• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS: 1899 UN.40.2.5.1/PL/2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG

LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort Leisure

Disusunoleh :

WILDAN PRADILA SAPUTRA

NIM :0906696

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

WILDAN PRADILA SAPUTRA NIM : 0906696

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG

LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP. 1974 10182008 122001

Pembimbing II,

Rosita, SS., MA.

NIP. 1978 10192006 042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

(3)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN DAYA

TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG

WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG” ini

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya seni saya ini.

Bandung, 20 Oktober 2013

Yang membuat pernyataan ini,

Wildan Pradila Saputra

(4)

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPTEN

SUMEDANG

Oleh: Wildan Pradila Saputra

0906696

ABSTRAK

Daya tarik objek wisata adalah salah satu elemen penting dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung. Ada banyak alasan atau motivasi seseorang untuk berwisata. Karena pada hakikatnya manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang ingin mereka penuhi. Salah satunya adalah kebutuhan dan keinginan dalam melakukan perjalanan wisata. Dengan ada hal tersebut, maka para motor penggerak bidang pariwisata harus dapat mengerti dan memanfaatkan peluang tersebut guna memenuhi kebutuhan dan keinginan para wisatawan. Peluang yang diciptakan tersebut dapat berupa apa saja yang memiliki nilai ke-khasan yang menjadikannya berbeda.

Lokasi penelitian ini berada di Kampung Ladang yang terletak di Sumedang Selatan tepatnya di Desa Marga Laksana Kabupaten Sumedang. kawasan wisata ini mengusung konsep wisata budaya, dimana pengelola lebih memperkenalkan budaya dan adat tradisional sunda khusunya kebudayaan sumedang itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah wisatawan yang berkunjung ke kampung ladang sumedang. Selain itu peneliti juga melakukan studi kepustakaan serta observasi lapangan dalam pengumpulan data.

Hasil dari penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara daya tarik objek wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pengelola dapat meningkatkan segala aspek yang dimiliki kawasan wisata kampung ladang sehingga dapat memotivasi wisatawan untuk berkunjung.

(5)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TOURIST ATTRACTION OBJECT RELATED WITH TOURIST VISITING MOTIVATION OF KAMPUNG LADANG KABUPTEN

SUMEDANG By:

Wildan Pradila Saputra

0906696

ABSTRACT

Tourist attraction is one important element in motivating tourists to visit. There are many reasons or one's motivation to travel . Because essentially people have needs and desires they want to fulfill. One is the need and desire of the traveler. With no such thing, then the driving force of the tourism sector should be able to understand and take advantage of these opportunities to meet the needs and desires of the tourists. The opportunities created can be anything that has value to that sets it apart.

The study site is located in Kampung Ladang , located in South Sumedang exactly in the Village District Highways Lieu Sumedang. The tourist area of the concept of cultural tourism, where the manager to introduce the culture and customs of traditional Sundanese culture especially sumedang itself.

This research uses descriptive method verification with quantitative approach. Population are tourists who visit Kampung Ladang Sumedang. In addition, researchers also conduct library research and field observations in the data collection.

Results of this study showed no significant relationship between tourist attraction on the motivation visiting tourists. Given this research is expected that managers can improve the aspects of the tourist area of the village fields so as to motivate tourists to visit.

(6)

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) di

Jurusan Manajemen Resort & Leisure Fakultas Pendidikan ilmu Sosial Universitas

Pendidikan Indonesia. Dalam proses penyelesaian skripsi, penulis mendapatkan

banyak bantuan dari berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimaksih dan apresiasi tertinggi

kepada pihak-pihak yang banyak memberikan bantuan dan kemudahan selama proses

pembuatan skripsi ini.

1. Allah S.W.T, atas limpahan rahmat dan karunianya. Jadikan hamba lelaki

muslim yang kuat, berilmu dan bermanfaat, amin.

2. Kedua orang tua penulis beserta kedua kakak yang tampan-tampan dan adik

tercinta yang paling cantik di dunia. Merekalah yang selalu ada memberikan

moril dan materil. Limpahan kasih sayang dan doa yang takan pernah habis

dari Ence Hermana Saputra dan Popon Choiriah. Billy Ferbian Saputra,

A.Md., Briptu Anggi Nugraha Saputra dan Melinda Putri Anugrah Saputra.

3. Bapak Prof. DR. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia.

4. Prof. DR. Karim Suryadi, M.Si., Selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial.

5. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., MSI., selaku ketua Program Studi Manajemen

Resort & Leisure sekaligus dosen pembimbing yang sangat baik hati

(7)

vi

6. Ibu Rosita, SS., MA.yang sangat baik hati juga Terimakasih atas bimbingan,

saran, dan motivasi yang diberikan .

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Manajemen Resort & Leisure,

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Pendidikan

Indonesia. Terima kasih atas ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

8. Kepada Bapak Garnadi dan Bapak Rahmat selaku staff tata usaha Program

Studi Manajemen Resort & Leisure, yang selalu siap dalam membantu

administrasi akademik penulis selama perkuliahan.

9. Pengelola Kampung Ladang Bapak Buyung yang telah memberikan izin dan

kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian, serta ilmu dan

motivasi yang sangat bermanfaat terima kasih banyak.

10.Keluarga Besar Papah H. Ating Sutisna (Alm) dan Mamah Hj. Ai Inayah,

Dewi Inawati, A.Md., Irman Noormansyah, S.E., Devi Elviana, S.P., Teddy

Andriyansyah, S.P., Diky Irmansyah, S.E., Alis Sopiah, S.P., terima kasih atas

doa, dukungan dan supportnya.

11.Keponakan yang lucu dan menggemaskan Gia, Ifa, Albi, Alif, Azka, Bilal,

Naila, Faiza dan Muhammad Abyan.

12.Seluruh Keluaga Besar penulis, terimakasih atas doa dan dukungannya yang

diberikan selama ini.

13.Sahabat-Sahabat MRL khususnya 2009, terima kasih 4 tahun sudah kita

lewati bersama, banyak cerita yang tentunya akan sangat dan pasti seru bila

kita ceritakan dikemudian hari dan akan menjadi pengalaman berharga yang

bisa diceritakan kelak nanti untuk anak-anak kita. Semoga kita dapat

memajukan kepariwisataan Indonesia. Amin

14.G-12 menjadi awal cerita sebuah kesederhanaan kehidupan yang sangat

berharga. Terima kasih.

15.KOMPA. Terima kasih banyak atas perjuangan yang telah kita lalui bersama

(8)

serta ketidakpura-puraan akan menjadikan kita sebuah keluarga selamanya.

Dan terima kasih atas dorongan dan motivasi yang telah kalian berikan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

16.D 6789 EG dan Z 5319 AG, yang selalu setia dalam hujan dan panas

menemani penulis kemanapun pergi.

17.Dan semua pihak yang telah membantu perjuangan penulis, semoga Allah

(9)

viii DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR BAGAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ………. 5

D. Manfaat Penelitian ……….. 6

E. Definisi Oprasional ……….. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 8

A. Pariwisata dan Kepariwisataan……..……….…….. 8

B. Wisata dan Wisatawan ………. 9

C. Motivasi Perjalanan Wisata…………...……… 10

D. Daya Tarik Wisata ……… 11

E. Kerangka Pemikiran ………. 15

F. Hipotesis ……….. 16

(10)

A. Lokasi Penelitian………...……… 18

B. Desain Penelitian ………. 19

C. Populasi dan Sampel ………...………. 20

D. Variabel Penelitian... ……… 23

E. Teknik Pengumpulan Data ………... 28

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ………...………… 29

G. Teknik Analisis Data ……… 36

H. Uji Hipotesis ……… 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 38

A. Gambaran Umum ………...…. 43

B. Hasil Pembahasan ………...…….… 51

1. Karakterisitik Responden…...……….... 51

2. Analisis Pernyataan Variabel X... 55

3. Rekapitulasi Variabel X...63

4. Analisis Variabel Y...65

5. Rekapitulasi Variabel Y...82

C. Hubungan Objek Daya Tarik Wisata (X) dengan Motivasi Berkunjung (Y)....… 85

BAB V KESIMPULAN ………. 89

A. Kesimpulan ……….. 89

B. Saran ……… 90

DAFTAR PUSTAKA

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012………... 4

3.1 Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012………... 20

3.2 Operasional Variabel X...………...…... 24

3.3 Operasional Variabel Y ……...……….. 25

3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r ……… 31

3.5 Uji Validitas Variabel (X) Objek Daya Tarik Wisata ……...…... 31

3.6 Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Berkunjung ………...……. 30

3.7 Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata... 31

3.8 Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (Y) Motivasi Berkunjung... 37

4.1 Jumlah Kecamatan dan Luasnya...……… 40

4.2 Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan...………. 41

4.3 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Alam... 56

4.4 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Budaya ……….. 57

4.5 Pernyataan Responden Mengenai Daya Tarik Minat Khusus... 59

4.6 Rekapitulasi Daya Tarik Objek Wisata... 63

4.7 Pernyataan Responden Mengenai Physical or Phicological Motivation... 65

4.8 Pernyataan Responden Mengenai Social Motivation ………...72

4.9 Pernyataan Responden Mengenai Interpersonal Motivation...……… 75

4.10 Pernyataan Responden Mengenai Status And Prestige Motivation………...79

4.11 Rekapitulasi Motivasi Berkunjung ………... 82

4.12 Korelasi Antara Daya Tarik Objek Wisata Dengan Motivasi Berkunjung...86

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Lokasi Kawasan Wisata Kampung Ladang ………....18

4.1 Peta Administratif Kabupaten Sumedang………..……….. 39

4.2 Denah Lokasi Kampung Ladang Sumedang ………...………...45

4.3 Foto Suasana di Kampung Ladang………...…... 46

4.4 Foto Suasana Offroad …...………. 47

4.5 Foto Bermain Airsoft Gun ………...…… 47

4.6 Foto Suasana camping ………...… 48

4.7 Foto Suasana Kegiatan Outbond...……….. 49

4.8 Foto Suasana Dapur Hawu ...……… 50

4.9 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia…...……. 51

4.10 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin ……… 52

4.11 Diagram Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir…... 53

4.12 Diagram Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 54

4.13 Diagram Karakteristik Berdasarkan Kota Asal………... 55

(13)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1 Garis Kontinum ……….. 37

4.1 Garis Kontinum Daya Tarik Alam ...……… 56

4.2 Garis Kontinum Daya Tarik Makanan Khas Sunda………. 58

4.3 Garis Kontinum Daya Tarik Pertunjukan Seni Sunda (gamelan) ………... 59

4.4 Garis Kontinum Daya Tarik Kegiatam Outbond...……… 60

4.5 Garis Kontinum Daya Tarik Camping ………...… 61

4.6 Garis Kontinum Daya Tarik Wisata Offroad ...………... 62

4.7 Garis Kontinum Daya Tarik bermain Airsoft Gun ...………... 63

4.8 Garis Kontinum Daya Tarik Obejk Wisata Kampung Ladang...64

4.9 Garis Kontinum Menikmati Keindahan Pemandangan Alam...66

4.10 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bermain Outbond...67

4.11 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bermain Airsoft Gun...68

4.12 Garis Kontinum Keinginan Untuk Bersantai...69

4.13 Garis Kontinum Keinginan Untuk Mendapatkan Kesehatan...70

4.14 Garis Kontinum Untuk Merasakan Kenyamanan...71

4.15 Garis Kontinum Keingintahuan Tentang kesenian Sunda...73

4.16 Garis Kontinum Untuk Menikmati Makanan Khas Sunda...74

4.17 Garis Kontinum Untuk Melihat Bangunan Arsitektur Sunda...75

4.18 Garis Kontinum Keinginan Untuk Berlibur Dengan Keluarga...76

4.19 Garis Kontinum Untuk Mengadakan Pertemuan Dengan Rekan Kerja...77

4.20 Garis Kontinum Untuk Berlibur Dengan Teman...78

(14)

4.22 Garis Kontinum Untuk Menyalurkan Hobby...81

4.23 Garis Kontinum Keinginan Untuk Melakukan Kegiatan Adventure...82

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari

seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan

kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain

seperti sekadar ingin tahu, menambah pengalaman atau pun belajar. (Suwantoro,

1997:3)

Pariwisata saat ini sudah menjadi kepentingan dan kebutuhan hidup bagi

manusia saat ini. Dan karenanya industri pariwisata akan menjadi industri yang

akan menjanjikan dan terus maju. Dibuktikan dengan makin banyaknya hotel,

pendidikan keterampilan (sekolah pariwisata), pesawat udara, gerbong kereta api,

serta bis dan taksi untuk keperluan wisatawan.

Dalam bukunya Pitana dan Gayatri (2005) mengemukakan bahwa pariwisata

telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia, dan merupakan andalan utama

dalam menghasilkan devisa diberbagai negara. Dengan pentingnya peranan

pariwisata sering disebut sebagai passport to development, new kind of sugar, tool

for regional development, invisible export, non-polluting industry, dan

sebagainya. Tetapi pariwisata bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga

masalah sosial, budaya, politik dan seterusnya. Pariwisata adalah suatu sistem

yang multikompleks, dengan berbagai aspek yang saling terkait dan saling

mempengaruhi antar sesama. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pariwisata telah

menjadi sumber penggerak dinamika masyarakat, dan menjadi salah satu

primemover dalam perubahan sosial-budaya. Sehingga pariwisata disini bukan

hanya sekedar masalah ekonomi saja yang terlibat dan mendampatkan dampaknya

dari sektor pariwisata melainkan ada ospek lain yang saling terkait dan saling

(16)

2

Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia di dalam mencari

sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari

perubahan suasana, atau untuk mendapat perjalanan baru (Robinson, 1979;

Murphy 1985) dalam Pitana dan Gayatri (2005:40).

Menurut Trihayuningtyas (2005:7) dalam buku pengantar pariwisata bahwa

aktivitas perjalanan manusia dilatarbelakangi oleh adanya keinginan dan

kebutuhan yang beraneka ragam. Dalam kaitannya dengan perjalanan wisata,

faktor motivasi merupakan hal yang berpengaruh terhadap terselenggaranya

perjalanan tersebut. Motivasi perjalanan sebeneranya timbul akibat adanya

realisasi manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Adapun bentuk

motivasi perjalanan wisata, antara lain adalah : Berlibur, rekreasi, sightseeing,

Bisnis, Kesehatan, Studi, Misi, rapat, konvensi dan sejenisnya, Mengunjungi

kerabat, family, Keagamaan dan Olah raga. Dengan adanya kebutuhan dan

keinginan yang beragam yang ingin tercapai maka manusia terdorong untuk

melakukan kegiatan atau perjalanan untuk berwisata atau dengan kata lain

motivasi untuk melakukan perjalanan wisata.

Dari sekian banyak jenis pariwisata yang ada pada saat ini tentunya ada yang

mendasari munculnya jenis pariwisata tersebut yaitu kebutuhan dan keinginan

manusia sehingga muncul motivasi manusia tersebut untuk melakukan kegiatan

atau perjalanan wisata. Dengan adanya motivasi untuk melakukan perjalanan

wisata maka di negara-negara berkembang khususnya Indonesia mulai

memfasilitasi kebutuhan dan keinginan tersebut semenarik mungkin. Banyak

wisata yang muncul dan berkembang di Indonesia, salah satunya di kabupaten

Sumedang. Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di Jawa Barat

Indonesia sekitar 35 km timur laut bandung, terletak antara dua kota besar yaitu

Bandung dan Cirebon. Kabupaten sumedang tepat disebelah selatan Gunung

Tampomas yang memiliki ketinggian 1.684. Kabupaten Sumedang memiliki

potensi pariwisata. Berbagai jenis wisata menarik terdapat di kabupaten

sumedang, selain wisata alam, wisata budaya Sumedang memiliki kekhasan yang

(17)

3

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti kuda renggong, tarawangsa, umul tari, reog, dan calung. Salah satu

diantaranya adalah tempat wisata yang mengedepankan wisata budaya dan tata

cara tradisional daerah sumedang yaitu Ladang View atau sering disebut

Kampung Ladang, yang terletak di Sumedang Selatan tepatnya berada di puncak

bukit Pasir Peti – Desa Marga Laksana Sumedang. Ladang View/Kampung

Ladang terletak kurang lebih 3 KM dari alun-alun Sumedang. Kawasan wisata ini

mengusung konsep memperkenalkan budaya pertanian sunda / Sumedang dan

tradisi serta seni yang semakin lama terkikis oleh budaya impor. Kampung

Ladang juga mempunyai moto yaitu Kearifan Lokal di tengah Budaya Global.

Memiliki arti, kemajuan teknologi dan informasi dengan tidak melupakan unsur

budaya dan tradisi, sehingga merubah jati diri sebagai bangsa yang arif dan

berbudaya. Sehingga dalam setiap kegiatan di kampoeng ladang mengutamakan

unsur tradisi dan budaya tanpa melepaskan diri dari kemajuan teknologi dan

informasi. Aktivitas yang dapat dilakukan di Kampung Ladang diantaranya yaitu

wisata desa, camping, outbound dan juga fasilitas yang tersedia seperti tempat

bermain yang menyenangkan dengan permainan tradisional, seperti ayunan

bambu, kolecer (kincir angin), sosorodotan (perosotan pinang) dan lain

sebagainya. Di Kampung Ladang juga wisatawan dapat secara langsung melihat

proses pembuatan gula aren, menumbuk padi, memasak tardisional di dapur

hawu, panganan serabi, dan sebagainya yang mengarah kepada aktivitas atau

kegiatan tradisional.

Kampung ladang yang masih terbilang baru ini, kurang lebih 2 tahun yang

lalu secara resmi dibuka ini dapat menjadi pilihan para wisatawan untuk datang ke

Kabupaten Sumedang. Dengan adanya berbagai daya tarik objek wisata dan

keunikan serta upaya yang dilakukan oleh kawasan wisata Kampung Ladang

maka kawasan ini menjadi salah satu tempat wisata yang dipilih untuk menjadi

tempat tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Namun

pihak pengelola harus tetap memperhatikan serta mengembangkan Kampung

Ladang, dan menemukan inovasi terbaru agar terus mengalami kenaikan jumlah

(18)

4

Berdasarkan dari data kunjungan yang diperoleh penulis dari pihak pengelola

kawasan wisata Kampung Ladang menunjukan bahwa adanya penurunan serta

kenaikan jumlah wisatawan dalam setiap bulannya, data tersebut dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Tahun 2012

Bulan Jumlah Wisatawan

Januari 1380

Februari 768

Maret 1022

April 1160

Mei 1148

Juni 1241

Juli 610

Agustus 1822

September 1206

Oktober 1084

November 935

Desember 1432

Jumlah 13808

(19)

5

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan fluktuatif

dari setiap bulannya, peningkatan wisatawan jumlah tinggi hanya ada pada saaat

bulan agustus saja, setelah diamati bulan agustus tahun 2012 merupakan libur

panjang hari raya idul fitri. Namun pada bulan berikutnya tidak mengalami

peningkatan yang begitu berarti, adapun kenaikan itu pada saat hari-hari libur

seperti awal tahun dan akhir tahun. Ada berbagai kemungkinan yang dapat

menyebabkan kurangnya minat pengunjung. Kemungkinan itu dapat disebabkan

oleh kurangnya keberagaman atraksi ataupun sarana penunjang serta

pengembangan kawasan dan promosi yang dilakukan pihak pengelola.

Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan kepada hubungan daya

tarik objek wisata yang ada terhadap motivasi wisatawan. Karena itu penulis ingin

menganalisis hubungan daya tarik objek wisata dengan motivasi berkunjung

wisatawan di Kampung Ladang Sumedang.

B. Rumusan Masalah

a. Apa saja motivasi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata

Kampung Ladang Sumedang ?

b. Apa saja daya tarik objek wisata yang ada di kawasan wisata Kampung

Ladang ?

c. Bagaimana hubungan daya tarik objek wisata dengan motivasi

berkunjung wisatawan di kampung ladang ?

C. Tujuan Penelitian

a. Mengidentifikasi motivasi wisatawan berkunjung ke kawasan wisata

Kampung Ladang.

b. Mengidentifikasi daya tarik objek wisata di Kampung Ladang

c. Menganalisis hubungan daya tarik objek wisata yang ada di kawasan

(20)

6

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

a. Bagi penulis, dapat mengamati perilaku wisatawan dan menganalisis

perilaku wisatawan sehingga dapat menjadi sebuah pembelajaran dan

pengetahuan yang sangat berharga.

b. Bagi rekan mahasiswa, diharapkan dapat menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan motivasi wisatawan

terhadap keputusan berkunjung ke suatu kawasan wisata.

c. Bagi pengelola, diharapkan sebagai bahan masukan dalam

mengembangkan objek daya tarik wisata.

E. Organisasi Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang disajikan pada setiap

bab adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisikan mengenai teori teori relevan yang dijadikan

sebagai landasan dalam penelitian ini dan kerangka pemikiran dari penyusun

terhadap penelitian yang dilakukan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode metode yang akan digunakan dalam

penelitian, meliputi penelitian, variable penelitian, populasi dan sampel

(21)

7

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang pembahasan atas penelitian berdasarkan

atas penelitian berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau

observasi lapangan, wawancara, studi literature, studi dokumentasi dan

penyebaran kuesioner.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini menguraikan kesimpulan dari penyusun berdasarkan hasil

dari penelitian berupa pedoman motivasi wisatawan terhadap keputusan

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Objek wisata kampung ladang, yang

terletak di Sumedang Selatan tepatnya berada di puncak bukit Pasir Peti – Desa

Marga Laksana Sumedang, Kabupaten Sumedang adalah sebuah kabupaten di

Jawa Barat Indonesia sekitar 35 km timur laut bandung, terletak antara dua kota

besar yaitu Bandung dan Cirebon. Kabupaten sumedang tepat disebelah selatan

Gunung Tampomas yang memiliki ketinggian 1.684. Ladang View/Kampung

Ladang terletak kurang lebih 3 KM dari alun-alun Sumedang yang ditunjukan

pada Gambar 3.1.

Sumber : Google map (2013)

Gambar 3.1

Lokasi Kawasan Wisata Kampung Ladang

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini Penulis menganalisis mengenai hubungan daya tarik

objek wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan Kampung Ladang

Kabupaten Sumedang. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variable X

(23)

19

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daya tarik budaya dan daya tarik minat khusus dan variabel Y adalah Motivasi

Berkunjung yang memiliki empat komponen utama Secara fisik (Physical

Motivations), secara kebudayaan (Cultural Motivations), secara perseorangan

(Interpersonal Motivations) serta status dan prestise (Status And Prestige

Motivatitions).

1. Metode Penilitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

verifikatif dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini menggambarkan

atau memecahkan masalah secara sistematis, faktual akurat menegenai fakta-fakta

dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Metode ini merupakan metode

analisis data dengan cara mendeskripsikan hasil data dari penelitian yang dapat

berupa tabel, diagram, grafik dan semua data yang berupa angka-angka dari hasil

penelitian.

Menurut Suharsimi (2008:7) “Penelitian verifikatif pada dasarnya adalah ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan” . data yang diperoleh dapat berupa data primer maupun data sekunder, dimana data primer yang didapat

merupakan hasil dari penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan

yang dijadikan sebagai sampel agar Peneliti mendapatkan data yang relevan.

Penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

objek daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan di kampung

ladang kabupaten sumedang.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,

sehinggametode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode

penelitian yang dilakukan kurang dari satu tahun.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif survey dan explanatory survey. Metode deskriptif survey dan

explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi

(24)

20

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan

hubungan-hubungan antar variabel, hal tersebut dikemukakan oleh Ker Linger dalam

Sugiyono (2009:58).Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi

dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik

dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel

terhadap objek yang sedang diteliti

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah “Wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah

semua orang yang pernah mengunjungi kampung ladang kabupaten sumedang.

2. Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2013:81) adalah:

“Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya kan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili)”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian

ini yaitu seluruh wisatawan yang datang ke kampung ladang kabupaten sumedang

selama jangka waktu 1 tahun, dari data tahun 2012 wisatawan yang datang ke

(25)

21

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan dari seluruh populasi yang diperoleh maka penelitian ini hanya

mengambil beberapa sempel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk

menentukan jumlah sempel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.

Menurut Sujarweni (2012:17), menyatakan bahwa “Jumlah anggota

sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan

100% mewakili populasi itu sendiri. Penelitian populasi yang jumlahnya terlalu

banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel

yang kita ambil dapat mewakili populasi yang ada”. Untuk menentukan ukuran

sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

n= N

pengambilan sampel yang masih diinginkan

(nilai e = 0,1(10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan

nilai e = 0.2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil).

Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka jumlah sampel terpilih dari jumlah

populasi wisatawan selama 1 tahun adalah sebagai berikut:

n = 13808

jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 99 responden.

Setelah mendapatkan jumlah sampel yang mewakili dari populasi yang ada

(26)

22

menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85)

Teknik Nonprobability Sampling adalah:

“Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penentuan

sampel menggunakan Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

D. Variabel Penelitian

Dalam suatu penelitian terdapat variabel penelitian. Variabel penelitian

merupakan suatu konsep yang nilai nya ingin diketahui oleh peneliti. Sedangkan

operasional variabel adalah proses rumusan karakteristik-karakteristik variabel

penelitian yang dapat diamati dan diukur. Penelitian ini menggunakan dua

variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Usman, Rianse

(2008:81), yang dimaksud variabel bebas (independent variabel) adalah:

“Kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang

diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi

secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Sedangkan variabel intervening

yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel lain.

Hubungan itu dapat menyangkut hubungan sebab-akibat atau hubungan pengaruh atau terpengaruhi”.

Dasar penelitian ini menggunakan teori Pitana, I Gde dan Gayatri, Putu G

(2005:101-102) yang menyatakan bahwa: “Atraksi (objek dan daya tarik)

merupakan komponen yang sangat vital, karena atraksi merupakan factor

penyebab utama, mengapa seorang wisatwan mengunjungi suatu daerah tujuan

wisata. Sebagaimana dikatakan oleh Gunn (1972: 24), “the attractions represent

the most important reasons for travel to destinations”.

Sedangkan Variabel penelitian ini adalah objek daya tarik wisata sebagai

(27)

23

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya dan daya tarik minat khusus. Sedangkan yang menjadi variabel terikat

adalah motivasi berkunjung yang memiliki sub variabel yaitu, Physical or

physiological motivation, Cultural motivation, Interpersonal Motivations, Status

And Prestige Motivations.

Pengoperasian variabel yang menjadi objek penelitian ini menggunakan

skala ordinal. Operasional variabel penelitian ini disajikan pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Operasional Variabel X

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

(28)

24

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item

gun gun

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.3

Operasional Variabel Y

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

Olah Raga Tingkat keinginan

untuk bermain

Bersantai Tingkat keinginan

untuk bersantai di

kawasan

Ordinal 11

Kesehatan Tingkat keinginan

(29)

25

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

Keluarga Tingkat keinginan

untuk berlibur

dengan keluarga

(30)

26

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No

Edukasi Tingkat keinginan

untuk mendapatkan

pengetahuan

tentang budaya

sunda

Ordinal 20

Hobby Tingkat keinginan

untuk menyalurkan

hobby ( fotografi,

offroad)

Ordinal 21

Adventure Tingkat keinginan

untuk melakukan

kegiatan adventure

seperti offroad

Ordinal 22

(31)

27

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengambilan data untuk

kelengkapan penelitian, teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data

menggunakan dua cara, yaitu:

1. Pengumpulan Data Primer

Menurut Sugiyono (2013:137), menyatakan bahwa“Sumber atau data

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data”.

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan teknik

sebagai berikut.

a.Observasi

Menurut U.Rianse (2008:213), “Observasi yaitu cara pengumpulan data

dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terdapat di lokasi

penelitian atau mencatat data yang sudah tersedia di sumber sumber data”.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa Peneliti melakukan

pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian, dengan

mengamati dan mencatat potensi yang terdapat di lokasi penelitian.

b. Kuesioner

Metode kuesioner, Menurut Hadjar (1999: 181) dalam Taniredja, &

Mustafidah, Hidayati (2012:213), “Metode kuesioner merupakan suatu daftar

pertanyaan atau pernyataan tentang topic tertentu yang diberikan kepada subyek,

baik secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu,

seperti preferensi, keyakinan, minat dan perilaku. Untuk mendapatkan informasi

dengan menggunakan angket ini, peneliti tidak harus bertemu langsung dengan

subyek, tetapi cukup dengan mngajukan pertanyaan atau pernyataan secara

tertulis untuk mendapatkan respon”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:142), “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat

(32)

28

c. Pengumpulandata dengan studi dokumentasi

Pengumpulan data dengan studi dokumentasi menggunakan kamera yaitu

untuk mengetahui kondisi visual yang sebenarnya di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Menurut Sujarweni (2012: 21), menyatakan bahwa ”data sekunder adalah

data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data sekunder dapat diperoleh dari buku cetak, BPS”.

Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa teori yang dapat

ditemukan pada sumber literatur berupa buku-buku, hasil penelitian orang lain,

jurnal, diktat, surat kabar ataupun sumber literatur lainnya yang dianggap relevan.

Salah satunya yaitu melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah

suatu teknik dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data teoritis dan

pendapat ahli tentang penelitian yang kita lakukan, studi kepustakaan ini

dilakukan dengan mempelajari berbagai bacaan yang berupa buku-buku yang

berkaitan dengan topik penelitian.

Studi kepustakaan merupakan data skunder yang didapat oleh peneliti

melalui kajian pustaka dengan mengumpulkan teori-teori

F. Uji Validitas danReliaibilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah cara untuk menguji instrumen penelitian, instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)

itu valid. Berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur.

Untuk itu sebelum peneliti menyebarkan kuesioner pada sampel responden

yang mewakili populasi, instrumen yang berupa kuesioner ini harus di uji

validitasnya dengan cara pengujian validitas pada 30 orang untuk menguji

keabsahan dari instrumen penelitian sebelum instrumen penelitian ini disebarkan

(33)

29

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2010:133), item yang memiliki korelasi

positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukkan

bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi. Dan skor yang dianggap

menjadi syarat minimum adalah jika r = 0,361. Rumus korelasi yang digunakan

penulis dalam pengujian validitas ini adalah dengan rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto (2010:213) sebagai

berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara dua variabel

N = Jumlah responden ΣX = Jumlah skor X (ΣX)² = Kuadrat jumlah skor ΣY = Jumlah skor Y

(ΣY)² = Kuadrat jumlah skor Y ΣXY = Jumlah hasil skor X dan Y

Setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan :

t : Nilai thitung

r : Koefisien korelasi hasil rhitung

n : Jumlah responden

rxy =

∑ (∑ (∑

√{ ∑ (∑ ∑ ( ∑ }

thitung =

(34)

30

Kriteria Uji jika > maka data dinyatakan Valid, jika

< dinyatakan tidak valid.Jika instrumen itu valid, maka dapat dilihat

kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) pada Tabel 3.4.

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas

instrumen penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi biasa, yaitu

korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji

apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf tertentu. Artinya, adanya

koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Dalam mengolah data peneliti menggunakan Microsoft Excel 2010untuk

mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam mengaplikasikan rumus

penghitungan uji validitas instrument penelitian tersebut. Untuk dapat lebih rinci

dapat dilihat dalam Tabel 3.4 dan Tabel 3.5.

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 - 1000 Sangat kuat

0,600 - 0,799 Kuat

0,400 - 0,599 Cukup kuat

0,200 - 0,399 Rendah

0,000 - 0,199 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono (2009)

Hasil pengujian validitas yang telah di olah di sajikan pada tabel 3.5

sebagai berikut :

Tabel 3.5

Uji Validitas Variabel (X) Objek Daya Tarik Wisata

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

1 Daya Tarik

Alam

Daya tarik panorama alam

(35)

31

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

2 Daya Tarik

Budaya

Daya tarik makanan 0.843 0.361 Valid

Daya tarik pertunjukan seni 0.770 0.361 Valid

3 Daya Tarik

Daya tarik wisata offroad 0.878 0.361 Valid

Daya tarik bermain air soft

gun 0.732 0.361 Valid

Sumber : Hasil Olahan Penulis(2013)

Tabel 3.6

Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

1

bermain outbond 0.754 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

bermain air soft gun 0.663 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

bersantai di kawasan 0.564 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

mendapatkan kesehatan

dengan berjalan

mengelilingi kawasan

(36)

32

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

Tingkat keinginan untuk

tentang kesenian sunda

(gamelan)

0.581 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

menikmati makanan khas

sunda (liwet dan peda

berlibur dengan keluarga 0.642 0.361 Valid Tingkat keinginan untuk

mengadakan pertemuan

dengan rekan kerja atau

melakukan kegiatan

perusahaan

0.578 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

berlibur dengan teman 0.484 0.361 Valid

4

Status And

Prestige

Motivations

Tingkat keinginan untuk

mendapatkanpengetahuan

tentang budaya sunda 0.656 0.361 Valid

(37)

33

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesimpulan

menyalurkan hobby (

fotografi, offroad)

0.705 0.361 Valid

Tingkat keinginan untuk

melakukan kegiatan

adventure seperti offroad

0.684 0.361 Valid

Sumber : Hasil Olahan Peneliti (2013)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010:221) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat disimpulkan

bahwa instrumen harus bersifat dapat dipercaya dan diandalkan. Dalam pengujian

reliabilitas penulis menggunakan rumus Alpha, yaitu :

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butiran pertanyaan atau banyaknya soal Σ = jumlah varians butir

ơ = varians total

Perhitungan reliabilitas pernyataan dilakukan dengan menggunakan program

SPSS for Windows 20.0. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan

pada setiap variabel, yakni variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata dan variabel (Y)

Motivasi Berkunjung.

(38)

34

Untuk menentukan reliabilitas atau tidaknya instrumen didasarkan pada uji

coba hipotesa dengan kriteria kelayakan jika ri> rtabel berarti reliabel dan

sebaliknya jika ri< rtabel berarti tak reliabel.

Dengan n=30 pada tingkat kekeliruan 5% maka diperoleh nilai r product

moment sebesar 0.361. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

a. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for Windows 20.0 pada data

Variabel X yaitu Objek daya tarik wisatadiperoleh ri= 0.882 dengan

menggunakan rumus Alpha. Dapat disimpulkan bahwa instrument variabel X

yaitu Objek Daya Tarik Wisata dinyatakan reliabel karena ri (0.882) >rtabel(

0.361), ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (X) Daya Tarik Objek Wisata

b. Hasil uji reliabilitas menggunakan alat bantu SPSS for Windows 20.0 pada data

Variabel Y yaitu Motivasi Berkunjung diperoleh ri= 0.895 dengan

menggunakan rumus Alpha. Dapat disimpulkan bahwa instrument variabel Y

yaitu Motivasi Berkunjung dinyatakan reliabel karena ri (0.895) > rtabel ( 0.361),

ditunjukkan pada Tabel 3.8.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(39)

35

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas model Alpha Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

G. Teknik Analisis Data

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal,

sejalan dengan tujuan penelitian ini, yaitu mencari hubungan antara objek daya

tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan kampung ladang kabupaten

sumedang dilakukan dengan bantuan analisis statistik. Statistik yang digunakan

adalah statistic non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono

(2009:132) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan

terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi

pengukuran Daya Tarik Objek Wisata (X) dan Motivasi Berkunjung (Y) diberi

skor sebagai berikut:

a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju

b. bobot nilai 4 berarti setuju

c. bobot nilai 3 kurang setuju

d. bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner/angket, maka instrumen tersebut

akan diberikan secara acak. Setelah mendapatkan jumlah skor ideal (kriterium)

untuk seluruh item, hasilnya akan digambarkan pada garis kontinum seperti

berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(40)

36

STB TB CB B SB

Bagan 3.1 Garis Kontinum

Sumber: Sugiyono (2009:135)

Berdasarkan garis kontinum tersebut, maka rata-rata tanggapan responden

berada di level 84% yang artinya terletak pada daerah setuju. Alasan penelitian

menggunakan skala Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang lebih

variatif, sehingga responden dapat lebih mudah menentukan jawabannya sesuai

dengan apa yg responden rasakan.

Adapun teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

uji korelasi Rank Sperman dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

di = Selisih rank xi dengan rank yi

= Koefisien korelasi rank Spearman

n = Jumlah responden

Korelasi sendiri merupakan studi yang membahas tentang derajat hubungan

antara variabel-variabel. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat

hubungan, terutama untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi.

H. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan Uji T, dengan rumus sebagai berikut:

t = r √ Sumber : Sugiyono, 2012

Keterangan :

r = Koefisienan korelasi rank sperman

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan db nn-2

n = Banyaknya sampel

(

(41)

37

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk kesalahan

5% uji dua pihak dan dk = n-2 = lebih besar dari t tabel, untuk pengambilan

kesimpulan menggunakan perbandingan t tabel, dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika t hitung > t tabel Ho ditolak : Ha diterima

(42)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Kampung Ladang adalah kawasan wisata yang mengedepankan wisata

budaya tradisi masyarakat setempat. Dengan konsep tersebut

memunculkan motivasi wisatawan untuk berkunjung dalam memenuhi

segala kebutuhan dan keinginannya dengan daya tarik yang ada di

kampung ladang. Peneliti mengukur daya tarik objek tersebut dengan tiga

aspek yaitu, Daya Tarik Alam, Daya Tarik Budaya dan Daya Tarik Minat

Khusus. Hasil dari pengukuran tersebut pada tabel 4.6 menunjukan total

skor yang diperoleh adalah 2621 atau 75,64% dari skor ideal yaitu 3465.

Hal tersebut menggambarkan bahwa daya tarik Objek wisata yang ada di

kampung ladang berada pada kategori baik. Dengan kata lain kampung

ladang memiliki daya tarik yang baik dan sesuai dengan kondisi kawasan

tersebut di mata wisatawan.

2. Pada penelitian ini, peneliti mengkategorikan motivasi berkunjung ke

empat bagian, yaitu Secara fisik (Physical Motivations), secara

kebudayaan (Cultural Motivations), secara perseorangan (Interpersonal

Motivations) serta status dan prestise (Status And Prestige Motivatitions).

Berdasarkan penelitian, kategori secara kebudayaan (Cultural

Motivations) mendapat total skor rata-rata 18%. Kategori status dan

prestise (Status And Prestige Motivatitions) mendapat total skor rata-rata

19%. Kategori secara perseorangan (Interpersonal Motivations) mendapat

total skor rata-rata 21% dan kategori secara fisik (Physical Motivations)

mendapat total skor rata-rata 41%. Berdasarkan data tersebut, peneliti

mendapatkan kesimpulan bahwa motivasi tertinggi wisatawan untuk

mengunjungi kampung ladang adalah kebutuhan secara fisik. Kebutuhan

untuk memenuhi keinginan secara fisik. Skor tertinggi pada kategori secar

(43)

90

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemandangan alam dengn skor total 446. Berdasarkan data tersebut ,

penelitian ini dapat menggambarkan motivasi berkunjung wisatawan ke

kampung ladang untuk memenuhi kebutuhan secara fisik yaitu, menikmati

keindahan pemandangan alam yang ada di kampung ladang.

3. Hasil dari penelitian ini mengenai Hubungan Daya Tarik Objek

Wisatawan Motivasi Berkunjung memiliki hubungan yang tidak signifikan

dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan dan kekuatanya sangat lemah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data melalui kuesioner

terhadap 99 reponden, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh Kampung

Ladang/Ladang View, yaitu :

1. Lebih meningkatkan lagi perawatan fasilitas dan wahana yang sudah ada

agar tetap terjaga dan menarik. Sehingga pengunjung tetap merasa nyaman

untuk datang kembali.

2. Lebih aktif lagi dalam mempublikasikan dan mempromosikan wisata

melaui berbagai media baik itu cetak ataupun elektronik. Karena promosi

sangat mempengaruhi dalam memacu motivasi wisatawan pada umumnya.

3. Tetap menjaga keasrian alam yang ada di sekitar agar kawasan wisata ini

dapat tetap eksis dan menjadi wisata unggulan di Kabupaten Sumedang.

Karena dilihat dari hasil yang ada wisatawan lebih cenderung untuk

menikmati pemandangan alam, maka akan sangat disayangkan jika tidak

(44)

Wildan Pradita Saputra, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, yuliani (2012), Motivasi Dan Kegiatan Wisatawan Kebun Raya Cibodas

Berdasarkan Karakteristik Wisatawan , skripsi sarjana Manajemen Resort and

Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Fandeli, Chafid Dan Wagito. 1995, Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan

Alam, Liberty: Yogyakarta

Hermantoro, henky. 2011. Creative-Based Tourism dari wisata rekreatif menjadi

wisata kreatif . Depok, Jabar: Aditri.

Kamus besar bahasa edisi kedua, balai pustaka. 1991. Jakarta.

Marpaung, happy dan herman bahar. 2002. Pengantar pariwisata. Bandung :

IKAPI

Pitana, I Gede dan Gayatri, Putu G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Andi:

Yogyakarta

Reni Indria Anggraeni. 2010. Hubungan Atraksi Wisata Dengan Jumlah

Wisatawan Di Hotel Lido Lakes Resort And Conference, skripsi sarjana

Manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rengganis Reka Pangestu. 2013. Hubungan Citra Museum Konperensi

Asia-Afrika Dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan, skripsi sarjana Manajemen

Resort and Leisure UPI Bandung; tidak diterbitkan

Resha Febriyantika Yussita. Pengaruh atraksi wisata di kawasan wisata alam

Telaga Remis terhadap motivasi berkunjung wisatawan, skripsi sarjana

manajemen Resort and Leisure UPI bandung; tidak diterbitkan

Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori Dan

(45)

Wildan Pradita Saputra, 2013

HUBUNGAN DAYA TARIK OBJEK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KAMPUNG LADANG KABUPATEN SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaaan.upi.edu

S Pendit, Nyoman. 2003. Ilmu Pariwisata (sebuah pengantar perdana). Jakarta:

Pradnya Paramita.

Wahab, salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. Penerbit: PT Pradnya Pramita

Sujarweni, V Wiratna dan Poly Endaryanto. 2012. Statistik untuk Penelitian.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Soekadijo. 2000. Tours and travel marketing. Jakarta : Gramedia

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Bisnis

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta:

Bandung

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D . Alfabeta:

Bandung

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Andi: Yogyakarta

Trihayuningtyas, E (2005). Pengantar Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung; tidak diterbitkan

Yoeti, Oka A. (2008). Ekonomi Pariwisata. Kompas: Jakarta

UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

SUMBER INTERNET

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=teori%20motivasi%20wisatawan%20

mill&source=web&cd=3&ved=0CD4QFjAC&url=http%3A%2F%2Flontar.u

(46)

Analisis%2520hubungan-Literatur.pdf&ei=ZEJ5Ufr-Wildan Pradita Saputra, 2013

G87LrQengoGQAw&usg=AFQjCNEgTaXJJKqv0wyiob04OuXQFqk4_g&c

ad=rja. Diunduh tanggal 25/04/2013 pukul 22:36 pm WIB

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-01681-HM%20Bab2001.pdf. Diunduh

tanggal 26/04/2013 pukul 0.15 am WIB

http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/daya-tarik-dan-kawasan-wisata.html.

Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:16am WIB

http://rumahmrq.blogspotca/2012/10/daya-tarik-wisata.html.

Diunduh tanggal 26/04/2013 pukul 0:21 WIB

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Lokasi Kawasan Wisata Kampung Ladang
Tabel 3.2 Operasional Variabel X
Tabel 3.3 Operasional Variabel Y
+4

Referensi

Dokumen terkait

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta berdasarkan

, // Creates an enum set with the same element type as the specified enum set, // initially containing all the elements of this type that are not contained in // the specified

hal permintaan data alamat pelaksanaan Seleksi Kompetens Bidang, bersama ini kami sampaikan data alamat pelaksanaan Seleksi Kompctensi Bidang dan

Dalam pertumbuhan lebih lanjut berkembang pandangan yang menyatakan bahwa antara tingkatan politik dan administrasi terjalin hubungan timbal balik antara politik dan administrasi

Di dalam pelatihan ini,selain aspek manajemen juga akan dibahas secara terinci sistem dan prosedur administrasi pergudangan, laporan yang harus dihasilkannya beserta contoh

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

Siahaan tanggal dan hari tidak diingat sekitar bulan No vember 2010 yang pergi ke Desa Pematang Johar untuk menjumpai seseorang yang akan menjual tanah, kemudian karena tanahnya

Fungsi dari Satlantas pada tingkat Polres, termasuk Polrestabes tersebut adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 59 ayat (3) Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor