• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Penelitian pada Uji In Vivo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Desain Penelitian pada Uji In Vivo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

# Ko r e sp o n d e nsi: Balai Pe n elit ian d an Pe n ge m b an g an Bu d id aya Air Tawar. Jl. Se m p ur No . 1 , Bo go r, Jawa Barat 1 6 15 4 ,

In d o n e sia. Te l.: + (0 2 5 1 ) 8 3 1 3 2 0 0 E-m ail: l usi ast ut i _ 6 1 @ yahoo.co.i d

Tersedia online di: ht t p://ej ournal-balit bang.kkp.go.id/index.php/j ra

EVALUASI PEM BERIAN PROBIOTIK

BACILLUS

PADA M EDIA PEM ELIHARAAN TERHADAP

LAJU PERTUM BUHAN DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGI IKAN LELE DUM BO

(

Clarias gariepinus

) YANG DIINFEKSI

Aeromonas hydrophila

Angela M ariana Lusiast uti*)#, M ohammad Faizal Ulkhaq**), W idanarni, dan Tri Heru Prihadi*)

*) Balai Pene litian dan Pe ngemb angan Bu didaya Air Tawar

**) Program St udi Budidaya Perairan, Un iversitas Airlan gga, PDD Ban yuwangi

***) De pate men Budidaya Perairan, Fakult as Perikanan dan Ilm u Ke lautan, Institut Pert anian Bo gor

ABSTRAK

Pen elitian in i bertujuan unt uk me ngevaluasi pem berian pro biotik Bacillus melalui med ia p emeliharaan t erhad ap laju pe rtu mb u han d an pe rub ah an h isto p at o lo gi ikan le le d um bo yan g diinfe ksi Aer omonas hydrophila. Penelit ian t erdiri atas lima perlakuan yaitu budidaya ikan lele dum bo den gan p enambahan probiotik Bacillus ND2, Bacillus P4I2, kombinasi probiotik Bacillus ND2 + Bacillus P4I2 (Kom), kontrol positif (K+ ), dan kontrol negatif (K-) (tanpa pemberian probiotik). Ikan lele dumbo (13,354 ± 2,8 g) dipelihara pada akuarium volume 40 L dengan kepadatan 30 ekor per akuarium selama 30 hari. Bakteri probiotik ditambahkan pada media pemeliharaan ikan setiap hari diaplikasikan melalui air, sedangkan bakteri patogen

A. hydr ophila (103 CFU/mL)diberikan sekali saja pada awal pe meliharaan (kecuali pad a ko ntro l ne gatif)

karena sebagai asumsi bahwa A. hydrophila adalah patogen yang selalu ada di air dan akan membentuk

quorum sensing jika kondisi kurang menguntungkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian probiotik Bacillus ND2 yaitu sebesar 1,708 ± 0,114%. Pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa pada perlakuan probiotik, terjadi kerusakan organ hati dan ginjal yang lebih ringan dibandingkan perlakuan kontrol positif (K+ ). Pemberian probiotik Bacillus ND2 dengan dosis 104 CFU/mL pada media pemeliharaan efektif meningkatkan pertumbuhan dan mencegah kerusakan hati

dan ginjal ikan lele dumbo yang terserang Aeromoniasis.

KATA KUNCI: Aeromoniasis; Bacillus; lele; laju pertumbuhan; histopatologi; probiotik

ABSTRACT: The evaluation of probiotic bacillus on growth rate and histopathology changes of African catfish (Clarias gariepinus) infected by Aeromonas hydrophila.By: Angela M ariana Lusiastuti, M ohammad Faizal Ulkhaq, W idanarni, and Tri Heru Prihadi

The aim of t his st udy was t o evaluat e t he addition of a probiot ic Bacillus t hrough cult ure medium on growt h rat e and hist opat hological change in African cat fish who was infect ed by Aeromonas hydrophila. The st udy consist ed of five t reat ment s such as t he addit ion of probiot ic Bacillus ND2, Bacillus P4I2, Bacillus ND2 + Bacillus P4I2 (Kom), positive cont rol (K+ ) and negat ive cont rol (K-) (wit hout probiot ic addit ion). African cat fish (13.354 ± 2.8 g) was maint ained in 15 aquariums (40 L in volume) wit h 30 fishes each for 30 days. Probiot ic bact eria was applied in wat er once a day, whereas pathogenic bact eria A. hydrophila (103 CFU/mL) were added once in earlier t reatment (except for the negat ive

cont rol) as assumpt ion t hat A. hydrophila will shape up quorum sensing in unfort unat e condit ion. The result showed t hat t he highest spesific growt h rat e in t he t reat ment of Bacillus ND2 probiot ics (1,708 ± 0.114%). Hist opat hology showed t hat damaged of liver dan kidney in probiot ics treat ment were lightner t han positive cont rol (K+ ). The addit ion of Bacillus P4I1 (104 CFU/mL) efect ive t o increased t he spesific growt h rat e of African cat fish and prevent t he damage

of liver and kidney of African cat fish was infect ed by Aeromoniasis.

(2)

PENDAHULUAN

Pe n ya kit m e ru p ak an sa lah s at u ke n d a la p a d a

budidaya ikan lele dumbo sistem int ensif, di antaranya

a d a la h

M ot i l e Aer om on ad s Sep t i ca em i a

a t a u

Aero m o niasis yang disebab kan o leh infeksi bakt eri

Aeromonas hydrophila

. Bakt eri

A. hydrophila

t ermasuk

bakt eri pat o gen o po rtunistik dan terdapat pada ko lam

budidaya ikan lele dumbo dengan persent ase sebesar

25% dari t o t al bakt eri dalam media pemeliharaan

(Al-Harbi & Uddin, 2010). Bakt eri o po rt unist ik berperan

se bagai b io filt e r alam i d alam p ro se s p e ro m b akan

bahan o rganik dalam air, sert a t idak membahayakan

o rganisme budidaya jika ko ndisi lingkungan budidaya

dalam kisaran no rmal (Ibrahem

et al

., 2008). Penyakit

Aero mo niasis sering menyerang ikan lele (

Clarias

sp.)

dan je nis ikan air t awar t ro pis lainnya se pert i dari

g o lo n g an Silu r id a e , Ict alu r id a e , Cla r iid a e , s e r t a

Cyprin idae. Tingkat kem at ian p ada ikan lele dap at

mencapai 80%, bahkan 100% dalam wakt u sekitar sat u

m in ggu (Din i & Pu rb o m art o n o , 2 0 0 9 ).

Aer omonas hydrophila

adalah pat o gen opo rt unis yang mempunyai

strategi komunikasi ant ar bakteri yang disebut

qourum sensing

, jika m e n cap ai

qour um

m aka

A. hydr ophila

m e n g e lu a r k a n p r o d u k e k s t r a s e lu le r n ya ya n g

menyebabkan ikan menjadi sakit (Chen

et al

., 2010).

Pe milihan jenis d an do sis ant ibio t ik yang t ep at

untuk pengendalian penyakit masih merupakan kendala

dalam upaya manajemen penyakit pada budidaya ikan,

t ermasuk penyakit Aero mo niasis. Efek samping dari

penggunaan bahan ant ibio t ik yang t idak t epat ant ara

la in d ap at m e n im b u lk an r e s is t e n s i p a d a b ak t e ri

pat o gen, mencemari lingkungan perairan, dan adanya

residu kimia dari ant ibio t ik pada pro duk perikanan

yang diko nsumsi (Flo res, 2011). Salah sat u alt ernat if

yang dapat dipilih untuk pencegahan penyakit ini adalah

dengan aplikasi pro bio t ik.

Pro bio t ik d idefinisikan seb agai mikro o rganisme

ya n g m e m ilik i ke m a m p u a n u n t u k m e m o d ifika s i

ko mpo sisi bakt eri dalam saluran pencernaan hewan

akuatik, air, dan sedimen, sert a dapat digunakan untuk

suplemen pakan yang dapat meningkat kan kesehat an

inang dan berperan sebagai agen bio ko nt ro l (Flo res,

2011). Salah sat u mekanisme kerja pro bio t ik di dunia

p e rikanan yait u d e n gan m e m p ro d u ksi ko m p o n e n

memberikan gambaran mengenai ko ndisi kesehat an

dapat digunakan sebagai salah sat u indikat o r unt uk

menge valuasi efekt ivit as pemberian pro bio t ik pada

m e d ia p e m e lih a r a a n . Ch e lla d u r a i

et a l

. (2 0 1 3 )

menyat akan bahwa pemberian pro bio t ik

Lact obacillus acidophilus

melalu i pakan selam a 60 hari pada ikan

M yst u s m ont a n us

d a p a t m e n in g k a t k a n la ju

pert umbuhan spesifik dan memiliki pat o fisio lo gi hat i

d an insan g yang le bih baik d ib an d in gkan ko n t ro l.

Berdasarkan hal tersebut tujuan melakukan penelitian

ini adalah mengevaluasi efek pemberian probiot ik pada

media pemeliharaan t erhadap laju pert umbuhan dan

perubahan hist o pat o lo gi o rgan ikan lele dumbo yang

diinfeksi

Aeromonas hydrophila

.

BAHAN DAN M ETODE

Persiapan Isolat Probiot ik dan Patogen

(3)

Paramet er yang diamat i pada penelit ian ini adalah

laju p ert um bu h an sp esifik, hist o p at o lo gi hat i dan

ginjal, sert a kualit as air meliput i suhu, o ksigen t erlarut

(DO), d e r aja t k e a s a m a n (p H), d a n a m o n ia . La ju

pert umbuhan spesifik ikan dihit ung mulai bo bo t awal

sampai akhir penelit ian berdasarkan Effendi (2002)

yaitu:

yang diambil hat i dan ginjal dari satu eko r ikan dengan

masing-masing perlakuan pasca infeksi berdasarkan

met o de yang dijelaskan o leh Ho ssain

et al

. (20 07).

Param et er kualit as air yang m eliput i DO, suhu , pH,

dan amo nia diukur pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28.

Ran can gan yang digun akan p ada pe ne lit ian in i

t iple Range Test

(DMRT). Dat a hist o pat o lo gi dianalisis

secara deskript if berdasarkan jumlah kerusakan pada

o rgan ikan pada beberapa bagian o rgan. Jika jumlah

ke ru sakan o rgan h an ya d i sat u b agian (fo kal), d i

signifikan lebih t inggi (1,708%) dibanding perlakuan

pemberian probiot ik

Bacillus

P4I2 (1,386%) dan kont ro l

p o s it if (K+ , 1 ,1 8 4 %) (P< 0 ,0 5 ); ak an t e t ap i t id ak

b e rb e d a sign ifikan d e n ga n p e rlaku a n p e m b e rian

kombinasi pro biot ik (

Bacillus

ND2 +

Bacillus

P4I2) yaitu

1,512% dan ko ntrol negat if (K-) 1,548% (P> 0,05). Selain

it u, perlakuan pemberian pro bio t ik

Bacillus

P4I2 t idak

b e rb e d a n yat a d e n gan se lu ru h p e rlaku an ke cu ali

perlakuan pemberian pro bio tik

Bacillus

ND2

(P> 0,05).

Berdasarkan hasil pengamat an laju pert umbuhan

s p e s ifik , p e m b e r ia n p r o b io t ik

Baci l l u s

ND2

menunjukkan nilai pert umbuhan yang paling t inggi

dibandingkan perlakuan lain, t erutama ko nt ro l. Hal ini

d id u g a b a h w a p r o b io t ik

Baci l l u s

ND2 m e m ilik i

kemampuan dalam merangsang pertumbuhan ikan lebih

baik dibandingkan pro bio t ik

Bacillus

P4I2. Perbedaan

kemampuan ini diduga disebabkan karena perbedaan

meningkat kan kecernaan pakan karen a mempunyai

enzim lipo litik, pro teolit ik, dan amilolit ik.

Bacillus

P412

Tabel 1.

Ko mbinasi perlakuan aplikasi pro bio tik

Bacillus

secara

in vivo

pada budidaya

ikan lele dumbo (

Clarias gariepinus

)

Table 1.

Combination treatment of probiotic

Bacillus

in vivo in

African cat fish

(4)

adalah bakt eri yang mempunyai kemampuan

quorum quenchi ng

yan g m e n ce ga h t e r b e n t u k n ya

quor um sensing.

Kemampuan

Bacillus

P412 belum cukup unt uk

membantu mengendalikan penyakit

M ot ile Aeromonads Sept icemia

yang diesebabkan o leh

A. hydrophila

. Hasil

penelit ian Sun

et al

. (2010) yang menyebut kan bahwa

pro biot ik jenis

Bacillus pumilus

dan

Bacillus clausii

dapat

meningkat kan perfo rma p ert umb uhan d an respo ns

imun ikan

Epinephelus coloides.

Ziaei-Nejad

et al

. (2005)

m e n ya t a k an b a h w a p ro b io t ik

Bacil l us

s p p . ya n g

d ia p lik a s ik a n le w a t m e d ia p e m e lih a r a a n d a p a t

m e n in gkat kan p e rt u mb u h an dan t in gkat sin t asan

udang putih India (

Fenneropenaeus indicus

). Peningkat an

la ju p e r t u m b u h a n s p e s ifik in i s e ja la n d e n g a n

dumbo juga dapat meningkat kan t ingkat sint asan dan

imunit as ikan lele dumbo dari infeksi

A. hydrophila

.

Hasil penelit ian ini sejalan dengan hasil penelitian dari

Abu mo u rad

et al

. (2 01 4 ) yan g m en yat akan b ahwa

pemberian pro bio t ik

Ent erococcus faecium

pada ikan

Oreochomis nilot icus

melalui pakan dapat meningkat kan

p e r u b a h a n h is t o p a t o lo g i ya n g le b ih r in g a n

dibandingkan ko nt ro l set elah diuji t ant ang dengan

A. hydr ophila

.

Selain it u, peningkat an pert umbuhan diduga juga

d ise b ab kan kare n a p e n u r u n an t in gkat st re s ikan

t erhadap fakto r kualit as air. Sehingga energi dari pakan

yan g m asu k ke d alam b ad an ikan se b agian be sar

d ia r ah k an u n t u k p e r t u m b u h a n . Fu

et al

. (2 0 0 7 )

menyebut kan bahwa energi yang masuk dalam badan

ikan yang b erasal d ari pakan akan seb agian be sar

d ig u n a k a n u n t u k m e t a b o lis m e , s e b a g ia n la g i

digunakan unt uk pert umbuhan dan sisanya dibuang

dalam ben t uk fe ses. St res pada ikan me nyebab kan

penurunan pert umbuhan, t ingkah laku yang abno rmal,

penurunan sist em imun ikan, dan resist ensi t erhadap

penyakit (Lupat sch

et al

., 2010). Fakt or penyebab st res

(stresso r) pada ikan dapat berasal dari kualit as air (Luz

et al

., 20 08; Bro go wski

et al

., 2 005; Mallya, 20 07),

bio marker unt uk menget ahui ko ndisi kesehat an ikan

Gambar 1. Laju pert umbuhan ikan lele dumbo (

C. gariepinus

) pada perlakuan

pro bio t ik

Bacillus

ND2 ,

Bacillus

P4I2, Ko m (

Bacillus

ND2+

Bacillus

P4I2) dan ko nt ro l

(5)

Ke terang an (Not e): + : Kerusakan sel fo kal (focal cell necr osi s), + + : ke rusakan se l m ult ifo kal (mult i focal cell necrosi s), + + + : keru sakan sel d ifu sa (di ffuse cell necrosi s); V: vakuo lisasi (vacuolizat ion), I: infilt rasi (i nfil t rat at ion), H: Haemo rrhagi (haemor rhage), N: Ne kro sis (necrosi s)

Gambar 2. Hist o pat o lo gi hat i dan ginjal ikan lele dumbo (

Clarias gariepinus

) pada perlakuan

penambahan pro bio t ik dan bakt eri pat o gen dalam pemeliharaan selama 30 hari

Figure 2. Hist opat hological feat ures of liver and kidney of African cat fish (Clarias gariepinus)

(6)

d a la m (St e n t ifo r d

et a l

. , 2 0 1 4 ). Pe m e r ik s a a n

hist o pat o lo gi dalam penelit ian ini dilakukan pada o

r-gan hat i dan ginjal. Hal ini sesuai denr-gan pernyat aan

Lait h & Najiah (2013) yait u gejala ikan yang t erserang

A. hydrophila

adalah ikan lemas, nafsu makan menurun,

nekro sis dan hipert ro pi pada kulit , hiperplasia dan

infilt rasi leuko sit pada insang, inflamasi pada ginjal,

hat i, dan limpa.

Ha s il p e n g a m a t a n h is t o p a t o lo g i ik a n u ji

(Gam b a r 2 ) m e n u n ju kkan b ah wa t e rjad i in filt rasi

(pemasukan) sel leuko sit dan haemo rrhagi pada hat i

dan ginjal pada seluruh perlakuan probiotik (ND2, P4I2,

Ko m ), se rt a p ad a p e rlaku an ko n t ro l (K+ d an K-).

Kh u s u s p a d a p e r la k u a n k o n t r o l p o s it if (K+ ),

m e n gala m i ke ru sak an p alin g p ar ah , yait u t e rjad i

vaku o lisa si se l e p it e l h at i se cara e kst e n s if, se rt a

t erjadi haemo rrhagi dan nekro sis pada t ubulus ginjal.

Derajat kerusakan pada seluruh perlakuan pro bio t ik

dan ko nt ro l negat if (K-) hanya t erjadi secara fo kal (+ ).

Se d an gk a n p a d a p e rlak u a n k o n t r o l p o sit if (K+ )

menunjukkan derajat kerusakan o rgan yang lebih parah

yait u b erkisar p ad a m u lt ifo kal sam p ai difu s (+ +

sampai + + + ).

Pada seluruh perlakuan pro bio t ik (ND2, P4I2, dan

Ko m), se rt a ko n t ro l t e rjad i in filt rasi leu ko sit pada

pascainfeksi pada ikan t ilapia hibrid (

Oreochromis

sp.).

Pe n gam at an p ad a p e rlaku an ko n t ro l p o sit if (K+ )

menunjukkan perubahan pat o lo gis yang paling parah

dibandingkan perlakuan lain, yait u t erjadi vakuo lisasi

s e l e p it e l h a t i s e ca r a e k s t e n s if, s e r t a t e r ja d i

haemorrhage

dan nekro sis pada t ubulus ginjal.

Hemo ragi merupakan peristiwa keluarnya darah dari

menyert ai degenerasi sel pada set iap kehidupan hewan

d a n m e r u p a k a n t a h a p a k h ir d e g e n e r a s i ya n g

irreversibel. Nekro sis dapat disebabkan o leh t rauma,

agen-agen bio lo gis (virus, bakt eri, jamur, dan parasit ),

agen-agen kimia at au t erjadinya gangguan t erhadap

penyediaan darah pada suat u daerah khusus (Plumb,

penelit ian Miyazaki

et al

. (2001) menyebut kan bahwa

ik an co lo r car p (

Cypr i nus car pio

) d i Je p a n g yan g

t erinfeksi virus co ro na dan

A. hydrophila

mengalami

haemorrhage

pada hat i, ginjal, limpa, dan permukaan

kulit . Vakuo lisasi pada sel hat i juga dit emukan pada

pro bio t ik yang dapat menurunkan jumlah pat o gen

A. hydrophila

seh ingga t idak m enyeb abkan ke rusakan

o rgan yang parah. Sedangkan pada perlakuan ko nt ro l

po sit if (K+ ) menun jukkan derajat kerusakan o rgan

yang lebih parah yait u berkisar pada mult ifo kal sampai

d ifu s (+ + sam p ai + + + ). Hal in i d id u ga k are n a

p o p u la s i p a t o g e n

A. h yd r op h i l a

p a d a m e d ia

peme liharaan yang t inggi dan t idak adanya bakt eri

pro b io t ik di d alamn ya yang be rpe ran m en uru nkan

jumlah pat o gen

A. hydrophila

. Hasil penelit ian Ulkhaq

et al

. (201 4) m enyat akan bahwa t erjadi pen urun an

ju m lah b akt eri p at o ge n

A. hydrophila

p ad a m e d ia

pemeliharaan ikan lele dumbo yang diberi pro bio t ik

Bacillus

.

Kualitas Air

Paramet er kualit as air yang diamat i pada penelit ian

ini adalah o ksigen t erlarut , suh u pH, sert a amo nia

yang diukur pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28. Hasil

pengamat an dit ampilkan pada Tabel 2.

(7)

t e rlarut d ibut uhkan o leh ikan unt u k me nghasilkan

energi dari pakan yang m asuk ke d alam badannya.

Se h in g ga jika DO d a lam k o n d isi o p t im u m m a ka

met abolisme dalam badan ikan akan o ptimal dan energi

yang dihasilkan akan banyak, sehingga akan banyak

t erdapat kelebihan energi yang dapat digunakan untuk

pert umbuhan.

Nilai pH air pemeliharaan ikan lele dumbo berkisar

ant ara 5-8. Nilai pH ini berada pada kisaran o pt imum

unt uk pemeliharaan ikan lele karena pH o pt imal untuk

pert umbuhan ikan lele adalah 4,5-8,5 (

Depart ement of Wat er Af fai r s and Forest r y

, 1 9 9 6 ). Nila i p H d ap at

memengaruhi laju reaksi, sert a t ekanan o smo sis dalam

badan ikan , se hingga secara t idak langsu ng d ap at

memengaruhi pert umbuhan ikan.

Kadar amo nia air pemeliharaan ikan lele dumbo

mulai awal sampai akhir penelitian berkisar antara

0,01-0,14 mg/L. Ko ndisi ini masih aman unt uk kehidupan

dan pert umbuhan ikan lele dumbo karena kandungan

amo nia yang mampu dit o lerir o leh ikan lele dumbo

adalah 0-0,3 mg/L (

Depart ement of Wat er Affairs and Forest r y

, 1996).

KESIM PULAN DAN SARAN

Pemberian probio t ik

Bacillus

ND2 dengan dosis 10

4

CFU/m L p a d a m e d ia p e m e lih a r a a n e fe k t if

o ccurrence and charact erizat io n o f t he

Aeromonas

Tabel 2.

Kisaran nilai kualit as air media pemeliharaan ikan lele dumbo

Table 2. The average value of wat er qualit y in African cat fish cult ure media

species fro m marine fishes.

World Journal of Fish; M arine Sciences

, 2(6), 519-523.

Abumourad, I.M.K., Kenwy, A.M., Ibrahim, T.B., Hanna,

M.I., & So liman, W.S. (2014).

Ent erococcus faecium

pro b io t ic as a gro wt h p ro mo t e r and it s im pact

o n t he expressio n o f t he ho st innat e immune in

cult u red

Oreochromis nilot icus

.

Reseach Journal of Pharmaceut ical, Biological, and Chemical Sciences

,

5(2), 1747-1761.

Adeyamo , O.K., Naigaga, I., & Alli, R.A. (2009). Effect

o f handling and t ranspo rt at io n o n haemat o lo gy

o f African cat fish (

Clar ias gariepinus

).

Journal of Fisheries Sciences

, 3(4), 333-341.

Adinat a, M.O., Sudira, I.W., & Berat a, I.K. (2012). Efek

ekst rak daun asibat a (

Angelica keisken

) t erhadap

gambaran hist o pat o lo gi ginjal mencit (

M us mus-culus

).

Bulet in Vet eriner Udayana

, 4(2), 55-62.

Al-Harbi, A.H., & Uddin, N.M. (2010). Bact erial po

pu-la t io n s o f Afr ica n ca t fis h ,

Cl ar i as g ar i epi nus

(Burchell 1822) cult ured in eart hen po nds.

Journal of Applied Aquacult ure

, 22, 187–193.

Bro go wski, Z., Sie we rt , H., & Kep lin ger, D. (20 05 ).

Fee din g an d gro wt h resp o n se s o f blu egill fish

(

Lepomis macrochirus

) at vario us pH levels

. Polish Journal of Environment al St udies

, 14(4), 517-519.

Chelladurai, G., Felicit t a, J., & Nagarajan, R. (2013).

Pr o t e c t ive e ffe c t o f p r o b io t ic d ie t s o n

haemat o bio chemical and hist o pat o lo gy changes

o f

M yst u s m ont a n us

(Je r d o n 1 8 4 9 ) a g a in s t

Aeromonas hydrophila

.

Journal of Coast al Life M edi-cine

, 1(4), 259-264.

(8)

6, Agricult ural Use. Aquacult ure Seco nd Edit io n.

Effendi, M.I. (2002)

.

Biologi perikanan. Yayasan Pustaka

Nusant ara. Bo go r, Indo nesia.

Flo res, M.L. (2011). The use o f pro bio t ic in

aquacul-t ure: an o ver view.

Int ernat ional Research Journal of M icrobiology

, 2(12), 471-478.

Ibrahem, M.D., Mo st afa, M.M., Arab, R.M.H., & Rezk,

M.A. (2008). Prevalence o f

A. hydrophila

infect io n

in wild and cult ured t ilapia nilo t ica (

O. nilot icus

) in

Egyp t .

8t h

Int ernat ional Symposium on Tilapia in Aquacult ure 2008.

p. 1257-1271.

Ibrahem, M.D. (2015). Evolut ion o f pro bio tic in aquatic

wo rld: Po t ential effect , t he current stat us in Egypt

an d recent pro spect ive.

Jour nal of Advanced Re-search

, 6, 765-791.

Lait h, A.R., & Najiah, M. (2013).

A. hydrophila

: Ant

imicro bial suscept ibilit y and hist o patho lo gy o f iso

-lat e s fro m d isease d Cat fish ,

Clar ias gar iepinus

(Burchell).

Aquacult ure Research & Development

, 5(2),

1-7.

Lupat sch, I., Sant o s, G.A., Schrama, J.W., & Verret h,

J.A.J. (2010). Effect o f st o cking densit y and

feed-ing level o n energy expendit ure and st ress respo

n-siveness in Euro pean sea bass

Dicent rarchus labrax

.

Aquacult ure

, 298, 245-250.

Lusiast ut i, A.M., & Taukhid. (2011). Seleksi kandidat

p r o b io t ik a n t i

Aer om on as h ydr oph i l a

u n t u k

pengendalian penyakit ikan air t awar. Balai Riset

Perikanan Budidaya Air Tawar. Bo go r, 13 hlm.

Luz, R.K., Mart in e z-Alvare z, R.M., De Ped ro , N., &

Delgado , M.J. (2008). Gro wt h, fo o d int ake

regu-lat io n an d m e t a b o lic a d a p t a t io n in Go ld fis h

(

Carassius aurat us

) expo sed t o different salinit ies.

Aquacult ure

, 276, 171-178.

Mad igan , M.T., Mart in ko , J.M., & Parker, J. (2 01 1).

Bro ck bio lo gy o f micro o rganisms. 1 3

th

Edit io n.

Prent ice-Hall Inc., USA.

Mallya, Y.J. (2007). The effect o f disso lved oxygen o n

fish gro wth in aquacult ure [final pro ject].

Kingolwira Nat ional Fish Farming Cent re, Fisheries Division M in-ist r y of Nat ural Resources

dan

Tourism Tanzania

. 30

pp.

Miyazaki, T., Kageyama, T., Miura, M., & Yo shida, T.

(2001). Histo pat ho lo gy o f viremia-asso ciat ed

ana-aki-byo in co mbinat io n wit h

A. hydrophila

in co lo r

carp

Cyprinus carpio

in Japan.

Diseases of Aquat ic Organism

,

44, 109-120.

Naserizadeh, M., Nemat o llahi, M.A., & Ho sseini, S.V.

(201 3). Th e relat io nship bet ween wat er qualit y

paramet ers and respo nse t o densit y st ress in Pacu

(

Piaract us brachypomus

).

Int ernat ional Research Jour-nal of Applied

;

Basic Sciences

, 4(6), 1518-1523.

No vit a, H., Rusmana, I., Yuhana, M., & Pasaribu, F.H.

(2000). St udi pat o lo gi dari abses mult ifo kal pada

k a t a k (

Ran a ca t esb ei a na

).

Sem i n ar N asi ona l Pet ernakan dan Vet eriner

,

4 hlm.

Rey, A., Verján, N., Ferguso n, H.W., & Iregui, C. (2009).

Pat ho gene sis o f

A. hydr ophila

st rain KJ99

infec-lect ed fro m Kuwait Bay, Arabian Gulf.

M arine Envi-ronment al Research

, 98, 60-67.

(9)

Ulkhaq, M.F., Widan arni, & Lusiast ut i, A.M. (2 014).

Aplikasi probiotik

Bacillus

untuk pencegahan infeksi

Aer om onas hydr ophi l l a

p a d a ik a n le le .

Jur nal Akuakult ur Indonesia

,

13(2), 105-114.

Gambar

Table 1.Combination treatment of probiotic Bacillus in vivo  in African catfish
Gambar 1.Laju pertumbuhan ikan lele dumbo (C. gariepinus) pada perlakuan
Gambar 2.Histopatologi hati dan ginjal ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) pada perlakuan
Tabel 2.Kisaran nilai kualitas air media pemeliharaan ikan lele dumboTable 2.The average value of water quality in African catfish culture media

Referensi

Dokumen terkait

Hamzah, Andi, Hukum Acara Pidana Indonesia, (Jakarta:Sinar Grafika, 2002. ---,Hukum Acara Pidana (Edisi Revisi), Jakarta:Penerbit

Proses zonafikasi, tahap dimana bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan, yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang

Ketiga-ketiga penentu kepada keinginan diandaikan mempunyai hubungan dengan faktor motivasi dan faktor komitmen sukan serta penentu TPB dan penentu ini adalah

Perhitungan metode REBA diperoleh hasil bahwa grand score sebanyak 7 artinya alat perlu dilakukan perbaikan serta terdapat pada tingkat resiko yang sedang sehingga

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah memberikan berkah dan limpahan rahmat dan hidayah – Nya lah yang selalu membuat penulis bisa

Sangat besar sekali pengaruh bank dalam kehidupan masyarakat, antara lain sirkulasi perputaran uang dari masyarakat dan untuk masyarakat, mencetak uang untuk

PARAF TANGGAL UPDATE NO DOKUMEN. TANGGAL UPDATE

Analisis Pengaruh Kerapatan Gulma Teki (Cyperus Rotundus) Dan Dosis Pupuk N Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum, L)