• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEAMWORK KETERAMPILAN TEAMWORK DALAM ORG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEAMWORK KETERAMPILAN TEAMWORK DALAM ORG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 1

TEAMWORK

KETERAMPILAN TEAMWORK DALAM ORGANISASI

https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/

PENDAHULUAN

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan fisik yang cukup, ia akan selalu membutuhkan lingkungan dimana dia bisa

berbagi, saling memberi support dan bergotong royong. Manusia tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburanatau kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama hidup lebih terarah, dengan pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah dan dengan kebersamaan hidup akan lebih berfaidah.

Dalam definisi singkat, teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga tidak selalu terdiri dari

sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap positif di antara anggota tim. Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan sehingga tercipta komunikasi yang baik,

memberikan dukungan kepada anggota tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang diperoleh dari setiap anggota tim.

Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian. Makalah ini akan membahas definisi teamwork, manfaat dan fungsi teamwork, jenis teamwork, perbedaan tim kerja dan kelompok kerja, peranan tim kerja, tahap

perkembangan teamwork, dan dimensi dalam tim kerja.

Kerjasama dalam tim atau seringkali diistilahkan teamwork berarti melakukan suatu aktivitas kerja bersama lebih dari 1 orang dalam sebuah team untuk mencapai suatu goal. Bila diamati, setiap bentuk aktivitas

terutama dalam organisasi lebih dari 90% aktivitas itu adalah kerjasama dan sedikit bidang yang aktivitas-nya tidak memerlukan kerjasama.

Setiap unit kerja, bidang atau bagian umumnya memiliki tujuan yang akan dicapai dengan format yang sudah jelas, sehingga apabila kita

(2)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 2 DEFINISI TEAMWORK

Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Keakraban tim yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akrab satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota tim saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team.

Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam

menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan, selain itu ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.

Teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling

(3)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 3 1. Adanya tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team.

2. Proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan lain-lain

Keuntungan pengambilan keputusan dalam tim :

1. Keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya.

2. Keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team

dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja

JENIS TEAMWORK

Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari enam jenis, yaitu:

1. Tim Formal

Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal

Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal.

3. Tim Horizontal

Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda.

4. Tim dengan Tugas Khusus

Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan

kepentingan atau kreativitas khusus.

5. Tim Mandiri

Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari lima hingga dua puluh orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6. Tim Pemecahan Masalah

(4)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 4 KERJASAMA KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Situasi saat ini jelas berbeda dengan 10 tahun lalu, atau bahkan 5 tahun lalu ketika iklim politik masih kental dengan centralization. Sampai pada tahun 2005 istilah pilkada (pilihan kepala daerah) menjadi tren perkataan yang sering didengar di berbagai media, tv, radio apalagi surat kabar dengan berbagai informasi-informasi yang tidak henti-hentinya diberitakan. Tren tahun itu adalah titik puncak (mungkin..kita belum melihat beberapa tahun ke depan) desentralisasi.

Benarkah kondisi saat ini mempengaruhi organisasi-organisasi lain, baik bisnis maupun non-profit? Sedikit banyak akan berpengaruh. Beberapa organisasi dengan sistem kepemimpinan hirarki memang banyak ditemui, tapi melihat trend gejala sosial dan politis, angin perubahan mulai tampak menuju sistem yang lebih terbuka dan transparan. Bawahan mulai mudah untuk mengkritisi atasan, apalagi rekan satu ordinat akan lebih mudah lagi atau terbuka dalam menyampaikan segala sesuatu kritikan, opini ataupun saran. Dari gejala seperti ini tampak pola kerjasama sedang mengalami

perubahan dari sistem yang terpusat menjadi sistem desentralisasi. Pola trend modern ini diterjemahkan oleh beberapa ahli menjadi suatu pola kerjasama networking.

Seorang pemimpin, dengan situasi saat ini sudah saatnya harus mampu melibatkan diri secara langsung dengan bawahan, dan tiap anggota kelompok memiliki peran yang lebih banyak daripada hanya menjadi

komponen pasif dari sebuah dinamika kerjasama. Peran pemimpin terhadap bawahan untuk kondisi saat ini sudah saatnya mengarah pada keterlibatan secara aktif pada tiap-tiap angota kelompok atau unit kerja dalam

memecahkan masalah sehari-hari. Sebagai peran pemimpin juga harus bisa menciptakan iklim kerjasama sebagai kondisi yang tangguh.

Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan suatu kerjasama yang sinergis menghadapi suatu iklim kompetisi. Ingat, kompetisi di dunia bisnis jauh dari fairness, apabila iklim tersebut tidak dibantu oleh situasi politik yang stabil sehingga kesinergisan internal organisasi benar-benar suatu syarat mutlak agar organisasi mampu menghasilkan strategi bisnis yang handal dan mampu menjaga iklim kompetisi dengan dunia luar.

(5)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 5 DEFINISI KERJASAMA

Kerjasama dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama saling berinteraksi dalam kinerja membentuk suatu kolaborasi usaha pada setiap anggota kelompok sesuai peran masing-masing. Ahli lain menyebutkan : sekumpulan individu membentuk hubungan yang selaras untuk mencapai tujuan yang sama.

Dari paparan definisi tentang kerjasama, dapat maka terdapat

beberapa dimensi penting yang terkandung dalam kerjasama tersebut, yaitu:  Anggota kelompok

 Peran  Tugas  Tujuan

Dalam sebuah organisasi, terdapat level of teamwork mengacu pada komponen dimensi kerjasama seperti disebutkan diatas, yaitu:

 Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer)

 Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.

 Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin.

EFEKTIVITAS KELOMPOK

Suatu kelompok dikatakan sebagai teamwork dan menghasilkan suatu hasil yang optimal memiliki banyak dimensi, diantaranya adalah:

 Goal setting: suatu kelompok kerja akan dapat secara efektif

menghasilkan suatu tujuan apabila memiliki goal setting yang sama.  Komitmen: seberapa besar tiap-tiap komponen kelompok memiliki

komitmen

 Effective role: setiap anggota kelompok harus memiliki peran-peran tersendiri dan dituntut untuk sinergis dalam melakukan usaha.  Leadership: komponen penting suatu kelompok akan menjadi efektif

atau tidak banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan.

Efektivitas kinerja tim dapat tercapai apabila kinerjanya dilandasi empat faktor diatas dan dalam membangun dan mengembangkan kelompok kerja maka tiap individu merupakan kunci efektif atau tidaknya suatu usaha kerjasama.

Terjadi proses-proses natural sebuah kerjasama terbentuk, yaitu: 1. Pembentukan kelompok yang diawali dengan proses rekrutmen. Pada

tahap ini masing-masing anggota masih berusaha untuk beradaptasi. 2. Proses penjajagan dimana masing-masing anggota saling mencoba

(6)

peran-BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 6 peran yang mungkin dilakukan, bermunculan ide, konflik sampai munculnya peran yang sesuai di tiap anggota kelompok, yaitu: 3. Kohesivitas, dengan mulai munculnya perilaku-perilaku responsif

sesama anggota kelompok, ketergantungan dan dukungan dan intensi perasaan.

4. Kinerja kelompok dimana pada kondisi ini ke-sinergis-an tiap-tiap peran kelompok mulai jelas dan keharmonisan peran untuk mencapai suatu target.

KEPEMIMPINAN DALAM MEMBANGUN TEAMWORK

Pemimpin identik sebagai pengatur dan tugas utama pemimpin adalah untuk menyelaraskan peran-peran anggota kelompok lain sehingga dapat melakukan kinerja dengan baik. Peran pemimpin dituntut untuk aktif dalam memecahkan berbagai masalah karena pemimpin merupakan tempat utama segala sesuatu berakhir, baik berupa keputusan, dorongan atau motivasi untuk melakukan suatu usaha dan pada akhirnya kepemimpinan yang menjadikan kerjasama dapat terbentuk secara stabil dalam mencapai pemenuhan tujuan.

Peran pemimpin harus memahami anggota-anggotanya baik sebagai individu maupun bagian dari tim. Ia harus paham terhadap masing-masing tugas dan tanggunjawab anggota kelompok, dinamika kelompok dari anggota dan mampu menyelaraskan kehidupan organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung.

INDIVIDU SEBAGAI ANGGOTA KELOMPOK.

Individu mau untuk terlibat dalam sebuah tim didasari dari beragam motivasi, baik berupa dorongan kebutuhan, nilai atau eksistensi sosial yang dapat mencerminkan keragaman motivasi seseorang untuk mau bergabung dalam organisasi. Disini diperlukan suatu keselarasan peran yang disebabkan adanya beragam motivasi tersebut. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:

1. Task enrichment: yaitu menyediakan suatu pekerjaan yang

mencerminkan tantangan, usaha ekstra yang berarti memberikan target prestasi dan memberikan kebebasan yang lebih dalam cara mengerjakan tugas.

2. Involment, memberikan suasana keterlibatan agar anggota kelompok merasa aman, nyaman dan seterusnya akan mampu memberikan kepuasan dalam mengerjakan tugas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka dan menerima ide-ide, meminta saran dan usulan dari anggota kelompok atau usulannya dalam memecahkan masalah. 3. Achievement, dorongan prestasi adalah motif yang banyak dimiliki oleh

(7)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 7 meningkat akan membuat anggota kelompok terlibat aktif dalam mencapai kinerja team yang semakin efektif.

4. Reward, penghargaan adalah kebutuhan yang banyak diminati oleh individu. Dengan memberikan penghargaan yang sesuai terhadap hasil maka kinerja akan terus meningkat.

TUGAS-TUGAS UNIT KERJA KELOMPOK

Sebagai pemimpin akan selalu mendistribusikan pekerjaan kepada sub-ordinatnya. Selain itu juga tugas-tugas tiap unit kerja akan saling berhubungan dan peran pemimpin yang harus mampu menyelaraskan tiap aktivitas yang ada. Agar dapat melakukan kinerja yang efektif maka harus ada komitmen untuk melakukan suatu eksekusi tugas. Oleh karena itu harus diawali dengan kesepakatan kerja sehingga masing-masing pihak paham mengenai peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan penugasan kepada kelompok:

 Deskripsi pekerjaan

 Unit usaha mendukung target kelompok  Ketersediaan sumberdaya

 Metode.

Setelah pembagian tugas dilakukan dengan baik, manajer bersama-sama anggota unit kerjanya akan melaksanakan tugas dengan

mengembangkan pola kerjasama yang baik. Disini manajer dituntut untuk terlibat langsung dalam pemecahan masalah bersama serta secara berkala mengadakan rapat-rapat kelompok dalam memonitor perkembangan kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

Adapun langkah-langkah dalam menghadapi Task / tugas secara sistematis yang biasa disebut sebagai ( 7D Scheme for team task ) adalah :

Define > Draw > Discuss > Decide > Detail > Discharge > Dissect

DEFINE

 Jelaskan tugas

 Jelaskan kenapa tugas harus dilakukan

 Lakukan kesepakatan kerja untuk mendapatkan komitmen  Atasi kesulitan dan hambatan

 Target waktu yang tersedia

 Sebutkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi

DRAW

 Cari informasi yang relevan

 Periksa sumberdaya yang tersedia

 Pertimbangkan apakah perlu sumberdaya tambahan

(8)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 8 DISCUSS

 Set prioritas

 Kumpulkan gagasan-gasasan penyelesaian masalah – brainstorming , dll

 Temukan alternatif-alternatif pemecahan  Cari lebih jauh sudut pandang yang lain

 Tanyakan lagi ide-ide yang sudah ada / uji lagi  Sintesakan penyelesaian terbaik

 Pertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan diambil DECIDE

 Usahakan lakukan konsensus untuk kesepakatan bersama

 Dorong anggota kelompok kearah keputusan yang tajam dan akurat  Buat rencana kerja yang sederhana tapi dapat dijalankan

 Buat rencana alternative, bila diperlukan ( contigency plan) DETAIL

 Berikan penugasan dan yakinkan setiap anggota mendapatkan tanggungjawab yang menantang

 Berikan penjelasan yang rinci kepada anggota mengenai tugasnya  Alokasikan tugas-tugas khusus kepada orang yang tepat

 Periksa bahwa setiap anggota memahami kontribusinya terhadap target kelompok

 Distribusikan sumberdaya yang ada

 Jelaskan kemungkinan-kemungkinan yang ada  Tentukan checkpoint / ukuran kemajuan kerja DISCHARGE

 Periksa bahwa tindakan mengarah ke sasaran kerja

 Perhatikan perbedaan-perbedaan antara aktual dengan rencana  Bantu dan intervensi bila diperlukan

 Bimbing dan latih anggota bila perlu  Periksa kriteria kinerja

 Monitor kemajuan

 Jaga agar anggota kelompok tetap memiliki dan mendapatkan informasi yang terakhir / up-to-date

 Berikan dukungan dan semangat. DISSECT

 Simpulkan kemajuan kerja  Rencanakan kembali bila perlu

 Mintakan umpan balik pada proses dan hasil kerja  Berikan umpan balik kepada kelompok dan angotanya  Periksa nilai dari kontribusi masing-masing anggota  Identifikasi keberhasilan, dan

(9)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 9 PERANAN TIM KERJA

Peranan tim secara umum yaitu menggunakan kemampuan dan keahlian unik mereka yang bebas dari berbagai pembelajaran akademis (misalnya kemampuan mengkoordinasi, kreatifitas, komunikatif). Sembilan peran tim yang harus dipenuhi yaitu:

1. Pencipta-pembaharu (creator-inovator)

Orang yang mempunyai imajinatif tinggi baik dalam memprakarsai gagasan atau konsep, dengan ciri tidak tergantung, suka bekerja sendiri, cara dan gaya kerja tersendiri, pengaturan waktu menurut selera mereka sendiri.

2. Penjelajah-promotor (Explorer-promoter)

Orang dalam kelompok ini senang mengambil gagasan baru dan memperjuangkan kasus, menemukan sumberdaya untuk

mempromosikan gagasannya. Kelemahan orang dalam kelompok ini: tidak selalu sabar dalam mengendalikan ketrampilan untuk memastikan gagasan ditindaklanjuti secara rinci.

3. Penilai-pengembang (assessor-developer)

Individu dalam kelompok ini mempunyai ketrampilan analisis yang kuat, paling baik jika mereka diberi kesempatan untuk

mengevaluasi dan menganalisis sebelum diambil suatu keputusan. 4. Pendorong-pengorganisasi (Thruster-organizer)

Individu dalam kelompok ini suka menyusun prosedur operasi untuk mengubah gagasan menjadi kenyataan dan menyelesaikan urusan, mereka menentukan tujuan, menegakan rencana,

mengorganisasi orang, dan menegakan sistem untuk menjamin dipatuhinya batas waktu (deadlines).

5. Penyimpul-penghasil (Concluder-producer)

Individu dalam kelompok ini peduli akan hasil, peran mereka memfokuskan pada diataatinya batas waktu dan memastikan

bahwa semua komitmen ditindak lanjuti. Mereka bangga akan hasil keluaran secara teratur dan sesuai standar.

6. Pengawas-pemeriksa (controller-Inspector)

Individu dalam kelompok ini sangat mempedulikan penegakan dan mempedulikan penegakan dan memperkuat aturan dan prosedur. Mereka menguji rincian dan memastikan agar menghindari

ketidaktepatan, mereka mengecek semua fakta dan angka, mereka menginginkan semua hal lengkap dan sempurna.

7. Pemerkuat-penasehat (upholder-maintainer)

(10)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 10 8. Pelapor-penasehat (reporter-adviser)

Individu dalam kelompok ini mendengarkan dengan baik, dan cenderung tdak menekankan titik pandangnya kepada orang lain. Mereka cenderung mendapatkan informasi sebelum mengambil keputusan.

9. Penaut (linker)

Peran ini tumpang tindih dengan yang lain, peran ini dapat dimainkan oleh peran-peran sebelumnya. Penaut mencoba memahami semua pandangan, mereka sebagai koordinator dan integrator, mereka tidak menyukai ekstriman, mereka mencoba membina kerja sama di antara semua anggota tim, mereka memadukan sumbangan anggota tim dan aktivitas meskipun mungkin ada perbedaan.

PERAN KELOMPOK

Meredith Belbin memperkenalkan dinamika kelompok dengan melihat perbedaan peran dari masing-masing anggota kelompok. Dalam kelompok, anggota dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan peran. Peran-peran tersebut adalah:

Coordinator (mengkoordinir, mengontrol, mengarahkan diskusi,

memecahkan konflik, memotivasi dan melibatkan anggota ),

Shaper ( biasa disebut action-man , cenderung tegas dan lugas, ingin

segera menyelesaikan tugas, task-oriented , tidak sabar , reaktif dan kurang mau mengerti orang lain),

Plant ( creatif, banyak ide, senang merencanakan sesuatu dengan

matang, berusaha mencari alternatif pemecahan baru ),

Monitor evaluator ( seorang quality controller, kritis, suka menilai dan

memantau, analisa tajam ),

Implementer ( pelaksana yang suka diberitahu detil mengerjakan suatu

tugas, tidak suka perubahan ),

Team worker (interaksi sosial baik, pandai bergaul, dapat membaca

perasaan orang lain dan membangun suasana ).,

Resorce investigator ( pencari referensi, bergaul dengan kelompok

eksternal, pandai membangun jaringan kerjasama ),

Completer ( penuntas pekerjaan, pemerhati deadline, sistematis, detil

pekerjaan diikuti dengan tekun ),

Specialist ( ahli dalam bidang tertentu yang dibutuhkan kelompok ).

(11)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 11 Pada dasarnya seorang individu dapat memerankan beberapa role team diatas. Namun demikian secara karakteristik individunya, peran seseorang akan memiliki 3 kategori, yaitu ;

 peran yang sebaiknya / Roles best avoided  Peran yang bisa disesuaikan / manageable role  Peran yang alami / natural role

Sementara untuk membentuk dan membangun team work yang solid, tentu tidak semudah kita membalikan telapak tangan, team work yang solid akan menciptakan hasil yang maksimal dalam suatu tim tersebut. Ada beberapa poin-poin penting yang harus diketahui atau perlu di mengerti demi kebersamaan dalam sebuah team work yang baik, adapun poin-poin tersebut adalah sebagai berikut :

a. Teamwork adalah kerjasama dalam tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.

b. Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual. c. Filosofi teamwork: „Saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan

anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa'.

d. Ketika berada dalam teamwork, segala ego pribadi, sektoral, deparment harus disingkirkan.

e. Dalam teamwork yang dikejar untuk dicapai adalah target bersama, bukan individual.

f. Keragaman individu dalam teamwork memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak ada saling pengertian.

g. Saling pengertian terhadap karakter masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.

h. Jika setiap orang bekerjasama via bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.

i. Individu yang egois mengejar target pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?

j. Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan mempercepat proses pencapaian target.

k. Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung pada pemutusan kerjasama.

l. Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi target tidak perlu waktu yang lama.

m. Ingatlah selalu bahwa: „Teamwork makes the dream work‟.

Teamwork yang solid akan mampu memberikan hasil yang maksimal, tentu karena kerja keras tim yang didukung oleh superman-superman

(12)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 12 teamwork yang selama ini sering kita dengarkan dan sering kita bicarakan baik dalam lingkup lingkungan kerja dan dalam lingkup saat kita

bermasyarakat.

Excellence

Excellence bisa diartikan sebagai prima, unggul atau keunggulan yang dapat diartikan sebagai hasil atau output dari proses yang sistematik dan sah atau legal untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana atau pemikiran yang saat ini dilakukan pesaing, fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan. Keunggulan juga mungkin terdiri atas penilaian akan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing serta identifikasi peluang serta hambatan secara keseluruhan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan yang baik.

Achieving

Achieving bisa di artikan capai atau mencapai target, yang bisa diartikan keinginan atau tekad untuk bekerja dengan lebih baik atau melampaui standart prestasi atau target, standart tersebut bisa berupa prestasi diri sendiri dimasa lampau, ukuran yang obyektif yang melebihi orang lain, sasaran yang menantang atau sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain. Hal ini bisa menjadi dorongan untuk bertindak lebih baik dan efisien.

Moving Forward

Moving Forward dapat diartikan sebagai kedinamisan atau bergerak terus-menerus melangkah lebih maju kedepan, bisa juga dijabarkan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara terus-menerus pada suatu pekerjaan atau usaha tertentu yang bertujuan untuk melangkah lebih maju dan lebih baik dari saat ini.

TAHAP PERKEMBANGAN TEAMWORK

Ada empat tahap perkembangan tim, yaitu :

1. Undevelopment

Tahap undevelopment ini adalah tahap yang paling sering dijumpai pada suatu organisasi. Salah satu ciri dari tahap ini adalah :

(13)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 13 sebenarnya bersifat membangun, tidak mereka utarakan. Mereka tidakut jika „gagasan itu‟ akan mengganggu keseimbangan organisasi. b. Tidak melibatkan perasaan individu karena dianggap tidak pada

tempatnya untuk membicarakan perasaan orang lain secara terbuka. Contohnya yaitu setiap orang sibuk dengan tugasnya masing-masing dan atasan yang membuat hampir semua keputusan. Sehingga roda organisasi menggelinding sesuai aturan dan prosedur dari atasannya. Perlu diketahui disini bahwa banyak tim yang tidak efektif

menunjukkan ciri-ciri di atas, dan biasanya terjadi jika atasan memiliki kearifan, energi dan waktu untuk membuat semua keputusan. Ini bukan kerjasama kelompok yang benar, karena dengan cara ini kekuatan yang ada didalam tim tidak dimanfaatkan sehingga lebih terpusat pada pemimpinnya.

2. Experimenting

Tahap ini dimulai ketika tim secara bersungguh-sungguh mulai meninjau ulang metode operasional yang berlaku selama ini. Pada tahap Experimenting, tim berkemauan untuk melakukan eksperimen dan uji coba. Mereka berani menghadapi berbagai kemungkinan dengan memasuki daerah yang belum dikenal.

Pada tahap perkembangan ini, bahwa berbagai masalah dihadapi dan dibahas secara lebih terbuka serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang lebih luas sebelum membuat suatu keputusan.

Contohnya yaitu, suatu permasalahan pribadi dibicarakan secara terbuka, perasaan individu dipertimbangkan dan diselesaikan sampai tuntas.

Pada tahap ini walaupun tim telah menjadi lebih terbuka dan mempunyai potensi untuk menjadi lebih efektif, masih kurang untuk disebut sebagai tim yang efektif yang menghasilkan keuntungan.

3. Consolidating

Setelah berhasil menyelesaikan masalah antar pribadi di tahap 2, tim mulai memiliki kepercayaan diri, keterbukaan dan dipercaya untuk

mencoba cara kerjanya. Biasanya tim akan memilih cara kerja yang lebih sistematik atau bermetode. Aturan dan cara kerja yang kaku diubah dengan aturan baru yang disepakati bersama, dimana setiap anggota memiliki peran agar tujuan dapat dicapai. Walau hubungan antar pribadi telah mejadi lebih erat, mereka sadar akan pentingnya aturan-aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.

Bukti nyata dari tahap ini adalah cara untuk mencapai suatu keputusan, yaitu adanya kejelasan tujuan dari aktivitas atau tugas, adanya penetapan sasaran, pengumpulan informasi yang dibutuhkan, adanya kemauan memikirkan kemungkinan yang ada pada tim, adanya perencanaan rinci mengenai apa yang harus dilakukan, kemauan

(14)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 14 memperbaiki cara kerja di masa yang akan datang. Hubungan antar pribadi yang lebih baik pada tahap 2 ini tetap dipertahankan, tetetapi mereka membangun aturan dasar dan cara kerja yang akan dipakai oleh tim.

4. Mature

Setelah mengetahui penjelasan dari tahap 3, maka tersusunlah dasar bagi terbentuknya suatu tim yang matang. Keterbukaan, kepedulian dan peningkatan hubungan pribadi pada tahap 2 serta pendekatan yang sistematik dari tahap 3 merupakan modal dasar bagi terbentuknya tim yang benar-benar matang.

Fleksibilitas menjadi hal yang utama, karena setiap kebutuhan memiliki prosedur kerja yang berbeda. Seseorang tidak lagi khawatir untuk mempertahankan posisi mereka. Tim mengenali tipe

kepemimpinan yang dibutuhkan saling percaya, jujur, terbuka dan pemimpin mengenali kebutuhan untuk melibatkan anggotanya.

Saling percaya, keterbukaan, kejujuran, kerja sama dan konfrontasi maupun review berkala terhadap hasil kerja, menjadi gaya hidup tim. Tim akan selalu bersedia untuk membantu tim lain yang mengalami kesulitan maupun yang belum sampai ke tahap mereka. Tetetapi lebih dari itu, tim ini adalah tempat yang menyenangkan dan membawa hasil.

DIMENSI DALAM TIM KERJA

Michael West memaparkan, ada dua dimensi dari fungsi tim, yaitu tugas yang harus diemban oleh tim dan faktor-faktor sosial yang

mempengaruhi bagaimana para anggotanya merasakan tim sebagai sebuah unit sosial. Tugas yang harus diemban tim yaitu menjalankan seluruh

program pelayanan yang sesuai dengan aturan organisasi yang baik, di mana dalam setiap tugas kerja selalu ada tujuan, strategi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Semua akan efektif jika dikerjakan dalam sebuah tim kerja. Tetetapi tim kerja merupakan satu unit sosial yang mempengaruhi kerja tim. Dengan perkataan lain, di dalam tim terdapat interaksi sosial yang unik dan kompak.

Tim terdiri atas kumpulan individu yang memiliki perbedaan emosi, sosial, dan berbagai kebutuhan manusia, yang membuat tim secara

keseluruhan dapat membantu atau bahkan membuat frustrasi. Hal ini disebabkan tim bukan saja berkumpul dan menjalankan tugas organisasi, tetetapi ada yang penting dan perlu mendapatkan perhatian, yakni relasi sosial dalam kebersamaan mereka sebagai sebuah tim kerja. Relasi

(15)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 15 1. Dimensi Personal

a. Tim yg efektif memiliki komitmen yg dalam satu dengan yang lain. b. Segenap tim saling menularkan anthusiasme.

c. Setiap orang rindu memberi kontribusi demi mencapai tujuan bersama.

2. Dimensi Relational

a. Tim yang efektif berkomunikasi secara terbuka dan jujur.

b. Mereka berkolaborasi dengan kesediaan untuk saling melengkapi demi mencapai tujuan bersama.

c. Mereka memanage konfliks secara bijak. 3. Dimensi Strategis

a. Tim yang efektif fokus kepada visi yg menjadi pendorong untuk terus maju bersama.

b. Mereka menyepakati dan mengikuti sasaran yang jelas. 4. Dimensi Proses

a. Tim yang efektif sangat terbuka terhadap perubahan.

b. Mereka memiliki kesadaran yang kuat akan keterkaitan segenap anggota tim.

MODEL EFEKTIVITAS TEAM WORK

Efektivitas tim kerja didasarkan pada dua hasil – hasil produktif dan kepuasan pribadi. Kepuasan berkenaan dengan kemampuan tim untuk memenuhi kebutuhan pribadi para anggotanya dan kemudian

mempertahankan keanggotaan serta komitmen mereka.

Hasil produktif berkenaan dengan kualitas dan kuantitas hasil kerja seperti yang didefinisikan oleh tujuan – tujuan tim. Faktor – faktor yang mempengaruhi efektivitas tim yaitu konteks organisasional, struktur, strategi, lingkungan budaya, dan system penghargaan. Karakter tim yang penting adalah jenis, struktur, dan komposisi tim.

Karakteristik – karakteristik tim ini mempengaruhi proses internal tim, yang kemudian mempengaruhi hasil dan kepuasan. Para pemimpin harus memahami dan mengatur tingkat – tingkat perkembangan, kekompakan, norma – norma, dan konflik supaya dapat membangun tim yang efektif.

Berikut adalah ciri-ciri tim yang efektif :

1. Tujuan yang sama

(16)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 16 dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana harus

mendayung.

2. Antusiasme yang tinggi

Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga menyenangkan: anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga diberi kesempatan untuk

menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.

3. Peran dan tanggung jawab yang jelas

Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung. Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan karena tidak ada yang memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah mendayung. Intinya, setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Komunikasi yang efektif

Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan berikan informasi yang mereka perlukan. Jika Anda tidak yakin bahwa tiap anggota tim tahu bagaimana melakukan ataupun menyelesaikan suatu tugas, jangan berasumsi mereka tahu, melainkan informasikan atau tujukanlah kepada mereka cara

melakukannya.

Komunikasi juga perlu dilakukan secara periodik untuk tujuan monitoring (misalnya: sudah seberapa jauh tugas diselesaikan) dan correcting (misalnya: apakah ada kesalahan yang perlu diperbaiki dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan).

5. Resolusi Konflik

(17)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 17

6. Shared power

Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.

7. Keahlian

Bayangkan sebuah paduan suara dengan anggota memiliki satu jenis suara saja: sopran saja, tenor saja, alto saja, atau bas saja. Tentu suara yang dihasilkan akan monoton. Bandingkan dengan paduan suara yang memiliki anggota dengan berbagai jenis suara yang berbeda (sopran, alto, tenor dan bas). Paduan suara yang dihasilkan pasti akan lebih harmonis.

Demikian pula dengan tim kerja. Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang saling menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.

Anggota tim dengan keahlian yang berbeda juga bisa saling memperluas perspektif and memperkaya keahlian masing-masing Apresiasi. Tiap anggota yang telah berhasil melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik, atau telah memberikan kontribusi positif bagi keuntungan tim, pantas mendapat apresiasi. Tentu saja apresiasi yang diberikan dengan tulus akan lebih terasa dampaknya.

Apresiasi bisa menambah semangat anggota tim yang

bersangkutan untuk terus berprestasi. Apresiasi tidak harus diberikan dalam bentuk uang. ”Saya sangat menghargai ketulusan Anda

membantu pelanggan memilih produk kita yang paling tepat

untuknya,” merupakan satu bentuk apresiasi sederhana berupa kata-kata tulus. Banyak bentuk apresiasi lain yang bisa diberikan, misalnya: promosi, bonus dalam berbagai bentuk (wisata keluarga yang dengan menggunakan fasilitas transportasi dan vila perusahaan, beasiswa bagi anak).

Sikap dan pikiran positif. Dengan menggunakan kacamata hitam, dunia yang Anda lihat akan lebih redup. Dengan menggunakan

(18)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 18 dihindari, tetapi tantangan yang harus ditangani. Sikap dan pikiran yang positif merupakan modal utama sebuah tim.

8. Evaluasi

Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan, jika mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi, sehingga bisa segera diperbaiki.

Evaluasi juga bisa dilakukan tidak sekadar untuk koreksi, tetapi untuk mencari cara yang lebih baik. Evaluasi bisa dilakukan dalam berbagai cara: observasi, riset pelanggan, riset karyawan, interview, evaluasi diri, evaluasi keluhan pelanggan yang masuk, atau sekedar polling pendapat pada saat meeting.

Sementara itu, penulis lain seperti Laurie J. Mullins membedakan kelompok dan tim berdasarkan enam variabel yaitu : Ukuran, Seleksi,

Kepemimpinan, Persepsi, Gaya, dan Semangat. Penjelasan perbedaan secara lengkap terdapat dalam tabel berikut :

Variabel Tim Kelompok

Ukuran Terbatas Medium dan besar

Seleksi Krusial Imaterial

Kepemimpinan Berbagi atau dirotasi Solo

Persepsi Pemahaman pengetahuan

saling melengkapi

Fokus pada pemimpin

Gaya Peran koordinasi yang

tersebar

Konvergensi,konformisme

Semangat Interaksi dinamis Kebersamaan mengalahkan

musuh

PERBEDAAN TIM KERJA DAN KELOMPOK KERJA

(19)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 19 Jadi, sebenarnya kelompok dan tim bukanlah hal yang sama. Apabila kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan tergantung yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu, maka kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota bekerja didalam area tanggung jawabnya.

Kelompok kerja tidak mempunyai kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam kerja kolektif yang membutuhkan usaha yang sama. Kinerja mereka hanya merupakan gabungan akhir dari kontribusi individual setiap anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang bisa menciptidakan seluruh tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan.

Sedangkan tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Definisi ini

membantu menjelaskan mengapa ada begitu banyak organisasi yang akhir-akhir ini menyusun ulang proses kerja seputar tim. Manejemen mencari sinergi positif yang memungkinkan organisasi mereka untuk meningkatkan kinerja. Penggunaan tim secara ekstensif (luas) menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. Namun, perhatikan apa yang kita sebut „potensi‟. Tidak ada yang dengan sendirinya membuat berbagi tim yang memastikan pencapaian sinergi positif.

Hanya semata-mata menyebut sebuah kelompok sebagai tim tidak otomatis meningkatkan kinerjanya. Tim yang efektif memiliki berbagai karakteristik umum. Apabila ingin mendapatkan peningkatkan kinerja organisasi dengan menggunakan tim, menejemen harus memastikan bahwa tim-timnya memiliki karakteristik-karakteristik.

MANFAAT DAN FUNGSI TEAMWORK

Bekerja dalam bentuk tim memiliki fungsi yaitu antara lain dapat merubah sikap, perilaku dan nilai-nilai pribadi serta dapat turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Selain itu, bekerja dalam tim dapat

dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan , merundingkan dan bernegoisasi.

Manfaat Bekerja Dalam Tim a) Bagi Organisasi Tim

 Meningkatkan produktivitas kerja.

 Meningkatkan kualitas kerja.

 Meningkatkan mentalitas kerja.

(20)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 20 b) Bagi Anggota Tim

 Tanggung jawab atas pekerjaan ditanggung bersama.

 Sebagai media aktualisasi diri.

 Stres atau beban kerja berkurang.

Tujuan Bekerja Dalam Tim

a) Kesatuan Tujuan

Setiap anggota tim memiliki kesamaan visi,misi dan program kerja.

b) Efisiensi

Setiap anggota tim menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara cepat,cermat dan tepat tanpa pemborosan dan kecerobohan.

c) Efektif

Setiap anggota tim memiliki tujuan yang jelas, memiliki keterampilan yang memadai, memiliki komitmen, saling percaya, memiliki

komunikasi yang baik, memiliki kemampuan bernegoisasi, dan memiliki kemampuan yang tepat.

MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF

Sekelompok tim yang efektif bukanlah selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama, namun terdiri dari orang-orang yang ditempatkan pada posisi yang benar-benar sesuai dengan kompetensinya.

1. Share values

Dimaksudkan agar bukan hanya ada doktrin dalam suatu kelompok namun juga ada tempat berbagi, memiliki rasa satu sama lain , meyakini bahwa “ we can do it” dan menyadari apa yang dilakukannya “bernilai” bagi dirinya dan kelompoknya.

2. Teamcompetency

Kompetensi atau kemampuan suatu tim dapat dilatih untuk

meningkatkan kualitas dari tiap anggota agar tujuan bersama dapat tercapai

3. Synergy

Merupakan bentuk kerjasama win-win yang dihasilkan melalui kolaborasi masing-masing pihak tanpa adanya perasaan kalah.

Konsepnya yaitu berorientasi pada hasil dan positif, perspektif beragam mengganti atau melengkapi paradigma, saling bekerjasama dan

bertujuan sama, tiap bagian berfungsi optimal serta ingat bahwa yang diinginkan adalah “SUPERTEAM” bukan sekadar “SUPERMAN”.

4. Conflict management and communication

(21)

BAHRUR ROSYIDI | TEAMWORK 21 tanpa adanya keinginan untuk balas menyerang sehingga perubahan positif bisa terjadi. Syarat komunikasi efektif yaitu clear, action dan respect.

5. Leadership

Dalam suatu kelompok dibutuhkan jiwa pemimpin yang dapat menunjukkan arah keteladanan atau integritas, menggerakkan kemampuan orang-orang dan membangkitkan kemampuan.tugas pemimpin dalam tim adalah membangun tim yang bisa CARE, COOPERATED, COMMITED.

PELAJARAN DARI TEAMWORK

Hal berharga yang didapat dari teamwork yaitu Great Greeting (GG). Dengan great greeting terdapat 4 poin penting yaitu :

1. Eye contact yang dapat menimbulkan energi untuk bekerja sama seperti memiliki kedekatan antar anggota sehingga akan bekerja lebih nyaman.

2. Smile yang dapat mencairkan suasana sehingga dapat membuat antar anggota mempunyai mood yang baik

3. Hand shaking dapat menunjukkan sikap rendah hati sehingga tidak ada rasa “atasan dan bawahan”

4. Semangat pagi untuk menjaga semangat tiap anggota agar tetap dapat bekerja dan mengeluarkan kemampuannya secara maksimal

Dengan diaplikasikannya Great Greeting diharapkan dalam sebuah teamwork akan terjalin suatu ikatan agar dalam bekerja sama dapat berjalan lancar dan setiap anggota dapat mengeluarkan kemampuan maksimalnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.

SUMBER (REFERENSI) :

 Robbins, Stephen P (2008), Organizational Behavior, Concept, and Application, 12th Edition, Prentice Hall, USA.

 http://blocknotinspire.blogspot.com/2012/05/profit-luar-biasa-dengan-semangat-team.html

 http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/07/01/team-team-work-excellence-achieving-dan-moving-forward-468514.html 

http://www.psychologymania.com/2013/02/pengertian-kerja-sama.html

Referensi

Dokumen terkait

ANALISA MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PADA DAERAH RELOKASI (Studi Kasus Desa Blang

Menyusun perencanaan pendidikan karakter, Guru harus merujuk pada kurikulum yang digunakan oleh setiap program studi, disamping itu guru juga harus terlebih dahulu

Sistem informasi evaluasi penjualan pada perusahaan pusat akan mengakses data yang berada pada sistem informasi penjualan pada perusahaan cabang kemudian

Mampu mengkoordinasikan pemanfaatan hasil riset dalam bidang pendidikan matematika, untuk digunakan dalam praktek pendidikan matematika sehari-hari dan pengembangan

Dari penelitian ditemukan bahwa depresi lebih rentan dialami oleh lansia wanita yang termasuk usia sangat tua serta terdapat hubungan antara depresi dengan kualitas

Modul ini mengandungi 7 set soalan yang terdiri dari soalan untuk pelajar cemerlang dan pelajar HALUS.. Terdapat beberapa soalan non-rutin dari setiap bab sukatan

Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya

The Indonesian (Bandung) cohort was generated from the hospital and outpatient records from 88 patients who were treated for dentofacial deformities with orthognathic surgery