ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PERSEPSI
KUALITAS TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di Yogyakarta)
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Saat ini ada kecenderungan yang sangat besar dimana teknologi mulai membentuk pergeseran pola dan gaya hidup masyarakat. Keadaan ini didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin inovatif dan bergerak cepat. Hal ini juga membentuk perilaku masyarakat yang baru dalam hal pembelian dan pemilihan produk.
Dengan bertambahnya jumlah produk dan pesaing berarti tidak kekurangan barang, namun kekurangan konsumen. Ini membuat konsumen menjadi raja, konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menggiurkan. Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi kehidupan manusia, dimana penggunaan teknologi telekomunikasi dalam membantu serta meringankan pekerjaan sangat dibutuhkan. Era teknologi telekomunikasi menjadi area bisnis yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya.
Salah satu perkembangan teknologi pada saat ini yang sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat yaitu telepon selular atau lebih dikenal masyarakat dengan istilah ponsel. Saat ini, orang dibelahan dunia mampu dengan mudah untuk berkomunikasi mengakses informasi dan berita terkini dari berbagai belahan dunia dapat diperoleh.
jumlah pelanggan Apple Inc yang besar dapat menjadi suatu masalah jika apa yang menjadi harapan dan keinginan mereka tidak diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan bahwa pelanggan dipastikan akan selalu menuntut peningkatan kualitas dari produk tersebut. Dan sudah menjadi kewajiban Apple Inc untuk selalu berinovasi guna mencari cara dan tehnik guna mempertahankan dan memperbesar pasar yang sudah mereka raih.
Dengan perkembangan ponsel yang semakin beragam, Apple Inc tidak mau ketinggalan jaman dalam melakukan pengembangan produk-produknya guna untuk memuaskan keinginan konsumen. iPhone adalah jajaran telepon pintar yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc yang menggunakan sistem operasi telepon genggam iOS Apple yang dikenal dengan nama "iPhone OS". Perkembangan yang cepat menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi dengan cepat. Hal tersebut terlihat dari usaha yang dilakukan Apple Inc dalam mengembangkan teknologi iPhone. Saat ini iPhone sudah memproduksi tujuh generasi iPhone dan generasi terakhir yaitu iPhone 6 yang diluncurkan Oktober 2014 kemarin.
Selain inovasi, persepsi kualitas juga merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan telekomunikasi. Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek, karena mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal. Kualitas produk juga mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemanjuran, kekuatan, kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya.
Hadirnya merek-merek handphone baru dewasa ini karena banyak perusahaan menangkap adanya peluang. Kehadiran merek-merek baru ini tentunya meramaikan produk yang sudah ada, akan tetapi kehadiran para kompetitor jelas memperketat persaingan yang sudah hadir sebelumnya. Perusahaan dihadapkan pada permasalahan jumlah penjualan yang diakibatkan berpindahnya konsumen mereka ke merek handphone yang lain.
Dalam penelitian ini akan membahas tentang inovasi produk yang dilakukan perusahaan, persepsi kualitas, serta pengaruhnya terhadap niat beli konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah suatu penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH INOVASI PRODUK DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP NIAT UNTUK MEMBELI IPHONE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya di Yogyakarta)”.
RUMUSAN MASALAH
Melihat fenomena persaingan dalam bisnis saat ini, khususnya perusahaan bersaing melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang menarik bagi konsumen. Perusahaan juga berusaha mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya Dalam bisnis penjualan handphone, mempertahankan konsumen dan memperbanyak konsumen baru untuk memperbesar pasar sangatlah penting. Untuk itu dalam masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah “faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan niat beli produk iPhone?”. Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh inovasi produk iPhone terhadap persepsi kualitas konsumen?
Bagaimana pengaruh persepsi kualitas iPhone terhadap niat beli produk iPhone?
TUJUAN PENELITIAN
Maksud utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data dan bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui adakah pengaruh inovasi iPhone terhadap persepsi kualitas konsumen
Untuk mengetahui apakah persepsi kualitas tersebut berpengaruh terhadap niat beli konsumen
MANFAAT PENELITIAN
kualitas, dan niat beli produk iPhone sehingga bisa mempertahankan jumlah konsumen dan bila perlu meningkatkan jumlah konsumen smartphone iPhone.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Inovasi (pengembangan) Produk
Setelah suatu perusahaan melakukan segmentasi pasar secara seksama, memilih
kelompok sasarannya, mengeidentifikasikan kebutuhan mereka dan menentukan
posisi pasar yang diinginkan, perusahaan itu siap mengembangkan dan meluncurkan
produk baru yang tepat. Manajemen pemasaran memainkan peranan penting dalam
proses pengembangan produk baru.
Ada beberapa pengertian produk baru dan inovasi (pengembangan) produk, antara lain:
Menurut Fandy Tjiptono (2002 : 107) produk baru adalah: “Produk asli (Original Product), produk yang disempurnakan (Improved Product), produk yang dimodifikasi (Modified Product), dan merek-merek baru yang dikembangkan sendiri oleh bagian penelitian pengembangan perusahaan.” Menurut Kotler (1997 : 273) pengembangan produk dapat diartikan sebagai
berikut:
“Merupakan pengembangan dari produk yang sudah ada atau menciptakan produk yang sama sekali baru melalui riset dan penelitian yang dilakukan oleh para manager pemasaran maupun melalui departemen penelitian dan pengembangan.”
Dari definisi diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang direncanakan dan memberikan suatu gagasan baru untuk memperbaiki produk yang ada atau penambahan banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan, yang mana proses pengembangan produk itu sendiri biasanya dilakukan secara terus menerus atau kontinyu, dimulai dari produk apa yang dihasilkan perusahaan dan perlu diadakan, sampai kepada kepengurusan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.
Menurut William J. Stanton (1996 : 222) pentingnya pengembangan produk baru ini antara lain sebagai berikut :
Dalam hubungannya dengan daur hidup produk
Produk mempunyai daur hidup, ada dua hal yang berkaitan dengan konsep daur hidup membantu menjelaskan mengapa inovasi produk sangat penting.
Pertama, setiap produk yang ada perusahaan akhirnya tidak akan tercapai lagi.
Kedua, keuntungan pada umumnya akan menurun karena usia produk semakin menua, jika produk itu tidak diubah atau diganti, laba, pangsa pasar, dan strategi segmentasi pasar perusahaan akan berkurang. Pada akhirnya, perusahaan itu sendiri akan bangkrut.
Produk menentukan laba
Produk baru sangat penting untuk mempertahankan laba yang telah direncanakan.
Produk baru sagat penting bagi perusahaan
Perusahaan yang berorientasi pada produk baru di harapkan dapat tumbuh dan berkembang.
2. Persepsi kualitas
Menurut David A.Aaker (1997), persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dnegan maksud yang diharapkannya. Persepsi kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek.
Persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal, seperti:
a. Kualitas aktual atau obyektif (actual or objective quality) Perluasan ke suatu bagian dari produk atau jasa yang memberikan pelayanan lebih baik.
b. Kualitas isi produk (product-based quality)Karakteristik dan kuantitas unsur, bagian, atau pelayanan yang disertakan.
c. Kualitas proses (manufacturing quality) Kesesuaian dengan spesifikasi, hasil akhir yang tanpa cacat (zero defect).
a. Alasan untuk membeli
Konsumen seringkali tidak termotivasi untuk mendapatkan dan menyaring informasi yang mungkin mengarah pada objektivitasnya mengenai kualitas atau informasi itu memang tidak tersedia atau konsumen tidak mempunyai kesanggupan atau sumber daya untuk mendapatkan atau memproses informasi. Apabila kesan kualitas tinggi, kemungkinan besar periklanan dan promosi yang dilancarkan akan efektif.
b. Diferensiasi / posisi
Suatu karakteristik penting dari merek adalah posisinya dalam dimensi persepsi kualitas, yaitu apakah merek tersebut super optimum, optimum, bernilai, atau ekonomis. Apakah merek tersebut terbaik atau sekedar kompetitif terhadap merek-merek lain.
c. Harga optimum
Keuntungan persepsi kualitas memberikan pilihan-pilihan dalam penetapan harga optimum. Harga optimum dapat meningkatkan laba dan memberikan sumber daya untuk reinvestasi pada merek tersebut. Harga optimum juga dapat menguatkan persepsi kualitas, yaitu “anda mendapatkan yang anda bayar”. d. Minat saluran distribusi
Sebuah pengecer atau pos saluran lainnya dapat menawarkan suatu produk yang memiliki persepsi kualitas tinggi dengan harga yang menarik dan menguasai lalu lintas distribusi tersebut. Saluran distribusi dimotivasi untuk menyalurkan merek-merek yang diminati oleh konsumen.
e. Perluasan merek
dan akan mempunyai peluang sukses yang lebih besar dibandingkan merek dengan persepsi kualitas yang lemah.
3. Niat beli
Niat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum benar-benar melakukan pembelian (Kinnear, 1997). Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan kecenderungan pembelian. Bila pembelian aktual yaitu pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, kecenderungan pembelian merupakan sebuah niat yang timbul pada konsumen untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan datang. Menurut Durianto (2001), terdapat tiga indikator niat beli yang digunakan oleh pelanggan, yaitu :
a. Intensitas pencarian informasi mengenai suatu produk. b. Keinginan untuk segera membeli atau mencari produk.
c. Memiliki preferensi bahwa produk tertentu inilah yang diinginkan.
HIPOTESIS
Berdasarkan apa yang sudah dituliskan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa hipotesis pada penelitian ini:
H 1: Inovasi Produk iPhone berpengaruh positif terhadap persepsi kualitas
H 2: Persepsi kualitas produk iPhone berpengaruh positif terhadap niat beli produk iPhone
METODE PENELITIAN 1. Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
2. Jenis dan sumber data 2.1. Jenis data
Penelitian ini merupakan penelitian terhadap fakta berupa opini atau pendapat orang (responden). Maka jenis data yang digunakan adalah data subyek. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden).
2.2. Sumber data
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya (Santosa dan Tjiptono, 2001). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari konsumen iPhone di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Data sekunder pada penelitian ini berasal dari penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca literatur, diktat kuliah, dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
3. Populasi dan sampel 3.1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Husein Umar, 2002). Ukuran populasi yang diambil dari penelitian ini tidak teridentifikasi atau tidak diketahui secara pasti. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen smartphone iPhone pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Populasi ini jumlahnya banyak, tersebar dan tidak diketahui secara pasti.
3.2. Sampel
Sample adalah bagian kecil dari suatu populasi. Jenis sample yang digunakan adalah sample random sampling, karena semua angota populasi yang dilakukan secara acaknya menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata lain populasi dianggap homogen dengan rumus :
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample
yang dapat ditolelir atau diinginkan (10%)
Maka n = 1000 1 + 1000 (0.1)2
n = 99.9 di bulatkan menjadi 100.
REFERENSI
Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum
Chen, I. 2010. The Effect of Product Attractiveness, Brand Innovativeness, and Monetary Price on Product Evaluations: Cases of the Taiwan and United States of America Mobile Phone Industry. Disertasi Doktor pada Marshall Goldsmith School of Management Alliant International University. San Diego: tidak diterbitkan
Cho, H. J. dan Pucik. V. 2005. RELATIONSHIP BETWEEN INNOVATIVENESS, QUALITY, GROWTH, PROFITABILITY, AND MARKET VALUE: Journal of Strategic Management. Dipublikasikan oleh Wiley InterScience
(www.interscience.wiley.com).
Darmadi Durianto, dkk. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Husein Umar. 2000. “Metodologi Penelitian”. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Kinnear, Thomas C. dan Taylor, James R., 1997, Marketing Research (Fifth Edition),
McGraw-Hill Inc., New york.
Kotler, Philip. 1997. Marketing Management “Analysis, Planning, Implementation and Control” (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1. Jakarta: Erlangga
Tjiptono, Fandy. 2002. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Wijaya, D. S. 2011. Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian
KUISIONER
Purchase intention
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Kemungkinan besar saya akan membeli iPhone
2 Jika saya membeli ponsel, kemungkinan saya akan memilih iPhone 3 Probabilitas saya untuk membeli produk ini tinggi
4 Kesediaan saya untuk membeli produk ini tinggi
5 Saya akan membeli iPhone yang sesuai dengan budget saya
Brand Innovativeness Indicators
N
o Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Produk, iklan, dan pemasaran umum merek ini tidak terlalu berbeda dengan pesaingnya. 2 Merek ini cepat mengeluarkan produk baru
3 Merek ini tidak luput dari perhatian. 4 Merek ini sangat kreatif.
5 Merek ini sering muncul dengan barang baru
Perceived Quality
N
o Pertanyaan
Alternatif Jawaban
SS S N TS STS
1 Produk ini akan sangat diandalkan. 2 Produk ini dibuat dengan baik. 3 Produk ini sangat terpercaya 4 Produk ini berkualitas tinggi