1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. ―
Pada garis besarnya, definisi tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan. Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas, pelayanan dan prasarana terkait serta informasi
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki daya tarik wisata yang sangat besar bagi wisatawan baik domestik ataupun mancanegara. Jutawaan wisatawan datang ke berbagai destinasi wisata untuk menikmati keindahan dan keunikan budaya yang beragam. Daya tarik wisatawan tidak akan lepas dari banyaknya budaya yang berbeda-beda tiap daerah sehingga masih memancing minat berkunjung bagi wisatawan domestik maupun asing. Semuanya budaya dan tradisi asli Indonesia, mayoritas dilestarikan dengan baik dan masih terpelihara sampai sekarang untuk menjadi daya tarik tersendiri.
2 Provinsi Jawa tengah memiliki banyak sekali potensi wisata yang belum dikembangkan oleh pemerintah, untuk saat ini memang bisa dikatakan kalah saing dengan propinsi lain yang berdekatan seperti Jawa Barat,DIY,dan Jawa Timur. Padahal potensi yang dimiliki oleh Jawa Tengah sangat bagus dan tidak kalah dengan tiga propinsi yang ada di atas, Jawa Tengah bahkan memiliki ikon yan sangat terkenal di Indonesia bahkan di Dunia, yaitu Candi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang.
Berbicara tentang potensi wisata di Jawa tengah tentu Kota Magelang adalah salah satu tujuan wisata yang banyak dituju oleh para pelancong dari luar daerah, Kota Magelang memiliki banyak sekali potensi alam yang dijadikan objek wisata, salah satunya adalah Sungai Progo. Kota Magelang memang dialiri banyak sungai namun sungai progo adalah tempat yang sangat indah dibanding dengan sungai sungai lain yang ada di Kota Magelang. Sungai Progo sangat bermanfaat untuk penduduk yang berada di bantaran sungai tersebut seperti untuk mencuci pakaian,mandi,memancing dan lain lain. Namun pada tahun 1997 berawal dari hobi 4 orang pemuda asal desa yang terletak didekat Sungai Progo, mereka berinisiatif untuk membuka sebuah operator arung jeram yang berkomitmen tinggi untuk meningkatkan potensi yang ada supaya dapat lebuh dikenal luas oleh banyak kalangan.
PROGO X-VENTOURS akan terus melakukan terobosan-terobosan yang inovatif dalam mengemas Daya Tarik Wisata arung jeram atau Atraksi wisata yang ada di sana
3 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis telah memutuskan rumusan masalah dalam tugas akhir yang berjudul ― KOMPONEN DAYA TARIK WISATA DI PROGO X-VENTOURS‖ adalah sebagai berikut:
1. Atraksi apa sajakah yang ditawarkan oleh PROGO X-VENTOURS kepada para wisatawan ?
2. Berapa harga paket Atraksi dan paket Wisata di PROGO X- VENTOURS ? C. Tujuan Penulisn
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui paket wisata dan atraksi yang ditawarkan oleh PROGO X-VENTOURS
2. Mengetahui harga paket wisata dan atraksi wisata di PROGO X-VENTOURS D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Manfaat Teoritis
a. Menjadi sebuah media penambah wawasan tentang bagaimana menerapkan teori ke dalam sebuah praktek kerja di lapangan.
b. Memberikan kontribusi untuk mengembangkan paket wisata yang ada di PROGO X-VENTOURS
4 2. Manfaat Praktis
a. Sebagai salah satu referensi bagi PROGO X-VENTOURS untuk selalu memberikan inovasi dalam menciptakan atau menambah atraksi & paket wisatanya
b. Sebagai referensi untuk mengembangkan pelayanan yang maksimal dalam mengelola tamu sehingga para tamu dapat terpuaskan oleh atraksi wisata dan paket wisata yang mereka beli.
E. Tinjauan Pustaka
Tugas Akhir yang ditulis oleh Widie Kurnia Putri Dara Pratiwi (2012) mahasiswa Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dengan judul Analisis Potensi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai Daya Tarik Wisata di Yogyakarta disebutkan bahwa museum benteng Vredeburg telah memenuhi syarat-syarat untuk menjadi sebuah daya tarik wisata yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung.
Tugas Akhir yang ditulis oleh Sholihin Dunamar Langga (2014)mahasiswa Diploma Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dengan judul Strategi Pengembangan Produk Sendratari Ramayana Prambanan Yogyakarta disebutkan bahwa produk-produk di Sendratari Ramayana sangat berpotensi untuk dikemangkan lagi
Tugas Akhir yang ditulis oleh Cahyono Lorianto (2001 mahasiswa Diploma III) jurusan pariwisata Petra Christian University Surabaya dengan judul ―Upaya Pengembangan Potensi Wisata Bukit Cinta di kawasan Rawapening‖ disebutkan bahwa potensi alam yang dimiliki oleh bukit cinta di kawasan
5 Rawapening sangat mempesona dan dapat didukung oleh fasilitas seperti gazebo, gardu pandang, dan lain-lain.
F. Landasan Teori
Dalam hal ini penulis mengumpulkan beberapa teori yang kiranya dapat melandasi dalam penulisan tugas akhir sebagaimana didalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata karya I Gede Pitana dan I Ketut Surya Diarta (2009) menjelaskan bahwa salah satu penyebab terjadinya segmentasi atau spesialisasi pasar pariwisata adalah karena adanya kecendurungan wisatawan dengan minat khusus baik dalam jumlah wisatawan maupun area minatnya. Hal ini sangat berbeda dari jenis pariwisata tradisional karena calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu sehingga mereka dapat mengikuti minat khusus dan spesifik yang diminati. Pariwisata dengan minat khusus ini diperkirakan akan menjadi trend perkembangan pariwisata ke depan sebeb calon wisatawan telah menginginkan jenis pariwisata yang fokus, yang mampu memenuhi kebutuhan sepesifik wisatawan.
Objek wisata dan atraksi wisata atau tourism resources adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut.
Adapun pengertian Objek Wisata, yaitu : semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam saja.
Sedangkan pengertian dari pada Atraksi Wisata, yaitu : sesuatu yang menarik untuk dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan,
6 yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan. Mengenai pengertian obyek wisata, maka dapatlah dilihat beberapa sumber acuannya, antara lain :
1. Peraturan Pemerintah No. 24/1979 menjelaskan bahwa obyek wisata adalah : perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.
2. SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87 menjelaskan bahwa obyek wisata adalah : tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata dan atraksi wisata adalah sama, sedangkan menurut Yoeti, 1996 : 172 dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata menjelaskan bahwa obyek wisata dan atraksi wisata memiliki perbedaan yang asasi.
Namun pada dasarnya obyek wisata dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat itu. Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang baik harus dikembangkan 3 (tiga) hal agar daerah itu menarik untuk dikunjungi, yaitu :
1. Adanya something to see Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat.
7 2. Adanya something to buy Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan
khas untuk dibeli.
3. Adanya something to do Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.
Ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada dan serupa dengan objek wisata di tempat lain.
2. Harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan.
3. Harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri-ciri khas tersendiri.
Berbicara tentang Daya Tarik Wisata tentu kita harus mengetahui komponen apa sajakah yang mendukung supaya wisatawan dapat merasa nyaman saat membeli produk kita. Lebih lanjut, komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Atraksi
Atraksi merupakan elemen yang sangat penting yang terkandung dalam destinasi dan lingkungan didalamnya yang secara individual dan kombinasinya memegang peran yang pentingdalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut
8 2. Amenitas
Amenitas merupakan elemen dalam destinasi atau berhubungan dengan destinasi-destinasi yang memungkinkan wisatawan tinggal di destinasi tersebut untuk menikmati atau berpartisipasi dalam atraksi yang ditawarkan. Amenitas atau fasilitas ini dapat berupa akomodasi,toilet,tempat parkir,mushola,cafeteria, dan lain-lain
1. Jenis-Jenis Daya Tarik Wisata
Jenis-jenis daya tarik wisata terbagi kedalam 3 kelompok yaitu : (Ismayanti, 2010)
1. Daya tarik wisata alam
Daya tarik wisata alam merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata alam yang masih alami maupun hasil buatan manusia. Usaha daya tarik wisata menawarkan kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan yang dilakukan secara sukarela bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam. Beberapa contoh daya tarik wisata alam seperti : Ketep Pass, Puncak Suroloyo, Kali Biru
2. Daya tarik wisata budaya
Daya tarik wisata budaya merupakan jenis wisata yang berdasarkan pada tempat atau wilayah, kebudayaan, keseniaan, upacara-upacara adat serta pengalaman yang memotret suatu bangsa dengan masyarakat yang merefleksikan keanekaragaman dan identitas atau
9 karakter dari masyarakat atau bangsa.Daya tarik wisata mencoba menonjolkan sebuah daya tarik sebagai berikut :
1) Situs arkeologi, sejarah dan budaya seperti monumen, gedung bersejarah, rumah ibadah, kota bersejarah, situs purbakala, museum 2) Pola kehidupan masyarakat, kebudayaan yang berupa adat istiadat, busana, upacara keagamaan, gaya hidup, tradisi.
3) Seni dan kerajinan baik berwujud maupun tidak berwujud seperti tari, musik, drama, patung, arsitektur
4) Kegiatan ekonomi masyarakat seperti desa wisata
5) Festival budaya baik yang rutin setiap tahun atau bulan dalam masyarakat
3.Daya tarik wisata minat khusus
Pariwisata minat khusus atau special interest tourism merupakan daya tarik wisata yang menawarkan kegiatan yang tidak biasa dilakukan oleh wisatawan pada umumnya atau wisata dengan ketertarikan khusus. Usaha daya tarik wisata minat khusus bisa memanfaatkan alam dan budaya sebagai latar belakang, tetapi untuk kegiatannya didesain dan dibuat dengan tantangan dan perhatian spesifik untuk menimbulkan minat khusus sebagai sasaran wisata. Segmen pasar wisata minat khusus biasanya kecil tetapi latar belakang wisatawan yang menyukai atraksi minat khusus biasanya memiliki kemampuan daya beli yang tinggi dan berasal dari golongan menengah ke atas. Jadi meskipun dari segi kuantitas rendah tetapi mampu memberikan
10 kontribusi pemasukan yang cukup tinggi. Beberapa bentuk daya tarik wisata minat khusus misalnya : Lawang Sewu,
a. Sport tourism
Sport tourism merupakan kegiatan wisata yang dipadukan dengan olahraga seperti wisata golf, selancar, arung jeram, paralayang, diving, caving.
b. Wisata kuliner
Daya tarik wisata kuliner berupa berbagai jenis masakan khas dari berbagai wialayah, dengan tujuan untuk menarik wisatawan untuk datang dan mencicipi makanan khas terebut saat berkunjung ke suatu tempat atau daerah. Wisata kuliner merupakan wisata gastronomi ketika wisatawan memanjakan perut dengan berbagai sajian khas dari beberapa daerah. Contoh : Kuliner Magelang, Kuliner Tomohon c. Wisata religus
Kegiatan untuk menyandarkan diri pada segala sesuatu yang berifat religi, keagamaan dan keTuhanan. Usaha wisata religius biasanya menempatkan daerah-daerah yang bersinggungan dengan simbol agama sebagai tujuan wisata.
d. Wisata belanja
Wisata yang menawarkan belanja sebagai kegiatan utamanya yang dibutuhkan oleh wisatawan nulai dari barang antik sampai barang modern, dari pasar tradisional sampai pertokoan modern. Contoh : Factory Outlet Kota Bandung, Legian Bali, Singapore
11 2. Karakteristik Produk Wisata
Menutut WTO (World Tourism Organisation), wisatawan merupakan pengunjung sementara yang tinggal sekurang kurangnya 24 jam di tempat tujuan wisata yang dikunjungi. Tujuan perjalanan wisatawan dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Pesiar yaitu untuk keperluan rekreasi, kesehatan, studi, keagamaan, olahraga,dan kunjungan keluarga
b. Bukan Pesiar yaitu untuk keperluan bisnis serta menghadiri konfrensi, seminar, dan pertemuan kerja lainnya
3. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan mudah atau sulitnya wisatawan menjangkau destinasi yang diinginkan. Akses berkaitan dengan infrastruktur transpotrasi seperti jalan raya,terminal bus,bandara,setasiun kereta, termasuk didalamnya teknologi transportasi yang mampu menghemat waktu dan biaya untuk menjangkau destinasi wisata yang dituju. G. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian: PROGO X-VENTOURS
Alamat: Jalan Cempaka No. 9, Magelang Jawa tengah 56122 Telepon: (0293) 365115 ext 106
b. Waktu Penelitian:
12 2. Jenis Data yang Dikumpulkan
a. Data Primer.
Data yang diperoleh dari praktik kerja lapangan dan wawancara. b. Data Sekunder.
Data yang diperoleh dari dokumen PROGO X-VENTOURS dan studi pustaka.
3. Metode Pengumpulan Data a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Disini penulis melakukan observasi langsung dengan cara praktek kerja lapangan (PKL) di PROGO X-VENTOURS.
b. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
Maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis akan melakukan wawancara secara pribadi dengan karyawan di PROGO X-VENTOURS
13 C. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dari buku atau literatur yang terkait dan berhubungan dengan objek penulisan tugas akhir.
H. Sistematika Penulisan
I. Sistematika penulisan terdiri dari empat bab dijabarkan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Umum, berisi tentang gambaran secara umum mengenai PROGO X-VENTOURS yang mencakup sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan sedikit sejarah singkat tentang Rafting disana.
Bab III Pembahasan, berisi tentang ANALISIS KOMPONEN DAYA TARIK WISATA DI PROGO X-VENTOURS MAGELANG dimana penulis akan membahas tentang atraksi apa saja yang ada di PROGO X-VENTOURS dan fasilitas apa sajakah yang harus didapat oleh pengunjung.