i
ISSN : 2301-8828
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
SN :
Jurnal Ilmu Ekonomi
JIE
Alamat Redaksi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp : 0265 – 330634 Fax : 0265-325812 e-mail : [email protected]
Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Tahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri
Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013 Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani
Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa
Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013
Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013
Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K
Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb) Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013
Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014
Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani, Iriyanto
Program Studi
Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
i
ISSN : 2301-8828
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
Ketua Penyunting :
Apip Supriadi
Wakil Penyunting
Jumri
Penyunting Pelaksana:
Asep Yusup HanapiaAde Komaludin Aso Sukarso Andi Rustandi
Pembantu Penyunting
Chandra Budhi LS Noneng Masitoh Alamat RedaksiLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
Telp : 0265 – 330634
Fax : 0265-325812
e-mail : [email protected]
ii
ISSN : 2301-8828
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
DAFTAR ISI
DEWAN REDAKSI ... ... ..
i
DAFTAR ISI ... ...
ii
PENGANTAR REDAKSI ... ...
iii
Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Dan Suku Bunga Terhadap Indeks HargaSaham GabunganTahun 1994–2013 Aso Sukarso, Andi Rustandi, Reki Nurfadhil Somantri………. 1068 -1086
Pengaruh Pertumbuhan Pajak Parkir Dan Retribusi Parkir Dalam
Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Tasikmalaya Tahun 2004-2013
Asep Yusup Hanapia, Sani Widia Maulani………..
1087 - 1103
Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Inflasi Dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2004-2013
Jumri, Iis Surgawati, Ripan Nurdinsa……….. 1104 -1122 Pengaruh Investasi, Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan Di Indonesia Periode 2002-2013
Dwi Hastuti L.K, Ade Komaludin1 Yuga Pebrian Surya………. 112 - 1143 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad)
Terhadap Indeks Daya Beli Kota Tasikmalaya Periode 2004-2013
Encang Kadarisman, Nanang Rusliana, Dadan Ramdan K………. 1123 - 1160 Pengaruh Investasi (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto - Pmtdb)
Dan Belanja Modal Terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Periode 1999 –2013
Chandra Budhi L.S, Noneng Masitoh, Desta Renggana Putra……….
1161 - 1174
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Priode 2001-2014
Apip Supriadi, Gusti Tia Ardiani, Iriyanto………. 1175_1194
Jurnal Ilmu Ekonomi
iii
ISSN : 2301-8828
Volume 5, Nomor 2, Juli – Desember 2015
Pengantar Redaksi
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT.
Penerbitan jurnal ini diharapkan dapat mendorong dosen dalam melakukan penelitian sehingga dapat menunjang dalam peningkatan kualitas penelitian maupun kualitas akademik.
Semoga Jurnal Ilmu Ekonomi (JIE) ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca, Amiin
Tasikmalaya, Nopember 2015 Dewan Penyunting
ii
JIE
PENGARUH UTANG LUAR NEGERI, PENANAMAN MODAL ASING DAN INFLASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PRIODE
2001-2014
(The Effect of Foreign Debt, Foreign Investment and Inflation on Economic
Growth in Indonesia during the Periode of 2001-2014)
Apip Supriadi1, Gusti Tia Ardiani1, Iriyanto2
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze the effect of foreign debt, foreign investment and inflation to economic growth in Indonesia during the period of 2001-2014. The tools of the analysis uses multiple linear regression method and its test (t-test and F-test). The research concluded that foreign debt have a positive significant effect to economic growth; foreign investment has a negative significant effect to economic growth, while inflation has not a positive significant effect to economic growth. Simultaneously (F test) also concluded that the foreign debt, foreign investment and inflation have significant effect on economic growth during the period of 2001-2014.
Keywords: Foreign debt, foreign investment, inflation, and economic growth. ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014. Dan menganalisis utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi secara parsial dan bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001 – 2014. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah utang luar negeri mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penanaman modal asing mempunyai korelasi negatif dan signifikan terhadap
Kata kunci : utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi, pertumbuhan
ekonomi
.
1 Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 2 Alumni Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
2014
(The Effect of Foreign Debt, Foreign Investment and Inflation on Economic
Growth in Indonesia during the Periode of 2001-2014)
Apip Supriadi1, Gusti Tia Ardiani1 , Iriyanto2
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze the effect of foreign debt, foreign investment and inflation to economic growth in Indonesia during the period of 2001-2014. The tools of the analysis uses multiple linear regression method and its test (t-test and F-test). The research concluded that foreign debt have a positive significant effect to economic growth; foreign investment has a negative significant effect to economic growth, while inflation has not a positive significant effect to economic growth. Simultaneously (F test) also concluded that the foreign debt, foreign investment and inflation have significant effect on economic growth during the period of 2001-2014.
Keywords: Foreign debt, foreign investment, inflation, and economic growth. ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014. Dan menganalisis utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi secara parsial dan bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Uji hipotesis menggunakan pengujian secara parsial (uji t) dan simultan (uji F). Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001 – 2014. Hasil dengan menggunakan uji parsial (Uji t) adalah utang luar negeri mempunyai korelasi positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penanaman modal asing mempunyai korelasi negatif dan signifikan terhadap
Kata kunci : utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi, pertumbuhan
ekonomi
.
1 Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 2 Alumni Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1176 pertumbuhan ekonomi, inflasi mempunyai korelasi positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan hasil dengan menggunakan uji simultan (Uji F) adalah utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi positif dan signifikan.
Kata kunci : utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi, pertumbuhan ekonomi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu tolak ukur penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan pembangunan yang dilaksanakan. Pertumbuhan ekonomi berkaitan erat dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Menurut Boediono (1999:22),
pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat pertambahan dari pendapatan nasional. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi merupakan sebagai proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan merupakan ukuran keberhasilan pembangunan. Berikut ini dapat dilihat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Tahun 2001-2014 yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia
:
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1177
Gambar 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2001-2014 (dalam%) Gambar 1 menjelaskan tentang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang sedikit menurun pada tahun 2001 diakibatkan oleh beberapa situasi kurang menguntungkan yang terjadi selama periode tersebut, seperti kenaikan harga BBM dan pengaruh eksternal yang kurang mendukung sehingga pada periode tersebut laju pertumbuhan ekonomi menurun.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat memperlihatkan peningkatannya dari tahun ke tahun, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan guna mempercepat perubahan struktur perekonomian daerah menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi juga diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di bidang-bidang lainnya sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengatasi ketimpangan sosial ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tantangan yang ingin dicapai oleh Indonesia. Kebijakan untuk dapat terus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari kebijakan-kebijakan lainnya pada
pencapaian beberapa variabel makro ekonomi, diantaranya hutang luar negeri, penanaman modal asing, dan inflasi.
Utang luar negeri merupakan salah satu faktor pendukung yang memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pada dasarnya, dalam proses pelaksanaan pembangunan ekonomi di negara berkembang seperti di Indonesia, akumulasi utang luar negeri merupakan suatu gejala umum yang wajar. Besar kecilnya utang luar negeri merupakan beban terhadap pembiayaan pembangunan berupa bunga. Di sisi lain utang luar negeri pun dapat menstimulasi program-program pembangunan yang dapat didanai untuk menggerakan aktivitas dan perkembangan ekonomi sehingga dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
Penanaman modal asing pun merupakan salah satu faktor pendukung yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penanaman modal asing merupakan investasi asing dimana perusahaan dari negara-negara penanam modal melakukan pengawasan atas aset
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1178 yang ditanam di Indonesia melalui,
pembentukan
perusahaan-perusahaan yang go public.
Investasinya bersifat penanaman
modal langsung dan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan output nasional. Selain swasta juga terdapat investasi pemerintah. Investasi pemerintah dilakukan dan dibiayai melalui APBN/APBD,
sedangkan investasi swasta dilakukan melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Penanaman modal asing merupakan investasi dari luar negeri yang dapat berkonstribusi terhadap penyerapan tenaga kerja serta peningkatan PDB suatu negara. Peningkatan PDB ini dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sumber: Bank Indonesia dan BPS
Gambar 2 Laju Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2001-2014 (dalam %) Gambar 2 menunjukkan bahwa
Utang luar negeri, penanaman modal asing, dan inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014. Laju pertumbuhan penanaman modal asing
tahun 2011 sebesar 49.93 persen diikuti oleh laju pertumbuhan utang luar negeri tahun 2008 sebesar 13.50 persen dan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 6.49 persen, sedangkan laju pertumbuhan inflasi
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1179
tahun 2005 sebesar 17.11 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa utang luar negeri, penanaman modal asing dan inflasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa Indonesia telah berusaha menggali sumber-sumber pendapatan melalui pembangunan, serta potensi sumber daya negaranya sendiri sehingga Indonesia menjadi negara yang mandiri sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya.
Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan capainya dapat mewujudkan cara dalam mengendalikan kegiatan ekonomi. Dengan alasan tersebut maka penelitian ini akan mengangkat topik mengenai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu utang luar negeri, penanaman modal asing, dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik
mengambil penelitian dengan judul “
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing, dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2001-2014”
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
1. Untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri,
penanaman modal asing, dan inflasi secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi periode tahun 2001-2014?
2. Untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri,
penanaman modal asing, dan inflasi secara
bersama-saama terhadap pertumbuhan ekonomi periode tahun 2001-2014?
KERANGKA PEMIKIRAN
Utang merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan karena berbagai macam alasan yang rasional. Selain untuk dapat membantu dalam hal perdagangan juga dapat meningkatkan kerja sama antar negara dalam berbagai sektor. Utang pemerintah terhadap luar negeri dapat merangsang perekonomian dalam negeri sehingga akan sangat
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1180 berpengaruh terhadap perutmbuhan
ekonomi.
Pinjaman luar negeri merupakan suatu pinjaman yang diberikan suatu negara ke negara lain yang berkewajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga atas pinjaman tersebut sebagai balas jasa dari pemlik modal negara bersangkutan. Bantuan luar negeri mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. Bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. Dengan demikian bantuan luar negeri justru menghasilkan
dampak pengganda (multiplier effects)
yang positif pada perekonomian. Penanaman modal asing pun merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal asing adalah dana investasi yang langsung diwujudkan berupa pendirian pabrik, fasilitas produksi, pembelian mesin dan sebagainya. Apabila terjadi kenaikan dalam penanaman modal asing maka dampaknya akan meningkatkan PDB. Penanaman modal asing akan meningkatkan kesempatan kerja juga
membawa teknologi yang modern dan sistem pengelolaan perusahaan yang lebih profesional kemudian akan berdampak kepada peningkatan produktivitas yang pada akhirnya output yang dihasilkan akan lebih besar, sehingga akan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi.
Selain utang luar negeri, penanaman modal asing, inflasi merupakan masalah serius yang sering dijumpai pada setiap negara yang mempengaruhi laju pertumbuhan
ekonomi. Inflasi merupakan
kecenderungan kenaikan harga yang terjadi secara terus menerus. Kenaikan harga ini tidak hanya terdapat pada satu, dua, atau beberapa barang saja, namun diikuti oleh hampir seluruh barang yang ada pada suatu negara.
Tingginya inflasi disuatu negara, mengakibatkan hasil produksi menurun, penanaman uang money supply meningkat, kemudian di ikuti dengan tingginya suku bunga, dengan suku bunga yang cenderung tinggi maka investasi akan menurun. Dengan demikian, semakin tinggi inflasi berarti laju pertumbuhan ekonominya semakin menurun.
Dari kerangka pemikiran diatas dapat dilihat pada dengan alur atau kerangka pemikiran sebagai berikut:
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1181
Gambar 3 Alur Kerangka Pemikiran
OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengaruh utang luar negeri, penanaman modal asing (PMA) dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi periode tahun 2001-2014.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik deskriptif dengan didukung analisis kuantitaif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh, sementara analisis kuantitaif dengan membuat persamaan regresi untuk menggambarkan sampai sejauh mana hubungan dan pengaruh
variabel independen mempengaruhi variabel dipenden.
Jenis dan Sumber Data
1. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk jadi dan dipublikasikan
2. Internet
Adapun yang menjadi situs dari pencarian data yang berhubungan dengan penelitian ini, seperti
www.bi.go.id, www.
bps.com dan sebagainya
Utang Luar Negeri
Penanaman Modal Asing
Inflasi
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1182
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan sebisa mungkin menghasilkan nilai parameter model yang baik. Metode analisis dalam penelitian ini akan menggunakan
metode Ordinary Least Square
(OLS). Mengingat banyaknya variabel
bebas yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, penulis hanya membatasi analisis pada tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu utang luar negeri, penanaman modal asing, dan inflasi,
berdasarkan data runtun waktu (time
series) periode tahun 2001-2014,
dengan menggunakan analisis regresi berganda sebagai berikut :
Y = βo+ β1 Log X1+ β2 Log X2+ β3 X3 + et
Keterangan :
Y = Pertumbuhan Ekonomi (%)
βo = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien regrensi
Log X1 = Hutang Luar Negeri
Log X2 = Penanaman Modal Asing
X3 = Inflasi (%)
et = Error term
Kemudian setelah diperoleh persamaan, dilakukan uji asumsi klasik dan uji t serta uji F.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing Dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil koefisien regresi untuk setiap variabel dalam penelitian dengan persamaan sebagai berikut:
Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 09/29/15 Time: 18:17 Sample: 2001 2014
Included observations: 14
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.547910 2.934659 2.912744 0.0155
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1183
LOG(X1) 3.957422 0.721343 5.486184 0.0003 LOG(X2) -2.499338 0.478327 -5.225163 0.0004 X3 0.038290 0.036698 1.043371 0.3213 R-squared 0.775355 Mean dependent var 5.420714 Adjusted R-squared 0.707962 S.D. dependent var 0.841660 S.E. of regression 0.454838 Akaike info criterion 1.497205 Sum squared resid 2.068775 Schwarz criterion 1.679793 Log likelihood -6.480435 Hannan-Quinn criter. 1.480303 F-statistic 11.50490 Durbin-Watson stat 2.043644 Prob(F-statistic) 0.001396
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 8.547910 + 3.597422 log X1 - 2.499338 log X2 + 0.038290 X3
Prob t = (0.0155) (0.0003) (0.0004) (0.3213)
(R2) = 0.775355
Prob(F-Statistik) = 0.001396
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa utang luar negeri dan inflasi memberikan korelasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan PMA memiliki korelasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil regresi dapat dilihat
bahwa nilai R2 adalah sebesar
0.775355 Hal ini berarti variabel ULN, PMA dan Inflasi dapat menjelaskan perubahan pada variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 77.5355 % dan
sisanya sebesar 22.4645 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Uji F Statistik
Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama – sama dengan cara pengujian secara keseluruhan yaitu melalui
perbandingan
𝐹𝐹
ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 dengan𝐹𝐹
𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡pada persamaan yang telahJurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1184 Dari hasil perhitungan
diperoleh
𝐹𝐹
ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 adalah 11.50490dengan
𝐹𝐹
𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 pada taraf nyata 5 %adalah 2,77. Berdasarkan Hasil perhitungan diatas, maka dapat dilihat bahwa
𝐹𝐹
ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖>𝐹𝐹
𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡atau 46.55738 > 2,77 artinya bahwa pengaruh variabel ULN, PMA, dan Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia periode 2001-2014 secara bersama sama adalah signifikan.Uji t – Statistik
Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Jika t-tabel < t-hitung berarti hal ini menunjukan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika t-tabel > t-hitung berarti, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Tabel 1
Hasil Uji t Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia tahun 2001-2014
Variabel Prob(t-statistik) Signifikansi 5%
ULN (X1) 0,0001 Signifikan
PMA (X2) 0,0004 Signifikan
Inflasi (X3) 0,3213 Tidak Signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews7
Berdasarkan hasil regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.1 diatas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pada
level of significance 5 % variabel ULN dan PMA berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat diketahui dari nilai probabilitast-statistiknya lebih kecil dari 0,05 , namun pada variabel Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat diketahui juga dari nilai probabilitas t-statistiknya
lebih besar dari 0,05. Nilai probabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier antar variabel independen. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara yang digunakan untuk menguji gejala
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1185
multikolinearitas dalam penelitian ini dengan menggunakan nilai koefisien korelasi antar variabel independen. Bila nilai koefisien korelasi lebih dari 0,85 maka terdapat gejala
multikolinieritas sebaliknya jika angka koefisen korelasi kurang dari 0,85 maka tidak terdapat gejala multikolieritas
Tabel 2
Koefisien Korelasi Regresi Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia tahun 2001-2014
LOG(X1) LOG(X2) X3
LOG(X1) 1.000000 0.749752 -0.351687
LOG(X2) 0.749752 1.000000 -0.080401
X3 -0.351687 -0.080401 1.000000
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varians yang sama untuk semua observasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah heteroskedastisitas adalah dengan cara meregresikan residual kuadratnya terhadap fitted kuadratnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
heteroskedastisitas, maka nilai R2
dibandingkan dengan nilai tabel
Chi-Square (χ2) dengan besarnya df adalah
56. Jika Obs*R squared lebih kecil dari nilai tabelnya maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil residual kuadratnya terhadap fitted kuadrat maka diperoleh Obs*R squared 2.402344 yang nilainya lebih kecil dari
nilai tabel Chi-Square (χ2) dengan α =
5 % dan df = 56 sebesar 74,47 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 3
Hasil Uji Heterokedasticity Test : White
F Statistik 0.690468 Prob . F 0.5783
Obs*R-Square 2.402344 Prob Chi-Square 0.4932
Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 7
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1186 Uji ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan korelasi antar variabel
dalam suatu model , adapun hasilnnya sebagai berikut :
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
F-Statistik 0.171528 Prob F 0.8454
Obs*R-squared 0.575662 Prob.Chi-Square 0.7499
Sumber : Hasil pengolahan eviews 7
Pada ULN, PMA, dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di indonesia tahun 2001-2014 dengan
nilai degree of freedom (df) sebesar 60
– 4 = 56 dan menggunakan α = 5 %
maka diperoleh nilai χ2 tabel sebesar
74,47. Dibandingkan dengan nilai
Obs*Rsquared Breusch-Godfrey (BG)
Test hasil regresi yaitu sebesar 0.575662 maka nilai Obs*Rsquared
Breusch-Godfrey (BG) Test lebih kecil
dibandingkan nilai χ2 tabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan tersebut bebas dari gejala autokorelasi.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data pada penelitian ini bersifat normal atau tidak.
Dilihat dari gambar 4.1 menunjukan nilai Jarque-Bera sebesar 1.207862 didasarkan pada distribusi Chi Squares dengan derajat
kebebasan (df) = 60 – 4 = 56 dan α =
5% dengan nilai χ2 tabel sebesar 74,47
artinya nilai Jarque-Bera lebih kecil dari nilai Chi Squares maka persamaan ini berdistribusi normal.
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1187
Gambar 4 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Hasil pengolahan eviews 7
Pembahasan
Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa utang luar negeri
memberikan korelasi positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat oleh
peneliti yang berdasarkan pada
penelitian terdahulu. Kenaikan koefisien utang luar negeri sebanyak 1 persen akan menaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 3.95 persen.
Utang luar negeri jika dikelola dengan bijaksana dan perinsip kehati-hatian maka suatu hal yang tepat bila utang luar negeri dapat membantu
pembiayaan pembangunan ekonomi negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia sehingga terlaksananya pembangunan ekonomi tersebut, tingkat pendapatan perkapita masyarakat bertambah dan pertumbuhan ekonomi juga miningkat
Hasil ini menunjukan hubungan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ditunjuk dengan adanya hubungan yang positif dan signifikan dari hubungan utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian pengaruh utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi ini sama dengan hasil penelitian yang di lakukan oleh M. Iqbal Al-Maulidi (2013) dalam penelitiannya ia menyimpulkan 0 1 2 3 4 5 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 Series: Residuals Sample 2001 2014 Observations 14 Mean -5.26e-15 Median 0.120581 Maximum 0.584365 Minimum -0.641600 Std. Dev. 0.398919 Skewness -0.157959 Kurtosis 1.596142 Jarque-Bera 1.207862 Probability 0.546659
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1188 bahwa variabel utang luar negeri
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bantuan luar negeri mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. Bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. Dengan demikian bantuan luar negeri justru menghasilkan
dampak pengganda (multiplier effects)
yang positif pada perekonomian. dengan demikian naiknya utang luar negeri akan memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan perekonomian yang dapat berkontribusi dalam sarana prasaran, infrastuktur dan pembangunan-pembangunan yang akan memicu naiknya aktivitas ekonomi sehingga perekonomian meningkat.
Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa penanaman modal asing memberikan korelasi negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil ini tidak sejalan dengan Hipotesis yang dibuat
oleh peneliti, kenaikan koefisien penanaman modal asing sebanyak 1 persen akan menaikan pertumbuhan ekonomi sebesar -2.49 persen.
Penanaman modal asing tidak dapat memberikan kontribusi yang lebih baik ke dalam perekonomian akan berdampak pada suatu masyarakat yang terus menerus mengalami penurunan kegiatan perekonomian dan kesempatan kerja menurunkan pendapatan nasional dan menurunkan tarap kemakmuran masyarakat sehingga menurunkan laju pertumbuhan ekonomi.
Hasil ini juga tidak sesuai dengan hipotesis yang dibuat penulis, yaitu penanaman modal asing di Indonesia masih mengalami fluktuatif. Diharapkan kepada pemerintah untuk memberikan dukungan kepada para pemodal asing yang telah melakukan investasi di Indonesia yaitu dengan fasilitas dan berbagai kemudahan dalam proses ke pengurusan investasi
yang akan dilakukan. Serta
memberikan jaminan hukum atas badan usaha yang dijalankan dan turut berperan aktif mengendalikan situasi keamanan di dalam negeri agar pihak asing betah dan nyaman untuk berinvestasi. Kondisi poloitik yang kondusif dan keamanan yang terkendali akan memudahkan investor
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1189
masuk ke Indonesia karena stabilitas ekonomi, keamanan, politik, SDM, SDA, akan sangan berpengaruh terhadap penanaman modal asing di suatu negara.
Sesuai dengan teori Alan M.Rugman, bahwa penanaman modal
asing atau foreign direct investment
(PDI) dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan variabel internalisasi. Tiga jenis variabel lingkungan yang menjadi perhatian yaitu , ekonomi, non ekonomi, dan pemerintah, variabel ekonomi biasanya berupa tenaga kerja dan modal, teknologi dan tersedianya sumber daya alam dan ketrampilan managemen. Menyususun system fungsi produksi keseluruhan suatu bangsa yang didefinisikan semua faktor yang terdapat di masyarakat, variabel non ekonomi meliputi variabel politik, sosial dan budaya masyarakat setiap negara mempunyai kekhasan masing-masing bahwa kenyataan suatu negara mempunyai faktor spesifik negara yang khas. Faktor ketiga adalah variabel pemerintah yang harus di perhatikan oleh perusahaan penananman modal asing dimana modal asing akan masuk, seiap negara mempunyai kekhususan merek politik sendiri, para politisi mencerminkan faktor spesifik lokasi
bangsa, selalu terdapat keragaman dalam campur tangan pemerintah dalam bisnis internasional (investasi).
Pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa Inflasi yang diukur menggunakan persen mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Sedangkan besarnya pengaruh inflasi terhadap Pertumbuah Ekonomi, kenaikan Inflasi sebanyak 1 persen akan menaikan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 0.038290
Koefisien bertanda positif tetapi tidak signifikan bermakna bahwa pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi bergerak searah namun tidak signifikan, berarti inflasi di Indonesia tergolong baik dan mampu berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi
Hal ini menunjukan bahwa
pemerintah Indonesia dan Bank
Indonesia mampu mengendalikan inflasi dengan baik dengan
kebijakan-kebijakannya mengoptimalkan
pendapatan dari sektor pajak, mengefektipkan pengeluaran pemerintah dan tepat sasaran, begitu
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1190 pula peningkatan produksi dengan
peningkatan jumlah barang di pasar seperti ketika terjadi inflasi pada saat bulan ramadhan atau hari raya idul fitri pemerintah cepat tanggap dengan mengadakan oprasi pasar supaya dapat langsung mengetahui penyebab kelangkaan suatu barang pokok tesebut dan cepat mengatasinya meskipun dengan cara mengimpornya supaya inflasi stabil dan harga tidak melambung tinggi di pasar.
Disebabkan oleh harga produksi yang meningkat dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi. Karena masyarakan akan mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa. Sehingga walaupun terjadi penurunan inflasi pada suatu periode (kuartal) pertumbuhan ekonomi tidak langsung berdampak tidak signifikan. Berkurangnya utang luar negri yang membuat pengaruh inflasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil ini sejalan dengan pernyataan I Made Yudisthira (2013) mengkaji tentang Analisis Pengaruh Konsumsi, Investasi, dan Inflasi Terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2000-2012. Menyimpulkan bahwa Variabel konsumsi dan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),
sedangkan variabel inflasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Besarnya R-squared pada hasil estimasi model PDB adalah sebesar 0.986631, yang berarti bahwa 89.6631 persen perubahan nilai PDB di Indonesia secara bersama-sama mampu dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model, yaitu investasi, konsumsi dan tingkat inflasi. Sedangkan sisanya sebesar 1.3369 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model, seperti tingkat ekspor, pengeluaran pemerintah, dan lain-lain.
Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Inflasi Secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Berdasarkan Hasil regresi diketahui bahwa Utang Luar Negeri (ULN), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Inflasi Secara bersama-sama terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
Dari hasil regresi dapat dilihat
bahwa nilai R2 adalah sebesar
0.775355 Hal ini berarti variabel ULN, PMA dan Inflasi dapat menjelaskan perubahan pada variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 77.5355 % dan sisanya sebesar 22.4645 % dijelaskan
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1191
oleh variabel lain diluar model. artinya bahwa pengaruh variabel ULN, PMA, dan Inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia periode 2001-2014 secara bersama sama adalah signifikan
Hasil ini menunjukan bahwa utang luar negeri signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, bantuan utang luar negeri dipandang mempunyai dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak lanjutannya. Alasannya, aliran bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan seterusnya. Sampai di situ, secara teori, bantuan luar negeri justru menghasilkan
dampak pengganda (multiplier effects)
yang positif pada perekonomian. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sedang
giat-giatnya untuk melakukan pembangunan di segala sektor. Terutama untuk negara yang mempunyai penduduk yang banyak dan permasalahan sosial yang kompleks, maka peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Namun dalam
perkembangannya Indonesia nyatanya tidak mampu untuk membiayai semua sektor pembangunan nasional. Utang merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan karena berbagai macam alasan yang rasional. Selain untuk dapat membantu dalam hal perdagangan juga dapat meningkatkan kerja sama antar negara
dalam berbagai sektor. Utang pemerintah terhadap luar negeri dapat merangsang perekonomian dalam negeri sehingga akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
Hasil ini menunjukan bahwa penanaman modal asing signifikan. Apabila terjadi kenaikan dalam penanaman modal asing maka dampaknya akan meningkatkan PDB. Penanaman modal asing selain meningkatkan kesempatan kerja juga membawa teknologi yang modern dan sistem pengelolaan perusahaan yang lebih profesional sehingga akan berdampak kepada peningkatan produktivitas yang pada akhirnya output yang dihasilkan akan lebih besar. Bagi negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, pesatnya aliran modal merupakan kesempatan yang bagus guna
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015
1192 pembangunan ekonomi. Dimana
pembangunan ekonomi yang sedang dijalankan oleh pemerintah Indonesia merupakan suatu usaha berkelanjutan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, sehingga untuk dapat mencapai tujuan itu maka pembangunan nasional dipusatkan pada pemerataan pembangunan ekonomi.
Pada perinsipnya tidak semua inflasi berdampak negatif pada perekonomian. Terutama jika terjadi inflasi ringan yaitu inflasi dibawah sepuluh persen. Inflasi ringan justru dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Hal ini karena inflasi mampu memberi semangat pada pengusaha, untuk lebih meningkatkan produksinya, karena dengan kenaikan harga yang terjadi para pengusaha mendapat lebih banyak keuntungan. Selain itu, peningkatan produksi memberi dampak positif lain, yaitu tersedianya lapangan kerja baru. Inflasi akan
berdampak negatif jika nilainya melebihi sepuluh persen
KESIMPULAN
Berdasarkan Hasil Analisis data dan pembahasan penelitian yang diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Pengaruh Utang Luar Negeri, Penanaman Modal Asing dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 2001-2014 :
1. Faktor utang luar negeri dan inflasi pada tahun 2001-2014 memberikan hubungan yang searah atau proporsional tehadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan penanaman modal asing memberikan hubungan yang tidak searah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Variabel utang luar negeri, penanaman
modal asing dan inflasi berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Lia. (2007), Ekonomi
Pembangunan, Graha
Ilmu,Yogyakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka Cipta. Boediono. (1981). Ekonomi internasional Edisi 1. Yogyakarta: BPFE
Boediono. (1992). Teori Pertumbuhan
Ekonomi, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu ekonomi, Edisi 1, Cetakan Ke 5.
Yogyakarta: BPFE.
Dewi, Laksmi Sagita. (2012). Pengaruh
PAD, PMA, dan Inflasi tehadap Perumbuhan
2014
Apip Supriadi, Iriyanto
1193
Ekonomi Provinsi Bali.
Jurnal Universitas Udayana Bali.
Gerry, Ronald Lomi. (2012). Analisis
Pengaruh Inflasi, Harga Minyak, dan Invesment Grade terhadap Harga Saam di Indeks Bisnis-27 Periode 2009-2011. Jurnal Universitas Indonesia. Iqbal, Muhammad Al Maulidi. (2013).
Pengaruh Utang Luar Negeri dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Periode 1990-2011. Jurnal
UIN Syarif Hidayatullah.
Jhinghan, M.L. (2010). “Ekonomi
Pembangunan dan
Perencanaan”. Rajawali
Press, Jakarta.
Lukman, Aruf Rachmadi. (2013).
Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia (Studi Kasus
Tahun 2001-2011). Jurnal
Universitas Brawijaya Malang.
Majid, M. Khairin. (2013). Analisis
Pengaruh Utang Luar Negeri (ULN) dan Penanaman Modal Asing
(PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1986-2011. Jurnal Universita Brawijaya Malang. Nopirin, Ph. D. (1992). Ekonomi Moneter . Yogyakarta: BPFE.
Rima, Ditha Kurniasari (2011). Analisis
Pengaruh Investasi, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Suku Bunga terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
Jurnal Universitas
Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur. Rizki, Febrina Syaharani. (2011).
Pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Asing dan Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun
1985-2009. Jurnal UIN
Syarih Hidayatullah.
Sukirno, Sadono. (1985). Ekonomi
Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakutas Ekonomi UI dengan Bima Grafika.
Sukirno, Sadono. (2008). “Mikro
ekonomi. Teori pengantar”.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal Asing (PMA).
Zulkarnain,djamin. (1996). Masalah
Utang Luar Negeri bagi Negara-Negara Berkembang dan Bagaimana Indonesia Mengatasinya. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Website :
Badan Pusat Statistik,
2015.www.bps.go
.id
Bank Indonesia,2015. www.bi.go.id
http://id.m.wikipedia.org/wiki/pertumbu
Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 5, no 2, Juli – Desember 2015 1194 https://shareshareilmu.wodpress.com/ 2012/09/18/penge rtian-fungsi- tujuan-dan-jenis-jensi utang http://pengertianx.blogspot.com/2014/ 04/pengertian- tabungan-adalah.htm?m=I”( seving)”