• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI FUNGSI KEPALA SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FUNGSI FUNGSI KEPALA SEKOLAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI- FUNGSI KEPALA SEKOLAH

Azman Kalbin Salim

Jurusan MPI, STAI Abdurrahman Kepri Abstrak

Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-mengajar dan kepala sekolah harus mempunyai sikap tanggungjawab, sikap kepemimpinan, supervisor dan manajer pendidik

Pembahasan

A. Kepala sekolah sebagai penanggungjawab

Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh terhadap untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar pancasila dan bertujuan untuk:

- Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; - Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan;

- Mempertinggi budi pekerti; - Memperkuat kepribadian;

- Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

(2)

bersangkutan dengan pendidikan anak-anak, kepala tidak bisa berkeja sendiri. Kepala sekolah harus bekerja sama dengan para guru yang dipimpinya, dengan orang tua murid atau BP3 serta pihak pemerintah setempat.

Kegiatan-kegiatan sekolah yang menjadi tanggungjawab kepala sekolah seperti yang ditegaskan dalam Rapat Kerja Kepala SMA Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 22-23 september 1987 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan mengatur proses belajar-mengajar. 2. Kegiatan mengatur kesiswaan.

3. Kegiatan mengatur personalia.

4. Kegiatan mengatur peralatan pengajaran.

5. Kegiatan mengatur dan memelihara gedung dan perlengkapan sekolah. 6. Kegiatan mengatur keuangan.

7. Kegiatan mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat. B. Kepala sekolah sebagai pimpinan

Aswarni sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. amirin dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi kepala sekolahh adalah:

1. Perumus tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah. 2. Pengatur tata keja (megorganisasi) sekolah, yang mencakup:

a. Mengatur pembagian tugas dan wewenang. b. Mengatur petugas pelaksana.

c. Menyelenggarakan kegiatan (mengkoordinasikan) 3. Pensupervisi kegiatan sekolah, meliputi:

a. Mengawasi kelancaran kegiatan. b. Mengarahkan pelaksanaan kegiatan.

c. Mengevaluasi (menilai) pelaksanaan kegiatan.

d. Membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana dan sebagainya. C. Kepala sekolah sebagai supervisor dan manajer pendidikan

(3)

Karena itu kepala sekolah sebagai seorang yang bertugas membina lembaganya agar berhasil mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan harus mampu mengarahkan dan mengkoordinasi segala kegiatan. Tugas demikian tidak lain adalah tugas supervisi dan di samping itu juga terkandung beban tugas-tugasmanajemen.

Jadi kepala sekolah di samping berperan sebagai supervisor adalah manajer. Menurut buku” Pedoman Administrasi dan supervise “ disebutkan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer adalah:

1. Menguasai Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

2. Bersama-sama guru menyusun program sekolah untnuk satu tahun kegiatan. 3. Menyusunn jadwal pelajaran.

4. Mengkoordinasi kegiatan penyusunan model satuan pelajaran.

5. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dengan memperhatikan syarat-syarat dan norma-norma penilaian.

6. Mencatat dan melaporkan hasil-hasil kemajuan kepada instansi atasan ( Kanwil Dinas P dan K ).

7. Melaksanakan penerimaan murid baru berdasar ketentuan dari Dep. P dan K. 8. Mengatur kegiatan program Bimbingan Penyeluhan (BP ).

9. Meneliti dan mencatat kehadiran murid.

10.Mengatur program-program ke-kurikuler seperti UKS, kepramuka dan sebagainya.

11.Merencanakan pembagian tugas guru.

12.Mengusulkan fonrmasi pengangkatan, kenaikan-tingkat dan mutasi guru. 13.Mengatur usaha-usaha kesejahteraan personal sekonlah.

14.Memelihara pencatatan buku sekolah.

15.Merencanakan, mengembangkan dan memelihara alat pelajaran peraga. 16.Mengatur pemeliharaan gedung dan halaman sekolah.

17.Memelihara perlengkapan sekolah.

(4)

Sekarang apakah yang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor? Untuk menjawab pertanyaan tersebut Drs. Ngalim Purwanto (1975: 59 ) menerangkan bahwa kita harus kembali bertitik tolak dari arti supervise. Dikatakan bahwa supervise adalah aktivitas menentukan kondisi/ syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidika. Maka kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa kepala sekolah hendaknya pandai meneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di sekolah itu tercapai dengan maksimal.

Dalam melaksanakan tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Supervise harus bersifat konstruktif dan kreatif sehingga menimbulkan dorongan untuk bekerja.

2. Realitas dan mudah dilaksanakan.

3. Menimbulkan rasa aman kepada guru/karyawan. 4. Berdasarkan hubungan profesional.

5. Harus memperhitungkan kesanggupan dan sikap guru/pegawai.

6. Tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan kegelisahan bahkan sikap antipasti dari guru.

7. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan dari kekuasaan pribadi.

8. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan (supervisi berbeda dengan inspeksi).

9. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharap hasil.

10.Supervise hendaknya juga bersifat prefektif, korektif dan kooperatif.

Cepat lambatnya hasil supervisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1. Lingkungan masyarakat sekitar sekolah.

2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggungjawabnya. 3. Tingkatan sekolah.

(5)

5. Keadaan (kondisi) guru dan pegawai yang ada.

6. Kecakapan dan kemampuan kepala sekolah sendiri dalam tugasnya sebagai supervisor.

Khususnya dalam bidang pembinaan kurikulum, tugas kepala sekolah sebagai supervisor sangat penting karena justru bidang ini adalah faktor yang “strategis” untuk menentukan keberhasilan sekolah itu.

Beberapa langkah yang perlu dikerjakan antara lain:

1. Membimbing guru agar dapat memilih metode mengajar yang tepat.

2. Membimbing dan mengarahkan guru dalam pemilihan bahan pelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak dan tuntutan kehidupan masyarakat.

3. Mengadakan kunjungan kelas yang teratur, untuk observasi pada saat guru mengajar dan selanjutnya didiskusikan dengan guru.

4. Pada awal tahun pelajaran baru, mengarahkan penyusunan silabus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

5. Menyelenggarakan rapat rutin untuk membawa kurikulum pelaksanaan di sekolah.

6. Setiap akhir pelajaran menyelenggarakan penilaian bersama terhadap program sekolah.

Selanjutnya sebagai implikasi tugas supervisor tersebut beberapa hal yang perlu dilakukan kepala sekolah sebagai pemimpin adalah:

1. Mengetahui keadaan/kondisi guru dalam latar belakang kehidupan lingkungan dan sosial ekonomiya, hal ini penting untuk tindakan kepemimpinannya.

2. Merangsang semangat kerja guru dengan berbagai cara.

3. Mengusahakan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan guru.

4. Meningkatkan partisipasi guru dalam kehidupan sekolah.

(6)

6. Mempercepat hubungan sekolah dengan masyarakat khususnya BP3 dan orang tua murid.

Pelaksanaan supervise di sekolah selalu berkaitan dengan tipe manajemen pendidikan di sekolah. Dalam hubungan ini penjelasan Dr. Oteng Sutisna M.S.c. (1979: 156) perlu kita perhatikan ialah bahwa dalam manajemen pendidikan di sekolah yang demokratislah sekolah baru akan mampu menciptakan lingkungan hidup yang demokratis, di mana para guru sebagai pribadi-pribadi ikut serta dalam mengatur sekolah dan program pengajaran yang demokratis.

Di samping itu penggunaan prosedur yang demokratis akan membuat personal sekolah lebih kooperatif dan member semangat korps, karena kebanyakan personal sekolah menginginkan untuk ikut dalam perencanaan kebijaksanaan sekolah.

Manajemen pendidikan yang demokratis medatangkan pertukaran pikiran dan pandangan dari paraguru sehingga mendorong mereka untuk berinisiatif.

Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai supervisor dan sekaligus sebagai pemimpin perlu memilih penggunaan manajemen pendidikan di sekolah yang demokratis ini karena dengan demikian kepala sekolah akan banyak dibantu dengan datangnya banyak saran-saran yang berharga-dari anak buahnya (para guru) dan kepala sekolah yang bijaksana pasti mampu memilih pikiran-pikiran yang terbaik yang berasal dari guru.

Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan.

Kesimpulan

(7)

Daftar pustaka

Drs. B. Suryosubroto. 2010. manajemen pendidikan di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Assessing the Effectiveness of Top Leaf Meal of Indigofera zollingeriana to Substitute Soybean Meal through Evaluation on Protein Quality and Metabolizable Energy in

: Korelasi Perhatian Orangtua Terhadap Pendidikan Anak dengan Prestasi Belajar Siswa .... NURHIDA YA TI, Hubungan Antara Perhatian Orangtua Terhadap Pendidikan Anak

Suharnoko Sarbani/ dengan penembak Udara Kaput yang / sementara Kadet. penerbang Babang Sapto Aji/ gagal mengudara karena pesawat

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUP HAM Medan Retrieved from

1) Memberikan pemahaman kepada guru tentang kemampuan empati. 2) Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai social skill training. guna meningkatkan kemampuan empati anak.

Pencatatan pendapatan premi dapat dilakukan dengan metode yaitu melalui agen atau dengan penagihan langsung Untuk pergantian klaim biasanya terjadi 2 hal pergantian bisa diatas

As of Cisco IOS Software Release 12.0, Cisco routers now have ip subnet-zero enabled by default, but if the network engineer feels that it is unsafe to use subnet zero, the no

melakukan studi pustaka terhadap bahan pustaka yang bersifat hukum, yang berkaitan dengan dampak yuridis perubahan nama Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna