• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Bab I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Bab I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia sangat mempengaruhi ketercapaian dan kesuksesan pembangunan bangsa. Pendidikan memegang peranan kunci dalam pengembangan sumber daya manusia, yaitu sebagai pendekatan dasar dan bagian sangat penting dalam sistem pembangunan bangsa. Usaha pembangunan pendidikan dengan cara–cara konvensional seperti membangun gedung sekolah dan mengangkat guru baru, tidak lagi dapat dipandang sebagai strategi yang tepat dan mampu menjalankan transformasi pendidikan.

Pembaruan pendidikan tidak mungkin lagi dilakukan dengan cara-cara yang lama. Masalah-masalah dalam pendidikan sekarang, tidak mungkin dipecahkan dengan menggunakan pendekatan masa lalu (Miarso, 2004:299). Kondisi negara Indonesia yang unik, serta perubahan besar yang terjadi dalam lingkungan global mengharuskan kita untuk mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan, tanpa memandang usia, gender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Sistem tersebut selain dapat memperluas kesempatan pendidikan juga harus berfungsi dalam meningkatkan mutu pendidikan secara merata, meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, dan meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh, yang merupakan sub sistem dari sistem pendidikan nasional. Model pembelajaran seperti ini dikenal dengan nama pembelajaran elektronik yang selanjutnya disingkat dengan E-Learning.

Menurut Henderson mengatakan bahwa E-Learning memungkin-kan pebelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik

(2)

mengikuti pembelajaran di kelas (belajar di ruang maya). Hasil penelitian di Jerman (Ummat, dalam Munif, 2001:21) mengungkapkan bahwa siswa yang belajar dalam ruang maya lebih maju 20% dibandingkan siswa yang belajar dalam kelas konvensional. Lebih dari itu dengan diaksesnya teknologi informasi oleh siswa dipandang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajarnya (Unesco Apeid: Munif, 2001).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong

berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk meningkatkan

efektivitas dan fleksibilitas pembelajaran. Meskipun banyak hasil penelitian menunjukkan

bahwa efektivitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning cenderung sama bila

dibanding dengan pembelajaran konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa

diperoleh dengan e-learning adalah dalam hal fleksibilitasnya. Melalui e-learning materi

pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, disamping itu materi yang

dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar termasuk multimedia dengan cepat dapat

diperbaharui oleh pengajar.

Oleh karena perkembangan e-learning yang relatif masih baru, definisi dan

implementasi sistem e-learning sangatlah bervariasi dan belum ada standard yang baku.

Berdasarkan pengamatan dari berbagai sistem pembelajaran berbasis web yang ada di

Internet, implementasi sistem e-learning bervariasi mulai dari yang (1) sederhana yakni

sekedar kumpulan bahan pembelajaran yang ditaruh di web server dengan tambahan

forum komunikasi lewat e-mail atau milist secara terpisah sampai dengan yang (2) terpadu

yakni berupa portal e-learning yang berisi berbagai obyek pembelajaran yang diperkaya

dengan multimedia serta dipadukan dengan system informasi akademik, evaluasi,

(3)

Implementasi suatu e-learning bisa masuk ke dalam salah satu kategori tersebut, yakni

bisa terletak diantara keduanya, atau bahkan bisa merupakan gabungan beberapa

komponen dari dua sisi tersebut. Hal ini disebabkan antara lain karena belum adanya pola

yang baku dalam implementasi e-learning, keterbatasan sumberdaya manusia baik

pengembang maupun staf pengajar dalam e-learning, keterbatasan perangkat keras

maupun perangkat lunak, keterbatasan biaya dan waktu pengembangan. Adapun dalam

proses belajar mengajar yang sesungguhnya, terutama di negara yang koneksi Internetnya

sangat lambat, pemanfaatan sistem elearning tersebut bisa saja digabung dengan sistem

pembelajaran konvesional yang dikenal dengan sistem blended learning atau hybrid

learning. (2009@herman d surjono 3)

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat pesat. Hal ini

memberikan keuntungan tersendiri bagi dunia pendidikan terutama dalam proses

pembelajaran. Guru dan siswa yang selama ini menggunakan hari-hari efektif

pembelajaran di kelas atau bahkan di lingkungan kampus sekolah untuk melangsungkan

proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk

mendukung kelangsungan proses belajar mengajar bukan hanya pada saat jam pelajaran di

sekolah melainkan juga pada saat di luar jam pelajaran sekolah, misalnya di rumah

ataupun di tempat-tempat lain.

Kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di sekolah dapat kita kembangkan

dengan kegiatan pembelajaran di luar sekolah melalui e-learning yaitu electronic learning,

merupakan suatu pembelajaran melalui perangkat elektronik, dalam hal ini computer

(4)

sampaikan melalui jaringan internet yang dapat diakses oleh siswa kapanpun dan

dimanapun.

Guru akan mendapatkan kemudahan dalam mengkomunikasikan materi pembelajaran,

soal-soal evaluasi, ataupun dalam menjawab kesulitan-kesulitan belajar siswa tanpa harus

menunggu waktu tatap muka, sehingga kebutuhan siswa untuk mendapatkan jawaban atas

permasalahan yang dihadapinya akan segera terpecahkan. Melalui e-learning kita juga

dapat berdiskusi baik antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa yang dapat

dilakukan kapan saja. Siswa akan merasakan kemudahan dalam mendapatkan informasi

dan materi pelajaran dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini akan memacu semangat

siswa dalam mengikuti pelajaran dan memungkinkan terjadinya percepatan penguasaan

kompetensi dalam diri siswa. Efektifitas pembelajaran akan terpenuhi dengan

diterapkannya e-learning.

Anak sebagai sumber kurikulum (Nasution, 1991 ) di samping

masyarakat/kebudayaan dan pengetahuan. Kebutuhan dan minat anak juga merupakan

sumber penting bagi penentuan bahan pelajaran dan strategi pembelajarannya. Tiap

kurikulum harus memperhatikan anak. Berapa banyak perhatian itu bergantung pada

kedudukan dan peranan yang diberikan kepadanya. Dalam kurikulum yang bersifat

child-centered anak itu merupakan sumber utama sedangkan kurikulum yang society-child-centered

peranan anak minimal, sedangkan kurikulum yang menggunakan developmental tasks

diberikan peranan yang sama kepada anak dan masyarakat.

Anak dipandang sebagai salah satu sumber, disamping dunia pengetahuan dan

masyarakat, untuk menentukan apa yang akan dijadikan bahan pelajaran dan strategi

(5)

bagaimana anak tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhannya dan apa minatnya.

Dunia elektronik, dalam hal ini internet atau dunia maya saat ini merupakan dunia yang

sedang diminati oleh anak atau remaja, terbukti kegemaran para remaja untuk mengakses

situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain.

E-learning matematika melalui internet menjawab kebutuhan dan minat siswa dalam

mengembangkan kemampuannya di bidang matematika. Kemasan menarik yang juga

dilengkapi dengan ruang chatting akan mampu menambah minat siswa untuk belajar

matematika lebih intensif, dengan demikian akan mengembangkan potensi anak di bidang

matematika dan memperoleh prestasi belajar yang optimal.

SMA Krista Mitra Semarang dipilih sebagai tempat dilaksanakan penelitian sebagai

sumber data dari tesis ini. SMA Krista Mitra Semarang merupakan sekolah yang

mempunyai fasilitas sarana prasarana di bidang teknologi informasi sangat memadahi.

Hotspot Area di sekolah ini sudah ada sejak tahun 2005, hal ini sangat memungkinkan

sekali untuk pengembangan proses belajar mengajar sehari-hari menggunakan internet,

baik di sekolah maupun saat para siswa berada di rumah. Melalui internet, guru dan siswa

dapat mencari berbagai informasi yang berhubungan dengan pelajaran maupun

pendidikan.

Kondisi siswa SMA Krista Mitra sangat mendukung sekali untuk diadakannya

pembelajaran e-learning berbasis internet. Hal ini didukung dengan kemampuan para

siswa dalam mengakses internet sudah menjadi hal yang biasa dan tidak asing lagi, juga

dukungan sarana prasarana yang dimiliki oleh sebagian besar para siswa di rumah

masing-masing terdapat jaringan internet baik melalui saluran telepon kabel (speedy) maupun

dengan menggunakan modem dari operator-operator telepon sellular. Prasarana lain yang

(6)

memiliki laptop. Sangat disayangkan sekali jika kondisi ini tidak dimanfaatkan secara

maksimal oleh pihak sekolah untuk menyelenggarakan e-learning berbasis internet.

Berdasarkan latar belakang itulah maka penelitian ini mengambil judul :

”EFEKTIFITAS E-LEARNING MATEMATIKA BERBASIS MOODLE PADA POKOK

BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS X SMA KRISTA MITRA SEMARANG”. Pada

penelitian ini akan dilakukan kajian mengenai efektifitas e-learning matematika berbasis

moodle pada pokok bahasan trigonometri kelas X SMA Krista Mitra Semarang. Penelitian

ini juga akan menganalisis permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan e-learning

matematika berbasis moodle serta menentukan efektifitas pembelajaran tersebut di SMA

Krista Mitra Semarang.

1.2 Identifikasi Masalah

Pemanfaatan internet di SMA Krista Mitra untuk pembelajaran belum maksimal,

sekalipun dalam kurun waktu 5 tahun ini jaringan internet sudah ada di sekolah ini. Guru

yang menggunakan internet sebagai sumber belajar untuk memperkaya dirinya dan siswa

masih sangat minim sekali, demikian juga pemanfaatan internet oleh siswa sebagai bagian

dari pembelajaran sangat kecil prosentasenya. Pemanfaatan internet masih didominasi

dengan mengakses situs-situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan sejenisnya. Hal

ini sangat kecil sekali manfaatnya untuk dunia ilmu pengetahuan, bahkan cenderung

mengganggu konsentrasi belajar siswa. Pihak sekolah padahal sudah menganjurkan

kepada segenap civitas akademik untuk memanfaatkan internet sebagai penunjang

pembelajaran untuk menambah wawasan, meningkatkan mutu pembelajaran dan

meningkatkan prestasi belajar.

Pembelajaran dengan multimedia di SMA Krista Mitra sebenarnya bukan hal yang

(7)

terciptanya pembelajaran berbasis multimedia. Khusus untuk pembelajaran matematika,

tidak sepenuhnya materi pelajaran disampaikan dengan menggunakan multimedia, dalam

hal ini yang berkaitan dengan pemakaian computer dan LCD. Beberapa pokok bahasan

disampaikan dengan menggunakan media powerpoint dan dikombinasikan dengan cara

konvensional. Hal ini dilakukan agar para siswa mudah menyerap materi pelajaran

matematika yang dianggap oleh sebagian besar orang bahwa matematika itu sukar. Namun

demikian beberapa hal masih menjadi perhatian serius bagi peneliti yaitu tentang minat

atau motivasi siswa terhadap mata pelajaran matematika masih rendah. Tuntutan

pengayaan materi pada mata pelajaran matematika juga menjadi perhatian peneliti untuk

dapat mewujudkannya secara maksimal.

Terobosan baru yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pembelajaran matematika

dengan media internet berbasis moodle. Sebuah model pembelajaran yang belum pernah

dilakukan di SMA Krista Mitra Semarang yang sebenarnya mempunyai potensi besar

dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini dengan pemanfaatan kemajuan ICT.

Pemilihan pokok bahasan trigonometri dikarenakan materi ini apabila disampaikan

dengan cara konvensional kurang menarik karena banyak berhubungan dengan

sudut-sudut dan gambar-gambar bidang datar. Melalui media computer, gambar-gambar sudut-sudut

dan bidang datar akan dibuat menarik dengan berbagai macam animasi, sehingga

diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari trigonometri serta

meningkatkan pemahaman konsep trigonometri untuk dapat menyelesaikan permasalahan

yang berhubungan dengan trigonometri.

(8)

Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah melalui e-learning matematika berbasis moodle motivasi belajar siswa

pada pokok bahasan trigonometri mata pelajaran matematika mencapai ketuntasan

?

2. Apakah melalui e-learning matematika berbasis moodle pemahaman konsep

siswa pada pokok bahasan trigonometri mata pelajaran matematika mencapai

ketuntasan ?

3. Apakah melalui e-learning matematika berbasis moodle kemampuan pemecahan

masalah pada pokok bahasan trigonometri mata pelajaran matematika mencapai ketuntasan ?

4. Apakah melalui e-learning matematika prestasi belajar siswa pada pokok bahasan

trigonometri mata pelajaran matematika mencapai ketuntasan ?

5. Bagaimana efektifitas e-learning matematika berbasis moodle pada pokok bahasan

trigonometri kelas X SMA Krista Mitra Semarang ?

1.4Batasan Masalah

Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas suatu model pembelajaran yaitu

e-learning dengan media internet berbasis moodle pada pokok bahasan trigonometri.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila tuntas pada setiap variabelnya.

Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah : motivasi belajar,

pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan prestasi belajar.

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis motivasi belajar siswa pada pokok bahasan trigonometri

(9)

2. Untuk menganalisis pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan trigonometri

mata pelajaran matematika dalam e-learning matematika berbasis moodle.

3. Untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa pada pokok bahasan

trigonometri mata pelajaran matematika dalam e-learning matematika berbasis

moodle.

4. Untuk menganalisis prestasi belajar siswa pada pokok bahasan trigonometri mata

pelajaran matematika dalam e-learning matematika berbasis moodle.

5. Untuk menganalisis efektifitas e-learning matematika berbasis moodle pada pokok

bahasan trigonometri kelas X SMA Krista Mitra Semarang.

1.6Manfaat Penelitian

1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan model pembelajaran baru di SMA

Krista Mitra Semarang, khususnya mata pelajaran matematika.

2. Memberikan solusi dan masukan untuk kepentingan program peningkatan

kompetensi guru dalam melaksanakan tugas pokok guru, diantaranya

merencanakan, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi.

3. Membuka wawasan bagi guru dan siswa tentang pemanfaatan internet secara

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian

UjiNormalitas Pre-Test Kelompok Pull Buoy.. One-Sample

Tulis lengkap nama perguruan tinggi dengan huruf besar Contoh: Teknik Kimia INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 13 Bidang ilmu Tulis dengan huruf kecil.. Contoh: Panas Bumi 14 No HP Tulis

Untuk itu dalam penulisan ilmiah ini penulis membuat website yang dapat memberikan informasi kepada khalayak ramai yang berhubungan dengan dunia bisnis (e-commerce) yaitu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi ruptur perineum pada persalinan normal dan untuk mengetahui hubungan antara ruptur perineum dengan paritas,

18 November 2011, maka dengan ini diumumkan pemenang pelelangan umum untuk pekerjaan sebagaimana berikut:. Nornor