• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISI SUKU BUNGA PROGRAM PASCA SARJANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISI SUKU BUNGA PROGRAM PASCA SARJANA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISI SUKU BUNGA

Di Susun Oleh

Ali Nur Muksin 201610280211020

PROGRAM PASCA SARJANA

JURUSAN MANAJEMEN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2010 : 5).

Pada sekitar pertengahan tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin mencuat karena tingkat inflasi sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Hal ini mengakibatkan jumlah hutang Negara terhadap luar negeri meningkat secara tajam. Selain itu berpengaruh terhadap timbul Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu (dalam jumlah yang besar bahkan akan menghentikan) operasional bank. Masalh lain yang ditimbulkan adalah perginya para investor asing dalam hal menanamkan modalnya di Indonesia.

(3)

pemerintah melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan suku bunga bank.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan pengertian dari tingkat suku bunga?

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga? 3. Jelaskan peranan tingkat suku bunga terhadap perekonomian?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian teori tingkat suku bunga.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Tingkat Suku Bunga 2.1.1 Suku Bunga

Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu:

Bunga Simpanan, Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito. Bunga Pinjaman, Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai cotoh bunga kredit.

(5)

Edward dan Khan (1985), mengatakan bahwa faktor penentu suku bunga tcrbagi alas 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya adalah penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu permintaan dan penawaran uang. Bila mekanisme pasar dapat berjalan tanpa hambatan maka pada prinsipnya keseimbangan di pasar uang dapat terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran uang.

2.1.2 Fungsi Suku Bunga

Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2012:81) adalah :

a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.

b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.

c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.

2.1.3 Tipe-tipe Suku Bunga Ada 2 tipe suku bunga, yaitu : 1. Real interest rate

Koreksi atas tingkat inflsi dan didefinisikan sebagai nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi.

(6)

Tingkat suku bunga yang biasanya tertera di rekening koran dimana mereka memberikan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Suku Bunga

Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.

Harga sewa dari uang itulah yang disebut suku bunga dan biasanya dinyatakan sebagai presentase tahunan sari jumlah nominal yang dipinjam. Jadi suku bunga adalah harga dari meminjam uang untuk menggunakan daya belinya. Suku bunga merupakan salah satu variable dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Bunga mempengaruhi secara langsung hehidupan masyarakat keseharain dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian mulai dari segi konsumsi, kredit, obligasi, serta tabungan.

Edmister mengemukakan tiga istilah yang berkaitan dengan suku bunga yaitu :

(7)

b. Annual percentage rate adalah tingkat bunga disetahunkan dengan menyesuaikan stated rate untuk jumlah periode pertahun dan jumlah pokok yang benar-benar dipinjam

c. Yield adalah tingkat bunga yang ekuivalen denga satu kontrak keuangan yang memenuhi tiga syarat : jumlah seluruhnya yang benar-benar dipinjam, pada awal tahun, kemudian dibayar kembali pada akhir tahun beserta bunga. Definisi pertama, stated rate, mendasarkan tingkat bunga pada jangka waktu kontrak. Definisi kedua, annual pecentage rate, menyesuaikan jangka waktu kontrak untuk menghitung ekuivalen tingkat bunga. Sedangkan definisi ketiga, yield, membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menghitung tingkat bunga ekuivalen dengan satu standar yang ditentukan secara jelas.

3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Seperti dijelaskan di atas, bahwa untuk mennetukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga simpanan maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah:

a. Kebutuhan dana, apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan.

b. Persaingan, dalam memperebutkan daa simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.

c. Kebijakan pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

d. Jangka waktu, semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain.

(8)

g. Kualitas jaminan. h. Daya saing produk.

3.3 Peran Suku Bunga dalam Perekonomian

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat bunga.

Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat

(9)

BAB IV

METODE PENYELESAIAN

4.1 Beberapa Jenis perhitungan suku bunga: 4.1.1. Metode efektif

Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bunga sebelumnya.

Rumus perhitungan bunga adalah:

Bunga = SP x i x (30/360)

SP = Saldo Pokok pinjaman bulan sebelumnya

i = Suku Bunga Pertahun

30 = Jumlah Hari dalam 1 bulan

360 = Jumlah Hari dalam satu tahun

(10)

SP = Rp 24.000.000

i = 10%

Jangka Waktu = 2 tahun

Bunga Efektif bulan 1

= Rp 24.000.000 x 10% x (30/360) = Rp 200.000

Maka angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp 1.000.000 + Rp 200.000 = Rp 1.200.000

Bunga Efektif bulan 2

= Rp 23.000.000 x 10% x (30/360) = Rp 191.665.67

Maka angsuran pokok dan bunga pada bulan ke 2 adalah Rp Rp 1.000.000 + Rp 191.666,67 = Rp 1.191.666,67

Angsuran bulan kedua lebih kecil dari angsuran bulan pertama. Demikian pula untuk bulan-bulan selanjutnya, besar angsuran akan semakin menurun dari waktu ke waktu.

4.1.2. Metode Anuitas

Merupakan modifikasi dri metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan.

Rumus perhitungan bunga sama dengan metode efektif yaitu:

Bunga = SP x i x (30/360)

Bunga = SP x i x (30/360)

(11)

i = Suku Bunga Pertahun

30 = Jumlah Hari dalam 1 bulan

360 = Jumlah Hari dalam satu tahun

Biasanya bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga anuitas. Dalam kasus diatas, contoh perhitungan sebagai berikut:

Contoh Perhitungan:

SP = Rp 24.000.000

i = 10%

Jangka Waktu = 2 tahun

Bunga Anuitas bulan 1

= Rp 24.000.000 x 10% x (30/360) = Rp 200.000

Maka angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah Rp 907.478 + Rp 200.000 = Rp 1.107.478.

Bunga Anuitas bulan 2

= Rp 23.092.522 x 10% x (30/360) = Rp 192.438

Maka angsuran pokok dan bunga pada bulan 2 adalah Rp 915.040 + Rp 192.438 = Rp 1.107.478

Terlihat bahwa angsuran pokok dan bunga pada bulan pertama sama dengan bulan kedua dan seterusnya, dimana besarnya angsuran akan tetap sama sampai dengan selesainya jangka waktu kredit.

(12)

Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari presentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal.

Rumus perhitungannya adalah

Bunga perbulan = (P x i x t)/ jb

P = Pokok pinjaman awal

i = suku bunga pertahun

t = jumlah tahun jangka waktu kredit

jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih kecil dari suku bunga efektif. Dalam contoh kasus diatas misalkan bunga flat sebesar 5,3739% pertahun

Bunga flat setiap bulan selalu sama

= (Rp 24.000.000 x 5,3739% x 2) /24 = Rp 107.478

Angsuran pinjaman bulan 1 = angsuran pokok + bunga pada bulan 1 adalah Rp 1.000.000 + Rp 107.478 = Rp 1.107.478

Angsuran pinjaman bulan 2

Angsuran pinjaman bulan 2 = angsuran pokok + bunga pada bulan 1 adalah Rp 1.000.000 + Rp 107.478 = Rp 1.107.478

4.1.4 Bunga atas baki debet harian

(13)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) , sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.

5.2 Saran

(14)

panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target keuntungan yang diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk. Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat suku bunga sangat berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan besarnya dana simpanan dalam bank.

DAFTAR REFERENSI

Ahmad, Kamaruddin, 2013, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Edisi Revisi, Cetakan Kedua, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Ang, Robbert, 2011, Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia

Arifin, Zainal, 2005, Teori Keuangan & Pasar Modal, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta

Bapepam, 2010, Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia, Jakarta

Bursa Efek Surabaya, 2011, Mengenal Obligasi, OTC Fixed Income Service, Bursa Efek Surabaya

Bodie, Zvi, Kane, Alex dan Markus, Alan J, 2012, Investasi, Buku 2, Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta

Bhojraj, Sanjeev dan Sengupta, Partha, 2013, Effect of Corporate Governance on Bond Ratings and Yields: The Role of Institusional Investor and Outside Directors, The Journal of Business, Vol. 76, No. 3, h. 455-475

Crabtree, Aaron D dan Maher, John J, 2015, Earning Predictability, Bond Ratings and Bond Yields, Review of Quantitative Finance And Accounting, Vol. 25, h. 233-253

http://eprints.mdp.ac.id/1154/1/Jurnal%20herdy.pdf

http://www.academia.edu/13155690/Analisis_Pengaruh_Suku_Bunga_SBI_Terhadap_Nilai_Obl igasi_Di_Indonesia_Jangka_Panjang_2010_-_2013

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengembangan pada penelitian memiliki jumlah maksimal client yang dapat terhubung dengan server sebanyak 1015 client serta rata-rata delay yang didapat

Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Bappeda Kabupaten Buleleng Tahun 2020 ini disusun berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Buleleng Nomor 01 Tahun 2018

Pada penelitian ini metode Algoritma Genetika dipadu- kan dengan metode Constraint Satisfaction Problem, di- mana kromosom yang dihasilkan pada metode Algoritma Genetika dapat

Perancangan Sistem Informasi Geografis Arkeologi Islam berbasis WebGIS merupakan penelitian untuk mengembangkan dan menfaatkan data arkeologi untuk dipublikasi kemasyarakat

Pada teknologi DWDM, terdapat beberapa komponen utama yang harus ada untuk mengoperasikan DWDM dan agar sesuai dengan standar channel ITU sehingga teknologi ini dapat

Untuk mengetahui hasil dari penerapan metode Word Square pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 5 Margorejo Dawe Kudus...

Hikmah (INDAH), Angkatan Nahdatul Islam Bersatu (BINA) yang di kenali sebagai Harakah Islamiah (HIKMAH) pada masa sekarang telah mengambil alih Institut Dakwah

Dari 147 kasus motil Aeromonas sepsis di lele ada 70 kasus yang dan 77 kasus yang terkena Cotton Woll Penyakit di sewarna air, maka dapat 12 aturan yang dihasilkan dari