Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian di Program Studi MRL yang terletak di Gedung FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Lt. 1 Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Alasan penulis melakukan penelitian di Prodi MRL yaitu karena penulis ingin mengetahui sejauh mana pengaruh pelakasanaan PPL terhadap motivasi mahasiswa MRL untuk bekerja di industri pariwisata.
Gambar 3.1
Lokasi Program Studi Manajemen Resort & Leisure Sumber: Google Map, 2015
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Hasan (2002, hlm. 22), metode deskriptif adalah suatu metode yang menitikberatkan kepada observasi dan suasana ilmiah, digunakan untuk
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara aktual dan cermat.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis mengenai pengaruh Pelaksanaan PPL terhadap motivasi mahasiswa. Dengan tujuan agar dapat memperoleh keterkaitan antara pelaksanaan PPL terhadap motivasi bekerja mahasiswa. Metode deskriptif dalam penelitian ini akan menggunakan data kuantitatif yang nantinya akan diolah secara statistik.
Dalam penelitian kuantitatif, menurut Sugiyono (2012:147) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Dalam penelitian ini penulis melakukan kajian pustaka terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya, konsep yang digunakan penulis untuk mengkaji penelitian ini adalah dengan menggunakan konsep Kolb (1984) mengenai
“Experiantal learning model and hospitality internship practices” di dalam
konsep ini Kolb menjelaskan terdapat 4 tahap proses pembelajaran mahasiswa
dalam experiential learning dan praktek magang di hospitality.
Dikarenakan penulis hanya meneliti proses pelaksanaan PPL saja, jadi
penulis hanya menggunakan 3 tahap saja, yaitu 1. Plan: tahap awal persiapan
pelaksanaan PPL; 2. engage dimana mahasiswa merasakan pengalaman kerja
yang sebenarnya dan menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di kelas ke
dalam dunia kerja; 3. Review and reflect yaitu proses setelah pelaksanaan
training dimana mahasiswa harus bisa mengidentifikasi,merefleksikan, dan mengintegrasikan apa yang didapat selama magang berlangsung.
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel
NO Variabel Dimensi Indikator Skala No Item
1 Internship (Kolb, 1984) Plan Makud & Tujuan Ordinal 1,2 Peran Ordinal 3 Kriteria Akademis Ordinal 5,6 Seminar Pre-Internship Ordinal 4 Engage Mentor/Training Ordinal 13,15,16 Adaptasi Ordinal 14,17 Kunjungan dosen Ordinal 9 Status mahasiswa magang Ordinal 7,8 Review & Reflect
Post Internship Ordinal 10
Refleksi Ordinal 11,18 Penilaian Ordinal 12,19 2 Motivasi bekerja (Winardi, 2002)
Internal Keinginan Ordinal 1
Kebutuhan Ordinal 2
Eksternal Lingkungan Ordinal 3,4
Peluang kerja Ordinal 5,6
Sumber: Olahan Pribadi
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2005:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang daripadanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Objek tersebut disebut satuan analisis. Yang dimaksud satuan analisis adalah perilaku atau karakteristik yang diteliti. Keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran disebut populasi
Pupulasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti program PPL dari tahun 2009-2015 Program Studi Manajemen Resort dan Leisure Fakultas FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sugiyono, (2005:73) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data.
3. Teknik Sampling
Peneliti menggunakan teknik sampel sensus dimana penulis mengambil seluruh populasi dengan kriteria berikut:
1. mahasiswa yang mengikuti pelaksanaan program PPL Program Studi
Manajemen resort & Leisure tahun 2014/2015.
Awal mulanya, peneliti mendapatkan data mahasiswa, dosen, dan industri pariwisata dari dokumentasi pelaksanaan PPL di program studi MRL. Lalu
peneliti menyebarkan kuesioner/angket melalui media elektronik (email)
maupun media cetak kepada seluruh sampel. E. Teknik Pengumpulan Data
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pegumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono, (2008:62). Berikut teknik pengumpulan data yang penulis gunakan:
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberik seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono (2005:135). Dalam penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner menggunakan skala dan juga terbuka dimana responden memilih jawaban dan memberikan keterangannya.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data dengan
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti. Adapun data-data tersebut penulis dapatkan dari buku literatur, jurnal, maupun artikel yang relevan dengan penelitian ini.
F. Intrumen Penelitian
Menyusun intrumen penelitian adalah langkah penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen penelitian berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut Sugiyono (2013;148) Instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang utama digunakan dalam penelitian ini adalah alat analisis data statistik yaitu kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang diberikan kepada responden untuk mengumpulkan persepsi mahasiswa tentang variabel. Dalam penelitian ini, responden adalah mahasiswa MRL yang melakukan PPL pada tahun 2014/2015.
Sebelum mengukur mengenai seberapa besar pengaruh pelaksanaan terhadap motivasi bekerja mahasiswa di industry pariwisata, dalam kuesioner kedua variabel (x) dan (y) terlebih dahulu harus diuji. Berikut ini merupakan beberapa uji yang dilakukan :
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013, hlm. 52) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya satu kuesioner. Satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada pertanyaan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat
diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung pada tabel Correlations
pada total nilai Pearson Correlation untuk tiap indicator variabel dengan nilai
tabel r dengan ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel yang digunakan dan k adalah jumlah variabel independennya menurut Ghozali (2013: 53). Dengan jumlah sampel (n) percobaan adalah 40
dan tingkat signifikansi 0,05 maka tabel r pada penelitian ini adalah 0,279.
Bila :hitung r >tabel r , berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid. Bila hitung r ≤ tabel r , berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Analisis dilakukan terhadap semua instrumen dengan bantuan program komputer
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, variabel pelaksanaan PPL (x) terdiri dari plan,
engage, review & reflect. Hasil analisis validitas variabel pelaksanaan PPL (x) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel (X)
No Item r hitung r tabel keterangan
1 0.481 0.279 Valid 2 0.446 0.279 Valid 3 0.493 0.279 Valid 4 0.528 0.279 Valid 5 0.481 0.279 Valid 6 0.459 0.279 Valid 7 0.324 0.279 Valid 8 0.7 0.279 Valid 9 0.151 0.279 Tidak Valid 10 0.357 0.279 Valid 11 0.23 0.279 Tidak Valid 12 0.606 0.279 Valid 13 0.215 0.279 Tidak Valid 14 0.21 0.279 Tidak Valid 15 0.361 0.279 Valid 16 0.37 0.279 Valid 17 0.351 0.279 Valid 18 0.402 0.279 Valid 19 0.589 0.279 Valid Sumber : Penulis (2015)
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel Pelaksanaan PPL, diketahui bahwa 4 butir pernyataan variabel pelaksanaan PPL dinyatakan tidak valid karena nilai r hitung lebih rendah dari r tabel yaitu 0,279 dengan nilai terendah 0,151 dan nilai tertinggi 0,7.
Sedangkan variabel motivasi bekerja (y) terdiri dari motivasi internal & eksternal. Hasil analisis validitas variabel motivasi bekerja (y) dengan percobaan 30 responden adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel (Y)
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Item hitung 1 0.501 0.312 Valid 2 0.524 0.312 Valid 3 0.703 0.312 Valid 4 0.768 0.312 Valid 5 0.739 0.312 Valid 6 0.661 0.312 Valid Sumber : Penulis 2015
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap variabel motivasi bekerja, diketahui bahwa seluruh butir pernyataan variabel motivasi bekerja dinyatakan valid karena seluruh nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,312 dengan nilai terendah 0,501 dan nilai tertinggi 0,768
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrument dikatakan reliable jika data yang diperoleh memiliki kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk melihat kemampuan sebuah instrument atau mengukur sejauh mana suatu instrument mampu menghasilkan skor-skor secara konsisten. Koefisien realibilitas dari hasil perhitungan SPSS versi 16.0 variabel (x)
dengan nilai Cronbach alpha 0.705 sedangkan variable (y) dengan nilai 0.763
maka koefisien reabilitasnya pada tingkat yang kuat menandakan bahwa instrument dapat mengukur apa yang hendak diukur.
3. Skala Likert
Kuesioner atau angket merupakan daftar pertanyaan/pernyataan yang memuat indikator-indikator yang dapat menjelaskan variabel yang akan diteliti. Kuesioner ini berisikan pertanyaan terbuka dan juga skala likert sebagai jawabannya. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2009, hlm. 134).Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu (Nasution, 2000: 63).
Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibandung dengan skor yang lebih rendah (Nasution, 2000:63). Instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket Skala
Likert dengan empat alternatif jawaban sesuai dengan Tabel 3.3, yaitu: Tabel 3.4
Kategori Skala Likert
Pernyataan Nilai
Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Baik 5
Setuju / Sering/ Baik 4
Kurang/ Kurang Setuju/ Kurang Baik 3
Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah/ Tidak Baik 2
Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah/ Sangat Tidak Baik 1
Sumber : diadaptasi dari Sugiyono, 2010
Adapun tahapan cara mengolah angket/ kuesioner, Setelah form
isian kuesioner telah tersebar, terkumpul, dan terisi, selanjutnya dianalisis dengan menyajikan dalam bentuk tabel (tabulasi data) dengan menggunakan rumus persentase yang merupakan teknik statistik sederhana yang digunakan untuk melihat seberapa banyak kecenderungan frekuensijawaban yang diberikan responden yaitu :
P = X 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih responden
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pilihan responden (jumlah sampel) 100 % = Konstanta matematik
Setelah dilakukan perhitungan, maka menurut Santoso (2001, hlm. 57), hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sesuai dengan Tabel 3.4 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kategori Persentase Persentase Kategori 0 % Tidak seorangpun 1 % - 24 % Sebagian kecil 25% - 49 % Hampir setengahnya 50 % Setengahnya 51 % - 74 % Sebagian besar 75 % - 99 % Hampir seleruhnya 100 % Seluruhnya Sumber : Santoso, 2001 G. Analisis Data
1. Teknik analisis data
Menurut Sugiono (2010: 335) teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif verifikatif. Dimana teknik deskriptif dilakukan untuk menjelaskan serta menganalisis dua variabel yang didapatkan melalui kuesioner yaitu rangkaian pernyataan yang digunakan untuk mengetahui pendapat serta penilaian mahasisawa mengenai pelakanaan PPL. Sedangkan teknik verifikatif dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara pelakasanaan PPL dengan motivasi mahasiswa untuk bekerja di industri pariwisata. Berikut ini merupakan rangkaian analisis data penelitian :
1. Garis Kontinum
Menurut Ardhana dalam (Lexy J Moleong 2007, hlm: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
%Skor aktual= skor aktual / skor ideal x100% Dimana:
a) Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan.
b) Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang pengukurannnya ditentukan dengan cara:
Nilai Indeks Maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X responden Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X responden
Jarak Interval = (nilai maksimum - nilai minimum) : 5
Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedalam gambar garis kontimun. Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis kontimun : Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi a b c d e f
Gambar 3.2. Garis Kontinum
Sumber: Ardhana dalam (Lexy J Moleong 2007, hlm: 103) Dimana:
a = Nilai indeks minimun
b,c, d, e = Jarak interval
f = Nilai indeks maksimum
2. Uji Asumsi Klasik Regresi
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dilakukan
sebelum melakukan analisis regresi linear yang berbasis Ordinary Least
Square (OLS). Berikut ini tahapan kerja yang dilakukan dalam teknik analisis regresi linear sederhana :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas kedua variabel dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows. Uji Kolmogorov-Smirnov berdasar kepada kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika nilai probabilitas <0,05 maka distribusi normal, artinya baik untuk
dilakukan penelitian.
Jika nilai probabilitas >0,05 maka distribusi tidak normal, artinya tidak
baik untuk dilakukan penelitian.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pada regresi linier, data yang digunakan harus homogen atau tidak bervariasi, jadi uji heteroskedastis harus dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi
16.0 for Windows dimana data tersebut dapat dikatakan homogen jika
signifikansinya bernilai lebih dari 0.05. c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t (sebelumnya) menurut Ghozali (2013: 110).Untuk Mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi digunakan Uji Durbin – Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (fisrt order autocorrelation) dan mensyaratkan
adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi (r=0) Ha : ada autokorelasi (r≠0)
Berikut ini merupakan tabel pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi :
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du
Tdk ada autokorelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4
Tdk ada autokorelasi negative No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tdk ada autokorelasi, positif atau negatif
Tdk Ditolak du < d < 4 – du
Sumber : Imam Ghozali (2013: 111) 3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Dalam teknik analisis regresi linear sederhana, terdapat dua variabel,yaitu variabel dependen (x) dan variabel independen (y). Dalam menjawab rumusan masalah terakhir pada peneitian ini yaitu seberapa besar pengaruh antara variabel pelaksanaan PPL (x) terhadap variabel motivasi bekerja mahasiswa (y), penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Teknik analisis regresi linier sederhana ini dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Y = pelakasanaan PPL
a = konstanta (nilai Y apabila X = 0)
X = motivasi bekerja mahasiswa
b = koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. Y = a+bX
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.
4. Goodness of Fit
Menurut Ghozali (2013: 97), Goodness of fit adalah pengukuran
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir niali aktualnya. Cara mengukurnya dengan cara nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik T. Perhitungan statistik disebut signifikan apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada di daerah dimana Ho diterima.
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) berfungsi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Dalam kenyataan, nilai adjusted R² dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (dalam Ghozali 2013 hlm. 97) menjelaskan bahwa jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R² dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R² = 1, maka Adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R² = (1-k).(n-k). jika k > 1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.
Untuk itu, dalam memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel, berikut kategorinya:
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7. Kategori Korelasi
0- 0,25 Korelasi Sangat Lemah
0,25 – 0,5 Korelasi Cukup
0,5 – 0,75 Korelasi Kuat
> 0,75 – 0,99 Korelasi Sangat Kuat
1 Korelasi Sempurna
Sumber: Sarwono (2006)
b. Uji T
Uji statistik T pada dasarnya berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Muhammad Zaky Umadi,2015
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN MAHASISWA MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE TERHADAP MOTIVASI BEKERJA DI INDUSTRI PARIWISATA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dalam uji statistik F, kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.