BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal Pelabuhan Laut
IV.1.1 Aspek Citra
Pada umumnya kawasan pelabuhan sangat lekat dengan stigma kekumuhan, premanisme, dan kekerasan. Dengan adanya pembangunan terminal Penumpang Pelabuhah Laut Tanjung Kendal ini, di harapkan akan mengubah stigma tersebut menjadi kawasan terminal penumpang yang ramah bagi semua pengunjung dan nyaman. Bebrapa hal yang di lakukan untuk mengubah stigma tersebut antara lain :
Pemeriksaan lebih ketat pada calon penumpang untuk mencegah penyelundupan dan tindak kejahatan lainya
Pemeriksaan bagasi yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya kelebihan muatan pada kapal.
Pemisahnan alur antara penumpang datang dan berangkat agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi.
Penyediaan fasilitas kesehtan dan karantina yang layak untuk memberi pertolongan pertama dan perwatan bagi seluruh pengguna terminal penumpang pelabuhan.
Penggunaan struktur bentang lebar sebagai elemen estetis modern pada bangunan.
IV.1.2 Aspek Fungsi
untuk menunggu sebelum memasuki kapal. Area tunggu kedatangan di gunakan setelah penumpang turun dari kapal64. IV.1.3 Aspek Teknologi
Kebutuhan teknologi di butuhkan untuk mendukung konsep bangunan modern. Teknologi digunakan untuk meningkatkan keamanan di sekitar gedung terminal pelabuhan. Selain untuk meningkatkan keamanan di area gedung terminal penumpang pelabuhan, sistem teknologi juga dapat mengurangi resiko kecelakaan pada saat pelayaran. Berikut ini beberapa teknologi yang di gunakan dalam gedung terminal penumpang pelabuhan :
Mesin X-ray
bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya65. Skema gambar mesinx-rayseperti berikut :
Gambar IV.1 Prinsip Kerja MesinX-ray Sumber : 1bp.com
Metal Detector
Metal detector adalah alat yang digubakan untuk mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi sebagai metal pengganggu. Hal ini
65Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses dari
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti senjata tajam.66
Gambar IV.2 Metal Detector Sumber : doc. Google
Dimming Led Occupancy Cencor
Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan. Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila 66Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses dari
lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan. Hal ini ditujukan agar daya yang dikeluarkan oleh lampu tidak sia-sia.
Gambar IV.3 Alat Dimmer Sumber : www.intech.com
IV.1.2 Aspek Lingkungan
Perencanaan vegetasi juga di tujukan untuk menyerap debu dan melindungi tanah dari hantaman air hujan. Penyediaan reception faciities juga diperlukan untuk menjaga kelestarian air dan biota laut. Reception Facilites ini di haruskan berada di luar kawasa terminal penumpang pelabuhan67
IV.2 Tujuan, Faktor Penentu, dan Faktor persyaratan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal
IV.2.1 Tujuan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal
a) Mendukung peran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. b) Meningkatkan kegialan pelayanan transportasl yang secara
tidak Iangsung dapat meningkatkan produksi ekonoml dan pendistribusiannya,
c) Meningkatkan pelayakan dangan cara melakukan sharing pelayanan melalui upaya pemindahan aktivltas pelabuhan laut penumpang dan penyeberangan serta angkulan general cargo pada jenis-jenis tertentu yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas
d) Menjadi ikon baru dan kebanggaan bagi masyarakat kota Kendal.
e) Menciptakan terminal penupang pelabuhan laut yang layak dan menarik
f) Mengubah stigma bahwa pelabuhan laut yang identik dengan kekumuhan, kekerasan, dan premanisme.
IV.2.1 Faktor Penentu Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal
Dalam Perancangan Bangunan Gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal ini terdapat beberapa faktor penentu perancangan yaitu :
SNI mengenai Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelayanan Kapal dan Penumpang
Peratuan Pemerintah Mengenai Terminal Penumpang Pelabuhan.
Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Rencana Tata Ruang dan Wiayah Kabupaten Kendal Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Kendal
Proyeksi Jumlah Penumpang 15Tahun ke Depan IV.2.2 Faktor Persyaratan Perancangaan Gedung Terminal
Pelabuhan Laut A. Arsitektur
Penataan ruang berdasarkan Zoning setiap kegiatan pelaku,
Langgam yang digunakan merupakan Arsitektur Modern yang mengedepankan utilitas dan efektivitas ruang
Pemisahan sirkulasi antara embarkasi dan debarkasi dan
antara kendraan pegantar dan kendaraan yang akan menaiki kapal
B. Bangunan
Penggunaan bahan material lokal uyang ramah lingkungan.
Pemilihan material yang mudah perawatannya dan Heavy
Dutysehingga umur material menjadi lebih lama.
Memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan, terutama pada area yang tidak terlalu membutuhkan tingkat kenyamanan tinggi.
C. Lingkungan
Pemberian ruang terbuka hijau minimal sebesar 30%
Perencanaan sistem saluran drainase pada terminal secara terpadu.
Pengolahan limbah secara mandiri, sehingga limbah yang dibuang ke saluran kota merupakan limbah yang tidak berbahaya.
IV.3 Program Arsitektur Terminal Penumpang Pelabuhan Laut IV.3.1 Pola Kegiatan
Skema IV.1 Pola Kegiatan Penumpag Berangkat
Penumpang Turun
Skema IV.2 Pola Kegiatan Penumpang Datang
Penumpang Transit
Kru dan Nahkoda Kapal
Skema IV.4 Pola Kegiatan Kru dan Nahkoda Kapal
Penyedia Jasa Angkutan Laut
Skema IV.5 Pola Kegiatan Penyedia Jasa Angkutan Laut
Pengelola Pelabuhan
Skema IV.6 Pola Kegiatan Pengelola Pelabuhan
Petugas Kesehatan
Petugas Keamanan
Skema IV.8 Pola Kegiatan Petugas Keamanan
Penjual
Skema IV.9 Pola Kegiatan Penjual
Penjemput Pengantar
Taxi / Bus
Skema IV.11 Pola Kegiatan Taxi dna Bus
IV.3.2 Program Ruang Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal
Tabel IV.1 Program Ruang Gedung Terminal
RUANG GEDUNG TERMINAL
NAMA RUANG KELENGKAPANSYARAT DAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS(m2))
R. UMUM / ANJUNGAN
SARANA INFORMASI
PAPAN INFORMASI/ MULTIMEDIA
INDOOR PUBLIK 5.175,9 KANTOR BIRO
PERJALANAN
BAGIAN KONSESI ATM, CAFE, KIOS,DLL
TOILET PRIA DAN
WANITA 1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG
TOILET DIFABEL DAPAT UNTUKMEMUTAR KURSI RODA
JALUR KORIDOR
SUDUT MAKSIMUM RAMP 8%
LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm
TEMPAT DUDUK
TUNGGU INFORMASI
PENCAHAYAAN
BUATAN 100-150 LUX
TATA UDARA ALAMI
R. PELAPORAN
MEJA PELAPORAN
INDOOR PUBLIK 862,6SEMI TIMBANGAN BAGASI MENGGUNAKAN TIMBANAN ANALOG/ DIGITAL SARANA INFORMASI PAPAN INFORMASI/ MULTIMEDIA CCTV PENYEDIAAN BILIK BEA CUKAI DAN IMIGRASI JALUR KORIDOR SUDUT MAKSIMUM RAMP 8% LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm
LIFT LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
PENERANGAN
ALAMI/ BUATAN INTENSITAS 250LUX
MENGGUNAKAN AC
SUHU MAKSIMAL 270C
KELEMBABAN ANTARA 50-80 %
R. TUNGGU KEBERANGKATAN
CCTV
INDOOR PRIVAT 2.587,9 TOILET PRIA DAN
WANITA 1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG
BAGIAN KONSESI ATM, CAFE, KIOS,DLL
LIFT LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm
JALUR KORIDOR
SUDUT MAKSIMUM RAMP 8%
LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm
PENERANGAN
ALAMI/ BUATAN INTENSITAS 100-150 LUX
MENGGUNAKAN AC
SUHU MAKSIMAL 270C
KELEMBABAN ANTARA 50-80 %
MENGGUNAKAN ESKALATOR LEBAR MINIMAL 0.8 m SUDUT 25 KECEPATAN 0.5 m/ det R. TUNGGU KEDATANAGN FASILITAS INFORMASI INFORMSI HOTEL & BIRO PERJALANAN
INDOOR PRIVAT 2.587,9 FASILITAS PEMERIKSAAN IMIGRASI, BEA CUKAI, KARANTINA BAGAGAE CLAIM LAYANAN LOST AND FOUND JALUR KORIDOR SUDUT MAKSIMUM RAMP 8% LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm
ALAMI/ BUATAN LUX
MENGGUNAKAN AC
SUHU MAKSIMAL 270C
KELEMBABAN ANTARA 50-80 %
FASILITAS HIBURAN VIDIO/ AUDIO/ TELEVISI/ INTERNET AREA KONSESI ATM MUDAH DIAKSES PENYANDANG
CACAT INDOOR PUBLIK 1.725,3
KIOS MAJALAH TELEPON UMUM KAFETARIA TELEPON UMUM PENJUALAN CENDERAMATA UTILITAS
TOILET PRIA DAN WANITA
INDOOR PUBLIK 1.181,5SEMI TOILET DIFABEL
GENERATOR
Tabel IV.2 Program Ruang Penunjang Terminal RUANG PENUNJANG
NAMA
RUANG SYARAT DANKELENGKAPAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS
R. LOKET
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 4 ) PERSONALKOMPUTER
INDOOR PUBLIK 17.6
MEJA KERJA ( 2 )
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. MENYUSUI PINTU YANG DAPAT DIKUNCI MUDAHDIBUKA
TUTUP INDOOR
SEMI
LANTAI
KERAMIK/KARPET/SEMEN
VENTILASI DAN SIRKULASI CUKUP
BEBAS POTENSI BAHAYA (POLUSI)
PENERANGAN CUKUP TIDAK MEYILAUKAN
WASHTAFEL STANDAR
KELEMBABAN ANTARA 30% - 50%
R. MEROKOK
CUKUP LUAS
INDOOR PUBLIK 11.23
JAUH DARI RUANG YANG LAINYA
AIR TIGTH
DILENGKAPI SYSTEM AIR SUPPLY DUCTING
DILENGKAPI KIPAS ANGIN
R. POLIKLINIK
MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1
INDOOR PUBLIKSEMI 31.1 KURSI LIPAT ( 2 ) STANDAR
TEMPAT TIDUR PERIKSA ( 1 )
LAMPU PERIKSA BISADIDORONG
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
LEMARI ALAT 2 PINTU KACA
ETALSE ALAT PELINDUNG DIRI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
TABUNG OKSIGEN STANDAR
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
R.OBAT
MEJA PANJANG ( 1 ) 2 X 0.6 m
INDOOR PRIVAT 40.2
LEMARI OBAT KACA ( 2 ) 2 PINTU
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
WHITE BOARD
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
WASHTAFEL STANDAR
MEJA KERJA ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
R. PELAYANAN DAN DOKUMEN KESEHATAN TERPADU
MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1
INDOOR PUBLIKSEMI 5.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
KURSI TUNGGU FIBER 4 SUSUN
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
JARINGAN TELPON DAN
PABX PORTABLE/ IN-OUT
R. ISOLASI
TEMPAT TIDUR PERIKSA
( 1 ) STAINLESS
INDOOR PRIVAT 120.9
MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR
DILENGKAPI EXHAUST FAN
TERDAPAT RUANG GANTI
ALAT PELINDUNG 3 x 2,5 m
TERDAPAT KAMAR
MANDI COSED DUDUK
TEMPAT DESINFEKTAN ( 3
X 2,5 M ) 3 x 2,5 m
R. PERAWAT
MEJA KERJA ( 2 ) STANDAR
INDOOR PRIVAT 7.85
KOMPUTER PERSONALKOMPUTER
LEMARI FILE 4 LACI
Tabel IV.3 Program Ruang Pengelola Terminal Penumpang
RUANG PENGELOLA
NAMA RUANG SYARAT DANKELENGKAPAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS
R. KEPALA UPTD
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/ KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPON
DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
R. KASUBBAG TATA USAHA
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
INDOOR PUBLIKSEMI 7.9 LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
WAKASUBBAG
TATA USAHA KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT PUBLIK
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. STAFF ADMINISTRASI
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
INDOOR PUBLIKSEMI 6.13 MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. STAFF
MEJA KERJA ( 3 )
INDOOR PUBLIKSEMI 9.58 JARINGAN TELPON
DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KEPALA SYAHBANDAR
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPON
DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
R. SUBBAG TATA USAHA SYAHBANDAR
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PUBLIKSEMI 8.32 MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPON DAN PABX
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. SEKSI KELAIKLAUTAN
KAPAL
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PUBLIKSEMI 4.99 LEMARI FILE 4 LACI
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. SEKSI LAIK LAYAR DAN
KELAUTAN
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PUBLIKSEMI 11.1 LEMARI FILE 4 LACI
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 2 ) PERSONALKOMPUTER
LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. BID. KETERTIBAN DAN PATROLI
MEJA KERJA ( 2 )
INDOOR PUBLIKSEMI 8.9 LEMARI FILE 4 LACI
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KEPALA BEA CUKAI
MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR
INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/KAYUKELAS 1
LEMARI BUKU ( 1)
JARINGAN TELPON
DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT
PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) INTERNET
DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD
KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR
UMUM MEJA KOMPUTER + PUBLIK PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPON
DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT
LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. KASI P2
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PUBLIKSEMI 8.8 MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 2 ) PERSONALKOMPUTER
KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. BENDAHARA
MEJA KERJA ( 2 )
INDOOR PUBLIKSEMI 12.25 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. PELAYANAN KEPBEANAN
DAN CUKAI
MEJA KERJA ( 3 )
INDOOR PUBLIKSEMI 17.95 KURSI HADAP ( 4 ) STANDAR/LIPAT
LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. PENYULUHAN DAN LAYANAN
INFORMASI
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PUBLIKSEMI 9.8 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
R. CONCIERGE
MEJA KERJA ( 9 )
INDOOR PUBLIKSEMI 36.4 LEMARI BUKU ( 1)
PENDINGIN UDARA 2 SPLIT 1 PK
R. RAPAT
MEJA PANJANG KAYU KAYU KELAS 1
INDOOR PRIVAT 154.4
WHITE BOARD 1.2 X 0.9 m
LCD PROYEKOR
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
OHP
KURSI LIPAT ( 45 ) STANDAR
R. ARSIP
RAK BESI
INDOOR PRIVAT 16.5
BOX ARSIP
SCANNER
MEJA KOMPUTER +
PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER
JARINGAN TELPON DAN PABX
PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK
R. FOTOKOPI
MEJA KERJA ( 1 )
INDOOR PRIVAT 8.8
MESIN FOTOKOPI ( 2 )
EXHAUST FAN STANDAR
Tabel IV.4 Program Ruang Service
RUANG SERVICE NAMA
RUANG KELENGKAPANSYARAT DAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS
R. GENSET
LOKASI JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK
INDOOR PRIVAT 81 LOKASI AMAN DARI BANJIR RUANGAN CUKUP LUAS AGAR TEKNISI AMAN DARI UDARA BERACUN KEDAP SUARA R. PANEL BERISI PANEL-PANEL
INDOOR PRIVAT 9 TIDAK MEMBUTUHKAN PENDINGIN UDARA LANTAI KERAMIK/BETON R. POMPA LOKASI JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK
R. BAGASI
BERADA DEKAT DENGAN RUANG CHECK IN/ CHECK OUT
INDOOR PRIVAT 594 TERDAPAT CONVEYOR BELT CCTV RUANG UNTUK MOBIL BARANG ATM CENTER BERPENDINGIN
UDARA 3/4 PK
INDOOR PUBLIK 9.75 PENCAHAYAAN CUKUP TIDAK SEMPIT MEMPUNYAI GROUNDING MASJID BERSIH
INDOOR PUBLIK 43.75 CUKUP LUAS
TIDAK BANYAK PERABOT
MIMBAR KAYU KELAS 1
TEMPAT WUDHU
TOILET WANITA
MEMILIKI
JAMBAN CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK 321.4 MEMILIKI
KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX
TOILET PRIA
MEMILIKI
JAMBAN CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK 175.5 MEMILIKI WASHTAFEL STANDAR KACA CERMIN KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX TOILET DIFABEL MEMILIKI
JAMBAN CLOSEDDUDUK
INDOOR PUBLIK 6.75 MEMILIKI WASHTAFEL STANDAR KACA CERMIN KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX CUKUP UNTUK MEMUTAR KURSI RODA R. AHU KEDAP SUARA
INDOOR PRIVAT 21.6 CUKUP LUAS
LANTAI
KERAMIK/BETON
PANTRY
KOMPOR LISTRIK
INDOOR PUBLIK 12.2SEMI KITCHEN SET
MEJA MAKAN KAYU KELAS 1
ALAT PEMADAM KEBAKARAN LEAMARI
PENDINGIN 2 PINTU DISPENSER HOT/COLD TEMPAT PEMBUANGA N SAMPAH MUDAH DI JANGKAU TRUK
PENGANGKUT OUTDOOR PRIVAT 9 JAUH DARI
KERMAIAN
STP
MUTU BETON K250 - 300
INDOOR PRIVAT 7.54 BENTUK BETON
ADALAH UMPAK DAN PLAT BERTULANG MENGGUNAKAN PIPA PVC DAN PIPA BAJA TAHAN ASAM TEBAL BAJA MINIMAL 5mm AREA PARKIR KENDARAAN RUANG BEBAS KENDARAAN PARKIR
5 cm UNTUK ARAH LATERAL
OUTDOOR PUBLIK 8.625 30 cm UNTUK
ARAH
LONGITUDIN AL
LEBAR 6,5 m UNTUK 2 ARAH DIASPAL
AREA TUNGGU KENDARAAN
DEKAT DENGAN
DERMAGA OUTDOOR SEMI
PUBLIK 7.968 DIASPAL
IV.3.3 Pola Hubungan antar Ruang
IV.3.4 Program Sistem Struktur danEnclosure Tabel IV.5 Program Struktur Bangunan
PROGRAM STRUKTUR
STRUKTUR BAWAH
Gambar IV.4 Pancang Baja
Sumber : Buku Perencanaan Pelabuhan
Struktur pondasi untuk menopang bangunan di gunakan pondasi Pancang baja, meskipun gedung terminal penumpang pelabuhan ini merupakan low rise building, namun beban yang di angkut sangat besar dan terletak di tepi pantai. Kedalaman pancang baja dapat di variasikan sesuai kondisi lapangan.
STRUKTUR TENGAH
Gambar IV.5 Struktur Rangka
Sumber : ilmusipilcom
Pada struktur tengah bangunan di gunakan rangka beton. Struktur rangka terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah. Dipilihnya sistem rangka Beton karena memiliki daya tahan yang tinggi terhadap api, biaya murah, dan kekuatan struktur dapat di sesuaikan dengan perhitungan dimensi.
STRUKUTR ATAS
Gambar IV.6 Struktur Space frame Sumber
sangat cocok untuk bangunan dengan bentang lebar. Selain memiliki bentuk yang bisa di variasikan, struktur space frame juga
udah di pasang dengan
menyambungkan antarbatang dengan ball joint.
Sumber : Analisa Pribadi
Tabel IV.6 Program Enclosure Banguan
PROGRAM ENCLOSURE
LANTAI
Gambar IV.7 Lantai Karpet
Sumber : Hargasatuan.com
DINDING
Gambar IV.8 Struktur dinding Partisi
Sumber :
partisigypsumbandung.blogspot.com
Gambar IV.9 Hebel
Sumber :
kontraktorsamarnda.wordpress.com
Struktur dinding yang utama pada gedung terminal penumpang pelabuhan ini adalah bata ringan. walaupun memiliki berat yang ringa, namun dinding bata ringan juga dapat di gunakan untuk memikul beban. Pada area konsesi seperti area foodcourt dan kios-kios di gunakan dinding partisi kalsiboard. pemilihan menggunakan dinding partisi kalsiboard pada area konsesi karena dinding partisi kalsiboard lebih fleksibel untuk di tata ulang tanpa mempengaruhi struktur bangunan. Penggunaan dinding partisi kalsi board juga dapat memaksimalkan ruang karena memiliki ketebalan yang tipis. untuk sisi luar ruang tunggu di gunakan dinding kaca dengan spyder system. Struktur kaca dapat memberikan kesan modern dan memberika orientasi keluar pada pengunjung.
LANGIT-LANGIT
Gambar IV.10 Panel PVC Sumber : jadhomes.com
PENUTUP ATAP
Gambar IV.11 Penutup Atap PVC
Sumber : Alibaba.com
Untuk bahan penutup atap di gunakan dari bahan PVC. Bahan PVC dapat memantulkan sinar uv sebanyak 71% dan sisanya di serap sehungga dapat mengurangi panas. Atap berbahan pvc meiliki berbagai macam warna. Atap pvc juga sangat awet dan tahan lama. bahan atap pvc sangat cocok untuk cuaca Indonesia dan anti karat.
IV.3.5 Studi Sistem Utilitas
Sistem Distribusi Air Bersih
Sumber air bersih pada lingkungan terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Kendal adalah dari pasokan PDAM dan juge bersumber artetis sesuai kondisi eksisting. Sistem pendistribusian air akan menggunakanDown Feed Sistem.
Gambar IV.12 Down Feed System Sumber : doc. Google
Kebutuhan Air untuk gedung terminal pelabuhan Tanjung Kendal adalah sebagai berikut :
Jumlah Penghungi :
Tabel IV.7 Jumlah Pelaku
Jenis Pelaku Jumlah Pelaku
Penumpang / Pengantar 2000 Pengelola/ Petugas
Pelabuhan 120
Total 2120
Tabel IV.8 Kenutuhan Air Berdasrkan Peruntukan Bangunan
PERUNTUKAN BANGUNAN PEMAKAIANAIR BERSIH SATUAN
Apartment 250 Liter/ Penghuni/Hari
Rusun 100 Liter/ Penghuni/Hari
Asrama 120 Liter/ Penghuni/Hari
Klinik 3 Liter/ Penghuni/Hari
Rumah Sakit Umum 425 Liter/ Penghuni/Hari
Ruko / Kantor 50 Liter/ Penghuni/Hari
Pabrik/ Industri 50 Liter/ Penghuni/Hari
Stasiun Terminal 3 Liter/ Penghuni/Hari
Bandara 3 Liter/ Penghuni/Hari
Restoran 15 Liter/ Penghuni/Hari
Gedung Bioskop 10 Liter/ Penghuni/Hari
Gedung Peribadatan 5 Liter/ Penghuni/Hari
Gedung Pertemuan 25 Liter/ Penghuni/Hari
Sumber : Pergub DKI Jakarta No. 122/ 2005
Fungsi pelabuhan dianggap sama dengan bandara maka 2120 x 3 Liter = 6360 liter/ hari
Sistem Pencahayaan
Ruang Umum
Ruang umum merupakan ruang yang di gunakan oleh semua pihak baik dari penumpang, pengantar/ penjemput, maupun petugas pelabuhan. Penerangan diruangan ini direncanakan dengan intensitas setara dengan pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum sebesar 100-150 lux. Sumber penerangan utama pada siang hari menggunakan cahaya alam, sedangkan pada malam hari menggunakan lampu dengan cahaya putih alami (daylight).68
Jumlah lampu TL dengan intensitas 54 watt/ 4050 lumen yang di gunakan adalah 285 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 285 x 54 = 15.390 watt
Ruang Semi Steril
Pada bagian ini terdapat segala aktivitas persiapan keberangkatan penumpang seperti pemeriksaan penumpang, penanganan bagasi, dan lapor kehadiran penumpang. Penerangan menggunakan lampu dengan 68SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan
cahaya putih alami (daylight) dengan intensitas setara dengan pencahayaan setingkat dengan pencahayaan ruang untuk pekerjaan rutin administrasi sebesar 250 lux.69
Jumlah lampu Lampu Downlight 250 watt/ 18.740 lumen yang di butuhkan adalah 20 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 20 x 250 = 5000 watt
Ruang Steril
Ruang steril digunakan penumpang yang akan menaiki kapal, transit, dan yang baru turun dari kapal. Ruang steril biasa di sebut ruang tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan. Penerangan menggunakan kombinasi cahaya alam dan lampu dengan intensitas setara dengan pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum sebesar 100-150 lux. Khusus untuk toilet menggunakan tingkat pencahayaan 50-100 lux dan smoking room tingkat pencahayaan 100-150 lux. 70
Jumlah lampu Lampu downlight Halogen 50 watt/ 3750 lumen yang di butuhkan adalah 257 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 257 x 125 = 32125 watt
69SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan Penumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 19
Sistem Utilitas Supply Udara Bersih
Untuk ruang steril dan semi steril, tata udara di ruang tersebut digunakan sistem pengatur suhu (air conditioner system) dengan suhu udara maksimal 27°C dan kelembaban antara 50-80%. Untuk ruang umum, apabila di ruang umum tersebut dibuat anjungan pengantar/penjemput maka tata udara di ruang umum dirancang menggunakan aliran udara alami yang diatur menggunakan kisi-kisi atau pengaturan panel dinding dengan bukaan yang memadai untuk sirkulasi udara. Untuk ruang umum yang berupa hall tanpa sekat tidak diatur tata udara. Berikut ni bebrapa jenis ac yang dapat diaplikasikan ke dalam gedung terminal penumpang :
Standing Floor AC
Ac ini merupakan ac portabel yang mudah di pindah-pindah. Pemasanganya pun tidak perlu menggunakan tukang ac. Ac jenis ini cocok di untuk di tambahkan ke dalam area tunggu penumpang karena mudah dipindah-pindah sesuai kebutuhan71
http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-Gambar IV.13 Standing Floor AC Sumber : www.lg.com
Ceiling Cassette AC
AC Ceiling Cassetteini di pasang di plafond ruangan. Ac ini di gunakan pada ruang yang luas karena lebih cepat mendinginkan untuk ruang yang luas, ac ini cocok diaplikasikan ke area ruang tunggu kedatangan dan keberangkatan penumpang. Karena letaknya di plafon, maka ac ini akan terlihat menyatu pada ruangan.72
Gambar IV.14 Ceiling Cassette AC Sumber : www.daikinindia.com
AC Split
Ac split biasanya di tempatkan untuk ruangan yang tidak terlalu besar. Ac jenis ini nantinya akan di aplikasikan
http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-di ruang-ruang pengelola dan ruang yang bersifat privat lainya agar mudah diatur oleh pengguna ruangan. Area pengelola biasanya ac tidak harus beroprasi selama 24 jam.
Gambar IV.15 AC Split Sumber : 4bp.com
Manajemen Sampah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.
Pengelolaan sampah sangat penting dimana bangunan publik pasti akan menghasilkan banyak sampah. Banyaknya sampah yang menumpuk akan menimbulkan berbagai masalah seperti kesehatan dan bau tak sedap. Pemisahan sampah menjadi kunci utama pengelolaan sampah. Sampah di pisah berdasarkan jenisnya.
setelah sampah terkumpul di pos 1, kemudian sampah akhirnya diangkut menuju TPA.
Untuk pengelolaan air limbah, air sebelum di buang akan dioalh terlebih dahulu menggunakan pengolahan air terlebuh dahulu melaui sistem STP, dan untuk grey water akan diolah oleh grey water recyler. Sehingga bisa diapakai lagi untuk air penyiram wc, urinoir, dan tanaman.73
Skema IV.13 Pengolahan Limbah Terminal Penumpang
Sumber : Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanudin
Koridor Penumpang
Jalur koridor merupakan jalur penghubung antara gedung terminal penumpang menuju ke dermaga ataupun sebaliknya. Jalur ini memnadu penumpang menuju kapal yang akan dinaiki sesuai boarding pass. Koridor ini di lengkapi dengan penutup atap agar calon penumpang tidak kepanasan dan kehujanan. Untuk siang hari digunakan
pencahayaan alami, dan untuk malam hari digunakan penerangan buatan denan kekuatan 100-150 lux.74
Berikut ini persyaratan teknis koridor :
a) Ukuran lebar koridor minumal 75cm, sebaiknya lebih dari 120cm.
b) Dilengkapi pagar pengaman di kedua sisinya c) Ketinggianhandrailminimum 110cm
d) Lantai terbuat dari bahan anti slip
e) Kemiringan koridor maksimum 12%, sebaiknya antara 5-8%
Sistem Pengumuman Publik
Siistem pengumuman pada gedung terminal penumpang harus di rancang dengan baik untuk operasional gedung terminal maupun dalam keadaan gawat darurat. Jumlah alat pengeras suara harus dalam jumlah yang cukup diletkkan di setiap bagian dari bangunan atau harus sesuai intensitas yang cukup. Sistem pengumuman publik harus bisa di tangkap dengan jelas oleh penumpang di gedung terminal.75
Berikut ini adalah tabel tingkat intensitas suara yang harus dipenuhi :
74SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan Penumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 21
Tabel IV.9 Intensitas Suara Pengumuman Publik di Terminal Penumpang
Sumber : SNI Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar dan penumpang internasional
Fire Fighting System
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang persyaratan sistem pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan sistem pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.
Berikut ini peralatan yang di gunakan untuk upaya pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran :
Sprinkler System
akan dengan otomatis menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan masih terus menurun, maka pompa elektrik akan bekerja menggantikan tugas jockey pump. Jika pompa elektrik kembali gagal menstabilkan tekanan, maka pompa disesl cadangan akan bekerja menstabilkan tekanan air di dalam pipa.76
Sprinkler
Gambar IV.16 Sprinkler System Scheme Sumber : www.bromindo.com
Sistem Hydrant dan Hydrant Pilar
Sistem ini pemipaanya mirip dengan sistem pemipaan yang ada di rumahan. Yang membedakan sistem hydrant dengan sistem pompa air biasa adalah pompa hydrant menggunakan pompa khusus hydrant. Rata-rata
https://www.bromindo.com/prinsip-pompa hydrant mampu menghasilkan kekuatan antara 9-10 bar keatas.77 Prinsip kerja pompa hydrant adalah sebagai berikut :
o Di perlukan tandon atau reservoir tank untuk menyimpan pasokan air yang cukup
o Fire hydrant pump yang meliputi diesel pump, electrical pump, dan jockey pump.
o Air yang berada di reservoir tank di pompa oleh fire hydranr pump selama minimal 30 menit sebelum akhirnya bisa di gunakan oleh pemadam kebakaran.
o Air yang telah dipompa dari reservoir tank akan mengalir ke fire house. Pada fire house dibutuhkan tambahan nozzle untuk memaksimalkan pancaran ke titik api.
Detektsi Kebakaran
Untuk mendeteksi kebakaran digunakan alat bernama smoke detctor. Smoke detector bekerja jika dipicu oleh adanya asap. Smoke detector di tempatkan pada daerah-daerah rawan kebakaran. Prinsip kerja alat ini adalah adanya pantulan cahaya dari lampu LED pada alat terhadap photodiode akibat asap, inilah yang membuat detektor bereaksi.
https://www.bromindo.com/prinsip-Gambar IV.17 Smoke Detector Sumber : Bromindo.com
Sistem Kelistrikan
Sumber daya listrik yang di gunakan pada gedung terminal penumpang pelabuhan ini akan mengandalkan suplai dari Perusahaan Listrik Negaara (PLN) dan sistem generator set sebagai cadangan. Tegangan yang di butuhkan oleh gedung terminal pelabuhan adalah tegangan rendah.
Skema IV.14 Sistem Kelistrikan Gedung
Sirkulasi Vertikal
Ramp
Fungsi ramp adalah selain untuk jalur troli bagasi, juga direncakan untuk memfasilitasi bagi pengguna berkebutuhan khsusus. Kemiringan sudut ramp maksimum adalah 8% atau dengan rasio tidak lebih dari 1:12. untuk lebar minimum ramp adalah 95 cm.
Lift / Elevator
penumpang. Untuk melayani jumlah tersebut, maka dibutuhkn masing-masing 2 unit lift pada area ruang tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan.
Eskalator
Eskalataor adalah tangga otomatis yang dignakan untuk memindahkan barang atau penumpang secara diagonal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.
Gambar IV.18 Tangga Berjalan
Sumber : /thangmaydaithiena.com
Tangga dan Tangga Darurat
darurat adalah berhubungn dengan bangunan paling luar bangunan agar memberikan akses langsung ke luar bangunan. Ruang tangga darurat hasrus selalu tertutup dan tahan terhadap api minimal selama 2 jam.
IV.3.6 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
a) Kualitas Udara dan Kebisingan
Jenis Dampak Penting
Penurunan kualitas udara melaui kandungan debu, SO2, NO2, timbal (Pb) dan hidrokarbon. Serta terjadinya peningkatan bising akibat kegiatan yang ada di pelabhan.78 Sumber Dampak Penting
Berasal dari kegiatan transportasi darat dan laut ( transportasi pengangkutan hasil bongkar muat barang dan petikemas), penggunaan alat-alat berat untuk keperluan bongkar muat barang kawasan pelabuhan, operasional genset dan aktivitas kegiatan industri yang ada di sekitar Pelabuhan.79
Tolok Ukur Dampak
Toiok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-48/MENLH/11/1996, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa
Tengah Nomor 8 Tahun 2000, Keputusan Gubemur Provinsl Jews Tengah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Baku Motu Sumber rldak Bergerak, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006. Bobot dampak dinilai dengan seberapa jauh kualltas udara dan bising melampaui baku mutu udara ambien dan seberapa besar pengaruhnya terhadap lingkungan serta berupaya memenuhi ketentuan yang berlaku80
Pengolahan Dampak Penting
Pengaspalan jalan yang dilalui kendaraan dalam
pelabuhan
Pembuatan taman dengan pohon pelindung
umtukmenetralisisr gas pencemaran.
Penyiraman lokasi rawan debu
Penggunaan ruang kedap suara untuk runag genset
b) Lingkungan Biologi
Jenis Dampak Penting
Perubahan jumlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang berada dalam kawasan pelabuhan.
Sumber Dampak Penting
Sumber dampak paling potensial ada dalam kawasan pelabuhan bersumber dari gas buang kapal dan kendaraan-kendaraan yang keluar masuk daerah pelabuhan.
Tolok Ukur Dampak Penting
Tolok ukur dampak penting adalah besarnya perbedaan julmlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang ada pada kawasan pelabuhan
Pengelolaan Dampak
Mengatur kepadatan kendaraan yang keluar dan
masuk pelabuhan.
Melakukan penanaman pohon/ tanaman hias pada
lokasi yang tidak terpakai dalam kawasan pelabuhan.
IV.3.7 Studi Pemanfaatan Teknologi
MesinX-ray
mendeteksi jenis barang yang di bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya. Untuk mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unitx-ray.81
Skema gambar mesinx-rayseperti berikut :
Gambar IV.19 Prinsip Kerja MesinX-ray Sumber : 1bp.com
Metal Detector
Metal detector adalah alat yang digubakan untuk mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi
81Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses dari
sebagai metal pengganggu. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti senjata tajam. Untuk mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unitmetal detector82
Gambar IV.20 Metal Detector Sumber : doc. Google
Dimming Led Occupancy Cencor
Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan. Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara
http://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan.
Gambar IV.21 Alat Dimmer Sumber : www.intech.com
IV.3.8 Program Lokasi dan Tapak
Lokasi Pelabuhan Tanjung Kendal berada di kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’ 00” - 1100 18’ 00” Bujur timur dengan ketinggian tanah 4.5 meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah timur berbatasan dengan Kota Semarang. 83
Pelabuhan Tanjung Kendal adalah Pelabuhan Perintis yang masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai pelabuhan pengumpul.
Gambar IV.23 Masterplan Kawasan Pelabuhan Kendal Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas Penunjang
Pelabuhan Terminal Kendal
Gambar IV.24 Site Plan Kawasan Terminal Penumpang Pelabuhan Kendal
Sumber : Gambar DED Dermaga Dermaga dan Hasilitas Penunjang Pelabuhan Terminal Kendal
Gambar IV.25 Tampak Selatan dan Utara Gedung Terminal Penumpang
A. Terminal Kendal dalam RTRW Kabupaten Kendal
Lokasi Pelabuhan Kendal tepat berada pada kawasan yang direncanakan sebagai kawasan strategis ekonomi dimana kawasan ini memiliki nilai komersil yang sangat menguntungkan apabla dikembangkan pelabuhan terutama untuk pendukung pelabuhan penyeberangan yang ada saat ini.
Gambar IV.27 Posisi Pelabuhan Kendal Terhadap Rencana Tata Ruang Sumber : Peraturan Menteri no. 18 th 2013
Rencana pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi merupakan salah satu yang dapat meningkatkan perekonomian wilayah. KSE Kendal merupakan merupakan salah satu kawasan yang di teteapkan sebagai kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah dalam sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi.
nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Kendal telah di rencanakan Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) yang merupakan bagian dari pengembangan area yang terapat di Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Kawasan ini dialokasikan berada ddi selatan kaewasan pelabuhan Kendal. Adanya pemabngunan Kawasan Strategis Ekonomi nantinya akan mendorong daya saing industri di Kawasan Industri Kaliwungu sehingga kawasan ini akan cepat berkembang. Kawasan STrategis Ekonomi ini menempati ruang seluas 1.000 Ha.
Ha berada di dala kawasan pelabuhan dan kawasan industri Kabupaten Kendal dengan luas lahan 2.830 Ha.84
B. Studi Tapak
Luas Lahan Tersedia : 57 Ha
Luas Kawasan Terminal Penumpang : 30.000 m2 Luas Bangunan Gedung Terminal : 600m2
Kapasitas : 500 penumpang
Luas Kamar Mandi : 36m2 Luas Musholla : 36m2 Luas Kantor Pengelola : 220m2 Kedalaman Kolam : -3 m Kecepatan Angin
Pagi : 3 km/jam dari Arah Utara Sore : 13 km/jam dari Timur Laut Kemiringan Tanah : 2% (landai)
Kebutuhan Ruang Keseluruhan
Tabel IV.10 Kebutuhan Ruang Gedung
JENIS RUANG LUAS ( m2 )
AREA GEDUNG TERMINAL 13645.1 AREA PENGELOLA 471.82 AREA PENUNJANG 246.38
AREA SERVICE 1307.79 + SIRKULASI ANTAR RUANG 30%
TOTAL 20.372,5
Tabel IV.11 Kebutuhan Ruang Parkir dan Ruang Tunggu Kendaraan
Tabel IV. 12 Total Kebutuhan Seluruh Ruang
Maka kebutuhan tapak untuk bangunan terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal adalah :
KLB : 0,4 KDB : 60 %
Jumlah Lantai Maksimal : 2 lt. a) Luas Lahan
= Luas Bersih Bangunan : KLB =20.372,5m2: 0,4
JENIS RUANG LUAS ( m2)
PARKIR 8625
RUANG TUNGGU KENDARAAN 7968
TOTAL 16.593
JENIS RUANG LUAS ( m2)
Ruang Gedung 20.372,5 Ruang Parkir 16593
=50.931,25 m2
b) Luas Maksimum Lantai Dasar Bangunan = Luas Lahan x KDB
=50.931,25m2x 60% =30.558,75 m2
Gambar IV.28 Tapak yang Diperlukan
Dari studi kebutuhan ruang yang telah di lakukan, maka ada penambahan lahan 20.000 m2 ke arah selatan hingga mencapai jalan menuju terminal barang yang telah terbangun sepanjang 100 m. Hal itu di karenakan luas tapak seksistting hanya 30.000 m2.
ASPEK KEKUATAN ALAM
Topografi Kemiringan tanah untuk kaliwungu relative datar dengan kemiringan antara 0-8%
Vegetasi Pada Sekitar gedung terminal penumpang terdapat bebrapa jenis pohon seperti kiara payung dan glodokan pecut
Potensi Sumber Air Sumber air pada lokasi eksisting adalah sumur artetis Angin Angin pada pagi sampai sore hari bertiup dari arah
utara dan pada malam hari bertiup dari selatan Keadaan Lingkungan Lingkungan lokasi pelabuhan kendal adalah berupa
tambak ikan dan kawasan industri ASPEK KEKUATAN BUATAN
Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilyah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031
Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2013 tentang rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas
Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No. 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pelabuhan Kaliwungu Kendal
Regulasi KDB 60 % KLB 0,4 Fungsi Hirarki Pusat Industri
Kawasan Ekonomi Strategis Perdagangan
Pelayanan Transportasi Laut Skala Nasional ASPEK AMENITAS ALAMI
View View yang dapat dilihat dari Pelabuhan Kendal adalah laut, tambak, dan kawasan Industri
Air Curah hujan etahun rata-rata 2.025 mm dan kelembaban rata-rata 87,67 %
ASPEK AMENITAS BUATAN
Jaringan Kota/ Kawasan Jarak dengan Jl. Lingkar Kaliwungu 4,2 KM Jalan menuju lokasi selebar 14 meter Terdapat instalasi sistem hydrant
Terdapat jaringan listrik, telfon, dan drainase