• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW BUKU HUKUM LINGKUNGAN PERSPEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVIEW BUKU HUKUM LINGKUNGAN PERSPEKTIF"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW BUKU HUKUM LINGKUNGAN PERSPEKTIF GLOBAL DAN

NASIONAL

Agus Taufiqur Rohman

Agustaufiqur.r@students.unnes.ac.id

Judul Buku : Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasional

Pengarang : Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum.

Penerbit : Raja Grafindo Persada

Tahun Terbit : 2014

Kota Penerbit : Depok

Bahasa Buku : Indonesia

Jumlah Halaman : 258

ISBN : 978-979-769-684-9

Pembahasan Review:

Buku yang ditulis oleh Dr. Muhammad Akib, S.H., M.Hum. yang berjudul Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasional pada tahun 2014 merupakan revisi dari buku yang berjudul “Hukum Lingkungan, Kebijakan dan Pengantar Hukum Global dan Nasional” yang terbit tahun 2008. Edisi revisi ini dilakukan dalam rangka mengikuti perkembangan hukum lingkungan, terutama aspek hukum normatifnya pasca keluarnya UUPPLH-2009. Dalam buku ini disajikan delapan bab. Pertama, konsep lingkungan dan permasalahannya. Kedua, kebijakan lingkungan: global, regional, dan nasioanal. Ketiga, hukum lingkungan dan perkembangannya (global dan nasional). Keempat, peraturan perundang-undangan lingkungan. Kelima, hukum lingkungan administrasi. Keenam, hukum lingkungan kepidanaan. Ketujuh, hukum lingkungan keperdataan. Kedelapan, penegakan hukum lingkungan.

(2)

ketentuan-ketetuan pokok pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan Undang-Undang. Kemudian dibagian daya dukung dan daya tampung lingkungan membahas secara yuridis konsep daya dukung lingkungan hidup yang dirumuskan dalam pasal 1 angka 7 UUPPLH-2009. Tetapi disini tidak menerangkan daya tampung lingkungan atau membahas daya tampung lingkungan, penulis hanya mengaitkan daya tampung lingkungan ke daya dukung lingkungan. Dibagian permasalahan lingkungan global, regional, dan nasional penulis mencotohkan beberapa kasus permasalahan lingkungan yang ada dibeberapa negara, diantarnya masalah lingkungan berupa asap kabut di Los Angeles. Kekeringan di Afrika da kebakaran gudang di Swiss. Penulis juga membahas akibat permasalahan lingkungan yang ada di Nasional dan Global.

Bab kedua penulis membagi menjadi empat bagian yakni: a) Pengertian kesadaran dan kebijakan lingkungan. b) Kebijakan lingkungan global internasional. c) Kebijakan lingkungan regional. d) kebijakan lingkungan nasioanl. Dibagian pengertian kesadaran dan kebijakan lingkungan membahas tentang pengertian kesadaran lingkungan dan pengertian kebijakan lingkungan. Kemudian dibagian kebijakan lingkungan global internasional penulis membahas kebijakan lingkungan global internasional berdasarkan kesepakatan-kesepakatan inernasional mengenai lingkungan yakni berupa konferensi internasional, kesepakatan internasional dan lenbaga-lembaga internasional. Contoh yang ditulis pengarang buku “Hukum Lingkungan Perspektif Global dan Nasional” dalam konferensi internasional adalah konferensi stockholm, Swedia (1972), konferensi nairobi, Kenya (1982), konforensi rio de janeiro, Brazil (1992), dan konferensi johannesburg, Afrika Selatan (2002). Kemudian contoh yang diberikan penulis dalam kesepakatan internasional adalah International Convention for the Prevention of Pollution of the Sea by Oil, Internatinoal Convention on Civil Liabilty for Oil pollution Damage (Civil Liabilty Convention=CLC), International Convention Relating to Intervention on the High Seas in Cases of Oil Pollution Causalities, Convention on Wetlands of Internasional Importance Especially as Waterflow Habitat (Wetlands Convention), Convention on International Trede in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), World Conservation strategy (WCS), World Charter for Nature (WCN), dan United Nations Convention on the Law of the sea (UNCLOS). Dan contoh lembaga-lembaga Internasional adalah United Nations Environment Programme (UNEP), World Commission on Environment and Development (WCED), United Nations Development Programme (UNDP), International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), World Wide Fund for Nature (WWF) dan Organization for Economic Co-operetion and Development (OECD). Kemudian dibagian Kebijakan Lingkungan Regional penulis membagi kebijakan menjadi dua yaitu kebijakan lingkungan regional Asia-Afrika dan kebijikan lingkungan regional ASEAN. Dibagian kebijakan lingkungan nasioanl penulis hanya menceritakan sejarah kebijakan lingkungan.

(3)

Hukum Lingkungan dan Pengertian Hukum Lingkungan serta menerangkan tentang ruang lingkup hukum lingkungan. Penulis juga memaparkan pendapat Koesnadi Hardjasoemantri bahwa ruang lingkung hukum lingkungan di Indonesia dapat meliputi aspek-aspek sebagai: 1) Hukum tata lingkungan. 2) Hukim Perlinmdungan Lingkungan. 3) Hukum Kesehatan Lingkungan. 4) Hukum Pencemaran Lingkungan (dalam kaitannya dengan misalnya pencemaran oleh industri, dan sebagainya). 5) Hukum Lingkungan Transnasional atau Internasional (dalam kaitannya dengan hubungan antarnegara). 6) Hukum Sengketa lingkungan (dalam kaitannya dengan misalnya penyelesaian masalah ganti kerugian, dan sebagainya). Kemudian dibagian kedudukan hukum lingkungan penulis menyimpilkan bahwa kedudukan hukum lingkungan berkedudukan sebagai cabang ilmu hukum yang berdiri sendiri yang secra substansial materi muatannya sebagian besar merupakan bagian hukum adminstrasi. Dibagian perkembangan hukum lingkungan global penulis menjelaskan bagaimana perkembangan hukun global sebgai cabang ilmu hukum yang berdiri sendiri dan dikenal diseluruh penjuru dunia. Sedangkan dibagian pekembangan hukum lingkungan nasional penulis menjelaskan tentang perkembangan UUPLH.

(4)

sistematika dan materi muatan 2009, serta Implikasi berlakunya UUPPLH-2009 terhadap sistem hukum lingkungan nasional.

(5)

UUPLH-2009, PP No.27 Tahun 2012, Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dan Pasal 3 UU No.26 Tahun 2007.

Dibab keenam yakni Hukum Lingkungan Kepidanaan penulis membagi menjadi empat bagian yaitu: a) pengertian hukum lingkungan kepidanaan. b) delik lingkungan dan unsur-unsurnya. c) sanksi (ancaman hukuman) pidana lingkungan. d) tanggung jawab pidana badan hukum (korporasi) dan pejabat. Bagian pengertian hukum kepidanaan penulis menerangkan beberapa pengertian hukum pidana dikalangan ahli hukum. Salah satunya Koesnadi Hardjasoemantri dan Andi Hamzah. Sedangkan dibagian delik lingkungan dan unsur-unsurnya mejelaskan ketentuan secara umum rumusan delik lingkungan yang dikualifikasikan dalam delik materil dan delik formal. Rumusan delik materil terdapat dalam pasal 98, 99, dan 112 dalam UUPLH-2009, sementara rumusan delik formal terdapat dalam pasal 100-111 dan 113-115 UUPLH-2009. Dan menejelaskan unsur-unsur yang terdapat pada pasal-pasal tersbut (rumusan delik materil dan rumusan delik formal). Dibagian sanksi (ancaman hukuman) pidana lingkungan penulis menjelaskan sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana lingkungan yang terdapat pada pasal 97 sampai 120 UUPLH-2009 yakni berupa kurungan, penjara, denda dan tindakan tata tertib. Kemudian dibagian tanggung jawab pidana badan hukum (korporasi) dan pejabat penulis menjelaskan pasal 59 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang betkaitan dengan tanggung jawab badan hukum (korporasi) dan memaparkan pendapat Muladi tentang tanggung jawab pidana badan hukum. Serta penulis menjelaskan tanggung jawab pidana terhadap pejabat yang tertera pada pasal 111 dan 112 UUPLH-2009.

(6)

kepada lingkungan hidup itu sendiri. Penulis juga menerangkan tindakan hukum tertentu serta pembayan uang paksa. kemudian dibagian gugatan kelompok (class action) menjelaskan bagaimana penerapan class action di indonesia dan ketentuan class action yang diatur dalam pasal 71 No.41 tahun 1999 dan pasal 46 Undang-Undang No.8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Sedangkan dibagian Kewenangan menggugat (ius standi) organisasi lingkungan menjelaskan bahwa diterimanya pengembangan teori dan penerapan hak standing didasarkan pada dua hal yaitu: faktor kepentingan masyarakat luas dan faktor penguasaan sumber daya alam oleh negara. Dan mengatakan bahwa di Indonesia hak stading organisasi lingkungan tidak dirumuskan secara jelas dalam undang-undang lingkungan yang pertama (UULH-1982). Dibagian Gugutan pemerintah dan pemerintah daerah bahwa sekarang gugatan lingkungan dapat diajukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan ketentuan yang terdapat pada pasal 90 UUPPLh-2009.

Referensi

Dokumen terkait

Hukum perdata merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang pengertian hukum perdata, pluralisme hukum perdata,ruang lingkup hukum perdata, sumber hukum,

Penegakan hukum lingkungan administrasi pada dasarnya berkaitan dengan pengertian dari penegakan hukum lingkungan itu sendiri serta hukum administrasi karena

Dari buku yang sama review bab I lebih menjelaskan uraian tentang pengertian prinsip-prinsip ekologi yang menjadi dasar dan pertimbangan hukum lingkungan dalam UULH

Pengertian Menurut Disiplin Hukum : cabang filsafat tingkah laku/ etika yang mengkaji “ hakikat ‟/ makna terdalam dari hukum  Obyek  Hukum... PENGERTIAN, KONSEP,

Mahasiswa mampu memahami pengertian dan ruang lingkup Hukum Keuangan Negara serta Landasan Teori Anggaran Negara.. Mahasiswa mampu menyebutkan Pengertian dan ruang lingkup

Sub bab ke tiga adalah asas-asas hukum kehutanan, dalam sub bab ini penulis membagi asas hukum kehutanan menjadi empat asas, sudah disebutkan asas apa saja

Dalam perkembangannya hukum lingkungan memiliki aspek yang lebih kompleks, karena berkaitan dengan berbagai segi hukum lainnya, karena merupakan pengaturan kehidupan yang kompleks

Hukum lingkungan merupakan instrumen yuridis bagi pengelolaan lingkungan hidup, dengan demikian hukum lingkungan pada hakekatnya merupakan suatu bidang hukum yang terutama