• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SITOGENETIKA PADA PASIEN DENGAN AMENORE PRIMER DI CENTER FOR BIOMEDICAL RESEARCH (CEBIOR) SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SITOGENETIKA PADA PASIEN DENGAN AMENORE PRIMER DI CENTER FOR BIOMEDICAL RESEARCH (CEBIOR) SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SITOGENETIKA PADA PASIEN DENGAN

AMENORE PRIMER DI CENTER FOR BIOMEDICAL

RESEARCH (CEBIOR) SEMARANG

LAPORAN HASIL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 pendidikan dokter

Pirsa Hatpri Nur Ira 2201010111120022

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

(2)
(3)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama mahasiswa : Pirsa Hatpri Nur Ira

NIM : 22010111120022

Program Studi : Program Pendidikan Sarjana Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Judul KTI : Analisis Sitogenetika Pada Dengan Pasien

Amenore Primer di Center For Biomedical

Research (CEBIOR) Semarang

Dengan ini menyatakan bahwa :

1) KTI ini ditulis sendiri tulisan asli saya sendiri tanpa bantuan orang lain selain pembimbing dan narasumber yang diketahui oleh pembimbing.

2) KTI ini sebagaian atau seluruhnya belum pernah dipublikasi dalam bentuk

artikel ataupun tugas ilmiah lain di Universitas Diponegoro maupun di perguruan tinggi lain.

3) Dalam KTI ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis orang

lain kecuali secara tertulis dicantumkan sebagai rujukan dalam naskah dan tercantum pada daftar kepustakaan.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Analisis Sitogenetika Pada Pasien Amenore Primer di Center For

Biomedical Research (CEBIOR) Semarang”. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kami menyadari sangatlah sulit bagi kami untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Bersama ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya serta penghargaan yang setinggi – tingginya kepada: Rektor Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberikan sarana dan prasarana untuk menimba ilmu di Universitas Diponegoro, Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, Prof. dr. Sultana M.H. Faradz, PhD selaku dosen pembimbing 1 yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, dr. Mahayu Dewi Ariani, Msi.Med selaku dosen pembimbing 2 yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, Bapak, ibu, Mas Bowo, Mas Aries, Mas Dana, Mas Rantos, yang senantiasa memberikan dukungan moral maupun material, Mbak Rita, Mbak Wiwik, Mbak Dina, Mbak Evi, Pak Joko, Mas Intus dan seluruh staf CEBIOR FK UNDIP yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, Ageng, Dinni, Genta, Mbak Ade, Fida, Bazilah dan seluruh sahabat yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini., Serta pihak lain yang tidak mungkin kami sebutkan satu – persatu atas bantuannya secara langsung maupun tidak langsung, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 20 Juni 2015

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii PERNYATAAN KEASLIAN...iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL...viii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR GRAFIK...x DAFTAR LAMPIRAN...xi DAFTAR SINGKATAN...xii DAFTAR ISTILAH...xiv ABSTRAK...xv ABSTRACT...xvi BAB 1 PENDAHULUAN... 1.1Latar Belakang...1 1.2Permasalahan...4 1.3Tujuan Penelitian...4 1.4Manfaat Penelitian...5 1.5Orisinalitas Penelitian...6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Determinasi dan Diferensiasi Seks...10

(6)

vi 2.3 Fisiologi Menstruasi...16 2.4 Amenore Primer...19 2.4.1 Definisi...19 2.4.2 Insidensi...20 2.4.3 Patofisiologi...20 2.4.4 Etiologi...21 2.5 Analisis Sitogenetika...27

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori...31

3.2 Kerangka Konsep...32

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian...33

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian...33

4.3 Jenis dan Rancangan Penelitian...33

4.4 Populasi dan Sampel...33

4.4.1 Populasi Target...33 4.4.2 Populasi Terjangkau...34 4.4.3 Sampel...34 4.4.3.1 Kriteria Inklusi...34 4.4.3.2 Kriteria Eksklusi...34 4.4.5 Cara Sampling...34 4.4.6 Besar Sampel...34 4.5 Definisi Operasional...35

(7)

vii

4.6 Cara Pengumpulan Data...35

4.6.1 Bahan...35 4.6.2 Alat...35 4.6.3 Jenis Data...36 4.6.4 Cara Kerja...36 4.7. Alur Penelitian...38 4.8 Analisis Data...38 4.9 Etika Penelitian...39 4.10 Jadwal Penelitian...40

BAB 5 HASIL PENELITIAN...41

BAB 6 PEMBAHASAN...58

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN...66

DAFTAR PUSTAKA...68

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Orisinalitas penelitian...6

Tabel 2. Definisi Operasional...35

Tabel 3. Jadwal Penelitian...40

Tabel 4. Distribusi Jenis Kelamin, Usia, Kariotip dan Diagnosis Pasien Amenore Primer ...46

Tabel 5. Distribusi Diagnosis, Jumlah Pasien dan Kariotip Pasien Amenore Primer di CEBIOR...49

Tabel 6. Distribusi Klasifikasi Tanner stage dan Quigley Stage Pasien Amenore Primer...51

Tabel 7. Gambaran Pemeriksaan Fisik (Dismorfologi) Pada Pasien Amenore Primer di CEBIOR...54

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan testis...13

Gambar 2. Fisiologi menstruasi...19

Gambar 3. Patofisiologi menstruasi...21

Gambar 4. Penyebab amenore primer pada tingkat hipotalamus...23

Gambar 5. Kerangka teori...31

Gambar 6. Kerangka konsep...32

Gambar 7. Alur penelitian...38

Gambar 8.Quigley Stage...80

(10)

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Persentase Umur Pasien Amenore Primer di CEBIOR...41

Grafik 2. Distribusi Pasien Amenore Primer Pertahun di Semarang...42

Grafik 3. Persentase Usia Maternal Pada Pasien Dengan Amenore Primer di CEBIOR...44

Grafik 4. Persentase Jenis Kromosom Pasien Amenore Primer...45

Grafik 5. Persentase Dismorfologi Pada Pasien Dengan Amenore Primer di CEBIOR...52

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Quigley Stage...79

Lampiran 2. Tanner Stage...81

Lampiran 3. Prosedur Pemeriksaan Sitogenetik...84

Lampiran 4.Ethical Clearance Penelitian...88

(12)

xii

DAFTAR SINGKATAN

HPO : Hipothalamus Pituitary Ovarium

GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone

FSH : Follicle Stimulating Hormone

LH : Luteinizing Hormone

DSD : Disorders of Sexual Development

SF-1 : Steroidogenic Factor 1

MIS : Mullerian Inhibiting Substance

WT-1 : Willms Tumor 1

DAX-1 : Dosage-sensitive sex reversal, Adrenal hypoplasia critical

region, on chromosome X, gene 1)

DG : Disgenesis Gonad

PGD : Pure Gonadal Dysgenesis

TSH : Tyroid Stimulating Hormone

GH : Growth Hormone

MRKH : Mayer Rokitansky Kuster Hauser

CYP 17 : 17 –Alpha Hidroksilase

MURCS : Mullerian Duct Aplasia, Unilateral Renal Agenesis, and

Cervicothoracis Somite Anomalies

KAL : Kallmann Syndrome Gene

PHA-M : Phytohemaglutininm Mixture

(13)

xiii

CAH : Congenital Adrenal Hyperplasi

AIS : Androgen Insensitivity Syndrome

PAIS : Partial Androgen Insensitivity Syndrome

CAIS : Complete Androgen Insensitivity Syndrome

(14)

xiv

DAFTAR ISTILAH

Amenore Primer : tidak terjadinya haid pada pubertas

Analisis Sitogentika : suatu pemeriksaan bahan genetik pada tingkat sel (kromosom) yang dapat diperiksa dengan mikroskop cahaya

Kromosom : struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang

terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait

yang merupakan informasi genetik suatu organisme.

Kariotipe : konstitusi kromosomal inti sel

Menstruasi : sekret fisiologik darah dan jaringan mukosa serta bersiklus

yang melalui vagina dari uterus tidak hamil

Menarche : pembentukan atau permulaan fungsi menstruasi

Dismorfologi : kelainan kongenital malformasi atau cacat bawaan yaitu

bentuk fisik yang tidak biasa ditemukan pada kelompok

(15)

xvi

ABSTRAK

Latar Belakang : Amenore primer bukan suatu penyakit tetapi gejala dari suatu penyakit yang disebabkan oleh berbagai sebab seperti kelainan differensiasi gonad, gangguan endokrin dan kelainan genetik spesifik. Amenore primer merupakan salah satu kelainan yang menjadi indikasi untuk dilakukan analisis kromosom guna mengetahui kelainan kromosom sebagai penyebab amenore primer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan distribusi hasil analisis kromosom pada pasien dengan amenore primer di Laboratorium Pusat Riset Biomedik (CEBIOR) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif retrospektif dan prospektif. Penelitian ini dilakukan pada pasien amenore primer yang memeriksakan diri ke CEBIOR periode Januari 2005 sampai dengan April 2015.

Hasil : Penelitian dilakukan pada 71 pasien pasien dengan amenore primer pada periode Januari 2005 sampai dengan April 2015 dan mengidentifikasi 47 (65,3%) pasien dengan kariotipe 46, XX, 9 (12,7%) pasien dengan kariotipe 46, XY dan 16 (22,2%) pasien dengan aberasi kromosom baik numerik maupun struktural seperti 45, X, 45, X/46, XX, 1Xq, 46, XX/ 45, X (2%) dan 46,XX (99%)/ 45, X (1%), 46,X, i(X)(q10)(85%)/45, X(15%), 45,X(76%)/46, X, i(X)(q10)(24%), 47, XY+21, 46, XX,del (9)(p23)->pter, 46, XX, t(1; X)(p34; q25), 46, XX, t(1; X)(p34; q25), dan 46, XX/46, XY(10%).

Kesimpulan dan Saran : Pemeriksaan sitogenetika telah dillakukan pada 71 pasien dan mayoritas mempunyai kromosom 46, XX. Pemeriksaan sitogenetika sangat penting dalam menegakkan diagnosis dan penanganan kelainan, meskipun terdapat beberapa kasus kelainan kromosom yang tidak dapat didiagnosis dengan pemeriksaan sitogenetika sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan molekuler.

(16)

xvi ABSTRACT

Background : Primary amenorrhea is a symptom that may result from several quite different causes such as gonadal anomalies, endocrinological imbalance and specific of genetic disorders. Primary amenorrhea is one of indications for cytogenetic analysis, which have shown the importance of chromosomal abnormalities as a cause of amenorrhea. The aim of this study is to know the distribution of karyotype in patients with primary amenorrhea in Center For Biomedical Research (CEBIOR) Medical Faculty of Diponegoro University, Semarang.

Subject and Method : This study was a descriptive retrospective and prospective study design. The subjects are patients with primary amenorrhea who examined in CEBIOR Semarang since January 2005 to April 2015.

Results : Cytogenetic analysis were carried out to 71 patients with primary amenorrhea during January 2005 to April 2015 and identified 47(65,3%) subjects with 46, XX; 9 (12,7%) subjects with 46, XY and 16 (22,2%) subjects with numerical and structural sex chromosome aberration such as 45, X, 45, X/46, XX, 1Xq, 46, XX/ 45, X (2%) dan 46,XX (99%)/ 45, X (1%), 46,X, i(X)(q10)(85%)/45, X(15%), 45,X(76%)/46, X, i(X)(q10)(24%), 47, XY+21, 46, XX,del (9)(p23)->pter, 46, XX, t(1; X)(p34; q25), 46, XX, t(1; X)(p34; q25), and 46, XX/46, XY(10%).

Conclusion : Cytogenetic analysis was done for 71 subjects and mostly subjects have 46, XX karyotype. Cytogenetic investigations are important to established the diagnoses and management for primary amenorrhea cases, although in some cases with cryptic chromosome aberrations should be investigated with molecular analysis.

Referensi

Dokumen terkait

These methods are based on a segmentation process that combines spatial and spectral information to group pixels into homogeneous regions before their classification using new

Menimbang : a.bahwa dalam rangka menunjang pelayanan perizinan prima di bidang izin Industri Farnasi perlu disusun pedoman pelaksanaan perizinan Industri Farmasi yang

Setelah diisi lengkap, formulir ini hendaknya dibawa kepada Ketua Lingkungan untuk minta tandatangan dan cap lingkungan pada formulir ini, salinan surat nikah

Perbedaan pendapat tentang istihsan pada penggunaanya sebagai dalil sebenarnya prbedaan dalam memberi arti kepada istihsan itu dari banyak istilah yang

[r]

Berdasarkan artikel dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya peneliti pernah membuat sistem kendali peralatan elektronik berbasis komputer, yang mana pengontrolan dan

Dengan partisipasi yang aktif warga negara dan keloyalan terhadap negara maka proses perkembangan budaya politik di suatu negara akan mengalami kemajuan yang

Bina Insani Madinah Palembang sudah menggunakan komputer dengan menggunakan aplikasi microsoft office sebagai media untuk mengelola data jamaah yang memesan paket