Anlisis Fundamental Pada Perkembangan Sektor Industri
Raka Permana
16113002
1.1 Latar Belakang Masalah
(CAPM), kecenderungan sebuah saham bergerak naik dan turun mengikuti pasar akan tercermin dalam koefisien betanya (beta coefficient), beta adalah elemen kunci dari CAPM. Sebuah saham dengan risiko rata-rata dinyatakan sebagai saham yang cenderung bergerak naik dan turun sesuai dengan pasar umum yang diukur dengan satuan indeks tertentu (Brigham dan Houston, 2006:240). Risiko saham sistematis dari suatu sekuritas atau portofolio yang relatif terhadap Risiko saham pasar yang dinyatakan sebagai beta (β) yang besarnya berbeda untuk masing-masing saham. Beta merupakan suatu sekuritas dalam merespon pergerakan keuntungan pasar. Semakin tinggi tingkat beta, semakin tinggi Risiko saham yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Ukuran suatu perusahaan (firm size) juga merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan pada saat akan mengambil keputusan investasi. Ukuran suatu perusahaan dapat dilihat melalui total penjualan, rata-rata tingkat penjualan atau total aktiva. Perusahaan yang berskala besar umumnya memiliki total aktiva yang besar pula, sehingga investor akan lebih tertarik untuk menginvestasikan dananya. Menurut Riyanto (2003), suatu perusahaan besar dimana sahamnya tersebar luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya kontrol dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya perusahaan yang kecil dimana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya kontrol pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian yang dilakukan berjudul: “Analisis Pengaruh Harga Saham, Ukuran Perusahaan, Dan Risiko saham Terhadap Required Of Return Saham Pada Industri Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008 - 2012”. Dalam penelitian ini menggunakan variabel-variabel yang terdiri dari variabel terikat dan variabel tak terikat atau bebas. Variabel terikatnya adalah required of return dan variabel tak terikatnya harga saham, ukuran perusahaan dan Risiko saham (beta).
1.1 Tujuan Penelitian
dan risiko saham terhadap required of return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial harga saham, ukuran perusahaan, dan risiko saham terhadap required of return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis diantara harga saham, ukuran perusahaan, dan risiko saham salah satunya berpengaruh dominan terhadap required of return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di BEI?
1.2 Literatur Isi
dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Bagi Perusahaan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi kalangan regulator dalam menetapkan peraturan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian mengenai pengaruh harga saham, ukuran perusahaan/ total assets dan beta resiko terhadap required of return saham.
1.4 Kesimpulan
Ruang lingkup perlu dilakukan untuk memfokuskan penelitian pada pokok permasalahan, mencegah terlalu luasnya pembahasan dan mencegah terjadinya salah interpretasi atas kesimpulan yang dihasilkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya untuk perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena BEI dianggap cukup mewakili kondisi pasar modal di Indonesia, dengan periode Januari 2008 sampai dengan Desember 2012 secara kontinyu. 2. Perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai laba negatif atau tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan, karena sesuai pendapat Gujarati (2005) bahwa estimasi PER tidak akan berarti apabila perusahaan mempunyai tingkat keuntungan yang negatif. 3. Jenis sekuritas yang digunakan sebagai populasi adalah saham biasa karena umumnya saham biasa merupakan saham yang terbesar. 4. Faktor-faktor lain seperti inflasi dan pajak diabaikan.
1.3 Daftar Pustaka
1) Kisman, Z Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12. Journal of Internet Banking and Commerce Vol 22, No.3,2017.
2) Kisman,Z,& Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbirage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3,2015, pp. 185-189
3) Kisman,Z Disappering Dividend Phenomenon:A Review of Theoris and Evidence. Transilvanian Review. Vol XXIV, No. 08, 2016