adalah
sebagai berikut .
1. Ketua : Bp. Wongsoatmojo, BA.
2. Sekretaris : Bp. Y. Soeradi Hardjopranoto
( Wakasek/Guru SMP Negeri 1 Sragen)
3. Bendahara : Bp. Soetimboel
4. Bagian Pendidikan : Bp. Soebono, BA.
(Guru SMA Negeri 1 Sragen)
5. Bagian Usaha : Bp. Soejono Tjiptosuhardjo.
6. Bagian Tata Usaha : Bp. Soekimpoel.
7. Kepala Sekolah : Bp. Wongsoatmodjo, BA
(Tjamat Sragen)
8. Pelaksana Harian : Bp. Soebono, BA
(Wakil Kepala Sekolah)
Pada tanggal 1 Januari 1972 Yayasan Front Marhenis menyerahkan
SMA Sukawati Sragen kepada Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Sragen. Pada tanggal 1 Januari 1972, SMA Sukawati Sragen namanya
dirubah menjadi SMA PEMDA SRAGEN. Kepala Sekolah pada waktu
itu adalah Bp. Soedjadi, pada tanggal 1 Juli 1978 SMA PEMDA Sragen
disyahkan oleh Bapak Kepala Bidang Dikmenum Semarang dengan nomor
Piagam No. : 074/XIII/4.A/78 tanggal 1 April 1978. pada tanggal 1 Juli
1980 SMA PEMDA SRAGEN diresmikan menjadi SMA NEGERI 2
SRAGEN oleh Bapak Menteri P dan K Republik Indonesia di Jakarta
dengan surat keputusan tanggal 30 Juli 1980 No. 0208/0/1980.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah dan Misi Sekolah
Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memajukan
dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam
dunia pendidikan, maka di SMU N 2 Sragen mempunyai maksud dan
tujuan atau visi dan misi yang sangat berarti bagi anak didiknya. Adapun
visi dan misinya yaitu :
1. Visi Sekolah :
Unggul Dalam Mutu
Santun Dalam Perilaku
Ber Akhlak Dan Ber Ilmu
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat
dan perkembangan IPTEK
b. Meningkatkan Prestasi dalam ekstrakulikuler, sesuai dengan
kebutuhan masyarakat saat ini serta mendorng dan membantu siswa
untuk mengenali dirinya sehingga dapat dikembangkan secara
optimal.
c. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar
pada sistem niali, adat istiadat, agama dan budaya masyarakat
dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.
d. Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
C. Kepala Sekolah
Sejak diresmikan menjadi SMA NEGERI 2 SRAGEN, yang
1. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 1 : Bp. Drs. Sri Widodo
(01-07-1980 s.d 29-09-1986)
2. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 2 : Bp. Soejoto Siswohadisaputro, BA.
(29-09-1986 s.d 23-12-1987)
3. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 3 : Bp. KM. Maksum, BA.
(23-12-1987 s.d 15-11-1989)
4. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 4 : Bp. R. M. Sambodo, BA.
(15-11-1989 s.d 11-09-1995, karena
meninggal)
Sebagai Pengampu Kep. SMAN 2 : Bp. Drs. Sardjono (Kep. SMAN 1
Sragen) (20-09-1995 s.d 29-04-1996)
5. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 6 : Bp. Drs. Sutarno
(01-05-1996 s.d 14-12-2000)
6. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 7 : Bp. Drs. Suyatmin
(20-12-2000 s.d 05-04-2002, karena
meninggal)
Sebagai PJS Kep. SMAN 2 : Bp. Sugiyanto, S.Pd (Wak. Kur.)
7. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 8 : Bp. Drs. Sumarsono
(10-07-2002 s.d 30-04-2003)
8. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 9 : Bp. Drs. Sunaryo
D. Guru/ Karyawan PNS dan Non PNS
Laporan keadaan Guru/Karyawan PNS dan NN PNS SMA Negeri 2 Sragen
tahun pelajaran 2007/2008
Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen
NO JENIS L/P JML
Siswa SMA Negeri 2 Sragen tiap tahun pelajaran dibagi menjkagi 8 kelas.
Berikut ini data siswa SMA Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2007 / 2008.
Tabel 4.2
JUMLAH 133 182 315
SMA N 2 Sragen memiliki fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar, fasilitas itu adalah :
1. Gedung sekolah yang luas
2. Sekolah masuk pagi
3. Prasarana praktek :
a. kelas komputer
b. Lab kimia
c. Lab Biologi
d. Lab Fisika
e. Lab Bahasa
4. Mushola
44
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan analisis data yang meliputi pengujian
linearitas, pengujian normalitas, dan pengujian hipotesis.
A.Statistik Deskriptif
Dalam bab ini akan dideskripsikan data tentang variabel status
sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dengan
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Data dikumpulkan
dengan cara membagikan kuesioner kepada siswa. Untuk penilaian
masing- masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II, dan juga berdasarkan nilai rata-rata (mean), modus, median, dan
standar deviasi. Deskripsi data masing- masing variable adalah sebagai
berikut.
1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi yang dicapai 28 dan
skor terendah adalah 8. Mean sebesar 17,85; standar deviasi sebesar 5,939;
median sebesar 19; serta modus sebesar 8. Berikut ini adalah tabel
interpretasi variable Status Sosial Ekonomi Orang Tua.
Tabel 5.1
Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua
No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 25 - 30 12 12,7% Sangat Tinggi 2 22 - 24 19 20,2% Tinggi
No Skor Frekue nsi Persentase Kriteria 5 = 16 36 38,29% Sangat Rendah
Jumlah 94 100%
Berdasarkan tabel deskripsi data variabel status sosial ekonomi
orang tua tampak bahwa 36 siswa atau 38%,29 berasal dari keluarga
dengan status sosial ekonomi sangat rendah. Dengan memperhatikan mean
tampak bahwa status sosial ekonomi orang tuarendah, sehingga dapat
disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua pada siswa SMA
Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori rendah atausangat rendah.
2. Variabel Dorongan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang
dicapai adalah 68 dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 47,60;
standar deviasi 10,872; median sebesar 49; dan modus sebesar 48. Berikut
ini disajikan tabel interpretasi variable dorongan orang tua.
Tabel 5.2
Deskripsi Dorongan Orang Tua
No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 59 – 70 15 16% Sangat Tinggi 2 51 - 58 26 27,6% Tinggi 3 45 - 50 19 20,2% Cukup 4 38 - 44 16 17,02% Rendah 5 14 - 37 18 19,14% Sangat Rendah
Jumlah 94 100%
Dari tabel deskripsi data variable dorongan orang tua dapat dilihat
bahwa 26 siswa atau 27,6% menyatakan bahwa dorongan orang tua tinggi.
Maka dapat disimpulkan bahwa dorongan orang tua pada siswa SMA
Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori tinggi atau cukup.
3. Variabel Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang
dicapai adalah 8,76 dan skor terendah adalah 7. Mean sebesar 7,7040;
standar deviasi 0,47130; median sebesar 7,8; dan modus sebesar 7. Berikut
ini disajikan tabel interpretasi variable prestasi belajar.
Tabel 5.3
Deskripsi Prestasi Belajar
No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 =8,43 7 7,4% Sangat Tinggi 2 8,16 – 8,42 9 9,57% Tinggi 3 8 – 8,15 14 15% Cukup 4 7,8 - 8 18 19,14% Rendah 5 =7,8 45 47,87% Sangat Rendah
Jumlah 94 100%
Dari tabel deskripsi data prestasi belajar tampak bahwa 45 siswa
atau 47,87% prestasi belajarnya sangat rendah. Dengan memperhatikan
nilai mean, prestasi belajar siswa juga termasuk sangat rendah. Maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMA Negeri 2 Sragen termasuk
kategori sangat rendah.
4. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 39
dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 32,07; standar deviasi 3,676;
median sebesar 32; dan modus sebesar 30. Berikut ini disajikan tabel
Tabel 5.4
Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi
No Skor Frekuensi Persentase Kriteria 1 =34 36 38,3% Sangat tinggi 2 30 - 33 41 43,6%% Tinggi 3 27 - 29 8 8,5% Cukup 4 24 -26 7 7,4% Rendah 5 =24 2 2,12% Sangat rendah
Jumlah 94 100%
Berdasarkan tabel deskripsi data variabel minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi tampak bahwa 41 siswa atau 43,64% menyatakan
minatnya tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan
memperhatikan nilai mean, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi juga tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa minat siswa SMA Negeri
2 Sragen untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi termasuk kategori
tinggi.
B. Pengujian Linearitas
Penguj ian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat
hubungan linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan, terjadi linearitas apabila nilai Fhitung lebih
kecil dari nilai Ftabel, demikian sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel
maka dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Setelah dilakukan uji
Tabel 5.5
Ringkasan Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas Variabel Terikat Fhitung Ftabel
Status sosial ekonomi orang tua
Minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi
1,600 3,098
Dorongan orang tua Minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi
1,026 3,098
Prestasi belajar siswa Minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi
0,844 3,098
Dari tabel di atas diketahui bahwa Fhitung antara masing- masing variabel bebas
dan variabel terikat lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing- masing variabel adalah
linear.
B. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan taraf
signifikansi 5%. Kriteria penilaian yaitu jika nilai p-value pada kolom Asimp.
Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% maka data dinyatakan berdistribusi normal.
Begitu pula sebaliknya jika nilai p-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed)
lebih kecil dari 5% maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.
Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program
SPSS. Hasil uji normalitas sebaran distribusi data masing- masing variabel
a. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data
variabel X1 ( status sosial ekonomi orang tua) diperoleh nilai Asimp.
Sig (2-tailed) sebesar 0,390 hal ini berarti bahwa nilai Asimp. Sig
(2-tailed) 0,39 lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data
variabel status sosial ekonomi orang tua berdistribusi normal.
b. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data
variabel X2 (dorongan orang tua) diperoleh nilai Asimp. Sig (2-tailed)
sebesar 0,468. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan
bahwa variabel dorongan orang tua berdistribusi normal karena nilai
Asimp. Sig (2-tailed) 0,468 lebih besar dari 0,05.
c. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data
variabel X3 (prestasi belajar siswa) diperoleh nilai Asimp. Sig
(2-tailed) sebesar 0,12 yang berarti bahwa variabel X3 (prestasi belajar
siswa) berdistribusi normal karena nilai Asimp. Sig (2-tailed) 0,12
lebih besar dari 0,05.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Heteroskesdastisitas
Heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan varians suatu periode
pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Hasil prediksi ada
tidaknya heteroskesdastistas dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan
menggunakan pengujian korelasi Spearman dengan kriteria pengujian
signifikan 5% maka tidak ada heteroskesdastisitas. Dari hasil perhitungan
nampak bahwa ;
a. variabel status sosial ekonomi orang tua mempunyai nilai p- value
pada kolom sig.(2-tailed) 0.471 > 0.05;
b. variabel dorongan orang tua mempunyai nilai p-value pada kolom
sig.(2-tailed) 0.356 > 0.05;
c. variabel prestasi belajar mempunyai nilai p-value pada kolom
sig.(2-tailed) 0.623 > 0.05;
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi linier
berganda dalam penelitian ini tidak terjadi heteoskesdastisitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain
dalam suatu model. Uji asumsi klasik multikolinieritas dicari dengan
bantuan komputer program SPSS, dari hasil uji melalui VIF,
masing-masing variabel bebas memiliki VIF tidak lebih dari 5 dan nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier
berganda terbebas dari multikolinieritas dan dapat digunakan dalam