• Tidak ada hasil yang ditemukan

DANA PENSIUN DANA PENSIUN (1) DANA PENSIUN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DANA PENSIUN DANA PENSIUN (1) DANA PENSIUN (1)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Untuk menarik dan memberikan imbalan kepada karyawan yang berkualitas tinggi,sebagian besar perusahaan membentuk program pensiun guna membantu karyawan memenuhi sasaran tabungan pensiun mereka. Perusahaan - perusahaan ini menawarkan program investasi berupa kontribusi karyawan, dan sebagian juga memberikan kontribusi ke dana pension karyawan sebagai bagian dari paket kompensasi secara keseluruhan. Tingginya pertumbuhan program ini, baik dalam jumlah karyawan yang tercakup maupun jumlah rupiah tunjangan pensiun, telah meningkatkan signifikansi biaya pensiun.

Menurut PSAK No 18 Dana Pensiun merupakan suatu badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program pension sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun ini disusun dengan mengadaptasi IAS 26

Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans dengan memperhatikan peraturan perundangan tentang Dana Pensiun tentang Dana Pensiun yang berlaku di Indonesia. Khususnya Undang Undang no 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta peraturan pelaksanaannya.

B.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas , dapat di rumuskan Rumusan Masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun ?

2. Apa maksud dan tujuan dari Dana Pensiun ?

3. Apa manfaat dan sistem pembayaran manfaat dari Dana Pensiun ? 4. Apa saja .jenis – jenis Dana Pensiun ?

5. Apa azas dari Dana Pensiun ?

6. Apa landasan hukum operasional Dana Pensiun ? 7. Apa saja peraturan dalam Dana Pensiun ?

8. Bagaimana prinsip penyelenggaraan Dana Pensiun ? 9. Apa saja jenis program Dana Pensiun ?

(2)

13.Bagaimana perkembangan industri Dana Pensiun pada tahun 2010 ? 14.Bagaimana contoh kasus Dana Pensiun ?

15.Bagaimana Laporan Keuangan Dana Pensiun ? 16.Bagaimana penilaian aset dalam Dana Pensiun ?

C.

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui pengertian dari Dana Pensiun

2. Mengetahui maksud dan tujuan dari Dana Pensiun

3. Mengetahui manfaat dan sistem pembayaran manfaat dari Dana Pensiun 4. Mengetahui jenis – jenis dari Dana Pensiun

5. Mengetahui azas dari Dana Pensiun

6. Mengetahui landasan hukum Dana Pensiun 7. Mengetahui peraturan dalam Dana Pensiun

8. Mengetahui prinsip penyelenggaraan Dana Pensiun 9. Mengetahui jenis program Dana Pensiun

10.Mengetahui jenis lembaga pengelola Dana Pensiun 11.Mengetahui keunggulan dan kelemahan Dana Pensiun 12.Mengetahui proses menyiapkan Dana Pensiun

13.Mengetahui perkembangan industri Dana Pensiun pada tahun 2010 14.Mengetahui contoh kasus Dana Pensiun

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Pengertian Dana Pensiun

Dana pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan ini biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat dalam suatu perusahaan.

Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.

Defenisi dana pensiun menurut Undang - undang Nomor 11 Tahun 1992 adalah : Badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun, “Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002;208), dana pensiun didefenisikan sebagai berikut : lembaga yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan dan para peserta berhak memperoleh bagian keuntungan setelah pensiun.

(4)

B.

Maksud dan Tujuan Dana Pensiun

Menurut Zullaini Wahab (2001;2) maksud dan tujuan dibentuknya suatudana pensiun dapat kita lihat dari beberapa sisi yaitu:

1)Sisi Pemberi Kerja : Dana pensiun sebagai usaha untuk menarik atau mempertahankan karyawan perusahaan yang memiliki potensi, cerdas, terampil dan produktif yang diharapkan dapat meningkatkan atau mengembangkan perusahaan, di samping tanggung jawab moral dan social Pemberi Kerja kepada karyawan serta keluarganya pada saat karyawan tidak lagi mampu bekerja atau pensiun atau meninggal dunia.

2)Sisi Karyawan : Dana pensiun adalah untuk memberi rasa aman terhadap masa yang akan datang dalam arti tetap mempunyai penghasilan pada saat memasuki masa pensiun.

3)Sisi Pemerintah : Dengan adanya dana pensiun, bagi karyawan akan mengurangi kerawanan social. Kondisi tersebut merupakan unsur yang sangat penting dalam menciptakan kestabilan Negara.

4)Sisi Masyarakat : Adanya dana pensiun merupakan salah satu lembaga pengumpul dana yang bersumber dari iuran dan hasil pengembangan. Terbentuknya akumulasi dana yang bersumber dari dalam negeri tersebut dapat membiayai pembangunan nasional dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun baik dari kepentingan pemberi kerja maupun dari karyawan dan pemerintah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagi Pemberi Kerja.

a) Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di perusahaan tersebut.

b) Agar dimasa pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.

c) Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. d) Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

e) Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun.

(5)

g) Kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja.

2. Bagi Karyawan.

a) Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah masa pensiun. b) Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.

c) Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun,

d) Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan kompensasi, meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia pensiun/berhenti bekerja.

3. Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun

a) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan berbagai kegiatan investasi.

b) Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

C.

Manfaat Dana Pensiun dan Sistem Pembayaran Manfaat

a) Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.

b) Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.

c) Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkanbila peserta menjadi cacat.

SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT

Cara pembayaran manfaat pensiun (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

(6)

D.

Jenis

jenis Dana Pensiun

Di dalam proses pelaksanaannya para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari beberapa jenis pensiun yang ditawarkan kepada para karyawan, dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi. Berikut adalah jenis-jenis pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan :

1)Pensiun Normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk wilayah Indonesia rata-rata seseorang memasuki masa pensiun pada usia 55 tahun dan 60 tahun pada profesi tertentu.

2)Pensiun Dipercepat, ketentuan yang mengizinkan peserta pensiun untuk mempercepat pensiunnya karena suatu hal. Salah satu persyaratan untuk mengajukan pensiun dipercepat adalah mendapatkan persetujuan dari pemberi kerja. Hal ini dilakukan bila perusahaan menginginkan pengurangan karyawan di dalam tubuh perusahaan.

3)Pensiun Ditunda, seorang karyawan meminta pensiun sendiri, namun umurnya belum memenuhi untuk pensiun, sehingga karyawan tersebut keluar namun dana pensiun miliknya di perusahaan tempat dia bekerja baru akan keluar pada masa umur karyawan ini telah memasuki masa pensiun. Ketentuan yang memperkenankan karyawannya yang secara mental dan fisik masih sehat untuk tetap bekerja melampaui usia pensiun normal dengan ketentuan pembayaran pensiun dimulai pada tanggal pensiun normal meskipun karyawan yang bersangkutan tetap meneruskan bekerja dan tetap memperoleh gaji dari perusahaan.

4)Pensiun Cacat, pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan karena karyawan yang bersangkutan mengalami kecelakaan atau cacat sehingga dianggap tidak mampu atau tidak cakap lagi dalam bekerja. Pembayaran pensiun dihitung seolah olah sampai usia pensiun normal dan penghasilan dasar pensiun ditentukan pada saat yang bersangkutan dinyatakan cacat.

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3 jenis Dana Pensiun yaitu:

(7)

2)Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa.

3)Dana Pensiun berdasarkan Keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.

E.

Azas Dana Pensiun

Beberapa azas pokok yang dikenal pada Dana Pensiun menurut Zulaini Wahab (2001;3) yaitu :

1. Azas keterpisahan kekayaan

Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya. Berdasarkan Azas tersebut kekayaan Dana Pensiun terutama yang bersumber dari iuran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendiri.

2. Azas penyelenggaraan dalam system pendanaan

Penyelenggara program pensiun bagi karyawan harus dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup memenuhi pembayaran hak Peserta. Berdasarkan azas ini tidak diperkenankan pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai program pensiun.

3. Azas pembinaan dan pengawasan

Dalam pelaksanaannya, pembinaan dan pengawasan meliputi antara lain system pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan Dana Pensiun.

4. Azas penundaan manfaat

Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang pembayarannya dilakukan secara berkala.

5. Azas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun

(8)

F.

Landasan Hukum Dana Pensiun

Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta. Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain jamsostek, suatu program kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan BUMN di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, Departemen Keuangan memegang peranan dalam pengawasannya (UU No. 3/1992). Taspen, yaitu tabungan pensiun pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta yang ditanggungjawabi oleh Departemen Keuangan (Keputusan Presiden No. 8/1997), dan ASABRI dana pensiun angkatan bersenjata, berada di bawah Departemen Pertahanan (Kepres No. 8/1977). Ketiga program ini diatur melalui ketentuan hukum yang berbeda-beda.

Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum dasar untuk dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip “kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menapatinya” yaitu, walaupun pembentukan program pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat harus dijamin. Tujuan utama diajukannya Undang-Undang Pensiun adalah untuk menetapkan hak peserta, menyediakan standar peraturan, yang dapat menjamin diterimanya manfaat-manfaat pensiun pada waktunya, untuk memastikan bahwa manfaat pensiun digunakan sebagai sumber penghasilan yang berkesinambungan bagi para pensiunan, untuk memberikan pengaturan yang tepat untuk dana pensiun, untuk mendorong mobilisasi tabungan dalam bentuk dana pensiun jangka panjang, dan untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak ditahan dan digunakan oleh pengusaha untuk investasi-investasi yang mungkin berisiko dan tidak sehat, tetapi akan mengalir ke pasar-pasar keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang penanggulangan resiko.

(9)

G.

Peraturan Dana Pensiun

1. DANA PENSIUN

Untuk menghitung besarnya pensiun, maka gaji yang berhak diterima oleh karyawan peserta setiap bulan ditetapkan sebagai penghasilan dasar pensiun.

2. BESARNYA MANFAAT PENSIUN

 Manfaat pensiun karyawan sebulan adalah sebanyak-banyaknya 75 % dan sekurang-kurangnya 50 % dari penghasilan dasar pensiun.

 Besarnya manfaat pensiun janda/duda sebulan adalah 50 % dari pensiun peserta.

 Besarnya manfaat pensiun anak yatim/piatu sebulan adalah 100% dari besarnya pensiun

janda/duda.

3. IURAN PENSIUN

 Setiap karyawan peserta wajib mengiur 5% dari penghasilan dasar pensiun setiap bulan.

 Perusahaan mengiur 5 % dari total gaji karyawan peserta, ditambah dengan iuran untuk mengatur dana yang seharusnya tersedia, atau berdasarkan perhitungan aktuaris.

 Iuran dari karyawan dan pemberi kerja tersebut disetorkan kepada Dana Pensiun.

4. HAK SEBELUM MENCAPAI USIA PENSIUN

 Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun dan memiliki masa kepesertaan pensiun kurang dari 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas iurannya sendiri ditambah bunga dan dapat dibayarkan sekaligus.

 Perserta yang berhenti berkerja atau meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun dan memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun misalnya, berhak atas iurannya sendiri dan iuran perusahaan ditambah bunga.

5. KEKAYAAN DANA PENSIUN

 Iuran peserta dan pemberi kerja

 Hasil investasi

(10)

H.

Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun

1. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program, Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan.

2. Prinsip Independensi : Kelembagaan berstatus badan hukum, Manajemen Operasional dimana Asas Keterpisahan Kekayaan atau Segregated Assets dan Hak pengurus mengadakan perjanjian dgn pihak ketiga, Pengawasan dimana Pengawasan dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama.

3. Prinsip Akuntabilitas : Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya kepada Peserta, Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas, Pendiri / Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen / keterangan untuk keperluan pemeriksaan, Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada Peserta.

4. Prinsip Transparansi : Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta, Pengurus wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas.

5. Prinsip Perlindungan Konsumen : Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun, Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun, Hak atas manfaat pensiun tak dpt dijaminkan, dialihkan / disita, Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hokum, Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja dilarang, Saat likuidasi, peserta dan pensiunan / ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun, Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya.

(11)

kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak - pihak terafiliasi, Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.

7. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara : Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun, Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau direksi, atau jabatan eksekutif lainnya.

I.

Jenis Program Dana Pensiun

1.

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Dedined Benefit Plan)

Program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Atas dasar formula manfaat tersebut besarnya iuran yang diperlukan dihitung oleh aktuaris. Perbandingan iuran karyawan dan pemberi kerja bervariasi tergantung kesepakatan yang dicapai, namun pada umumnya iuran pemberi kerja lebih besar dari iuran karyawan.

Menurut PSAK No. 18, Dalam PPMP, besarnya manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja, dan penghasilan dasar pensiun.

PPMP menbutuhkan bantuan akturis secara periodik untuk menentukan nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya.

Tujuan pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaran program pensiun, posisi keuangan,serta kinerja investasi yang berguna untuk menentukan besarnya kekayaan Dana Pensiun dihubungkan dengan besarnya kewajibannya membayar manfaat pensiun kepada peserta pada saat tertentu. Tujuan ini dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari :

a) Penjelasan mengenai kegiatan penting selama satu periode pelaporan dan dampakdari setiap perubahan peraturan Dana Pensiun

b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisikeuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan

c) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi

(12)

Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti :

a) Lebih menekankan pada hasil akhir.

b)Suatu manfaat ditentukan terlebih dahulu mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan.

c) Dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk lebih jauh setelah perusahaan berjalan.

d)Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun.

Kelemahan Program Pensiun Manfaat Pasti :

a) Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dan apabila hasil investasi tidak mencukupi. b)Relatif sulit untuk di administrasikan

2.

PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI (Benefit Contribution Pension

Plan)

Program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya.

Menurut PSAK No. 18 Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun bergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun nasehat aktuaris kadang-kadang digunakan untuk memperkirakan manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun ,berdasarkan jumlah iuran saat ini dan dimasa depan serta estimasi hasil investasi Dana Pensiun.

(13)

Tujuan dari pelaporan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPIP adalah menyediakan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan program pensiun, posisi keuangan, serta kinerja investasi. Tujuan tersebut lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan yang antara lain terdiri dari :

a) Penjelasan atas kegiatan penting Dana Pensiun selama satu periode pelaporan dan dampak setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun

b) Laporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan Dana Pensiun pada akhir periode pelaporan

c) Penjelasan mengenai kebijakan/arahan investasi.

Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti:

a) Pendanaan (biaya/iuran) dari perusahaan lebih dapat dihitung atau diperkirakan. b) Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya. c) Lebih mudah untuk di administrasikan

Kelemahan Program Pensiun Iuran Pasti:

a) Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan . b) Karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi.

c) Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan

J.

Jenis Lembaga Pengelola Dana Pensiun

Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan pada penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan

1.

Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program pensiun.

(14)

Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik program pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti. Pemilihan jenis program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberi kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul kewajiban dari perusahaan untuk menggiur sejumlah uang kepada dana pensiun. Mengingat adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis program pensiun ini yang tentunya menimbulkan konsekuensi yang berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus mempertimbangkan semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana pensiun, pemberi kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut.

Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

2.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan bahwa dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu, bank umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

(15)

K.

Keunggulan dan Kelemahan Dana Pensiun

Keunggulan Dana Pensiun :

1. Pengelola yang ditunjuk, seyogianya profesional, setia (loyal), jujur, serta mampu menyusun rencana dan perfikir jangka panjang.

2. Sesuai UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun dibebaskan dari pajak penghasilan dengan demikian para peserta dapat menikmati manfaat pensiun secara maksimal.

3. Seluruh himpunan iuran dan hasil pengelolaan kekayaan, investasi dibagikan kepada peserta atau ahli warisnya prorata menurut jumlah iuran dan masa kepesertaannya.

4. Biaya-biaya tetap (overhead) relatif rendah, karena umumnya peserta secara bersama-sama melalui mitra pendiri, pemberi kerja memikulnya sehingga akan memberikan dampak efisiensi yang tinggi akibat dampak skala ekonomis.

5. Dana pensiun mempunyai prospek menjadi suatu lembaga keuangan dengan likuiditas dan solvabilitas yang tinggi sehingga memberikan posisi tawar-menawar (bargaining position) yang kuat dalam melakukan kerja sama dengan lembaga keuangan lain.

6. Untuk mengurangi resiko kematian atau kecelakaan dari peserta, maka sebagian atau seluruh peserta dapat dipertanggungkan dengan asuransi jiwa atau kecelakaan kepada perusahaan asuransi.

7. Manfaat pensiun dapat dinikmati secara berkala bulanan selama seumur hidup dengan jumlah yang sama bagi peserta dan bagi janda atau duda dari peserta, serta anak yatim piatu dari peserta sampai berusia 25 tahun.

8. Dana pensiun dapat mempunyai tiga fungsi yang terpadu, yaitu: tabungan, asuransi, dan pensiun.

Kelemahan Dana Pensiun

1. Pengelola Yayasan Dana Pensiuan (YDP) masih banyak yang kurang profesional.

2. Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap pencapaian tujuan program pensiun.

3. Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif, tidak cepat menghasilkan.

4. Arahan administrasi keuangan, sebagai pedoman penatausahaan kekayaan dana pensiun kurang dipersiapkan dengan baik.

5. Investasi gedung kantor yang berlebihan atau mewah.

6. Beberapa manajemen yang statis dan kurang peduli terhadap perbaikan manfaat pensiun. 7. Banyak pengelola merasa bangga dan terlena dengan kenaikan laba dan aset yayasan dana

(16)

L.

Menyiapkan Dana Pensiun

Setiap orang pasti akan pensiun. Dan itu adalah momen yang akan Anda hadapi. Pensiun adalah masa seseorang tidak lagi dapat menghasilkan. Karena merupakan sebuah kepastian, maka sudah sewajarnya setiap orang mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam’fase’pensiun dengan menyiapkan dana pensiun. Tentunya,di luar fasilitas pensiun yang diberikan oleh perusahaan. Persiapan ini mencakup berbagai bidang termasuk psikologis, mental-spiritual, kesehatan dan tentu saja financial. Dalam hal keuangan, yang harus Anda lakukan dalam mempersiapkan pensiun adalah sebagai berikut:

1. Menyisihkan Dana Lebih Awal (Menabung).

Untuk masa pensiun selama 25 tahun, paling tidak Anda harus melakukan penyisihan dana untuk masa pensiun selama 25 tahun. Dengan memulai lebih awal,keperluan dana untuk disisihkan tiap bulan atau tahun akan lebih sedikit. Sebaliknya jika jangka waktu mengumpulkan terlalu pendek, maka dana yang harus disisihkan untuk mencapai jumlah dana yang sama, akan jauh lebih mahal.

2. Menghitung Dana yang Diperlukan.

Langkah selanjutnya menghitung jumlah dana yang dibutuhkan. Hal ini diperlukan untuk menentukan berapa besar dana yang harus disisihkan atau diinvestasikan tiap bulan. Dalam ini, Anda perlu menentukan gaya hidup yang diinginkan pada saat pensiun nanti. Meski usia Anda dan pasangan masih jauh dari waktu pensiun, namun tak ada salahnya bila Anda menyiapkan dana pensiun sejak dini. Mulailah menabung dan berinvestasi, agar Anda dan pasangan menjalani masa pensiun dengan nyaman dan tentram. Misalnya, Anda ingin hidup di pinggiran kota dengan tetap memiliki mobil dan pekerja rumah tangga. Berdasarkan gays hidup yang telah ditentukan, hitung berapa pengeluaran yang Anda butuhkan sekarang. Selanjutnya, hitunglah kebutuhan dana selama pensiun dan rencanakan investasi yang Anda harus lakukan untuk mencapai dana yang anda butuhkan saat masa pensiun nanti.

3. Asuransi.

(17)

4. Usaha sampingan .

Selain menabung dan asuransi, dana pensiun juga bisa diperoleh dengan membuka usaha sampingan. Membuka usaha sampingan bisa sangat menguntungkan. Dengan membuka usaha, bisa didapat hasil yang besar dalam tempo yang lebih cepat. Namun, menjalankan usaha sampingan tentunya tak lepas dari risiko, terutama risiko keuangan. Kemungkinan merugi akan selalu ada.

M.

Perkembangan industri Dana Pensiun tahun 2010

Perkembangan Industri Dana Pensiun dalam Tahun 2010 dapat digambarkan sebagai berikut :

 Sepanjang tahun 2010 tidak ada pengesahan pembentukan Dana Pensiun baru. Meski demikian, ada beberapa permohonan pembentukan dana pensiun yang masuk di tahun 2010 dan sampai dengan Siaran Pers ini disusun permohonan tersebut masih diproses. Kondisi sebaliknya, sepanjang tahun yang sama terdapat 4 pengesahan pembubaran dana pensiun, yang terdiri dari 3 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan 1 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Dari ke 3 DPPK tersebut 2 diantaranya menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan 1 menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Dengan bubarnya ke-4 dana pensiun tersebut, maka jumlah dana pensiun yang masih beroperasi saat ini menjadi 272 dana pensiun, terdiri dari 208 DPPK PPMP, 40 DPPK PPIP dan 24 DPLK.

(18)

 Berdasarkan laporan keuangan Dana Pensiun Semester I 2010 (posisi pertanggal 30 Juni 2010), jumlah investasi dana pensiun adalah sebanyak Rp 115,56 triliun atau meningkat 6,94% dibandingkan dengan investasi dana pensiun pertanggal 31 Desember 2009. Untuk DPPK, jumlah investasi pada posisi tersebut adalah sebesar Rp 99,53 triliun atau meningkat 6,78% dibandingkan dengan nilai investasi DPPK per tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk DPLK jumlah investasinya per tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 16,03 triliun atau meningkat sebesar 7,95% dari nilai investasi DPLK per tanggal 31 Desember 2009.

 Pada posisi per tanggal 30 Juni 2010, investasi dana pensiun pada Surat Berharga Negara menempati urutan teratas dengan nilai sebesar Rp 29,50 trilyun (25,52% dari total investasi dana pensiun), diikuti oleh obligasi korporasi sebesar Rp 26,51 triliun (22,94% dari total investasi dana pensiun) dan deposito berjangka sebesar Rp 24,92 triliun (21,57% dari total investasi dana pensiun).

 Bila dikaitkan dengan Pasar Modal, nilai penempatan investasi dana pensiun per tanggal 30 Juni 2010 di Pasar Modal (termasuk surat berharga negara) besarnya mencapai Rp79,73 triliun (68,99% dari total investasi dana pensiun). Sedangkan di Pasar Uang, nilai penempatan investasi dana pensiun adalah sebesar Rp 28,44 trilyun (24,61% dari total investasi dana pensiun).

N.

Contoh Kasus Dana Pensiun

1.

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPMP

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Berikut hasil perhitungan aktuaris per tanggal pendirian:

 Kekayaan untuk pendanaan Rp 0,-

 Kewajiban aktuaria Rp 1.200.000.000,-

 Kewajiban aktuaria 31/12/03 Rp 1.500.000.000,- (Nilai proyeksi)

 Iuran Normal Pemberi Kerja Rp 120.000.000,- per tahun

 Iuran Normal Peserta Rp 80.000.000,- per tahun

(19)

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

 Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 200 jt, masing-masing Rp 120 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.

 Jumlah iuran tambahan yang dibayar oleh pemberi kerja adalah sebesar Rp100.000.000,-.

 Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 10.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 5.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi sebagai berikut:

 Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) dalam mata uang dollar USA senilai $10.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US $ 1 = Rp 9.300,-

 Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 20.000.000,-

 Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo.

 Obligasi PT X senilai Rp 10.000.000,- dengan tingkat kupon 9% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 8.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2006. Dana Pensiun berniat untuk segera menjual obligasi tersebut apabila harga pasarnya telah menguntungkan

 Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1 Januari 2001 dengan biaya Rp 50.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 200.000.000,-. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun.

 Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 60.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 30.000.000,-

 Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global senilai Rp 40.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%

(20)

 Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 40.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 30.000.000,- atas investasi tersebut

 Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah sebesar Rp 3.000.000,-

 Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih murah dan dianggap akan memberikan nilai yang lebih wajar sehubungan dengan kegiatan usaha PT Gurita selaku supplier dengan turn over persediaan yang cukup tinggi. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

 Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-

 Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari

 Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002

Saham PT A Rp 18.000.000,- Penempatan langsung PT Global Rp 35.000.000,- Obligasi PT B Rp 19.000.000,- Obligasi PT X Rp 11.000.000,- Tanah Rp 45.000.000,-

(21)

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum tahun 2002

Uraian Debet Kredit

SKA 1.200.000.000,-

Kewajiban

Aktuaria

1.200.000.000,-

Piutang Iuran Normal PK 120.000.000,-

Piutang Iuran Peserta 80.000.000,-

Piutang Iuran Tambahan 120.000.000,-

Iuran Normal PK 120.000.000,-

Iuran Normal

Peserta

80.000.000,-

Iuran Tambahan 120.000.000,-

Kas & Bank 300.000.000,-

Piutang Iuran

Normal PK

120.000.000,-

Piutang Iuran

Peserta

80.000.000,-

Piutang Iuran

Tambahan

100.000.000,-

Komputer 10.000.000,-

Peralatan Kantor 5.000.000,-

Kas 15.000.000,-

Deposito berjangka 93.000.000,-

(22)

Obligasi - PT B 18.000.000,-

Obligasi - PT X 8.000.000,-

Penempatan Langsung -

PT Gurita

50.000.000,-

Penempatan Langsung -

PT Global

40.000.000,-

Kas 229.000.000,-

Tanah 40.000.000,-

Kas 30.000.000,-

Utang Investasi 10.000.000,-

Beban

Operasional-pengurus

3.000.000,-

Kas 3.000.000,-

Beban Penyusutan -

Komputer

1.000.000,-

Beban Penyusutan -

Perltn. Kntr

500.000,-

Akumulasi

Penyusutan

1.500.000,-

Kas 1.900.000,-

Pendapatan

Bunga-Deposito

1.900.000,-

(6/12 x 4% x $10.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-)

Piutang Bunga 1.250.000,-

(23)

Bunga-Obligasi

Obligasi B : 8% x 20 jt x

6/12 = 800.000,-

Obligasi X : 9% x Rp 10jt

x 6/12= Rp 450.000,-

Kas 5.000.000,-

Pendapatan

Deviden

5.000.000,-

SPI-Depositoa) 2.000.000,-

SPI-Obligasi Bb) 200.000,-

SPI-Obligasi Xc) 3.000.000,-

SPI-Penempatan PT Guritad) 10.000.000,-

SPI-Tanahe) 5.000.000,-

SKA 20. 200.000,-

a) Rp (9.500 –9.300) x 10.000,-=2.000.000,-

b) {(Rp 20 jt – 18 jt) : 5 x 6/12 = 200.000,-

c) 11jt - 8jt = 3 jt

d) Goodwill = 50jt – 20%x200jt = 10 jt

Bagian laba : 20% x 60jt = 12jt

-/- amortisasi goodwill : 10jt/5 = 2 jt

Bagian laba bersih (SPI) = 10 jt

e) Rp 45 jt – 40 jt = 5 jt

(24)

SPI-Penempatan PT Gurita 6.000.000,-

SPI-Penempatan PT Gurita 6.0000.000,-

Pendapatan Dividen 6.000.000,-

Deviden 20% x 30jt = 6jt

SKA 7.000.000,-

SPI-Saham A a) 2.000.000,-

SPI- Penemp. PT Global b) 5.000.000,-

a) 20jt- 18jt = 2jt

b) 40jt – 35jt = 5jt

Pendapatan bunga-Deposito 1.900.000,-

Pendapatan bunga-Obligasi 1.250.000,-

Pendapatan deviden 11.000.000,-

Beban Operasional-Pengurus 3.000.000,-

Beban Penyusutan 1.500.000,-

SHU 9.650.000,-

SHU 9.650.000,-

SKA 9.650.000,-

Iuran Normal-PK 120.000.000,-

Iuran Normal-Peserta 80.000.000,-

Iuran Tambahan 120.000.000,-

SKA 320.000.000,-

SKA 300.000.000,-

(25)

2.

Kasus Akuntansi Dana Pensiun PPIP

Pada 1 Januari 2002 PT Sportif, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi perlengkapan olahraga, mendirikan sebuah dana pensiun dengan nama Dana Pensiun PT Sportif yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun ditetapkan sebagai berikut:

Iuran Normal Pemberi Kerja : 8% PhDP

Iuran Normal Peserta : 2% PhDP

Transaksi yang terjadi selama tahun 2002 adalah sebagai berikut :

 Iuran normal diterima adalah sebesar Rp 90 jt, masing-masing Rp 70 jt dari pemberi kerja dan sisanya berasal dari peserta.

 Pada tanggal 30 Juni, pengurus membeli aktiva operasional berupa komputer seharga Rp 8.000.000,- dan peralatan kantor lainnya Rp 4.000.000,-. Oleh kebijakan manajemen kedua jenis aset tersebut disusutkan selama 5 tahun tanpa nilai sisa dengan metode garis lurus.

 Untuk meningkatkan nilai aset Dana Pensiun, pengurus pada tanggal 1 Juli melakukan penanaman investasi sebagai berikut:

 Deposito berjangka waktu satu tahun (ARO Nominal) senilai US$ 4.000,-. dengan tingkat bunga sebesar 8% per tahun. Kurs pada saat penempatan adalah US$ 1 = Rp 9.000,-

 Saham PT A (tercatat di bursa efek) dengan harga Rp 10.000.000,-

 Obligasi PT B senilai Rp 20.000.000,- dengan tingkat kupon 8% per tahun dengan biaya perolehan sebesar Rp 18.000.000,-. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2008. Dana Pensiun berniat untuk memegangnya sampai jatuh tempo

(26)

 Melakukan penempatan langsung pada PT Gurita yang baru didirikan pada tanggal 1 Januari 2003 dengan biaya Rp 20.000.000,- dengan jumlah kepemilikan 20%. Nilai wajar aset perusahaan pada tanggal tersebut adalah Rp 80.000.000,-. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun

 Pada akhir tahun 2002, PT Gurita mengumumkan laba bersih sebesar Rp 30.000.000,- dan membagikan deviden sebesar Rp 10.000.000,-

 Selain di PT Gurita, Dana Pensiun juga melakukan penempatan langsung pada PT Global senilai Rp 20.000.000,-. Nilai kepemilikan yang diperoleh adalah 15%

 Pada akhir tahun, Dana Pensiun menerima deviden dari PT Global sebesar Rp 2.000.000,-

 Pada tanggal 25 Agustus Dana pensiun membeli sebidang tanah seharga Rp 20.000.000,-. Dana pensiun baru membayar sebesar Rp 12.000.000,- atas investasi tersebut

 Beban operasional (Gaji Pengurus & Dewan Pengawas) selama tahun 2002 adalah sebesar Rp 2.000.000,-

 Atas penempatan langsung di PT Gurita, pengurus menggunakan pencatatan metode ekuitas karena dianggap lebih mudah dan murah. Sedangkan di PT Global digunakan nilai appraisal

 Jumlah PhDP tahun 2002 adalah sebesar Rp 1.000.000.000,-

 Kurs US $ pada pada tanggal neraca adalah US $ 1 = Rp 9.500,-

 Bunga obligasi dibayarkan satu tahun sekali setiap tanggal 1 Januari

 Berikut daftar nilai wajar investasi per 31 Desember 2002:

Saham PT A Rp 9.000.000,-

Penempatan langsung PT Global Rp 18.000.000,-

Obligasi PT B Rp 21.000.000,-

Obligasi PT X Rp 11.000.000,-

(27)

Dana Pensiun PT Sportif Jurnal Umum tahun 2002

Uraian Debet Kredit

Piutang Iuran Normal PK 80.000.000,-

Piutang Iuran Peserta 20.000.000,-

Iuran Normal PK 80.000.000,-

Iuran Normal Peserta 20.000.000,-

Kas & Bank 90.000.000,-

Piutang Iuran Normal PK 70.000.000,-

Piutang Iuran Peserta 20.000.000,-

Komputer 8.000.000,-

Peralatan Kantor 4.000.000,-

Kas 12.000.000,-

Deposito berjangka 36.000.000,-

Saham - PT A 10.000.000,-

Obligasi - PT B 18.000.000,-

Obligasi - PT X 8.000.000,-

Penempatan Langsung - PT Gurita 20.000.000,-

Penempatan Langsung - PT Global 20.000.000,-

Kas 112.000.000,-

Tanah 20.000.000,-

Kas 12.000.000,-

Utang Investasi 8.000.000,-

(28)

Kas 2.000.000,-

Beban Penyusutan - Komputer 800.000,-

Beban Penyusutan - Perltn. Kntr 400.000,-

Akumulasi Penyusutan 1.200.000,-

Kas 15.200.000,-

Pendapatan Bunga-Deposito 15.200.000,-

(6/12 x 8% x $4.000,-x Rp 9.500,-= 1.900.000,-)

Piutang Bunga 1.250.000,-

Pendapatan Bunga-Obligasi 1.250.000,-

Obligasi B : 8% x 20 jt x 6/12 = 800.000,-

Obligasi X : 9% x Rp 10jt x 6/12= Rp

450.000,-

Kas 4.000.000,-

Pendapatan Deviden 4.000.000,-

Deviden 20% x 10jt = 2jt

Pend. Belum Terealisasi 4.000.000,-

SPI-Penempatan PT Gurita 4.000.000,-

SPI-Depositoa) 2.000.000,-

SPI-Obligasi Bb) 200.000,-

SPI-Obligasi Xc) 3.000.000,-

SPI-Penempatan PT Guritad) 5.200.000,-

SPI-Tanahe) 1.000.000,-

Pend. Belum Terealisasi 11. 400.000,-

a) Rp (9.500 –9.000) x 4.000,-=2.000.000,-

(29)

c) 11jt - 8jt = 3 jt

d) Goodwill = 20jt – 20%x80jt = 4 jt

Bagian laba : 20% x 30jt = 6jt

-/- amortisasi goodwill : 4jt/5 = 0.8

jt

Bagian laba bersih (SPI) = 5,2

jt

e) Rp 21 jt – 20 jt = 1 jt

Pend. Belum Terealisasi 3.000.000,-

SPI-Saham A a) 1.000.000,-

SPI- Penemp. PT Global b) 2.000.000,-

a) 10jt- 9jt = 1jt

b) 20jt – 18jt = 2jt

Pendapatan bunga-Deposito 15.200.000,-

Pendapatan bunga-Obligasi 1.250.000,-

Pendapatan deviden 2.000.000,-

BebanOperasional-Pengurus 2.000.000,-

Beban Penyusutan 1.200.000,-

SHU 15.250.000,-

SHU 15.250.000,-

Kewajiban MP 15.250.000,-

Iuran Normal-PK 80.000.000,-

Iuran Normal-Peserta 20.000.000,-

(30)

O.

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri atas laporan aset bersih, laporan perubahan asset bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Khusus untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai kewajiban akturia dan perubahannya perlu disusun sebagai lampiran laporan keuangan.

Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja), atau rincian biaya yang dapaat dipungut dari Peserta atau dibebankan pada rekening Peserta selama satu perode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan).

Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan antara lainsebagai berikut :

1. Laporan Aset Bersih:

a) Nilai aset pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat; b) Dasar penilaian aset;

c) Investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis; dan d) Kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria.

2. Laporan Perubahan Aset Bersih:

a) Biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo, baik yang berasal dari pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta;

b) Biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo; c) Hasil investasi, antara lain bunga, dividen, dan sewa; d) Pendapatan lain-lain;

e) Manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terutang, dirinci untuk peserta yang pensiun, meninggal, atau cacat, juga untuk pembayaran manfaat secara sekaligus;

(31)

j) Keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau kenaikan nilai investasi; dan

k) Pengaihan dana ke dan dari Dana Pensiun lain

3. Neraca :

a) Posisi keuangan Dana Pensiun; dan

b) Nilai historis; khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya.

4. Perhitungan Hasil Usaha :

a) Pendapatan dan beban investasi; b) Beban administrasi; dan

c) Pendapatan lain-lain.

5. Laporan Arus Kas :

Laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun selama periode pelaporan; dan

6. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), mencakup :

(a) Laporan aset bersih;

(b) Laporan perubahan aset bersih; (c) Neraca;

(d) Perhitungan hasil usaha; (e) Laporan arus kas; dan

(f) Catatan atas laporan keuangan.

Laporan Aset Bersih

(32)

Laporan Perubahan Aset Bersih

Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aset bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang terperinci atas penambahan dan/atau pengurangan yang terjadi selam satu periode tertentu.

Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Laporan Arus Kas

Neraca, laporan hasil usaha, dan laporan arus kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis. Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajanya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis mnjadi nilai wajar. Untuk penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP,penentuan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Dalam Neraca, selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aset bersih disajikan sebagai Selisih Kewajiban Aktuaria. Dalan nearaca Dana Pensiun yang menyelenggaraka PPMP, piutang kepada pemberi kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui sebesar jumlah yang telah jatuh tempo pada tanggal laporan.

P.

Penilaian Aset Dana Pensiun

Aset Dana Pensiun dinilai sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku,namun mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan, maka dalam neraca, untuk aset tertentu disamping nilai historis, perlu ditentukan pula nilai wajarnya.

Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.

(33)

Untuk tujuan penyusunan laporan aset bersih dan laporan perubahan aset bersih,aset dinilai sebagai berikut :

1.Uang tunai, rekening giro, dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal;

2.Sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan surat pengakuan utang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai;

3.Surat berharga berupa saham dan obligasi yang di perjualbelikan di bursa efek, dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;

4.Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek, dilaporkan berdasarkan nilai apraisal sebagai hasil penilaian independen;

5.Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independen ;

6.Piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah memperhitungkan penyisihan piutang tidak tertagih; dan

7.Aset operasional antara lain komputer, peralatan kantor, dan peralatan lainnya dilaporkan berdasarkan nilai buku.

Bila suatu aset, misalnya gedung, digunakan sebagian untuk investasi dan sebagian untuk kegiatan operasional, maka penggolongan aset sebagai investasi atau aset operasional ditentukan berdasarkan mana yang lebih signifikan.

Pengungkapan

Informasi tentang hal tersebut dibawah ini perlu diungkapkan secukupnya dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain :

a) Penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama periode laporan :

Nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada);

Kelompok karyawan yang menjadi peserta program jumlah pensiun;

Jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan;

Jenis program pensiun;

Iuran yang berasal dari peserta, jika ada;

Untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang dijanjikan; dan

(34)

b) Penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting; c) Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan;

d) Rincian portofolio investasi; dan

e) Perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, serta nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP).

KETENTUAN TRANSISI

Jika penerapan Pernyataan ini mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi,perubahan tersebut dilaporkan secara prospektif.

TANGGAL EFEKTIF

(35)

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Dana pensiun merupakan hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Dari definisi yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.

Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah pegawai atau karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Ada empat faktor yang menyebabkan seorang pegawai atau karyawan memasuki masa pensiun, yaitu karena kematian, keluar dari pekerjaan, cacat, dan pensiun normal.

Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang disebut program dana pensiun. Program dana pensiun terbagi atas program pensiun iuran pasti dan program pensiun manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing - masing peserta sebagai manfaat pensiun, sedangkan program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Graitami, Cita. 2015.

Makalah Dana Pensiun

. Jakarta.

http://dokumen.tips/documents/makalah-dana-pensiun-55cd7e95eac9f.html#

Irmayani, Vina . 2011.

Dana Pensiun

. Riau.

https://www.scribd.com/document/54748444/Dana-Pensiun

Yasripurwani. 2014 .

Makalah Dana Pensiun

. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Model main effect hypothesis atau direct effect hypothesis menunjukkan bahwa dukungan sosial dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis individu dengan adanya

Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara tanggal 5 Januari 2009 dengan guru kelas IV B dan guru agama Islam kelas empat sekolah dasar di Sekolah Dasar Negeri Petompon

[r]

Pengendalian kualitas merupakan hal yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan agar produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Ngudi Lestari 1 dalam

selalu berpaling”. Ayat di atas berkenaan turunnya kitab al- Qur‟an sebagai petunjuk orang-orang arab supaya mereka mengesakan Allah dan cara taat kepada-Nya. Akan

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran geometri berdasarkan pendekatan matematika

Masalah : penyempitan jalan yang terjadi pada simpang bersinyal, errornya lampu lalu lintas.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X (komunikasi interpersonal dosen) terhadap variabel Y1 (motivasi belajar)