• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA riset

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA riset"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

MAKALAH

DIAJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Dosen :

Emma Tampubolon,SE,MM

Di Susun Oleh :

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara ini merupakan salah satu negara industri yang sudah mulai berkembang. Dengan sumber daya alam yang melimpah. Tidak sedikit perusahaan didirikan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan. Semua perusahaan yang berproses produksi akan selalu mengutamakan produktifitasnya hasil produksinya. Proses produksi yang baik adalah proses yang memperhatikan semua elemen-elemen dalam proses produksi tersebut, yakni manusia sebagai operator, tata letak dan kondiisi dari mesin dan equipment serta unsure lingkungan. Pengelolaan elemen-elemen pada proses produksi secara efektif dan efisien akan mempengaruhi terhadap tingkat produktifitas di perusahaan tersebut. Tingkat efisien dan efektifitas dalam system kerja harus memiliki perancangan system kerja itu sendiri. Semakin baik perancangan system kerja yang dibuat maka akan semakin baik pula tingkat produktifitas kerja.

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rencana Kerja

Arthur W. Steller,

Pengertian Perencanaan ialah hubungan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana yang seharusnya, dimana bertalian dengan kebutuhan, prioritas, penentuan tujuan, program dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya yaitu mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan dalam hal ini menekankan kepada usaha datang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan, menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang yang diinginkan.

Stephen P. Robbins

Pengertian Perencanaan yaitu suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Dalam pengertian perencanaan ini ada pendapat bahwa perubahan selalu saja terjadi. Perubahan dalam lingkungan ini selalu diantisipasi dan hasil antisipasi ini dipakai agar perubahan itu dapat berimbang. Artinya bahwa perubahan yang terjadi di luar organisasi pengajaran tidak jauh berbeda dengan perubahan yang terjadi pada organisasi tersebut, dengan harapan agar suatu organisasi tidak mengalami keguncangan. Jadi, makna perencanaan di sini ialah usaha mengubah organisasi agar sejalan dengan perubahan lingkungannya.

(4)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 PERANCANGAN KERJA

Apa itu perancangan sistem kerja? Sebelum membahas pengertian dan ruang lingkup perancangan sistem kerja, ada dua tokoh yang sangat berpengaruh dalam bidang teknik industri dan tidak lepas dari topik ini. Pertama adalah F.W. Taylor yang berhasil mengembangkan pengukuran waktu menggunakan jam henti (stopwatch) serta pemikiran dan usaha mencari cara terbaik yang penelitiannya membuahkan hasil pada grafik hubungan antara beban kerja dengan hasil kerja total.

(5)

Kiri: F.W. Taylor ---- Kanan: Frank B. Gilbreth

Pengertian Perancangan Sistem Kerja

Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang lebih baik. Prinsip-prinsip-prinsip ini memiliki tujuan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi bagi perusahaan serta, aman, sehat, dan nyaman bagi pekerja. Tujuan-tujuan tersebut dikemas menjadi EASNE.

(6)

Seorang operator pabrik baju menjahit produk tanpa mesin. Memang, produk bisa dihasilkan, tetapi akan memakan waktu yang lama serta tenaga yang harus dikeluarkan lebih banyak ketimbang dia menjahit memakai mesin penjahit. Dia pun akan cenderung cepat bosan dan jenuh.

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem dapat memberi hasil yang sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan efisiensi, tetapi ini berarti hasil tersebut diperoleh dengan “ongkos” mahal. Sehingga, dengan efisiensi rendah, produktvitas maksimum tidak dapat dicapai.

Karena perancangan sistem merupakan hasil perpaduan antara pengukuran waktu dan studi gerakan, maka pengukuran kebaikan rancangan sistem kerja tergantung pada waktu yang dihabiskan untuk bekerja, beban-beban fisik yang dialami, serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya.

Ruang Lingkup Perancangan Sistem Kerja

Ruang lingkup perancangan sistem kerja meliputi penataan sistem kerja dan pengukuran sistem kerja.

Penataan sistem kerja berisi prinsip-prinsip yang mengatur komponen-komponen sistem kerja (manusia, alat, bahan, dan lingkungan) untuk menghasilkan alternatif-alternatif sistem kerja terbaik. Karena begitu banyaknya alternatif sistem yang akan ditemui, maka di sinilah penataan sistem kerja akan berperan. Prinsip-prinsip penataan sistem kerja mengarahkan kita untuk memusatkan perhatian hanya kepada beberapa alternatif terbaik sehingga usaha mencari satu sistem terbaik dapat lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.

Nah, timbul pertanyaan, bagaimana cara menentukan alternatif yang terbaik?

(7)

serta akibat-akibat psikologis dan sosiologis harus minimum (misalnya kondisi lingkungan kerja yang dapat mengurangi performance pekerja.)

Diagram ruang lingkup perancangan sistem kerja

Para pemakai Perancangan Sistem Kerja mengenal motto “TIDAK ADA CARA TERBAIK, TETAPI SELALU ADA CARA YANG LEBIH BAIK”.

Apa maksudnya?

(8)

bersamaan dengan didapatnya sistem yang lebih baik. Selama gagasan dan kreativitas yang terukur lebih baik muncul, maka sistem yang lama harus ditinggalkan dan yang baru segera dijalankan.

1. Pendekatan Mekanistik :

Pendekatan ini dikemukakan oleh F.W Taylor yang mana dalam pemikirannya, pekerjaan para pekerja telah diatur oleh manajemen sedetail-detailnya seperti detail tugas yang akan pekerja selesaikan. Cara menyelesaikan tugas juga akan tercantum didalamnya sehingga pekerja akan terbantu dalam penyelesaian tugas yang diberikan. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan juga tercantum di dalamnya guna untuk memaksimalkan waktu yang ada. Pekerjaan yang ada harus diatur agar dapat efisien dalam pengerjaannya, pekerja harus disesuaikan dengan kebutuhan, pekerja harus dilatih, dan jika berhasil dalam tugas akan diberikan imbalan yang sesuai merupakan prinsip-prinsip dalam pendekatan ini.

Keuntungan :

- Meningkatkan produktivitas organisasi

- Pekerja menjadi ahli dalam suatu bidang dalam waktu yang cepat karena bimbingan dari manajemen

- Peningkatan penghasilan

Kelemahan :

(9)

- Adanya jurang pemisah antara manajemen dengan pekerja yang dapat memicu konflik - Pengulangan pekerjaan

- Interaksi sosial yang kurang

- Tidak bisa berkreasi terhadap pekerjaannya, karena semua telah diatur manajemen.

2. Pendekatan Kemanusiaan :

Pendekatan kemanusiaan menyadari bahwa perlu adanya desain pekerjaan yang menarik dan memiliki kegunaan untuk dirinya nantinya. Hersberg pun melakukan riset untuk menemukan apa yang diperlukan, hingga akhirnya dia menemukan Job Enrichment atau penambahan kualitas pekerja dengan meningkatkan kompleksitas pekerjaannya.

Keuntungan :

- Adanya motivasi berupa penghargaan, tanggung jawab dan peningkatan dalam diri - Kondisi tempat kerja yang aman, bersih, sehat

- Adanya interaksi sosial

Kelemahan :

- Memotivasi para pekerja membutuhkan waktu yang cukup lama - Tidak terlalu efisien karena juga harus memikirkan aspek kemanusiaan

- Mengesampingkan produktivitas, yang mana produktivitas tidak dipentingkan pada awal dilakukannya pendekatan.

(10)

Pendekatan ini digagas oleh Hackman dan Oldham yang berpendapat bahwa pekerja akan bekerja keras bila didukung dengan penghargaan terhadap apa yang mereka kerjakan, ataupun pekerjaan dapat membuat mereka puas. Jadi mereka mengusulkan mengintegrasikan motivasi, kepuasan dan produktivitas. Sesuai dengan pendekatan ini, ada 5 dimensi yang terdapat

- Desain ini tidak bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama atau sampai masalah yang ada telah menjadi normal hingga ada masalah baru.

- Kepuasan dan komitmen meningkat dengan tajam, tapi akan turun dengan cepat kembali ke arah normal.

4. Pendekatan Informasi Analisa Jabatan

Berdasarkan data yang dikumpulkan akan didapat dua output besar yaitu deskripsi/ uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Dari hasil uraian pekerjaan kemudian dapat dibangun formulir penilaian prestasi kinerja dan sistem klasifikasi pekerjaan. Sistem klasifikasi ini kemudian secara mantap digunakan untuk mengevaluasi dan sasaran kompensasi. Berdasarkan spesifikasi pekerjaan, maka rekrutmen dan seleksi dapat direncanakan serta dapat pula digunakan untuk merancang pelatihan pengembangan pegawai.

(11)

1. Orientasi pekerjaan (kapan, mengapa dan bagaimana kinerja karyawan), seperti :

a. Kinerja perilaku menusia dalam bekerja (komunikasi, pengambilan keputusan, perasaan). b. Gerakan dasar.

c. Permintaan pekerjaan perorangan.

3. Mesin, peralatan, perlengkapan dan berbagai alat bantu kerja yang digunakan.

(12)

b. Skedul kerja,

c. Konteks organisasi, d. Konteks sosial,

e. Insentif (Uang dan nonuang).

7. Persyaratan Perorangan :

a. Pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan. b. Atribut diri (karakteristik, fisik, personalitas).

8. Beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

5. Perbandingan Pendekatan Perancangan Kerja

Metode Perbandingan adalah metode yang menuntut manajer secara langsung membandingkan kinerja karyawan satu sama lain.

(13)

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja, dan

Salah satu program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru untuk mencukupi kebutuhan dan juga meningkatan kemampuan perusahaan mencapai visi misinya, efektif, dan efisien

keuntungan dan kerugiannya atas kehadirannya dan harus cermat menilai biaya penggunaan pekerja paruh waktu serta memahami strategi untuk mengelolanya...

Tujuan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk mempergunakan sumber daya manusia seefektif mungkin agar memiliki pekerja yang memenuhi syarat dalam mengisi

Dalam upaya mencari “model alternatif Kelembagaan Islam” yang akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat madani Indonesia, paling tidak ada tiga pendekatan yang ditawarkan

Werther dan Keith Davis dalam Hariandja, 2009 bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan sebuah proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai/pekerja ( demand )

Assessment dan talent review untuk mengenali dan mengelola talenta terbaik dalam perusahaan agar dapat dikembangkan sesuai kebutuhan individu tersebut, serta meningkatkan

Sarwoto (1996;144) mengatakan bahwa insentif merupakan sarana motivasi yang bentuknya dapat berupa perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja