• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DENGAN MEDIA SMS UNTUK MEMETAKAN LOKASI KRITIS SAMPAH TPS DI KOTA SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM AKUISISI DATA DENGAN MEDIA SMS UNTUK MEMETAKAN LOKASI KRITIS SAMPAH TPS DI KOTA SAMARINDA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Karyo Budi Utomo

Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Samarinda Email: [email protected]

Abstrak

Penumpukan sampah pada Tempat pembuangan sementara (TPS) selain mengurangi kenyamanan pada lingkungan juga merupakan sumber penyakit. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di TPS, salah satunya dikarenakan ketidaktahuan petugas pengangkut sampah atas volume sampah yang ada di TPS

Dalam upaya meminimalisir ketidaktahuan petugas pengangkut sampah maka diperlukan instrument pendukung salah satunya ketersediaan perangkat lunak yang mampu memonitor volume sampah di TPS berdasarkan laporan dari masyarakat sekitar TPS yang disampaikan melalui media SMS.

Hasil dari penelitian ini berupa rancangan system akuisisi data SMS untuk memetakan kritis sampah di TPS dan dalam mengembangkan perancangan system ini, menggunakan model pengembangan Waterfall, yang ditopang dengan alat pengembangan sistem Data Flow Diagram (DFD), Flowchart System, Entity Relationship Diagram (E-R Diagram, serta Desain Databas.

Kata Kunci : Sampah, SMS, TPS, Akuisisi Data

1. Pendahuluan

Dibandingkan dengan kota Balikpapan dalam bidang kebersihan, kota Samarinda cukup tertinggal jauh, banyak factor yang melandasi ketertinggalan Kota Samarinda di bidang kebersihan kota jika dibandingkan dengan kota Balikpapan, beberapa diantaranya : 1) Tingkat kesadaran warga kota akan kebersihan; 2) Pola kebijakan pemerintah kota yang tidak di dukung dengan pengawasan kebersihan di

lapangan; 3) Keterlambatan petugas

kebersihan dalam mengangkut sampah di tenpat pembuangan sementara (TPS) untuk kemudian diteruskan ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Bukti ketidakberhasilan kota Samarinda dalam mewujudkan kota yang bersih, ditandai dengan terakhir kali Kota Samarinda memperoleh Piala Adipura sebagai bukti kesuksesan kota dalam menjaga kebersihan kota diperoleh pada tahun 1995, dengan demikian sudah lebih dari 20 tahun terakhir Kota Samarinda tidak mampu menjaga kebersihan kota secara maksimal. Untuk itu diperlukan upaya yang serius dan maksimal dalam mewujudkan

lingkungan kota yang bersih. Dan dalam mewujudkan hal tersebut perlu melibatkan banyak fihak serta dengan menggabungkan multi disiplin ilmu.

Dalam upaya menjawab factor permasalahan ke-3 untuk mewujudkan kebersihan kota, yakni “Keterlambatan petugas kebersihan dalam mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) untuk kemudian diteruskan ke tempat pembuangan akhir (TPA)”. Permasalahan utama kenapa petugas mengalami keterlambatan dalam mengangkut sampah TPS menuju TPA adalah kurang mengetahuinya petugas atas volume sampah yang berada di TPS, dan untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan keterlibatan warga di sekitar TPS untuk malaporkan secara berkala atas volume sampah yang berada di lokasi TPS. Yang menjadi persoalan bagaimana mekanisme warga melaporkan volume TPS secara berkala?

Salah satu cara atau mekanisme pelaporan atas volume sampah di TPS adalah dengan

pendekatan teknologi informasi yang

(2)

dimana diperlukan sebuah system aplikasi untuk mengakuisisi data laporan volume TPS dari warga yang disampaikan melalui Short Message Service (SMS) untuk kemudian diolah dan dilaporkan melalui sarana internet atas volume TPS yang selanjutnya diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh petugas untuk mengangkut sampah di TPS tersebut.

2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah membuat perancangan system akuisisi data dengan media SMS untuk memetakan lokasi kritis sampah, yang harapanya setelah adanya rancangan akan ditindaklanjuti dengan

dilakukan penelitian lanjutan untuk

membangun aplikasi system informasi akuisisi data dengan media SMS untuk memetakan lokasi kritis sampah di Kota Samarinda.

3. Lingkup Penelitian

Berdasarkan uraian pendahuluan yang

disebutkan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan ruang lingkup dari penelitian yang meliputi :

1. Hasil penelitian adalah Rancangan Sistem Akuisisi data dengan media SMS untuk memetakan lokasi kritis sampah di Kota Samarinda.

2. Rancangan meliputi :

a. A

kuisisi data melalui Short Message Service (SMS);

b. P

roses pengolahan data hasil akuisisi data melalui Short Message Service (SMS), dan;

c. P

roses penyampaian laporan yang di paparkan melalui media web dengan menampilkan sebaran lokasi TPS yang tergambar dalam sebuah peta (Map)

3. proses penyusunan jurnal yang mampu mensinergikan komponen tim punyusun serta pengelolaan publikasi jurnal secara utuh

4. Tinjauan Teoritis

a. Pengertian Perancangan

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain Sistem informasi (2005 : 39), menyebutkan bahwa : Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

b. Pengertian Sistem

Menurut Jerry FitzGerald, Ardra F. Fitz Gerald, dan Warren D. Stallings (1981),

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Dimana prosedur merupakan urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang

mengerjakan, kapan dikerjakan, dan

bagaimana mengerjakannya.

c. Pegertian Perancangan Sistem

Menurut George M. Scott, Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem

akan menyelesaikan apa yang mesti

diselesaikan ; tahap ini menyangkut

mengkonfigurasikan dari

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem

d. Pengertian Data

Menurut Inmon (2005:493), data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan

(3)

presentasi sebagai informasi yang dapat dimengerti oleh manusia.

Menurut McLeod dan Schell (2007:9), data adalah kumpulan fakta dan gambaran yang secara umum tidak dapat digunakan karena ukuran yang besar dan belum diolah.

e. Pengertian Akuisisi Data

Akuisisi data adalah suatu sistem perolehan data dari suatu pengukuran, data yang diperoleh disimpan dalam komputer untuk pengolahan lebih lanjut. Sistem akuisisi data terdiri dari pengkuran, pengumpulan dan pengolahan data.

f. Pengertian Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) adalah data tipe asynchoronous message yang pengiriman datanya dilakukan dengan mekanisme protokol store and forward. Hal ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak perlu berada dalam status berhubungan (connected / online) satu sama lain ketika akan saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan SMS secara store and forward berarti pengirim pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telpon tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke server SMS (SMS-Center) yang

kemudian bertanggung jawab untuk

mengirimkan pesan tersebut (forward) ke nomor telpon tujuan

g. Pengertian Sampah

Menurut definisi World Health

Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat

5. Analisis

Pembagian type volume sampah

Untuk menjamin bahwa informasi yang disampaikan masyarakat atas volume sampah

di TPS akurat karena dampak dari

penyampaian informasi tersebut kan

ditindaklanjuti oleh petugas pengangkut sampah, maka volume sampah dikategorikan menjadi 3 type, yakni :

1. Type 1, volome TPS dalam kondisi kosong hingga maksimal 1/3 (satu pertiga) dari telah terisi maksimal

Mekanisme Akuisisi Data

Mengingat banyaknya jumlah TPS di Kota Samarinda, maka setiap TPS akan diberikan kode TPS dan posisi koordinat TPS, pihak dinas kebersihan dan pertamanan akan menunjuk 2 warga disekitar TPS untuk melaporkan kondisi TPS. Laporan dari warga dalam satu hari dilakukan 3 kali yakni : pukul 6:00 Wita, pukul 12:00 Wita dan pukul 19:00 Wita.

Format pengiriman SMS sebagai berikut :

Berikut contoh pengiriman SMS “

Contoh pengiriman SMS diatas menunjukan bahwa 00001 adalah menunjukan kode TPS dan angka 1 karakter paling akhir menunjukan type volume TPS

TPS#kode_TPS#Type_Volume_TPS

(4)

Setelah petugas pengangkut sampah mengambil sampah di TPS, maka petugas tersebut harus mengirimkan SMS ke server, contoh format SMS yang dikirimkan petugas adalah sebagai berikut :

Contoh pengiriman SMS diatas menunjukan bahwa 00001 adalah menunjukan kode TPS dan karakter OK menunjukan sampah di TPS telah diangkut ke TPA. Secara berkala petugas pengangkut sampah akan mendapatkan SMS terkait dengan TPS yang volume sampahnya penuh

Model Penyampaian Informasi

Masyarakat yang ditunjuk maupun petugas kebersihan melaporkan kondisi TPS melalui SMS, selanjutnya server akan mengakuisisi data SMS yang masuk dan mengolah data tersebut menjadi laporan. Laporan akan disampaikan dengan menggunakan media peta (map) kota Samarinda dan masing-masing titik koordinat TPS akan diberikan sebuah tanda lingkaran, yang warna lingkaranya akan

berubah-ubah mengikuti volume sampah yang ada di TPS. Sebagai gambaran untuk :

1. Type 1, akan digambarkan dengan warnah hijau

2. Type 2, akan digambarkan dengan warna kuning, dan

3. Type 3, akan digambarkan dengan warna merah.

6. Perancangan

a. Rancangan Konsep Kerja Sistem

Secara umum konsep kerja system akuisisi data SMS untuk memetakan kritis sampah di TPS seperti pada gambar 1. Dimana terdapat entitas Masyarakat yang di tunjuk dan petugas kebersihan memiliki peran sentral dari kegiatan system ini. SMS yang mereka kirimkan akan di respon oleh SMS Gateway dan selanjutnya direlay dan disimpan dalam Database yang ada di server. Server melalui apalikasi yang ada akan mengolah data tersebut menjadi laporan dan selanjutnya didistribusikan melalui media web serta SMS Pemberitahuan ke petugas Kebersihan.

Gambar 1. Konsep Kerja Sistem

(5)

b. Data Flow Diagram (DFD)

Dalam penelitian ini, untuk menggambarkan bentuk perancangan sistem pengelolaan jurnal ilmiah, peneliti menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) sebagai alat perancangan system.

Context Diagram (CD

Seperti pada gambar 2, Context Diagram system akuisisi data kritis sampah di TPS memiliki 4 (empat) External entity, yakni : Admin, Masyarakat, Petugas Kebersihan, serta Eksekutif di Pemkot Samarinda. proses jalanya system diawali dengan

Gambar 2. Context Diagram Sistem Akuisisi Data

pendataan TPS oleh Admin, kemudian untuk proses transaksionalnya dilakukan oleh masyarakat yang melaporkan volume sampah di TPS masing-masing berdasarkan pembagian wilayah pelaporan yang dintentukan Admin, selanjutnya informasi yang disampaikan oleh Masyarakat kemudian diolah menjadi laporan yang disampaikan kepada petugas kebersihan dan Pemkot Samarinda. Setiap kali petugas

selesai menjalankan tugasnya, yakni

mengangkut sampah di TPS, petugas harus melakukan SMS feedback yang melaporkan bahwa sampah di TPS tersebut telah di angkut ke TPA

Data Flow Diagram (DFD) Level 0

Pada Data Flow Diagram (DFD) level 0 seperti yang terlihat pada gambar 3, terdapat 4 proses untuk mengolah data berdasarkan kebutuhan tiap-tiap proses, proses-proses tersebut adalah :

1. Proses Pendataan TPS, berfungsi untuk memproses pendataan tempat pembuangan sementara (TPS)

2. Proses Akuisisi data SMS dari Masyarakat, berfungsi untuk mengakuisisi data SMS

masuk ke SMS Gateway yang

disampaikan oleh masyarakat

3. Proses Akuisisi data SMS dari petugas, berfungsi untuk mengakuisisi data SMS

masuk ke SMS Gateway yang

disampaikan oleh petugas kebersihan sebagai bentuk laporan atas kegiatan yang telah dilakukan

(6)

Gambar 3. DFD level 0

c. Entity Relationship Diagram (E-R Diagram)

Objek data yang akan diproses dalam suatu sistem didefinisikan terlebih dahulu

menjadi suatu entitas. Setelah

mendefinisikan entitas-entitas tersebut

maka didefinisikan relasi yang

menunjukkan hubungan antar entitas tersebut. Perancangan konseptual basis data digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (E-R Diagram). Diagram E-R system akuisisi data SMS untuk memetakan kritis sampah di TPS seperti pada gambar 4.

(7)

7. Penutup

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Fokus pada penelitian ini adalah melakukan perancangan Sistem akuisisi data SMS untuk memetakan kritis sampah di TPS di

wilayah Kota Samarinda. Harapanya

penelitian ini dapat ditindaklanjuti dengan membangun perangkat lunak sehingga

manfaat yang di rencanakan dapat

terealisasi.

2. Pada bab terdahulu disampaikan bahwa laporan disampaikan dalam bentuk peta (map) dan setiap TPS diberikan sebuah tanda, untuk itu di dalam database setiap TPS juga harus disertakan koordinat TPS. Namun dalam penelitian ini peneliti belum melakukan pendataan secara detail atas lokasi dan koordinat masing-masing TPS.

REFERENSI

[1]. Kadir, A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

[2]. Al-Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[3]. Fatansyah. 1999, Basis Data. Bandung : Informatika

[4]. Hermana Asep Nana, Membangun

Messaging Service System Yang Aman, 2003.

[5]. J.R McLeod. 1995. Sistem Informasi Manajemen : Studi Sistem Informasi berbasis Komputer, Jakarta:Bhuana Ilmu Komputer [6]. Sutedjo Budi, Dharma Oetomo,S.Kom

M.M, Handoko Yosia, Teleakses Database Pendidikan Berbasis Ponsel, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta 2003.

[7]. Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

(8)

Gambar

Gambar 1. Konsep Kerja Sistem
Gambar 2. Context Diagram Sistem Akuisisi Data
Gambar 3. DFD level 0

Referensi

Dokumen terkait

Argumen Bertens dalam masalah ini terlihat dari pernyatannya - yang hemat penulis simpulkan- bahwa tanggung jawab sosial perusahaan boleh dilakukan meskipun secara pamrih,

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan dalam pembuatan aplikasi pengetahuan HIV dan AIDS berbasis Android ini adalah bahwa aplikasi

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah

Disamping itu, penurunan kadar karotenoid MBMD ini lebih tinggi dibandingkan dengan MBMK, yang pada penyimpanan 200 jam kadar karotenoid pada semua suhu, masih diatas

int ex_idx_max; double[,] ex_jlh_detail; string[] ex_sma; double[,,] ex_dta_lls; DataGridView ex_dgv_training; int in_atribute, node_flag = 0; public DataTestingint

LEDRIK SAHUBURUA, mengundang segenap Warga Jemaat Sektor I sampai degan Sektor IV untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan Syukur yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 01

Dari table diatas terlihat bahwa hanya satu faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor, angka eigenvalues memiliki nilai di atas 1. Sedangkan untuk 2 faktor, angka

Peran perusahaan juga sangat dipertimbangkan terutama perusahaan pembuat sarana produksi udang dalam upaya para petani atau pembudidaya udang untuk mendapatkan sarana