• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP inovasi P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP inovasi P"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP PERAN

PERAWAT

Ns. Akhmad Yanuar Fahmi .P. S,kep

(staf dosen Stikes BAnyuwangi, Mahasiswa S2 Keperawatan UNDIP)

.

Beberapa hari terakhir, kita kerap disuguhi tentang data tenaga kesehatan di Indonesia. Data tersebut tersebar luas di berbagai media di Indonesia, baik media online maupun media offline. Sumber info dari penyebaran data tersebut pun tidak tanggung-tanggung langsung dari pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dalam hal ini disampaikan langsung oleh Sang Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) .

Dalam data Kementerian Kesehatan, pada akhir tahun 2013, jumlah perawat di Indonesia adalah 220.575 jiwa.,jumlah ini tergolong besar di banding dengan tenaga dokter di Indonesia yang mencapai 150.857. Pelayanan keperawatan sendiri merupakan pelayanan yang paling utama yang diberikan kepada pasien di rumah sakit. Selain dilakukan dalam 24 jam, pelayanan keperawatan juga sangat mempengaruhi keberadaan dan psikologis pasien, baik sebelum maupun sesudah mendapatkan penanganan dari dokter

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat perlu adanya suatu sistem yang baik, agar jumlah tenaga Kesehatan terutama keperawatan yang jumlahnya besar bisa di distribusikan dengan maksimal.. Dengan jumlah perawat yang begitu besar perlu adanya suatu sistem yang baik dan di dukung dengan kinerja anggota yang baik. Kinerja perawat harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu: lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja, disiplin kerja, komunikasi dan faktor – faktor lainnya (Siagian, 2006).

(2)

jika pemimpinnya mampu menggerakkan bawahan dengan baik. Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada pasien maka dibutuhkan dan di perlukan adanya pengelolaan sumber daya manusiaatau tenaga kesehatan yang tepat untuk mencapai keberhasilan dan tujuan darisuatu instansi pelayanan kesehatan melalui manajemen yang baik. Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada pasien maka dibutuhkan dan di perlukan adanya pengelolaan sumber daya manusia atau tenaga kesehatan yang tepat untuk mencapai keberhasilan dan tujuan dari suatu instansi pelayanan kesehatan melalui manajemen yang baik, sebagai alat untuk mencapai tujuan berupa mutu pelayanan yang sesuai harapan dan tuntutan publik masa kini.

Kepemimpinan yang efektif membantu mengatasi hambatan yang dirasakan dan masalah komunikasi antara unit kerja serta pelayanan di rumah sakit atau Puskesmas menjadi lebih efisien dan efektif. Pelayanan menjadi semakin terpadu khususnya integrasi dari semua kegiatan manajemen mutu dan peningkatan di seluruh rumah sakit dan Puskesmas sehingga memberikan hasil (outcome) yang lebih baik bagi pasien. Salah satu bentuk kepemimpinan yang diyakini dapat mengimbangi pola pikir dan refleksi paradigma baru dalam arus globalisasi dirumuskan sebagai kepemimpinan transformasional.

Kepemimpinan transformasional, digambarkan sebagai gaya kepemimpinan yang adil dan dapat memberdayakan Anggota/ SDM sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang di milikinya, Pemimpin pelayanan Kesehatan di Masyarakat dapat memanfaatkan SDM terutama perawat sesuai dengan komptensinya sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolaborator, konselor.

(3)

peran dan tugasnya sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolaborator, konselor dan sebagai panutan.dan itu juga dapat bermanfaat bagi pemberdayaan perawat sesuia fungsinya

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP MOTIVASI KERJA ANTAR ANGGOTA GABUNGAN KELOMPOK TANI LEMBANG AGRI DESA

Sidik ragam analisis jumlah klorofil daun karet (mg/L)

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “RISK ASSESSMENT PADA UNIT PENGELOLAAN

persampahan serta kondisi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara yang meliputi kesediaan masyarakat membayar retribusi,

emergency membutuhkan waktu 20 menit. Sedangkan untuk kegiatan pokok pelayanan radiologi terhadap pasien tidak emergency membutuhkan waktu rata-rata 12 menit.. Karena

Mengetahui bahwa nanti di kemudian hari ketika putranya menjadi raja akan memiliki musuh dari tanah Arab dan tanah Ajam, sang raja memerintahkan kepada patihnya yaitu

Model antrian yang diperoleh adalah (M/M/2):(GD/∞/∞), menunjukkan bahwa distribusi jumlah kedatangan dan jumlah pelayanan pelanggan di bagian Quick Service

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir dengan judul “Rancang Bangun