PEMBIAYAAN KESEHATAN, JAMINAN PENTING UNTUK KESEHATAN BANGSA.
Kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang penting didalam sebuah perkotaan. Fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat didalam sebuah perkotaan sehingga pembangunan dan perkembangannya sangat diharapkan. Pembangunan fasilitas kesehatan bersumber dari pemerintah dan juga swasta yang melakukan kerjasama yang akan membuat pembangunan fasilitas kesehatan menjadi lebih optimal.
Fasilitas kesehatan yang penting belum menjadi prioritas utama bagi pemerintah dalam proses pembangunan yang ada. Hal ini terlihat dari berbagai masalah pembiayaan pembangunan kesehatan yang ada di Indonesia sampai dengan saat ini. tingkat apresiasi yang rendah bagi fasilitas kesehatan juga terlihat dari anggaran APBD yang masih sangat rendah pada pembangunan fasilitas kesehatan di Indonesia. Menurut data dari studi kelayakan RSUD Malang, anggaran APBD untuk pembangunan fasilitas kesehatan sampai tahun 2010 hanya sekitar 4,9% dari total anggaran keseluruhan. Sedangkan menurut deslfistefani (2013) anggaran APBD rata-rata untuk fasilitas kesehatan di Indonesia adalah sekitar 2-3%. Hal ini mash sangat minim dan belum mampu meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan di Indonesia sendiri.
Total anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah terhadap biaya kesehatan dirata-rata daerah yang ada di Indonesia tidak sesuai dengan target anggaan untuk kesehatan yaitu sekitar 10%. Hal tersebut membuat perkembangan fasilitas kesehatan yang tidak dapat dilakukan secara optimal. Permasalahan lain mengenai pembiayaan fasilitas kesehatan adalah adanya penyalahagunaan biaya oleh orang-orang berkepentingan yang tidak bertanggungjawa seperti contoh pada pembangunan RSUD Kota Malang, yang anggaran biaya yang dilekuarkan serta luas wilayah yang ada tidak sesuai dengan rencana anggaran dan studi kelayakan pada awal pembangunan. Permasalahan ini tentu menjadi salah satu faktor kurangnya pembangunan dan pengoptimalan fasilitas kesehatan di Indonesia belum optimal.
Upaya yang dilakukan departemen kesehatan Indonesia dengan mencanangkan visi Indonesia sehat 2010 mengisyaratkan adanya pembangunan fasilitas kesehatan yang berkelanjutan. Namun, pada akhirnya bertolak belakang dengan desentrasisasi di Indonesia karena pada akhirnya setiap daerah tidak terikat pada visi Indonesia sehat 2010 dan menentukan kebijakan daerahnya sendiri. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa kesehatan tidak menjadi prioritas utama setiap pemerintahan daerah untuk dijadikan sebagai pembiayaan utama dalam anggaran daerah maupun nasional.
Sumber: Depkeu.co.id, 2014
Hal tersebut membuat kesenjangan antara fasilitas kesehatan daerah dari pemerintah dan fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan swasta ataupun milik swasta seutuhnya. Perbedaan antara rumah sakit daerah dan swasta ini membuat rumah sakit swasta lebih baik dan terlihat komersil dibandingkan dengan rumah sakit daerah ataupun fasilitas kesehatan milik daerah lainnya.