• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter I Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Masalah Pada Neonatal dengan Kepatuhan Melakukan Kunjungan Neonatal di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter I Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Masalah Pada Neonatal dengan Kepatuhan Melakukan Kunjungan Neonatal di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang

terjadi pada wanita selama kehamilan adalah bersifat fisiologis dan bukan

patologis (Vivian, 2011).Kehamilan dapat dipersulit dengan berbagai gangguan

dan penyakit yang sangat mempengaruhi ibu dan janin.Patofisiologi gangguan

ini dapat menimbulkan efek negatif bagi kehamilan dan janin.

Mayoritas bayi baru lahir normal dan sehat, bayi tersebut tidak

memerlukan intervensi setelah pelahiran.Meskipun kelahiran dan persalinan

berjalan lancar, bayi masih perlu diamati untuk memastikan bayi

sehat.Menurunkan morbiditas dan mortalitas adalah tujuan semua pihak yang

terlibat dalam perawatan bayi baru lahir.Pengenalan dini terhadap masalah yang

muncul dan yang mungkin terjadi sangat penting agar penanganan yang sesuai

dapat dilakukan secepat mungkin (Myles, 2009).

Neonatus normal terus beradaptasi dengan kehidupan diluar kandungan

pada beberapa minggu pertama setelah kelahiran.Kondisi ini membutuhkan

penyediaan lingkungan yang optimal untuk kebutuhan psikologis. Upaya

kesehatan bayi antara lain diharapkan untuk mampu menurunkan angka

kematian bayi. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2012, angka kematian neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar

19 per 1000 kelahiran hidup menurun dari 20 per 1000 kelahiran hidup di tahun

(2)

Angka Kematian Neonatus (AKN) adalah jumlah kematian per 1000

kelahiran hidup yang terjadi antara kelahiran dan 28 hari pertama

kehidupan.Identifikasi dini bayi baru lahir berisiko tinggi merupakan langkah

pertama dalam mendeteksi dan menangani komplikasi untuk menurunkan

morbiditas dan mortalitas (Keperawatan Ibu & Bayi Baru Lahir Ed.3, 2005,

hal.05).

Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah pada masa

neonatus (bayi baru lahir umur 0 – 28 hari). Menurut hasil Riskesdas 2007

menunjukkan bahwa 78,85% dari kematian neonatal terjadi pada umur 0-6 hari.

Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan salah satu program yang

dianjurkan pemerintah untuk melakukan penilaian terhadap masalah – masalah

yang mungkin terjadi pada masa neonatal.

Pengelolaan bayi sakit pada usia 1 hari sampai 2 bulan pada MTBM,

meliputi penilaian tanda dan gejala, penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan,

penentuan tindakan dan pengobatan, pemberian konseling, pemberian pelayanan

dan tindak lanjut (Nur Wafi, 2010 hlm. 8).

Setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih

sering (minimal 2 kali) dalam minggu pertama.Kunjungan neonatus merupakan

salah satu intervensi untuk menurunkan kematian bayi baru lahir.

Pencapaian Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap cukup baik di Indonesia.

Terdapat 26 provinsi telah mencapai Renstra 2013 yaitu 84%, di Provinsi Jawa

Tengah sebesar 95,41%, Kepulauan Bangka Belitung 94,47% dan DI

Yogyakarta sebesar 94,33%. Namun, provinsi dengan capaian KN lengkap

terendah adalah Papua sebesar 25,41%, Papua Barat sebesar 51,79% dan

(3)

Terdapat perbedaan antara cakupan Kunjungan Neonatal Pertama(KN1)

dengan cakupan KN lengkap di Provinsi Sumatera Utara. Dengan target renstra

2013 sebesar 89%, cakupan KN1 di Provinsi Sumatera Utara sebesar 84,86%.

Ini menunjukkan bahwa banyak ibu yang melakukan kunjungan neonatal hanya

padaKN1, atau hanya pada umur bayi baru lahir 6 jam – 48 jam yaitu sesaat

setelah persalinan dilakukan baik di rumah maupun di pelayanan kesehatan.

Kematian neonatal dini lebih banyak disebabkan secara instrinstik dengan

kesehatan ibu dan perawatan yang diterima sebelum, selama dan setelah

persalinan.Hal ini pada umumnya disebabkan oleh manajemen persalinan yang

tidak sesuai dengan standar dan kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan

kehamilannya ke tenaga kesehatan (Allen, 2008).

Menurut tempat tinggal, persentase kunjungan neonatuslengkap di

perkotaan lebih tinggi daripada di pedesaan. Di pedesaan, 26,7 persen anak

balitatidak pernah melakukan kunjungan neonatus. Semakin tinggi tingkat

pendidikan kepala rumahtangga, semakin tinggi pula persentase kunjungan

neonatuslengkap. Menurut jenis pekerjaan kepala rumah tangga, kunjungan

neonatus lengkap tertinggipada jenis pekerjaan pegawai (49,3%) dan terendah

pada kelompok pekerjaanpetani/buruh/nelayan (33,2%).Persentase balita yang

tidak pernah melakukan kunjungan neonatus semakin rendah seiringdengan

semakin tingginya tingkat pendidikan. Menurut jenispekerjaan, balita yang tidak

pernah melakukan kunjungan neonatus tertinggi pada jenispekerjaan

petani/nelayan/buruh (27,6%) dan terendah pada kelompok pekerjaan pegawai

(13,4%) (Riskesdas, 2013).

Mengingat pentingnya pengetahuan ibu tentang masalah yang umum

(4)

maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Hubungan antara pengetahuan ibu tentang masalah pada neonatal dengan

kepatuhan melakukan kunjungan neonatal di Desa Tanjung Sari Kecamatan

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015”

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana

hubungan antara pengetahuan ibu tentang masalah pada neonatal dengan

kepatuhan melakukan kunjungan neonatal di Desa Tanjung Sari Kecamatan

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang masalah pada

neonatal dengan kepatuhan melakukan kunjungan neonatal di Desa Tanjung

Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang masalah pada neonatal di

Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2015.

b. Untuk mengetahui kepatuhan ibu melakukan kunjungan neonataldi

Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2015.

c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang masalah

(5)

Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Dapat menjadi acuan pada tenaga kesehatan untuk dapat meningkatkan

cakupan kunjungan neonatal.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan

Dengan memberikan asuhan kebidanan, diharapkan dengan tercapainya

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa Baru falur SNMPTN DIVISI IPS Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012, sebagai:. PENANGGTING JAWAB

Dari hasil penelitian yang telah dianalisis dan didukung dengan landasan teori maka penelitian Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kegawatdarutan Pada Balita Dengan Tindakan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Diet Rendah Purin Terhadap Kepatuhan Penderita Asam Urat Adapun skripsi ini bukan milik

Adalah strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda

Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut2. Usap dan gosok juga

Dalam konflik antara Israel dan Palestina telah beberapa kali dilakukan perjanjian untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi antara kedua pihak yang sama-sama menyatakan

Puncak Chimborazo di wilayah Ekuador adalah titik di permukaan bumi yang paling jauh dari pusat bumi karena adanya gelembung khatulistiwa (equatorial

Yang membedakan film secara semiotis dari objek-objek desain lainnya, yaitu bahwa film selalu berisikan unsur-unsur tanda berupa objek (object) yang difilmkan; konkarya