• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal Pelabuhan Laut IV.1.1 Aspek Citra - REDESAIN GEDUNG TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN LAUT TANJUNG KENDAL - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal Pelabuhan Laut IV.1.1 Aspek Citra - REDESAIN GEDUNG TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN LAUT TANJUNG KENDAL - Unika Repository"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROGRAM ARSITEKTUR

IV.1 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan Gedung Terminal Pelabuhan Laut

IV.1.1 Aspek Citra

Pada umumnya kawasan pelabuhan sangat lekat dengan stigma kekumuhan, premanisme, dan kekerasan. Dengan adanya pembangunan terminal Penumpang Pelabuhah Laut Tanjung Kendal ini, di harapkan akan mengubah stigma tersebut menjadi kawasan terminal penumpang yang ramah bagi semua pengunjung dan nyaman. Bebrapa hal yang di lakukan untuk mengubah stigma tersebut antara lain :

 Pemeriksaan lebih ketat pada calon penumpang untuk mencegah penyelundupan dan tindak kejahatan lainya

 Pemeriksaan bagasi yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya kelebihan muatan pada kapal.

 Pemisahnan alur antara penumpang datang dan berangkat agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi.

(2)

 Penyediaan fasilitas kesehtan dan karantina yang layak untuk memberi pertolongan pertama dan perwatan bagi seluruh pengguna terminal penumpang pelabuhan.

 Penggunaan struktur bentang lebar sebagai elemen estetis modern pada bangunan.

IV.1.2 Aspek Fungsi

(3)

untuk menunggu sebelum memasuki kapal. Area tunggu kedatangan di gunakan setelah penumpang turun dari kapal64. IV.1.3 Aspek Teknologi

Kebutuhan teknologi di butuhkan untuk mendukung konsep bangunan modern. Teknologi digunakan untuk meningkatkan keamanan di sekitar gedung terminal pelabuhan. Selain untuk meningkatkan keamanan di area gedung terminal penumpang pelabuhan, sistem teknologi juga dapat mengurangi resiko kecelakaan pada saat pelayaran. Berikut ini beberapa teknologi yang di gunakan dalam gedung terminal penumpang pelabuhan :

Mesin X-ray

(4)

bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya65. Skema gambar mesinx-rayseperti berikut :

Gambar IV.1 Prinsip Kerja MesinX-ray Sumber : 1bp.com

Metal Detector

Metal detector adalah alat yang digubakan untuk mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi sebagai metal pengganggu. Hal ini

65Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses dari

(5)

untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti senjata tajam.66

Gambar IV.2 Metal Detector Sumber : doc. Google

Dimming Led Occupancy Cencor

Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan. Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila 66Xray Indonesia, Seberapa Tahukah Kita Mengenai Metal Detector, diakses dari

(6)

lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan. Hal ini ditujukan agar daya yang dikeluarkan oleh lampu tidak sia-sia.

Gambar IV.3 Alat Dimmer Sumber : www.intech.com

IV.1.2 Aspek Lingkungan

(7)

Perencanaan vegetasi juga di tujukan untuk menyerap debu dan melindungi tanah dari hantaman air hujan. Penyediaan reception faciities juga diperlukan untuk menjaga kelestarian air dan biota laut. Reception Facilites ini di haruskan berada di luar kawasa terminal penumpang pelabuhan67

IV.2 Tujuan, Faktor Penentu, dan Faktor persyaratan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal

IV.2.1 Tujuan Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal

a) Mendukung peran Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. b) Meningkatkan kegialan pelayanan transportasl yang secara

tidak Iangsung dapat meningkatkan produksi ekonoml dan pendistribusiannya,

c) Meningkatkan pelayakan dangan cara melakukan sharing pelayanan melalui upaya pemindahan aktivltas pelabuhan laut penumpang dan penyeberangan serta angkulan general cargo pada jenis-jenis tertentu yang ada di Pelabuhan Tanjung Emas

d) Menjadi ikon baru dan kebanggaan bagi masyarakat kota Kendal.

(8)

e) Menciptakan terminal penupang pelabuhan laut yang layak dan menarik

f) Mengubah stigma bahwa pelabuhan laut yang identik dengan kekumuhan, kekerasan, dan premanisme.

IV.2.1 Faktor Penentu Perancangan Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal

Dalam Perancangan Bangunan Gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal ini terdapat beberapa faktor penentu perancangan yaitu :

 SNI mengenai Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelayanan Kapal dan Penumpang

 Peratuan Pemerintah Mengenai Terminal Penumpang Pelabuhan.

 Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

Rencana Tata Ruang dan Wiayah Kabupaten Kendal  Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten Kendal

Proyeksi Jumlah Penumpang 15Tahun ke Depan IV.2.2 Faktor Persyaratan Perancangaan Gedung Terminal

Pelabuhan Laut A. Arsitektur

Penataan ruang berdasarkan Zoning setiap kegiatan pelaku,

(9)

 Langgam yang digunakan merupakan Arsitektur Modern yang mengedepankan utilitas dan efektivitas ruang

Pemisahan sirkulasi antara embarkasi dan debarkasi dan

antara kendraan pegantar dan kendaraan yang akan menaiki kapal

B. Bangunan

 Penggunaan bahan material lokal uyang ramah lingkungan.

Pemilihan material yang mudah perawatannya dan Heavy

Dutysehingga umur material menjadi lebih lama.

 Memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami pada bangunan, terutama pada area yang tidak terlalu membutuhkan tingkat kenyamanan tinggi.

C. Lingkungan

Pemberian ruang terbuka hijau minimal sebesar 30%

 Perencanaan sistem saluran drainase pada terminal secara terpadu.

 Pengolahan limbah secara mandiri, sehingga limbah yang dibuang ke saluran kota merupakan limbah yang tidak berbahaya.

IV.3 Program Arsitektur Terminal Penumpang Pelabuhan Laut IV.3.1 Pola Kegiatan

(10)

Skema IV.1 Pola Kegiatan Penumpag Berangkat

 Penumpang Turun

Skema IV.2 Pola Kegiatan Penumpang Datang

Penumpang Transit

(11)

 Kru dan Nahkoda Kapal

Skema IV.4 Pola Kegiatan Kru dan Nahkoda Kapal

 Penyedia Jasa Angkutan Laut

Skema IV.5 Pola Kegiatan Penyedia Jasa Angkutan Laut

Pengelola Pelabuhan

Skema IV.6 Pola Kegiatan Pengelola Pelabuhan

 Petugas Kesehatan

(12)

 Petugas Keamanan

Skema IV.8 Pola Kegiatan Petugas Keamanan

 Penjual

Skema IV.9 Pola Kegiatan Penjual

 Penjemput Pengantar

(13)

 Taxi / Bus

Skema IV.11 Pola Kegiatan Taxi dna Bus

IV.3.2 Program Ruang Gedung Terminal Pelabuhan Laut Tanjung Kendal

Tabel IV.1 Program Ruang Gedung Terminal

RUANG GEDUNG TERMINAL

NAMA RUANG KELENGKAPANSYARAT DAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS(m2))

R. UMUM / ANJUNGAN

SARANA INFORMASI

PAPAN INFORMASI/ MULTIMEDIA

INDOOR PUBLIK 5.175,9 KANTOR BIRO

PERJALANAN

BAGIAN KONSESI ATM, CAFE, KIOS,DLL

TOILET PRIA DAN

WANITA 1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG

TOILET DIFABEL DAPAT UNTUKMEMUTAR KURSI RODA

JALUR KORIDOR

SUDUT MAKSIMUM RAMP 8%

LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm

TEMPAT DUDUK

(14)

TUNGGU INFORMASI

PENCAHAYAAN

BUATAN 100-150 LUX

TATA UDARA ALAMI

R. PELAPORAN

MEJA PELAPORAN

INDOOR PUBLIK 862,6SEMI TIMBANGAN BAGASI MENGGUNAKAN TIMBANAN ANALOG/ DIGITAL SARANA INFORMASI PAPAN INFORMASI/ MULTIMEDIA CCTV PENYEDIAAN BILIK BEA CUKAI DAN IMIGRASI JALUR KORIDOR SUDUT MAKSIMUM RAMP 8% LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm

LIFT LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

PENERANGAN

ALAMI/ BUATAN INTENSITAS 250LUX

MENGGUNAKAN AC

SUHU MAKSIMAL 270C

KELEMBABAN ANTARA 50-80 %

R. TUNGGU KEBERANGKATAN

CCTV

INDOOR PRIVAT 2.587,9 TOILET PRIA DAN

WANITA 1 BILIK UNTUK 50PENUMPANG

(15)

BAGIAN KONSESI ATM, CAFE, KIOS,DLL

LIFT LEBAR PINTUMINIMAL 90 cm

JALUR KORIDOR

SUDUT MAKSIMUM RAMP 8%

LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm

PENERANGAN

ALAMI/ BUATAN INTENSITAS 100-150 LUX

MENGGUNAKAN AC

SUHU MAKSIMAL 270C

KELEMBABAN ANTARA 50-80 %

MENGGUNAKAN ESKALATOR LEBAR MINIMAL 0.8 m SUDUT 25 KECEPATAN 0.5 m/ det R. TUNGGU KEDATANAGN FASILITAS INFORMASI INFORMSI HOTEL & BIRO PERJALANAN

INDOOR PRIVAT 2.587,9 FASILITAS PEMERIKSAAN IMIGRASI, BEA CUKAI, KARANTINA BAGAGAE CLAIM LAYANAN LOST AND FOUND JALUR KORIDOR SUDUT MAKSIMUM RAMP 8% LEBAR PINTU MINIMAL 90 cm

(16)

ALAMI/ BUATAN LUX

MENGGUNAKAN AC

SUHU MAKSIMAL 270C

KELEMBABAN ANTARA 50-80 %

FASILITAS HIBURAN VIDIO/ AUDIO/ TELEVISI/ INTERNET AREA KONSESI ATM MUDAH DIAKSES PENYANDANG

CACAT INDOOR PUBLIK 1.725,3

KIOS MAJALAH TELEPON UMUM KAFETARIA TELEPON UMUM PENJUALAN CENDERAMATA UTILITAS

TOILET PRIA DAN WANITA

INDOOR PUBLIK 1.181,5SEMI TOILET DIFABEL

GENERATOR

Tabel IV.2 Program Ruang Penunjang Terminal RUANG PENUNJANG

NAMA

RUANG SYARAT DANKELENGKAPAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS

R. LOKET

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 4 ) PERSONALKOMPUTER

INDOOR PUBLIK 17.6

MEJA KERJA ( 2 )

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. MENYUSUI PINTU YANG DAPAT DIKUNCI MUDAHDIBUKA

TUTUP INDOOR

SEMI

(17)

LANTAI

KERAMIK/KARPET/SEMEN

VENTILASI DAN SIRKULASI CUKUP

BEBAS POTENSI BAHAYA (POLUSI)

PENERANGAN CUKUP TIDAK MEYILAUKAN

WASHTAFEL STANDAR

KELEMBABAN ANTARA 30% - 50%

R. MEROKOK

CUKUP LUAS

INDOOR PUBLIK 11.23

JAUH DARI RUANG YANG LAINYA

AIR TIGTH

DILENGKAPI SYSTEM AIR SUPPLY DUCTING

DILENGKAPI KIPAS ANGIN

R. POLIKLINIK

MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1

INDOOR PUBLIKSEMI 31.1 KURSI LIPAT ( 2 ) STANDAR

TEMPAT TIDUR PERIKSA ( 1 )

LAMPU PERIKSA BISADIDORONG

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

LEMARI ALAT 2 PINTU KACA

ETALSE ALAT PELINDUNG DIRI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

TABUNG OKSIGEN STANDAR

(18)

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

R.OBAT

MEJA PANJANG ( 1 ) 2 X 0.6 m

INDOOR PRIVAT 40.2

LEMARI OBAT KACA ( 2 ) 2 PINTU

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

WHITE BOARD

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

WASHTAFEL STANDAR

MEJA KERJA ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

R. PELAYANAN DAN DOKUMEN KESEHATAN TERPADU

MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR/KAYU KELAS 1

INDOOR PUBLIKSEMI 5.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

KURSI TUNGGU FIBER 4 SUSUN

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

JARINGAN TELPON DAN

PABX PORTABLE/ IN-OUT

R. ISOLASI

TEMPAT TIDUR PERIKSA

( 1 ) STAINLESS

INDOOR PRIVAT 120.9

MEJA KAYU ( 1 ) STANDAR

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR

DILENGKAPI EXHAUST FAN

TERDAPAT RUANG GANTI

ALAT PELINDUNG 3 x 2,5 m

TERDAPAT KAMAR

MANDI COSED DUDUK

(19)

TEMPAT DESINFEKTAN ( 3

X 2,5 M ) 3 x 2,5 m

R. PERAWAT

MEJA KERJA ( 2 ) STANDAR

INDOOR PRIVAT 7.85

KOMPUTER PERSONALKOMPUTER

LEMARI FILE 4 LACI

Tabel IV.3 Program Ruang Pengelola Terminal Penumpang

RUANG PENGELOLA

NAMA RUANG SYARAT DANKELENGKAPAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS

R. KEPALA UPTD

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/ KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPON

DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

R. KASUBBAG TATA USAHA

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

INDOOR PUBLIKSEMI 7.9 LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

(20)

WAKASUBBAG

TATA USAHA KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT PUBLIK

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. STAFF ADMINISTRASI

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

INDOOR PUBLIKSEMI 6.13 MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. STAFF

MEJA KERJA ( 3 )

INDOOR PUBLIKSEMI 9.58 JARINGAN TELPON

DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KEPALA SYAHBANDAR

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPON

DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

R. SUBBAG TATA USAHA SYAHBANDAR

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PUBLIKSEMI 8.32 MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPON DAN PABX

(21)

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. SEKSI KELAIKLAUTAN

KAPAL

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PUBLIKSEMI 4.99 LEMARI FILE 4 LACI

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. SEKSI LAIK LAYAR DAN

KELAUTAN

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PUBLIKSEMI 11.1 LEMARI FILE 4 LACI

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 2 ) PERSONALKOMPUTER

LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. BID. KETERTIBAN DAN PATROLI

MEJA KERJA ( 2 )

INDOOR PUBLIKSEMI 8.9 LEMARI FILE 4 LACI

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KEPALA BEA CUKAI

MEJA KERJA ( 1 ) MEJA BESAR

INDOOR PUBLIKSEMI 27.5 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

LEMARI KACA ( 1 ) 3 PINTU/KAYUKELAS 1

LEMARI BUKU ( 1)

JARINGAN TELPON

DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT

PENDINGIN UDARA SPLIT 2 PK

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) INTERNET

DISPENSER ( 1 ) HOT/COLD

KURSI TAMU ( 1 Set ) MEBELAR

(22)

UMUM MEJA KOMPUTER + PUBLIK PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPON

DAN PABX PORTABLE/ IN-OUT

LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. KASI P2

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PUBLIKSEMI 8.8 MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 2 ) PERSONALKOMPUTER

KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. BENDAHARA

MEJA KERJA ( 2 )

INDOOR PUBLIKSEMI 12.25 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. PELAYANAN KEPBEANAN

DAN CUKAI

MEJA KERJA ( 3 )

INDOOR PUBLIKSEMI 17.95 KURSI HADAP ( 4 ) STANDAR/LIPAT

LEMARI FILE ( 1 ) 4 LACI

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. PENYULUHAN DAN LAYANAN

INFORMASI

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PUBLIKSEMI 9.8 KURSI HADAP ( 2 ) STANDAR/LIPAT

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

(23)

R. CONCIERGE

MEJA KERJA ( 9 )

INDOOR PUBLIKSEMI 36.4 LEMARI BUKU ( 1)

PENDINGIN UDARA 2 SPLIT 1 PK

R. RAPAT

MEJA PANJANG KAYU KAYU KELAS 1

INDOOR PRIVAT 154.4

WHITE BOARD 1.2 X 0.9 m

LCD PROYEKOR

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

OHP

KURSI LIPAT ( 45 ) STANDAR

R. ARSIP

RAK BESI

INDOOR PRIVAT 16.5

BOX ARSIP

SCANNER

MEJA KOMPUTER +

PRINTER ( 1 ) PERSONALKOMPUTER

JARINGAN TELPON DAN PABX

PENDINGIN UDARA SPLIT 1 PK

R. FOTOKOPI

MEJA KERJA ( 1 )

INDOOR PRIVAT 8.8

MESIN FOTOKOPI ( 2 )

EXHAUST FAN STANDAR

Tabel IV.4 Program Ruang Service

RUANG SERVICE NAMA

RUANG KELENGKAPANSYARAT DAN KETERANGAN INDOOR/OUTDOOR SIFAT LUAS

(24)

R. GENSET

LOKASI JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK

INDOOR PRIVAT 81 LOKASI AMAN DARI BANJIR RUANGAN CUKUP LUAS AGAR TEKNISI AMAN DARI UDARA BERACUN KEDAP SUARA R. PANEL BERISI PANEL-PANEL

INDOOR PRIVAT 9 TIDAK MEMBUTUHKAN PENDINGIN UDARA LANTAI KERAMIK/BETON R. POMPA LOKASI JAUH DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK

(25)

R. BAGASI

BERADA DEKAT DENGAN RUANG CHECK IN/ CHECK OUT

INDOOR PRIVAT 594 TERDAPAT CONVEYOR BELT CCTV RUANG UNTUK MOBIL BARANG ATM CENTER BERPENDINGIN

UDARA 3/4 PK

INDOOR PUBLIK 9.75 PENCAHAYAAN CUKUP TIDAK SEMPIT MEMPUNYAI GROUNDING MASJID BERSIH

INDOOR PUBLIK 43.75 CUKUP LUAS

TIDAK BANYAK PERABOT

MIMBAR KAYU KELAS 1

TEMPAT WUDHU

TOILET WANITA

MEMILIKI

JAMBAN CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK 321.4 MEMILIKI

(26)

KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX

TOILET PRIA

MEMILIKI

JAMBAN CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK 175.5 MEMILIKI WASHTAFEL STANDAR KACA CERMIN KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX TOILET DIFABEL MEMILIKI

JAMBAN CLOSEDDUDUK

INDOOR PUBLIK 6.75 MEMILIKI WASHTAFEL STANDAR KACA CERMIN KAPASITAS PENCAHAYAAN 50-100 LUX CUKUP UNTUK MEMUTAR KURSI RODA R. AHU KEDAP SUARA

INDOOR PRIVAT 21.6 CUKUP LUAS

LANTAI

KERAMIK/BETON

PANTRY

KOMPOR LISTRIK

INDOOR PUBLIK 12.2SEMI KITCHEN SET

(27)

MEJA MAKAN KAYU KELAS 1

ALAT PEMADAM KEBAKARAN LEAMARI

PENDINGIN 2 PINTU DISPENSER HOT/COLD TEMPAT PEMBUANGA N SAMPAH MUDAH DI JANGKAU TRUK

PENGANGKUT OUTDOOR PRIVAT 9 JAUH DARI

KERMAIAN

STP

MUTU BETON K250 - 300

INDOOR PRIVAT 7.54 BENTUK BETON

ADALAH UMPAK DAN PLAT BERTULANG MENGGUNAKAN PIPA PVC DAN PIPA BAJA TAHAN ASAM TEBAL BAJA MINIMAL 5mm AREA PARKIR KENDARAAN RUANG BEBAS KENDARAAN PARKIR

5 cm UNTUK ARAH LATERAL

OUTDOOR PUBLIK 8.625 30 cm UNTUK

ARAH

LONGITUDIN AL

(28)

LEBAR 6,5 m UNTUK 2 ARAH DIASPAL

AREA TUNGGU KENDARAAN

DEKAT DENGAN

DERMAGA OUTDOOR SEMI

PUBLIK 7.968 DIASPAL

IV.3.3 Pola Hubungan antar Ruang

(29)

IV.3.4 Program Sistem Struktur danEnclosure Tabel IV.5 Program Struktur Bangunan

PROGRAM STRUKTUR

STRUKTUR BAWAH

Gambar IV.4 Pancang Baja

Sumber : Buku Perencanaan Pelabuhan

Struktur pondasi untuk menopang bangunan di gunakan pondasi Pancang baja, meskipun gedung terminal penumpang pelabuhan ini merupakan low rise building, namun beban yang di angkut sangat besar dan terletak di tepi pantai. Kedalaman pancang baja dapat di variasikan sesuai kondisi lapangan.

STRUKTUR TENGAH

Gambar IV.5 Struktur Rangka

Sumber : ilmusipilcom

Pada struktur tengah bangunan di gunakan rangka beton. Struktur rangka terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah. Dipilihnya sistem rangka Beton karena memiliki daya tahan yang tinggi terhadap api, biaya murah, dan kekuatan struktur dapat di sesuaikan dengan perhitungan dimensi.

STRUKUTR ATAS

(30)

Gambar IV.6 Struktur Space frame Sumber

sangat cocok untuk bangunan dengan bentang lebar. Selain memiliki bentuk yang bisa di variasikan, struktur space frame juga

udah di pasang dengan

menyambungkan antarbatang dengan ball joint.

Sumber : Analisa Pribadi

Tabel IV.6 Program Enclosure Banguan

PROGRAM ENCLOSURE

LANTAI

Gambar IV.7 Lantai Karpet

Sumber : Hargasatuan.com

(31)

DINDING

Gambar IV.8 Struktur dinding Partisi

Sumber :

partisigypsumbandung.blogspot.com

Gambar IV.9 Hebel

Sumber :

kontraktorsamarnda.wordpress.com

Struktur dinding yang utama pada gedung terminal penumpang pelabuhan ini adalah bata ringan. walaupun memiliki berat yang ringa, namun dinding bata ringan juga dapat di gunakan untuk memikul beban. Pada area konsesi seperti area foodcourt dan kios-kios di gunakan dinding partisi kalsiboard. pemilihan menggunakan dinding partisi kalsiboard pada area konsesi karena dinding partisi kalsiboard lebih fleksibel untuk di tata ulang tanpa mempengaruhi struktur bangunan. Penggunaan dinding partisi kalsi board juga dapat memaksimalkan ruang karena memiliki ketebalan yang tipis. untuk sisi luar ruang tunggu di gunakan dinding kaca dengan spyder system. Struktur kaca dapat memberikan kesan modern dan memberika orientasi keluar pada pengunjung.

LANGIT-LANGIT

Gambar IV.10 Panel PVC Sumber : jadhomes.com

(32)

PENUTUP ATAP

Gambar IV.11 Penutup Atap PVC

Sumber : Alibaba.com

Untuk bahan penutup atap di gunakan dari bahan PVC. Bahan PVC dapat memantulkan sinar uv sebanyak 71% dan sisanya di serap sehungga dapat mengurangi panas. Atap berbahan pvc meiliki berbagai macam warna. Atap pvc juga sangat awet dan tahan lama. bahan atap pvc sangat cocok untuk cuaca Indonesia dan anti karat.

IV.3.5 Studi Sistem Utilitas

Sistem Distribusi Air Bersih

Sumber air bersih pada lingkungan terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Kendal adalah dari pasokan PDAM dan juge bersumber artetis sesuai kondisi eksisting. Sistem pendistribusian air akan menggunakanDown Feed Sistem.

(33)

Gambar IV.12 Down Feed System Sumber : doc. Google

Kebutuhan Air untuk gedung terminal pelabuhan Tanjung Kendal adalah sebagai berikut :

Jumlah Penghungi :

Tabel IV.7 Jumlah Pelaku

Jenis Pelaku Jumlah Pelaku

Penumpang / Pengantar 2000 Pengelola/ Petugas

Pelabuhan 120

Total 2120

Tabel IV.8 Kenutuhan Air Berdasrkan Peruntukan Bangunan

PERUNTUKAN BANGUNAN PEMAKAIANAIR BERSIH SATUAN

(34)

Apartment 250 Liter/ Penghuni/Hari

Rusun 100 Liter/ Penghuni/Hari

Asrama 120 Liter/ Penghuni/Hari

Klinik 3 Liter/ Penghuni/Hari

Rumah Sakit Umum 425 Liter/ Penghuni/Hari

Ruko / Kantor 50 Liter/ Penghuni/Hari

Pabrik/ Industri 50 Liter/ Penghuni/Hari

Stasiun Terminal 3 Liter/ Penghuni/Hari

Bandara 3 Liter/ Penghuni/Hari

Restoran 15 Liter/ Penghuni/Hari

Gedung Bioskop 10 Liter/ Penghuni/Hari

Gedung Peribadatan 5 Liter/ Penghuni/Hari

Gedung Pertemuan 25 Liter/ Penghuni/Hari

Sumber : Pergub DKI Jakarta No. 122/ 2005

(35)

Fungsi pelabuhan dianggap sama dengan bandara maka 2120 x 3 Liter = 6360 liter/ hari

Sistem Pencahayaan

Ruang Umum

Ruang umum merupakan ruang yang di gunakan oleh semua pihak baik dari penumpang, pengantar/ penjemput, maupun petugas pelabuhan. Penerangan diruangan ini direncanakan dengan intensitas setara dengan pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum sebesar 100-150 lux. Sumber penerangan utama pada siang hari menggunakan cahaya alam, sedangkan pada malam hari menggunakan lampu dengan cahaya putih alami (daylight).68

Jumlah lampu TL dengan intensitas 54 watt/ 4050 lumen yang di gunakan adalah 285 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 285 x 54 = 15.390 watt

 Ruang Semi Steril

Pada bagian ini terdapat segala aktivitas persiapan keberangkatan penumpang seperti pemeriksaan penumpang, penanganan bagasi, dan lapor kehadiran penumpang. Penerangan menggunakan lampu dengan 68SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan

(36)

cahaya putih alami (daylight) dengan intensitas setara dengan pencahayaan setingkat dengan pencahayaan ruang untuk pekerjaan rutin administrasi sebesar 250 lux.69

Jumlah lampu Lampu Downlight 250 watt/ 18.740 lumen yang di butuhkan adalah 20 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 20 x 250 = 5000 watt

 Ruang Steril

Ruang steril digunakan penumpang yang akan menaiki kapal, transit, dan yang baru turun dari kapal. Ruang steril biasa di sebut ruang tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan. Penerangan menggunakan kombinasi cahaya alam dan lampu dengan intensitas setara dengan pencahayaan umum untuk interior dengan tingkat minimum sebesar 100-150 lux. Khusus untuk toilet menggunakan tingkat pencahayaan 50-100 lux dan smoking room tingkat pencahayaan 100-150 lux. 70

Jumlah lampu Lampu downlight Halogen 50 watt/ 3750 lumen yang di butuhkan adalah 257 buah dan jumlah watt yang diperlukan pada ruang tersebut adalah 257 x 125 = 32125 watt

69SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan Penumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 19

(37)

Sistem Utilitas Supply Udara Bersih

Untuk ruang steril dan semi steril, tata udara di ruang tersebut digunakan sistem pengatur suhu (air conditioner system) dengan suhu udara maksimal 27°C dan kelembaban antara 50-80%. Untuk ruang umum, apabila di ruang umum tersebut dibuat anjungan pengantar/penjemput maka tata udara di ruang umum dirancang menggunakan aliran udara alami yang diatur menggunakan kisi-kisi atau pengaturan panel dinding dengan bukaan yang memadai untuk sirkulasi udara. Untuk ruang umum yang berupa hall tanpa sekat tidak diatur tata udara. Berikut ni bebrapa jenis ac yang dapat diaplikasikan ke dalam gedung terminal penumpang :

Standing Floor AC

Ac ini merupakan ac portabel yang mudah di pindah-pindah. Pemasanganya pun tidak perlu menggunakan tukang ac. Ac jenis ini cocok di untuk di tambahkan ke dalam area tunggu penumpang karena mudah dipindah-pindah sesuai kebutuhan71

(38)

http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-Gambar IV.13 Standing Floor AC Sumber : www.lg.com

Ceiling Cassette AC

AC Ceiling Cassetteini di pasang di plafond ruangan. Ac ini di gunakan pada ruang yang luas karena lebih cepat mendinginkan untuk ruang yang luas, ac ini cocok diaplikasikan ke area ruang tunggu kedatangan dan keberangkatan penumpang. Karena letaknya di plafon, maka ac ini akan terlihat menyatu pada ruangan.72

Gambar IV.14 Ceiling Cassette AC Sumber : www.daikinindia.com

AC Split

Ac split biasanya di tempatkan untuk ruangan yang tidak terlalu besar. Ac jenis ini nantinya akan di aplikasikan

(39)

http://www.hargaac.co.id/jenis-tipe-di ruang-ruang pengelola dan ruang yang bersifat privat lainya agar mudah diatur oleh pengguna ruangan. Area pengelola biasanya ac tidak harus beroprasi selama 24 jam.

Gambar IV.15 AC Split Sumber : 4bp.com

Manajemen Sampah

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 18 tahun 2008, yang dimaksud dengan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Pengelolaan sampah sangat penting dimana bangunan publik pasti akan menghasilkan banyak sampah. Banyaknya sampah yang menumpuk akan menimbulkan berbagai masalah seperti kesehatan dan bau tak sedap. Pemisahan sampah menjadi kunci utama pengelolaan sampah. Sampah di pisah berdasarkan jenisnya.

(40)

setelah sampah terkumpul di pos 1, kemudian sampah akhirnya diangkut menuju TPA.

Untuk pengelolaan air limbah, air sebelum di buang akan dioalh terlebih dahulu menggunakan pengolahan air terlebuh dahulu melaui sistem STP, dan untuk grey water akan diolah oleh grey water recyler. Sehingga bisa diapakai lagi untuk air penyiram wc, urinoir, dan tanaman.73

Skema IV.13 Pengolahan Limbah Terminal Penumpang

Sumber : Studi Pengelolaan Sampah Bandara Hasanudin

Koridor Penumpang

Jalur koridor merupakan jalur penghubung antara gedung terminal penumpang menuju ke dermaga ataupun sebaliknya. Jalur ini memnadu penumpang menuju kapal yang akan dinaiki sesuai boarding pass. Koridor ini di lengkapi dengan penutup atap agar calon penumpang tidak kepanasan dan kehujanan. Untuk siang hari digunakan

(41)

pencahayaan alami, dan untuk malam hari digunakan penerangan buatan denan kekuatan 100-150 lux.74

Berikut ini persyaratan teknis koridor :

a) Ukuran lebar koridor minumal 75cm, sebaiknya lebih dari 120cm.

b) Dilengkapi pagar pengaman di kedua sisinya c) Ketinggianhandrailminimum 110cm

d) Lantai terbuat dari bahan anti slip

e) Kemiringan koridor maksimum 12%, sebaiknya antara 5-8%

Sistem Pengumuman Publik

Siistem pengumuman pada gedung terminal penumpang harus di rancang dengan baik untuk operasional gedung terminal maupun dalam keadaan gawat darurat. Jumlah alat pengeras suara harus dalam jumlah yang cukup diletkkan di setiap bagian dari bangunan atau harus sesuai intensitas yang cukup. Sistem pengumuman publik harus bisa di tangkap dengan jelas oleh penumpang di gedung terminal.75

Berikut ini adalah tabel tingkat intensitas suara yang harus dipenuhi :

74SNI, Fasilitas dan Peralatan di Pelabuhan untuk Pelaayanan Kapal Pesiar dan Penumpang, Badan Standar Nasional Indonesia hlm 21

(42)

Tabel IV.9 Intensitas Suara Pengumuman Publik di Terminal Penumpang

Sumber : SNI Fasilitas dan peralatan di pelabuhan untuk pelayanan kapal pesiar dan penumpang internasional

Fire Fighting System

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang persyaratan sistem pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan sistem pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.

Berikut ini peralatan yang di gunakan untuk upaya pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran :

Sprinkler System

(43)

akan dengan otomatis menstabilkan tekanan air didalam pipa. Jika tekanan masih terus menurun, maka pompa elektrik akan bekerja menggantikan tugas jockey pump. Jika pompa elektrik kembali gagal menstabilkan tekanan, maka pompa disesl cadangan akan bekerja menstabilkan tekanan air di dalam pipa.76

Sprinkler

Gambar IV.16 Sprinkler System Scheme Sumber : www.bromindo.com

Sistem Hydrant dan Hydrant Pilar

Sistem ini pemipaanya mirip dengan sistem pemipaan yang ada di rumahan. Yang membedakan sistem hydrant dengan sistem pompa air biasa adalah pompa hydrant menggunakan pompa khusus hydrant. Rata-rata

(44)

https://www.bromindo.com/prinsip-pompa hydrant mampu menghasilkan kekuatan antara 9-10 bar keatas.77 Prinsip kerja pompa hydrant adalah sebagai berikut :

o Di perlukan tandon atau reservoir tank untuk menyimpan pasokan air yang cukup

o Fire hydrant pump yang meliputi diesel pump, electrical pump, dan jockey pump.

o Air yang berada di reservoir tank di pompa oleh fire hydranr pump selama minimal 30 menit sebelum akhirnya bisa di gunakan oleh pemadam kebakaran.

o Air yang telah dipompa dari reservoir tank akan mengalir ke fire house. Pada fire house dibutuhkan tambahan nozzle untuk memaksimalkan pancaran ke titik api.

Detektsi Kebakaran

Untuk mendeteksi kebakaran digunakan alat bernama smoke detctor. Smoke detector bekerja jika dipicu oleh adanya asap. Smoke detector di tempatkan pada daerah-daerah rawan kebakaran. Prinsip kerja alat ini adalah adanya pantulan cahaya dari lampu LED pada alat terhadap photodiode akibat asap, inilah yang membuat detektor bereaksi.

(45)

https://www.bromindo.com/prinsip-Gambar IV.17 Smoke Detector Sumber : Bromindo.com

Sistem Kelistrikan

Sumber daya listrik yang di gunakan pada gedung terminal penumpang pelabuhan ini akan mengandalkan suplai dari Perusahaan Listrik Negaara (PLN) dan sistem generator set sebagai cadangan. Tegangan yang di butuhkan oleh gedung terminal pelabuhan adalah tegangan rendah.

(46)

Skema IV.14 Sistem Kelistrikan Gedung

Sirkulasi Vertikal

 Ramp

Fungsi ramp adalah selain untuk jalur troli bagasi, juga direncakan untuk memfasilitasi bagi pengguna berkebutuhan khsusus. Kemiringan sudut ramp maksimum adalah 8% atau dengan rasio tidak lebih dari 1:12. untuk lebar minimum ramp adalah 95 cm.

Lift / Elevator

(47)

penumpang. Untuk melayani jumlah tersebut, maka dibutuhkn masing-masing 2 unit lift pada area ruang tunggu keberangkatan dan ruang tunggu kedatangan.

 Eskalator

Eskalataor adalah tangga otomatis yang dignakan untuk memindahkan barang atau penumpang secara diagonal dari lantai atas ke lantai bawah atau sebaliknya.

Gambar IV.18 Tangga Berjalan

Sumber : /thangmaydaithiena.com

 Tangga dan Tangga Darurat

(48)

darurat adalah berhubungn dengan bangunan paling luar bangunan agar memberikan akses langsung ke luar bangunan. Ruang tangga darurat hasrus selalu tertutup dan tahan terhadap api minimal selama 2 jam.

IV.3.6 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Kualitas Udara dan Kebisingan

Jenis Dampak Penting

Penurunan kualitas udara melaui kandungan debu, SO2, NO2, timbal (Pb) dan hidrokarbon. Serta terjadinya peningkatan bising akibat kegiatan yang ada di pelabhan.78  Sumber Dampak Penting

Berasal dari kegiatan transportasi darat dan laut ( transportasi pengangkutan hasil bongkar muat barang dan petikemas), penggunaan alat-alat berat untuk keperluan bongkar muat barang kawasan pelabuhan, operasional genset dan aktivitas kegiatan industri yang ada di sekitar Pelabuhan.79

Tolok Ukur Dampak

Toiok ukur dampak yang digunakan adalah Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Kep-48/MENLH/11/1996, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa

(49)

Tengah Nomor 8 Tahun 2000, Keputusan Gubemur Provinsl Jews Tengah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Baku Motu Sumber rldak Bergerak, Keputusan Gubemur Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006. Bobot dampak dinilai dengan seberapa jauh kualltas udara dan bising melampaui baku mutu udara ambien dan seberapa besar pengaruhnya terhadap lingkungan serta berupaya memenuhi ketentuan yang berlaku80

 Pengolahan Dampak Penting

 Pengaspalan jalan yang dilalui kendaraan dalam

pelabuhan

 Pembuatan taman dengan pohon pelindung

umtukmenetralisisr gas pencemaran.

 Penyiraman lokasi rawan debu

 Penggunaan ruang kedap suara untuk runag genset

b) Lingkungan Biologi

 Jenis Dampak Penting

Perubahan jumlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang berada dalam kawasan pelabuhan.

Sumber Dampak Penting

(50)

Sumber dampak paling potensial ada dalam kawasan pelabuhan bersumber dari gas buang kapal dan kendaraan-kendaraan yang keluar masuk daerah pelabuhan.

Tolok Ukur Dampak Penting

Tolok ukur dampak penting adalah besarnya perbedaan julmlah jenis dan kelimpahan flora dan fauna darat yang ada pada kawasan pelabuhan

 Pengelolaan Dampak

Mengatur kepadatan kendaraan yang keluar dan

masuk pelabuhan.

Melakukan penanaman pohon/ tanaman hias pada

lokasi yang tidak terpakai dalam kawasan pelabuhan.

IV.3.7 Studi Pemanfaatan Teknologi

 MesinX-ray

(51)

mendeteksi jenis barang yang di bawa oleh calon penumpang untuk menghindari tindakan seperti penyelundupan dan tindakan kriminal lainya. Untuk mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unitx-ray.81

Skema gambar mesinx-rayseperti berikut :

Gambar IV.19 Prinsip Kerja MesinX-ray Sumber : 1bp.com

Metal Detector

Metal detector adalah alat yang digubakan untuk mendeteksi barang semua jenis metal. Sebelum penumpang melaporkan diri ke meja lapor, penumpang di wajibkan melulaui mesin pendeteksi metal ini. Alat ini menggunakan teknologi gelombang elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan gelombang elktro magnetik, maka akan di deteksi

81Xray Indonesia, Cara Kerja Xray di Bandara, diakses dari

(52)

sebagai metal pengganggu. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti senjata tajam. Untuk mengakomodir kebutuhan lebih dari 1700 penumpang diperlukan 2 unitmetal detector82

Gambar IV.20 Metal Detector Sumber : doc. Google

Dimming Led Occupancy Cencor

Dimming led occupancy cencor adalah sistem instalasi lampu pada bangunan. Sistem ini menggunakan dimmer untuk mendeteksi kegiatan yang ada di dalam ruangan. Lampu akan menyala jika sensor mendeteksi adanya kegiatan di dalam ruangan. Waktu time out lampu bisa diatur dalam durasi 5-15 detik. Jadi lampu akan mati secara

(53)

http://www.xrayindonesia.com/article/detail/129/seberapa-tahukah-pemahaman-kita-otomatis beberpa detik sesuai yang telah diatur. Lampu juga dapat di matikan dengan menggunakan saklar apabila lampu ingin di matikan walaupun ada kegiatan di dalam ruangan.

Gambar IV.21 Alat Dimmer Sumber : www.intech.com

IV.3.8 Program Lokasi dan Tapak

Lokasi Pelabuhan Tanjung Kendal berada di kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.

(54)

Secara Geografis Kecamatan Kaliwungu berada diwilayah administrasi Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah berkisar antara 6 0 55’ 30” - 6 0 59’ 10” Lintang Selatan dan 110 0 14’ 00” - 1100 18’ 00” Bujur timur dengan ketinggian tanah 4.5 meter di atas permukaan air laut , Batas wilayah Kecamatan Kaliwungu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Brangsong sebelah selatan dengan Kecamatan Kaliwungu selatan dan sebelah timur berbatasan dengan Kota Semarang. 83

Pelabuhan Tanjung Kendal adalah Pelabuhan Perintis yang masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai pelabuhan pengumpul.

Gambar IV.23 Masterplan Kawasan Pelabuhan Kendal Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas Penunjang

Pelabuhan Terminal Kendal

(55)

Gambar IV.24 Site Plan Kawasan Terminal Penumpang Pelabuhan Kendal

Sumber : Gambar DED Dermaga Dermaga dan Hasilitas Penunjang Pelabuhan Terminal Kendal

Gambar IV.25 Tampak Selatan dan Utara Gedung Terminal Penumpang

(56)

A. Terminal Kendal dalam RTRW Kabupaten Kendal

Lokasi Pelabuhan Kendal tepat berada pada kawasan yang direncanakan sebagai kawasan strategis ekonomi dimana kawasan ini memiliki nilai komersil yang sangat menguntungkan apabla dikembangkan pelabuhan terutama untuk pendukung pelabuhan penyeberangan yang ada saat ini.

Gambar IV.27 Posisi Pelabuhan Kendal Terhadap Rencana Tata Ruang Sumber : Peraturan Menteri no. 18 th 2013

Rencana pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi merupakan salah satu yang dapat meningkatkan perekonomian wilayah. KSE Kendal merupakan merupakan salah satu kawasan yang di teteapkan sebagai kawasan strategis Provinsi Jawa Tengah dalam sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi.

(57)

nomor 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Kendal telah di rencanakan Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) yang merupakan bagian dari pengembangan area yang terapat di Kawasan Industri Kaliwungu Kendal. Kawasan ini dialokasikan berada ddi selatan kaewasan pelabuhan Kendal. Adanya pemabngunan Kawasan Strategis Ekonomi nantinya akan mendorong daya saing industri di Kawasan Industri Kaliwungu sehingga kawasan ini akan cepat berkembang. Kawasan STrategis Ekonomi ini menempati ruang seluas 1.000 Ha.

(58)

Ha berada di dala kawasan pelabuhan dan kawasan industri Kabupaten Kendal dengan luas lahan 2.830 Ha.84

B. Studi Tapak

Luas Lahan Tersedia : 57 Ha

Luas Kawasan Terminal Penumpang : 30.000 m2 Luas Bangunan Gedung Terminal : 600m2

Kapasitas : 500 penumpang

Luas Kamar Mandi : 36m2 Luas Musholla : 36m2 Luas Kantor Pengelola : 220m2 Kedalaman Kolam : -3 m Kecepatan Angin

Pagi : 3 km/jam dari Arah Utara Sore : 13 km/jam dari Timur Laut Kemiringan Tanah : 2% (landai)

 Kebutuhan Ruang Keseluruhan

Tabel IV.10 Kebutuhan Ruang Gedung

JENIS RUANG LUAS ( m2 )

AREA GEDUNG TERMINAL 13645.1 AREA PENGELOLA 471.82 AREA PENUNJANG 246.38

(59)

AREA SERVICE 1307.79 + SIRKULASI ANTAR RUANG 30%

TOTAL 20.372,5

Tabel IV.11 Kebutuhan Ruang Parkir dan Ruang Tunggu Kendaraan

Tabel IV. 12 Total Kebutuhan Seluruh Ruang

Maka kebutuhan tapak untuk bangunan terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal adalah :

KLB : 0,4 KDB : 60 %

Jumlah Lantai Maksimal : 2 lt. a) Luas Lahan

= Luas Bersih Bangunan : KLB =20.372,5m2: 0,4

JENIS RUANG LUAS ( m2)

PARKIR 8625

RUANG TUNGGU KENDARAAN 7968

TOTAL 16.593

JENIS RUANG LUAS ( m2)

Ruang Gedung 20.372,5 Ruang Parkir 16593

(60)

=50.931,25 m2

b) Luas Maksimum Lantai Dasar Bangunan = Luas Lahan x KDB

=50.931,25m2x 60% =30.558,75 m2

Gambar IV.28 Tapak yang Diperlukan

Dari studi kebutuhan ruang yang telah di lakukan, maka ada penambahan lahan 20.000 m2 ke arah selatan hingga mencapai jalan menuju terminal barang yang telah terbangun sepanjang 100 m. Hal itu di karenakan luas tapak seksistting hanya 30.000 m2.

ASPEK KEKUATAN ALAM

(61)

Topografi Kemiringan tanah untuk kaliwungu relative datar dengan kemiringan antara 0-8%

Vegetasi Pada Sekitar gedung terminal penumpang terdapat bebrapa jenis pohon seperti kiara payung dan glodokan pecut

Potensi Sumber Air Sumber air pada lokasi eksisting adalah sumur artetis Angin Angin pada pagi sampai sore hari bertiup dari arah

utara dan pada malam hari bertiup dari selatan Keadaan Lingkungan Lingkungan lokasi pelabuhan kendal adalah berupa

tambak ikan dan kawasan industri ASPEK KEKUATAN BUATAN

Peraturan Pemerintah Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentang

Rencana Tata Ruang Wilyah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031

Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2013 tentang rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas

Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No. 25 Tahun 2007 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pelabuhan Kaliwungu Kendal

Regulasi KDB 60 % KLB 0,4 Fungsi Hirarki Pusat Industri

Kawasan Ekonomi Strategis Perdagangan

Pelayanan Transportasi Laut Skala Nasional ASPEK AMENITAS ALAMI

View View yang dapat dilihat dari Pelabuhan Kendal adalah laut, tambak, dan kawasan Industri

(62)

Air Curah hujan etahun rata-rata 2.025 mm dan kelembaban rata-rata 87,67 %

ASPEK AMENITAS BUATAN

Jaringan Kota/ Kawasan Jarak dengan Jl. Lingkar Kaliwungu 4,2 KM Jalan menuju lokasi selebar 14 meter Terdapat instalasi sistem hydrant

Terdapat jaringan listrik, telfon, dan drainase

Gambar

Gambar IV.1 Prinsip Kerja Mesin X-ray
Gambar IV.2 Metal Detector
Gambar IV.3 Alat Dimmer
Tabel IV.1 Program Ruang Gedung Terminal
+7

Referensi

Dokumen terkait

41. Jelaskan yang dimaksud dengan BUMN!.. Jawaban: BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung

[r]

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU ( PLPG ) DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAN PROVINSI GORONTALO PSG RAYON 128 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.. TAHAP - I : TGL

Dengan ikut memodelkan dak baru dan balok shelter BTS beserta beban tambahan yang diterimanya pada pemodelan struktur Hardy’s dengan bantuan program ETABS v.9 diperoleh momen

Game Catur Jawa ini adalah salah satu bentuk implementasi dari kecerdasan buatan.Dengan dibantu menggunakan metode Alpha-Beta, game Catur Jawa ini bisa

kemampuan seperta manusia dalam mengambil keputusan. Unit ini akan mcndelinisikan bcsar derajat keanggotaan dan variabel linguistik dari aksi pengenda han yang

Membuat analisa percepatan proyek menggunakan analisa What If pada CPM sehingga diketahui jumlah tenaga kerja dan jam kerja tambahan untuk mempercepat durasi proyek agar

75,2% artinya variabel promosi dan kualitas pelayanan memberikan pengaruh terhadap minat calon nasabah tabungan Impian iB sebesar 75,2%, sedangkan sisanya 24,8%