• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI MTs. ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA - UNISNU Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI MTs. ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA - UNISNU Repository"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain, banyak ayat dan hadits yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang paling baik, meski demikian manusia tidak akan menjadi mulia, bahkan hina jika mereka tidak berakhlak dengan akhlak yang mulia. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:











(2)
(3)

akan kembali atau dikembalikan kepada proses awalnya, sebelum Ruh Ilahi itu menyentuh fisiknya, ia kembali ke asfala safilin.1

Dalam kacamata Islam, secara historis pendidikan karakter merupakan misi utama para nabi. Rasulullah saw dari awal tugasnya memiliki suatu pernyataan yang unik, bahwa dirinya diutus untuk menyempurnakan karakter (akhlak).2Sebagaimana sabda beliau:

لﺎﻗ ةﺮﻳﺮﻫ ﰊأ ﻦﻋ

:

ﺻ ﷲا لﻮﺳر لﺎﻗ

ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠ

:

ﱀﺎﺻ ﻢﲤ ﻷ ﺖﺜﻌﺑ ﺎﳕا

قﻼﺧﻻا

).

ﺪﲪا ﻩاور

(

3

Artinya: “Dari Abi Hurairoh berkata, Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”(H.R. Ahmad)4

Sarah hadits di atas yaitu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallammenjelaskan tentang salah satu tujuan dan tugas beliau yang terpenting adalah menanamkan dasar akhlak yang mulia dan menyempurnakannya serta menjelaskan ketinggiannya. Hal ini tentunya menunjukkan urgensi, peran penting tazkiyatun nufus dan pengaruh besarnya dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sesuai dengan manhaj kenabian. Hal ini karenatazkiyatun nufustidak ada kecuali dengan akhlak yang mulia,keistiqamahanpadanya dan dakwah kepada ketinggian dan indahnya akhlak tersebut, sehingga dakwah Rasulullah

1

Asy-Syanqithi, Syaikh. 2007. Tafsir Adhwa’ul Bayan, jilid 2, diterjemahkan oleh Bari, dkk, Jakarta: Pustaka Azzzam, Cet I

2

Bambang Q-Anees dan Adang Hambali. 2008. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hlm: 101

3

Al Imam Ahmad bin Hambal,Musnad Juz II,(Beirut : Darul Kutub al Ilmiyah, t.th.), hlm. 504

4

(4)

Shallallahu’alaihi Wasallammemperbaiki akhlak manusia tidak terlepas daritazkiyatun nufus(pensucian jiwa).5

UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, termasuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah juga sangat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah. Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi, pendidik dan tenaga pendidikan, dan komponen terkait lainnya.

5

(5)

Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.

Muslich merujuk pada pandangan Thomas Lickona, mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda zaman yang harus diwaspadai. Karena tanda-tanda ini berarti sebuah bangsa sedang menuju jurang kehancuran. Tanda-tanda yang dimaksud adalah (1) meningkatnya kekeraan dikalangan remaja, (2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, (3) pengaruh peer-groupyang kuat dalam tindak kekerasan, (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alcohol dan seks bebas, (5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, (6) menurunnya etos kerja, (7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara, (9) membudayanya ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa saling curiga dan kebencian diantara sesama. Jika dicermati, ternyata kesepuluh tanda zaman tersebut sudah ada di Indonesia. Dari sepuluh tanda-tanda yang dikemukakan Thomas adalah menunjukkan kondisi merosotnya karakter yang melanda masyarakat Indonesia.6

Menurut Muslich selain sepuluh tanda zaman, masalah lain yang tengah dihadapi bangsa Indonesia adalah sistem pendidikan dini yang ada sekarang ini terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan

kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan

6

Muslich: Masnur. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.

(6)

rasa).7 Padahal pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun (seperti budi pekerti agama) ternyata pada praktiknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekedar tahu).

Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberikan konstribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik. Salah satu alternative untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah. Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di MTs perlu segera dikaji, dan dicari alternatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangnya secara lebih operasional sehingga mudah diimplementasikan di sekolah.

Dari tanda-tanda yang menunjukkan kondisi merosotnya karakter yang melanda masyarakat Indonesia, di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara khususnya bagi para siswanya tidak nampak dan mencuat kepermukaan, yang dapat diketahui peneliti selalu dalam suasana kondusif dan tidak terjadi kasus-kasus kenakalan remaja. Tidak seperti di SMP/MTs lain di kabupaten Jepara masih banyak melakukan

7

(7)

tindakan yang dapat dikategorikan melanggar nilai-nilai karakter misalnya kekerasan dikalangan remaja (terlibat tawuran), penggunaan bahasa dan kata-kata kotor, meningkatnya perilaku merusak diri, seperti merokok dan miras, tidak menghormati orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara serta kurangnya kepedulian sosial. Kondisi MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara yang selalu kondusif dan masih tertanam sopan santun dalam diri para guru dan siswanya yang mendorong peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang

“Manajemen Pendidikan Karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana desain pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara?

2. Bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara?

3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan dan hasil pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara?

(8)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Desain pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

2. Pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

4. Hasil pendidikan karakter yang dilaksanakan di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap hasil penelitian bermanfaat untuk: 1. Manfaat Teoritis

(9)

2. Manfaat Praktis a. Peneliti

1) Memperoleh tambahan pengetahuan tentang pelaksanaan manajemen pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

2) Memperoleh pengetahuan tentang implementasi pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang Kec. Nalumsari Kab. Jepara.

b. Masyarakat

1) Terwujudnya siswa yang berkarakter dalam kehidupan sehari-hari. 2) Pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi

perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.

3. Manfaat Akademis

a. Sebagai acuan perumusan kebijakan manajerial untuk mengembangkan karakter dalam pembelajaran.

(10)

E. Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini disusun dalam lima bab, dan beberapa sub bab sebagaimana sistematika sebagai berikut:

Bab satu berisi pendahuluan, memuat: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab dua, dalam bab ini dipaparkan tentang landasan teori yang meliputi: pengertian karakter, akhlak dan etika, pendidikan karakter, desain pendidikan karakter, pendidikan karakter yang dikembangkan, manajemen pendidikan karakter, implementasi pendidikan karakter, factor-faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter dan hasil pendidikan karakter.

Bab tiga disampaikan metode penelitian yang meliputi: jenis dan pendekatan penelitian, instrument pengambilan data, lokasi penelitian, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.

(11)

dan hasil pendidikan karakter di MTs. Roudlotul Mubtadiin Balekambang. 3. Analisis data.

Referensi

Dokumen terkait

sound berupa air (bertemakan alam) menjadi pendukung akan kemenarikan alat peraga berbentuk aplikasi ini sehingga mahasiswa tidak mudah jenuh dalam membaca dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern penggajian dan pengupahan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT Yogya Presisi

This thesis entitled the PREDICTl VE VALIDITY OF THE INTEGRA TED COURSE rrNAL SEMESTER TEST OF THE 2005 SCJJOOL YEAR OF THE ENGLISH DEPARTMENT OF WIDYA MANDALA

2003, Akar tuba (Derris elliptica) merupakan tumbuhan perdu yang memiliki kandungan aktif dominan berupa rotenon. Senyawa ini merupakan senyawa isoplavon yang

Terdapat tujuh kasus penggunaan pada perangkat lunak ini, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.1, yaitu kasus penggunaan untuk Mengelola User, Membuat Image, Menghapus

[r]

Perbaikan terhadap satu atau beberapa komponen jaringan komputer dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengelompokan gejala kerusakan yang terjadi baik berdasarkan

Penelitian ini bersifat asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua varibel atau lebih.Penelitian ini menganalisis hubungan stres kerja dan dukungan