• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2 Model Problem Based Learning 2.1.2.1 Pengertian Problem Based Learning - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model on Natural Sciences Subject (IPA) Grade IV Elementary School

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2.1.2 Model Problem Based Learning 2.1.2.1 Pengertian Problem Based Learning - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model on Natural Sciences Subject (IPA) Grade IV Elementary School"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

4 2.1. Landasan Teori

2.1.1 Media Flashcard 2.1.1.1 Pengertian Media

Dalam proses pembelajaran tidak jarang guru menggunakan media di dalam maupun di luar kelas. Menurut (Arsyad, 2011) “media yang berarti ‘perantara’ atau ‘penengah’ berasal dari bahasa Latin yaitu medius.” Media diartikan sebagai alat yang digunakan dalam menyampaikan atau menggambarkan sebuah informasi. “Jika media digunakan dalam sebuah pengajaran, maka disebut media pembelajaran” baik secara grafis (visual)dan atau auditif.

Media elektronik adalah media yang dalam penggunaannya memerlukan alat elektronik, contohnya CD, video, maupun lagu (berupa suara). Media menurut (Arsyad, 2011) ialah

Istilah ‘media’bahkan sering dkaitkan atau dipergantikan dengan

kata ‘teknologi’ yang berasal dari kata latin tekne (bahasa Inggris art) dan

logos (bahasa Indonesia ‘ilmu’)

2.1.1.2 Flashcard

Salah satu bentuk media visual adalah flashcard. Pengertian flashcard dijelaskan oleh (Hamalik, 1994) bahwa “media flashcard merupakan media gambar datar yang termasuk dalam media visual diam. (Indriana, 2011) juga mengungkapkan bahwa “Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang ukurannya seukuran postcard atau sekitar 25

X 30 cm.” Media flashcard ini memiliki beberapa kelebihan seperti yang dikemukakan

(Sadiman, 2006) yaitu.

(1) sifatnya konkret, (2) gambarnya dapat menguasai keterbatasan waktu, (3) dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, (4) dapat memperjelas suatu masalah, dan (5) murah harganya dan mudah digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Flashcard adalah media kartu yang mempunyai dua sisi, dengan salah satu sisi memiliki gambar dan sisi lainnya memiliki huruf dan ukuran flashcard bisa bervariasi berdasarkan kebutuhan guru.

2.1.2 Model Problem Based Learning

2.1.2.1 Pengertian Problem Based Learning

(2)

1)Materi pembelajaran berbasis pada fakta...dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbatas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis; 3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kritis, analisis,...dalam memecahkan masalah; 4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotestik....; 5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran; 6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengubah cara berpikir siswa dari yang hanya menerima dan mendengarkan guru menjadi siswa yang mencari sendiri dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar dengan berpikir sistematis, analisis, dan kritis dalam menghadapi informasi maupun permasalahan yang disediakan guru. Guru bisa juga menggunakan berbagai jenis media pembelajaran baik media elektronik maupun non elektronik untuk mendukung proes pembelajran di kelas. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, memiliki tujuan yaitu agar siswa mampu mengembangkan kreativitas, inovatif, dan keaktifan dalam berpikir. (Kemdikbud, 2012) menyatakan,

“tujuan kurikulum 2013 yaitu bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), Terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran”.

Dalam Kurikulum 2013, guru harus dapat menerapkan pendekatan saintifik yang bertujuan untuk membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi sistematis, analitis, dan bermakna bagi siswa. Kemampuan guru dalam mengolah cara penyampaian pelajaran sangat diperhatikan dalam pengimplementasian kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan guru sebagai kunci utama dan sebagai pelaku kurikulum. Guru harus memahami materi pelajaran yang diajarkan dan memahami berbagai model pembelajaran agar memiliki perencanaan mengajar yang matang.

Pada model pembelajaran Problem Based Learning siswa bisa belajar melalui permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari - hari. Siswa dirangsang untuk bisa melakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Model pembelajaran ini berpusat pada siswa, sehingga memiliki manfaat bagi individu maupun untuk kelompok.

(3)

mengidentifikasi sumber informasi, diskusi, dan pembagian tugas; dan melaporkan, mendiskusikan penyelesaian masalah yang mungkin, melaporkan kemajuan yang dicapai setiap anggota kelompok, serta presentasi di kelas; (2) kegiatan perorangan, yaitu siswa melakukan kegiatan membaca berbagai sumber, meneliti, dan penyampaian temuan; dan (3) kegiatan di kelas, yaitu mempresentasikan laporan, dan diskusi antara kelompok di bawah bimbingan guru. (Rusmono, 2012)

Beberapa definisi mengenai Problem Based Learning menurut beberapa ahli sebagai berikut :

1.Problem based learning merupakan model pembelajaran yang bertujuan merangsang peserta

didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari - hari, dihubungkan dengan pengetahuan yang dipelajarinya. (Mulyasa, 2014)

2.Problem based learning (PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam

kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan. Barrows dalam (Amir, 2010, hal. 21)

3.Problem based learning merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar belajar untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Dutch dalam (Amir, 2010, hal. 21)

2.1.2.2 Manfaat Model Problem Based Learning

Menurut pendapat ahli yang telah mendefinisikan model problem based learning dapat ditarik simpulan bahwa ciri utama yang selalu ada ialah ditunjukannya sebuah permasalahan kepada siswa untuk memulai pembelajaran. Penggunaan masalah ini dapat ditemui di dunia nyata dan mengharuskan siswa untuk menyelesaikannya. Beberapa manfaat model problem based learning menurut Smith dalam (Amir, 2010, hal. 27) antara lain:

(4)

2.1.2.3 Tahap Pembelajaran pada Model Problem Based Learning

Problem based learning memiliki 5 prosedur tahap pelaksanaan menurut (Mulyasa,

2014), yaitu:

Tahap pertama, merupakan tahap orientasi masalah. Peserta didik harus melakukan pengamatan

terhadap masalah yang dijadikan objek dalam pembelajaran.

Tahap kedua, tahap untuk mengorganisasikan kegiatan. Mengorganisasikan kegiatan berarti

memberi waktu terhadap peserta didik untuk menyampaikan pertanyaan mengenai masalah yang disajikan.

Tahap ketiga, membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok. Guru mulai mengawasi

peserta didik dan memberikan dorongan agar peserta didik bisa melakukan percobaan untuk memperolah data dalam menyelesaikan masalah yang dikaji.

Tahap keempat, mengembangkan data dan menyajikan hasil. Peserta didik menghubungkan data

yang dimiliki dan mencocokan dengan data dari sumber yang lain.

Tahap kelima, menganalisis dan evaluasi proses. Pada tahap terakhir peserta didik melakukan

analisis lalu evaluasi terhadap masalah yang telah dikaji. 2.2 Hasil - Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang dijadikan acuan adanya penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan (Sari, 2014) yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Flash Card Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bagi Siswa Kelas I Sekolah Dasar Negeri 2 Ngroto Gubug

Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014” Penelitian kedua ialah penelitian (Nurhikmah, 2012)

dengan judul “Keefektifan Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Adiwerna 04

Kabupaten Tegal” Hasil penelitian ketiga oleh (Ikasari, 2013) yang telah melakukan pemanfaatan

“Penerapan Model Make a Match Dengan Media Flashcard dalam Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas VB SD Islam Al Madina.” Dan Hasil penelitian (Wulandari, 2015) dengan judul “Pengaruh Penerapan Problem Based Learning Terhadap Kemandirian Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Se-Gugus III, Kecamatan Temon, Kabupaten

Kulon Progo” Kesimpulan dari penelitian ini yaitu :

(5)

2.3 Kerangka Pikir

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari oleh siswa di sekolah dasar, aspek yang diasah meliputi mengamati lingkungan, cinta lingkungan, merawat dan menjaga lingkungan. Siswa diharapkan mampu untuk mencintai dan menghargai tempat tinggal mereka, selain itu siswa juga diharapkan bisa mendapatkan informasi dengan memperluas konsep dari informasi yang telah mereka dapatkan. Kemampuan ini sangat diperlukan siswa untuk menunjang kemampuan yang dimiliki untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, dapat disimpulkan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SD NEGERI 060851 MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PHP..

Dilihat Dari banyaknya pasien yang datang ke klinik gigi Dentaloka tersebut, maka klinik gigi membutuhkan suatu sistem informasi yang sistematis dan terotomatisasi,

Rencana belanja dana kapitasi JKN dianggarkan dalam kelompok Belanja Langsung dan diuraikan ke dalam jenis, obyek, dan rincian obyek belanja sesuai kode rekening

Let R be commutative ring with unity of characteristic p where p is prime number.. Let R be an integral domain of order m, show that characteristic of R

Membawa dokumen Kualifikasi Asli serta Hard Copynya dari data-data isian formulir kualifikasi yang diinput di dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat website

Theoretically, this study is expected to enrich the literature on need analysis for economics and business students of vocational school in the context of 2013

Oleh karena itu, menyelamatkan daerah dari sampah dengan melalui komunikasi kepada masyarakat dalam bentuk sosialisasi demi menyampaikan pesan tentang “LISA”

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi