• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia (1)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Nur Maufirotul Ula

Ds. Pademawu Barat Kec. Pademawu Kab. Pamekasan 18201501060039

vefy290397@gmail.com 082337298592

Nur Maufirotul Ula1

Abstract

Development is a mental change that takes place in stages and within a certain time, from simple capalities to more complex abilities. Development is a process of change or improvement of something fowards a complex and psychological. The problem formulation here is:1) What is the understanding of emotional social development of kindergarten age children, 2) What are the characteristics of the emotional social development of a kindergarten age child, 3) What factors affect the emotional social development of early childhood, 4) The efforts of parents, teachers and peers to the child’s emotional social development. The purpose of writing here is:1) To find of the understanding of emotional social development of kindergarten age children, 2) To find of the characteristics of the emotional social development of a kindergarten age child, 3) To determine he factors that affects the emotional social development of early childhood, 4) To kow the affects of parents, teachers and peers against the emotional social development of children. Social development is the arquisition of the ability to behave according to social demands. While emotion is a state of situation in the form of thoughts or feelings that appear on biological changes. Emotions can be understood as one’s inner feelings, both lust, mental state, and physicality that can arise into symptoms such as fear, anxienty anger, resentment, envy, jealousy and joy. Characteristics in children (Age 4-6 years) include:1) Mantain the ethics of eating and eating schedule regularly, 2) Accustomed to sharing, 3) Accu to using the toilet, 4) No crying when separated from parents, 5) Can choose their own activities, 6) Show facial expression when angry sad fear and others, 7) Being a good listener, 8) Clean up the toys after you finish playing. Factors that affects the process of child development are internal factors and external favtors. Internal factors is a factors from within the child it self in the form of experiences experienced by children. While external factors are factors that exist outside the child, such as family factors, nutritional factors, culture and playmates. Parents should interact by showing affection, understanding the child’s feelings, understanding his want and needs, expressing the child’s interests in daily activities. The way parents treat children to adjust to the age and level of child development. In addtion to the teacher’s parnts also play a role as a facilitator and motivation in children collective play activities. The teachers acts as a good leader for the child who always gives role modek in acts, speeches or attitudes, guiding direction and guindance in socialization.

Keywords: Children of kindergarten age, Emotional social development, Foster pattern.

(2)

Abstrak

Perkembangan adalah perubahan mental yang berlangsung secara bertahap dan dalam waktu tertentu, dari kemampuan sederhana menjadi kemampuan yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan proses perubahan atau peningkatan sesuatu kearah yang kompleks dan bersifat psikis. Adapun rumusan masalah disini yaitu:1) Apa pengertian perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 2) Apa karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 3) Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini, 4) Upaya orang tua, guru dan teman sebaya terhadap perkembangan sosial emosional anak. Adapun tujuan penulisan disini yaitu:1) Untuk mengetahui pengertian perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 2) Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini, 4) Untuk mengetahui upaya orang tua,guru dan teman sebaya terhadap perkembangan sosial emosional anak. Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai tuntutan sosial. Sedangkan emosi adalah suatu keadaan atau situasi berupa pikiran ataupun perasaan yang nampak pada perubahan biologis. Emosi dapat dipahami sebagai perasaan batin seseorang, baik berupa nafsu, keadaan mental, dan fisik yang dapat muncul ke dalam gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, kesal, iri, cemburu dan senang. Karakteristik pada anak (Usia 4-6 tahun) diantaranya:1) Menjaga etika makan dan jadwal makan teratur, 2) Terbiasa berbagi, 3)Terbiasa menggunakan toilet, 4.) Tidak menangis jika berpisah dengan orang tua, 5) Dapat memilih kegiatan sendiri, 6) Menunjukkan ekspresi wajah saat marah sedih takut dan lain-lain, 7) Menjadi pendengar yang baik, 8) Membereskan mainan setelah selesai bermain. Faktor yang mempengaruhi proses perkembangan anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor dari dalam diri anak sendiri yang berupa pengalaman yang dialami anak. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri anak seperti faktor keluarga, faktor gizi, budaya dan teman bermain. Orang tua harus berinteraksi dengan menunjukkan kasih sayang, memahami perasaan anak, memahami keinginan dan kebutuhannya, mengekspresikan minat anak dalam kegiatan sehari-hari. Cara orang tua memperlakukan anak menyesuaikan dengan usia dan taraf perkembangan anak. Selain orang tua guru juga berperan sebagai fasilitator dan motivasi dalam kegiatan bermain kolektif anak. Guru berperan sebagai pemimpin yang baik bagi anak yang selalu memberi panutan dalam tindakan, ucapan maupun sikap, membarikan arahan dan bimbingan dalam sosialisasi.

Kata kunci: Anak usia taman kanak kanak, Perkembangan sosial emosional, Pola asuh

Pendahuluan

(3)

Anak memiliki sejuta kemampuan yang akan berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu sesuai perkembangannya. Perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Dalam perspektif psikologi, perkembangan merupakan perubahan progresif yang menunjukkan cara bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungannya. Namun tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama.Tidak semua anak mengalami perkembangannya secara normal,banyak kendala atau permasalahan yang dihadapi oleh anak selama proses perkembangannya.

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terdadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomonikasi dan bekerja sama. Kematangan sosial anak akan mengarahkan pada keberhasilan anak untuk lebih mandiri dan terampil dalam mengembangkan hubungan sosialnya. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua dikeluarga dan guru, teman sebaya dan lingkungan masyarakat yang berada disekitarnya. Kesiapan sosial emosional seorang anak merupakan faktor penting bagi keberhasilan pengembangan anak usia TK, keberhasilannya pada tahun-tahun awal di sekolah sebelumnya, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dikemudian hari.

Adapun rumusan masalah disini yaitu:1) Apa pengertian perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 2) Apa karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 3) Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini, 4) Upaya Orang Tua,Guru dan Teman sebaya terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak. Adapun tujuan penulisan disini yaitu:1) Untuk mengetahui pengertian perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 2) Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial emosional anak usia taman kanak-kanak, 3) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak usia dini, 4) Untuk mengetahui Upaya orang tua,guru dan teman sebaya terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak.

Pembahasan

Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-Kanak.

Menurut Harlock, perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sosialisasi adalah kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai. Sementara emosi adalah suatu keadaan atau situasi yang utuh dapat berupa pikiran ataupun perasaan yang nampak pada perubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. Bahasa emosi mengarah pada sebuah perasaan atau pikiran. Jadi seseorang dikatakan berkembang emosinya apabila ia sudah mampu menunjukkan tindakan yang sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Dapat dipahami bahwa emosi adalah perasaan batin seseorang, baik berupa pergolakan pikiran, nafsu, keadaan mental dan fisik yang dapat muncul atau termanifertasi ke dalam bentuk-bentuk atau gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, kesal, iri, cemburu, senang, kasih sayang, dan ingin tahu.

(4)

berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lainnya di lingkungan sosial. Oleh kareana itu, sangat penting memahami dan membantu anak-anak untuk memahami perasaan sendiri dan perasaan anak-anak lain untuk mengembangkan rasa hormat dan kepedulian kepada orang lain2.

Jadi, pengertian sosial emosi pada anak adalah bertingkah laku sebagai makhluk sosial yang berinteraksi sesama lingkungan sekitar bertingkah laku sesuai norma dan nilai. Emosi merupakan luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain.

Karakteristik Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Taman Kanak-Kanak.

Karakteristik Perkembangan emosional yaitu anak cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas sangat terbuka. Sikap marah sering terjadi. Mereka sering memperebutkan perhatian guru. Emosi yang tinggi pada umumnya disebabkan oleh masalah psikologis dibanding masalah fisiologi. Orang tua hanya memperbolehkan anak mekakukan beberapa hal, padahal anak merasa mampu malakukan lebih banyak lagi. Di samping itu, anak menjadi marah bila tidak dapat melakukan sesuatu yang di anggap dapat dilakukan dengan mudah.Ada berbagai macam perkembangan karakteristik pada anak (usia 4-6 tahun) diantaranya3: 1) Menjaga etika makan dan jadwal makan teratur, 2) Terbiasa berbagi, 3)Terbiasa menggunakan toilet, 4) Tidak menangis jika berpisah dengan orang tua, 5) Dapat memilih kegiatan sendiri, 6) Menunjukkan ekspresi wajah saat marah sedih takut dan lain-lain, 7) Menjadi pendengar yang baik, 8) Membereskan mainan setelah selesai bermain, 9) Sabar menunggu giliran dan terbiasa antri, 10) Mengenal peraturan dan mengikuti peraturan,11) Mengerti akibat jika melakukan kesalahan, 12) Memiliki kebiasaan teratur, 13) Menjaga kerapian diri, 14) Bisa memimpin kelompok kegiatan, 15) Dapat mengatasi masalah sederhana.

Perkembangan sosial emosional anak tidak selamanya stabil. Seorang anak mampu menyesuaikan diri secara tepat dan baik dalam lingkungan yang dimasukinya tetapi suatu saat mereka mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam berinteraksi dan beraktifitas dalam lingkungan sosial tertentu. Juga dalam perkembangan emosinya, suatu saat anak berada dalam kondisi yang penuh dengan kegembiraan dan keceriaan. Disaat lain mereka tampak kecewa, marah saat berkomunikasi dan berinteraksi dalam lingkungannya.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.

Secara garis besar terdapat dua faktor yang memengaruhi proses perkembangan yang optimal bagi seorang anak, yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor internal ialah faktor-faktor yang yang terdapat dalam diri anak itu sendiri, baik yang berupa bawaan maupun yang diperoleh dari pengalaman anak. faktor internal ini meliputi: a) Hal-hal yang diturunkan dari dari orang tua, b) Unsur berpikir dan kemampuan intelektual, c) Keadaan kelenjar zat-zat dalam tubuh (unsur hormonal), dan d) Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu.

Adapun faktor eksternal atau faktor luar ialah faktor-faktor yang diperoleh anak dari luar dirinya, seperti faktor keluarga, faktor gizi, budaya, dan teman bermain atau teman sekolah. Kelurga sangat berpengaruh dalam membentuk

2 Novi Mulyani, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kalimedia, 2016). Hlm. 99-100.

(5)

kepribadian anak sikap dan kebiasaan keluarga dakam mengasuh anak mendidik anak, hubungan orang tuadengan anak, dan hubungan antara anggota keluarga. Keluarga yang proses pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Seperti hubungan keluarga antara bapak dan ibu yang tidak harmonis, sering bertengkar di depan anak, perlakuan kasar terhadap anak, terlalu ketat dan mengekang kebebasan anak, kesemuanya akan sangat memengaruhi perkembangan kepribadian anak 4.

Upaya Orang Tua,Guru Dan Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak.

Menurut Boyd dkk, orang tua dan keluarga, guru, dan teman sebaya sangat berperan dalam pencapaian perkembangan sosial-emosional yang baik pada masa kanak-kanak awal. Relasi awal dengan orang tua merupakan pondasi di capainya kompetensi sosial dan hubungan dengan teman sebaya. Orang tua harus berinteraksi dengan menunjukkan kasih sayang, memahami perasaan anak, memahami keinginan dan kebutuhannya, mengekspresikan minat anak dalam aktifitas sehari-hari.

Cara orang tua memperlakukan anak sebaiknya menyesuaikan dengan usia dan taraf perkembangan anak. Misalnya perlakuan terhadap anak seharusnya sesuai dengan usianya5. Selain orang tua guru juga berperan sebagai fasilitator dan motivasi daalm kegiatan bermain kolektif anak. Guru berperan sebagai pemimpin yang baik bagi anak yang selalu memberi panutan dalam tindakan, ucapan maupun sikap, memberikan arahan dan bimbingan dalam sosialisai. Guru juga harus bisa menyediakan suasana yang aman dan nyaman bagi ana. Guru harus bisa menjalin kedekatan dengana anak dan mengakrabkan anak yang satu dengan yang lainnya. Selain itu untuk anak yang mengalami kesulitan dalam proses perkembangan sosial emosionalnya guru melakukan pendekatan dan kerja sama dengan orang tua dalam mengembangkan sikap sosial emosional anak tersebut6.

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak, yaitu : 1) Memberikan perhatian pada anak, 2) Mengenalkan berbagai emosi positif dan emosi megatif beserta dampaknya pada anak, 3) Memenuhi kebutuhan anak, 4) Menciptakan perilaku positif pada anak, 5) Menjalin komunikasi pada anak, 6) Memberikan contoh perilaku yang baik, 7) Memberikan kesempatan pada anak untuk bermain bersama dengan teman-teman sebayanya.

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan guru dalam perkembangan sosial emosional anak, yaitu : 1) Menimbulkan rasa aman pada anak dan menciptakan suasana yang baik di dalam kelas maupun diluar kelas, 2) Menciptakan perilaku positif di dalam maupun diluar kelas daik dalam tindakan, perkataan atau perilaku lainnya, 3) Memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihannya (apabila pilihan anak tidak tepat atau ditolak maka jelaskan alasanya), 4) Memberikan kesempatan kepada anak untuk berani menyatakan pendapatnya baik bersifat penolakan maupun yang mendukung dengan cara yang positif, 5) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung program pembentukan perilaku sosial anak7.

4 Novan Ardy Wiyani, Mengelola& Mengembangkan Kecerdasan Sosial& Emosi Anak Usia Dini,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), Hlm. 46.

5 Christina Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-kanak Akhir, (Jakarta: Prenada, 2014), Hlm. 173.

6 Jamaris, Martini. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak; Pedoman bagi Orang Tua dan Guru. (Jakarta: PT. Grasindo. 2002) . Hlm. 83.

(6)

Kesimpulan

Perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai tuntutan sosial. Sedangkan emosi adalah suatu keadaan atau situasi berupa pikiran ataupun perasaan yang nampak pada perubahan biologis. Emosi dapat dipahami sebagai perasaan batin seseorang, baik berupa nafsu, keadaan mental, dan fisik yang dapat muncul ke dalam gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, kesal, iri, cemburu dan senang.

Karakteristik pada anak (Usia 4-6 tahun) diantaranya: 1) Menjaga etika makan dan jadwal makan teratur, 2) Terbiasa berbagi, 3)Terbiasa menggunakan toilet, 4) Tidak menangis jika berpisah dengan orang tua, 5) Dapat memilih kegiatan sendiri, 6) Menunjukkan ekspresi wajah saat marah sedih takut dan lain-lain, 7) Menjadi pendengar yang baik, 8) Membereskan mainan setelah selesai bermain.

Faktor yang mempengaruhi proses perkembangan anak yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor dari dalam diri anak sendiri yang berupa pengalaman yang dialami anak. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri anak seperti faktor keluarga, faktor gizi, budaya dan teman bermain.

Orang tua harus berinteraksi dengan menunjukkan kasih sayang, memahami perasaan anak, memahami keinginan dan kebutuhannya, mengekspresikan minat anak dalam kegiatan sehari-hari. Cara orang tua memperlakukan anak menyesuaikan dengan usia dan taraf perkembangan anak. Selain orang tua guru juga berperan sebagai fasilitator dan motivasi dalam kegiatan bermain kolektif anak. Guru berperan sebagai pemimpin yang baik bagi anak yang selalu memberi panutan dalam tindakan, ucapan maupun sikap, membarikan arahan dan bimbingan dalam sosialisasi.

Daftar Pustaka

JurusanTarbiyahIAINMADURA, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, JawaTimur, Indonesia, Email: vefy290397@gmail.com.

Martini, Jamaris. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak; Pedoman bagi Orang Tua dan guru. Jakarta: PT. Grasindo. 2002. Mulyani Novi.Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Kalimedia.

2016.

Soetjiningsih Christina Hari. Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai dengan Kanak-kanak Akhir. Jakarta:Prenada. 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Energi yang menggantikan bahan bakar fosil dapat diperoleh dari siklus, yaitu pembakaran biomassa, emisi karbon dioksida, dan refiksasi karbon dioksida.. Oleh karena itu,

class VIII-G, while level of creative thinking there were eight children in the amount of 23.5% of the total number of students in class VIII G and level thinking

Secara parsial harga jagung, jumlah penduduk, pendapatan perkapita, jumlah industri untuk konsumsi berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai di Provinsi

Azərbaycanın xüsusiyyətləri nəzərə alınmaqla, məqalə, ali təhsil almaq imkanlarının genişləndirilməsi və onun mərkəzsizləşdirilməsi, təhsil

kebutuhan kesehatan. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan upaya meningkatkan ketrampilan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya. Selain itu mahasiswa diharapkan

Tugas seorang pramuwisata adalah memimpin pelaksanaan suatu kegiatan kunjungan / wisata mulai dari persiapan sampai pada akhir kegiatan sesuai dengan ketentuan dalam fasilitas paket

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara mengetahui tentang penggunaan pembayaran non tunai, namun masih kurang

Untuk itu dalam sistem pneumatik ini dibutuhkan katup yang dapat berkerja bolak-balik, dengan kata lain katup dalam sistem ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya