• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP GENDER DALAM ISLAM. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP GENDER DALAM ISLAM. docx"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP GENDER DALAM ISLAM

Dosen pengampu : Benny Setiawan, M.si.

Disusun oleh :

Rustam Ali Sodiqin ( 15105241031 )

Teknologi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persepsi masyarakat mengenai konsep gender ini masih berbeda-beda. Permasalahan yang muncul di dalam masyarakat mengenai kesetaraan gender juga sudah sering kita jumpai. Fenomena ini terjadi akibat belum dipahaminya konsep relasi gender. Nah, bagaimanakah pandangan islam mengenai permasalahan gender

ini ? B. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan islam tentang gender. b.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gender

Secara etimologis , kata gender berasal dari bahasa inggris yang artinya “ jenis kelamin” (John M.Echols dan Hassan Shadily, 2002:265). Dilihat di dalam kamus tidak ada perbedaan antara pergertian gender dan sex. Dalam Webster’s New World Dictionary, gender diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku” ( Victoria Neufeld, 1984: Sedangkan secara terminologis , Hilary M. Lips mendefinisikan gender sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan. Gender juga diartikan sebagai sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural didalam masyarakat.

B. Permasalahan Gender

(2)

terus digulirkan , karena perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan khususnya bagi perempuan. Bentuk ketidakadilan tersebut diantaranya ; marginalisasi, subordinasi, pembentukan stereotipe melalui penandaan negatif, kekerasan terhadap perempuan, dan beban kerja kaum perempuan.

C. Gender Dalam Islam

Sebelum datangnya islam , salah satu praktik yang dilakukan oleh masyarakat Arab yang sangat tidak menghargai kaum perempuan adalah dengan mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Kondisi tersebut digambarkan oleh al-Qur’an didalam surat An-Nahl : 58-59. Tetapi setelah islam datang, islam secara tegas sangat tidak menyetujui tindakan yang mengakibatkan teraniayanya salah satu pihak. Dan islam datang membawa warna baru bagi umat manusia , karena secara tegas menjelaskan bahwa perempuan dan laki-laki itu setara. “ Hai manusia, kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan , dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling taqwa.” Surat al-Hujurat (49):13. Dalam ayat ini al-Qur’an dengan sangat jelas menyebut bahwa dalam hal melakukan ibadah tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan kecuali ketaqwaanya.

Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal yang dilakukan oleh kamu sekalian, kaum laki-laki dan perempuan.”(Q.S.Ali Imran:195). Seharusnya dapat dipahami bahwa Allah SWT tidak mendiskriminasi hamba-Nya. Siapapun yang beriman dan beramal saleh akan mendapat ganjaran yang sama atas amalnya. Dalam konteks ini laki-laki tidak boleh melecehkan wanita atau bahkan menindasnya. Pada dasarnya wanita memiliki kesamaan dalam berbagai hak dengan laki-laki, namun wanita memang diciptakan Allah dengan suatu keterbasan dibanding laki-laki. Maka dari itu tugas kenabian dan kerasulan tidak dibebankan kepada wanita karena

perasaan sensitif yang dimiliki wanita.

Namun, memang ada dibeberapa masalah, laki-laki lebih diutamakan dari pada perempuan. Misalnya saja dalam hal kepemimpinan. Allah Ta’ala berfirman,

(3)

karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisaa’: 34 ).

Tidak adakan beruntung kaum yang perkaranya dipimpin oleh seorang wanita.”( HR. Bukhari : 4163). Sehingga pada dasarnya laki-laki memililiki kelebihan daripada wanita. Nah, kelebihan ini selanjutnya menjadi tanggung jawab bagi laki-laki untuk membela dan melindungi kaum wanita. Namun segala kekurangan yang ada di dalam wanita tidak menjadi alasan wanita kehilangan derajatnya dalam kesetaraan gender.

BAB III

A.

Kesimpulan

Di dalam islam gender bukanlah penentu siapakah yang paling mulia disisi Allah SWT, tetapi ketaqwaannya lah yang membedakan kualitas antara perempuan dan laki-laki. Islam datang membawa perubahan baru untuk seluruh umat manusia. islam menempatkan wanita pada tempat terhormat dan setara dengan laki-laki. Tidak ada diskriminasi antara perempuan dan laki-laki. Masing-masing memiliki kelebihan meskipun ditempat yang berbeda-beda.

Daftar Pustaka

Ajat Sudrajat, dkk. 2013. Din al-islam, Yogyakarta : UNY Press.

Mansour Fakih. 2005. Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan tidak bahwa terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap fenomena kelenturan fenotipik dalam sifat-sifat reproduksi (umur dewasa kelamin,

Dalam pertimbangan hukum yang pertama yaitu telah jelas bahwa obyek sengketa I dan obyek sengketa II telah serahkan dari Terbanding (Penggugat) kepada

Kutipan hasil wawancara tersebut sebagai bukti pendukung kesimpulan. Kesimpulannya adalah Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu telah memiliki prosedur pencatatan

Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran pada konsep sistem pernapasan, siswa juga memberikan repon positif terhadap penilaian keterampilan kolaborasi

[r]

Telah dikemukakan bahwa teori atribusi untuk mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang kita hubungkan kesuatu

Mereka yang kebutuhannya terpenuhi oleh toko kain setempat dan yang mungkin tidak bersedia atau tidak bisa melakukan perjalanan melintasi negara bagian

Populasi dalam penelitian ini berupa unsur budaya yang ada pada teks sumber (Bsu) pada strategi penerjemahan kultural kitab Min Mukhallafātin Al-Nisā’ karya Abdul Aziz