• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIERARKI TASAWUF DALAM ILMU ILMU ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HIERARKI TASAWUF DALAM ILMU ILMU ISLAM"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

HIERARKI TASAWUF DALAM ILMU-ILMU ISLAM

Artikel ini mengkaji tentang hierarki Tasawuf dalam ilmu-ilmu islam. Ajaran

Tasawuf dalam Islam, memang tidak sama kedudukan hukumnya dengan rukun-rukun Iman

dan rukun-rukun Islam yang sifatnya wajib, tetapi ajaran Tasawuf bersifat sunnat. Maka

Ulama Tasawuf sering menamakan ajarannya dengan istilah “Fadailu al-A’mal” yang maksudnya amalan sunnat yang utama.

Orang yang mempelajari ilmu tasawuf adalah sangat baik, bila sudah matang ilmu

fikih atau tauhidnya, karena tasawuf bermanfaat untuk menjaga diri dari segala perbuatan

yang tidak di sukai Allah swt. Karena tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan batin,

pembersih jiwa, pemupuk iman, penyubur amal saleh semata‐mata mencari keridhaan Allah,

memperkuat keimanan, melatih sabar, belajar bersyukur, bersikap zuhud dan ikhlas. Tasawuf

merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat

mungkin dengan Tuhan.

Klasifikasi Tasawuf dalam Hierarki Ilmu-ilmu Islam

Dalam tradisi intelektual Islam, para ulama telah membuat klasifikasi ilmu

berdasarkan sudut pandang Islam. Diantara mereka, pendapat Ibn Khaldun cukup penting

diutarakan. Dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun membagi ilmu menjadi dua jenis, yaitu:

Pertama, ilmu-ilmu hikamh dan filsafat yang diperoleh dengan akal manusia, dan ilmu yang

(2)

Dari aspek sumber, tasawuf sebagai salah satu dari ilmu syariah, menurut Ibn Khuldun, bersumber dari syariat yaitu al-qur’an dan hadis, dan akal tidak memiliki peran dalam ilmu-ilmu syariah kecuali menarik kesimpulan dari kaidah-kaidah utama (al-qur’an dan hadis tersebut).

Dari aspek tujuan, pelajar sufi harus terus meningkatkan kualitas ibadahnya dari

tingkatan terendahnya sampai tingkat tertinggi, sampai mencapai tingkat kemantapan

tauhid dan makrifat. Dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok

persoalan. Pertama, pembahasan tentang mujahadah (al-mujahadah), zauq (al-dzawq),

intropeksi diri (muhasabah al-nafs), dan tingkatan-tingkatan spiritual (al-maqamat).

Kedua, penyingkapan spiritual(al-kasyf) dan hakikat-hakikat(al-haqiqah) alam gaib

(alam al-gayb). Ketiga, keramat wali (al-karamat). Keeempat, istilah-istilah kaum sufi

yang diungkap pasca ‘mabuk’ spiritual (al-syathahat).2

Menurut Ibn Khuldun, kebanyakan fukaha menolak ajaran kaum sufi tentang

tasawuf. Penolakan fukaha (sunni) tidak serta merta di tujukan kepada semua jenis

tasawuf. Menurut al- Taftazanni, dari abad ketiga sampai abad keempat hijriah, aliran

tasawuf terbagi menjadi 2, yaitu pertama tasawuf sunni, adalah aliran yang memagari

pengikutnya dengan alquran dan hadis, serta mengaitkan ajaran mereka, terutama keadaan

dan tingkat rohani mereka, dengan kedua sumber ajaran islam tersebut. Kedua, tasawuf

filsafi,yaitu aliran yang cenderung kepada ungkapan-ungkapan ganjil (syathahat),

memadukan antara visi mistis dan visi rasional dan banyak menggunakan terminology

filosofis, bahkan di pengaruhi banyak ajaran filsafat. Para fuhaka dari mahzab Sunni

menolak banyak teori tasawuf yang dikembangkan oleh sufi sufi dari mahzab filsafi yang

ternyata lebih diterima dan berkembang di dunia Syiah.3

________________________________________

1.Ja’far, Gerbang Tasawuf,(Medan:Perdana Publishing,2016)hlm.22.

2. Ja’far, Gerbang Tasawuf,(Medan:Perdana Publishing,2016)hlm.23.

(3)

Penutup

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pembagian ilmu dibagi atas dua jenis

bidang ilmu. Tasawuf merupakan bidang ilmu jenis ilmu syariah.

Tasawuf bersumber dari Al – Quran dan Hadist dari aspek pembahasan, tasawuf membicarakan empat pokok persoalan. Pertama, pembahasan tentang mujahadah (

al-mujahadah), zauq (al-dzawq), introspeksi diri (muhasabah) al-nafs), dan tingkatan-tingkatan

spiritual (al-maqamat). Kedua, alam gaib (alam al-gayb). Ketiga, keramat wali (al-karamat).

Keempat, istilah-istilah kaum sufi yang diungkap pasca ‘mabuk’ spiritual (al-syathahat).

Tasawuf memiliki kedudukan yang penting dalam ajaran Islam tergantung kita dalam

mempelajari dan memahaminya.

Daftar Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk membuat perencanaan fortofolio aplikasi mendatang berdasarkan strategi sistem dan teknologi informasi yang dapat mendukung kegiatan

Kompleksitas – kompleksitas perusahaan – perusahaan besar yang sedang berkembang saat ini sangat dituntut untuk menggunakan sistem pengelolaan yang cukup simpel namun

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) mengeteahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model Contextual Teaching Learning berbantu Video

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga.

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa. Peneliti bekerjasama dengan wali kelas dalammelaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan

Kegiatan Perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk baru dari perusahaan kepada pelanggannya atau pada masyarakat. Perusahaan harus mensosialisasikan kelebihan dan keunggulan

Program SIAKAD dengan pemilihan dosen yang dilakukan masing-masing individu oleh mahasiswa serta dengan adanya kelas yang berubah-ubah tersebut setelah berjalan 1 semester

Hasil observasi siswa menggunakan lembar observasi siswa yang telah dipersiapkan sebelumnya. Aspek pengamatan pada lembar observasi siswa disesuaikan dengan