• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENGAMATAN PERANCANGAN METODE KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PENGAMATAN PERANCANGAN METODE KE"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGAMATAN

PERANCANGAN METODE KERJA

DI SUSUN OLEH :

1. Muhamad Pajar

1115007

2. Yoseph Kurniawan

1115009

3. Zulfikar Gusti

1115033

4. Afiani Hasyafa

1115075

POLITEKNIK STMI JAKARTA

d.h. Sekolah Tinggi Manajemen Industri

Jl. Letjen Suprapto No. 26 Cempaka Putih, Jakarta 10510 Teip : (021) 42886064 Fax : (021) 42888206

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan nikmat iman, nikmat jasmani dan rohani Kami dapat menyelesaikan

Pengamatan Analisis Perancangan Sistem Kerja yang berjudul “Perancangan

Metode Kerja”.

Dalam proses pengamatan ini kami mendapatkan banyak pelajaran yang baru,

saran, dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan atau penjelasan dari

berbagai pihak yang merupakan sebuah pengalaman yang tidak dapat diukur

secara materi, namun dapat membukakan mata kami bahwa sesungguhnya

pengalaman dan sebuah pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik bagi

kami.

Kami selaku penyusun laporan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu kami dalam hal pengamatan.

Dalam penyusunan Laporan pengamatan ini, kami menyadari bahwa terdapat

banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan

keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang kami miliki.

Untuk itu kami mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri

terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi kami.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi kami dan orang banyak. Aamiin!!

Jakarta, 27 September 2016

(4)

-Penulis-DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORI...10

2.1. ANALISIS SISTEM DAN PERANCANGAN KERJA...10

2.1.1. Pengertian...10

2.1.2. 2.1.2 Ruang Lingkup...10

2.1.3. Metode...10

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA...12

BAB IV ANALISIS MASALAH...16

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...17

(5)
(6)
(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

(8)

1.2.PERUMUSAN MASALAH

 CV.Marra Multi Sukses tidak di fasilitasi dengan assembly chart, operation

process chart(OPC), flow diagram, serta flow prosses chart

 Bagaimana agar sistem tersebut dapat bekerja secara tepat dan akurat

1.3.TUJUAN PENELITIAN

Melatih kemampuan Mahasiswa dalam membuat Flow Diagram (FD)

 Melatih kemampuan Mahasiswa dalam membuat peta rakit gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan bagian (sub assembly) kerakitan suatu produk.

 Melatih kemampuan Mahasiswa dalam membuat peta Proses Operasi (Operation

Proses) merupakan diagram yang menggambarkan langkah-langkah yang akan dialami bahan baku dari urut-urutan dan pemeriksaan. Sejak dari awal proses sampai menjadi produk utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat beberapa informasi yang dibutuhkan.

1.4.MANFAAT PENELITIAN

 Perusahaan

1. Menjalin hubungan baik antara CV.Marra Multi Sukses dengan Politeknik STMI Jakarta.

2. Dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam usaha pemecahan masalah di CV atau Perusahaan tersebut..

 Peneliti

1. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan ilmu teori yang telah di peroleh selama perkuliahan.

2. Dapat mengetahui hasil optimasi terbaik dari permesinan. 3. Mengetahui langkah-langkah perawatan mesin bubut. 4. Sebagai bahan referensi terhadap penelitian selanjutnya.

(9)

Berisikan tentang Latar Belakang, Tujuan Praktikum, Manfaat Praktikum, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan

BAB II – LANDASAN TEORI

Berisikan tentang analisi dan Perancangan Sistem Kerja, ruang lingkup dan metode. Serta menganalisis perancangan metode kerja yang meliputi method study (simbol ASME) dan alat method study. Adapun alat method study seperti peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.

BAB III – PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi tentang data umum, perusahaan, struktur organisasi, deksripsi kerja, jam kerja, layout perusahaan atau layout pabrik, deskripsi produk (Hasil pengamatan, Mesin yan digunakan).

BAB IV – ANALISIS MASALAH

Berisi tentang usulan improvement / perbaikan dari hasil perancangan Assembly Chart, Operation Process Chart, Flow Diagram, Flow Process Chart kondisi actual (Harus ada cara yang lebih mudah)

BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN

(10)
(11)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem Kerja (Tata Cara Kerja)

2.1.1 pengertian teknik tata cara kerja dan tujuan analisis perancangan sistem kerja

Teknik Tata Cara Kerja merupakan Ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik

mengatur komponen-komponen sistem kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.

Tujuan dari Analisis Pengukuran Kerja

Tujuan APK adalah menghasilkan suatu sistem kerja yang ENASE yaitu efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Maksud dari tujuan ini adalah bahwa dengan diterapkannya APK diharapkan sistem kerja yang dirancang efektif yakni mampu menghasilkan output sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, nyaman, aman, dan sehat bagi pekerja dan orang-orang yang berada di sekitar lingkungan tempat kerja itu berlangsung, serta efisien dalam arti bahwa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu kecil nilainya dibanding dengan output yang dihasilkan.

Keuntungan yang Didapat dengan Menerapkan Keilmuan APK:

 Waktu kerja yang semakin pendek

 Jumlah output per hari yang semakin tinggi menyebabkan ongkos per produk yang semakin kecil, sehingga secara keseluruhan ongkos produksi menurun.

 Produktivitas yang lebih tinggi melalui upah perangsang

 Upah perangsang akan menyebabkan pekerja semakin bergairah, sehingga dicapai

produktivitas yang semakin tinggi pula.

 Perbaikan sistem kerja

 Perbaikan sistem kerja dapat dilakukan dan diterapkan pada berbagai komponen dan

interaksi antar komponen sistem.

 Penjadwalan produksi

 Dibakukannya waktu operasi di setiap stasiun kerja memungkinkan kita untuk

(12)

 Pengaturan pembebanan dan line balancing

 Beban kerja pada setiap stasiun dapat diatur dan diseimbangkan berdasarkan berbagai informasi tentang waktu operasi, beban kerja fisik, maupun mental yang diterima pekerja.

 Pengaturan tata letak dan lintasan kritis

 Untuk merancang atau mengatur tata letak suatu pabrik baik itu manufaktur ataupun

fasilitas jasa, dibutuhkan informasi yang cukup tentang perancangan proses kerja,

 pengaturan dan pengukuran waktu kerja, keterkaitan antar berbagai aktivitas, dan

lain-lain.

APK dalam Keilmuan Teknik Industri

Keilmuan APK, dilihat dari sejarahnya, merupakan cikal bakal disiplin Teknik Industri. Apa yang dilakukan oleh para pendahulu Teknik Industri seperti Taylor dengan Time Study-nya, pasangan suami istri Gilbreth dengan Studi Gerak dan hubungan antar pekerja, merupakan dasar-dasar perancangan sistem kerja. Penerapan keilmuan APK dalam suatu sistem produksi, juga tidak terlepas dari berbagai ilmu lain dalam Teknik Industri. Kesemuanya ini berinteraksi untuk mengoptimalkan sistem integral yang terdiri dari manusia, material, mesin, peralatan, uang dan informasi.

2.1.2 pengertian perancangan sistem kerja

Perancangan Sistem Kerja dalah Suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rangcangan terbaik dari sistem kerja yang EASNE . Teknik-teknik dan prinsip ini digunakan untuk mendapakan suatu sistem kerja

yang efektivitas , efisiensi , aman ,sehat , dan nyaman , biasa di singkat sebagai EASNE. Sistem kerja terdiri dari empat komponen, yaitu:

1. Manusia 2. Bahan

3. Perlengkapan 4. Peralatan (Mesin)

Komponen-komponen itulah yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas pekerja.

Adapun penertian efisiensi, Efisiensi adalah suatu hal yang terpenting yang dikehendaki dari rancangan suatu sistem kerja dan dapat didefinisikan sebagai output dan input.

Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:

(13)

Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:

“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”

Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. jadi, semakin sedikit biaya yang diberikan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan semakin efisien sistem kerjanya, efisien yang tinggi suatu persyaratan produktivitas yang tinggi.

2.1.2.1 ruang lingkup perancangan sistem kerja

Ruang lingkup perancangan sistem kerja meliputi penataan sistem kerja dan pengukuran sistem kerja. Penataan sistem kerja berisi prinsip-prinsip yang mengatur komponen-komponen sistem kerja (manusia, alat, bahan, dan lingkungan) untuk menghasilkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik. Karena begitu banyaknya alternatif sistem yang akan ditemui, maka di sinilah penataan sistem kerja akan berperan. Prinsip-prinsip penataan sistem kerja

mengarahkan kita untuk memusatkan perhatian hanya kepada beberapa alternatif terbaik sehingga usaha mencari satu sistem terbaik dapat lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan. Ruang Lingkup APK

1. Lingkup Teknis

Perubahan teknologi yang semakin cepat serta level teknologi yang semakin kompleks, di satu sisi menyebabkan ketergantungan manusia pada alam semakin berkurang serta berbagai keuntungan lainnya yang bermanfaat bagi industri manufaktur. Namun di sisi yang lain,

perubahan ini juga menyebabkan ketergantungan manusia pada teknologi itu sendiri, sehingga efektivitas sistem secara keseluruhan sebenarnya tidak terlalu banyak berpengaruh. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan yang lebih komprehensif dengan penekanan pada aspek manusia sebagai komponen sistem yang paling utama (Aspek Ergonomi).

2. Lingkup Organisasi

(14)

Hal ini diakomodir oleh berbagai pengetahuan dan teknik yang terlingkupi oleh keilmuan APK dan E.

3. Lingkup Legalitas

Meningkatnya aturan-aturan atau legislasi memberikan berbagai dampak bagi pekerja. Jam kerja maksimum, upah minimum, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena semakin disadarinya peran penting manusia di dalam sistem kerja dan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan APK dan Ergonomi, serta munculnya upaya-upaya untuk lebih me’manusia’kan manusia di dalam sistem kerja ini.

4. Lingkup Sosial dan Politik

Ketidakstabilan dan semakin mahalnya ongkos pekerja terutama di negara-negara maju membuat tekanan bagi dunia usaha untuk lebih memperhatikan aspek pekerja ini.

5. Lingkup Finansial

Pilihan-pilihan yang muncul di dalam penerapan prinsip-prinsip APK seringkali harus berhadapan dengan keterbatasan finansial suatu perusahaan. Penerapan APK di satu sisi diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan perusahaan pada jangka panjang, namun untuk pelaksanaannya juga membutuhkan investasi

2.1.3 metode

Method study Work measurement Studi Gerakan

Metode Pengukuran Waktu Kerja

(15)

Pengertian Method Study

Method Study adalah proses perekaman, analisis dan pemeriksaan hal-hal kritis terhadap kondisi sistem kerja saat ini dan memberikan usulan perbaikan dan pengembangan cara kerja serta pengaplikasiaannya dengan metode dan cara yang lebih mudah.

Tujuan Method Study

Perbaikan proses dan prosedur kerja

Perbaikan pabrik, tempat kerja dan tata letak pabrik, serta rencana pabrik dan rancangan alat Menerapkan prinsip ekonomi gerakan untuk mengurangi kelelahan

Perbaikan dalam penggunaan material, mesin dan tenaga kerja Pengembangan lingkungan fisik yang lebih baik

2.2.2 alat method study 2.2.2.1 assembly chart

Peta Rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan-bagian (sub assembly) ke rakitan suatu produk. Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukkan cara yang mudah untuk memahami :

1. Komponen-komponen yang membentuk produk

2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama 3. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian 4. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan

5. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian 6. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan

7. Urutan waktu komponen bergabung bersama 8. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan

(16)

2. Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkan lingkaran berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap komponen (nama, nomor komponen, jumlah, dsb) yang dirakit pada proses tersebut.

3. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagian dan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan diameter 6 mm.

4. Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat, gambarkan garis tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas, memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3. 5. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruh komponen telah tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan bagian ke dalam lingkaran (jika perlu), komponen yang terdaftar di sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah bagian sub assembly.

Gambar 1.1 Gambar 1.1 Assembly Chart Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan-bagian tidak selalu harus menunjukkan lintasan stasiun kerja atau lintasan rakitan atau bahkan lintasan orang, tapi hanya benar-benar menunjukkan urutan operasi yang harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan akan menetukan apa yang harus dilakukan operator.

Tujuan utama dari peta rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen, yang dapat juga digambarkan oleh sebuah ‘gambar-terurai’. Teknik-teknik ini dapat juga digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan suatu rakitan yang rumit.

2.2.2.2 operation proses chart

(17)

tahap awal sampai menjadi produk jadi atau komponen, dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut seperti waktu, material, tempat, alat, dan mesin yang digunakan. Informasi-informasi yang diperoleh dari peta proses operasi memiliki beberapa

manfaat antara lain:

 Mengetahui kebutuhan terhadap mesin dan anggarannya.

 Memperkirakan kebutuhan terhadap bahan baku dengan memperhitungkan efisiensi tiap operasi dan pemeriksaan.

 Menentukan tata letak pabrik.

 Melakukan perbaikan cara kerja yang sedang digunakan.  Melatih cara kerja.

 Peta proses operasi dapat digambarkan dengan baik apabila menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:

 Membuat judul Peta Proses Operasi dan identifikasi nama obyek, nama pembuat peta, tanggal

dipetakan, nomor peta, dan nomor gambar.

 Material yang digunakan ditempatkan di atas garis horisontal, yang menunjukkan bahwa

material tersebut masuk ke dalam proses.

 Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.

 Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan

operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

 Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

 Produk yang biasanya paling banyak memerlukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu dan

(18)

Contoh Operation Prosess Chart

Peta proses operasi yang telah dipetakan dapat dianalisis untuk mengetahui informasi-informasi yang diperlukan dari kegiatan kerja yang dilakukan. Analisis yang perlu dilakukan terdiri dari hal-hal seperti di bawah ini:

a. Bahan-bahan

Semua alternatif dari bahan yang dipergunakan harus dipertimbangkan supaya proses

penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sesuai dengan fungsi, realibilitas, pelayanan, dan waktunya.

b. Operasi

Semua pilihan yang mungkin terjadi dalam proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau metode perakitannya, serta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan perlu dipertimbangkan. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan, menggabungkan, merubah, atau menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi.

c. Pemeriksaan

(19)

dikatakan baik atau memenuhi syarat. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan teknik pengambilan sampel untuk mengetahui kondisi suatu obyek atau produk.

d. Waktu

Semua alternatif mengenai cara kerja, jenis peralatan dan perlengkapan yang digunakan perlu diperhatikan untuk menyederhanakan waktu yang dipergunakan.

Prinsip peta proses operasi

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta proses operasi:

1. Pada bagian kepala diberi judul “ peta proses operasi” yang diikuti dengan identitas lain seperti nama objek, nama pembuat peta, tanggal peta itu dibuat, nomor gambar, cara kerja

sekarang/yang diusulkan.

2. Material yang akan diproses diletakkan diatas garis horinzontal, yang menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses.

3. Lambing ditempatkan dalam arah vertical, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses. 4. Penomoran terhadap suatu aktifitas operasi diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan

operasi yang dibutuhkan untuk pembuat produk tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

5. Penomoran terhadap suatu aktifitas pemeriksaan diberi secara tersendiri dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi

2.2.2.3 Flow Proses Chart

Peta aliran proses adalah diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Secara terperinci dapat dikatakan bahwa peta aliran proses pada umumnya terbagi dalam dua tipe, yaitu:

1. Peta aliran proses tipe bahan, ialah suatu peta yang menggambarkan kejadian yang dialami bahan dalam suatu proses atau prosedur operasi.

2. Peta aliran proses tipe orang, pada dasarnya dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja seorang operator.

b. Peta aliran proses pekerja yang menggambarkan aliran kerja sekelompok manusia, sering disebut Peta Proses Kelompok Kerja.

(20)

1. Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulaimasuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.

2. Peta ini bisa memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatu proses atau prosedur.

3. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.

4. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.

5. Bisa digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung.

6. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja.

7. Khusus untuk peta yang hanya menggambarkan aliran yang dialami oleh suatu komponen atau satu orang, secara lebih lengkap, maka peta ini merupakan suatu alat yang akan

mempermudah proses analisa untuk mengetahui tempat-tempat dimana terjadi

ketidakefisienan atau terjadi ketidaksempurnaan pekerjaan, sehingga dengan sendirinya dapat digunakan untuk menghilangkan ongkos-ongkos yang tersembunyi .

Beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk membuat suatu peta aliran proses yang lengkap. Prinsip-prinsip tersebut digunakan agar dalam pembuatan peta menjadi baik, prinsip-prinsip itu sebagai berikut:

1. Seperti pada peta proses operasi, suatu peta aliran proses pun mempunyai judul, dimana pada bagian paling atas dari kertas ditulis kepalanya “PetaAliran Proses”, yang kemudian diikuti dengan pencatatan beberapa identifikasi, seperti: nomor/nama komponen yang dipetakan, nomor gambar,peta orang atau peta bahan, cara sekarang atau yang diusulkan,

tanggalpembuatan, dan nama pembuat peta. Semua informasi ini dicatat disebelah kanan atas kertas.

2. Disebelah kiri atas kertas, berdampingan dengan informasi yang dicatat pada titik a diatas, dicatat mengenai ringkasan yang memuat, jumlah total danwaktu total dari setiap kegiatan yang terjadi dan juga mengenai total jarakperpindahan yang dialami bahan atau orang selama proses atau prosedur berlangsung.

3. Setelah bagian kepala selesai dengan lengkap, kemudian di bagian badan diuraikan proses yang terjadi lengkap beserta lambing-lambang dan informasi- informasi mengenai jarak

(21)

ditambahkan dengan kolom Analisa, Catatan dan Tindakan yang diambil berdasarkan analisa tersebut .

Salah satu cara yang sederhana dalam menganalisa peta aliran proses adalah dengan “Dot and Check Technique”. Cara ini dilaksanakan dengan mengajukan enam buah pertanyaan dasar (apa, dimana, kapan, siapa dan bagaimana) pada setiap kejadian dalam peta aliran proses tersebut, yang kemudian setiap pertanyaan diatas diikuti oleh satu pertanyaan “Mengapa”

Adanya pertanyaan diatas, diharapkan kita dapat melakukan perbaikan disetiap kejadian. Ada kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan untuk perbaikan, yaitu:

1. Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu. 2. Menggabungkan atau merubah tempat kerja.

3. Menggabungkan atau merubah waktu dan urutan kerja. 4. Menggabungkan atau merubah orang.

(22)
(23)

Flow Diagram

Pengertian Diagram alir

Diagram alir (flow diagram) merupakan suatu peta yang memuat informasi-informasi relative lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambar dari arah aliran selama berkerja.

Kegunaan Diagram alir:

1. Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliran merupakan factor yang penting.

2. Menolong perbaikan tata letak tempat kerja.

(24)

2.2.3 Motion study

Studi gerakan merupakan salah satu metode pemetaan sistem kerja dengan menganalisis gerakan anggota badan saat bekerja yang diuraikan dalam elemen-elemen gerakan

sehingga dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif, yang pada akhirnya dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja

2.2.3.1 man and machine chart

Peta kerja ini menggambarkan hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yang ditanganinya. Digunakan untuk menyatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau salah satu sedang menunggu yang lain. Di sini ada 4 kemungkinan terjadi hubungan kerja antara pekerja dan mesin tersebut, yaitu:

 Operator bekerja – mesin menganggur (idle)

 Operator menganggur – mesin bekerja

 Operator bekerja – mesin bekerja

 Operator menganggur – mesin menganggur

Pada dasarnya kondisi menganggur (idle) – apakah itu terjadi pada operator maupun mesin- adalah suatu hal yang merugikan. Waktu menganggur ini harus dihilangkan atau paling tidak ditekan seminimal mungkin dengan tetap mempertimbangkan batas-batas kemampuan manusia dan mesin.

Tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa lebih diperbaiki. Efektivitas penggunaan pekerja dan atau mesin pun bisa ditingkatkan, dengan cara:

a) Mengubah tata letak tempat kerja

Tata letak kerja pada dasarnya sangat mempengaruhi waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Apabila dilakukan penataan ulang tempat kerja, maka waktu penyelesaian bisa mencapai minimum.

b) Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja

Penataan kembali gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja akan sangat membantu

meminimalisasi waktu penyelesaian kerja, meningkatkan efektivitas kerja, serta mempengaruhi efisiensi penggunaan tenaga.

c) Merancang kembali mesin dan peralatan

Kita bisa ambil contoh sederhana, pekerjaan memindahkan barang berat menggunakan gerobak dorong. Apakah ada cara yang lebih baik daripada itu? Untuk meningkatkan efektivitas,

(25)

baik diganti dengan alat peluncur atau yang bertenaga motor. Kapasitas pemindahan pun lebih besar.

d) Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau menambah mesin bagi seorang pekerja.

2.2.3.2 right and left hand chart

Peta tangan kanan-tangan kiri merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang memang diperlukan untuk

melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan

perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual, yakni saat setiap siklus dari pekerja terjadi dengan cepat terus berulang. Itulah sebabnya dengan menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien dan atau bisa melihat adanya pelanggaran terhadap

prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut berlangsung.

Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

· Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

· Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.

· Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.

· Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal

Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

· Berbeda dengan peta-peta yang lain, untuk membuat peta tangan kanan-tangan kiri , lembaran kertas dibagi dalam tiga bagian.

(26)

· Pada bagian yang membuat bagan, digambarkan sketsa dari sistem kerja yang memperlihatkan skala, sesuai dengan tempat kerja sebenarnya.

· Bagian badan dibagi dalam dua pihak, sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambar kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan sebaliknya, sebelah kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan tangan kanan pekerja.

· Langkah selanjutnya, diperhatikan urutan-urutan gerakan yang dilaksanakan operator

Analisis Suatu Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

Analisis suatu sistem kerja melalui peta ini akan sangat mudah apabila si penganalisis memanfaatkan studi gerakan dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Ini penting, karena perbaikan suatu sistem kerja bisa dicapai, apabila kita melakukan analisis terhadap semua elemen gerakan dalam pekerjaan tersebut, secara lengkap dan teliti.

Peta ini sangat baik untuk menganalisis suatu sistem kerja sehingga memperoleh: 1.Perbaikan tata letak peralatan

2.Pola gerakan pekerja yang baik 3.Urut-urutan pekerjaan yang baik.

(27)

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 DATA UMUM PERUSAHAAN /CV

1. Nama perusahaan : CV. Marra Multi Sukses

2. Alamat perusahaan : Jl. Asem Raya No.97 RT.002 / 006 Kel. Mustika Sari Kec. MustikaJaya, Kota Bekasi.

3. Tanggal berdiri : 10 Januari 2013 4. Luas tanah : 200m2 5. Luas bangunan : 100 m2 6. Pimpinan perusahaan : Dwi Andri Yanto

7. Bidang usaha perusahaan : General Trading, Machinning, Stamping, Fabrikasi, Jig, Dies & Engineering

8. Jam kerja perusahaan : Senin s.d Sabtu; 08.00 WIB s.d. 17.00 WIB 9. Jumlah karyawan : 8 karyawan

10. Mesin-mesin perusahaan :

(28)

3.2

OBJEK PENELITIAN

1. Nama produk : Piston HIdrolik 2. Jumlah pesanan : 160 Piston Hidrolik

3. Waktu pengerjaan : -proses produksi 1 minggu/ 160 unit -proses perakitan 3 hari/ unit

4. Mesin yang digunakan : mesin bubut, mesin milling, mesin potong. 5. Alat-alat kerja :

a. Bor b. Tap

c. Pisau mesin

(29)

3.2

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN / CV

Pelanggan

Manager

Karyawan

(30)
(31)

BAB IV

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

(33)

Gambar

Gambar 1.1Gambar 1.1 Assembly Chart

Referensi

Dokumen terkait

Padatan yang dapat mencemari air, berdasarkan ukuran partikel dan sifat-sifat lainnya dapat dikelompokkan menjadi padatan terendap, padatan tersuspensi dan padatan yang

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh : Widya Saptaputra, (0110102) yang bertempat di Universitas Kristen MaranathaB.

Pengertian Do’a dan Term yang Serupa dengannya dalam al-Qur’an Al-Qur’an menggunakan kata du’a> dengan berbagai term yang seakar dengannya dan kata yang semakna dengannya

Komponen Penilaian bagi Peperiksaan Pertengahan Tahun / Akhir Tahun / Prelim.. bagi P5 &

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh capital adequacy ratio , biaya operasional dan pendapatan operasional, loan to deposit ratio, dan non-performing loans

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode DS/AHP yang digunakan untuk memberikan probabilitas beberapa kemungkinan dan urutan program studi dari beberapa

Tujuan skripsi ini adalah mengembangkan sistem manajemen inventaris laboratorium jurusan Teknik Informatika dan Komputer untuk meningkatkan efektifitas dari sistem

Tujuan dari penelitian ini adalan untuk mencari validitas empiris (validitas konkuren) dalam midterm tes siswa kelas sepuluh dari SMK Takhassus Al-Qur’an Sadamiyyah Jepara